Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN Pada An N

Dengan PNEUMONIA
DI RUANG KANTHIL RSUD BANYUMAS

Oleh :
HERI FIRMANSAH
I4B018061

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
PENDIDIKAN PROFESI NERS
PURWOKERTO
2019
ASUHAN KEPERAWATAN An. N
DENGAN PNEUMONIA
DI RUANG KANTHIL RSUD BANYUMAS

Nama : Heri Firmansah


Tempat praktek : Kanthil RSUD Banyumas
Tanggal pengkajian : Senin 10 Juni 2019
No MR : 0088xxx
Dx : Pneumonia.
A. Identitas
Nama : An. N
Jenis kelamin : Perempuan
TTL/Usia : 6 April 2019 / 2 bulan
Nama ayah/ibu : Tn R Y / Ny U F
Pekerjaan ayah/ibu : Swasta / IRT
Pendidikan ayah/ibu : SMA / SMK
Agama : Islam
Alarnat/ no telf. : Karang turi Rt 6/4 Kroya
Suku/Bangsa : Jawa
B. Keluhan
1. Keluhan Utama
Ibu klien mengatakan anaknya sesak napas dan batuk.
2. Keluhan Tambahan
Ibu klien mengatakan badan anaknya teraba hangat.
3. Riwayat penyakit sekarang
An N masuk rumah sakit pada tanggal 8 Juni 2019 dengan keluhan sesak
napas, batuk +, pilek +, demam +, kadang muntah jika batuk, anak masih
mau menetek.
4. Riwayat Persalinan
Ibu klien mengatakan anaknya merupakan anak pertama dengan proses
kelahiran secara normal. Menurut Ny U F anaknya lahir dengan berat 3,4
kg, ketika lahir langsung menangis kuat, dengan usia kehamilan cukup
bulan yaitu 36 minggu.
C. Riwayat Kehamilan Dan Kelahiran
1. Prenatal
Ny U F mengatakan ketika hamil kontrol sebulan sekali ke bidan. Ia juga
rutin minum vitamin dan susu untuk ibu hamil. Ny PL mengatakan selama
kehamilan tidak pernah menderita penyakit apapun kecuali flu dan batuk.
2. Natal
Ny UF mengatakan bahwa melahirkan bayinya dengan spontan dengan
bidan. Tidak ada penyulit ketika melahirkan, proses persalinan
berlangsung sekitar 12 jam.
3. Post natal
An N lahir secara spontan, dengan berat badan 3,4 kg. bayi lahir di bidan.
Menangis kuat, aspiksia (-), kejang (-).
4. Imunisasi
Ny UF mengatakan anaknya baru mendapatkan imunisasi sebanyak 3 kali,
yaitu HB-0, BCG dan Polio 1.
5. Riwayat Keluarga
Ny UF merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara, sedangkan suaminya
merupakan anak pertama dari dua bersaudara. An N merupakan anak
pertama mereka. Mereka tinggal dirumah orang tua Ny UF. Ibu Ny UF
menderita hipertensi. Orang tua suaminya tidak ada yang menderita
penyakit kronis. Ny Uf dan suaminya beserta anaknya tinggal serumah
dengan orang tua Ny UF
Genogram

