Anda di halaman 1dari 6

ARTIKEL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 2

JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2019

Hubungan Antara Intensitas dan Periode Pada Rangkaian


Osilator dengan LDR dan IC 555

ARSA RIZKY IMANDA1), ASFIYANTI LATIFAH 2),, BHIRAWA PERDANA KARTIKA 3), HERIYANTO, S.PD., M.SI.,4)

1)
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Jl. Semarang 5 Malang
E-mail: masterbpk123@gmail.com
2)
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Jl. Semarang 5 Malang,
E-mail: asfilatifah21@gmail.com
3)
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Jl. Semarang 5 Malang,
E-mail: Arsarizkyimanda@gmail.com
4)
Dosen Pembimbing Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Jl. Semarang 5 Malang,
E-mail: heriyanto.fmipa@um.ac.id

ABSTRAK:
Telah dilakukan percobaan tentang osilator dengan LDR dan IC 555 yang bertujuan untuk
menguji hubungan antara intensitas dan periode yang dihasilkan pada osilator. Pada percobaan ini
menggunakan beberapa alat yaitu osciloskop, sumber tegangan berupa power supply DC dengan
tegangan 5V, lux hi tester sebagai pengukur intensitas cahaya, kabel penghubung untuk menghubungkan
rangkaian, project board sebagai media untuk merangkai. Dan juga bahan yang digunakan 1 buah
potensio, 1 buah LDR, 1 buah IC 555, 1 buah kapasitor sebesar 10 𝜇𝐹. 1 buah kapasitor 10 nF. Hasil
percobaan ini yaitu besarnya intensitas cahaya berbanding terbalik dengan besarnya periode output dari
IC 555. Hal ini terjadi karena intensitas cahaya berbanding terbalik dengan besarnya hambatan ldr dan
hambatan ldr berbanding terbalik dengan frekuensi output dan frekuensi output berbanding terbalik
dengan periode output. sehingga intensitas cahaya berbanding terbalik dengan periode. Jika dibuatkan
grafik didapati grafik yang eksponensial.
Kata Kunci : Osilator, Intensitas, Periode, dan IC 555

ABSTRACT:
Experiments have been carried out about the oscillator with LDR and IC 555 which aims to test the
relationship between the intensity and the period generated on the oscillator. In this experiment using several
tools, namely oscilloscopes, a voltage source in the form of a DC power supply with a voltage of 5V, lux hi tester
as a measure of light intensity, = connecting cable to connect a circuit, project board as a medium for stringing.
And also the material used is 1 pot, 1 LDR, 1 IC 555, 1 capacitor for 10 microfarads. 1 piece of 10 nanoFarad
capacitors. The results of this experiment are the magnitude of the light intensity inversely proportional to the
magnitude of the autuput period of IC 555. This occurs because the light intensity is inversely proportional to the
magnitude of the ldr resistance and the ldr resistance is inversely proportional to the output frequency and the
output frequency is inversely proportional to the output period. so the intensity of the light is inversely proportional
to the period. If a graph is made, an exponential graph is found.
Keywords : Oscillator, Intensity, Period, and IC 555

ISSN 1234-5678  2019 JURUSAN FISIKA UM FIS-1


ARTIKEL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 2
JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2019

PENDAHULUAN

Osilator merupakan salah satu bagian dari system elektrodika yang berfungsi untuk
membangkitkan frekuensi dalam bentuk sinusoida, square, sawtooth atau segitiga (Manchini,
2001). Osilator mengubah daya searah (DC) dari catu daya ke daya arus bolak balik (AC) dalam
beban. Osilator hamper secara murni menghasilkan gelombang sinusoidal pada frekuensi tetap
(Chattopadhyay, 1989).
Gelombang periodik yang dibentuk osilator dapat berupa gelombang sinusoidal atau non-
sinusoidal, seperti ditunjuk pada gambar berikut:

Gambar 1. Bentuk-bentuk gelombang periodik pada osilator

Perangkat osilator mempunyai tiga bagian antara lain, yaitu:


a. Penguat, berfungsi untuk memperkuat sinyal keluaran.
b. Penentu frekuensi, berfungsi sebagai penentu frekuensi kerja osilator.
c. Jaringan umpan balik, berfungsi untuk mengumpanbalikkan sinyal dari jaringan keluaran
ke jaringan masukan. (Wulandari, 2014: 11).
Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) adalah salah satu jenis resistor yang
dapat mengalami perubahan resistansinya apabila mengalami perubahan penerimaan cahaya.
Besarnya nilai hambatan pada Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) tergantung pada
besar kecilnya cahaya yang diterima oleh LDR itu sendiri. LDR sering disebut dengan alat atau
sensor yang berupa resistor yang peka terhadap cahaya. Biasanya LDR terbuat dari cadmium
sulfida yaitu merupakan bahan semikonduktor yang resistansnya berupah-ubah menurut
banyaknya cahaya (sinar) yang mengenainya. Resistansi LDR pada tempat yang gelap biasanya
mencapai sekitar 10 MΩ, dan ditempat terang LDR mempunyai resistansi yang turun menjadi
sekitar 150 Ω. Seperti halnya resistor konvensional, pemasangan LDR dalam suatu rangkaian
sama persis seperti pemasangan resistor biasa.

