Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Payudara adalah salah satu daripada ciri-ciri seks sekunder yang mempunyai
arti penting bagi wanita, tidak saja sebagai salah satu identitas bahwa ia seorang
wanita, melainkan mempunyai nilai tersendiri baik dari segi biologi, psikologi,
psikoseksual maupun psikososial (Dadang Hawari, 2004).
Kanker merupakan kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang
tumbuh secara terus menerus, tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan
sekitarnya dan tidak berfungsi fisiologis. Kanker terjadi karena timbul dan
berkembang biaknya jaringan sekitarnya (infiltratif)sambil merusaknya (dekstrutif),
dapat menyebar kebagian tubuh lain dan umumnya fatal bila di biarkan.Pertumbuhan
sel-sel kanker akan menyebabkan jaringan menjadi besar dan disebut sebagai tumor.
Tumor merupakan istilah yang dipakai untuk semua bentuk pembengkakan atau
benjolan dalam tubuh.Sel-sel kanker yang tumbuh cepat dan menyebar melalui
pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Penjalarannya ke jaringan lain disebut
metastasis. Kanker mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.Ada yang tumbuh
secara cepat, ada yang tumbuh tidak terlalu cepat, seperti kanker payudara.
Kanker payudara (Carsinoma Mammae) adalah suatu penyakit neoplasma
yang ganas berasal dari parenchyma.Penyakit ini oleh World Health Organization
(WHO) di masukkan ke dalam International Classification of Diseases (ICD) dengan
nomor kode 174. Kanker ini mulai tumbuh di dalam jaringan payudara, jaringan
payudara terdiri dari kelenjar susu (kelenjar pembuat air susu) saluran kelenjar
(saluran air susu) dan jaringan penunjang payudara.
Price (2005) mendefinisikan kanker payudara adalah kanker yang sering
terjadi pada kaum wanita (diluar kanker kulit.Kanker payudara memperlihatkan
proliferasi keganasan sel epitel yang membatasi duktus atau lobus payudara.Pda
awalnya hanya terdapat hiperplasi yang kemudian berlanjut menjadi karsinoma in situ
dan menginvasi stroma. Sedangkan menurut Ramli (1995) kanker payudara adalah
penyakit yang dapat menyebabkan kematian pada wanita, kanker payudara terjadi
karena adanya kerusakan pada gen yang mengatur pertumbuhan dan diferensiasi

1
sehingga sel itu tumuh dan berkembang biak tanpa dapat di kendalikan. Sel-sel kanker
payudara ini menyebar melalui aliran darah ke seluruh tubuh.
B. Perumusan Masalah
1. Apa Definisi dari Kanker Payudara ?
2. Bagaimana Patofisiologi dari Kanker Payudara ?
3. Apa Gejala Klinis dari Kanker Payudara ?
4. Apa Faktor Penyebab dari Kanker Payudara ?
5. Bagaimana cara Pengobatan dari Kanker Payudara ?
6. Bagaimana cara Pencegahan Pada Kanker Payudara ?
7. Bagaimana Cara pemeriksaan Payudara Sendiri ?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Definisi dari Kanker Payudara
2. Unttuk Mengetahui Patofisiologi dari Kanker Payudara
3. Untuk Mengetahui Gejala Klinis dari Kanker Payudara
4. Untuk Mengetahui Faktor Penyebab dari Kanker Payudara
5. Untuk Mengetahui Cara Pengobatan dari Kanker Payudara
6. Untuk Mengetahui Cara Pencegahan Pada Kanker Payudara
7. Untuk Mengetahui Cara pemeriksaan Payudara Sendiri

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Kanker Payudara


Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dari
mekanisme normalnya,sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal,cepat
dan tidak terkendali.Selain itu kanker paudara didefinisikan sebagai suatu penyakit
neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma dan juga kanker payudara ini
yang paling umum diderita kaum wanita.

B. Patofisiologi
Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut
transformasi yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi.
1. Fase inisiasi
Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetic sel yang
memicu sel menjadi ganas.Perubahan dalam bahan genetic sel ini disebabkan
oleh suatu agen yang disebut karsinogen yang bisa berupa bahan
kimia,virus,radiasi (penyinaran) atau sinar matahari.Tetapi tidak semua sel
mempunyai kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen.kelainan genetic
sel atau bahan lainnya yang disebut promotor yang menyebabkan sel lebih
rentan terhadap suatu karsinogen.Bahkan gangguan fisik menahun pun bisa
menyebabkan sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan.
2. Fase promosi
Pada tahap promosi suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah
menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh
oleh promosi.Karena itu diperlukan beberapa factor untuk tertajidanya
keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen).

