Anda di halaman 1dari 4

Asfiyanti Latifah FISIKA ZAT PADAT

170322613046 Merangkum Bab 4


Offering N / S1 Fisika

VIBRATION OF CRYSTALS WITH MONOATOMIC BASICS


Dengan mempertimbangkan getaran elastis kristal dengan satu tom di dalam sel primitif
yang akan dicari frekuensi gelombang elastis dalam hal vektorgelombang dan hal konstanta
elastis. Dalam kristal kubik, ketika gelombang merambat disepanjang salah satu arah [100],
[110], dan [111] seluruh bidang atom bergerak dalam fase dengan perpindahan pralel atau tegak
lurus terhadap arah vector gelombang yng dapat digambarkan dengan kordinat tunggal u s,
perpindahan bidang s dari posisi setimbangnya. Dalam satu dimensi untuk setipa vector
gelombang ada tiga mode sebagai solusi untuku, satu polarisasi longitudinal dan dua olarisasi
transversal. Dapat diasumsikan bahwa respon elastis kristal adalah fungsi linier gaya yang setara
dengan asumsi bahwa energi elastis adalah fungsi kuadrat dari perpindahan relative dua titik
dalam kristal.
Kami berasumsi bahwa gaya pada bidang yang disebabkan oleh perpindahan bidang s+ p
sebanding dengan perbedaan u s+ p−u s dari perpindahannya. Dengan mempertimbangkan interaksi
tetangga terdekat denga p=± 1. Total gaya pada s dari bidang s ± 1:
F s=C ( us +1−us ) +C ( us−1−u s )

Konstanta C adalah konstanta gaya antar bidang tetangga terdekat dan akan berbeda untuk
gelombang longitudinal dan transversal. Lebih mudah menganggap C sebagai satu atom pada
bisang sehingga F adalah gaya pada satu atom pada bidang. Maka persamaan gerak ataom dalam
d 2 us
bidang s adalah M 2 =C (us +1+ us−1−2 us ) dimana M adalah massa atom. Kemudian dengan
dt
menggunakan perpindahan yang memiliki ketergantungan waktu exp ⁡(−iωt ). Kemudian
d 2 us /dt 2=−ω 2 u s sehingga

−M ω2 us=C (u s+1 +us −1 −2u s)

Ini adalah persamaan perbedaan dalam perpindahan u dan memiliki solusi gelombang berpergian
u s± 1=u exp ( isKa ) exp ⁡( ±iKa)

Dimana a adalah jarak antar bidang dan K adalah vektor gelombang. Nilai yang akan digunakan
untuk a adalah bergantung pada arah K.
Dengan identitas 2 cos Ka=exp ( iKa )+ exp (−iKa ) , kita akan memiliki hubungan dispersi ω ( K ) .

ω 2=(2 C /M )¿
Batas zona brillouin pertama terletak di K=± π /a. Dengan identitas trigonometri dapat ditulis

ω 2=¿
TWO ATOMS PER PRIMITIVE BASIS
Relasi dispersi fonon menunjukkan fitur baru dalam kristal dengan dua atau lebih atom
per basis primitif. Misalnya struktur NaCl atau intan, dengan dua atom dalam sel primitif. Untuk
setiap mode polarisasi dalam arah propagasi tertentu, hubungan dispersi ω versus K
mengembangkan dua cabang yang dikenal sebagai cabang akustik dan optik. Kita memiliki LA
longitudinal dan mode TA akustik transversal, LO longitudinal dan mode TO transversal optik.
Numerology cabang mengikuti dari jumlah derajat kebebasan atom. Dengan atom p
dalam sel primitif dan sel primitif N ada atom pN. Setiap atom memiliki 3 derajat kebebasan satu
untuk masing-masing arah x, y, dan z, membuat total derajat kebebasan 3pN untuk kristal.
Dua atom bergetar satu sama lain, tetapi pusat masa tetap jika dua atom membawa
muatan yang berlawanan seperti pada gambar 10. Kita dapat excite gerakan ini ketika dengan
medan listrik dari gelombang cahaya, sehingga cabang ini disebut cabang optik. Secara umum K
rasio u/ v akan menjadi kompleks. Atom-atom dan pusat massanya bergerak bersama seperti
dalam getaran akustik denggan panjang gelombang yang panjang, dimana istilah cabang akustik.