Keterangan:
: perempuan : Klien
: laki-laki

: serumah

: garis perkawinan

: garis keturunan

D. Riwayat Sosial
Selama di rawat di ruang kanthil, Ibu klien senantiasa menunggu di ruangan.
Ayahnya senantiasa menjenguk klien ketika jam besuk. Ayah An N adalah
seorang perokok.
E. Keadaan Kesehatan Saat Ini
1. Diagnosa medis : Pneumonia, observasi febris.
2. Tindakan operasi : Tidak ada
3. Obat-obatan : Ampicillin 50 mg/kg/6 jam (200 mg/iv/6 jam), Gentamicyn
7,5 mg/kg/24 jam (30 mg/iv/24), parasetamol 40 mg kalau perlu/oral/ 4-6
jam, kebutuhan gizi 400 kkal/hari, protein 8,14 gr/hari, kebutuhan cairan
518-592 cc/ hari.
4. Tindakan keperawatan : mengukur tanda-tanda vital,
mempertahankan thermoregulasi, mengobservasi pernapasan, memenuhi
kebutuhan nutrisi.
5. Hasil laboratorium :
No. Pemeriksaan Nilai Pemeriksaan
Tgl Jenis Hasil Satuan Normal Interpre
tasi
Hasil
08 Juni Hematologi (darah
2019 lengkap otomatis)
a/n - Hemoglobin 12,6 /µl M : 12,5-16,0 Normal
Ruang F : 11,5-14,5
Kanthil - Hemotrokit 42 % M : 40,0-54,0 Normal
F : 37,0-47,0
- Eritrosit 4,73 10^6/uL M : 3,9-5,9 Normal
F : 3,7-10,0
- Leukosit 12,3 10^3/uL M 3,9 – 10,0 High
F 3,7-10,0
- Trombosit 477 10^3/uL 150 - 450 Normal
- MCV 88 fL 82,0-92,0 Normal
- MCH 27 pg 27,0 – 31,0 Normal
- MCHC 30 g/dl 32,0 - 36,0 Normal
- LED/ESR 4 mm/jam M 0,0-15,0 Normal
F 0,0-20,0
- Neutrofil 42 % 50,0-70,0 Low
- Limfosit 48 % 25,0 – 40,0 High
- Monosit 0 % 2,0 – 8,0 Low
- Eosinophil 0 % 2,0 - 4,0 Low
- Basophil 0 % 0,0 - 1,0 Normal

6. Hasil rontgen :-
F. Pengkajian pola fungsional (Gordon)
1. Persepsi kesehatan dan manajemen kesehatan
Ibu klien mengatakan bahwa anaknya mendapatkan imunisasi dari fasilitas
kesehatan dekat rumahnya (puskesmas). Ayah klien merupakan seorang
perokok aktif, menurut ibu klien suaminya sering merokok didekat anaknya.
2. Pola nutrisi dan metabolik
Ibu klien mengatakan anaknya di beri asi sekitar 8 kali sehari. Berat badan
lahir klien yaitu 3400 gr, berat badan sekarang 3700 gr.
3. Pola eliminasi
Ibu klien mengatakan mengganti pampers anaknya sekitar 5-6 kali sehari.
4. Pola aktivitas
Ibu klien mengatakan anaknya dimandikan 2 kali sehari, selama dirawat
hanya di seka.
5. Pola istirahat tidur
Ibu klien mengatakan anaknya sebelum sakit tidur sekitar 14 jam sehari.
6. Pola kognitif persepsi
Ibu klien tidak mengalami gangguan penglihatan maupun pendengaran,
begitu juga dengan ayah klien.
7. Pola persepsi diri dan konsep diri
An N tampak tenang dan tidak menangis ketika dilakukan pemeriksaan
8. Pola peran dan hubungan
Orang tua klien terutama ibu selalu ada di dekat anaknya di ruang rawat,
sedangkan ayahnya selalu menjenguk ketika waktu berkunjung keluarga ke
pasien telah diperbolehkan.
9. Seksualitas
Klien merupakan anak pertama berjenis kelamin perempuan.
10. Koping – pola toleransi stress
Ny UF mengatakan jika ada masalah dikeluarganya diselesaikan melalui
musyawarah secara kekeluargaan, didalam keluarga besar.
11. Nilai dan pola keyakinan
Ny UF dan Tn RY beragama islam.
G. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : lemah.
Kesadaran : composmentis
Tanda vital : HR :132 x/menit
RR : 60 x/menit
Suhu : 37,80 C
Spo2 : 95%
Ukuran Saat lahir Saat ini
Berat badan 3400 gram 3700 gram
Panjang badan - cm 51 cm
Lingkar kepala - cm 31 cm
Lingkar dada - cm 32 cm
Lingkar perut - cm 32 cm
Lingkar lengan atas - cm 12 cm

