Bismillahirrohmairrohim Fix ZZZ AA
Bismillahirrohmairrohim Fix ZZZ AA
SKRIPSI
Oleh:
NADYA ROHMATUL LAILIA
I1B015025
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Keperawatan
pada Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
Univeritas Jenderal Soedirman
Purwokerto
Oleh:
NADYA ROHMATUL LAILIA
I1B015025
NIM : I1B015025
Oleh
NADYA ROHMATUL LAILIA
I1B015025
Mengetahui
Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan
Universitas Jenderal Soedirman
Pembimbing I Dekan
Ns. Keksi Girindra S., S.Kep., M.Kep Dr. Saryono, S.Kp., M.Kes
NIP 19790919 2006042002 NIP. 197612102002121001
Pembimbing II
Penguji :
1. Eva Rahayu, S.Kep., Ns., M.Kep ____________________
Puji syukur penulis tuturkan kepada Alloh SWT atas segala kelimpahan
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Gambaran Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Profesi Keperawatan di
Banyumas”. Terimakasih penulis sampaikan kepada:
1. Dr. Saryono, S.Kp., M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
Universitas Jenderal Soedirman.
2. Mekar Dwi Anggraeni, S.Kep., Ns., M.Kep., PhD selaku Ketua Jurusan
Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman.
3. Rahmi Setiani, S.Kep, Ns., MN selaku Ketua Komisi Skripsi Jurusan
Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman.
4. Ns. Keksi Girindra Swasti, S.Kep., M.Kep selaku dosen pembimbing I yang
telah membimbing, membantu serta memberikan saran dengan penuh
kesabaran sehingga skripsi dapat terselesaikan.
5. Wastu Adi Mulyono, S.Kp., M.Kep selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan saran dan masukan serta memberikan bimbingan dengan penuh
kesabaran sehingga skripsi dapat terselesaikan.
6. Eva Rahayu, S.Kep., Ns., M.Kep selaku dosen penguji I yang telah
memberikan evaluasi dan saran.
7. Made Sumarwati, S.Kp., MN selaku dosen penguji II yang telah memberikan
evaluasi dan saran.
8. Ns. Koernia Nanda Pratama, M.Kep., Sp.Kep.Kom selaku dosen pembimbing
akademik yang telah memberikan arahan dan nasehat.
9. Mahasiswa profesi keperawatan di Banyumas (Universitas Jenderal
Soedirman, Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan Universitas
Harapan Bangsa) semester 1 yang telah bersedia menjadi responden, sehingga
penelitian ini dilaksanakan.
10. Kedua orang tuaku tersayang, ibu Anna Sundari dan bapak Rohmat serta
adikku Iftinan Rusdatul Jihan yang menjadi motivasi utama peneliti atas
segala nasihat, dukungan dan doanya selama peneliti kuliah hingga skripsi ini
dapat terselesaikan.
ABSTRAK
1
Mahasiswa Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas
Jenderal Soedirman
2
Departemen Keperawatan Jiwa Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu-Ilmu
Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman
3
Departemen Managemen Keperawatan Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu-Ilmu
Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman
ABSTRACT
1
Nursing Department Student of Health Sciences Faculty of Jenderal Soedirman
University
2
Department of Mental Nursing of Nursing Department of Health Sciences Faculy
of Jenderal Soedirman University
3
Department of Nursing Management of Nursing Department of Health Sciences
Faculty of Jenderal Soedirman University
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv
KATA PENGANTAR .............................................................................................v
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii
BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang ........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................3
C. Tujuan Penelitian .....................................................................................4
D. Manfaat Penelitian...................................................................................4
E. Keaslian Penelitian ..................................................................................5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................7
A. Landasan Teori ........................................................................................7
1. Prokrastinasi Akademik .....................................................................7
1. Definisi prokrastinasi akademik..................................................7
2. Ciri prokrastinasi akademik .........................................................8
3. Jenis prokrastinasi akademik .......................................................9
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik ........9
5. Dampak prokrastinasi akademik................................................11
2. Prokrastinasi akademik pada mahasiswa profesi keperawatan di
Banyumas.........................................................................................11
B. Kerangka Teori ......................................................................................12
C. Kerangka Konsep ..................................................................................13
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program pendidikan keperawatan merupakan pendidikan yang bertujuan
menghasilkan perawat profesional, melalui dua tahapan pendidikan yakni tahapan
pendidikan akademik dan tahapan pendidikan profesi. Pendidikan akademik
memberikan teori dan konsep pada progam pembelajarannya. Sedangkan pada
program pendidikan profesi, ini menerapkan teori dan konsep yang telah
didapatkan saat pembelajaran pendidikan akademik. Program pendidikan profesi
ini juga menghasilkan lulusan dengan sikap, tingkah laku dan kemampuan
profesional, serta mampu melaksanakan asuhan keperawatan secara mandiri.
