Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TENTANG REMATIK

Nama : Rizqa Siti Zulaekha

NIM : 17.2025.P

PRODI : 3B/ DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN


2017
Kampus I Jl Raya Pekajangan No 87 Pekalongan Tlp/Fax (0285) 785783, 7901632, 785179
Kampus II Jl Raya Ambokembang No 7 Kedungwuni Pekalongan Telp 785939
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
TENTANG ASAM URAT

A. Latar Belakang

Asam urat atau gout adalah serangan radang persendian yang berulang, yang
disebabkan oleh penimbunan kristal asam urat di dalam persendian. Bagian tubuh
yang terkena terutama adalah bagian sendi yang berada pada ujung tubuh seperti ibu
jari kaki. Sedangkan sasaran lainnya adalah sendi pada siku, lutut, pergelangan kaki
dan tangan atau bahu (Sustrani, Alam, Hadibrotono, 2005).

Asam urat sendiri adalah sampah hasil metabolisme normal dari pencernaan
protein, kadar normal asam urat darah rata-rata antara 3-7 mg/ml. Kelebihan asam
urat didalam darah bila melebihi 7 mg/dl, menyebabkan asam urat mengendap di
sendi atau kulit dengan gejala gout. Bila kondisi tersebut dibiarkan dapat terjadi
komplikasi lebih lanjut dari pengendapan asam urat di ginjal dengan gejala batu
ginjal, dan selanjutnya bisa mengakibatkan gagal ginjal (Sustrani, Alam,
Hadibrotomo, 2005)

Di dunia prevelensi penyakit persendian khususnya penyakit gout mengalami


kenaikan 2 kali lipat antara tahun 1990-2010. Berdasarkan survei WHO yang
dilakukan di Bandungan Jawa Tengah pada usia 15-45 tahun, didapatkan prevelensi
penyakit gout pada pria sebesar 24,3% dan wanita 11,7%. Hal ini terjadi karena pria
tidak memiliki hormon estrogen yang membantu pengeluaran asam urat melalui urin
(Juliana, Suhadi, Sety, 2018).

Penyakit asam urat dari waktu kewaktu cenderung meningkat pada usia muda
atau usia produktif, yang nantinya akan berdampak pada penurunan produktivitas
kerja. Pola makan dan komposisi bahan makanan mempengaruhi kadar asam urat
dalam darah, masyarakat sering mengkonsumsi makanan yang rendah purin seperti
ubi, nasi, singkong, roti, susu, dan telor. Selain itu pengetahuan masyarakat tentang
penyakit asam urat masih sangat rendah, hal ini salah satu yang menyebabkan
terjadinya penyakit asam urat.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik melakukan penyuluhan


kesehartan tentang penyakit asam urat.
B. Pokok Bahasan
“Rematik”

C. Sub Pokok Bahasan


1. Definisi rematik
2. Etiologi rematik
3. Patofisiologi rematik
4. Manifestasi klinis rematik
5. Pemeriksaan penunjang rematik
6. Penatalaksanaan rematik

D. Sasaran
pasien yang kurang pengetahuan mengenai Rematik

E. Tempat
Rumah pasien

F. Waktu
Hari/Tanggal : Rabu,13 november 2019
Waktu : 10.00 WIB

G. Tujuan
1. Tujuan instruksional umum :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan pasien dapat mengerti dan memahami
gambaran umum tentang asam urat , perawatan dan pencegahannya, serta dapat
mempraktikan cara penanganan rematik.
2. Tujuan instruksional khusus :
Setelah melalui pendidikan kesehatan diharapkan keluarga dapat :
a. Menjelaskan kembali pengertian dari rematik
b. Menyebutkan dan menjelaskan penyebab yang dapat menyebabkan adanya asurat
c. Menjelaskan proses perjalanan terjadinya rematik
d. Menyebutkan kembali tanda dan gejala yang timbul dari reamatik
e. Menjelaskan kembali komplikasi yang dapat terjadi dari rematik
f. Menjelaskan apa saja pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan
g. Menjelaskan bagaimana cara pengobatan atau perawatan untuk mengatasi rematik
h. Menjelaskan cara pencegahan rematik

H. Media dan Alat


1. Media
Media yang digunakan pada saat pendidikan kesehatan adalah lembar balik

I. Metode
Ceramah, Tanya jawab

J. Pengorganisasian
1. Pemateri : Rizqa Siti Zulaekha
K. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Tahap Jenis Kegiatan Alat yang
Kegiatan Penyuluhan Sasaran dipakai
1 5 menit Pembukaan - Memberikan - Membalas
salam dan salam
memperkenalkan - Mendengarka
diri n dan
- Menyampaikan memperhatika
tujuan n pendidikan
pendidikan kesehatan saat
kesehatan pada menyampaika
sasaran n tujuan
- Menjelaskan pendidikan
kontrak waktu kesehatan
- Menggali - Menjawab
pertanyaan atau merespon
audiens pertanyaan
penyaji

