Disusun oleh :
Kelompok 1
ARDIAN RAHMATULLOH 34403517024
AMELIA CAHYA R 34403517017
ALYA DEWI SULAIMAN 34403517015
DEASTI VERAWATI 34403517032
ERNA PUSPITASARI 34403517045
ERNISA TSANY HUSNIYYAH 34403517046
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, karuniaNya
dan inayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Asuhan
Keperawatan Komunitas di Kampung Cimaleleng RT 003 RW 006 yang kami
maksudkan untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah Pelayanan Kesehatan
Primer yang diberikan.
Kami menyadari bahwa laporan ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak. Atas dukungan moral dan materil yang
diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penyusun mengucapkan terima
kasih kepada.
1. Lutiyah., Ns. M. Kep., selaku dosen mata kuliah Pelayanan Kesehatan
Primer,
2. …………. selaku ketua RT 003,
3. Masyarakat di Kampung Cibogo RT.003/RW.006, dan
4. Semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan dalam penyusunan
makalah ini.
Akhir kata,semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya,
dan bagi para pembaca umumnya. Aamiin Ya Rabbalalamin.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang
komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat baik yang
sakit maupun sehat yang mencakup seluruh siklus hidup manusia. Keperawatan
juga dapat dipahami sebagai pelayanan / asuhan keperawatan profesional yang
bersifat humanistik, menggunakan pendekatan holistik, dilakukan berdasarkan
ilmu dan kiat keperawatan yang berorientasi pada kebutuhan obyektif klien,
mengacu pada standar profesional keperawatan dan menggunakan etika
keperawatan sebagai tuntunan utama. (Lokakarya keperawatan nasional, 1983)
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang
saling berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan. Banyak faktor
yang mempengaruhi kesehatan, di antaranya adalah pengetahuan dan sikap
masyarakat dalam merespon suatu penyakit (Notoatmodjo, 2003). Masalah
kesehatan adalah masalah yang kompleks yang merupakan hasil dari berbagai
masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun buatan manusia(Foster,
2006). Datangnya penyakit merupakan hal yang tidak bisa dihindari, meskipun
kadang bisa dicegah.
Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang
berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama.
Dalam masyarakat manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki
maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko, mengumbar
dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Komunitas adalah kumpulan dari
berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang
berinteraksi dan saling mempengaruhi. Komunitas memiliki tingkat integrasi
yang lebih kompleks daripada individu dan populasi. Dalam masyarakat,
semua organisme merupakan bagian dari masyarakat dan antarkomponennya
saling berhubungan melalui keragaman interaksi mereka (Zakapedia, 2018).
Keperawatan komunitas adalah bidang perawatan khusus yang
merupakan gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan
masyarakat dan bantuan social, sebagai bagian dari program kesehatan
masyarakat secara keseluruhan guna meningkatkan kesehatan, penyempurnaan
kondisi social, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit
dan bahaya yang lebih besar, ditujukan kepada individu, keluarga, yang
mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat secara
keseluruhan (WHO, 1959). Keperawatan kesehatan komunitas adalah suatu
system dari praktik kesehatan masyarakat yang dilakukan untuk meningkatkan
dan memelihara kesehatan masyarakat (ANA, 1973).
Praktik keperawatan komunitas mencakup berbagai bentuk upaya
pelayanan kesehatan baik upaya promotif, preventif, kuratif rehabilitatif
maupun resosialitatif. Dari berbagai pengertian diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa perawatan kesehatan komunitas adalah suatu bidang dalam
ilmu keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta
masyarakat, serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan dengan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabilitative, secara meyeluruh dan terpadu ditujukan kesatuan yang utuh
melalui proses keperawatan untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan
manusia secara optimal.