Mahasiswa yang menjalani program profesi keperawatan, diberikan kesempatan
sekaligus beradaptasi menjadi perawat profesional (Nursalam 2011).
Menurut Nursalam (2008), untuk menjadi perawat profesional mahasiswa
profesi dituntut memiliki kemampuan agar dapat meningkatkan kualitas
keperawatan. Mahasiswa profesi juga memiliki tuntutan dan kewajiban untuk
memberikan kebutuhan objektif pasien dan melakukan praktik keperawatan
sebagai perawat profesional pemula. Selain itu, mahasiswa profesi dapat
mengembangkan kemampuan dalam meningkatkan mutu pelayanan asuhan
keperawatan dengan memanfaatkan teori dan konsep, penyelesaian masalah, serta
mengembangkan perawatan sederhana.
Pada proses pelaksanaan kewajibannya, tidak sedikit mahasiswa yang
mengalami kesulitan dalam menjalani program profesi. Kesulitan tersebut seperti
pengaturan waktu dalam mengerjakan tugas yang ada. Jika seorang mengalami
kesulitan melakukan sesuatu melebihi batas waktu yang ditentukan, sering
mengalami keterlambatan dan gagal dalam menyelesaikan tugas, dapat dikatakan
sebagai orang yang melakukan prokrastinasi. Baik penundaan tersebut memiliki
alasan atau tidak, setiap penundaan dalam menghadapi suatu pekerjaan disebut
prokrastinasi (Ghufron & Risnawati 2010).
B. Rumusan Permasalahan
Mahasiswa yang sedang menjalani profesi keperawatan, memiliki
kewajiban untuk melaksanakan tugasnya, yaitu menjalani stase klinik. Pada saat
stase klinik, mahasiswa diharapkan untuk dapat menyelesaikan tugas yang
dihadapinya dengan baik. Akan tetapi, pada kenyataannya tidak semua mahasiswa
dapat memenuhinya. Banyak mahasiswa yang kesulitan mengelola waktunya
dengan baik, sehingga tugas menjadi tertumpuk dan tertunda yang menyebabkan
prokrastinasi akademik. Prokrastinasi akademik dapat menyebabkan berbagai
masalah, seperti tugas tidak selesai tepat waktu dan tidak maksimal mengerjakan
tugas, karena batas waktu yang sudah terlewat, serta banyak waktu yang terbuang
sia-sia. Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalah yang diambil pada
penelitian ini adalah “Bagaimana gambaran prokrastinasi akademik pada
mahasiswa profesi keperawatan di Banyumas?”