Gambar 2. Sensor LDR

ISSN 1234-5678 F-2


ARTIKEL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 2
JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2019

METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan
Dalam percobaan ini menggunakan beberapa alat yaitu osciloskop, sumber tegangan berupa
power supply DC dengan tegangan 5V, kabel penghubung untuk menghubungkan rangkaian,
project board sebagai media untuk merangkai, dan lux hi tester yang berfungsi untuk mengukur
intensitas cahaya. Dan juga bahan yang digunakan 1 buah potensio, 1 buah LDR, 1 buah IC
555, 1 buah kapasitor sebesar 10 𝜇𝐹 . 1 buah kapasitor 10 nF.

Prosedur Percobaan
Dalam percobaan ini hal pertama yang dilakukan merangkai rangkaian osilator dengan LDR
dan IC 555 seperti pada gambar berikut:

Gambar 3. Rangkaian osilator LDR dan IC 555

Kemudian menyambungkan ke power supply dan menyambungkan output ke osiloskop.


Setelah rangkaian dipastikan benar maka power supply dihidupkan, dan dengan memvariasi
intensitasnya dilihat periode yang dihasilkan kemudian mencatat data yang dihasilkan dalam
percobaan dan bandingkan hasilnya apabila posisi resistor ketika R1 = LDR dan R2 = potensio
dan sebaliknya.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Setelah melakukan percobaan osilator jembatan wien, diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 1. Data Pengamatan Ketika R1 = LDR dan R2 = Potensio = 1KΩ


Data 1
Intensitas Cahaya (cd) Periode (s)
75 0.00024
70 0.00024
65 0.00024
60 0.00024
55 0.00028
50 0.00028
45 0.00032
40 0.00029
ISSN 1234-5678 F-3
ARTIKEL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 2
JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2019

35 0.0003
30 0.00031
25 0.00031
20 0.00031
15 0.00032
10 0.0004
5 0.00052
0 0.006

Tabel 2. Data Pengamatan Ketika R1 = Potensio = 1KΩ dan R2 = LDR


Data 2
Intensitas Cahaya (cd) Periode (s)
75 0.00019
70 0.00019
65 0.00019
60 0.00019
55 0.00019
50 0.0002
45 0.00023
40 0.00024
35 0.00026
30 0.00029
25 0.00033
20 0.00042
15 0.00043
10 0.00046
5 0.00056
0 0.0018

Pada percobaan yang sudah dilakukan diperoleh hubungan antara intensitas dan
periodenya sebagai berikut:
Grafik Hubungan Antara Intensitas Cahaya Dengan
Periode Osilasi
0.007

0.006

0.005

0.004 Gelap
Periode (s)

0.003 Terang

0.002 y = -3E-05x + 0.0017 Linear (Gelap)


y = -1E-05x + 0.0008 Linear (Terang)
0.001

0
0 20 40 60 80
-0.001
Intensitas Cahaya (cd)

ISSN 1234-5678 F-4


ARTIKEL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 2
JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2019

Dari data di atas terlihat bahwa besarnya intensitas cahaya berbanding terbalik dengan
besarnya periode otuput dari IC 555. Hal ini terjadi karena intensitas cahaya berbanding terbalik
dengan besarnya hambatan ldr dan hambatan ldr berbanding terbalik dengan frekuensi output
𝟏
dan frekuensi output berbanding terbalik dengan periode output atau persamaannya 𝑰 ≈ 𝑹 ≈
𝟏
𝒇 ≈ 𝑻 sehingga intensitas cahaya berbanding terbalik dengan periode. Jika dibuatkan grafik
didapati grafik yang eksponensial. Dalam percobaan ini digunakan dua osilator yang berbeda
yaitu osilator petama menggunakan ldr sebagai r1 dan osilator kedua menggunakan ldr sebagai
r2. Dari grafik diatas terlihat bahwa gradien osilator pertama lebih besar namun jika dilihat
secara seksama jika kita mengabaikan data percobaan pertama terlihat bahwa gradien osilator
kedua lebih besar hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa besarnya frekuensi 𝒇 =
𝟏
(𝑹𝟏+𝟐𝑹𝟐)𝑪
.

KESIMPULAN
Pada percobaan diperoleh kesimpulan besarnya itensitas cahaya berbanding terbalik
dengan besarnya periode output IC 555. Dimana grafik periode terhadap intensitas cahaya
berupa garis eksponensial. Dari grafik terlihaat bahwa gradien osiloskop pertama lebih besar
naun jika dicermati dengan mengabaikan data pertama didapati gradien osiloskop kedua lebih
besar yang mana sudah menunjukan kesesuaian dengan teori yang telah ada.

UCAPAN TERIMA KASIH


Terima kasih kepada Bapak Heriyanto S.Pd, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing kami untuk mempelajari Elektronika Dasar lebih dalam lagi.

DAFTAR RUJUKAN
1. Chattopadhyay, D., dkk. 1989. Dasar Elektronika. Jakarta: UI Press.
2. Wulandari, Suci. 2014. “Transmitter pada Sistem Keamanan CCTV dan Kehadiran
Tamu dengan menggunakan Komunikasi Dua Arah.” Laporan Akhir.
Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya
3. ____________https://catatansialalfin.blogspot.com/2016/12/transistor-sebagai-switch-
dengan-ldr.html (diakses pada tanggal 28 November 2019)

ISSN 1234-5678 F-5


ARTIKEL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 2
JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2019

Lampiran

ISSN 1234-5678 F-6

Anda mungkin juga menyukai