Dari hasil pengkajian kami didapat bahwa masyarakat tidak memiliki
tempat pembuangan sampah khusus, dan sampah yang dihasilkan dari setiap
rumah-rumah warga dibakar di tempat tidak jauh dari pemukiman warga,
sehingga asap dari pembakaran tersebut mencemari udara sekitar. Pembakaran
pada kegiatan rumah tangga dapat menghasilkan bahan pencemar antara lain
asap, debu, grid (pasir halus) dan gas seperti CO dan NO. Sejumlah penelitian
menunjukkan paparan polusi meningkatkan risiko kejadian batuk pilek.
Batuk pilek yang dikenal juga dengan selesma, adalah infeksi virus
ringan pada saluran pernapasan bagian atas, yaitu hidung dan tenggorokan.
Infeksi virus yang menyebabkan batuk pilek dapat menyebar secara langsung
lewat percikan lendir dari saluran pernapasan penderita, ataupun secara tidak
langsung melalui tangan. Batuk pilek bisa dialami oleh siapa saja, mulai dari
anak-anak hingga dewasa.
Berdasarkan latar belaknag menunjukan bahwa banyak masyarakat yang
terkena batuk pilek. Penyebab utamanya adalah karena polusi dan karena factor
pengetahuan yang kurang. Banyak masyarakat yang belum tahu penyebab dan
penanganan yang benar dari batuk pilek, sehingga meningkatkan resiko
masyarakat untuk tertular. Oleh karena itu, kelompok kami mengambil batuk
pilek dan pengolahan sampah sebagai masalah dalam laporan ini.
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Mampu mengaplikasikan konsep program dan teori keperawatan
komunitas yang telah diperoleh pada tahap akademik secara nyata dalam
memberikan Asuhan Keperawatan Komunitas di Kampung Cimaleleng
RT.003/RW.006
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengumpulan data hasil pengkajian pada masyarakat di
Kampung Cimaleleng RT.003/RW.006
b. Melakukan anilasa data hasil pengkajian pada masyarakat di Kampung
Cimaleleng RT.003/RW.006
c. Menentukan diagnosa keperawatan hasil pengkajian pada masyarakat di
Kampung Cimaleleng RT.003/RW.006
d. Menentukan prioritas masalah yang ada di Kampung Cimaleleng
RT.003/RW.006
e. Merumuskan perencanaan Asuhan Keperawatan Kampung Cimaleleng
RT.003/RW.006
f. Melakukan pelaksanaan Asuhan Keperawatan Komunitas di Kampung
Cimaleleng RT.003/RW.006
C. MANFAAT PENELITIAN
Laporan hasil praktek komunitas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Pengembangan kemandirian masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah
kesehatan yang ditandai dengan terciptanya prilaku hidup bersih dan sehat
serat memanfaatkan sara kesehtaan yang tersedia.
2. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam melaksanakan fungsi kesehatan
dan keperawatan kesehatan anggota keluarga.
3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu
pengetahuan dan konsep keperawatan, khususnya keperawatan komunitas
untuk memfasilitasi masyarakat dan memecahkan berbagai masalah
kesehatan.
4. Sebagai masukan untuk membina hubungan yang baik antara institusi
pendidikan keperawatan, institusi pelayanan kesehatan serta masyarakat
sebagai penerima pelayanan kesehatan.
5. Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa dan teman sejawat dalam dalam
upaya pengembangan asuhan keperawatan kelurga, kelompok, dan
komunitas.
A. BATUK PILEK
1. Pengertian
Batuk adalah suatu reflek fisiologi pada keadaan sehat maupun sakit
dan dapat ditimbulkan oleh berbagai sebab. Refleks batuk biasanya
diakibatkan oleh rangsangan dari selaput lendir saluran pernafasan, yang
terletak di beberapa bagian dari tenggorokan (epiglotis, laring, trakea, dan
bronkus). Mukosa ini memiliki reseptor yang peka untuk zat-zat perangsang
(dahak, debu, peradangan) yang dapat menyebabkan batuk. Batuk
merupakan suatu mekanisme fisiologi yang bermanfaat untuk mengeluarkan
dan membersihkan saluran pernafasan dari dahak, zat-zat perangsang asing,
dan unsur infeksi. Dengan demikian, batuk merupaakan suatu mekanisme
perlindungan (Tjay dan Rahardja, 2003: 619).
Refleks batuk dapat timbul karena radang (infeksi saluran nafas),
alergi, sebab-sebab mekanis (asap, rokok, debu, tumor paru-paru),
perubahan suhu yang mendadak dan rangsangan kimiawi (gas, bau). Batuk
terutama disebabkan oleh infeksi virus salesma, influenza, cacar air dan juga
oleh radang pada cabang dan hulu tenggorokan (bronkritis, pharyngitis)
(Tjay dan Rahardja, 2003: 619). Pilek (common cold) adalah penyakit
infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) bagian atas. Pilek merupakan
penyakit yang paling umum dan sering ditemui, dapat menyerang anak-anak
maupun lanjut usia. Penyakit pilek sering diikuti dengan peradangan
tonsil)/amandel dan radang tenggorokan.
Batuk pilek merupakan penyakit saluran pernafasan yang paling
sering mengenai bayi dan anak. Bayi yang sangat muda akan sangat mudah
tertular, karenanya perawat yang sedang batuk pilek tidak diperkenankan
bekerja diruangan bayi walaupun ia memakai masker, karena virus dapat
menembusnya. Penularan juga masih tetap terjadi karena seseorang yang
pilek akan sering memegang hidungnya karena rasa gatal dan membuang
ingusnya, jika tidak segera mencuci tangan ia menjadi sumber penularan.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa batuk pilek
adalah penyakit infeksi dari saluran pernafasan yang paling sering dijumpai
pada bayi dan anak-anak, dimana batuk pilek dapat menular secara droplet
dan masa inkubasi virusnya sangat pendek yaitu 12-72 jam, selain itu
serangan batuk pilek pada bayi dan anak cenderung lebih berat di banding
pada orang dewasa.
2. Penyebab
Human rhinovirus (HRV) adalah kelompok virus yang paling banyak
menyebabkan batuk pilek. Selain virus tersebut, penyakit ini juga bisa
disebabkan oleh coronavirus, adenovirus, human parainfluenza
virus (HPIV), dan respiratory syncytial virus (RSV).
3. Manifestasi Klinis
Selain pilek dan batuk, seseorang yang sakit batuk pilek (common cold)
dapat mengalami gejala berupa:
a. Bersin-bersin
b. Hidung tersumbat
c. Merasa tidak enak badan atau pegal-pegal
d. Suara serak
e. Tenggorokan gatal atau nyeri tenggorokan
f. Sakit kepala
g. Demam
h. Mata berair
i. Berkurangnya daya penciuman dan pengecapan
j. Merasa ada tekanan pada wajah dan telinga
k. Nyeri telinga
l. Hilang nafsu makan.
A. PENGKAJIAN
1. Data Inti Komunitas
a. Sejarah
Sejarah atau riwayat dari wilayah RT 003 RW 006 Desa
Cipeuyeum Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur dahulu
merupakan area pesawahan. Kemudian wilayah ini mulai padat di
tempati oleh penduduk sekitar 15 tahun lalu sebelumnya hanya ada
beberapa rumah yang menempati wilayah ini. Karena semakin
banyaknya penduduk yang menempati sehingga dibuat pemekaran RT
menjadi beberapa dan salahsatunya RT 003 ini. Usia penduduk di
Wilayah ini adalah 97 tahun.
b. Data Demografi
b. Pendidikan
3.7 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Frekuensi %
1. SD 67 31,9
2. SMP 48 22,8
3. SMA/SMK/SLTA 51 24,3
4. D4/S1/S2 15 7,2
5. Belum Sekolah 29 13,8
Jumlah 210 100
Jumlah penduduk terbanyak berdasarkan pendidikan adalah SD sebanyak
67 orang (31,9%) dan paling sedikit adalah D4/S1/S2 sebanyak 15 orang
(7,2%)
c. Keamanan dan Transportasi
Pada saat dilakukan pengkajian di RT.03 Kampung Cibogo
terdapat Pos Kamling sebagai salah satu sarana untuk menjada keamanan
masyarakat.
3.8 Distribusi Penduduk Berdasarkan Transportasi yang Digunakan
No Transportasi Frekuensi %
1. Jalan Kaki 4 5,7
2. Angkot 42 60
3. Kendaraan Pribadi 22 31,5
4. Becak 2 2,8
Jumlah 210 100
Jumlah penduduk terbanyak berdasarkan transportasi yang digunakan
adalah angkot 42 orang (60%) dan paling sedikit adalah becak sebanyak 2
orang (2,8%)
e. Pelayaan Kesehatan
3.9 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pelayanan Kesehatan yang Digunakan
Freuensi %
Pelayanan kesehatan
terdekat
a. Rumah sakit a. 0 a. 0
b. Puskesmas b. 20 b. 28,5
c. Balai pengobatan c. 0 c. 0
d. Perawat d. 0 d. 0
e. Bidan e. 40 e. 57,2
f. Dokter f. 10 f. 14,3
Kebiasaaan keluarga minta
tolong jika sakit
a. Rs a. 1 a. 1,4
b. Puskesmas b. 40 b. 57,2
c. Dokter klinik c. 16 c. 22,8
d. Perawat d. 6 d. 8,6
e. Bidan e. 7 e. 10
Kebiasaaan sebelum ke
pelayanan kesehatan
a. Obat bebas a. 66 a. 94,3
b. Jamu b. 4 b. 5,7
Jarak ke pelayanan
kesehatan
a. <1 km a. 10 a. 14,3
b. 1-2 km b. 40 b. 57,2
c. 2-5 km c. 18 c. 25,7
d. >5 km d. 2 d. 2,8
f. Komunikasi
Dalam berkomunikasi masyarakat menggunakan bahasa Sunda.
g. Ekonomi
3.10 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendapatan
No Pendapatan Frekuensi %
1. <1.000.000 36 51,4%
2. 1.000.000- 29 41,4%
3.000.000
3. >3.000.000 5 7,2%
Jumlah 70 100%
Jumlah penduduk yang paling banyak adalah dengan pendapatan
<1.000.000 36 orang (51,4%) dan paling sedikit >3.000.000 5 orang
(7,2%)
h. Rekreasi
3.11 Distribusi Penduduk Berdasarkan Rekreasi
Frekuensi %
a. Ada a. 70 a. 100
b. Tidak b. 0 b. 0
Jenis
a. Musik/tv a. 37 a. 52,8
b. Olahraga b. 5 b. 7,2
c. Rekreasi c. 28 c. 40
d. Keagamaan
2. Data penunjang
3.12Masalah Kesehatan Berdasarkan Usia
Frekuensi %
a. Asma a. 1 a. 1,4
b. Kencing manis b. 6 b. 8,5
c. Hipertensi c. 47 c. 67,3
d. Rematik d. 13 d. 18,5
e. Katarak e. 2 e. 2,8
f. TBC f. 1 f. 1,5
3.13 Penyakit yang paling sering diderita keluarga dalam 6 bulan terakhir
Frekuensi %
a. Demam berdarah a. 3 a. 4,3
b. Batuk pilek b. 53 b. 75,7
c. Asma c. 1 c. 1,5
d. TBC d. 6 d. 8,5
e. Typhoid e. 7 e. 10
f. Infeksi menular f. 0 f. 0
A. Analisa Data
No Data Masalah
1. Wawancara : Rendahnya pengelolaan kesehatan
Warga mengatakan lingkungan warga di Kampung
membuang sampah ke sungai Cibogo RT.03
dan dibakar
Warga mengatakan
membuang limbah air ke got
Warga mengatakan tidak
memiliki septic tank
Hasil Angket :
100% warga memiliki jamban
100% warga BAB dan BAK
di Jamban
92,9 % warga membuang air
limbah ke got
75,7 % warga tidak memiliki
septic tank
51,4 % warga membuang
sampah dengan dibakar
25% warga membuang
sampah ke sungai
Hasil Observasi
Terdapat saluran air warga
yang tersumbat
Sebagian besar rumah warga
tidak memiliki septic tank
Terdapat bekas pembakaran
sampah disekitar rumah
2. Wawancara : Risiko penurunan kesehatan (ISPA)
Warga mengatakan membakar
sampah
Warga mengatakan membuka
jendela setiap hari
Hasil angket
51,4 % warga membuang
sampah dengan dibakar
Hasil Observasi :
Terdapat bekas pembakaran
sampah di sekitar rumah
Jendela rumah warga terbuka
B. Diagnosa Keperawatan
1. Rendahnya pengelolaan sanitasi lingkungan warga di Kampung Cibogo
RT.03 berhubungan dengan
2. Risiko penurunan kesehatan (ISPA) berhubungan dengan kebiasaan
penduduk membakar sampah.
1. Rendahnya 5 4 5 4 4 3 3 4 3 3 4 4 46
pengelolaan
kesehatan
lingkungan
warga di
Kampung
Cibogo
RT.03
2. Risiko 4 3 4 4 3 2 3 4 3 3 4 4 41
penurunan
kesehatan
(ISPA)
Keterangan:
A. Sesuai dengan peran perawat komunitas
B. Sesuai dengan program pemerintah
C. Sesuai dengan intervensi pendidikan kesehatan
D. Risiko terjadi
E. Risiko parah
F. Minat masyarakat
G. Kemudahan untuk diatasi
H. Tempat
I. Dana
J. Waktu
K. Fasilitas
L. Petugas
Pengisian skor
1. Sangat rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat tinggi
C. Perencanaan
No Dx Tujuan Krit. Hasil Intervensi
Keperawat Tupan Tupen
an
1. Rendahnya Setelah Setelah 1. Penduduk 1. Pendidikan
pengelolaan diberikan diberikan paham kesehatan
kesehatan tindakan tindakan mengenai mengenai
lingkungan keperawatan keperawatan/ konsep kesehatan
warga di selama 1x30 pendidikan kesehatan lingkungan
Kampung hari kesehatan lingkungan Definisi
Cibogo penduduk selama 1x30 2. Terdapat Tujuan
RT.03 mengalami menit, perubahan Ruang
perubahan penduduk perilaku Lingkup
perilaku memahami masyarkat Indikator
dalam konsep terhadap kesehatan
pengelolaan kesehatan pengelolaan lingkungan
kesehatan lingkungan lingkungan
lingkungan 3. Tidak ada
bekas
sampah
yang
dibakar
4. Warga
tidak
membuang
air limbah
ke got
2. Risiko Setelah Setelah 1. Penduduk 1. Pendidikan
penurunan diberikan diberikan paham kesehatan
kesehatan tindakan tindakan mengenai mengenai
(ISPA) keperawatan keperawatan/ konsep kesehatan
selama 1x30 pendidikan ISPA lingkungan
hari kesehatan (Definisi, Definisi
penduduk selama 1x30 Penyebab, Penyebab
mengalami menit, Tanda dan Tanda
perubahan penduduk gejala, gejala
perilaku memahami Pencegahan Pencegahan
terhadap mengenai ,dan Penanganan
manajemen ISPA Penanganan
sampah )
sehingga
risiko ISPA
tidak terjadi
POA
No Rencana Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Sasaran Hr/Tgl Tempat Penang Jwb
1. Pendidikan Masyarakat di Rabu, 6 Madrasah
Kesehatan Kampung November
mengenai Cibogo RT.03 2019
Kesehatan
Lingkungan
2. Pendidikan Masyarakat di Rabu, 6 Madrasah
Kesehatan Kampung November
mengenai Cibogo RT.03 2019
ISPA
D. Implementasi
No Dx Kep Hr/Tgl/Jam Implementasi Respon Paraf
1. Rendahnya Rabu, 6 Pendidikan Masyarakat
pengelolaan November kesehatan mendengar
kesehatan 2019 mengenai kan ketika
lingkungan 14.00 WIB kesehatan diberikan
warga di lingkungan penjelasan
Kampung Definisi Masyarakat
Cibogo Tujuan bertanya
RT.03 Ruang ketika
Lingkup diberikan
Indikator waktu
kesehatan untuk
lingkungan bertanya
Masyarakat
menjawab
ketika
diberikan
pertanyaan
2. Risiko Rabu, 6 Pendidikan Masyarakat
penurunan November kesehatan mendengar
kesehatan 2019 mengenai ISPA kan ketika
(ISPA) 14.00 WIB Definisi diberikan
Penyebab penjelasan
Tanda Masyarakat
gejala bertanya
Pencegahan ketika
Penanganan diberikan
waktu
untuk
bertanya
Masyarakat
menjawab
ketika
diberikan
pertanyaan
E. Evaluasi
No Hari/tgl Implementasi Evaluasi Paraf
1. Rabu, 6 Pendidikan S:
November kesehatan Masyarakat mengatakan
2019 Kesehatan paham mengenai
Lingkungan kesehatan lingkungan
O:
Masyarakat dapat
menjawab ketika
diberikan pertanyaan
mengenai materi yang
telah disampaikan
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi dihentikan
2. Rabu, 6 Pendidikan S:
November kesehatan Masyarakat mengatakan
2019 Kesehatan paham mengenai
Lingkungan kesehatan lingkungan
O:
Masyarakat dapat
menjawab ketika
diberikan pertanyaan
mengenai materi yang
telah disampaikan
(definisi, tanda dan
pencegahan)
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi dihentikan
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan lingkungan
adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan
lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.Himunan Ahli
Kesehatan Lingkungan (HAKLI) mendefinisikan kesehatan lingkungan
sebagai suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan
ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung
tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia (Mundiatum dan
Daryanto, 2015). Tujuan Kesehatan Lingkungan, yaitu terciptanya keadaan
yang serasi sempurna dari semua faktor yang ada di lingkungan fisik
manusia, sehingga perkembangan fisik manusia dapat diuntungkan, kesehatan
dan kelangsungan hidup manusia dapat dipelihara dan ditingkatkan.
Untuk menggambarkan keadaan lingkungan sehat digunakan indicator-
indikator seperti presentase rumah tangga sehat, presentase rumah tangga
menurut sumber air minum, presentase rumah tangga dengan jarak antara
sumber air dengan penampungan, dan presentase rumah tangga dengan
kepemilikan fasilitas buang air besar.
Pada kenyataannya setelah dilakukan pengkajian masih banyak
masyarakat yang belum paham mengenai kesehatan lingkungan yang ditandai
dengan kurangnya pengelolaan air limbah dan sampah. Hal ini menyebabkan
tujuan dari lingkungan yang sehat tidak tercapai karena kurangnya
pengelolaan lingkungan yang tidak tepat dapat berpengaruh pada kesehatan
masyarakatnya.
B. SARAN
1. Pelayanan Kesehatan
a. Perlunya penggalakan program pengelolaan kesehatan lingkungan
melalui pendidikan kesehatan dalam rangka meningkatkan pemahaman
masyarakat mengenai kesehatan lingkungan.
b. Perlunya tenaga kesehatan yang ikut terlibat langsung dalam
meningkatakan kesehatan lingkungan.
2. Masyarakat
a. Perlunya pemahaman masyarakat mengenai kesehatan lingkungan dan
dampaknya pada kesehatan
b. Perlunya peran serta masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang
sehat
3. Mahasiswa
a. Perlunya peningkatakan pemahaman mahasiswa mengenai kesehatan
lingkungan
b. Perlunya peran aktif mahasiswa untuk menjadi penggerak terciptanya
kesehatan lingkungan
DAFTAR PUSTAKA