C. Tujuan Penelitian
Penelitian “Gambaran prokrastinasi akademik pada mahasiswa profesi
keperawatan di Banyumas” ini memiliki tujuan umum dan khusus. Tujuan umum
penelitian ini adalah mengetahui gambaran prokrastinasi akademik pada
mahasiswa profesi keperawatan di Banyumas. Sedangkan tujuan khusus penelitian
ini adalah sebagai berikut. Pertama, mendeskripsikan karakteristik responden
meliputi jenis kelamin, stase, tempat tinggal dan institusi pendidikan profesi
keperawatan di Banyumas. Kedua, mendeskripsikan prokrastinasi akademik
berdasarkan karakteristik responden. Ketiga, mendeskripsikan prokrastinasi tugas
akademik mahasiswa profesi keperawatan di Banyumas.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan kegunaan
secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat berupa informasi untuk penelitian selanjutnya tentang
prokrastinasi akademik dan sebagai masukan agar dapat dikembangkan untuk
kemajuan ilmu mendatang. Sementara, manfaat praktis penelitian ini diantaranya
adalah dapat memberikan informasi, gambaran dan menambah pengetahuan
kepada mahasiswa jurusan keperawatan tentang prokrastinasi akademik. Hal
tersebut membuat mahasiswa profesi keperawatan dapat mengenali dan
mengantisipasi perilaku prokrastinasi akademik. Institusi pendidikan juga dapat
menggunakan hasil penelitian ini untuk dijadikan sebagai sumber dan landasan
pengembangan ilmu keperawatan mengenai pentingnya gambaran prokrastinasi
akademik pada mahasiswa profesi keperawatan di Banyumas, sehingga dapat
menjadi acuan dan bahan perbandingan dalam pemecahan masalah di dunia
pendidikan, serta sebagai sumber informasi daftar kepustakaan pada institusi
Jurusan Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman untuk dijadikan
dokumentasi ilmiah. Sedangkan bagi penelitian selanjutnya, hasil penelitian ini
dapat dijadikan data dasar mengenai prokrastinasi akademik untuk penelitian
selanjutnya, seperti dengan memberikan intervensi untuk mencegah atau
mengatasi prokrastinasi akademik.
E. Keaslian Penelitian
Menurut pustaka yang ada, peneliti menemukan beberapa penelitian yang
berkaitan, diantaranya adalah sebagai berikut. Pertama, penelitian yang dilakukan
oleh Fitriya dan Lukmawati (2016) yang berjudul “Hubungan antara Regulasi
dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(STIKES) Mitra Adiguna Palembang”. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif
korelasi. Analisa data menggunakan uji perhitungan one-sample Kolmogorov
smirnov. Teknik pengambilan sampel adalah menggunakan total sampling. Hasil
penelitiannya adalah bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara
regulasi diri dengan perilaku prokrastinasi akademik pada mahasiswa Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mitra Adiguna Palembang dengan arah
hubungan negatif. Perbedaan penelitian yang dilakukan adalah analisa data,
variabel bebas. Persamaan penelitian yang dilakukan adalah pada teknik
pengambilan sampel dan jenis penelitian.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Magda (2017) yang berjudul
“Comparison Between Cross Cultures Regarding Academic Resilience and
Procrastination Tendency among Nursing Students”. Jenis penelitian ini adalah
metode deskriptif, komparatif, dan korelasional. Analisis data menggunakan uji
ANOVA. Teknik pengambilan sampel adalah menggunakan teknik convenience
sampling. Hasil penelitiannya adalah bahwa terdapat perbedaan lintas budaya
yang sangat signifikan antara mahasiswa keperawatan Nigeria dan Mesir dengan
kecenderungan ketahanan akademik terhadap stres dan prokrastinasi akademik.
Dengan hasil bahwa mahasiswa keperawatan mesir memiliki skor penundaan
tertinggi, hal ini dikarenakan perbedaan motivasi akademik yang berbeda.
Perbedaan penelitian yang dilakukan adalah uji analisa data, teknik pengambilan
sampel, jenis penelitian dan variabel bebas.
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Mahasneh (2017) yang berjudul
“The Relationship Between Academic Procrastination and Parenting Style Among
Jordanian Undergraduate University Students”. Jenis penelitian ini adalah
metode korelasional. Analisa data menggunakan uji ANOVA. Teknik pengambilan
sampel adalah menggunakan teknik cluster random sampling. Hasil penelitiannya
adalah bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara prokrastnasi
akademik dan gaya pengasuhan orang tua. Perbedaan penelitian yang dilakukan
adalah uji analisa data, teknik pengambilan sampel, jenis penelitian.
Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Hamid (2016) yang berjudul
“The Effect of Time Management Educational Intervention on Freshman Nursing
Stiudent Academic Procrastination and Achievement Level”. Jenis penelitian ini
adalah metode deskriptif. Analisa data menggunakan uji t-test dan chi-squared.
Teknik pengambilan sampel adalah menggunakan teknik purposive sampling.
Hasil penelitiannya adalah bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan
antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah perlakuan terhadap
keterampilan manajemen waktu, pengetahuan manajemen waktu tingkat
penundaan, dan tingkat pencapaian akademik yang dilaporkan sendiri secara
menyeluruh. Perbedaan penelitian yang dilakukan adalah uji analisa data, dan
teknik pengambilan sampel. Persamaan penelitian yang dilakukan adalah jenis
penelitian.
A. Landasan Teori
Landasan teori dari penelitian ini berisi tentang prokrastinasi akademik meliputi
definisi prokrastinasi akademik, ciri prokrastinasi akademik, jenis prokrastinasi
tugas akademik, dampak prokrastinasi akademik, dan prokrastinasi akademik
pada mahasiswa profesi keperwatan di Banyumas.
1. Prokrastinasi akademik
1. Definisi prokrastinasi akademik
Prokrastinasi di kalangan ilmuwan, pertama kali digunakan oleh Brown
dan Hoizman untuk menunjukkan kecenderungan menunda penyelesaian tugas
atau pekerjaan (Ghufron 2003). Istilah prokrastinasi akademik berasal dari
gabungan kata bahasa Latin yaitu procrastinus, dengan awalan ‘pro’ yang berarti
bergerak mendorong maju dan akhiran ‘crastinus’ yang berarti hari esok. Jika
digabungkan memiliki arti ‘meneruskan hari esok’. Dari kedua kata tersebut dapat
ditarik kesimpulan bahwa pro-crastinus berarti suatu tindakan menunda pekerjaan
dihari berikutnya (Ghufron & Risnawati 2010).
Dalam literatur klasik, prokrastinasi didefinisikan sebagai sikap
ketersengajaan menunda dalam memulai atau menyelesakan tugas yang dilakukan
secara berulang kali. Dimasa lalu, penundaan dilihat sebagai suatu manifestasi
perilaku dari pengelolaan waktu yang tidak efisien (Ferrari 1998). Menurut Ellis
dan Knaus (1997) beranggapan bahwa prokrastinasi akademik dilakukan karena
sebagai bentuk penghindaran suatu tugas dengan sengaja dilakukan agar
terlambat, dan mempunyai banyak alasan dalam membenarkan perilaku tersebut.
Ketika seseorang melakukan prokrastinasi akademik secara berlanjut maka hal
tersebut akan menjadi masalah yang penting, karena akan memberikan dampak
negatif bagi dirinya sendiri. Orang yang sering melakukan prokrastinasi disebut
prokrastinator. Prokrastinasi akademik juga telah menjadi respon yang tetap dan
kebiasaan yang menetap bagi prokrastinator, hal ini tergantung dari mana seorang
melihatnya.
tinggi. Hal ini membuat individu mengerjakan tugas dalam waktu yang sempit. Di
samping itu, individu sulit berkonsentrasi karena ada perasaan cemas, sehingga
motivasi belajar dan kepercayaan diri menjadi rendah.
Prokrastinasi akademik dapat memberikan dampak merugikan, baik bagi
pelaku maupun orang lain. Menurut Burka dan Yuen dalam Basri (2017),
prokrastinasi akademik mengganggu dalam masalah eksternal dan internal.
Masalah eksternal ini seperti menunda mengerjakan tugas dan terlambat
mengumpulkannya, maka tindak lanjut dari seorang yang memberikan tugas juga
akan terhambat juga, (contohnya proses penilaian dan evaluasi akan tertunda).
Dampak lainnya adalah pihak lain yang terlibat dalam penyelesaian, seperti
jadwal akan berubah, dan tugas lain akan tertunda. Sedangkan masalah internal
seperti, prokrastinator mendapat teguran dari pemberi tugas seperti hukuman atas
keterlambatan pengumpulan tugas. Setelah mendapat teguran atau bahkan
pengurangan nilai, maka masalah internal dapat berupa perasaan bersalah atau
penyesalan.
B. Kerangka Teori
Berikut ini adalah kerangka teori dalam penelitian ini:
C. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut
Keterangan
: Variabel yang diteliti
A. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian analitik yang menggunakan pendekatan
cross sectional, dengan jenis penelitian kuantitatif deskriptif untuk
menggambarkan atau memaparkan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi,
peristiwa, kegiatan, fenomena dan lain-lain (Arikunto 2010).
yang tidak melengkapi kuesioner dan telah menjadi responden studi pendahuluan.