2 15 Pelaksanaan Memberikan materi Menyimak dan Lembar


menit seputar REMATIK mendengarkan balik
3 15 Tanya jawab Memberikan Memberikan
menit kesempatan pada pertanyaan
keluarga untuk seputar demam
menanyakan hal-hal yang masih di
yang masih belum bingungkan
jelas
4 5 menit Penutup - Memberikan - Mampu -
beberapa menjelaskan
pertanyaan untuk kembali hal-
mengevaluasi hal yang
sejauh mana berkaitan
pemahaman dengan materi
audiens tentang - Menjawab
materi yang salam
dijelaskan
- Menyimpulkan
bersama-sama
- Menutup acara
dan
mengucapkan
salam
L. Kriteria Evaluasi atau Target
1. Evaluasi struktur
a. Sebelum pelaksanaan kami menyiapkan materi, media dan alat untuk
mendukung terwujudnya pendidikan kesehatan.
b. Materi dan media sudah disiapkan 3 hari sebelum pelaksanaan

2. Evaluasi proses

Saat pendidikan kesehatan berlangsung diharapkan keluarga aktif dalam


bertanya, mengerti materi yang diberikan dan dapat mendemonstrasikan secara
mandiri.

3. Evaluasi Hasil
a. 100 % keluarga mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
b. 80% keluarga mampu menyebutkan dan menjelaskan pengertian, penyebab,
tanda dan gejala yang muncul.
c. 80% keluarga mampu menyebutkan dan menjelaskan pencegahan dan
pengobatan yang dapat dilakukan.

Pekalongan,13 November 2019

Mengetahui Pembimbing

Sigit Prasojo,SKM.,M.Kep
M. Lampiran Materi

a. pengertian asam urat


b. penyebab asam urat
c. jenis makanan yang mengandung purin tinggi,
d. pencegahan penyakit asam urat
e. komplikasi pada penyakit asam urat,
f. penatalaksanaan penyakit asam urat

N. DAFTAR PUSTAKA
1. Hermayudi, & Aryani, Ayu Putri.2017.Penyakit Rematik
(Reumatologi).Yogyakarta : Nuha Medika.

2. Afnuhazi, Ridhyalla. "PENGARUH SENAM REMATIK TERHADAP


PENURUNAN NYERI REMATIK PADA LANSIA". Menara Ilmu 12.1 (2018).

3. Dida, Defebria Nasusda. "Hubungan Antaran Nyeri Reumatoid Dalam Aktivitas


Kehidupan Sehari-hari Pada Pra Lanjut Usia Di Wilayah Kerja Puskesmas Oesao
Kabupaten Kupang." CHMK HEALTH JOURNAL, 2.3 (2018): 41-41.

4. Nainggolan, Olwin. "Prevalensi dan determinan penyakit rematik di Indonesia."


Majalah Kedokteran Indonesia 59.12 (2009): 588-594.
REMATIK

A. Pengertian asam urat


Asam urat atau gout adalah serangan radang persendian yang berulang, yang
disebabkan oleh deposit atau penimbunan kristal asam urat di dalam persendian.
Bagian tubuh yang terkena terutama adalah bagian sendi yang berada pada ujung
tubuh seperti ibu jari kaki. Sedangkan sasaran lainnya adalah sendi pada siku, lutut,
pergelangan kaki dan tangan atau bahu (Sustrani, Alam, Hadibrotono, 2005).

B. Penyebab asam urat


Sustani, Alam, Hadibrotono (2005) menjelaskan beberapa faktor yang penyebab gout
adalah:
a. Faktor keturunan dengan adanya riwayat gout dalam silsilah keluarga
b. Meningkatnya kadar asam urat karena diet tinggi protein dan makanan kaya
senyawa purin. Purin adalah senyawa yang akan dirombak menjadi asam urat
didalam tubuh
c. Konsumsi alkohol berlebihan dapat menghambat pembuangan purin melalui
ginjal, sehingga tidak disarankan untuk mengkonsumsi alkohol
d. Hambatan pembuangan asam urat karena penyakit tertentu, terutama
gangguan ginjal
e. Pengobatan tertentu yang meningkatkan kadar asam urat terutama diuretika
f. Penggunaan antibiotika yang berlebihan
g. Faktor lain seperti stress, diet ketat, cedera sendi, darah tinggi dan olahraga
berlebihan
C. Jenis makanan yang mengandung purin tinggi
Yatim (2006) mengatakan bahwa penderita gout hendaknya menghindari makanan
yang mengandung tinggi purin. urin adalah turunan dari protein yang terkandung di
dalam tubuh, purin juga didapatkan dari makanan yang dikonsumsi seperti :
a. Daging, baik daging sapi, kambing, babi atau makanan dari laut
b. Kacang-kacangan
c. Bayam
d. Jamur
e. Kembang kol
f. Makanan dari tepung gandum
g. Ragi dan produknya

