Anda di halaman 1dari 27

Irisan kerucut

Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian


Dalam matematika, irisan kerucut adalah lokus dari semua titik yang membentuk kurva dua-
dimensi, yang terbentuk oleh irisan sebuah kerucut dengan sebuah bidang. Tiga jenis kurva yang
dapat terjadi adalah Parabola, Elips, dan Hiperbola. Apollonius dari
Perga adalah matematikawan Yunani yang pertama mempelajari irisan kerucut secara sistematik
pada awal abad ke-2 SM.

Daftar isi

 1Geometri
 2Jenis-jenis irisan kerucut
o 2.1Kasus degenerasi
 3Geometri analitis
 4Koordinat Kartesius
 5Bentuk persamaan umum
 6Sekilas irisan kerucut
 7Persamaan garis singgung
 8Referensi

Geometri[sunting | sunting sumber]

Geometri irisan kerucut dan jenis-jenisnya

Dalam memahami geometri irisan kerucut, sebuah kerucut dianggap memiliki dua kulit yang
membentang sampai tak berhingga di kedua arah. Sebuah generator adalah sebuah garis yang
dapat dibuat pada kulit kerucut, dan semua generator saling berpotongan di satu titik yang
disebutverteks kerucut.

Jenis-jenis irisan kerucut[sunting | sunting sumber]


Jika sebuah bidang mengiris kerucut sejajar dengan satu dan hanya satu generator, maka irisannya
adalah parabola. Jika bidang pengiris sejajar dengan dua generator, maka irisannya akan
memotong kedua kulit dan membentuk sebuah hiperbola. Sebuah elips terjadi jika bidang pengiris
tidak sejajar dengan generator mana pun. Lingkaran adalah kasus khusus dari elips, yang terbentuk
jika bidang pengiris memotong semua generator dan tegak lurus sumbu kerucut.
Kasus degenerasi[sunting | sunting sumber]
Kasus-kasus degenerasi terjadi jika bidang-bidang pengiris melalui verteks kerucut. Irisan-irisannya
dapat berupa titik, garis lurus, dan dua garis lurus yang saling berpotongan. Sebuah titik terjadi jika
bidang pengiris melalui verteks kerucut namun tidak memotong generator mana pun. Kasus ini
merupakan elips yang terdegenerasi. Jika bidang pengiris melalui verteks kerucut, dan hanya satu
generator, maka yang terjadi adalah sebuah garis lurus, dan merupakan parabola yang
terdegenerasi. Sebuah hiperbola terdegenerasi terjadi jika bidang pengiris melalui verteks kerucut
dan dua generator sehingga memberikan dua garis lurus yang saling berpotongan.

Geometri analitis[sunting | sunting sumber]


Secara geometri analitis, irisan kerucut dapat didefinisikan sebagai:


tempat kedudukan titik-titik pada sebuah bidang, sedemikian, sehingga jarak titik-titik tersebut
ke sebuah titik tetap F (yang disebut fokus) memiliki rasio yang konstan terhadap jarak titik-titik
tersebut ke sebuah garis tetap L (disebut direktriks) yang tidak mengandung F[1]. ”

Eksentrisitas adalah rasio antara FM danM'M.Elips (e=1/2), parabola (e=1) dan hiperbola (e=2) dengan fokus
(F) dan direktriks yang tetap.

Rasio yang konstan tersebut disebut eksentrisitas, dilambangkan dengan e, dan merupakan
bilangan non-negatif. Untuk e = 0, irisan kerucut tersebut adalah lingkaran, 0 < e < 1 sebuah
elips, e = 1 sebuah parabola, dan e > 1 sebuah hiperbola.

Koordinat Kartesius[sunting | sunting sumber]


Dalam koordinat kartesius, grafik dari persamaan kuadrat dengan dua variabel selalu menghasilkan
irisan kerucut, dan semua irisan kerucut dapat dihasilkan dengan cara ini.
Jika terdapat persamaan dengan bentuk:
maka:

 Jika h2 = ab, persamaan ini menghasilkan parabola.