1. Kepala/leher
a. Fontanela anterior : teraba lunak
b. Sutura sagitalis : terpisah
c. Gambaran wajah : simetris
d. Molding : tidak ada caput maupun cepal hematom
2. Mata : tidak terdapat secret, sklera tidak ikterik,
konjungtiva tidak anemis
3. THT
a. Telinga : normal, tidak ada serumen
b. Hidung : bilateral, tidak ada secret, terlihat cuping hidung
minimal, terpasang O2 via nasal kanul 1 lpm.
c. Palatum : normal
4. Mulut : tidak terdapat tanda sianosis, lidah bersih dan
kemerahan.
5. Abdomen
a. Bentuk : Datar
b. Lingkar perut : 32 cm
c. Liver : tidak teraba adanya pembesaran (< 2 cm)
6. Thoraks
a. Gerakan : simetris
b. Retraksi : terdapat retraksi dinding dada (1)
c. Klavikula : klavikula normal
7. Paru-paru
a. Suara napas : sama, antara paru kanan dan kiri, vesikuler,
b. Bunyi napas : terdengar di semua lapang paru
c. Respirasi : RR 60 x/menit,
8. Jantung
a. Bunyi Normal Sinus Rythm (NSR) : 132 x/menit
b. Suara jantung : S1 > S2
9. Ekstremitas:
a. Gerak : semua ekstremitas gerak aktif
b. Ekstremitas atas dan bawah :terlihat simetris, terpasang stoper
infuse
10. Umbilikus : sudah terlepas
11. Genital : perempuan, genital bersih, tidak terdapat perdarahan
12. Anus : terdapat anus
13. Spina : tidak ada spina bifida
14. Kulit : turgor < 2 detik, capilari refill <2 detik, teraba hangat
15. Suhu : Suhu kulit: 37,8 0 C
H. Pemeriksaan perkembangan
1. Personal sosial : An N sudah bisa menatap muka pemeriksa, dan tersenyum
spontan
2. Motorik halus : bola mata mengikuti petunjuk ke garis tengah, dan melewati
garis tengah
3. Bahasa : An N sudah mulai bersuara,
4. Motorik kasar : gerakan terlihat seimbang, dan mampu mengangkat kepala.
I. Terapi
Nama Obat Sediaan Dosis Jalur Fungsi
Masuk

Ampicillin 1 gr per 200 mg/6 jam IV Merupakan


vial golongan penicillin
yang menghambat
secara irreversibel
aktivitas enzim
transpeptidase yang
dibutuhkan untuk
sintesis dinding sel
bakteri
Gentamicyn Ampul 40 30 mg/24 jam IV Antibiotik golongan
mg/ml aminoglikosidayang
bermanfaat untuk
menangani infeksi
akibat bakteri.
Parasetamol Pulvis 40 mg k/p 4-6 oral Berfungsi sebagai
jam antipiretik dan
analgetik

J. Analisa data
Data fokus Etiologi Problem

DS : Ibu klien mengatakan anaknya Penumpukan sekret / Ketidakefektifan


mengalami sesak napas dan batuk mukus berlebihan bersihan jalan napas
DO:
- RR 60 x/menit
- Retraksi dinding dada (+), grade 1
- Napas cuping hidung minimal
- Suara lapang paru vesikuler +/+
- Batuk (+)
DS : ibu klien mengatakan kadang badan Peningkatan Hipertermia
anaknya terasa hangat metabolisme
DO:
- Suhu 37,8ºC
- Akral teraba hangat