Sampel yang digunakan untuk penelitian adalah 230 dari 245 mahasiswa. Ada 15
mahasiswa yang menjadi responden studi pendahuluan. Saat penelitian
berlangsung, semua mahasiswa sebanyak 230 orang ikut menjadi responden.
D. Variabel Penelitian
Variabel merupakan suatu kelompok yang memiliki ciri bervariasi yang
dimiliki kelompok lain (Saryono 2010). Penelitian ini memiliki satu variabel yaitu
prokrastinasi akademik.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan beberapa komponen (variabel, definisi
operaasional, cara ukur, hasil ukur dan skala data) yang tersaji dalam bentuk tabel
yang diteliti. Definisi operasional ini digunakan untuk mempermudah
pengumpulan data dengan memaparkan deskripsi tabelnya dan untuk menghindari
perbedaan interpretaasi serta membatasi ruang lingkup variabel (Saryono 2010).
Definisi operasional penelitian ini adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional Data
Jenis kelamin Perbedaan bentuk Kuesioner 1. Laki-laki Nominal
sifat dan fungsi 2. Perempuan
biologis (laki-laki
dan perempuan)
Stase Praktik Kuesioner 1. Keperawatan Nominal
pembelajaran dewasa
klinik di rumah 2. Keperawatan anak
sakit yang 3. Keperawatan
dilakukan maternitas
berdasarkan 4. Keperawatan
perbagian sistem. gawat darurat
5. Manajemen
keperawatan
6. Keperawatan
gerontik
7. Keperawatan
komunitas
8. Keperawatan
keluarga
9. Keperawatan jiwa
Universitas Suatu institusi Kuesioner 1. Univeritas Jenderal Nominal
pendidikan tinggi Soedirman
yang memberikan 2. Universitas
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data (Saryono 2010). Penelitian ini menggunakan kuesioner yang
terdiri dari dua bagian. Pertama, berisi tentang karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin, stase dan tempat tinggal. Kedua, berisi pertanyaan
tentang prokrastinasi akademik.
Instrumen untuk mengukur prokrastinasi akademik ini adalah
Procrastination Assessment Scale for Student (PASS) oleh Solomon dan
Rothblum tahun 1984. Kuesioner ini memiliki 44 item pertanyaan dengan 2
bagian yaitu 18 item bagian pertama dan 26 item bagian kedua. Pada kuesioner ini
mengacu dari penelitian Aziz (2015), dengan hanya menggunakan 18 item bagian
pertama, yang mengukur enam jenis tugas prokrastinasi akademik. Hal ini
dikarenakan bahwa peneliti hanya ingin mengetahui perbedaan jenis tugas
prokrastinasi akademik pada mahasiswa profesi keperawatan. Jenis tugas
prokrastinasi akademik ini disesuaikan pada mahasiswa profesi keperawatan,
yaitu tugas asuhan keperawatan; tugas belajar ujian (stase, responsi); tugas
membaca referensi (buku, jurnal, internet, makalah) ; tugas administrasi akademik
(registrasi KRS, keuangan, dll); tugas bertemu dengan pembimbing, dosen, CI
(Clinical Instructur); serta tugas umum (meminjam buku, mengumpulkan tugas,
dll). Setiap jenis tugas terbagi ke dalam 3 aspek, yaitu frekuensi, kebermasalahan
dan keinginan untuk mengurangi penundaan. Setiap item disusun dalam bentuk
model skala likert dengan rentang nilai lima poin untuk mengukur tingkat dalam
H. Alur Penelitian
I. Sumber Data
Data yang digunakan oleh peneliti adalah data primer dan sekunder.
Data primer penelitian ini diperoleh dari responden melalui wawancara untuk
data studi pendahuluan dan kuesioner online untuk data penelitian. Data ini
didalamya meliputi identitas responden dan pertanyaan tertutup pada
mahasiswa profesi keperawatan di Banyumas. Data sekunder penelitian ini
berupa data mahasiswa aktif profesi Ners yang berisi nama dan nim
mahasiswa yang diperoleh dari Bapendik (badan pengembangan akademik)
Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Harapan Bangsa,
dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
J. Analisa Data
Menurut Saryono (2010) analisis univariat merupakan analisis yang
digunakan untuk memaparkan data dari hasil pengumpulan data, yang
disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi atau grafik yang diteliti.
