Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ahmad Reza Ali

NIM : 1686206267
Judul : Asesmen Pendidikan Inklusi

1. Asesmen Dalam Pendidikan Inklusi


Pendidikan inklusi adalah bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menyatukan
anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) dengan anak-anak normal pada umumnya untuk
belajar.Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang membutuhkan perhatian dan
perlakuan yang khusus baik dari orangtua ataupun guru, untuk mengetahui apa yang
dibutuhkan oleh ABK pertama kali kita harus melakukan asesmen untuk memperoleh
informasi yang kongkrit tentang ABK.

Salah satu karakteristik dalam penyelenggaraan pendidikan bagi anak berkebutuhan


khusus (ABK) yaitu berorientasi kepada kebutuhan anak. Dalam upaya memahami
kebutuhan ABK, seorang guru membutuhkan data yang akurat berkenaan dengan kebutuhan
dan keterbatasan yang dihadapi.

2. Pengertian Asesmen
Banyak para ahli pendidikan menjabarkan tentang pengertian asesmen diantaranya :
 asesmen adalah suatu proses pengumpulan informasi yang akan digunakan untuk
membuat pertimbangan dan keputusan berkaitan dengan pembelajaran anak, Rosenberg
(Soendari dan Nani, 2010:4)
 Asesmen adalah proses yang sistematis dalam mengumpulkan data seorang anak yang
berfungsi untuk melihat kemampuan dan kesulitan yang dihadapi oleh seseorang saat itu,
sebagai bahan untuk menentukan apa yang sebenarnya dibutuhkan, McLoughlin & James
(Soendari dan Nani, 2010:4)
 Tjutju Soendari dan Euis Nani (2010) Asesmen merupakan proses pengumpulan
data/informasi secara sistematis dan komprehensif tentang potensi individu yang
digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam menyusun program dan memberikan
layanan intervensi/pembelajaran setepat mungkin bagi perkembangan individu yang
bersangkutan secara optimal
Menurut Moh. Amin (2005) perlunya asesmen dalam pendidikan anak
berkebutuhan khusus didasari oleh dua hal yaitu :
pertama , pada dasarnya tindakan asesmen merupakan tindak lanjut dari kegiatan deteksi.
Pada kegiatan detiksi semata - mata hanya menelusuri keadaan perkembangan anak
sehingga akhirnya dapat diduga anak tersebut diklasifikasikan sebagai anak berkebutuhan
khusus.
kedua, perbedaan individu. Anak berkebutuhan khusus memiliki perbedaan - perbedaan
individual, baik perbedaan inter individual yaitu perbedaan kemampuan anak
berkebutuhan khusus dengan teman - temanya yang sejenis, ataupun intra individual yaitu
perbedaan kemampuan didalam anak berkebutuhan itu sendiri.

3. Tujuan Pelaksanaan Asesmen


Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa asesmen dilakukan untuk
memperoleh informasi yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun
program pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus. Moh. Amin (1995) mengemukakan
bahwa tujuan asesmen diantaranya:
1. Menyaring kemampuan anak berkebutuhan khusus;
2. Untuk keperluan pengkalsifikasian, penempatan dan penemuan program pendidikan anak
berkebutuhan khusus;
3. Untuk menentukan arah atau tujuan pendidikan anak pendidikan serta kebutuhan anak
berkebutuhan khusus.
4. Untuk mengembangkan program pendidikan yang diindividualisasikan yang dikenal
dengan IEP (Individual Education Program).
5. lingkungan belajar dan evaluasi belajar.
Suhardi dan Sunaryo (2006) mengemukakan bahwa secara umum asesmen bermaksud
untuk :
1. Memperoleh data yang relevan, objektif, akurat, dan kompherhensif tentang anak
berkebutuhan khusus.
2. Mengetahui profil anak secara utuh,
3. Menentukan layanan yang dibutuhkan dalam ranka menentukan kebutuhan -kebutuhan
khusunya memonitor kemanjuanya.

4. Ruang Lingkup Asesmen


Menurut Yusuf, M (Soendari dan Nani, 2010) asesmen terbagi menjadi dua jenis
yaitu asesmen akademik dan asesmen perkembangan

Anda mungkin juga menyukai