K. Diagnosa keperawatan prioritas


 Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan penumpukan
mukus berlebihan.
 Hipertermia berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme
L. Intervensi keperawatan
Tanggal Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
10/6/2019 Ketidakefektifan bersihan Setelah dilakukan intervensi keperawatan NIC : Manajemen jalan napas
jalan napas berhubungan selama 3x24 jam diharapkan masalah  Monitor status pernapasan  Untuk mengetahui status
dengan penumpukan ketidakefektifan bersihan jalan napas teratasi dan oksigenasi sebagaimana pernapasan klien
mukus berlebihan. dengan kriteria : mestinya
Pengertian : NOC : Status Pernapasan  Kelola nebulizer dengan  Membantu mengencerkan
ketidakmampuan Kriteria Sebelum Sesudah NaCl 0,9 % sputum
membersihkan sekresi Frekuensi 3 5  Auskultasi suara napas, catat  Mengetahui status pernapasan
atau obstruksi dari saluran pernapasan area yang ventilasinya klien
napas untuk Irama pernapasan 3 5 menurun atau adanya suara
mempertahankan Saturasi oksigen 4 5 napas tambahan
bersihan jalan napas Keterangan Nic terapi oksigen
Batasan karakteristik : 1. Deviasi berat dari kisaran normal  Monitor aliran oksigen  Memastikan oksigen benar-
tidak ada batuk, suara 2. Deviasi cukup berat dari kisaran benar terhantar dengan baik
napas tambahan, normal kepada klien
perubahan pola napas, 3. Deviasi sedang dari kisaran normal  Pastikan konsentrasi yang  Memastikan tercukupinya
perubahan frekuensi 4. Deviasi ringan dari kisaran normal ditentukan sedang diberikan oksigen klien dan mencegah
napas, sianosis, kesulitan 5. Tidak ada deviasi dari kisaran normal terjadinya hiperventilasi
verbalisasi, penurunan Kriteria Sebelum Sesudah  Monitor efektifitas terapi  Sebagai evaluasi terhadap
bunyi napas, dispnea, Retraksi dinding 3 5 oksigen melalui oksimetri terapi oksigen yang diberikan
sputum dalam jumlah dada Nic Kontrol infeksi
yang berlebih, batuk yang Pernapasan cuping 3 5  Berikan antibiotik yang  Untuk membunuh bakteri
tidak efektif, ortopnea, hidung sesuai yang menyebabkan infeksi
gelisah mata terbuka Keterangan
lebar. 1. Sangat berat
Faktor yang 2. Berat
berhubungan: mukus 3. Cukup
berlebihan, terpajan asap, 4. Ringan
benda asing dalam jalan
napas, sekresi yang 5. Tidak ada
tertahan, perokok pasif,
perokok
Kondisi terkait : spasme
jalan napas, jalan napas
alergik, asma, PPOK,
eksudat dalam alveoli,
hiperplasia pada dinding
bronkus, infeksi,
disfungsi neuromuskular,
adanya jalan napas.

10/6/2019 Hipertermia berhubungan Setelah dilakukan intervensi keperawatan Nic : Perawatan demam
dengan peningkatan laju selama 3x24 jam diharapkan hipertermi  Pantau suhu dan tanda-tanda  Mengetahui kondisi umum
metabolisme teratasi dengan indikator sebagai berikut : vital lainnya klien
Pengertian : suhu inti Noc : Termoregulasi  Beri obat antipiretik  Antipiretik merupakan agen
tubuh diatas kisaran Kriteria Sebelum Sesudah (parasetamol) jika badan penurun panas atau demam
normal karena kegagalan Tingkat pernapasan 3 5 klien panas
thermoregulasi Keterangan : Nic : pengaturan suhu
Batasan karakteristik : 1. Sangat terganggu  Tingkatkan intake cairan dan  Dehidrasi dapat
postur abnormal, apnea, 2. Banyak terganggu nutrisi yang adekuat menyebabkan terjadinya
koma, kulit kemerahan, 3. Cukup terganggu peningkatan suhu tubuh
hipotensi, bayi tidak 4. Sedikit terganggu
dapat mempertahankan 5. Tidak terganggu
menyusu, gelisah, letargi, Kriteria Sebelum Sesudah
kejang, kulit terasa Peningkatan suhu 3 5
hangat, stupor, takikardia, kulit
takipnea, vasodilatasi Hipertermia 3 5
Faktor yang berhubungan Keterangan :
: dehidrasi, pakaian yang 1. Berat
tidak sesuai, aktivitas 2. Cukup berat
berlebihan 3. Sedang
Populasi beresiko : 4. Ringan
pemajanan suhu 5. Tidak ada
lingkungan tinggi
Kondisi terkait :
penurunan perspirasi,
penyakit, peningkatan
laju metabolisme,
iskemia, agen
farmakeutika, sepsis,
trauma
M. Implementasi keperawatan
No Hari Jam Dx Tindakan Respon Paraf
tanggal
1 Senin 10 09.00 1,2 Mengukur tanda-tanda vital, mengkaji status Do : Temp 37.8ºc, RR 60 x/menit, retraksi
jun ‘ pernapasan dinding dada (+) grade 1, napas cuping
2019 hidung minimal +, batuk (+), suara lapang
paru vesikuler

09.30 1 Melakukan injeksi ampisilin 200mg/iv/6 jam, dan Do : Obat masuk dengan lancar melalui
injeksi gentamicyn 30 mg/iv/24 jam stoper infus IV.