QUANTIZATION OF ELASTIC WAVES


Energi dari getaran kisi disebut kuantisasi kuantum energi disebut fonon dalam analogi
dengan foton gelombang elektromagnetik. Enrgi dari mode elastis frekuensi sudut ω adalah
1
(
ϵ = n+ ℏω
2 )
When the mode excited ke bilangan kuantum n , yaitu ketika mode ditempati oleh n
1
fonon. ℏω adalah energi titik nol dari mode. Ini terjadi jika fonon dan foton sebagai
2
konsekuensi dari kesetaraannya dengan osilator harmonic kuantum dari frekuensi ω, yang
1
( )
memiliki nilai eigen energi n+ ℏω. Kita dapat mengukur amplitude fonon kuadrat dengan
2
mempertimbangkan mode amplitude gelombang berdiri u=u0 cos Kx cos ωt dimana u adalah
perpindahan elemen volume dari posisi kesetimbangannya di x dalam kristal. Energi dalam mode
sama seperti osilator harmonic setengah energi kinetic dan setengah energi potensial ketika
1
dirata-ratakan. Kerapatan energi kinetic adalah ρ ¿ ¿ ¿ dimana ρ adalah massa density. Dalam
2
1 2 2 2
volume kristal V, volume integral dari energi kinetic adalah ρV ω u 0 sin ωt . Waktu rata-rata
4
energi kinetik adalah
1 1 1
8 2 2( )
ρV ω2 u20= n+ ℏω

2 1
Karena sin ωt= , kuadrat amplitude mode adalah
2

( 12 ) ℏ/ ρVω
u20 =4 n+

What is the sign ω? Persamaan gerak seperti persamaan untuk ω 2, jika ini positif maka ω dapat
ditandai dengan + atau -. Tetapi energi fonon harus positif sehingga konvensional dan sesuai
untuk melihat ω positif. Jika struktur kristal tidak stabil maka ω 2akan negatif dan menjadi
imajiner.
PHONON MOMENTUM
Sebuah fonon dari vector gelombang K akan berinteraksi dengan partikel seperti foton,
elektron dan neutron seolah-olah memiliki momentum ℏK . Nmaun sebuah fonon tidak
membawa momentum fisik. Alasannya adalah bahwa koordinat fonon (keculi K = 0) melibatkan
koordinat relatif atom. Jadi dalam molekul H 2 , koordinat vibrasi internuklear r 1−r 2 adalah
1
koordinat relatif dan tidak membawa momentum linier, pusat koordinat massa ( r 1−r 2) sesuai
2
dengan mode K=0 dan dapat membawa momentum linier.
Dalam kristal ada aturan pemilihan vektor gelombang untuk transisi yang diizinkan
antara keadaan kuantum. Dalam bab 2 hamburan elastis foton sinar-X oleh kristal diatur oleh
pemilihna vektor gelombang k ' =k +G dimana G adalah vektor dalam kisi resiprokal, k adalah
gelombang dari kejadian foton, k’ adalah vektor dari gelombang foton yang tersebar. Dalam
proses refleksi kristal secara keseluuruhan akan mundur dengan momentum −ℏG, tetapi
momentum mode satu ini jarang dianggap eksplisit.
Jika hamburan foton tidak elastis dengan penciptaan fonon vektor gelombang K maka
aturan pemilihan vektor gelombang menjadi

k ' + K =k +G
Jika fonon K diserap dalam proses, maka instead the relation
k ' =k + K +G
INELASTIC SCATTERING BY PHONONS
Hubungan disperse fonon ω (K ) paling sering ditentukan secara eksperimental oleh
hamburan neutron dengan emisi atau absorsi foonon. Neutron melihat kisi kristal terutama
melalui interaksi dengan nuclei dari atom. Kinematika hamburan berkas neutron oleh kisi kristal
dijelaskan oleh aturan pemilihan vektor gelombang umum

k ' ± K =k +G
Dan oleh persyaratan konservasi energi. Disini K adalah vektor gelombang dari fonon
yang dibuat (+) atau diserap (-) dalam proses hamburan, dan G adalah vektor kisi timbal balik.
Untuk fonon kita memilih G sedemikian rupa sehingga K terletak di zona Brillouin pertama.

Energi kinetik dari kejadian neutron adalah p2 /2 M n , dimana M n adalah massa neutron.
Momentum p diberikan oleh ℏK , dimana k adalah vektor gelombang neutron. Jadi ℏ2 k 2 /2 M n
adalah energi kinetik dari kejadian neutron. Jika K’ adalah vektor gelombang dari neutron yang
tersebar maka energi dari neutron yang tersebar adalah ℏ2 k ' 2 /2 M n. Pernyataan konservasi energi

ℏ2 k 2 ℏ2 k ' 2
= ± ℏω
2Mn 2Mn

Dimana ℏω adalah energi dari fonon yang dibuat (+) atau diserap (-) dalam proses.

Anda mungkin juga menyukai