Anda di halaman 1dari 3

REVIEW JURNAL YANG BERJUDUL CLIMATE CHANGE DATA ANALYSIS: CASE

STUDY OF BANANA IN THE FRENCH WEST INDIES


UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Klimatologi
Yang dibina oleh Ibu Siti Zulaikah

Oleh:
Asfiyanti Latifah
170322613046

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI S1 FISIKA
NOVEMBER 2019
Judul Jurnal : Analisis Data Perubahan Iklim: Studi kasus Pisang di Hindia Barat Perancis
Penulis : Nathan Jadoul
Erick Stattne
Tahun : 2019

Dalam penelitian yang dilakukan di sekitar pulau Guadeloupe di Perancis di Hindia Barat
Prancis memiliki dua tujuan. Pertama, menganalisis informasi iklim dari 50 tahun sebelumnya
tentang pengamat fitur hingga deregulasi iklim. Kemudian, mendemonstrasikan efek interupsi ini
pada area pertanian, khususnya pada pengembangan pisang yang dibudidayakan secara luas di
pulau tersebut. Pendekatan analisis data pertama yang menyoroti tren iklim global dan musiman
yang terjadi di pulau itu selama 50 tahun terakhir. Pendekatan ini, dipandu oleh data feldm, yang
memungkinkan untuk lebih memahami kecenderungan iklim di wilayah ini, dan dampaknya pada
beberapa tanaman sensitif, seperti pisang.
Metode yang digunakan untuk penelitian ini yaitu menggunakan sensor cuaca Prancis
untuk mengumpulkan data meteorologi. Sensor yang digunakan terletak di komune yang berbeda
di Guadeloupe, dua di Grande-Terre (Le Moule dan Les Abymes), empat di Basse-Terre (Sainte-
Rose, Pointe-Noire, Basse-Terre, Capesterre) dan satu di La Désirade. Kami memiliki sensor yang
ada di hampir semua wilayah.
Kemudian, sensor mengukur nilai suhu maksimum (Tmax), nilai suhu minimum (Tmin)
dan akhirnya nilai presipitasi dalam milimeter (P). Mengelompokkan data dalam satu file untuk
seluruh wilayah, dan untuk tujuan ini, kemudian meratakan informasi sehubungan dengan jumlah
sensor. Selain itu, menentukan suhu rata-rata setelah melakukan operasi Tmax2 + Tmin, untuk
setiap suar dan kemudian rata-rata nilai ini sehubungan dengan jumlah sensor. Namun demikian,
sebagian data tidak lengkap karena dalam dekade 1990-2000, banyak data yang hilang selama
beberapa bulan penuh.
Indikator yang diteliti dibagi menjadi dua kategori, yaitu pada curah hujan dan suhu. Untuk
presipitasi, menggunakan curah hujan bulanan kumulatif dalam milimeter dan jumlah hari hujan.
Untuk suhu, menggunakan suhu maksimum, minimum, amplitudo, dan jumlah hari panas.
Representasi biasa untuk data iklim adalah berdasarkan bulan atau tahun. Tujuannya adalah untuk
mengidentifikasi indikator perubahan iklim dan untuk melihat pengaruhnya terhadap pertanian.
Representasi musiman yang memungkinkan untuk mengidentifikasi tren yang lebih signifikan
daripada bulan atau tahun.
Selanjutnya tentang studi kasus pisang. Pisang adalah tanaman yang peka terhadap variasi
iklim, yang secara langsung mempengaruhi hasil. Jadi, pada fase kedua dari pekerjaan analisis data
yaitu memahami konsekuensi dari variasi iklim yang disorot pada instalasi. Untuk lebih
memahami dampak tren iklim pada pisang, harus mempelajari perubahan iklim dalam kaitannya
dengan siklus hidup tanaman. Kemudian pendekatan yang telah dilakukan memungkinkan untuk
mengamati bagaimana kondisi optimal untuk pertumbuhan pisang dan perkembangan daun telah
berevolusi selama beberapa dekade.
Penelitian yang dilakukan ini sangat menarik. Pertama-tama, dalam makalah ini hanya
berkonsentrasi pada data suhu dan curah hujan. Namun, dapat dengan mudah menganggap bahwa
perubahan iklim juga dapat diamati pada indikator iklim lainnya. Pendekatan lain yang menarik
adalah menyelesaikan studi pisang setelah menambahkan indikator iklim baru. Memang, indikator
iklim lain yang melibatkan kelembaban atau sinar matahari juga diketahui memiliki dampak pada
perkembangan pohon pisang, dan tanaman pada umumnya Sehingga, dalam perspektif jangka
panjang, pengetahuan yang diekstraksi bisa membantu mengadaptasi praktik pertanian agar
merencanakan siklus pembangunan sejalan dengan perubahan iklim

Anda mungkin juga menyukai