3
3. Fase metastatis
Metastatis menuju ketulang merupakan hal yang kerap terjadi pada kanker
payudara,beberapa diantaranya disertai komplikasi lainseperti simtoma
hiperkalsemia,patologikal fractures atau spinal cord compression.Metastatis
demikian bersifat oestiolotik yang berarti bahwa oesteoklas hasil induksi sel
kanker merupakan mediator osteolisis dan mempengaruhi diferensial dan
aktifitas osteoblas serta osteoklas lain hingga meningkatkan resorpsi tulang.

C. Gejala Klinis
Gejala klinis kanker payudara dapat berupa :
a. Benjolan pada payudara
Umumnya berapa benjolan payudara yang tidak nyeri pada payudara.Benjolan itu
mula-mula kecil,semakin lama akan semakin besar,lalu melekat pada kulit
payudara atau pada putting susu.
b. Erosi atau eksema putting susu
Kulit atau putting susu tadi menjadi tertarik ke dalam (retraksi),berwarna merah
muda atau kecoklat-coklatan sampai menjadi edema hingga kulit kelihatan seperti
kulit jeruk ,mengkerut,atau timbul borok (ulkus)pada payudara .Borok itu
semakin lama akan semakin besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan
seluruh payudara ,sering berbau busuk dan mudah berdarah.Ciri lain nya antara
lain :
a) Perdarahan pada putting susu
b) Rasa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul apabila tumor sudah
besar,sudah timbul borok,atau bila sudah muncul metastase ke tulang-
tulang.
c) Kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak,bengkak
(edema) pada lengan dan penyebaran kanker ke seluruh tubuh.Kanker
payudara lanjut sangat mudah dikenali dengan mengetahui criteria
operbilitas heagensen sebagai berikut : terdapat edema luas pada kulit
payudara,adanya nodul pada kulit payudara,kanker payudara jenis
karsinimatosa,terdapat nodul supraklavikula,adanya edema lengan,adanya
metastase jauh,serta terdapat dua dari tanda-tanda local adcanced,yaitu
ulserasi kulit edema kulit kulit terfiksasi pada dinding toraks,kelenjar

4
getah beningaksila berdiameter lebih 2,5cm dan kelenjar getah bening
aksila melekat satu sama lain.
d) Keluarnya cairan
Keluarnya cairan (nipple discharge) adalah keluarnya cairan dari putting
susu secara spontan dan tidak normal. Cairan yang keluar disebut normal
apabila terjadi pada wanita yang hamil,menyusui dan pemakai pil
kontrasepsi.Seorang wanita harus waspada apabila dari putting susu keluar
caira berdarah cairan encer dengan awarna merah atau coklat,keluar
sendiri tanpa harus memijit putting susu,berlangsung terus menerus,hanya
pada satu payudara (unilateral) dan cairan selain air susu.

D. Faktor Penyebab
1. Factor resiko
a) Factor reproduksi
Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan resiko terjadinya kanker
payudara adalah nuliparitas,menarche pada umur muda,menopause pada umur
lebih tua dan kehamilan pertama pada umur tua.Resiko utama kanker payudara
adalah bertambanhya umur.Diperkirakan periode antara terjadinya haid
pertama dengan umur saat kehamilan pertama merupakan window of initation
perkembangan kanker payudara.Secara anatomi dan fungsional payudara akan
mengalami autrofi dengan bertanbahanya umur.Kurang dari 25% kanker
payudara terjadi pada masa sebelum menopause ssehingga diperkirakan awal
terjadinya tumor jauh sebelum terjadi perubahan klinis.
b) Penggunaan hormone
Hormone estrogen berhubungan terjadinya kanker payudara.Suatu analisis
menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat resiko kanker payudara pada
pengguna kontrasepsi oral,wanita yang menggunakan obat ini untuk waktu
yang lama mempunyai resiko tinggi untuk mengalami kanker payudara
sebelum menopause.Sel –sel yang sensitive terhadap rangsangan hormonal
mungkin mengalami perubahan degenerasi jinak atau menjadi ganas.
c) Penyakit fibrokistik
Pada wanita dengan adenosis,fibroadenoma,dan fibrosis tidak ada peningkatan
resiko terjadi kanker payudara. Pada hiperplasis dan papiloma resikosedikit