Analisis univariat pada penelitian ini meliputi karakteristik responden (jenis
kelamin, stase dan tempat tinggal), serta gambaran jenis tugas prokrastinasi
akademik pada mahasiswa profesi keperawatan di Banyumas (kategori rendah,
sedang, dan tinggi). Pada penelitian ini, data yang digunakan berupa kategorik
yaitu, gambaran prokrastinasi akademik, jenis kelamin, dan stase yang
disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan persentase.
K. Etika Penelitian
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di tiga universitas di Banyumas yaitu
Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan
Universitas Harapan Bangsa. Responden penelitian ini adalah seluruh
mahasiswa profesi keperawatan semester satu di Banyumas. Pengambilan
sampel untuk penelitian ini menggunakan total sampling dengan jumlah
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 230 responden.
Pengambilan data dilakukan selama 11 hari yaitu mulai tanggal 31 Desember
2018 hingga 10 Januari 2019.
1. Gambaran karakteristik responden
Karakteristik responden pada penelitian ini digunakan untuk
memberikan informasi mengenai data demografi responden yakni
meliputi jenis kelamin, stase, tempat tinggal dan universitas. Berikut
adalah data statistik demografi responden mahasiswa profesi
keperawatan di Banyumas yang disajikan dalam bentuk distribusi
frekuensi dan persentase.
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi dan persentase berjumlah 230
responden.
Variabel n %
Jenis kelamin
Laki-laki 52 22,6
Perempuan 178 77,4
Stase
Keperawatan dasar 0 0
Keperawatan medikal bedah 68 29,6
Keperawatan gawat darurat kritis 64 27,8
Keperawatan anak 40 17,4
Keperawatan maternitas 21 9,1
Manajemen keperawatan 4 1,7
Keperawatan Jiwa 22 9,6
Keperawatan komunitas, gerontik, 11 4,8
keluarga
Independen practice (Peminatan) 0 0
Tempat tinggal
Rumah sendiri (Family) 48 20,9
Di kos 182 79,1
Variabel N %
Variabel N %
Universitas
Universitas 1 46 20
Universitas 2 117 51
Universitas 3 67 29
Prokrastinasi
Gambaran Prokrastinasi Akademik Rendah Sedang Tinggi
(n) % (n) % (n) %
Jenis kelamin 2
Laki-laki 7 13,5 45 86,5 0 0
Perempuan 55 30,9 123 69,1 0 0
Prokrastinasi
Gambaran Prokrastinasi Akademik Rendah Sedang Tinggi
(n) % (n) % (n) %
Stase
Keperawatan dasar 0 0 0 0 0 0
Keperawatan medikal bedah 15 22,1 53 77,9 0 0
Keperawatan gawat darurat kritis 24 37,5 40 62,5 0 0
Keperawatan anak 8 20 32 80 0 0
Keperawatan maternitas 5 23,8 16 76,2 0 0
Manajemen keperawatan 0 0 4 100 0 0
Keperawatan Jiwa 7 31,8 15 68,2 0 0
Keperawatan komunitas, gerontik, 3 27,3 8 72,7 0 0
keluarga
Independen practice (Peminatan) 0 0 0 0 0 0
Tempat tinggal
Rumah sendiri (family) 8 16,7 40 83,3 0 0
Di kos 54 29,7 128 70,3 0 0
Universitas
Universitas 1 12 26,1 34 73,9 0 0
Universitas 2 30 25,6 87 74,4 0 0
Universitas 3 20 29,9 47 29,9 0 0
Prokrastinasi
Gambaran Prokrastinasi Akademik Rendah Sedang Tinggi
(n) % (n) % (n) %
Asuhan Keperawatan 28 12,2 190 82,6 12 5,2
Belajar ujian, stase, responsi 47 20,4 175 76,1 8 3,5
Membaca referensi (buku, jurnal,
internet, makalah) 27 11,7 194 84,4 9 3,9
Tugas administrasi akademik (registrasi
KRS, keuangan, dll) 80 34,8 138 60 12 5,2
Bertemu dengan pembimbing, dosen, CI
(Clinical Instructur) 84 36,5 138 60 8 3,5
Umum (meminjam buku,
mengumpulkan tugas, dll) 64 27,8 161 70 5 2,2
B. Pembahasan
Bagian ini membahas beberapa hal yang mangacu pada hasil penelitian
berupa analisis univariat. Analisis univariat ini meliputi jenis kelamin, tempat
tinggal, stase dan gambaran prokrastinasi akademik pada mahasiswa profesi
keperawatan di Banyumas serta ditinjau berdasarkan jenis tugas prokrastinasi
akademik.