 Jika h2 < ab, persamaan ini menghasilkan elips.
 Jika h2 > ab, persamaan ini menghasilkan hiperbola.
 Jika a = b dan h = 0, persamaan ini menghasilkan lingkaran.
 Jika a + b = 0, persamaan ini menghasilkan hiperbola persegi.

Bentuk persamaan umum[sunting | sunting sumber]


Bentuk persamaan umum sebagai berikut:

] kesimpulan:

 Jika A = B = 0 maka persamaan adalah garis lurus/linear


 Jika A = B = 0 tetapi tidak kedua-duanya maka persamaan adalah parabola/kuadrat
 Jika A = B maka persamaan adalah lingkaran
 Jika A ≠ B dan bertanda positif maka persamaan adalah elips
 Jika A ≠ B dan bertanda negatif maka persamaan adalah hiperbola

Sekilas irisan kerucut[sunting | sunting sumber]


Lingkaran

Titik pusat (0,0):

Titik pusat (h,k): atau

dengan maka
Parabola

Vertikal Horisontal

Titik pusat (0,0)

Persamaan

Sumbu simetri sumbu y sumbu x


Vertikal Horisontal

Titik pusat (0,0)

Fokus

Direktris

Titik pusat (h,k)

Persamaan

Sumbu simetri

Fokus

Direktris

Elips

Vertikal Horisontal

Titik pusat (0,0)

Persamaan
Vertikal Horisontal

Titik pusat (0,0)

Panjang sumbu mayor

Panjang sumbu minor

Panjang Latus Rectum

Fokus

Puncak

Direktris

Eksentrisitas

Titik pusat (h,k)

Persamaan

Panjang sumbu mayor


Vertikal Horisontal

Titik pusat (0,0)

Panjang sumbu minor

Panjang Latus Rectum

Fokus

Puncak

Direktris

Eksentrisitas

dimana
Hiperbola

Vertikal Horisontal

Titik pusat (0,0)

Persamaan

Panjang sumbu mayor


Vertikal Horisontal

Titik pusat (0,0)

Panjang sumbu minor

Panjang Latus Rectum

Fokus

Puncak

Asimtot

Eksentrisitas

Titik pusat (h,k)

Persamaan

Panjang sumbu mayor

Panjang sumbu minor


Vertikal Horisontal

Titik pusat (0,0)

Panjang Latus Rectum

Fokus

Puncak

Asimtot

Eksentrisitas

dimana

Persamaan garis singgung[sunting | sunting sumber]


bergradien ( )

Vertikal Horisontal

Titik pusat (0,0)

Lingkaran

Parabala
Vertikal Horisontal

Titik pusat (0,0)

Elips

Hiperbola

Titik pusat (h,k)

Lingkaran

Parabala

Elips

Hiperbola

jika persamaan garis lurus bergradien sejajar maka

jika persamaan garis lurus bergradien tegak lurus maka

melalui titik
dengan cara bagi adil

Vertikal Horisontal

Titik pusat (0,0)


Vertikal Horisontal

Titik pusat (0,0)

Lingkaran

Parabola

Elips

Hiperbola

Titik pusat (h,k)

Lingkaran atau

Parabola

Elips

Hiperbola

jika titik berada di dalam bentuknya maka ada 1 persamaan garis singgung (1
langkah).

jika titik berada di luar bentuknya maka ada 2 persamaan garis singgung (2 langkah).
Contoh:
Titik pusat (0,0)

 Tentukan persamaan garis singgung yang bergradien 2

terhadap !
jawab:

 Tentukan persamaan garis singgung yang melalui

(4,8) terhadap !
jawab:

(dalam)
dengan cara bagi adil

(dibagi 8)

 Tentukan persamaan garis


singgung yang melalui (1,5)

terhadap !
jawab:

(luar)
dengan cara bagi adil
masukkan

lah

(dibagi 16/25)

m
a
k
a

k
i
t
a

m
e
n
c
a
r
i

n
i
l
a
i

atau
untuk

untuk
untuk persamaan singgung pertama

untuk persamaan singgung kedua


(luar)
(dibagi 8/9)

atau
untuk

untuk

untuk persamaan singgung pertama

(dibagi 4)

untuk persamaan singgung kedua


(dibagi 2)

Anda mungkin juga menyukai