09.45 1 Memonitor aliran oksigen dan konsentrasi oksigen Do : ujung nasal kanul masuk kedalam
yang sedang diberikan sesuai program medikasi rongga hidung, konsentrasi oksigen 1 lpm

10.00 1,2 Mengukur oksimetri Do : SpO2 95 %

10.05 2 Memberikan parasetamol 40 mg (0,4 cc)per oral Do : Obat masuk peroral, muntah (-)

2 Selasa 21.00 2 Memberikan asi via OGT 60 cc Do : asi 60 cc masuk perOGT, aspirasi (-),
11 ‘Jun residu (-)
2019
21.30 1 Melakukan injeksi ampisilin 200mg/iv/6 jam Do : obat masuk melalui stoper infus, aliran
lancar

21.45 Memonitor aliran oksigen dan konsentrasi oksigen Do : ujung nasal kanul masuk kedalam
yang sedang diberikan sesuai program medikasi rongga hidung, konsentrasi oksigen 1 lpm

22.00 1.2 Mengukur tanda-tanda vital dan mengkaji Do : Suhu 37,2 ºc, RR 58 x/menit, retraksi
pernapasan klien dinding dada (+) 1, napas cuping hidung
(+) minimal, Spo2 96 %
22.30 1 Melakukan nebulisasi NaCl 0,9 % 3 cc/8 jam Do : anak menangis ketika dilakukan
nebulisasi, NaCl 0,9 % sebanyak 3 cc habis

00.00 2 Memberikan asi via OGT 60 cc Do : asi 60 cc masuk perOGT, aspirasi (-),
residu (-)

03.00 2 Memberikan asi via OGT 60 cc Do : asi 60 cc masuk perOGT, aspirasi (-),
residu (-)

03.30 1 Melakukan injeksi ampisilin 200mg/iv/6 jam Do : obat masuk melalui stoper infus, aliran
lancar

05.00 1,2 Memonitor tanda-tanda vital, mengkaji pernapasan Do : Suhu 36,9 ºc, RR 54 x/menit, retraksi
klien, dinding dada (+) 1, napas cuping hidung (-)
minimal, Spo2 96 %

06.00 2 Memberikan asi via OGT 60 cc Do : asi 60 cc masuk perOGT, aspirasi (-),
residu (-)

06.30 1 Melakukan nebulisasi NaCl 0,9 % 3 cc/8 jam Do : anak bergerak-gerak ketika dilakukan
nebulisasi, NaCl 0,9 % sebanyak 3 cc habis
3 Rabu 12 14.30 1 Melakukan nebulisasi NaCl 0,9 % 3 cc/8 jam Do : anak bergerak-gerak ketika dilakukan
‘juni nebulisasi, NaCl 0,9 % sebanyak 3 cc habis
2019
15.00 2 Memberikan asi via OGT 60 cc Do : asi 60 cc masuk perOGT, aspirasi (-),
residu (-)

15.30 2 Melakukan injeksi ampisilin 200mg/iv/6 jam Do : obat masuk melalui stoper infus, aliran
lancar
17.00 Memonitor aliran oksigen dan konsentrasi oksigen Do : ujung nasal kanul masuk kedalam
yang sedang diberikan sesuai program medikasi rongga hidung, konsentrasi oksigen 1 lpm

