Anda di halaman 1dari 80

GAMBARAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA

MAHASISWA PROFESI KEPERAWATAN DI BANYUMAS

SKRIPSI

Oleh:
NADYA ROHMATUL LAILIA
I1B015025

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PURWOKERTO
2019
GAMBARAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA
MAHASISWA PROFESI KEPERAWATAN DI BANYUMAS

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Keperawatan
pada Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
Univeritas Jenderal Soedirman
Purwokerto

Oleh:
NADYA ROHMATUL LAILIA
I1B015025

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PURWOKERTO
2019
PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini saya :

Nama : Nadya Rohmatul Lailia

NIM : I1B015025

Judul Penelitian : Gambaran prokrastinasi pada mahasiswa profesi


keperawatan di Banyumas

Menyatakan bahwa penelitian ini adalah hasil laporan proposal saya


dan di laporan proposal ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah tertulis
atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Purwokerto, Februari 2019

(Nadya Rohmatul Lailia)

iii Universitas Jenderal Soedirman


SKRIPSI

GAMBARAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASSWA PROFESI


KEPERAWATAN DI BANYUMAS

Oleh
NADYA ROHMATUL LAILIA
I1B015025

Telah dipertahankan di hadapan panitia penguji skripsi


Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
Universitas Jenderal Soedirman
Pada tanggal Februari 2019

Mengetahui
Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan
Universitas Jenderal Soedirman
Pembimbing I Dekan

Ns. Keksi Girindra S., S.Kep., M.Kep Dr. Saryono, S.Kp., M.Kes
NIP 19790919 2006042002 NIP. 197612102002121001
Pembimbing II

Wastu Adi Mulyono, S.Kep., M.Kep


NIP 19730423 200604 1002

Penguji :
1. Eva Rahayu, S.Kep., Ns., M.Kep ____________________

2. Made Sumarwati, S.Kep., MN ____________________

iv Universitas Jenderal Soedirman


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis tuturkan kepada Alloh SWT atas segala kelimpahan
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Gambaran Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Profesi Keperawatan di
Banyumas”. Terimakasih penulis sampaikan kepada:
1. Dr. Saryono, S.Kp., M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
Universitas Jenderal Soedirman.
2. Mekar Dwi Anggraeni, S.Kep., Ns., M.Kep., PhD selaku Ketua Jurusan
Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman.
3. Rahmi Setiani, S.Kep, Ns., MN selaku Ketua Komisi Skripsi Jurusan
Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman.
4. Ns. Keksi Girindra Swasti, S.Kep., M.Kep selaku dosen pembimbing I yang
telah membimbing, membantu serta memberikan saran dengan penuh
kesabaran sehingga skripsi dapat terselesaikan.
5. Wastu Adi Mulyono, S.Kp., M.Kep selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan saran dan masukan serta memberikan bimbingan dengan penuh
kesabaran sehingga skripsi dapat terselesaikan.
6. Eva Rahayu, S.Kep., Ns., M.Kep selaku dosen penguji I yang telah
memberikan evaluasi dan saran.
7. Made Sumarwati, S.Kp., MN selaku dosen penguji II yang telah memberikan
evaluasi dan saran.
8. Ns. Koernia Nanda Pratama, M.Kep., Sp.Kep.Kom selaku dosen pembimbing
akademik yang telah memberikan arahan dan nasehat.
9. Mahasiswa profesi keperawatan di Banyumas (Universitas Jenderal
Soedirman, Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan Universitas
Harapan Bangsa) semester 1 yang telah bersedia menjadi responden, sehingga
penelitian ini dilaksanakan.
10. Kedua orang tuaku tersayang, ibu Anna Sundari dan bapak Rohmat serta
adikku Iftinan Rusdatul Jihan yang menjadi motivasi utama peneliti atas
segala nasihat, dukungan dan doanya selama peneliti kuliah hingga skripsi ini
dapat terselesaikan.

v Universitas Jenderal Soedirman


11. Keluarga besar Mbah Dhanury dan keluarga besar Mbah Mujiman yang telah
memberikasn doa dan dukungan yang menjadi motivasi.
12. Grup Ayu Rempong (Cucu Rosmawati dan Nadya Gita Puspita) yang telah
memberikan waktu, doa dan dukungannya, sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
13. Efra Meiriska Budiningsih, Anggoro Dwi Laksono, Laeli Nurrohmah, Ajeng
Aprianti, Gustiani Ike Saraswati, teman satu bimbingan skripsi, teman satu
pembimbing akademik, seluruh teman angkatan Fidelity 2015 dan Tim KKN
Desa Mulyoharjo Pagerbarang Tegal atas waktu yang diberikan untuk
mengisi hari-hari yang bermakna bagi peneliti selama berkuliah sehingga
memberikan pengalaman yang sangat berkesan, serta telah memberikan doa,
dukungan dan bantuan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas bantuan baik
moral ataupun materiil dalam penyelesaian skripsi.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan
skripsi ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Semoga penelitian ini
mendapat Ridho Alloh SWT dan bermanfaat bagi semua. Amin

Purwokerto, 8 Februari 2019

Nadya Rohmatul Lailia

vi Universitas Jenderal Soedirman


GAMBARAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA
MAHASISWA PROFESI KEPERAWATAN DI BANYUMAS
Nadya Rohmatul Lailia1, Keksi Girindra Swasti2, Wastu Adi Mulyono3

ABSTRAK

Latar Belakang: Prokrastinasi akademik merupakan perilaku menunda dalam


memulai atau menyelesaikan tugas. Mahasiswa profesi keperawatan berpotensi
mengalami prokrastinasi akademik.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran prokrastinasi
akademik pada mahasiswa profesi keperawatan di Banyumas.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif kuantitatif dengan
jenis desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling
dengan jumlah responden sebanyak 230 mahasiswa yang memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner
Procrastination Assessment Scale for Student (PASS). Analisis data dilakukan
secara univariat, menggunakan distribusi frekuensi.
Hasil: Karakteristik responden didominasi berjenis kelamin perempuan, stase
keperawatan medikal bedah, bertempat tinggal dikos dan pada universitas dua.
Gambaran prokrastinasi akademik pada penelitian ini 73% rendah, 23% sedang,
dan tidak ada prokrastinasi akademik pada kategori tinggi.
Kesimpulan: Sebagian besar responden melakukan perilaku prokrastinasi
akademik kategori sedang.
Kata Kunci: keperawatan, mahasiswa, prokrastinasi akademik.

1
Mahasiswa Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas
Jenderal Soedirman
2
Departemen Keperawatan Jiwa Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu-Ilmu
Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman
3
Departemen Managemen Keperawatan Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu-Ilmu
Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

vii Universitas Jenderal Soedirman


THE DESCRIPSTION OF ACADEMIC PROCRASTINATION
ON NURSING PROFESSION STUDENT IN BANYUMAS
Nadya Rohmatul Lailia1, Keksi Girindra Swasti2, Wastu Adi Mulyono3

ABSTRACT

Research Background : Academic procrastinasion is a delaying behaviour on


starting or finishing a task. Nursing profession students have a potentintion on
doing the academic procrastinasion.
Research Objective : This research was aimed to find out the description of
academic procrastinasion on nursing profession students in Banyumas
Research Method : The research uses quantitative descriptive study method with
cross sectional as the type of design. The sample technique is total sampling with
230 students who qualified in nclusion and exclusion criteria. Research instrument
used Procrastination Assessment Scale for Student (PASS) quesioner. Frequency
distribution will be used as tool on analyzing catagorical data.
Results : The respondents characteristics is dominated by women, medical
surgical clinic stage, living in boarding house and on the two universities. The
academic procastinasion description on this research is 73% low, 23% medium
and there is no high category academic procastinasion.
Conclusion : Most of the respondents conduct the academic procrastinasion on
medium category.
Keyword : student, nursing, academic procrastinasion

1
Nursing Department Student of Health Sciences Faculty of Jenderal Soedirman
University
2
Department of Mental Nursing of Nursing Department of Health Sciences Faculy
of Jenderal Soedirman University
3
Department of Nursing Management of Nursing Department of Health Sciences
Faculty of Jenderal Soedirman University

viii Universitas Jenderal Soedirman


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv
KATA PENGANTAR .............................................................................................v
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii
BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang ........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................3
C. Tujuan Penelitian .....................................................................................4
D. Manfaat Penelitian...................................................................................4
E. Keaslian Penelitian ..................................................................................5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................7
A. Landasan Teori ........................................................................................7
1. Prokrastinasi Akademik .....................................................................7
1. Definisi prokrastinasi akademik..................................................7
2. Ciri prokrastinasi akademik .........................................................8
3. Jenis prokrastinasi akademik .......................................................9
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik ........9
5. Dampak prokrastinasi akademik................................................11
2. Prokrastinasi akademik pada mahasiswa profesi keperawatan di
Banyumas.........................................................................................11
B. Kerangka Teori ......................................................................................12
C. Kerangka Konsep ..................................................................................13

ix Universitas Jenderal Soedirman


BAB III. METODE PENELITIAN........................................................................14
A. Desain penelitian ...................................................................................14
B. Lokasi dan waktu penelitian ..................................................................14
C. Populasi dan sampel ..............................................................................14
D. Variabel penelitian ................................................................................15
E. Definisi operasional ...............................................................................15
F. Instrument penelitian..............................................................................17
G. Validitas dan Reliabilitas.......................................................................18
H. Alur Penelitian .......................................................................................19
I. Sumber data ............................................................................................20
J. Analisa data ............................................................................................20
K.Etika Penelitian.......................................................................................21
BAB IV. HASIL PENELITIAN ............................................................................23
A. Hasil penelitian ......................................................................................23
1. Gambaran Karakteristik Responden ..............................................23
2. Gambaran Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Profesi
Keperawatan di Banyumas .............................................................24
B. Pembahasan ...........................................................................................26
C. Keterbatasan penelitian .........................................................................35
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................36
A. Kesimpulan ............................................................................................36
B. Saran ......................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................38
LAMPIRAN
BIODATA

x Universitas Jenderal Soedirman


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ..............................................................................15


Tabel 3.2 Distribusi Pertanyaan Skala Prokrastinasi Akademik ............................18
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden ......................................23
Tabel 4.2 Gambaran Prokrastinasi Tugas Akademik Pada Mahasiswa Profesi
Keperawatan di Banyumas .....................................................................................24
Tabel 4.3 Gambaran Prokrastinasi Akademik Berdasarkan Karakteristik Resonden
................................................................................................................................24
Tabel 4.4 Gambaran Prokrastinasi Tugas Akademik Pada Mahasiswa Profesi
Keperawatan di Banyumas .....................................................................................25

xi Universitas Jenderal Soedirman


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka teori ....................................................................................12


Gambar 2.2 Kerangka konsep ................................................................................13

xii Universitas Jenderal Soedirman


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

Lampiran 2. Permohonan dan Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 3. Kuesioner Data Demografi dan Kuesioner Prokrastinasi Akademik

Lampiran 4. Hasil Penelitian

Lampiran 5. Data Karakteritik Responden dan Prokrastinasi Akademik

Lampiran 6. Perhitungan Kategori Prokrastinasi Akademik

Lampiran 7. Lembar Bimbingan Skripsi

xii Universitas Jenderal Soedirman


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Program pendidikan keperawatan merupakan pendidikan yang bertujuan
menghasilkan perawat profesional, melalui dua tahapan pendidikan yakni tahapan
pendidikan akademik dan tahapan pendidikan profesi. Pendidikan akademik
memberikan teori dan konsep pada progam pembelajarannya. Sedangkan pada
program pendidikan profesi, ini menerapkan teori dan konsep yang telah
didapatkan saat pembelajaran pendidikan akademik. Program pendidikan profesi
ini juga menghasilkan lulusan dengan sikap, tingkah laku dan kemampuan
profesional, serta mampu melaksanakan asuhan keperawatan secara mandiri.
Mahasiswa yang menjalani program profesi keperawatan, diberikan kesempatan
sekaligus beradaptasi menjadi perawat profesional (Nursalam 2011).
Menurut Nursalam (2008), untuk menjadi perawat profesional mahasiswa
profesi dituntut memiliki kemampuan agar dapat meningkatkan kualitas
keperawatan. Mahasiswa profesi juga memiliki tuntutan dan kewajiban untuk
memberikan kebutuhan objektif pasien dan melakukan praktik keperawatan
sebagai perawat profesional pemula. Selain itu, mahasiswa profesi dapat
mengembangkan kemampuan dalam meningkatkan mutu pelayanan asuhan
keperawatan dengan memanfaatkan teori dan konsep, penyelesaian masalah, serta
mengembangkan perawatan sederhana.
Pada proses pelaksanaan kewajibannya, tidak sedikit mahasiswa yang
mengalami kesulitan dalam menjalani program profesi. Kesulitan tersebut seperti
pengaturan waktu dalam mengerjakan tugas yang ada. Jika seorang mengalami
kesulitan melakukan sesuatu melebihi batas waktu yang ditentukan, sering
mengalami keterlambatan dan gagal dalam menyelesaikan tugas, dapat dikatakan
sebagai orang yang melakukan prokrastinasi. Baik penundaan tersebut memiliki
alasan atau tidak, setiap penundaan dalam menghadapi suatu pekerjaan disebut
prokrastinasi (Ghufron & Risnawati 2010).