1. Karakteristik Responden Mahasiswa Profesi Keperawatan
a. Jenis Kelamin
Penelitian ini melihat karakteristik responden berdasarkan jenis
kelamin. Jenis kelamin merupakan perbedaan bentuk sifat dan fungsi
biologis yang bercirikan dengan organ vital (laki-laki dan perempuan).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden dengan jenis kelamin
perempuan lebih mendominasi dibandingkan dengan jenis kelamin
laki-laki, yaitu dengan persentase perempuan sebanyak 178 orang
(77,4%), sedangkan laki-laki sebanyak 52 orang (22,6%). Hal ini
berkaitan dengan banyaknya responden wanita yang dari awal sudah
menyukai jurusan keperawatan dan bercita-cita menjadi perawat
profesional.
Hal tersebut memiliki persamaan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Prananingrum (2015) bahwa mayoritas mahasiswa
Program Profesi Keperawatan SIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
adalah berjenis kelamin perempuan dengan persentase sebanyak 87%.
c. Tempat tinggal
Penelitian ini juga melihat karakteristik responden berdasarkan
tempat tinggal. Tempat tinggal merupakan suatu bangunan rumah
sebagai kediaman yang dihuni oleh manusia dalam kurun waktu
tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 79,1% mahasiswa
profesi keperawatan di Banyumas tidak tinggal di rumah atau bersama
keluarga yaitu di kos. Hal tersebut dikarenakan kebanyakan mahasiswa
profesi keperawatan di Banyumas adalah seorang pendatang dan bukan
penduduk asli Banyumas. Ini membuat mahasiswa membutuhkan jarak
yang cukup jauh. Tidak hanya itu saat menjalani stase klinik,
mahasiswa ditempatkan pada rumah sakit yang berbeda, tergantung
dengan stase yang dijalani mahasiswa profesi tersebut.
Hasil penelitian tersebut sejalan juga dengan penelitian Indriyani
(2014) bahwa terdapat mahasiswa kesehatan sebanyak 61,7%
bertempat tinggal di kos. Bertempat tinggal di kos berperan sebagai
pembentukan kepribadian mahasiswa agar lebih disiplin, bertanggung
jawab, mandiri dan sebagai tempat menggalang pertemanan serta
hubungan sosial dengan lingkungan sekitar (Indriyani 2014).
d. Universitas
Penelitian ini juga melihat karakteristik responden berdasarkan
universitas. Universitas merupakan suatu institusi pendidikan tinggi
yang memberikan gelar akademik dalam berbagai bidang yang
memberikan gelar sarjana dan paska sarjana. Pada penelitian ini
dilakukan di Banyumas yaitu di Universitas Jenderal Soedirman,
Universitas Muhammadiyah Purwokerto, dan Universitas Harapan
Bangsa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden universitas
dua lebih mendominasi dibandingkan dengan universitas yang
lainnya, yaitu dengan persentase sebanyak 117 orang (51%).