18.00 Memberikan asi via OGT 60 cc Do : asi 60 cc masuk perOGT, aspirasi (-),
residu (-)

19.00 Memonitor tanda-tanda vital, mengkaji pernapasan Do : Suhu 37, ºc, RR 48 x/menit, retraksi
klien, dinding dada (-) , napas cuping hidung (-),
Spo2 98 %.
N. Evaluasi keperawatan
Tgl/Jam Dx Evaluasi Paraf
10 Jun’19 Ketidakefektifan bersihan
S :-
10.30 jalan napas berhubungan O : RR 60 x/menit, retraksi dinding dada (+) grade 1, napas cuping hidung minimal
dengan penumpukan mukus +, batuk (+), suara lapang paru vesikuler, Spo2 95 %
berlebihan A : Masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan napas belum teratasi
Kriteria Sekarang Tujuan
1. Frekuensi pernapasan 3 5
2. Irama pernapasan 3 5
3. Retraksi dinding dada 3 5
4. Saturasi oksigen 4 5
5. Pernapasan cuping hidung 3 5
P : Lanjutkan intervensi Keperawatan
Nic : Manajemen jalan napas
 Monitor status pernapasan dan oksigenasi sebagaimana mestinya
 Kelola nebulizer dengan NaCl 0,9 %
 Auskultasi suara napas, catat area yang ventilasinya menurun atau adanya
suara napas tambahan
Nic terapi oksigen
 Monitor aliran oksigen
 Pastikan konsentrasi yang ditentukan sedang diberikan
 Monitor efektifitas terapi oksigen melalui oksimetri
Nic Kontrol infeksi
 Berikan antibiotik yang sesuai
10.30 Hipertermia berhubungan S : -
dengan peningkatan laju O : akral teraba hangat, Temp 37.8ºc, RR 60 x/menit,
metabolisme A : Masalah keperawatan hipertermia belum teratasi
Kriteria Sekarang Tujuan
1. Tingkat pernapasan 3 5
2. Peningkatan suhu kulit 3 5
3. Hipertermia 3 5
P : Lanjutkan intervensi Keperawatan
Nic : Perawatan demam
 Pantau suhu dan tanda-tanda vital lainnya
 Beri obat antipiretik (parasetamol) jika badan klien panas
Nic : pengaturan suhu
 Tingkatkan intake cairan dan nutrisi yang adekuat

12 Juni Ketidakefektifan bersihan S : ibu klien mengatakan sesak napas anaknya agak berkurang
2019 jalan napas berhubungan O : RR 54 x/menit, retraksi dinding dada (+) 1, napas cuping hidung (-) minimal,
06.30 dengan penumpukan mukus Spo2 96 %
berlebihan A : Masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan napas belum teratasi
Kriteria Sekarang Tujuan
1. Frekuensi pernapasan 4 5
2. Irama pernapasan 4 5
3. Retraksi dinding dada 3 5
4. Saturasi oksigen 4 5
5. Pernapasan cuping hidung 5 5
P : Lanjutkan intervensi Keperawatan
Nic : Manajemen jalan napas
 Monitor status pernapasan dan oksigenasi sebagaimana mestinya
 Kelola nebulizer dengan NaCl 0,9 %
 Auskultasi suara napas, catat area yang ventilasinya menurun atau adanya
suara napas tambahan
Nic terapi oksigen
 Monitor aliran oksigen
 Pastikan konsentrasi yang ditentukan sedang diberikan
 Monitor efektifitas terapi oksigen melalui oksimetri
Nic Kontrol infeksi
 Berikan antibiotik yang sesuai
06.45 Hipertermia berhubungan S : ibu klien mengatakan badan anaknya tidak panas lagi
dengan peningkatan laju O : akral tidak teraba hangat, Temp 36.9ºc, RR 54 x/menit,
metabolisme A : Masalah keperawatan hipertermia teratasi sebagian
Kriteria Sekarang Tujuan
1. Tingkat pernapasan 4 5
2. Peningkatan suhu kulit 5 5
3. Hipertermia 5 5
P : Lanjutkan intervensi Keperawatan
Nic : Perawatan demam
 Pantau suhu dan tanda-tanda vital lainnya
 Beri obat antipiretik (parasetamol) jika badan klien panas
Nic : pengaturan suhu
 Tingkatkan intake cairan dan nutrisi yang adekuat
12 juni Ketidakefektifan bersihan S : ibu klien mengatakan anaknya tidak sesak lagi
2019 jalan napas berhubungan O : RR 48 x/menit, retraksi dinding dada (-) , napas cuping hidung (-), Spo2 98 %.
20.30 wib dengan penumpukan mukus A : Masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan napas teratasi
berlebihan Kriteria Sekarang Tujuan
1. Frekuensi pernapasan 5 5
2. Irama pernapasan 5 5
3. Retraksi dinding dada 5 5
4. Saturasi oksigen 5 5
5. Pernapasan cuping hidung 5 5
P : Stop intervensi keperawatan
20.45 Hipertermia berhubungan S : ibu klien mengatakan badan anaknya tidak panas lagi
dengan peningkatan laju O : akral teraba hangat, Temp 37.ºc, RR 48 x/menit
metabolisme A : Masalah keperawatan hipertermia teratasi
Kriteria Sekarang Tujuan
1. Tingkat pernapasan 5 5
2. Peningkatan suhu kulit 5 5
3. Hipertermia 5 5
P : Stop intervensi Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai