Anda di halaman 1dari 25

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

PROGRAM GIZI
PUSKESMAS RIAM KABUPATEN KETAPANG
TAHUN 2019

A. PENDAHULUAN
Masalah gizi kesehatan telah menjadi isu masyarakat dunia, karena kehidupan
manusia mendatang sangat ditentukan oleh gizi pangan yang dikonsumsi. Komitmen
pemerintah untuk mensejahterakan rakyat nyata dalam peningkatan kesehatan termasuk
gizinya. Hal ini terbukti dari penetapan perbaikan status gizi yang merupakan salah satu
prioritas Pembangunan Kesehatan 2010-2014. Tujuannya adalah untuk menurunkan
prevalensi kurang gizi sesuai dengan Deklarasi World Food Summit 1996 yang
dituangkan dalam Milenium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015, yang
menyatakan setiap negara menurunkan kemiskinan dan kelaparan separuh dari kondisi
1990. Sebagaimana disebutkan di dalam undang-undang No 36 tahun 2009 bertujuan
untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui
perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi dan peningkatan akses
dan mutu pelayanan gizi dan kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi.
B. LATAR BELAKANG
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 telah
menetapkan empat sasaran pembangunan kesehatan, yaitu; 1) Meningkatkan Umur
Harapan Hidup menjadi 72 tahun; 2) Menurunkan AngkaKematian Bayi menjadi 24 per
1000 kelahiran hidup; 3) Menurunkan AngkaKematian Ibu menjadi 228 per 100.000
kelahiran hidup; dan 4) Menurunkanprevalensi balita gizi kurang menjadi 15% serta
menurunkan prevalensi balitapendek menjadi 32%. Dan rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Selatan 2008-2013 diarahkan untuk
mengurangi jumlah penduduk kurang pangan dan gizi, Yang dicerminkan oleh prevalensi
gizi kurang pada anak balita < 20% dan gizi buruk < 5%. Salah satu tantangan di bidang
gizi yang kita hadapi adalah masih tingginya prevalensi anak gizi buruk, Kasus gizi buruk
hingga saat ini masih merupakan masalah nasional karena dampak selanjutnya apabila
tidak ditangani secara serius akan berujung meningkat.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
a. Tujuan Umum
Tujuan umum Program Perbaikan Gizi Masyarakatadalah untuk mencegah dan
menanggulangi masalah gizi buruk dan meningkatkan status gizi masyarakat.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus sasaran dan target RPJMN dan renstra 2015-2019 kegiatan
pembinaan gizi yang dimonitor dan dievaluasi melalui kegiatan surveilans Gizi
adalah sebagai berikut:
1. Persentase Kasus balita Gizi Buruk mendapat perawatan
2. Persentase balita yang ditimbang berat badannya
3. Persentase bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif,
4. Persentase rumah tangga mengonsumsi garam beryodium,
5. Persentase balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A,
6. Persentase Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama masakehamilan
7. Persentase Bumil KEK mendapat makanan tambahan
8. Persentase balita kurus mendapat makanan tambahan
9. Persentase remaja putri mendapat TTD
10 Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A
11.Persentase bayi baru lahir yang mendapat IMD
12.Persentase Bayi BBLR (BB <2500 gram)
13.Persentase balita mempunyai buku KIA/ KMS
14.Persentase balita ditimbang yang naik berat badannya
15.Persentase balita ditimbang yang tidak naik Berat Badannya(T)
16.Persentase balita ditimbang yang tidak naik Berat Badannya dua kali berturut turut
(2T)
17.Persentase balita di Bawah Garis Merah (BGM)
18.Persentase ibu hamil anemia
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan Rutin yaitu perawatan kasus gizi buruk,dan pemantauan status gizi
kurang,penimbangan (D/S),pemantauan balita kurus ,balita yang Naik Berat
Badannya,Balita yang Turun Berat Badannya, Balita dua kali berturut turut tidak naik
Berat Badannya (2T),Bayi BBLR,Bayi mendapat IMD,Pemberian ASI ekslusif,Balita
mempunyai KIA/KMS,distribusi kapsul Vitamin A dan ibu nifas,pemantauan bumil
KEK,dan kegiatan survey khusus,pemantauan konsumsi garam beryodium,pemantauan
status Gizi
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Pemantauan Kasus Gizi buruk Ketika ada kasus
2. Posyandu rutin tiap bulan dilaksanakan di posyandu ,pemantauan D/S
3. Pemberian vitamin A bulan Pebruari Agustus umur 6-59 bulan
4. Pemantauan Garam beryodium Pebruari Agustus di tingkat masyarakat
5. Penanganan pada balita yang di dapatkan 2 bulan berturut turut yang tidak
naikBerat Badannyadengan pemeriksaan fisik dan pengukuran BB/TB.
6. PenangananBalita Gizi kurang dengan cara pemberian PMT,konseling pemberian
makanan
7. Pemberian PM–ASI
8. Pemantauan Pemberian ASI ekslusif dan konseling ibu menyusui
9. Malaporkan Bayi baru lahir yang BBLR dan bayi mendapat IMD
F. SASARAN
Mencakup seluruh siklus kehidupan manusia yakni sejak hamil ,ibu menyusui,bayi
(6-11) bulan ,Balita (1-5 Tahun),usia sekolah remaja usia produktif dan usia lanjut.
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Sesuai dengan jadwal pelayanan luar gedung dan dalam gedung
2. Terintegrasi dengan lintas program dan lintas sector
H. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN
Sasaran dapat terlayani dengan baik
I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Dilaksanakan sesuai dengan format dan pedoman penyelenggaraan program Gizi
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA DI POSYANDU