5
meningkat 1 sampai 2 kali.Sedangkan pada hyperplasia atipik,resiko
meningkat hingga 5 kali.
d) Obesitas
Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan
kanker payudara pada wanita paska menopause.Variasi terhadap kanker ini
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh diet terjadinya keganasan ini.
e) Radiasi
Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan
terjadinya resiko kanker payudara.
f) Riwayat keluarga dan factor genetic
Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita
yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara.Terdapat peningkata
resiko keganasan pada wanita yang keluargannya mmenderita kanker
payudara.Pada studi genetic ditemukan bahwa kanker payudara brhubungan
dengan gen tertentu.Apabila terdapat BRCA 1 yaitu suatu gen kerentanan
terhadap kanker payudara,probalitas untuk terjadi kanker payudara sebesar
60% pada umur 50 tahun dan sebesar 85% ppada umur 70 yahun.Faktor usia
sangat berpengaruh sekkitar 60% kanker payudara terjadi di usia 60
tahun.Resiko terbesar usia 75 tahun.
2. Factor genetic
Kanker payudara dapat terjadi karena adanya beberapa factor genetic yang
diturunkan dari orang tua ke anaknya.Faktor genetic yang diamksud adalah
adanya mutasi pada beberapa gen yang bersifat onkogen dan gen yang bersifat
mensupresi tumor.

E. Pengobatan Kanker
Ada beberapa pengobatan kanker payudara yang penerapannya banyak tergantung
pada stadium penyakit :
1. Masektomi
Masektomi adalah operasi pengangkatan payudara.Ada 3 jenis masektomi :
a. Modified radical mastectomy yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara
,jaringan payudara di tulang dada,tulang selangka,tulang iga,serta benjolan
disekitar ketiak.

6
b. Total simple mastectomy yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja
tetapi tidak kelenjar di ketiak
c. Radical mastectomy yaitu operasi pengangkatan sebagian dari
payudara.Biasanya disebut lumpectomy yaitu pengangkatan hanya pada
jaringan yang mengandung sel kanker saja,bukan seuruh payudara.Operasi ini
direkomendasikan pada pasien yang besar tumornya kurang dari 2cm dan
letaknya di pinggir payudara.
2. Radiasi
Penyinaran atau radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena
kanker dengan menggunakan sinar x dan sinar gamma yang bertujuan membunuh
sel kanker yang masih tersisa setelah operasi.Efek pengobatan ini tubuh menjadi
lemah,nafsu makan berkurang,warna kulit di sekitar payudara menjadi hitam,serta
HB dan leukosit cencerung menurun sebagai akibat radiasi.
3. Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat anti kanker atau sitokina dalam bentuk
cair atau kapsul ataumelalui infuse yang bertujuan membunuh sel kanker melalui
mekanisme kemotaksis.Tidak hanya sel kankerpada payudara tapi juga di seluruh
tubuh.Efek dari kemoterapi adalah pasien mengalami mual muntah sera rambut
rontokkarena pengaruh obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi.

F. Pencegahan
Pada prinsipnya strategi pencegahan dikelompokkan tiga kelompok besar yaitu
pencegahan pada lingkungan pada milestone dan pejamu.Hampir setiap epidiomologi
sepakat bahwa pencegahan yang paling efektif bagi kejadian penyakit tidak menular
adalah promosi kesehatan dan proteksi dini.Begitu pula pada kanker payudara dan
pencegahannya yang dilakukan antara lain :
1. Pencegahan primer
Pencegahan primer pada kanker payudara merupakan salah satu bentuk promosi
kesehatan karena dilakukan pada orang yang sehat melalui upaya menghindari
diri dari keterpaparan pada berbagai factor resiko dan melaksanakan pola hidup
sehat.Pencegahan primer juga bisa melalui pemeriksaan sadari (pemeriksaan
payudara sendiri) yang dilakukan secara rutin untuk memperkecil factor resiko
terkena kanker payudara
2. Pencegahan sekunder
7
Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang memiliki resiko untuk
terkena kanker payudara .Setiap wanita yang normal dan memiliki siklus haid
yang normal merupakan at risk dari kanker payudara.Pencegahan sekunder
dengancara deteksi dini.Beberapa metode deteksi dini terus mengalami
perkembangan .Skrining melalui mammografi dikalim memiliki akurasi 90 %dari
semua penderita kanker payudara tetapi keterpaparan terus menerus pada
mamografi pada wanita yang sehat merupakan salah satu factor resiko terjadinya
kanker payudara. Karena itu skrining dengan mammografi tetap dapat
dilaksanakan dengan beberapa pertimbangan antara lain :
a. Wanita yang sudah mencapai usia 40 tahundianjurkan melakukan cancer risk.
b. Pada wanita dengan factor resiko mendapat rujukan mammografi setiap 2
tahun sampai usia 50 tahun.
3. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier biasanya diarahkan pada individu yang telah positif menderita
kanker payudara.Penanganan yang tepat pada penderita kanker payudara sesuai
dengan stadiumnnya akan dapat mengurangi kecacatan dan memperpanjang
harapan hidup penderita.Pencegahan tersier ini penting untuk meningkatkan
kualitas hidup penderita serta mencegah komplikasi penyakit dan meneruskan
pengobatan. Tindakan pengobatan dapat berupa operasi walaupun tidak
berpengaruh banyak terhadap ketahanan hidup.Bila kanker telah jauh
bermetastatis dialkukan tindakan kemoterapi dengan sitostatika.Pada stadium
tertentu pengobatan yang diberikan hanya berupa simptomatik dan dianjurkan
untuk mencari pengobatan alternative dengan obat herbal kanker payudara.

G. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)


Kesehatan payudara tentu menjadi perhatian semua wanita.Disamping untuk estetika
kesehatan payudara juga berguna untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan Wanita
mempunyai resiko yang besar untuk terkena tumor atau keaganaasan di organ
payudarannya .Oleh karena itu wanita disarankan agar bisa melakukan pemeriksaan
payudraa sendiri agar dapat deteksi dini.Pemeriksaan payudara sendiri (sadari)dapat
dilakukan oleh wanita siapapun setelah usia 20 tahun.Para wanita disarankan untuk
melakukannya sendiri karena mereka sendirilah yang tau struktur payudara nya secara
normal.Oleh karena itu jika ada benjolan akan langsung menyadarinya.

8
Saat yang paling tepat untuk melakukan pemeriksaan ini adalah pada hari ke 5-7
setelah menstruasi dimana payudara tidak mengeras,membesara atau nyeri lagi.Untuk
wanita yang telah menopause atau tidak menstruasi lagi mereka dapat melakukannya
kapan saja dan disarankan untuk memeriksakannya sendiri setiap awal atau akhir
bulan.
Langkah –langkah melakukan sadari :
1. Mulailah pemeriksaan dengan mengamati bentuk payudara anda di
cermin.Pastikan bahu anda lurus sejajar dan letakkan tangan anda di
pinggang.Perhatikan bentuk ukuran dan warnanya.Kelainan yang mungkin di
temukan seperti kerutan ,benjolan,lekukan ,posisi putting yang tidak normal atau
struktur kulit yang tidak normal (merah ,kasar,berkerut) atau bahkan nyeri
2. Angkat kedua lengan anda untuk melihat kelainan bentuk payudara .Lihat
apakedua payudara terangakat bersama-sama.
3. Dengan menggunakan ujung jari ,tekanlah perlahan permukaan payudara anda dan
rasakan apakah ada benjolan.Rabalah sesuai dengan pola berikut : melingkar,dari
atas ke bawah,dari tengan ke samping,sampai area ketiak.Lakukan langkah ini
pada kedua payudara.
4. Peraslah putting susu anda secara perlahan.Lihat apakah ada cairan berwarna
putih,kekuningan atau bahkan darah.
5. Selain dengan berdiri anda juga bisa memeriksa payudara dalam keadaan
berbaring. Ganjallah separuh punggung anda (sisi payudara yang hendak
diperiksa)dengan bantal.Tarulah tangan anda dibelakang kepala.Lalu gunakan
ujung jari tangan anda yang berlawanan untuk memeriksa payudara.
Jika dalam pemeriksaan kita menemukan benjolan,atau masalah lainnya pada
payudara anda pada saat melakukan sadari ,konsultasikan dengan dokter.Dan
akan dilakukan pemeriksaan penunjang berupa mammografi atau ultrasonografi
untuk pemeriksaan yang lebih detail.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dari
mekanisme normalnya,sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal,cepat
dan tidak terkendali.Selain itu kanker paudara didefinisikan sebagai suatu penyakit
neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchymadan juga jenis kanker yang
paling umum diderita kaum wanita.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dalam makalah ini, maka kami sarankan bahwa


sebaiknya para wanita Indonesia melakukan pencegahan dengan cara pendeteksian
dini agar mengurangi risiko terkena kanker payudara. Kita harus selau waspada dan
secara rutin memeriksa payudara agar apabila terdapat kelainan, bisa langsung diobati
sebelum mengalami tahap yang paling tinggi dan sebelum kanker payudara itu
bermetastasis lebih jauh.

10
DAFTAR PUSTAKA

Agnes Aristiarini 2010. PR Panjang Tangani Kanker Payudara.

Aida Adil Abdul-Samad, dkk. 2009. Jurnal :Breast Cancer and Selected Lifestyle

Anna Maria Sirait, dkk. 2009. Jurnal :Hubungan Kontrasepsi Pil dengan Tumor/Kanker
Payudara di Indonesia.

11

Anda mungkin juga menyukai