Jumlah mahasiswa profesi keperawatan universitas dua lebih
banyak dibandingkan dari universitas yang lain, karena hal ini
berhubungan dengan kebijakan kuota atau daya tampung universitas
tersebut yang lebih besar. Berdasarkan data Bapendik universitas dua
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menyadari masih banyak
keterbatasan. Diharapkan keterbatasan penelitian ini dapat diatasi oleh
penelitian selanjutnya yang tertarik untuk membahas topik ini. Adapun
keterbatasan atau hambatan dalam penelitian ini adalah peneliti menemukan
kendala saat memasukkan data, karena ada banyak responden diluar inklusi
yang mengikuti penelitian ini, sehingga peneliti harus menghubungi ulang
responden tersebut. Jika data tidak termasuk dalam kriteria inklusi, maka
secara ulang data akan dieksklusikan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat
disimpulkan beberapa hal. Pertama, mayoritas responden didominasi oleh
laki-laki, pada stase keperawatan medikal bedah, tinggal di kos, dan sebagian
besar mahasiswa pada universitas dua. Kedua, mayoritas mahasiswa profesi
keperawatan di Banyumas mengalami prokrastinasi akademik kategori
sedang. Ketiga, prokrastinasi tugas akademik pada mahasiswa profesi
keperawatan di Banyumas yaitu pada tugas asuhan keperawatan terdapat
82,6% pada tingkat sedang; belajar ujian (stase dan responsi) 76,1% pada
kategori sedang; membaca referensi (buku, jurnal internet, makalah) 84,4%
kategori sedang; tugas administratisi akademik (registrasi KRS, keuangan,
dll) 60% tingkat sedang; bertemu dengan pembimbing, dosen, CI (Clinical
Instructur) 60% kategori sedang; dan tugas umum (meminjam buku,
mengumpulkan tugas, dll) 70% dengan kategori sedang.
B. Saran
Saran menurut peneliti yang dapat diberikan berdasarkan hasil
penelitian ini adalah:
1. Bagi mahasiswa, diharapkan dapat lebih memiliki kesadaran akan
prokrastinasi akademik, khususnya pada stase manajemen keperawatan.
Mahasiswa profesi keperawatan diharapkan dapat mengantisipasi perilaku
prokrastinasi pada stase tersebut dengan lebih bisa mengatur waktunya
dengan baik, selalu disiplin dalam mengerjakan tugas, selalu berfikir
positif dan selalu semangat dalam menjalani program profesi
keperawatan.
2. Bagi institusi, diharapkan kepada pihak universitas atau jurusan untuk
melakukan evaluasi studi setiap semester yang akan membantu pihak
jurusan untuk segera mengetahui mahasiswa profesi yang nilainya
menurun, sering terlambat berangkat shift serta melakukan prokrastinasi
Jenis_kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Stase
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Keperawatan kounitas,
11 4.8 4.8 98.7
gerontik, keluarga
Independence Practice
3 1.3 1.3 100.0
(Peminatan)
Tempat_tinggal
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Universitas Muhammadiyah
117 50.9 50.9 70.9
Purwokerto
TINGKAT_PROKRASTINASI
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
selalu 2 .9 .9 100.0
P5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
selalu 1 .4 .4 100.0
P11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
selalu 1 .4 .4 100.0
P14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P15
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
selalu 1 .4 .4 100.0
P17
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P18
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 19 1 .4 .4 .4
26 2 .9 .9 1.3
28 1 .4 .4 1.7
30 2 .9 .9 2.6
31 2 .9 .9 3.5
32 1 .4 .4 3.9
33 2 .9 .9 4.8
34 2 .9 .9 5.7
38 2 .9 .9 17.0
58 2 .9 .9 97.0
59 1 .4 .4 97.4
60 1 .4 .4 97.8
61 1 .4 .4 98.3
62 2 .9 .9 99.1
64 2 .9 .9 100.0
Xmin = 18
Xmaks = 90
Range = Xmaks – Xmin
= 90-18
= 72
Mean = (Xmaks + Xmin) / 2
= (90+18) / 2
= 54
SD = Range / 6
= 72/6
= 12,67
Kategori Klasifikasi Sebaran Interval
Rendah X < M – 1SD X < M – 1SD
X < 54 – 1 . 12,67
X < 41,33
Sedang M – 1SD < X < M + 1SD M – 1SD < X < M + 1SD
54 – 1.12,67 ≤ X < 54 + 1.12,67
X < 41,33
Tinggi X ≥ M - 1 SD X ≥ M + 1 SD
X ≥ 54 + 1.12,67
X ≥ 66,67