1 Universitas Jenderal Soedirman


2

Prokrastinasi merupakan hasrat penundaan dalam memulai dan


menyelesaikan pekerjaan secara keseluruhan dengan melakukan aktivitas lain
yang tidak berguna, sehingga tugas menjadi terhambat dan tidak pernah selesai
tepat waktu (Solomon & Rothblum 1984). Prokrastinasi ini merupakan salah satu
perilaku yang tidak efisien dalam penggunaan waktu dan adanya kecenderungan
untuk tidak segera mengerjakan tugas. Ghufron dan Risnawati (2010)
mengemukakan bahwa banyak orang yang melakukan prokrastinasi. Orang yang
sering melakukan prokrastinasi disebut dengan prokrastinator.
Seorang prokrastinator banyak juga terjadi pada dunia pendidikan. Oleh
karena itu disebut dengan prokrastinasi akademik. Hal ini diperkuat penelitian
oleh Solomon & Rothblum (1984) yang telah mengestimasi bahwa 46% sampai
95% dari mahasiswa secara tetap melakukan prokrastinasi akademik dalam
perkuliahannya. Penelitian ini juga menemukan fakta bahwa lebih lama
mahasiswa berkuliah, maka mahasiswa akan semakin cenderung untuk melakukan
prokrastinasi akademik. Solomon dan Rothblum (1984) juga menyimpulkan
bahwa prokrastinasi akademik dapat bergantung pada tugas, seperti 46% dari
mahasiswa melaporkan menunda-nunda saat menulis makalah, 30% saat
membaca tugas mingguan, 28% saat belajar untuk ujian, 23% pada tugas
kehadiran, dan 11% untuk tugas administratif. Hal ini juga diperkuat oleh
penelitian oleh Ellis dan Knaus (1997) yang mengatakan bahwa lebih dari 95%
mahasiswa perguruan tinggi di Amerika menunda memulai atau menyelesaikan
tugas dengan sengaja dan lebih dari 70% mahasiswa melakukan prokrastinasi
akademik secara berulang.
Ketika seseorang melakukan prokrastinasi akademik secara berlanjut,
maka hal tersebut akan menjadi masalah penting karena akan memberikan
dampak negatif bagi dirinya sendiri. Dampak negatif dari perilaku prokrastinasi
akademik adalah banyaknya waktu yang terbuang sia-sia, tugas menjadi
terbengkalai, tugas dapat selesai namun hasil tidak maksimal, serta dapat
menyebabkan seorang menjadi kehilangan peluang atau kesempatan dimasa
mendatang (Ferrari 1995). Meskipun prokrastinasi akademik memiliki dampak
negatif, namun tetap saja masih banyak mahasiswa yang melakukan prokrastinasi
akademik, walaupun menyadarinya.

Universitas Jenderal Soedirman


3

Peneliti melakukan observasi sekaligus studi pedahuluan terhadap kegiatan


dan tugas-tugas yang dikerjakan oleh mahasiswa profesi keperawatan, yaitu
mengambil data dengan metode wawancara terhadap lima belas mahasiswa
profesi keperawatan di Banyumas. Observasi dan wawancara didapatkan untuk
menggantikan enam tugas prokrastinasi akademik yang dibuat oleh Solomon dan
Rothblum agar sesuai dengan tugas mahasiswa profesi keperawatan di Banyumas.
Berdasarkan observasi dan wawancara diperoleh bahwa 6 dari 15 mahasiswa
profesi keperawatan melakukan penundaan mengerjakan tugas asuhan
keperawatan; 5 diantaranya menunda belajar ujian (stase, responsi); 7 diantaranya
menunda membaca referensi (buku, jurnal, internet, makalah); 8 diantaranya
menunda tugas administrasi akademik (registrasi KRS, keuangan, dll); 6
diantaranya menunda bertemu dengan pembimbing, dosen, CI (Clinical
Instructur); serta 9 diantaranya melakukan penundaan tugas umum (meminjam
buku, mengumpulkan tugas, dll).
Berdasarkan latar belakang yang peneliti paparkan sebelumnya, maka
peneliti tertarik untuk mengangkat judul tentang gambaran prokrastinasi akademik
pada mahasiswa profesi keperawatan di Banyumas.

B. Rumusan Permasalahan
Mahasiswa yang sedang menjalani profesi keperawatan, memiliki
kewajiban untuk melaksanakan tugasnya, yaitu menjalani stase klinik. Pada saat
stase klinik, mahasiswa diharapkan untuk dapat menyelesaikan tugas yang
dihadapinya dengan baik. Akan tetapi, pada kenyataannya tidak semua mahasiswa
dapat memenuhinya. Banyak mahasiswa yang kesulitan mengelola waktunya
dengan baik, sehingga tugas menjadi tertumpuk dan tertunda yang menyebabkan
prokrastinasi akademik. Prokrastinasi akademik dapat menyebabkan berbagai
masalah, seperti tugas tidak selesai tepat waktu dan tidak maksimal mengerjakan
tugas, karena batas waktu yang sudah terlewat, serta banyak waktu yang terbuang
sia-sia. Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalah yang diambil pada
penelitian ini adalah “Bagaimana gambaran prokrastinasi akademik pada
mahasiswa profesi keperawatan di Banyumas?”

Universitas Jenderal Soedirman


4

C. Tujuan Penelitian
Penelitian “Gambaran prokrastinasi akademik pada mahasiswa profesi
keperawatan di Banyumas” ini memiliki tujuan umum dan khusus. Tujuan umum
penelitian ini adalah mengetahui gambaran prokrastinasi akademik pada
mahasiswa profesi keperawatan di Banyumas. Sedangkan tujuan khusus penelitian
ini adalah sebagai berikut. Pertama, mendeskripsikan karakteristik responden
meliputi jenis kelamin, stase, tempat tinggal dan institusi pendidikan profesi
keperawatan di Banyumas. Kedua, mendeskripsikan prokrastinasi akademik
berdasarkan karakteristik responden. Ketiga, mendeskripsikan prokrastinasi tugas
akademik mahasiswa profesi keperawatan di Banyumas.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan kegunaan
secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat berupa informasi untuk penelitian selanjutnya tentang
prokrastinasi akademik dan sebagai masukan agar dapat dikembangkan untuk
kemajuan ilmu mendatang. Sementara, manfaat praktis penelitian ini diantaranya
adalah dapat memberikan informasi, gambaran dan menambah pengetahuan
kepada mahasiswa jurusan keperawatan tentang prokrastinasi akademik. Hal
tersebut membuat mahasiswa profesi keperawatan dapat mengenali dan
mengantisipasi perilaku prokrastinasi akademik. Institusi pendidikan juga dapat
menggunakan hasil penelitian ini untuk dijadikan sebagai sumber dan landasan
pengembangan ilmu keperawatan mengenai pentingnya gambaran prokrastinasi
akademik pada mahasiswa profesi keperawatan di Banyumas, sehingga dapat
menjadi acuan dan bahan perbandingan dalam pemecahan masalah di dunia
pendidikan, serta sebagai sumber informasi daftar kepustakaan pada institusi
Jurusan Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman untuk dijadikan
dokumentasi ilmiah. Sedangkan bagi penelitian selanjutnya, hasil penelitian ini
dapat dijadikan data dasar mengenai prokrastinasi akademik untuk penelitian
selanjutnya, seperti dengan memberikan intervensi untuk mencegah atau
mengatasi prokrastinasi akademik.

Universitas Jenderal Soedirman


5

E. Keaslian Penelitian
Menurut pustaka yang ada, peneliti menemukan beberapa penelitian yang
berkaitan, diantaranya adalah sebagai berikut. Pertama, penelitian yang dilakukan
oleh Fitriya dan Lukmawati (2016) yang berjudul “Hubungan antara Regulasi
dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(STIKES) Mitra Adiguna Palembang”. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif
korelasi. Analisa data menggunakan uji perhitungan one-sample Kolmogorov
smirnov. Teknik pengambilan sampel adalah menggunakan total sampling. Hasil
penelitiannya adalah bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara
regulasi diri dengan perilaku prokrastinasi akademik pada mahasiswa Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mitra Adiguna Palembang dengan arah
hubungan negatif. Perbedaan penelitian yang dilakukan adalah analisa data,
variabel bebas. Persamaan penelitian yang dilakukan adalah pada teknik
pengambilan sampel dan jenis penelitian.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Magda (2017) yang berjudul
“Comparison Between Cross Cultures Regarding Academic Resilience and
Procrastination Tendency among Nursing Students”. Jenis penelitian ini adalah
metode deskriptif, komparatif, dan korelasional. Analisis data menggunakan uji
ANOVA. Teknik pengambilan sampel adalah menggunakan teknik convenience
sampling. Hasil penelitiannya adalah bahwa terdapat perbedaan lintas budaya
yang sangat signifikan antara mahasiswa keperawatan Nigeria dan Mesir dengan
kecenderungan ketahanan akademik terhadap stres dan prokrastinasi akademik.
Dengan hasil bahwa mahasiswa keperawatan mesir memiliki skor penundaan
tertinggi, hal ini dikarenakan perbedaan motivasi akademik yang berbeda.
Perbedaan penelitian yang dilakukan adalah uji analisa data, teknik pengambilan
sampel, jenis penelitian dan variabel bebas.
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Mahasneh (2017) yang berjudul
“The Relationship Between Academic Procrastination and Parenting Style Among
Jordanian Undergraduate University Students”. Jenis penelitian ini adalah
metode korelasional. Analisa data menggunakan uji ANOVA. Teknik pengambilan
sampel adalah menggunakan teknik cluster random sampling. Hasil penelitiannya
adalah bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara prokrastnasi

Universitas Jenderal Soedirman


6

akademik dan gaya pengasuhan orang tua. Perbedaan penelitian yang dilakukan
adalah uji analisa data, teknik pengambilan sampel, jenis penelitian.
Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Hamid (2016) yang berjudul
“The Effect of Time Management Educational Intervention on Freshman Nursing
Stiudent Academic Procrastination and Achievement Level”. Jenis penelitian ini
adalah metode deskriptif. Analisa data menggunakan uji t-test dan chi-squared.
Teknik pengambilan sampel adalah menggunakan teknik purposive sampling.
Hasil penelitiannya adalah bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan
antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah perlakuan terhadap
keterampilan manajemen waktu, pengetahuan manajemen waktu tingkat
penundaan, dan tingkat pencapaian akademik yang dilaporkan sendiri secara
menyeluruh. Perbedaan penelitian yang dilakukan adalah uji analisa data, dan
teknik pengambilan sampel. Persamaan penelitian yang dilakukan adalah jenis
penelitian.

Universitas Jenderal Soedirman


BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Landasan Teori
Landasan teori dari penelitian ini berisi tentang prokrastinasi akademik meliputi
definisi prokrastinasi akademik, ciri prokrastinasi akademik, jenis prokrastinasi
tugas akademik, dampak prokrastinasi akademik, dan prokrastinasi akademik
pada mahasiswa profesi keperwatan di Banyumas.

1. Prokrastinasi akademik
1. Definisi prokrastinasi akademik
Prokrastinasi di kalangan ilmuwan, pertama kali digunakan oleh Brown
dan Hoizman untuk menunjukkan kecenderungan menunda penyelesaian tugas
atau pekerjaan (Ghufron 2003). Istilah prokrastinasi akademik berasal dari
gabungan kata bahasa Latin yaitu procrastinus, dengan awalan ‘pro’ yang berarti
bergerak mendorong maju dan akhiran ‘crastinus’ yang berarti hari esok. Jika
digabungkan memiliki arti ‘meneruskan hari esok’. Dari kedua kata tersebut dapat
ditarik kesimpulan bahwa pro-crastinus berarti suatu tindakan menunda pekerjaan
dihari berikutnya (Ghufron & Risnawati 2010).
Dalam literatur klasik, prokrastinasi didefinisikan sebagai sikap
ketersengajaan menunda dalam memulai atau menyelesakan tugas yang dilakukan
secara berulang kali. Dimasa lalu, penundaan dilihat sebagai suatu manifestasi
perilaku dari pengelolaan waktu yang tidak efisien (Ferrari 1998). Menurut Ellis
dan Knaus (1997) beranggapan bahwa prokrastinasi akademik dilakukan karena
sebagai bentuk penghindaran suatu tugas dengan sengaja dilakukan agar
terlambat, dan mempunyai banyak alasan dalam membenarkan perilaku tersebut.
Ketika seseorang melakukan prokrastinasi akademik secara berlanjut maka hal
tersebut akan menjadi masalah yang penting, karena akan memberikan dampak
negatif bagi dirinya sendiri. Orang yang sering melakukan prokrastinasi disebut
prokrastinator. Prokrastinasi akademik juga telah menjadi respon yang tetap dan
kebiasaan yang menetap bagi prokrastinator, hal ini tergantung dari mana seorang
melihatnya.

7 Universitas Jenderal Soedirman


8

2. Ciri prokrastinasi akademik


Ferrari dalam Ghufron (2010) mengatakan bahwa sebagai perilaku
penundaan, prokrastinasi akademik memiliki manifestasi dalam indikator tertentu
yang dapat diukur dan diamati dengan ciri tertentu yaitu sebagai berikut. Pertama
penundaan dalam memulai dan menyelesaikan tugas. Seseorang yang melakukan
prokrastinasi, sebenarnya mengetahui bahwa tugas harus segera terselesaikan.
Namun seorang prokrastinator selalu menunda-nunda dalam memulai dan
menyelesaikannya pekerjaannya.
Kedua keterlambatan atau kelambanan dalam menyelesaikan tugas.
Seorang prokrastinator memerlukan waktu yang lebih lama dari yang dibutuhkan
pada umumnya saat mengerjakan sesuatu. Tidak hanya itu, prokrastinator
melakukan hal-hal yang tidak dibutuhkan dalam menyelesaikan tugas, tanpa
memandang waktu yang terbatas. Terkadang tindakan tersebut berdampak pada
ketidakberhasilan seseorang dalam menyelesaikan tugasnya. Keterlambatan dalam
mengerjakan tugas ini merupakan ciri utama dalam prokrastinasi akademik
(Ghufron & Risnawati 2010).
Ketiga, kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual. Seorang
prokrastinator mempunyai kesulitan dalam melakukan sesuatu dengan batas
waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Seorang prokrastinator akan terlambat
pada deadline yang telah ditentukan, baik oleh rencana sendiri maupun kepada
rencana yang telah ditentukan orang lain. Seorang telah merencanakan untuk
memulai mengerjakan tugas sesuai batas waktu yang telah ditentukan. Namun
ketika tiba pada saatnya, orang tersebut tidak melakukannya, sehingga
menyebabkan terlambat dan gagal dalam menyelesaikan tugas (Ghufron &
Risnawati 2010).
Keempat, melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan. Seorang
prokrastinator lebih suka melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan dari
pada mengerjakan tugasnya. Seorang prokrastinator juga secara sadar dan sengaja
untuk tidak segera mengerjakan tugasnya. Namun dengan waktu yang dimiliki,
seorang prokrastinator menggunakan waktu yang dimilikinya, untuk sesuatu yang
lebih mendatangkan hiburan, seperti membaca, menonton, mengobrol, jalan,

Universitas Jenderal Soedirman


9

mendengarkan musik, dan sebagainya sehingga menyita waktunya untuk


mengerjakan tugasnya (Ghufron & Risnawati 2010).
3. Jenis prokrastinasi tugas akademik
Solomon dan Rothblum dalam Ghufron (2010) membagi jenis tugas
prokrastinasi akademik menjadi enam prokrastinasi tugas akademik. Pertama
tugas dalam mengarang, menunda dalam melakukan kewajiban atau tugas-tugas
menulis, misalnya menulis makalah, laporan atau tugas mengarang lainnya.
Kedua belajar dalam menghadapi ujian, mencakup penundaan belajar untuk
menghaadapi ujian, misalnya ujian tengah semester, ujian semester, atau ulangan
mingguan. Ketiga membaca, hal ini meliputi adanya penundaan untuk membaca
buku atau referensi. Keempat kerja tugas administratif, seperti menyalin catatan ,
mendaftarkan diri dalam presensi kehadiran, daftar peserta praktikum dan
sebagainya. Kelima menghadiri pertemuan, yaitu penundaaan maupun
keterlambatan dalam menghadiri pelajaran, praktikum dan pertemuan- pertemuan
lainnya. Keenam adalah penundaan dalam kinerja akademik secara keseluruhan,
yaitu menunda mengerjakan atau menyelesaikan tugas - tugas akademik secara
keseluruhan.
4. Faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik
Menurut para ahli, seorang prokrastinator mempunyai alasan mengapa
mereka melakukan prokrastinasi. Solomon dan Ruthblum dalam Ghufron (2010)
mengungkapkan bahwa tindakan prokrastinasi akademik memiliki alasan,
diantaranya adalah kecemasan (anxiety); perfeksionisme (perfectionism);
kesulitan memutuskan (difficulty making decisions); dependen dan mencari
bantuan (dependency and help seeking); ketidaksukaan terhadap tugas dan
toleransi terhadap frustrasi rendah (aversiveness of the task and low frustation
tolerance); kurang percaya diri (lack of self-confidence) ; kemalasan (laziness;
kurang asertif (lack of assertion; takut sukses (fear of success), kecenderungan
merasa kewalahan dan tidak mampu mengatur waktu (tendency to feel
overwhelmed and poorly manage time); memberontak terhadap kontrol (rebellion
against control); mengambil risiko (risk taking); serta pengaruh teman sebaya
(peer influence).

Universitas Jenderal Soedirman


10

Menurut Ferrari dalam Ghufron (2003) faktor yang mempengaruhi


prokrastinasi akademik terdiri dari dua hal, yaitu faktor internal dan eksternal.
Faktor internal ini meliputi kondisi fisik dan kondisi psikologis. Kondisi fisik ini
berarti kondisi tubuh atau jasmani seorang. Seorang yang fisiknya tidak sehat atau
kurang gizi, daya tangkap dan kemampuan belajarnya akan berbeda dengan anak
yang sehat. Hal ini akan berpengaruh terhadap perilaku prokrastinasi akademik.
Ketika mendapat tugas, anak yang kurang sehat tidak dapat mengerjakan tugasnya
dengan maksimal sehingga tugasnya tidak selesai tepat waktu. Kondisi psikologis
adalah kondisi jiwa seorang baik emosional, perasaan, sikap dan lainnya yang
bersangkutan dengan psikologisnya. Sikap perfeksionis yang dimiliki seseorang
biasanya mempengaruhi perilaku prokrastinasi yang lebih tinggi. Tinggi
rendahnya motivasi seseorang akan mempengaruhi perilaku penundaan.
Sedangkan faktor eksternal menurut Ghufron (2003) meliputi pola asuh
orangtua dan kondisi lingkungan. Hasil penelitian Ferrari menemukan bahwa gaya
pengasuhan ayah yang otoriter menyebabkan munculnya kecenderungan perilaku
prokrastinasi. Ibu yang memiliki kecenderungan melakukan prokrastinasi
menyebabkan anak perempuannya memiliki kecenderungan melakukan
prokrastinasi juga. Kondisi lingkungan seperti, prokrastinasi akademik lebih
banyak terjadi pada lingkungan yang pengawasannya rendah dari pada yang
penuh dengan pengawasan. Seorang akan cenderung rajin mengerjakan tugas
apabila ada yang mengawasi dirinya. Sebaliknya ketika pengawasan tidak ada,
seorang akan merasa lebih bebas mau mengerjakan kapanpun waktunya.
5. Dampak prokrastinasi akademik
Menurut Ferrari dan Morales (2007) prokrastinasi akademik dapat
memberikan dampak negatif bagi mahasiswa, yaitu banyaknya waktu yang
terbuang sia-sia, tanpa menghasilkan sesuatu yang berguna. Prokrastinasi juga
dapat menimbulkan penurunan produktivitas dan etos kerja individu sehingga
membuat kualitas individu menjadi menurun. Kerugian lain yang disebabkan oleh
perilaku prokrastinasi menurut Solomon dan Rothblum dalam Ghufron (2010)
adalah tugas tidak dapat terselesaikan, atau tugas dapat terselesaikan namun
hasilnya tidak maksimal, karena dikejar deadline. Prokrastinasi ini menimbulkan
kecemasan sepanjang waktu pekerjaan tugas, sehingga jumlah kesalahannya

Universitas Jenderal Soedirman


11

tinggi. Hal ini membuat individu mengerjakan tugas dalam waktu yang sempit. Di
samping itu, individu sulit berkonsentrasi karena ada perasaan cemas, sehingga
motivasi belajar dan kepercayaan diri menjadi rendah.
Prokrastinasi akademik dapat memberikan dampak merugikan, baik bagi
pelaku maupun orang lain. Menurut Burka dan Yuen dalam Basri (2017),
prokrastinasi akademik mengganggu dalam masalah eksternal dan internal.
Masalah eksternal ini seperti menunda mengerjakan tugas dan terlambat
mengumpulkannya, maka tindak lanjut dari seorang yang memberikan tugas juga
akan terhambat juga, (contohnya proses penilaian dan evaluasi akan tertunda).
Dampak lainnya adalah pihak lain yang terlibat dalam penyelesaian, seperti
jadwal akan berubah, dan tugas lain akan tertunda. Sedangkan masalah internal
seperti, prokrastinator mendapat teguran dari pemberi tugas seperti hukuman atas
keterlambatan pengumpulan tugas. Setelah mendapat teguran atau bahkan
pengurangan nilai, maka masalah internal dapat berupa perasaan bersalah atau
penyesalan.

2. Prokrastinasi akademik pada Mahasiswa Profesi Keperawatan di Banyumas


Pendidikan profesi keperawatan merupakan pendidikan akademik-
profesional dengan pembelajaran yang memprioritaskan tumbuh kembang
mahasiswa menjadi akademisi dan profesional dibidang keperawatan. Untuk
menghasilkan perawat profesional, maka kurikulum program profesi keperawatan
disusun berdasarkan kurikulum nasional dengan Surat Keputusan Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Nomor: 129/U/1999 tanggal 11 juni tahun 1999
tentang Kurikulum Inti Pendidikan Ners di Indonesia (KIPNI) dengan total jumlah
sks yaitu 36 (AIPNI 2015).
Ketika menjalani profesi, mahasiswa dituntut memiliki kemampuan agar
dapat meningkatkan kualitas keperawatan dan menjadi perawat profesional
sehingga dapat sesuai dengan kurikulum yang ada (Nursalam 2011). Pada proses
pelaksanaannya, tidak sedikit mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam
menjalani profesi. Kesulitan mahasiswa pada program profesi diantaranya adalah
dalam pengelolaan waktu yang dimiliki dengan baik. Hal tersebut menyebabkan
tugas dari mahasiswa profesi tersebut menjadi terbengkalai, mengalami

Universitas Jenderal Soedirman


12

keterlambatan, melebihi batas waktu yang ditentukan dan bahkan menjadi


tertumpuk. Hal tersebut membuat seorang menunda melaksanakan tugasnya,
disebut dengan prokrastinasi akademik (Ghufron & Risnawati 2010).
Prokratinasi akademik merupakan hasrat menunda dalam memulai atau
menyelesaikan tugas, dengan melakukan aktivitas lain yang tidak berguna dan
lebih menyenangkan. Prokrastinasi akademik ini banyak terjadi pada mahasiswa
termasuk pada mahasiswa profesi keperawatan di Banyumas. Hal ini juga
diperkuat studi pendahuluan oleh peneliti bahwa 8 dari 15 mahasiswa melakukan
penundaan dalam memulai atau melaksanakan tugas saat menjalani program
profesinya di Banyumas. Baik penundaan tugas tersebut beralasan atau tidak,
maka setiap penundaan dalam menghadapi tugas, akan tetap dikategorikan
sebagai prokrastinasi akademik.

B. Kerangka Teori
Berikut ini adalah kerangka teori dalam penelitian ini:

Faktor Internal Prokrastinasi Akademik: Faktor Eksternal Prokrastinasi Akademik:

1. Kondisi fisik 1. Pola asuh orangtua


2. Kondisi psikologis 2. Kondisi lingkungan

Jenis Tugas Prokrastinasi Akademik:


Prokrastinasi Akademik
Mahasiswa Profesi Keperawatan 1. Tugas asuhan keperawatan
2. Tugas belajar ujian (stase, responsi)
3. Tugas membaca referensi (buku, jurnal,
internet, makalah)
Ciri Prokrastinasi Akademik: 4. Tugas administrasi akademik (registrasi
KRS, keuangan, dll)
1. Penundaan dalam memulai dan 5. Tugas bertemu dengan Pembimbing,
menyelesaikan tugas dosen, CI (Clinical Instructur)
2. Keterlambatan dalam menyelesaikan 6. Tugas umum (meminjam buku,
tugas mengumpulkan tugas, dll)
3. Kesenjangan waktu antara rencana dan
kinerja actual
4. Melakukan kegiatan yang lebih
menyenangkan

Gambar 2.1 Kerangka teori


Sumber: Solomon & Rothblum (1984); Ferrari (1991); Ghufron (2010)

Universitas Jenderal Soedirman


13

C. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut

Tugas asuhan keperawatan

Tugas belajar ujian (stase, responsi)

Tugas membaca referensi (buku, jurnal, internet, makalah)


Prokrastinasi Tugas
Akademik Pada
Mahasiswa Profesi Tugas administrasi akademik (registrasi KRS, keuangan, dll)
Keperawatan
Tugas bertemu dengan pembimbing, dosen, CI (Clinical
Instructur)

Tugas umum (meminjam buku, mengumpulkan tugas, dll)

Keterangan
: Variabel yang diteliti

Gambar 2.2 Kerangka konsep

Universitas Jenderal Soedirman


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian analitik yang menggunakan pendekatan
cross sectional, dengan jenis penelitian kuantitatif deskriptif untuk
menggambarkan atau memaparkan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi,
peristiwa, kegiatan, fenomena dan lain-lain (Arikunto 2010).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di tiga institusi pendidikan keperawatan profesi di
Banyumas yaitu Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Harapan Bangsa,
dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Waktu yang digunakan dalam
penelitian ini adalah bulan September 2018 - Januari 2019. Studi pendahuluan
dilakukan pada September 2018 dan pengambilan data dilakukan pada Desember
2018.

C. Populasi dan Sampel


Populasi merupakan sumber data menyeluruh yang dibutuhkan dalam
penelitian (Saryono 2010). Populasi penelitian ini adalah mahasiswa profesi Ners
di Indonesia. Sedangkan populasi yang dapat dijangkau dalam penelitian ini
adalah mahasiswa profesi keperawatan di tiga perguruan tinggi Banyumas.
Menurut Saryono (2010) sampel adalah sebagian populasi yang mewakili
populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling.
Total sampling ini merupakan teknik pengambilan sampel yang mengambil semua
populasi sebagai sampel (Saryono 2010).
Total sampel penelitian ini berjumlah 245, dengan mahasiswa Universitas
Jenderal Soedirman berjumlah 46, mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Purwokerto berjumlah 126 dan Universitas Harapan Bangsa berjumlah 73.
Kriteria inklusi penelitian ini adalah mahasiswa profesi keperawatan di Banyumas
yang berstatus aktif, mahasiswa profesi regular semester satu dan mahasiswa yang
bersedia menjadi responden. Sedangkan kriteria eksklusinya adalah mahasiswa

14 Universitas Jenderal Soedirman


15

yang tidak melengkapi kuesioner dan telah menjadi responden studi pendahuluan.
Sampel yang digunakan untuk penelitian adalah 230 dari 245 mahasiswa. Ada 15
mahasiswa yang menjadi responden studi pendahuluan. Saat penelitian
berlangsung, semua mahasiswa sebanyak 230 orang ikut menjadi responden.

D. Variabel Penelitian
Variabel merupakan suatu kelompok yang memiliki ciri bervariasi yang
dimiliki kelompok lain (Saryono 2010). Penelitian ini memiliki satu variabel yaitu
prokrastinasi akademik.

E. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan beberapa komponen (variabel, definisi
operaasional, cara ukur, hasil ukur dan skala data) yang tersaji dalam bentuk tabel
yang diteliti. Definisi operasional ini digunakan untuk mempermudah
pengumpulan data dengan memaparkan deskripsi tabelnya dan untuk menghindari
perbedaan interpretaasi serta membatasi ruang lingkup variabel (Saryono 2010).
Definisi operasional penelitian ini adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional Data
Jenis kelamin Perbedaan bentuk Kuesioner 1. Laki-laki Nominal
sifat dan fungsi 2. Perempuan
biologis (laki-laki
dan perempuan)
Stase Praktik Kuesioner 1. Keperawatan Nominal
pembelajaran dewasa
klinik di rumah 2. Keperawatan anak
sakit yang 3. Keperawatan
dilakukan maternitas
berdasarkan 4. Keperawatan
perbagian sistem. gawat darurat
5. Manajemen
keperawatan
6. Keperawatan
gerontik
7. Keperawatan
komunitas
8. Keperawatan
keluarga
9. Keperawatan jiwa
Universitas Suatu institusi Kuesioner 1. Univeritas Jenderal Nominal
pendidikan tinggi Soedirman
yang memberikan 2. Universitas

Universitas Jenderal Soedirman


16

Variabel Definisi Cara Ukur Hasil Ukur Skala


Operasional Data
gelar akademik Muhamadiyah
dalam berbagai Purwoerto
bidang. 3. Universitas
Harapan Bangsa
Prokrastinasi Kecenderungan Menggunakan Skor total 90 dan Ordinal
akademik individu dalam kuesioner, skoring diklasifikasikan
merespon tugas menggunakan alat menjadi
yang dihadapi ukur PASS 1. Tinggi x≥66,67
dengan mengulur- (Procrastination 2. Sedang x<66,67
ulur waktu pada Assesment Scale 3. Rendah x< 41,33
mahasiswa profesi Student) terdiri dari 18
keperawatan di pertanyaan dengan
Banyumas skala 1-5.
1. Asuhan Suatu laporan Kuesioner Skor total 15 dan Ordinal
Keperawatan proses kegiatan diklasifikasikan
praktik menjadi
keperawatan 1. Tinggi x ≥ 11
langsung pada 2. Sedang 7≤x< 11
klien di tatanan 3. Rendah x<7
pelayanan
kesehatan
berdasarkan
kaidah dan
merupakan inti
praktik
keperawatan
2. Belajar ujian Suatu kegiatan Kuesioner Skor total 15 dan Ordinal
(stase, persiapan (fisik, diklasifikasikan
responsi) psikis maupun menjadi
kematangan) yang 1. Tinggi x ≥ 11
berguna dalam 2. Sedang 7≤x< 11
menguji 3. Rendah x<7
kepandaian,
kemampuan dan
hasil belajar
seseorang
3. Membaca Suatu kegiatan Kuesioner Skor total 15 dan Ordinal
referensi interaktif untuk diklasifikasikan
(buku, jurnal, memetik serta menjadi
internet, memahami arti 1. Tinggi x ≥ 11
makalah) yang terkandung di 2. Sedang 7≤x< 11
dalam bahan tulis 3. Rendah x<7
4. Tugas Tugas yang dapat Kuesioner Skor total 15 dan Ordinal
administrasi memberikan diklasifikasikan
akademik informasi seputar menjadi
(registrasi akademik, 1. Tinggi x ≥ 11
KRS, kemahasiswaan 2. Sedang 7≤x< 11
keuangan, dll) dan termasuk 3. Rendah x<7
dalam pengambilan
kartu studi,
mengembalikan
buku perpustakaan,
membaca
pengumuman dan
sebagainya

Universitas Jenderal Soedirman


17

Variabel Definisi Cara Ukur Hasil Ukur Skala


Operasional Data
5. Bertemu Suatu kegiatan Kuesioner Skor total 15 dan Ordinal
dengan pertemuan antara 2 diklasifikasikan
pembimbing, orang atau lebih menjadi
dosen, CI yang mencakup 1. Tinggi x ≥ 11
(Clinical bertemu 2. Sedang 7≤x< 11
Instructur) pembimbing, dosen 3. Rendah x<7
dan CI (Clinical
Instructur)
6. Umum Suatu tugas Kuesioner Skor total 15 dan Ordinal
(meminjam kegiatan atau diklasifikasikan
buku, kinerja akademik menjadi
mengumpulka secara keseluruhan 1. Tinggi x ≥ 11
n tugas, dll) atau secara umum. 2. Sedang 7≤x< 11
3. Rendah x<7

F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data (Saryono 2010). Penelitian ini menggunakan kuesioner yang
terdiri dari dua bagian. Pertama, berisi tentang karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin, stase dan tempat tinggal. Kedua, berisi pertanyaan
tentang prokrastinasi akademik.
Instrumen untuk mengukur prokrastinasi akademik ini adalah
Procrastination Assessment Scale for Student (PASS) oleh Solomon dan
Rothblum tahun 1984. Kuesioner ini memiliki 44 item pertanyaan dengan 2
bagian yaitu 18 item bagian pertama dan 26 item bagian kedua. Pada kuesioner ini
mengacu dari penelitian Aziz (2015), dengan hanya menggunakan 18 item bagian
pertama, yang mengukur enam jenis tugas prokrastinasi akademik. Hal ini
dikarenakan bahwa peneliti hanya ingin mengetahui perbedaan jenis tugas
prokrastinasi akademik pada mahasiswa profesi keperawatan. Jenis tugas
prokrastinasi akademik ini disesuaikan pada mahasiswa profesi keperawatan,
yaitu tugas asuhan keperawatan; tugas belajar ujian (stase, responsi); tugas
membaca referensi (buku, jurnal, internet, makalah) ; tugas administrasi akademik
(registrasi KRS, keuangan, dll); tugas bertemu dengan pembimbing, dosen, CI
(Clinical Instructur); serta tugas umum (meminjam buku, mengumpulkan tugas,
dll). Setiap jenis tugas terbagi ke dalam 3 aspek, yaitu frekuensi, kebermasalahan
dan keinginan untuk mengurangi penundaan. Setiap item disusun dalam bentuk
model skala likert dengan rentang nilai lima poin untuk mengukur tingkat dalam

Universitas Jenderal Soedirman


18

melakukan prokrastinasi akademik. Semakin tinggi nilai yang diperoleh, maka


semakin tinggi tingkat prokrastinasi akademik yang dimiliki mahasiswa dalam
menyelesaikan tugas.
Pada pertanyaan skala ini terdiri dari dua pertanyaan, yaitu pertanyaan positif
(favourable) dan pertanyaan negatif (unfavourable). Skor minimal kuesioner ini
adalah 18 , sedangkan skor maksimalnya adalah 90.
Tabel 3.2 Distribusi Pertanyaan Skala Prokrastinasi akademik Aziz (2015)
No Indikator Favourable Unfavourable Jumlah

Enam Jenis Tugas Prokrastinasi Akademik :


1. Tugas asuhan keperawatan 1, 2 3 3
2. Tugas belajar ujian (stase, responsi) 4, 5 6 3
3. Tugas membaca referensi (buku, 7, 8 9 3
jurnal, internet, makalah)
4. Tugas administrasi akademik 10, 11 12 3
(registrasi KRS, keuangan, dll)
5. Tugas bertemu dengan pembimbing, 13, 14 15 3
dosen, CI (Clinical Instructur)
6. Tugas umum (meminjam buku, 16, 17 18 3
mengumpulkan tugas, dll
Jumlah 12 6 18

G. Validitas dan Reliabilitas


Menurut Notoatmodjo (2010) uji validitas merupakan uji tentang
kemampuan suatu hal sehingga benar-benar dapat digunakan untuk mengukur
apa yang seharusnya diukur. Uji validitas dikatakan valid, apabilai hasil uji r
lebih besar dari pada r tabel dan hasilnya positif. Sedangkan apabila hasil uji r
lebih kecil dari pada r tabel maka disimpulkan tidak valid, dengan nilai
signifikan 0,05. Pada kuisioner prokrastinasi akademik sudah valid,
didapatkan nilai r tabel 0,3 dengan nilai r hitung 0,380 – 0,822 (Aziz 2015).
Reliabilitas merupakan uji tentang kesamaan hasil pengukuran yang
dilakukan berkali-kali dalam waktu yang berlainan (Notoatmodjo 2010). Pada
kuesioner prokrastinasi akademik menggunakan teknik Cronbach’s Alpha.
Hasil uji reliabilitas pada kuesioner prokrastinasi akademik sudah reliabel
didapatkan nilai alpha 0,913 (Aziz 2015).

H. Alur Penelitian

Universitas Jenderal Soedirman


19

Alur penelitian merupakan serangkaian jalannya peristiwa dalam


suatu penelitian. Penelitian ini terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan
pengelolaan data. Tahap persiapan dilakukan dengan mengumpulkan konsep
teori dan studi pendahuluan pada tanggal 3 hingga 17 september 2018.
Kemudian peneliti membuat proposal penelitian dengan judul “Gambaran
prokrastinasi akademik pada mahasiswa profesi keperawatan di Banyumas”,
yang dikonsultasikan kepada pembimbing pada pertengahan bulan September
hingga awal Oktober 2018. Setelah pengajuan proposal diterima oleh dosen
pembimbing dan telah direvisikan, selanjutnya peneliti melakukan ujian
seminar proposal pada 6 November 2018 dan diikuti dengan revisi proposal.
Tahap selanjutnya adalah pelaksanaan penelitian dengan menyiapkan
instrument. Instrumen ini menggunakan teknologi internet online berupa
google doc form dengan link https://goo.gl/forms/WI2TVcbAM479OZFe2.
Setelah itu, peneliti mengawali melakukan penelitian pergi ke perguruan
tinggi dengan meminta perizinan penelitian pada tanggal 10 desember 2018.
Kemudian saat perizinan sudah didapatkan, peneliti mengambil data
mahasiswa melalui Bapendik dari masing-masing universitas. Untuk kontak
personal, peneliti mendapatkan kontak tersebut dari luar perguruan tinggi.
Setelah salah satu kontak didapat, peneliti menghubungi anak profesi tersebut
untuk meminta semua kontak anak profesi keperawatan dari grup masing-
masing dengan mengirimkan surat perizinan universitas tersebut. Pelaksanaan
penelitian dilakukan pada tanggal 31 Desember 2018 sampai 10 Januari 2019.
Peneliti menghubungi responden satu persatu dengan mengirimkan pesan
berupa permohonan dan persetujuan responden serta link alamat kuesioner.
Distribusi kuisioner online ini dilakukan melalui media sosial (whatsapp).
Sehingga didapatkan semua responden yaitu sebanyak 230 orang masuk
dalam kriteria inklusi. Ketika sudah selesai diisi, hasil kuesioner langung
ditampung dalam google doc form, sehingga peneliti dapat segera memproses
tahap selanjutnya.
Tahap selanjutnya adalah pengelolaan data. Pertama yang dilakukan
adalah editing, yakni memeriksa kembali data dan jawaban mahasiswa yang
mengerjakan kuesioner untuk mengurangi kesalahan. Kedua coding, yakni

Universitas Jenderal Soedirman


20

menandai jawaban untuk mempermudah membacanya. Ketiga, scoring yakni


untuk mempermudah menganalisa data dengan memberi nilai. Keempat,
tabulating yakni membuat tabel semua jawaban yang telah diisi skor. Kelima,
entry yakni memasukkan data komputer kemudian dianalisis dengan uji
statistik univariat (Notoatmodjo 2010). Selanjutnya peneliti mengerjakan
pembahasan penelitian, menentukan kesimpulan dan saran untuk penelitian
selanjutnya. Setelah itu, peneliti melakukan seminar hasil (Notoatmodjo
2010).

I. Sumber Data
Data yang digunakan oleh peneliti adalah data primer dan sekunder.
Data primer penelitian ini diperoleh dari responden melalui wawancara untuk
data studi pendahuluan dan kuesioner online untuk data penelitian. Data ini
didalamya meliputi identitas responden dan pertanyaan tertutup pada
mahasiswa profesi keperawatan di Banyumas. Data sekunder penelitian ini
berupa data mahasiswa aktif profesi Ners yang berisi nama dan nim
mahasiswa yang diperoleh dari Bapendik (badan pengembangan akademik)
Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Harapan Bangsa,
dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

J. Analisa Data
Menurut Saryono (2010) analisis univariat merupakan analisis yang
digunakan untuk memaparkan data dari hasil pengumpulan data, yang
disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi atau grafik yang diteliti.
Analisis univariat pada penelitian ini meliputi karakteristik responden (jenis
kelamin, stase dan tempat tinggal), serta gambaran jenis tugas prokrastinasi
akademik pada mahasiswa profesi keperawatan di Banyumas (kategori rendah,
sedang, dan tinggi). Pada penelitian ini, data yang digunakan berupa kategorik
yaitu, gambaran prokrastinasi akademik, jenis kelamin, dan stase yang
disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan persentase.

K. Etika Penelitian

Universitas Jenderal Soedirman


21

Standar etika dalam melakukan penelitian merupakan prinsip etika


penelitian. Peneliti harus memahami hak dasar manusia, karena penelitian
dilakukan pada manusia yang memiliki kebebasan dalam menentukan haknya
sendiri (Hidayat 2008). Polit dan Hungler (2006) menyebutkan tiga prinsip
utama dalam etika penelitian yaitu: Pertama beneficence (manfaat). Penelitian
ini memberikan informasi mengenai prokrastinasi akademik, sehingga
responden dapat mengetahui dan mengantisipasi terjadinya prokrastinasi
akademik pada mahasiswa profesi keperawatan.
Kedua respect for person (menghargai). Peneliti menghormati harkat
dan martabat responden. Responden yang merupakan mahasiswa profesi
keperawatan memiliki kebebasan untuk menentukan berpartisipasi atau tidak
dalam penelitian ini. Peneliti tidak memaksa responden untuk harus bersedia .
Selanjutnya peneliti memberikan hak responden untuk dapat informasi
lengkap tentang penelitian ini, dan responden juga berhak keluar (drop out)
dari penelitian. Peneliti menjaga kerahasiaan data (nama, nomor identitas dan
nomor telepon), tidak menyebarluaskan dan hanya menggunakan data untuk
keperluan penelitian.
Ketiga justice (keadilan). Semua responden diberi perlakuan adil, tidak
dibedakan atas dasar apapun, dan diperlakukan sesuai dengan desain
penelitian serta tujuan penelitian.

Universitas Jenderal Soedirman


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di tiga universitas di Banyumas yaitu
Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan
Universitas Harapan Bangsa. Responden penelitian ini adalah seluruh
mahasiswa profesi keperawatan semester satu di Banyumas. Pengambilan
sampel untuk penelitian ini menggunakan total sampling dengan jumlah
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 230 responden.
Pengambilan data dilakukan selama 11 hari yaitu mulai tanggal 31 Desember
2018 hingga 10 Januari 2019.
1. Gambaran karakteristik responden
Karakteristik responden pada penelitian ini digunakan untuk
memberikan informasi mengenai data demografi responden yakni
meliputi jenis kelamin, stase, tempat tinggal dan universitas. Berikut
adalah data statistik demografi responden mahasiswa profesi
keperawatan di Banyumas yang disajikan dalam bentuk distribusi
frekuensi dan persentase.
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi dan persentase berjumlah 230
responden.
Variabel n %
Jenis kelamin
Laki-laki 52 22,6
Perempuan 178 77,4
Stase
Keperawatan dasar 0 0
Keperawatan medikal bedah 68 29,6
Keperawatan gawat darurat kritis 64 27,8
Keperawatan anak 40 17,4
Keperawatan maternitas 21 9,1
Manajemen keperawatan 4 1,7
Keperawatan Jiwa 22 9,6
Keperawatan komunitas, gerontik, 11 4,8
keluarga
Independen practice (Peminatan) 0 0
Tempat tinggal
Rumah sendiri (Family) 48 20,9
Di kos 182 79,1
Variabel N %

23 Universitas Jenderal Soedirman


24

Variabel N %
Universitas
Universitas 1 46 20
Universitas 2 117 51
Universitas 3 67 29

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa presentase mahasiswa


perempuan jauh lebih besar dibandingkan dengan laki-laki yaitu sebanyak
178 orang (77,4%), mayoritas responden berada pada stase keperawatan
medikal bedah sebanyak 65 orang (28,3%), dan bertempat tinggal dikos yaitu
sebanyak 182 orang 79,1%. Sedangkan pada variabel universitas, mayoritas
responden adalah mahasiswa universitas 2 yaitu sebanyak 117 orang (51%).

2. Gambaran Prokrastinasi Tugas Akademik pada Mahasiswa Profesi


Keperawatan di Banyumas
Variabel prokrastinasi merupakan variabel kategorik dengan data
ordinal yang disajikan berdasarkan skor total, sehingga dilakukan analisis
deskriptif dengan distribusi frekuensi dan persentase sebagai berikut.
Tabel 4.2 Gambaran prokrastinasi tugas akademik pada mahasiswa
profesi keperawatan di Banyumas (n=230)
Kategori Prokrastinasi Akademik
n %
Rendah 62 27
Sedang 168 73
Tinggi 0 0

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa mayoritas mahasiswa


profesi keperawatan di Banyumas menunjukkan tindakan prokrastinasi
tugas akademik secara menyeluruh berada pada tingkat sedang yaitu 168
orang (94,4%), dan tidak ada yang berada pada kategori tinggi.
Tabel 4.3 Gambaran prokrastinasi akademik berdasarkan
karakteristik responden (n=230).

Prokrastinasi
Gambaran Prokrastinasi Akademik Rendah Sedang Tinggi
(n) % (n) % (n) %
Jenis kelamin 2
Laki-laki 7 13,5 45 86,5 0 0
Perempuan 55 30,9 123 69,1 0 0

Universitas Jenderal Soedirman


25

Prokrastinasi
Gambaran Prokrastinasi Akademik Rendah Sedang Tinggi
(n) % (n) % (n) %
Stase
Keperawatan dasar 0 0 0 0 0 0
Keperawatan medikal bedah 15 22,1 53 77,9 0 0
Keperawatan gawat darurat kritis 24 37,5 40 62,5 0 0
Keperawatan anak 8 20 32 80 0 0
Keperawatan maternitas 5 23,8 16 76,2 0 0
Manajemen keperawatan 0 0 4 100 0 0
Keperawatan Jiwa 7 31,8 15 68,2 0 0
Keperawatan komunitas, gerontik, 3 27,3 8 72,7 0 0
keluarga
Independen practice (Peminatan) 0 0 0 0 0 0
Tempat tinggal
Rumah sendiri (family) 8 16,7 40 83,3 0 0
Di kos 54 29,7 128 70,3 0 0
Universitas
Universitas 1 12 26,1 34 73,9 0 0
Universitas 2 30 25,6 87 74,4 0 0
Universitas 3 20 29,9 47 29,9 0 0

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa mayoritas laki-laki mengalami


prokrastinasi akademik kategori sedang sebanyak 86,5%. Prokrastinasi akademik
sebagian besar berada pada stase manajemen keperawatan dengan kategori sedang
sebesar 100%. Kebanyakan prokrastinasi akademik dialami mahasiswa yang
tinggal di rumah dengan kategori sedang sebanyak 83,3%. Sedangkan mayoritas
mahasiswa pada universitas 2 dengan mengalami prokrastinasi akademik kategori
sedang yaitu sebesar 74,4%.
Tabel 4.4 Gambaran prokrastinasi tugas akademik pada mahasiswa profesi
keperawatan di Banyumas (n=230)

Prokrastinasi
Gambaran Prokrastinasi Akademik Rendah Sedang Tinggi
(n) % (n) % (n) %
Asuhan Keperawatan 28 12,2 190 82,6 12 5,2
Belajar ujian, stase, responsi 47 20,4 175 76,1 8 3,5
Membaca referensi (buku, jurnal,
internet, makalah) 27 11,7 194 84,4 9 3,9
Tugas administrasi akademik (registrasi
KRS, keuangan, dll) 80 34,8 138 60 12 5,2
Bertemu dengan pembimbing, dosen, CI
(Clinical Instructur) 84 36,5 138 60 8 3,5
Umum (meminjam buku,
mengumpulkan tugas, dll) 64 27,8 161 70 5 2,2

Universitas Jenderal Soedirman


26

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa mahasiswa profesi


keperawatan di Banyumas seluruh tugasnya masuk dalam semua kategori
yaitu tinggi, rendah dan sedang. Mayoritas prokrastinasi tugas akademik
kategori rendah yaitu pada tugas bertemu dosen, pembimbing, CI (Clinical
Instructur) sebanyak 36,5%. Kebanyakan prokrastinasi tugas akademik
sedang yaitu pada tugas membaca referensi (buku, jurnal, internet, makalah)
sebesar 84,4. Sedangkan mayoritas mahasiswa yang mengalami prokrastinasi
tugas akademik kategori tinggi yaitu pada tugas asuhan keperawatan dan
tugas administrasi akademik dengan jumlah yang sama sebesar 5,2%.

B. Pembahasan
Bagian ini membahas beberapa hal yang mangacu pada hasil penelitian
berupa analisis univariat. Analisis univariat ini meliputi jenis kelamin, tempat
tinggal, stase dan gambaran prokrastinasi akademik pada mahasiswa profesi
keperawatan di Banyumas serta ditinjau berdasarkan jenis tugas prokrastinasi
akademik.
1. Karakteristik Responden Mahasiswa Profesi Keperawatan
a. Jenis Kelamin
Penelitian ini melihat karakteristik responden berdasarkan jenis
kelamin. Jenis kelamin merupakan perbedaan bentuk sifat dan fungsi
biologis yang bercirikan dengan organ vital (laki-laki dan perempuan).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden dengan jenis kelamin
perempuan lebih mendominasi dibandingkan dengan jenis kelamin
laki-laki, yaitu dengan persentase perempuan sebanyak 178 orang
(77,4%), sedangkan laki-laki sebanyak 52 orang (22,6%). Hal ini
berkaitan dengan banyaknya responden wanita yang dari awal sudah
menyukai jurusan keperawatan dan bercita-cita menjadi perawat
profesional.
Hal tersebut memiliki persamaan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Prananingrum (2015) bahwa mayoritas mahasiswa
Program Profesi Keperawatan SIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
adalah berjenis kelamin perempuan dengan persentase sebanyak 87%.

Universitas Jenderal Soedirman


27

Hal tersebut dikarenakan bahwa perempuan memiliki naluri keibuan,


lebih menyayangi dan lebih bersabar dalam berbagai hal, termasuk
dalam kemampuan praktik keperawatan. Meskipun dalam ilmu
keperawatan tidak membedakan jenis kelamin antara laki-laki dan
perempuan menjadi seorang perawat profesional, namun profesi
keperawatan lebih disukai oleh perempuan. Hal ini selaras dengan
pendapat Beauty dan Widodo (2011) yang menyatakan bahwa
sebagian besar kaum perempuan bekerja di dunia keperawatan, karena
keperawatan membutuhkan sikap kesabaran, ketekunan dan
ketelatenan lebih banyak yang menyebabkan mereka mampu
mengerjakan asuhan keperawatan dengan lebih teliti.
b. Stase
Penelitian ini juga melihat karakteristik responden berdasarkan
stase yang ada. Stase merupakan praktik pembelajaran klinik di rumah
sakit yang dilakukan berdasarkan pembagian persistem. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa responden dengan stase keperawatan
medikal bedah lebih mendominasi dibandingkan dengan stase klinik
yang lainnya, yaitu berjumlah 68 orang dengan persentase sebanyak
29,6%. Ini berkaitan dengan jadwal penelitian yang bersamaan dengan
jadwal stase medikal bedah yang berada pada semester satu. Hal
tersebut membuat setiap universitas memiliki beberapa kelompok
mahasiswa profesi yang sedang menjalani stase medikal bedah.
Menurut AIPNI (2016) hal tersebut berkaitan dengan kebijakan
kurikulum inti menurut Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor No. 045/U/2002 tentang Kurikulum
Pendidikan Tinggi, bahwa stase keperawatan medikal bedah
merupakan stase dengan Sistem Kredit Semester (SKS) terbanyak dari
SKS yang lainnya, yaitu 6 dari minimal 36 SKS yang ada. Hal ini
membuat waktu yang dibutuhkan mahasiswa profesi keperawatan ini
jauh lama dalam menjalani stase medikal bedah tersebut. Inilah yang
menjadikan mayoritas stase klinik keperawatan medikal bedah
tertinggi.

Universitas Jenderal Soedirman


28

c. Tempat tinggal
Penelitian ini juga melihat karakteristik responden berdasarkan
tempat tinggal. Tempat tinggal merupakan suatu bangunan rumah
sebagai kediaman yang dihuni oleh manusia dalam kurun waktu
tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 79,1% mahasiswa
profesi keperawatan di Banyumas tidak tinggal di rumah atau bersama
keluarga yaitu di kos. Hal tersebut dikarenakan kebanyakan mahasiswa
profesi keperawatan di Banyumas adalah seorang pendatang dan bukan
penduduk asli Banyumas. Ini membuat mahasiswa membutuhkan jarak
yang cukup jauh. Tidak hanya itu saat menjalani stase klinik,
mahasiswa ditempatkan pada rumah sakit yang berbeda, tergantung
dengan stase yang dijalani mahasiswa profesi tersebut.
Hasil penelitian tersebut sejalan juga dengan penelitian Indriyani
(2014) bahwa terdapat mahasiswa kesehatan sebanyak 61,7%
bertempat tinggal di kos. Bertempat tinggal di kos berperan sebagai
pembentukan kepribadian mahasiswa agar lebih disiplin, bertanggung
jawab, mandiri dan sebagai tempat menggalang pertemanan serta
hubungan sosial dengan lingkungan sekitar (Indriyani 2014).
d. Universitas
Penelitian ini juga melihat karakteristik responden berdasarkan
universitas. Universitas merupakan suatu institusi pendidikan tinggi
yang memberikan gelar akademik dalam berbagai bidang yang
memberikan gelar sarjana dan paska sarjana. Pada penelitian ini
dilakukan di Banyumas yaitu di Universitas Jenderal Soedirman,
Universitas Muhammadiyah Purwokerto, dan Universitas Harapan
Bangsa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden universitas
dua lebih mendominasi dibandingkan dengan universitas yang
lainnya, yaitu dengan persentase sebanyak 117 orang (51%).
Jumlah mahasiswa profesi keperawatan universitas dua lebih
banyak dibandingkan dari universitas yang lain, karena hal ini
berhubungan dengan kebijakan kuota atau daya tampung universitas
tersebut yang lebih besar. Berdasarkan data Bapendik universitas dua

Universitas Jenderal Soedirman


29

didapatkan informasi bahwa, penyelenggaraan program profesi


keperawatan di universitas dua ini dilakukan satu angkatan dalam satu
tahun. Melalui data Bapendik universitas tiga juga, didapatkan
informasi bahwa hal ini sama halnya dengan universitas dua yang
menyelenggarakan program profesi dengan satu angkatan dalam satu
tahun, dengan kebijakan daya tampung yang lebih sedikit. Namun
beda halnya dengan universitas satu, menurut data Bapendik
universitas satu memiliki kuota atau daya tampung yang jauh lebih
sedikit, karena universitas satu memiliki kebijakan dua angkatan
dalam satu tahun. Berdasarkan seluruh data yang didapat, hal inilah
yang membuat daya tampung univeritas dua jauh lebih besar
dibandingkan dengan universitas lainnya.

2. Gambaran Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Profesi Keperawatan


di Banyumas
Prokrastinasi akademik merupakan perilaku penundaan dalam
mengerjakan suatu tugas atau pekerjaaan. Pada penelitian ini prokrastinasi
akademik diukur menggunakan kuesioner Procrastination Assesment
Scale Student (PASS) yang terdiri dari 18 pertanyaan dengan skala likert 5
pilihan. Hasil penelitian ini pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa 73%
berada pada prokrastinasi kategori sedang dan 27% kategori ringan. Hasil
tersebut didapatkan bahwa mayoritas mahasiswa profesi keperawatan
berada pada prokrastinasi kategori sedang. Hal ini karena banyak
mahasiswa yang terkadang melakukan penundaan pada tugas-tugas
tersebut. Penundaan tersebut datang dan pergi tergantung kondisi
emosional mahasiswa.
Menurut Saman (2014), prokrastinasi akademik dalam kategori
sedang menunjukkan hasil dari kelambanan dalam mengerjakan tugas.
Kelambanan ini merupakan alasan yang paling tinggi dalam prokrastinasi
akademik. Berdasarkan data yang diperoleh, banyak mahasiswa yang
berleha-leha dalam mengerjakan tugas. Hal ini menandakan bahwa waktu
yang diberikan masih cukup banyak, sehingga responden memilih untuk

Universitas Jenderal Soedirman


30

menunda mengerjakan. Seharusnya tugas yang diberikan bisa dikerjakan


dalam waktu satu hari, namun menjadi mulur hingga beberapa hari. Hal ini
dikarenakan kebiasan buruk untuk memulai mengerjakan tugas. Selain itu,
banyaknya tugas yang dimiliki oleh mahasiswa menjadi penyebab
responden lamban dalam mengerjakan tugasnya, sehingga mahasiswa
bingung dalam memulai mengerjakan tugas. Meskipun begitu, mahasiswa
menyadari bahwa tugas yang diberikan oleh dosen harus sesegara mungkin
diselesaikan, sehingga sebagian dari responden memilih untuk
mengerjakan tugas lebih awal agar tugas tidak menumpuk. Kesulitan
utama mahasiswa adalah sulit dalam memulai, namun ketika sudah
mengerjakan mahasiswa merasa menikmati , apalagi ketika mampu
menyelesaikan tugas lebih cepat dari orang lain, merasa mendapatkan
kepuasan tersendiri.
Jika dilihat sesuai hasil penelitian yang dikelompokkan pada jenis
kelamin, pemaparan tabel deskripsi 4.3 menunjukkan bahwa seluruh
responden penelitian mengalami prokrastinasi tugas akademik. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin laki-laki lebih tinggi
mengalami prokrastinasi kategori sedang. Peneliti tidak menutup
kemungkinan bahwa perbedaan jenis kelamin dapat mempengaruhi
prokrastinasi akademik. Contoh halnya, perempuan sejak kecil sudah
dibiasakan hidup rapi, teratur dan terstruktur yang akan lebih
mengembangkan karakter dirinya. Sedangkan laki-laki lebih semau-mau
dengan keinginannya sendiri dalam kesehariannya, lebih suka
menggunakan waktu luangnya untuk bersantai dan sulit mengatur
waktunya kecuali jika ada yang mengingatkan. Hal ini sesuai dengan
penelitian Aini (2011) bahwa laki-laki lebih cenderung suka menunda
pekerjaan yang mudah. Sementara jika ada perkerjaan yang sulit untuk
dikerjakan, maka laki-laki akan menunda pekerjaan sampai batas
waktunya, penundaan tersebut disebabkan sikap dan karakteristik
kepribadian.
Berdasarkan stase, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
responden dengan stase manajemen keperawatan cenderung lebih

Universitas Jenderal Soedirman


31

mengalami prokrastinasi akademik kategori sedang, berjumlah 4 orang


dengan persentase 1,7%. Hal ini dikarenakan manajemen keperawatan
merupakan stase yangPenelitian Prabowo (2018) menjelaskan bahwa pada
perawat stase medikal bedah di Instalasi Bedah Sentral RSUP Dr Kariadi
Semarang, tingkat kelelahan kerjanya sebagian besar mengalami tingkat
kelelahan kerja sedang yaitu 47 orang (46,5%)..
Hasil penelitian variabel tempat tinggal pada tabel 4.3 diketahui
bahwa mayoritas mahasiswa profesi keperawatan yang mengalami
prokrastinasi bertempat tinggal dirumah yaitu sebesar 40 orang (17,3%).
Hal tersebut dikarenakan seorang yang tinggal dirumah menyebabkan
menjadi tidak mandiri, merasa semuanya sudah ada dan sudah disediakan
serta ketika tinggal dirumah tidak memikirkan diri sendiri, yaitu
memikirkan semua anggota keluarga, dengan memiliki peran terhadap
keluarga untuk membantu pekerjaan dirumah sehingga. Hal ini berlawanan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Anelia (2012) bahwa lebih dari
50% mahasiswa profesi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
tinggal jauh dari orang tua yaitu bertempat tinggal di kos, karena
universitas tersebut merupakan universitas dengan asal luar daerah yang
cukup tinggi, sehingga mahasiswa harus pisah dengan orang tua.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden yang
mengalami prokrastinasi akademik berada pada universitas dua yaitu
sebanyak 87 orang (37,8%). Hal tersebut berkaitan dengan kebijakan
masing-masing setiap universitas. Menurut data bapendik, universitas satu
dan universitas tiga meiliki kebijakan bahwa setiap stase di jalani oleh
mahasiswa profesi dalam waktu yang sama. Berbeda halnya dengan
universitas dua yang dalam kebijakannya yaitu memiliki perputaran rolling
stase setiap kelompok, misalnya dalam satu waktu terdapat sembilan stase.
Adanya stase yang homogen dalam waktu yang sama, membuat
mahasiswa semakin rajin dalam melaksanakan suatu pekerjaan karena
memiliki jumlah persaingan yang lebih banyak. Sedangkan dengan adanya
perbedaan stase dalam waktu yang sama, membuat seorang lebih merasa
santai karena jika terlambat mengumulkan tugas, mahasiswa masih dapat

Universitas Jenderal Soedirman


32

mengumpulkan tugas pada stase tersebut, walaupun nilainya akan


dikurangi. Hal ini memberikan fakta bahwa pada stase manajemen
sekalipun, mahasiswa profesi belum dapat memanaje seluruh waktunya
dengan baik, walaupun pada stase manajemen keperawatan.
Berdasarkan prokrastinasi tugas akademik, pada semua tugas
mayoritas responden mengalami prokrastinasi akademik kategori sedang.
Namun berdasarkan pertugas akademiknya, terdapat juga responden yang
mengalami prokrastinasi kategori tinggi. Hal ini dikarenakan pada
pertugas akademiknya responden melakukan prokrastinasi akademik. Jika
semua jenis prokrastinasi tugas akademik dikelompokkan secara
menyeluruh, hasilnya tidak terdapat prokrastinasi kategori tinggi.
Berdasarkan tabel 4.4 hasil penelitian tersebut,menunjukkan bahwa
nilai tertinggi prokrastinasi tugas akademik dengan kategori rendah yaitu
penundaan pada tugas bertemu seperti menunda bertemu dosen,
pembimbing, CI (Clinical Instructur). Karena hal ini berkaitan dengan
kurangnya teguran atau peringatan yang tegas saat keterlambatan
menghadiri pertemuan, misalnya saat terlambat berangkat shift. Ellis dan
Knaus dalam Catrunada (2008) memperkirakan bahwa 95% mahasiswa
melakukan penundaan terlihat dari performansi dalam perkuliahan yang
ditunjukkan. Sedangkan Solomon dan Rothblum dalam Fibrianti (2009)
berpendapat bahwa seorang yang biasa menunda, meyakini bahwa
perilaku tersebut secara signifikan mengganggu pencapaian akademis,
kecakapan penguasaan materi, dan kualitas hidup. Kondisi ini ditandai
dengan keterlambatan dalam menghadiri kuliah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tertinggi prokrastinasi
tugas akademik kategori sedang berada pada tugas membaca referensi
(buku, jurnal, internet, makalah). Hal ini berkaitan dengan banyak
mahasiswa yang tidak terlalu menyukai membaca, terutama membaca
sesuatu yang bersifat ilmiah. Menurut Somadayo (2011) membaca adalah
suatu kegiatan interaktif untuk memetik serta memahami arti yang
terkandung di dalam bahan tulis. Hal tersebut memiliki persamaan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Purnama (2014) di Fakultas Ilmu

Universitas Jenderal Soedirman


33

Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Surabaya, bahwa terdapat 255


yaitu hampir seluruh mahasiswa menunda tugas membaca buku ataupun
referensi akademik dengan persentase 93%. Faktor yang menjadi alasan
tertinggi prokrastinasi tugas akademik pada penelitian tersebut adalah
bahwa mahasiswa FIK sebagian besar dalam perkuliahan lebih banyak
praktik dibandingkan dengan teori di dalam kelas. Maka dari itu,
kecenderungan untuk mahasiswa FIK membaca lebih sedikit. Hal tersebut
sama halnya dengan mahasiswa profesi keperawatan yang sebagian besar
waktunya digunakan untuk praktik klinik di rumah sakit, karena
pembelajaran teori sudah didapatkan dari pendidikan S1. Pada penelitian
tersebut juga didapatkan bahwa mahasiswa FIK sudah mulai membaca
bahan bacaan referensi, namun tidak selesai seluruhnya. Mahasiswa tidak
meluangkan waktu secara intensif untuk membacanya dan berfikiran
bahwa bahan yang diperlukan dirasa terlalu banyak. Hal tersebut membuat
mahasiswa mengalami rasa lelah dan malas untuk membaca referensi,
terutama jika referensi tersebut berbahasa Inggris.
Hasil penelitian tersebut, menunjukkan bahwa nilai tertinggi
prokrastinasi tugas akademik dengan kategori tinggi yaitu berada pada
tugas asuhan keperawatan dan tugas administrasi akademik. Tugas asuhan
keperawatan ini merupakan tugas yang cukup sulit bagi mahasiswa
profesi, karena didalamnya perlu melakukan analisis yang juga perlu
waktu untuk mengerjakannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
Carolyne (2017) tentang kinerja tim perawat pelaksana dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD
Dr.RM.Djoelham Binjai Medan. Sebagian besar perawat banyak yang
mengabaikan pentingnya mendokumetasikan asuhan keperawatan, mereka
lebih mengutamakan melakukan asuhan keperawatannya, dan sering lupa
untuk mencatat semua kegiatan dalam dokumentasi asuhan keperawatan
tersebut. Hal ini terlihat dari masih banyaknya perawat pelaksana
menunda-nunda dalam mengisi dokumentasi asuhan keperawatan tersebut.
Masih banyak juga perawat yang mengerjakan dokumentasi asuhan
keperawatan pada saat waktu senggang atau bahkan keesokan harinya,

Universitas Jenderal Soedirman


34

yang dapat menyebabkan mahasiswa tidak mencatat semua apa yang


mahasiswa lakukan dikarenakan lupa. Meskipun mahasiswa sebenarnya
mengetahui pentingnya dokumentasi asuhan keperawatan tersebut untuk
dijadikan bukti kinerja dan sebagai alat untuk pertanggungjawaban apabila
terjadi masalah dengan pasien yang mereka tangani, namun mahasiswa
masih sering melakukan penundaan dalam mengerjakan tugas asuhan
keperawatan.
Tugas administrasi akademik merupakan tugas yang dapat
memberikan informasi seputar akademik, kemahasiswaan dan termasuk
dalam pengambilan kartu studi, mengembalikan buku perpustakaan,
membaca pengumuman dan sebagainya. Hal ini karena mahasiswa banyak
yang lebih memprioritaskan melakukan pekerjaan tugas utama seperti
asuhan keperawatan yang wajib, bertemu dengan dosen dan mendapat nilai
dibandingkan dengan tugas administrasi yang masih bisa mendapat
tolerasi, walaupun mendapat denda misalnya seperti terlambat
mengembalikan buku diperpustakaan. Hasil penelitian ini selaras dengan
penelitian lain (Rochmad 2012) oleh pada mahasiwa Universitas
Muhammadiyah Surakarta (UMS) Fakultas Psikologi pada tahun 2012,
bahwa terdapat keterlambatan pengembalian buku di seluruh Fakultas
UMS. Hasil penelitian didapatkan bahwa mahasiswa Fakultas Psikologi
merupakan yang paling banyak mengalami keterlambatan dalam
mengembalikan buku di perpustakaan yaitu sebanyak 24,83%. Hasil
penelitian lainnya juga memiliki kesamaan pendapat oleh (Kirana 2014),
bahwa enam dari sepuluh mahasiswa mengatakan cenderung kesulitan
dalam tugas administrai akademik. Kecenderungan terlihat pada satu dari
enam mahasiswa memiliki dana terbatas sehingga sulit membayar uang
kuliah tepat waktu. Lima dari enam mahasiswa kesulitan mengikuti
prosedur dari pihak instansi dan ini membutuhkan waktu yang cukup lama.
Mahasiswa berpikir harus memiliki orang dalam agar segera mendapat izin
melakukan perizinan penelitian dilembaga tersebut dan hal ini membuat
mahasiswa jadi menunda-nunda dalam mengurus izin penelitian.

Universitas Jenderal Soedirman


35

C. Keterbatasan Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menyadari masih banyak
keterbatasan. Diharapkan keterbatasan penelitian ini dapat diatasi oleh
penelitian selanjutnya yang tertarik untuk membahas topik ini. Adapun
keterbatasan atau hambatan dalam penelitian ini adalah peneliti menemukan
kendala saat memasukkan data, karena ada banyak responden diluar inklusi
yang mengikuti penelitian ini, sehingga peneliti harus menghubungi ulang
responden tersebut. Jika data tidak termasuk dalam kriteria inklusi, maka
secara ulang data akan dieksklusikan.

Universitas Jenderal Soedirman


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat
disimpulkan beberapa hal. Pertama, mayoritas responden didominasi oleh
laki-laki, pada stase keperawatan medikal bedah, tinggal di kos, dan sebagian
besar mahasiswa pada universitas dua. Kedua, mayoritas mahasiswa profesi
keperawatan di Banyumas mengalami prokrastinasi akademik kategori
sedang. Ketiga, prokrastinasi tugas akademik pada mahasiswa profesi
keperawatan di Banyumas yaitu pada tugas asuhan keperawatan terdapat
82,6% pada tingkat sedang; belajar ujian (stase dan responsi) 76,1% pada
kategori sedang; membaca referensi (buku, jurnal internet, makalah) 84,4%
kategori sedang; tugas administratisi akademik (registrasi KRS, keuangan,
dll) 60% tingkat sedang; bertemu dengan pembimbing, dosen, CI (Clinical
Instructur) 60% kategori sedang; dan tugas umum (meminjam buku,
mengumpulkan tugas, dll) 70% dengan kategori sedang.

B. Saran
Saran menurut peneliti yang dapat diberikan berdasarkan hasil
penelitian ini adalah:
1. Bagi mahasiswa, diharapkan dapat lebih memiliki kesadaran akan
prokrastinasi akademik, khususnya pada stase manajemen keperawatan.
Mahasiswa profesi keperawatan diharapkan dapat mengantisipasi perilaku
prokrastinasi pada stase tersebut dengan lebih bisa mengatur waktunya
dengan baik, selalu disiplin dalam mengerjakan tugas, selalu berfikir
positif dan selalu semangat dalam menjalani program profesi
keperawatan.
2. Bagi institusi, diharapkan kepada pihak universitas atau jurusan untuk
melakukan evaluasi studi setiap semester yang akan membantu pihak
jurusan untuk segera mengetahui mahasiswa profesi yang nilainya
menurun, sering terlambat berangkat shift serta melakukan prokrastinasi

36 Universitas Jenderal Soedirman


37

akademik sehingga dapat dilakukan pendekatan secara individual untuk


meminimalkan terjadinya prokrastinasi akademik, karena hal ini dapat
menimbulkan rusaknya mutu dan kualitas pendidikan.
3. Pada penelitian mendatang, diharapkan dapat melakukan penelitian lebih
mendalam, seperti prokrastinasi akademik pada mahasiswa profesi saat
menjalani stase manajemen keperawatan. Penelitian mendatang juga
diharapkan dapat melakukan penelitian prokrastinasi non-akademik pada
mahasiswa profesi keperawatan dari berbagai rentang usia (anak, remaja,
dewasa, atau bahkan lansia). Tidak hanya itu, untuk penelitian selanjutnya
dapat menambahkan memberikan intervensi untuk mencegah atau
mengatasi prokrastinasi tersebut.

Universitas Jenderal Soedirman


DAFTAR PUSTAKA

AIPNI. 2015, Kurikulum inti pendidikan ners Indonesia, Jakarta , Asosiasi


Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI).
Anelia 2012. ‘Hubungan tingkat stres dengan mekanisme koping pada mahasiswa
regular program profesi ners UI tahun akademik 2011/2012’, Skripsi,
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Jakarta.
Arikunto. 2010, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, Jakarta, Rineka
Cipta.
Aziz, R. 2015, ‘Model perilaku prokrastinasi akademik mahasiswa pascasarjana’,
Journal of Islamic Education, vol. 1, no. 2, pp. 269-295.
Basri, H. 2017, ‘Prokrastinasi akademik mahasiswa ditinjau dari religiusitas’,
Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam, vol. 14, no.02, pp. 54-77.
Beauty, S. 2011, ‘Hubungan antara peran dosen pembimbing dengan kecemasan
mahasiswa keperawatan dalam menghadapi tugas akhir skripsi di Fakultas
Ilmu Kesehatan UMS’, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
Surakarta.
Carolyne 2017, ‘Pengaruh motivasi terhadap kinerja tim perawat pelaksana dalam
pendokumentasian keperawatan di ruang rawat inap RSUD Dr. RM.
Djoelham Binjai’, Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Medan.
Catrunada 2008, ‘Perbedaan kecenderungan prokrastinasi tugas skripsi
berdasarkan tipe kepribadian introvert dan ekstrovert’, Thesis, Program
Pascasarjana Universitas Gunadarma, Jakarta.
Dewantri 2016. ‘Gambaran kualitas tidur pada mahasiswa profesi ners program
studi ilmu keperawatan Universitas Diponegoro dan Stikes Ngudi Waluyo
Semarang’, Skripsi, Fakultas Kedokteran Unversitas Diponegoro,
Semarang.
Ellis, A & Knaus, W.J. 1997, ‘Overcoming procrastination’, New York, Institute
for Rational Living.
Fitriya & Lukmawati. 2016, ‘Hubungan antara regulasi diri dengan perilaku
prokrastinasi akademik pada mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

38 Universitas Jenderal Soedirman


39

(STIKES) Mitra Adiguna Palembang’, Jurnal Psikologi Islami, vol. 2, no.


1, pp. 63-74.
Ferrari. 1995, Procrastination and task avoidance, New York, USA, Plenum
Press.
Ferrari. 1998, ‘The antecedents and consequences of academic excuse making:
examining individual differences in procrastination’, Journal of Research
in Higher Educatin, vol. 39, no. 2, pp 197-208.
Ferrari, J.R., & Morales, J.F.D. 2007, ‘Perceptions of self-concept and
selfpresentation by procrastinators’, Further Evidence, The Spanish
Journal of Psychology, vol. 10, no. 1, pp 91-96.
Fibrianti, D. 2009, ‘Hubungan antara dukungan orangtua dengan prokrastinasi
akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
Semarang’, Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro, Semarang.
Ghufron 2003, ‘Hubungan kontrol diri dan persepsi remaja terhadap penerapan
disiplin orangtua dengan prokrastinasi akademik’, Thesis, Fakultas
Psikologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Ghufron & Risnawati. 2010, Teori-teori psikologi, Yogyakarta, Ar-Ruzz Media.
Hidayat. 2008, Metode penelitian kebidanan teknik analisa data, Jakarta, Salemba
Medika.
Indriyana 2014, ‘Pengaruh asal sekolah dan tempat tinggal terhadap prestasi
belajar mahasiswa prodi D III kebidanan Universitas Wiraraja Sumenep’,
Thesis, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Jannah, M. 2014, ‘Prokrastinasi akademik (perilaku penundaan akademik)
mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya’, Jurnal
BK UNESA, vol. 04, no. 03, pp. 1-8.
Kirana 2014, ‘Prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang mengontrak kembali
usulan penelitian di Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung’, Thesis,
Fakultas Psikolog Universitas Maranatha, Bandung.
Magda. 2017, ‘Comparison between cross cultures regarding academic resilience
and procrastination tendency among nursing students’, Journal of Nursing
and Health Science, vol. 6, no. 2, pp 41-53.

Universitas Jenderal Soedirman


40

Mahasneh. 2017, ‘The relationship between academic procrastination and


parenting style among jordanian undergraduate university students’, The
Open Psychology Journal, vol. 9, no. 1, pp 25-35.
Meijsen, P., & Knibbe, H. J. 2007, ‘Work-related musculoskeletal disorders of
perioperative personnel in the Netherlands’, AORN Journal, vol. 86, no. 3,
pp. 399-414.
Notoatmodjo, S. 2010, Metodologi penelitian kesehatan, Jakarta, Rineka Cipta.
Nursalam 2011, Proses dan dokumentasi keperawatan, konsep dan praktik,
Jakarta, Salemba Medika.
Nursalam 2008, Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan,
Jakarta, Salemba Medika.
Polit, F. D. & Hungler, B. P. 2006, Nursing research: principles and
methods,(6th), Philadelphia, Lippicont Williams and Wilkins.
Prabowo 2018, ‘Tingkat kelelahan kerja perawat kamar bedah di IBS RSUP Dr.
Kariadi Semarang’, Skripsi, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Semarang, Semarang.
Prananingrum 2015, ‘Gambaran nilai profesional keperawatan mahasiswa
program profesi ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta’, Skripsi,
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Jakarta.
Purnama, S. 2014, ‘Prokrastinasi akademik mahasiswa Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya’, Jurnal BK Unesa, vol. 4, no.
3, pp. 682-692.
Rochmad 2012, ‘Prokrastinasi akademik ditinjau dari tempat tinggal dan jenis
kelamin’, Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah
Surakarta, Surakarta.
Saman, A. 2017, ‘Analisis prokrastinasi akademik mahasiswa (pada mahasiswa
jurusan psikologi pendidikan dan bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan’,
Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling, vol. 3, no. 2, pp. 55-62.
Saryono 2010, Metodologi penelitian kebidanan, Nuha Medika, Jakarta.
Solomon & Rothblum 1984, ‘Academic procrastination: frequency and cognitive-
behavioral correlates’, Journal of Counseling Psychology, vol. 31, no.4,
pp. 503-509.

Universitas Jenderal Soedirman


41

Somadayo, S. 2011, Strategi dan teknik pembelajaran membaca, Yogtakarta,


Graha Ilmu.
Suryo 2017, ‘Hubungan antara manajemen waktu dengan prokrastinasi akademik
siswa SMA yang aktif dalam media social,’ Skripsi, Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma , Yogyakarta.

Universitas Jenderal Soedirman


LAMPIRAN

Universitas Jenderal Soedirman


Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

Universitas Jenderal Soedirman


Universitas Jenderal Soedirman
Universitas Jenderal Soedirman
Lampiran 2. Permohonan dan persetujuan menjadi responden

Universitas Jenderal Soedirman


Lampiran 3. Kuesioner Data Pribadi dan Kuesioner Prokrastinasi Akademik

Universitas Jenderal Soedirman


Lampiran 4. Hasil Penelitian

Hasil Analisis Univariat

Jenis_kelamin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid laki-laki 52 22.6 22.6 22.6

perempuan 178 77.4 77.4 100.0

Total 230 100.0 100.0

Stase

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Keperawatan medikal bedah 65 28.3 28.3 28.3

Keperawatan gawat darurat


64 27.8 27.8 56.1
kritis

Keperawatan anak 40 17.4 17.4 73.5

Keperawatan maternitas 21 9.1 9.1 82.6

Manajemen keperawatan 4 1.7 1.7 84.3

Keperawatan jiwa 22 9.6 9.6 93.9

Keperawatan kounitas,
11 4.8 4.8 98.7
gerontik, keluarga

Independence Practice
3 1.3 1.3 100.0
(Peminatan)

Total 230 100.0 100.0

Tempat_tinggal

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid rumah (family) 48 20.9 20.9 20.9

kos 182 79.1 79.1 100.0

Total 230 100.0 100.0

Universitas Jenderal Soedirman


Universitas

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Universitas Jenderal


46 20.0 20.0 20.0
Soedirman

Universitas Muhammadiyah
117 50.9 50.9 70.9
Purwokerto

Universitas Harapan Bangsa 67 29.1 29.1 100.0

Total 230 100.0 100.0

TINGKAT_PROKRASTINASI

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1 62 27.0 27.0 27.0

2 168 73.0 73.0 100.0

Total 230 100.0 100.0

Universitas Jenderal Soedirman


Gambaran Prokrastinasi Akademik Setiap Item

P1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak pernah 25 10.9 10.9 10.9

hampir tidak pernah 18 7.8 7.8 18.7

kadang - kadang 148 64.3 64.3 83.0

hampir selalu 35 15.2 15.2 98.3

selalu 4 1.7 1.7 100.0

Total 230 100.0 100.0

P2

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak pernah 26 11.3 11.3 11.3

hampir tidak pernah 25 10.9 10.9 22.2

kadang - kadang 145 63.0 63.0 85.2

hampir selalu 27 11.7 11.7 97.0

selalu 7 3.0 3.0 100.0

Total 230 100.0 100.0

P3

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid sangat ingin 109 47.4 47.4 47.4

ingin 65 28.3 28.3 75.7

kadang - kadang 15 6.5 6.5 82.2

tidak ingin 29 12.6 12.6 94.8

sangat tidak ingin 12 5.2 5.2 100.0

Total 230 100.0 100.0

Universitas Jenderal Soedirman


P4

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak pernah 43 18.7 18.7 18.7

hampir tidak pernah 42 18.3 18.3 37.0

kadang - kadang 118 51.3 51.3 88.3

hampir selalu 25 10.9 10.9 99.1

selalu 2 .9 .9 100.0

Total 230 100.0 100.0

P5

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak pernah 26 11.3 11.3 11.3

hampir tidak pernah 35 15.2 15.2 26.5

kadang - kadang 111 48.3 48.3 74.8

hampir selalu 49 21.3 21.3 96.1

selalu 9 3.9 3.9 100.0

Total 230 100.0 100.0

P6

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid sangat ingin 97 42.2 42.2 42.2

ingin 59 25.7 25.7 67.8

kadang - kadang 37 16.1 16.1 83.9

tidak ingin 23 10.0 10.0 93.9

sangat tidak ingin 14 6.1 6.1 100.0

Total 230 100.0 100.0

Universitas Jenderal Soedirman


P7

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak pernah 22 9.6 9.6 9.6

hampir tidak pernah 22 9.6 9.6 19.1

kadang - kadang 138 60.0 60.0 79.1

hampir selalu 39 17.0 17.0 96.1

selalu 9 3.9 3.9 100.0

Total 230 100.0 100.0

P8

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak pernah 30 13.0 13.0 13.0

hampir tidak pernah 32 13.9 13.9 27.0

kadang - kadang 132 57.4 57.4 84.3

hampir selalu 32 13.9 13.9 98.3

selalu 4 1.7 1.7 100.0

Total 230 100.0 100.0

P9

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid sangat ingin 70 30.4 30.4 30.4

ingin 82 35.7 35.7 66.1

kadang - kadang 46 20.0 20.0 86.1

tidak ingin 17 7.4 7.4 93.5

sangat tidak ingin 15 6.5 6.5 100.0

Total 230 100.0 100.0

Universitas Jenderal Soedirman


P10

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak pernah 87 37.8 37.8 37.8

hampir tidak pernah 66 28.7 28.7 66.5

kadang - kadang 63 27.4 27.4 93.9

hampir selalu 13 5.7 5.7 99.6

selalu 1 .4 .4 100.0

Total 230 100.0 100.0

P11

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak pernah 35 15.2 15.2 15.2

hampir tidak pernah 35 15.2 15.2 30.4

kadang - kadang 110 47.8 47.8 78.3

hampir selalu 32 13.9 13.9 92.2

selalu 18 7.8 7.8 100.0

Total 230 100.0 100.0

P12

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid sangat ingin 67 29.1 29.1 29.1

ingin 79 34.3 34.3 63.5

kadang - kadang 30 13.0 13.0 76.5

tidak ingin 27 11.7 11.7 88.3

sangat tidak ingin 27 11.7 11.7 100.0

Total 230 100.0 100.0

Universitas Jenderal Soedirman


P13

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak pernah 71 30.9 30.9 30.9

hampir tidak pernah 86 37.4 37.4 68.3

kadang - kadang 58 25.2 25.2 93.5

hampir selalu 14 6.1 6.1 99.6

selalu 1 .4 .4 100.0

Total 230 100.0 100.0

P14

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak pernah 48 20.9 20.9 20.9

hampir tidak pernah 82 35.7 35.7 56.5

kadang - kadang 79 34.3 34.3 90.9

hampir selalu 15 6.5 6.5 97.4

selalu 6 2.6 2.6 100.0

Total 230 100.0 100.0

P15

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid sangat ingin 49 21.3 21.3 21.3

ingin 86 37.4 37.4 58.7

kadang - kadang 40 17.4 17.4 76.1

tidak ingin 33 14.3 14.3 90.4

sangat tidak ingin 22 9.6 9.6 100.0

Total 230 100.0 100.0

Universitas Jenderal Soedirman


P16

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak pernah 41 17.8 17.8 17.8

hampir tidak pernah 85 37.0 37.0 54.8

kadang - kadang 86 37.4 37.4 92.2

hampir selalu 17 7.4 7.4 99.6

selalu 1 .4 .4 100.0

Total 230 100.0 100.0

P17

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak pernah 27 11.7 11.7 11.7

hampir tidak pernah 76 33.0 33.0 44.8

kadang - kadang 88 38.3 38.3 83.0

hampir selalu 28 12.2 12.2 95.2

selalu 11 4.8 4.8 100.0

Total 230 100.0 100.0

P18

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid sangat ingin 64 27.8 27.8 27.8

ingin 89 38.7 38.7 66.5

kadang - kadang 28 12.2 12.2 78.7

tidak ingin 33 14.3 14.3 93.0

sangat tidak ingin 16 7.0 7.0 100.0

Total 230 100.0 100.0

Universitas Jenderal Soedirman


JML

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 19 1 .4 .4 .4

26 2 .9 .9 1.3

28 1 .4 .4 1.7

30 2 .9 .9 2.6

31 2 .9 .9 3.5

32 1 .4 .4 3.9

33 2 .9 .9 4.8

34 2 .9 .9 5.7

35 8 3.5 3.5 9.1

36 9 3.9 3.9 13.0

37 7 3.0 3.0 16.1

38 2 .9 .9 17.0

39 7 3.0 3.0 20.0

40 8 3.5 3.5 23.5

41 8 3.5 3.5 27.0

42 23 10.0 10.0 37.0

43 8 3.5 3.5 40.4

44 17 7.4 7.4 47.8

45 18 7.8 7.8 55.7

46 11 4.8 4.8 60.4

47 10 4.3 4.3 64.8

48 10 4.3 4.3 69.1

49 16 7.0 7.0 76.1

50 9 3.9 3.9 80.0

51 8 3.5 3.5 83.5

52 10 4.3 4.3 87.8

53 4 1.7 1.7 89.6

54 3 1.3 1.3 90.9

55 5 2.2 2.2 93.0

Universitas Jenderal Soedirman


56 1 .4 .4 93.5

57 6 2.6 2.6 96.1

58 2 .9 .9 97.0

59 1 .4 .4 97.4

60 1 .4 .4 97.8

61 1 .4 .4 98.3

62 2 .9 .9 99.1

64 2 .9 .9 100.0

Total 230 100.0 100.0

Universitas Jenderal Soedirman


Lampiran 5. Data Karakteritik Responden dan Prokrastinasi Akademik

Jenis Temat Skor Prokrastinasi


No Stase Universitas
Kelamin Tinggal Akademik
1 2 2 2 1 3
2 1 2 2 2 3
3 2 5 2 2 3
4 2 4 2 1 3
5 2 4 2 2 1
6 1 2 2 1 3
7 2 4 1 2 1
8 2 4 2 1 1
9 2 3 2 1 1
10 1 4 1 2 1
11 2 3 2 2 1
12 1 5 2 1 3
13 2 7 1 2 2
14 2 3 2 1 2
15 2 7 2 2 2
16 2 3 2 2 2
17 2 3 2 2 1
18 2 2 2 2 2
19 2 6 1 2 2
20 1 3 1 2 2
21 2 3 2 1 1
22 2 4 2 1 1
23 2 3 2 2 1
24 2 2 2 2 2
25 2 2 2 2 2
26 2 3 2 1 2
27 2 2 2 1 3
28 2 3 1 1 3
29 2 3 2 2 1
30 2 3 2 1 1
31 2 4 2 2 1
32 2 3 1 2 1
33 1 4 2 2 1
34 2 2 1 2 3
35 2 9 1 2 2
36 2 3 2 2 2
37 2 8 2 1 2
38 2 3 2 1 2
39 1 3 2 2 2
40 2 3 2 2 3
41 2 3 2 1 3
42 1 3 2 2 1
43 2 2 2 1 2
44 2 4 1 2 1
45 2 2 2 2 3
46 2 2 2 2 2

Universitas Jenderal Soedirman


47 2 4 2 2 3
48 2 4 2 1 1
49 2 4 2 2 1
50 2 4 2 2 1
51 1 8 2 2 2
52 2 2 2 1 2
53 2 4 2 2 2
54 1 3 2 2 2
55 2 2 1 2 2
56 2 4 2 2 1
57 2 8 1 2 2
58 2 3 2 2 1
59 2 3 1 2 1
60 2 2 2 2 2
61 2 3 2 2 1
62 2 2 1 2 2
63 2 2 2 2 2
64 2 3 2 1 2
65 1 2 1 2 1
66 1 3 2 2 2
67 2 3 2 1 1
68 2 4 2 2 1
69 1 2 2 2 2
70 2 4 2 2 1
71 2 3 2 1 1
72 1 5 1 2 2
73 2 2 2 2 2
74 2 3 1 2 1
75 2 3 2 2 1
76 2 2 1 2 2
77 2 3 1 1 1
78 2 3 1 2 1
79 2 3 1 2 2
80 1 2 2 2 1
81 2 4 2 2 3
82 2 3 2 2 1
83 2 4 2 2 2
84 2 2 2 2 1
85 1 4 2 2 2
86 2 5 2 1 2
87 2 3 2 1 3
88 2 2 2 1 1
89 2 3 2 1 3
90 2 5 2 1 3
91 2 3 2 2 2
92 2 2 2 2 3
93 2 2 2 2 3
94 2 2 2 1 3
95 2 8 2 2 3
96 1 2 2 2 3

Universitas Jenderal Soedirman


97 1 8 2 2 3
98 1 2 2 2 3
99 1 4 2 2 3
100 2 2 2 2 3
101 2 5 2 2 3
102 2 4 2 1 3
103 2 3 2 1 3
104 2 8 1 2 3
105 2 4 2 2 3
106 2 8 2 2 3
107 2 4 2 2 3
108 2 2 2 2 3
109 2 2 2 2 1
110 2 3 2 2 3
111 2 2 2 1 3
112 1 4 2 2 3
113 2 4 2 1 3
114 1 5 2 2 2
115 2 2 2 2 3
116 1 3 2 2 3
117 1 3 2 1 2
118 2 2 1 2 3
119 2 8 1 2 3
120 2 5 2 2 3
121 1 5 1 2 1
122 1 3 2 2 3
123 2 2 2 2 3
124 2 2 2 2 2
125 1 5 2 1 2
126 2 3 2 2 2
127 2 7 2 2 1
128 2 3 1 1 2
129 2 7 2 2 2
130 1 3 2 2 2
131 2 7 2 2 2
132 2 7 2 2 2
133 1 5 2 2 2
134 2 2 2 2 2
135 2 6 1 2 1
136 2 4 2 2 3
137 2 3 1 1 1
138 2 4 2 1 2
139 2 7 2 1 2
140 2 7 2 1 3
141 2 3 2 2 3
142 2 5 1 2 3
143 2 5 2 2 2
144 1 7 2 2 2
145 2 3 2 2 3
146 2 3 1 2 2

Universitas Jenderal Soedirman


147 1 7 2 2 1
148 1 3 2 1 2
149 2 3 1 2 2
150 1 2 2 2 3
151 2 5 2 1 2
152 2 7 2 2 3
153 2 3 2 2 2
154 2 2 2 2 3
155 2 2 2 2 3
156 2 4 2 2 3
157 1 4 1 1 3
158 2 3 2 1 2
159 1 2 2 2 2
160 2 6 2 2 2
161 2 7 2 2 2
162 2 3 2 2 2
163 2 5 2 2 2
164 2 7 2 2 2
165 2 2 2 2 1
166 2 4 2 1 2
167 2 7 2 2 3
168 2 4 2 1 2
169 2 2 2 1 2
170 2 3 1 2 2
171 2 2 1 2 2
172 2 2 1 2 2
173 2 2 1 1 2
174 1 7 1 2 2
175 2 3 2 1 2
176 2 2 2 1 2
177 2 5 1 2 2
178 2 5 1 2 2
179 2 2 1 2 2
180 2 5 1 2 2
181 2 2 2 2 2
182 1 2 2 2 2
183 2 2 1 1 2
184 2 3 2 2 2
185 1 4 2 1 3
186 2 3 2 2 2
187 2 2 1 2 2
188 1 2 2 1 1
189 2 4 2 2 2
190 2 3 1 2 1
191 1 3 2 2 2
192 2 2 2 2 2
193 2 2 2 2 2
194 2 7 2 2 2
195 2 7 2 2 2
196 2 3 2 1 3

Universitas Jenderal Soedirman


197 2 3 2 2 3
198 2 2 2 2 3
199 2 2 2 2 3
200 2 4 2 2 3
201 2 4 2 2 2
202 1 3 2 1 2
203 2 5 2 2 2
204 2 2 2 2 2
205 2 2 2 2 2
206 1 3 2 2 2
207 2 4 2 2 2
208 2 4 2 2 3
209 2 8 2 2 2
210 2 6 2 1 2
211 1 7 2 2 2
212 1 7 2 1 2
213 2 4 1 2 2
214 2 8 1 2 2
215 1 7 2 2 2
216 1 8 2 2 2
217 2 4 2 2 2
218 2 7 2 1 2
219 2 5 2 1 3
220 2 3 2 2 2
221 1 2 2 2 2
222 2 2 2 2 2
223 1 2 2 2 2
224 2 2 2 2 2
225 1 5 2 2 3
226 1 2 2 2 2
227 2 2 2 2 3
228 1 9 1 1 2
229 1 9 1 1 2
230 2 7 2 1 2

Universitas Jenderal Soedirman


Keterangan

Jenis kelamin 1 Laki-laki


2 Perempuan
Stase 1 Keperawatan dasar
2 Keperawatan medikal bedah
3 Keperawatan gawat darurat kritis
4 Keperawatan anak
5 Keperawatan maternitas
6 Manajemen keperawatan
7 Keperawatan Jiwa
8 Keperawatan komunitas, gerontik, keluarga
9 Independen practice (Peminatan)
Tempat tinggal 1 Rumah sendiri (Family)
2 Di kos
Universitas 1 Universitas Jenderal Soedirman
2 Universitas Muhamadiyah Purwokerto
3 Universitas Harapan Bangsa
Tingkat Prokrastinasi 1 Rendah
2 Sedang
3 Tinggi

Universitas Jenderal Soedirman


Lampiran 6.

Perhitungan Kategori Skor Prokrastinasi Akademik

Xmin = 18
Xmaks = 90
Range = Xmaks – Xmin
= 90-18
= 72
Mean = (Xmaks + Xmin) / 2
= (90+18) / 2
= 54
SD = Range / 6
= 72/6
= 12,67
Kategori Klasifikasi Sebaran Interval
Rendah X < M – 1SD X < M – 1SD
X < 54 – 1 . 12,67
X < 41,33
Sedang M – 1SD < X < M + 1SD M – 1SD < X < M + 1SD
54 – 1.12,67 ≤ X < 54 + 1.12,67
X < 41,33
Tinggi X ≥ M - 1 SD X ≥ M + 1 SD
X ≥ 54 + 1.12,67
X ≥ 66,67

Universitas Jenderal Soedirman


Perhitungan Prokrastinasi Tugas Akademik
Xmin = 3
Xmaks = 15
Range = Xmaks – Xmin
= 15-3
= 12
Mean = (Xmaks + Xmin) / 2
= (15+3) / 2
=9
SD = Range / 6
= 12/6
=2
Kategori Klasifikasi Sebaran Interval
Rendah X < M – 1SD X < M – 1SD
X<9–1.2
X<7
Sedang M – 1SD < X < M + 1SD M – 1SD < X < M + 1SD
9 – 1.2 ≤ X < 9 + 1.2
7 ≤ X < 11
Tinggi X ≥ M - 1 SD X ≥ M + 1 SD
X ≥ 9 + 1.2
X ≥ 11

Universitas Jenderal Soedirman


Lampiran 7. Lembar Bimbingan Skripsi

Universitas Jenderal Soedirman


Universitas Jenderal Soedirman
BIODATA

Nama : Nadya Rohmatul Lailia


NIM : I1B015025
Tempat, Tanggal Lahir : Metro, 25 Februari 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat asal :Jl. Letjend Amir Mahmud No. 19 Ganjar Agung
14/2 RT.25 RW.09 Metro Barat, Metro,
Lampung
Nomor HP : 08977619622
E-mail : nadya.lailia@yahoo.com
Judul Penelitian : Gambaran prokrastinasi akademik pada
mahasiswa profesi keperawatan di Banyumas
Riwayat Pendidikan :
1. TK Pertiwi Ganjar Agung
2. SD Negeri 6 Metro Barat
3. SMP Negeri 4 Kota Metro
4. SMA Negeri 1 Kota Metro
5. Jurusan Keperawatan Universitas Jenderal
Soedirman

Universitas Jenderal Soedirman

Anda mungkin juga menyukai