D. Pencegahan asam urat


Usaha pencegahan asam urat pada umumnya adalah menghindari segala sesuatu yang
dapat menjadi pencetus serangan, misalnya tidak melakukan latihan fisik secara
berlebihan, makan makanan yang mengandung purin yang tinggi, stress, bila
tergolong gemuk sebaiknya kurangi berat badan untuk mencegah kerusakan sendi.
Meskipun dapat dicegah dengan pemberian obat, tetapi mengurangi konsumsi
makanan berlemak dan alkohol dapat memperkecil kemungkinan terjadinya gout
(Sustani, Alam, Hadibrotono, 2005).
E. Komplikasi
Hermayudi & Ariani (2017) mengatakan bahwa komplikasi yang muncul akibat
penyakit gout antara lain :
a. Gout kronik bertophus
Merupakan serangan gout yang disertai benjolan-benjolan (tofi) disekitar sendi
yang sering meradang. Tofi adalah timbunan kristal monosodium urat di
sekitar persendian seperti di tulang rawan sendi, sinovial, bursa atau tendon.
b. Nefropati gout kronik
Penyakit tersering yang ditimbulkan karena hiperurisemia. Terjadi akibat
pengendapan kristal asam urat dalam tubulus ginjal.
c. Nefrolitiasi asam urat (batu ginjal)
Terjadi pembentukan massa keras seperti batu di ginjal, bisa mengakibarkan
nyeri, pendarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi.
d. Persendian menjadi rusak sehingga menyebabkan pincang.
e. Peradangan tulang, kerusakan ligamen dan tendon.
f. Batu ginjal (kencing batu) serta gagal ginjal.
F. Penatalaksanaan
a. Pengobatan dilakukan secara dini agar tidak terjadi kerusakan sendi atau
komplikasi lain. Pengobatan gout bertujuan menghilangkan keluhan nyeri
sendi dan peradangan dengan obat-obatan seperti berikut (Hermayudi &
Ariani, 2017).
1) Kolkisin
2) Obat Anti Inflamasi Non-Steroid : indometasin, fenilbutazon,
kortikosteroid.
3) Golongan urikosurik untuk menurunkan kadar asam urat : Allopurineol,
probenesid, sulfipirazon.
b. Selain mengobati dengan obat-obatan juga dapat dilakukan cara :
1) Memberikan kompres hangat pada pasien yang mengalami serangan
arthritis gout.
2) Melaksanakan dan mengajarkan teknik managemen nyeri non-
farmakologis dengan nafas dalam dan distraksi (pengalihan).
3) Menjelaskan dan memantau pembatasan gerak dan aktivitas fisik berat
bagi pasien agar radang sendi tidak bertambah kronik.
c. Manajemen diet
Tujuan utama diet adalah menurunkan kadar asam urat darah, diet yang
dianjurkan bagi penderita arthitis gout antara lain :
1) Menghindari makanan berlemak kaya purin
2) Perbanyak minum air 8 sampai 10 gelas setiap hari untuk memperlancar
pembuangan asam urat melalui ginjal. Hindari minuman yang
mengandung alkohol, kopi, bir.
3) Perbanyak makanan yang mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6
misalnya flax seed oil dan minyak ikan (fish oil).
Konsumsi buah dan sayur untuk mencegah peningkatan kadar asam urat terutamma buah
yang mengandung vitamin C dan bioflavonoid seperti : jeruk, strawberry, tomat, paprika
hijau, sayuran berdaun hijau, ceri

Pekalongan,13 November 2019

Mengetahui Pembimbing Mahasiswa

Sigit Prasojo,SKM.,M.Kep Rizqa Siti Zulaekha


DAFTAR PUSTAKA
1. Hermayudi, & Aryani, Ayu Putri.2017.Penyakit Rematik
(Reumatologi).Yogyakarta : Nuha Medika.

2. Afnuhazi, Ridhyalla. "PENGARUH SENAM REMATIK TERHADAP


PENURUNAN NYERI REMATIK PADA LANSIA". Menara Ilmu 12.1 (2018).

3. Dida, Defebria Nasusda. "Hubungan Antaran Nyeri Reumatoid Dalam Aktivitas


Kehidupan Sehari-hari Pada Pra Lanjut Usia Di Wilayah Kerja Puskesmas Oesao
Kabupaten Kupang." CHMK HEALTH JOURNAL, 2.3 (2018): 41-41.

4. Nainggolan, Olwin. "Prevalensi dan determinan penyakit rematik di Indonesia."


Majalah Kedokteran Indonesia 59.12 (2009): 588-594.

Anda mungkin juga menyukai