A. PENDAHULUAN
Pemantauan pertumbuhan dengan menggunakan KMS untuk balita adalah alat yang
sederhana dan murah yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan
anak.oleh karenanya KMS harus disimpan oleh ibu Balita di rumah dan harus selalu
dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan termasuk
Bidan dengan Dokter.

B. LATAR BELAKANG
KMS Balita menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi ibu dan keluarga untuk
memantau tumbuh kembang anak,agar tidak terjadi kesalahan atau ketidak seimbangan
pemberian makan pada anak.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


a. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan mendukung perbaikan
prilaku keadaanGizi dan kesehatan keluarga
b. Tujuan Khusus
Pemantauan pertumbuhan Balita di posyandu melalui KMS dapat
dilakukan dengan mencatat dan memantau riwayat kesehatan Balita secara lengkap
meliputi: pertumbuhan,dan perkembangan Balita.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN


1 Pelayanan Balita di posyandu Pemantauan pertumbuhan D/S

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Memastikan data sasaran seperti jumlah Bayi Baru Lahir ,Bayi,Balita ,ibu hamil
danibu menyusui PUS dan WUS.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai hari buka posyandu,dapat
melaluiPertemuan warga setempat,sarana ibadah dll.
3. Pelaksanaan posyandu
4. Evaluasi setelah posyandu menilai hasil kegiatan apakah ada kasus T,2T ,atau
BGM.
5. Merujuk ke puskesmas ketika ada kasus T,2T atau BGM

F. SASARAN
Mencakup seluruh siklus kehidupan manusia yakni sejak hamil ,ibu menyusui 0-6
bulan.bayi(6-11) bulan ,Balita (1-5 Tahun),usia sekolah remaja usia produktif dan usia
lanjut.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pemantauan
1 √
Pertumbuhan D/S
H. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN
Sasaran dapat terlayani dengan baik
I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Dilaksanakan sesuai dengan format dan pedoman penyelenggaraan program Gizi
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

PEMBERIAN VITAMIN A PADA BALITA

A. PENDAHULUAN
Pemberian Vitamin A adalah suatu kegiatan rutin yang dilaksanakan pada bulan
Pebruari dan Agustus,pemberian kapsul vitamin A pada bayi (6-11 Bulan) yang berwarna
biru (100.000 IU) dan pemberian kapsul vitamin A pada anak balita (12-59 Bulan)
berwarna merah (200.000 IU ).
B. LATAR BELAKANG
Kekurangan Vitamin A dapat mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh
terhadap penyakit. Pada tingkat lanjut dapat menimbulkan kekeringan pada mata yang
disebut Xerophthalmia dan berisiko menjadi buta.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
a. Tujuan Umum
Vitamin A merupakan salah satu Zat gizi penting yang larut dalam lemak
dan disimpan Didalam hati. Vitamin A tidak dapat dibuat oleh tubuh sehingga
harus dipenuhi dari makanan.
b. Tujuan Khusus
Vitamin A bermanfaat Untuk meningkatkan daya tahan tubuh
melawanpenyakit, meningkatkan Kesehatan mata, membantu proses pertumbuhan,
meningkatkan kesehatan kulit.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
NO KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN
1 Pemberian Vitamin A umur 6-59 Pemberian Vitamin A pada Bulan Pebruari
Bulan dan Agustus
Umur 6-11 bulan (Vitamin A berwarna Biru)
Umur 12-59 bulan (Vitamin A berwarna
Merah)

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1.Pendataan sasaran sebelum pelaksanaan pemberian Vitamin A

2.Mengecek ketersediaan Kapsul Vitamin A warna merah dan biru

3.Menghitung kebutuhan

4.Mengajukan kebutuhan kapsul Vitamin A warna biru dan merah

5.Membuat rencana distribusi

F. SASARAN

Sasaran pemberian Vitamin A yaitu Bayi umur 6-11 bulan,Anak balita 12-59 bulan .
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Pemberian Vitamin A
1
pada Bayi dan Balita
√ √

H. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN

Sasaran dapat terlayani dengan baik

I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Dilaksanakan sesuai dengan format dan pedoman penyelenggaraan program Gizi


KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)
PELACAKAN BALITA STUNTING, GIZI BURUK,GIZI KURANG DAN 2T

A. PENDAHULUAN
Masalah gizi merupakan masalah yang ada ditiap-tiap Negara, baik Negara miskin,
Negara berkembang dan Negara maju. Negara miskin cenderung dengan masalah gizi
kurang, hubungan dengan penyakit infeksi dan Negara maju cenderung dengan masalah
gizi lebih (Soekirman,2000). Saat ini didalam era globalisasi dumana terjadi perubahan
gaya hidup dan pola makan. Indonesia permasalahan gizi ganda. Disatu pihak masalah gizi
kurang yang pada umumnya di sebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan,
kurang baiknya kualitas lingkungan, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi.

B. LATAR BELAKANG
Pelacakan balita gizi buruk merupakan rangkaian kegiatan penyelidikan
epidemologi terhadap balita gizi buruk.surat edaran Menkes No.1209 tanggal 19 oktober
1998 mengintruksikan agar memperlakukan setiap kasus gizi buruk sebagai Kejadian Luar
Biasa (KLB), sehingga setiap kasus baru harus ditangani.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


a. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan status gizi dan menurungkan prevalensi gizi buruk/gizi
kurang
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mencegah kematian dan komplikasi lebih lanjut serta memperbaiki
tumbuh kembang anak di masa mendatang.
2. Untuk mencegah agar tidak muncul kasus baru balita yang menderita gizi buruk
dan gizi kurang
3. Untuk memperbaiki status gizi buruk/kurang ke status gizi yang lebih baik.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Pelacakan status Stunting dan gizi buruk
2. Memberikan intervensi kepada Bayi/Balita gizi buruk yang di temukan
3. Pemantauan Status Gizi Kurang,T dan 2T serta kasus Gizi Buruk dan Stunting

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Perawatan dan pengobatan anak gizi buruk dengan komplikasi dilakukan secara
bertahapmelalui4 fase yaitu : fase stabilisasi, fase transisi, fase rehabilitasi, dan fase
tindak lanjut.
2. Penanganan balita gizi buruk tampa komlikasi karena tidak disertai penyakit
sehingga penanganan berupa PGBM (Pemulihan Gizi Berbasis Masyarakat) di
3. Ztingkat Rumah tanggaseperti PMT pemulihan,penyuluhan gizi dan kongseling.
4. Penanganan balita gizi kurang dilakukan di tingkat masyarakat dengan,oleh dan
darimasyarakat dengan cara pemberian PMT pada gizi, pemberian MP-ASI
untukbalita gizikurang umur 6-24 bulan,penyuluhan gizi, konseling pemberian
makanan, pemantauan Berat Badan,stumulasi tumbuh kembang anak apabila Berat
Badan tidak naik dalam 2 bulan berturur-turut segera lakukan kompirmasi status
gizi dengan pengukuran Berat Badan/Tinggi Berat dan pemeriksaan fisik.
F. SASARAN

Sasaran .Kegiatan adalah Bayi Balita Umur 0-59 Bulan

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pelacakan Kasus
Stunting, Gizi
1
Buruk,Gizi kurang
BGM,T dan 2 T √

H. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN

Sasaran dapat terlayani dengan baik

I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Dilaksanakan sesuai dengan format dan pedoman penyelenggaraan program Gizi


KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

PROMOSI DAN PEMBENTUKAN KELOMPOK PEDULI ASI

A. PENDAHULUAN
ASI merupakan cairan hidup yang diciptakan Tuhan khusus bagi bayi, kerena
mengandung sel darah putih,zat kekebalan,enzim,hormon dan protein yang cocok untuk
bayi.Ibu yang melahirkan bayi lahir prematur (kurang bulan) akan memproduksi ASI
dengan kandungan Gizi berbeda dibandingkan dengan ASI yang diproduksi oleh ibu yang
melahirkan yang cukup bulan.
B. LATAR BELAKANG
ASI,susu sapi dan susu kambing,ketiganya mengandung gula susu (laktosa) sebagai
sumber energi.Hewan tumbuh lebih cepat dari pada manusia sehingga hewan memerlukan
susu dengan kandungan protein lebih tinggi, sehingga apabila bayi di beri susu hewan
maka protein sulit dicerna karena bayi memiliki organ ginjal yang belum sempurna. Pada
ASI kandungan protein lebih sedikit dan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi
sesuai dengan usianya Berikan ASI saja karena ASI dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi
sejak baru lahir sampai umur 6 bulan.
C. TUJUAN
a. Tujuan Umum.
ASI dapat bermanfat bagi Bayi dan bagi ibu menyusui
b. Tujuan Khusus
1. Sebagai makanan tunggal untuk memenuhi seluruh kebutuhan pertumbuhan
bayi sampai usia 6 bulan.
2. Meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung berbagai zat anti
kekebalan sehingga akan lebih jarang sakit.
3. ASI meningkatkan jalinan kasih sayang.bayi yang sering berada dalam
dekapan ibu karena menyusu akan merasakan kasih sayang ibunya.
4. Lebih ekonomis,praktis,higienis,dan hemat waktu,murah dibanding susu
formula.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Memantau pemberian ASI Ekslusif
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Cara melaksanakan kegiatan dengan memperhatikan Butir butir kunci cara


menyusui yang baik sebagai berikut:

a. Posisi Badan Ibu dan Bayi yang Baik


1. Ibu harus duduk dengan nyaman santai,terlihat tanda kasih sayang (bonding)
2. Hadapkan keseluruh tubuh bayi menghadap keperut ibu.
3. Ibu memeluk badan bayi dekat dengan badan ibu
b. Pelekatan Bayi pada payudara yang baik.
1. Saat bayi mulai menyusu sentuhkan puting susu pada pipi atau bibir bayi bagian
atas untuk merang sang agar mulut bayi terlihat lebar.
2. Puting mengarah kelangit-langit mulut bayi sehingga dapat merangsang bayi
mengisap.
3. Dagu bayi menempel ke payudara dan kepala bayi agak menengadah
4. Ibu merasa kesakitan terutama pada putung susu

F. SASARAN

Ibu Nifas,Ibu menyusui dan Bayi 0-6 Bulan

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Promosi dan
1
Pembentukan KP-ASI

Kunjungan Rumah KP- √


2.
ASI √
√ √
3. Rapat Bulanan KP-ASI

H. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN

Sasaran dapat terlayani dengan baik dan dilaporkan pada bulan Pebruari dan
Agustus

I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Dilaksanakan sesuai dengan format buku yang sesuai dengan Pedoman


PenyelenggaraanProgram Gizi
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

PEMANTAUAN GARAM BERYODIUM

A. PENDAHULUAN

Upaya pemerintah dalam menanggulangi masalah gangguan akibat kekurangan


yodium (GAKY) adalah melalui upaya jangka pendek dan upaya jangka panjang. Upaya
jangka pendek berupa suplementasi kapsul minyak beryodium pada daerah endemik berat dan
sedang.sedangkan upaya jangka panjang adalah berupa peningkatan konsumsi garam
beryodium pada masyarakat.
Upaya pemerintah selama ini walaupun telah dapat menurunkan GAKY baik secara
nasional melalui peningkatan konsumsi garam beryodium sejak tahun 1975. Namun
pelaksanaan masih ditemukan kendala yaitu rendahnya mutu garam dan belum
memadai.proporsi masyarakat mengkonsumsi garam beryodium.

B. LATAR BELAKANG

Pemantauan garam beryodium ditingkat Masyarakat di anggap penting untuk


dilaksanakan dan merupakan kegiatan rutin setiap bulan Pebruari dan Agustus karena upaya ini
diharapkan dapat meningkatkan pemakaian garam beryodium dan menurungkan prevalensi
gangguan akibat kekurangan yodium.Peningkatan konsumsi garam beryodium dapat melalui
Pemeriksaan garam yang dilakukan disekolah maupun diposyandu yang dilakukan oleh
petugas puskesmas

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


a. Tujuan Umum
Tujuan umum Kegiatan ini untuk mengetahui tingkat pemakaian Garam beryodium
di masyarakat.
b. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus Kegiatan ini supaya semua masyarakat diharapkan menkonsumsi
garam beryodium

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan pokok yaitu melaksanakan pemantauan garam beryodium
Rincian kegiatan yaitu Melakukan pemeriksaan garam beryodium di masyarakat ditingkat
SekolahDasar (SD) dan posyandu. Pada bulan Pebruari dan Agustus

E.CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Cara melaksanakan kegiatan dengan memberi informasi kepada sekolah dengan masyarakat

F . SASARAN

Anak Sekolah Dasar (SD) ,Masyarakat

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Pemantauan Garam
1
Beryodium
√ √
H. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN

Sasaran dapat terlayani dengan baik

I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Dilaksanakan sesuai dengan format buku yang sesuai dengan Pedoman


Penyelenggaraan Program Gizi
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI)

A. PENDAHULUAN

Pemenuhan gizi merupakan hak dasar anak.Salah satu upaya untuk meningkatkan
kesehatan dan gizi anak sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar tahun 1945
dan kesepakatan internasional seperti Konveksi Hak Anak (Komisi Hak Azasi Anak
PBB,1989,Pasal 24 ), adalah memberikan makanan yang terbaik bagi anak usia dibawah 2
tahun.Untuk mencapai hal tersebut ,Strategi Nasional Peningkatan Pemberian ASI dan MP-
ASI Merokomendasikan pemberian makanan yang baik dan tepat bagi bayi dan anak 0-24
bulan adalah (1) mulai menyusu dalam 1 jam setelah lahir,(2).Pemberian ASI secara ekslusife
sampai usia 6 bulan.(3). Memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) mulai usia 6
bulan,(4) meneruskan pemberian ASI sampai usia 2 tahun atau lebih.

B. LATAR BELAKANG

Pada usian 6 bulan bayi mulai diberikan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-
ASI),sebagian besar anak tidak mendapat MP-ASI dalam jumlah yang cukup baik dari segi
kualitas maupun kuantitas.Jika bayi dan anak usia 6-24 bulan tidak memperoleh cukup gizi
dari MP-ASI,maka akan mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan kurang gizi.oleh karena
itu untuk mengatasi masalah kekurangan gizi perlu perbaikan pada kuantitas dan kualitas MP-
ASI.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

a. Tujuan Umum

Untuk mempertahankan dan memperbaiki status gizi bayi dan anak usia 6-24
Bulan .

b. Tujuan Khusus
Untuk memberikan contoh kepada masyarakat khususnya ibu balita yang datang ke
posyandu tentang contoh makanan MP-ASI

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan pokok dengan pemberian MP-ASI di posyandu dengan rincian kegiatan


Tiap bulan

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Dengan memberi informasi kepada kader posyandu

F . SASARAN

Bayi Balita
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
1 Pemberian MP-ASI

H. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN

Sasaran dapat terlayani dengan baik

I.PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Dilaksanakan sesuai dengan format buku yang sesuai dengan Pedoman


Penyelenggaraan Progran Gizi.
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)
PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH PADA REMAJA PUTRI

A. PENDAHULUAN

Bagi kaum perempuan,hamil dan melahirkan merupakan bagian dari kehidupan


normalnya perhatian akan kesehatan terutama kesehatan yang berkaitan dengan proses
reproduksi menjadi sangat penting.Dalam hal ini remaja putri harus memperhatikan
masalah anemia atau sering disebut dengan penyakit kurang darah.Perempuan yang
menderita anemia berpotensi melahirkan bayi dengan berat badan rendah (kurang dari 2,5
kg) dan juga dapat mengakibatkan kematian, baik ibu maupun bayi pada waktu proses
persalinan.

B. LATAR BELAKANG
Anemia adalah kekurangan kadar hemoglobing dalam darah yang disebabkan
karena kekurangan zat gizi(zat besi dan asam folat) yang diperlukan untuk pembentukan
HB tersebut.Remaja putri adalah masa peralihan dari anak menjadi dewasa,ditandai dengan
perubahan fisik dan mental.Perubahan fisik ditandai dengan berfungsinya alat reproduksi
seperti menstruasi Umur 10-19 tahun)Anemia tidak sama dengan darah rendah.secara
medis jika kita ingin mengetahui kalau kita menderita anemia adalah dengan melakukan
pemeriksaan haemoglobin (hb)

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


a. Tujuan Umum
Karena remaja putri lebih rentan anemia dibanding laki-laki karena
kebutuhan zat besi pada perempuan adalah 3 kali lebih besar dari pada laki-
laki.perempuan setiap bulan mengalami menstruasi yang seara otomatis
mengeluarkan darah.Itulah sebabnya perempuan membutuhkan zat besi untuk
mengembalikan kondisi tubuhnya ke keadaan semula.
b. Tujuan Khusus
Untuk mencegah terjadinya Anemia pada remaja putri

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan pokok dan rician kegiatan pemberian tablet tambah darah pada remaja
putri yaiti diberikan pada anak remaja putri umur 10-19 tahun.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Cara melaksanakan kegiatan dengan kunjungan Kesekolah SMP dan SMA sedejat
usia umur 10-19 tahun dengan mengadakan penyuluhan kerja sama dengan penanggung
jawab UKS.
F. SASARAN
Remaja Putri umur 10-19 tahun
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pemberian TTD pada
1
remaja putri

H. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN


Sasaran dapat terlayani dengan baik
I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Dilaksanakan sesuai dengan format buku yang sesuai dengan Pedoman
Penyelenggaraan Program Gizi. Dan kerja sama dengan program UKS
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)
PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH MNIMAL 90 TABLET
SELAMA KEHAMILAN

A. PENDAHULUAN
Bagi kaum perempuan,hamil dan melahirkan merupakan bagian dari kehidupan
normalnya perhatian akan kesehatan terutama kesehatan yang berkaitan dengan proses
reproduksi menjadi sangat penting.Dalam hal ini ibu hamil harus memperhatikan masalah
anemia atau sering disebut dengan penyakit kurang darah.Perempuan yang menderita
anemia berpotensi melahirkan bayi dengan berat badan rendah (kurang dari 2,5 kg) dan
juga dapat mengakibatkan kematian, baik ibu maupun bayi pada waktu proses persalinan.
B. LATAR BELAKANG
Anemia adalah kekurangan kadar hemoglobing dalam darah yang disebabkan
karena kekurangan zat gizi(zat besi dan asam folat) yang diperlukan untuk pembentukan
HB tersebut.Remaja putri adalah masa peralihan dari anak menjadi dewasa,ditandai dengan
perubahan fisik dan mental.Perubahan fisik ditandai dengan berfungsinya alat reproduksi
seperti menstruasi Umur 10-19 tahun) sampai pada ibu hamil anemia tidak sama dengan
darah rendah.secara medis jika kita ingin mengetahui kalau kita menderita anemia adalah
dengan melakukan pemeriksaan haemoglobin (hb)
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
a. Tujuan
Ibu hamil perlu kebutuhan zat besi 3 kali lebih besar dari pada laki-
laki.perempuan setiap bulan mengalami menstruasi yang seara otomatis
mengeluarkan darah.Itulah sebabnya perempuan membutuhkan zat besi untuk
mengembalikan kondisi tubuhnya ke keadaan semula.
b. Tujuan Khusus
Untuk mencegah terjadinya kekurangan Zat besi pada ibu hamil
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan pokok dan rician pemantaun kegiatan pemberian tablet tambah darah pada
ibu yang dilakukan oleh KIA

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Cara melaksanakan kegiatan dengan bekerja sama dengan Bidan desa dan poli KIA
F. SASARAN
Ibu hamil
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pemberian TTD pada
1
ibu hamil

H. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN


Sasaran dapat terlayani dengan baik
I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Dilaksanakan sesuai dengan format buku yang sesuai dengan Pedoman
Penyelenggaraan Program Gizi. Dan kerja sama dengan program UKS
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)
KONSELING GIZI

A. PENDAHULUAN
Pelayanan Gizi merupakan bagian internal dari pelayanan kesehatan yang saling
menunjang yang tidak dapat dipisahkan dengan pelayanan lainnya,seperti pelayanan gizi
yang difasilitas dan disiapkan untuk memenuhi tuntutan kualitas sesuai dengan standar
akreditasi baru,proses asuhan gizi harus dimulai dari langkah
assesment,diagnosis,intervensi dan monitoring evaluasi.
B. LATAR BELAKANG
Gizi merupakan faktor penting karena secara langsung berpengaruh terhadap
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) oleh karena itu perlu pelayanan gizi yang
berkualitas pada individu dan masyarakat. Pelayanan Gizi merupakan salah satu sub sistem
dan pelayanan kesehatan.

A. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


a. Tujuan Umum
1. Tersampainya informasi tentang penyakit dan kebutuhan klinis pasien kepada
pasien dan keluarga pasien.
2. Tercapainya perubahan prilaku individu dan keluarga dalam membina dan
memelihara prilaku sehat dan lingkungan sehat serta berperan aktif dalam upaya
mewujudkan hasil klinis yang optimal.
3. Terbentuknya prilaku sehat dari individu dan keluarga,yang sesuai dengan
konsep hidup sehat.
b. Tujuan Khusus
Menanamkan dan meningkatkan pengertian dan prilaku pasien dalam mengenali
dan mengatasi masalah gizi sehingga pasien dapat melakukan apa yang dilakukannya.
B. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan pokok yaitu memberikan konseling seputar gizi
C. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Memberikan Konseling seputar gizi kepada masyarakat setempat yang datang
diposyandu atau di Puskesmas
D. SASARAN
1. Individu adalah pasien yang memiliki masalah kesehatan gizi yang dapat diatasi di
Puskesmas
2. Keluarga adalah keluarga pasien yang memiliki masalah kesehatan gizi, terutama
balita dan anak pra sekolah.
E. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
a. Sesuai dengan jadwal pelayanan luar gedung dan dalam gedung
b. Terintegrasi dengan lintas program dan lintas sector
F. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN
Sasaran dapat mengerti materi penyuluhan dan dapat memberikan umpan balik
G. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Dilaksanakan sesuai dengan format dan pedoman penyelenggaraan program Gizi
KERANGKA ACUAN KEGIATAN ( TERM OF REFERENCE)
ASUHAN GIZI
A. PENDAHULUAN
Pelayanan gizi merupakan bagian inertnal dari pelayanan kesehatan difasilitas
pelayanan kesehatan,yang saling menunjang yang tidak dapat dipisahkan dengan pelayanan
lain.seperti pelayanan lainnya,pelaksanaan pelayanan gizi dipasilitas pelayanan kesehatan
disiapkan untuk memenuhi tuntutan kualitas sesuai dengan standar akreditasi baru,Proses
asuhan gizi harus dimulai dari langkah assesment,diagnosis,intervensi dan monitoring
evaluasi.
B. LATAR BELAKANG
Gizi merupakan faktor penting karena secara langsung berpengaruh terhadap
kualitas Sumber Daya manusia (SDM) oleh karena itu perlu pelayanan gizi yang
berkualitas pada individu dan masyarakat ,Pelayanan gizi merupakan salah satu sub sistem
dan pelayanan kesehatan
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
a. Tujuan Umum yaitu Mengidentifikasi problem gizi dan faktor penyebabnya
melalui pengumpulan data.
b. Tujuan Khusus Yaitu untuk mencari permasalahan Gizi
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Melakukan penkajian asesment Gizi
2. Melakukan diagnosis gizi
3. Melakukan intervensi gizi
4. Melakukan monitoring dan evaluasi
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Memberikan konseling Gizi
F. SASARAN
Semua masyarakat
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sesuai dengan jadwal pelayanan luar dan dalam gedung
H. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN
Sasaran dapat terlayani dengan Baik
I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Dilaksanakan sesuai dengan format dan pedoman penyelenggaraan program Gizi
KERANGKA ACUAN KEGIATAN SWEEPING BAYI BALITA

A. PENDAHULUAN
Rencana srtategi Kementrian Kesehatan 2010-2014 memuat kebijakan dan stategi
indikator keluaran yang harus dicapai oleh kementrian kesehatan.Dalam bidang perbaikan
gizi terdapat 2 indikator yaitu balita gizi buruk memdapat perawatan sebesar 100% dan
cakupan penimbangan balita diposyandu sebesar 85% masalah umum yang ditemui di
posyandu antara lain tidak tersedianya dana operasional untuk menggerakkan kegiatan
posyandu,kurangnya dukungan dari pemangku kepentingan sarana dan prasarana serta
bahan penyuluhan belum memadai.
B. LATAR BELAKANG
Mengingat hal tersebut diatas,maka peningkatan cakupan penimbangan balita
diposyandu merupakan hal yang sangat penting dilakukan karena semakin tinggi cakupan
penimbangan balita akan membantu penimbangan cakupan berbagai program
lainnya.untuk peningkatan cakupan berbagai program lain.Untuk meningkatkan cakupan
penimbangan balita tersebut diperlukan strategi peningkatan penimbangan balita di
posyandu.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
a. Tujuan
Supaya semua bayi balita dapat terlayani penimbangan berat badannya
b. Tujuan Khusus
Untuk mendapat berat badan balita
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan pokok dan peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan bayi balita dalam
hal penentuan status gizi
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Cara melaksanakan kegiatan dengan can rumah untuk ditimbang berat badannya
dengan memberi penyuluhan tentang pentingnya posyandu.
F. SASARAN
Bayi / Balita
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
√ √ √ √
1 Sweeping Bayi Balita

H. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN


Sasaran dapat terlayani dengan baik
I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Dilaksanakan dengan bekerja sama dengan Pustu.
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS

A. PENDAHULUAN
Masalah gizu kurang pada ibu hamil masih merupakan fokus perhatian ibu hamil
dengan masalah gizi dan kesehatan berdampak terhadap kesehatan dan keselamatan ibu
dan bayi serta kwalitas bayi yang dilahirkan. Kondisi ibu hamil KEK beresiko menurunkan
proses partus lama dan perdarahan paska persalinan bahkan kematian ibu. Resiko pada
bayi dapat mengakibatkan terjadinya kematian bayi. Ibu hamil KEK dapat mengganggu
tumbuh kembang janin yaitu pertumbuhan fisik otak dan metabolisme yang menyebabkan
penyakit tidak menular diusia dewasa. Masalah ibu hamil KEK disebabkan komsumsi zat
gizi yang kurang khususnya Vitamin, asamfolat, zat besi, seng kalsium. Penanggulangan
ibu hamil KEK harus dimulai sejak sebelum hamil (catin).
B. LATAR BELAKANG
Dari data tahun 2014 dipuskesmasa Lappadata tercatat sejumlah orang bumil KEK
tahun 2015 sedah berkurang hal ini disebabkan karena lintas program dengan KIA dengan
konsultasi gizi dengan berdasar diatas maka dibuatlah suatu kerangka acuan sebagai usaha
peningkatan pelayanan dalam aturan luar gedung yang bertujuan untuk menanggulangi ibu
hamil yang mengalami KEK.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
a. Tujuan umum
Sebagai acuan dalam penaggulangan bumil KEK.
b. Tujuan khusus
a. Konseling gizi pada ibu hamil
b. Pemantauan gizi pada ibu hamil
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Yaitu mengidentifikasi ibi hamil KEK melalui pengukuran LILA
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Konsultasi dengan pasien
F. SASARAN
Ibu hamil KEK
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
a. Sesuai dengan jadwal pelayanan luar gedung dan dala gedung.
b. Terintegrasi dengan lintas prograqm dan lintas sector
H. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN
Sasaran dapat terlayani dengan baik
I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Dilaksanakan sesuai dengan format dan pedoman penyelenggaraan progran gizi.
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

VITAMIN A PADA IBU NIFAS

A. PENDAHULUAN
Penanggulamgan masalah kurang vitamin A (KVA) bukan hanya untuk mencegah
kebutaan, tetapi juga berkaitan dengan upaya memacu pertumbuhan dan kesehatan anak.
Menurut WHO, kebutaan anak didunia ini telah mecapai 1,5 miliar denfa temuan setengah
juta kasus baru dalam 1 tahun, gangguan penglihatan ini terutama terjadi pada awal
kehidupan. Kekurangan vitami A pada anak selama periode ini beresiko dan berdampak
negatif pad kelangsungan hidup anak dan juga dapat mempengaruhi perkembangan anak
ketika mencapai usia sekolah
B. LATAR BELAKANG
Berdasarkan data di indonesia karena kekurang vitamin A mencapai... % beberapa
daerah lain seperti provinsi... masih tinggi. Berdasarkan hal tersebut, menunjukkan kepada
kita bahwa kebutaan kerena kekurangan vitamin A masih mengancam masyarakat kita
termasuk di puskesmas lappadata. Walaupun pemberian viataminA dipuskesmas lappadata
sudah mencapa angka 95% namun hal ini masih dianggap masalah kerna belum mencapai
target 100% . Selain itu apabila pemberian vitamin A ini misalbnya dibhentikan, maka
sudah dapat dipastikan akan terjadi masalah dikemudian hari misalnya dapat terjadi
Outbreak kebutaan karena kekurang vitamin A
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
a. Tujuan umum
Untuk mencegah kebutaan akibat kekurangan vitamin A pada ibu nifas
b. Tujuan khusus
a) Cakupan pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi paling sedikit 80% dari seluruh
sasaran.
b) Seluruh jajaran kesehatan mengetahui tyuga masing-masing dalam kegiatan
distribusi kapsul viatamin A diosis tinggi, dan melaksanakan tugas tersebut dengan
baik.
c) Seluruh sektor tekait menegtahui peranan masing-masing dalam kegiatan distribusi
kapsyul vitamin A dosis tinggi dan melaksanakan peran tersebut dengan baik.
D. KEGIATANPOKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Pemberian kapsul vitamin A 200.000 SI kepada ibu pada masa nifas dapat
diberikan segera setelah melahirkan. Pada kunjungan pertama neonatal, pada kunjunngan
ke dua neonatal.
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Mengecek ketersediaan kapsul vitamin A merah
2. Bekerjasama dengan petugas pengelolah obat menddistribusi kapsul viatamin A
kebidan desa sesuai dengan kebutuhan.
3. Bidan desa memberikan kapsul vitamin A kepada ibu nifas 2 kapsul vitamin A, 1
setelah malahirkan dan 1 pada hari berikutnya.
4. Bidan desa mencatat dan melporkan hasil kegiatan pemberian kapsul vitamin A untuk
ibu nifas kepada petugas gizi puskesmas setiap akhir bulan
5. Bidan desa memberikan laporannya kepelaksana gizi
F. SASARAN
Ibu nifasa
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Sesuai dengan jadwal pelayanan luar gedung dan dalm gedung
2. Terintegrasi dengan lintas program dan lintas sektor

H. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN


Sasaran dapat terlayani dengan baik

Anda mungkin juga menyukai