Anda di halaman 1dari 15

INTERFEROMETER

MICHELSON
Kelompok 5
1. Asfiyanti Latifah (1703226130)
2. Faihza Arvian Priyambada (170322613085)
3. Mega Friska Mauliana (1703226130)
Tujuan

 Memahami cara kerja Interferometer Michelson


 Mengukur panjang gelombang sinar laser He-Ne
Dasar Teori
 Interferensi merupakan superposisi dua
gelombang atau lebih yang bertemu pada
satu titik ruang
 Interferensi Konstruktif : Dua gelombang
berinterferensi memiliki fase, amplitudo
dan frekuensi yang sama
 Interferensi Destruktif : Dua gelombang
berinterferensi memiliki fase, amplitudo
dan frekuensi yang berbeda
 Interferometer adalah alat yang
dapat digunakan untuk mengukur
panjang atau perubahan panjang
dengan ketelitian yang sangat tinggi
berdasarkan garis-garis interferensi
 Interferometer ini terdiri dari beam
spitter, dua buah cermin yakni
cermin referensi dan cermin uji
 Perubahan panjang lintasan -> S = nλ
 Panjang gelombang λ = 2 |M2’-M2|/n
Alat dan Bahan
1. Set alat Interferometer
Michelson
2. Laser He-Ne
3. Layar Putih
Prosedur Percobaan

 Menyiapkan alat dan bahan.


 Mengatur posisi laser He-Ne agar tidak mudah goyang dan
mengarahkannya ke set alat Interferometer Michelson.
 Menyalakan laser He-Ne dan mengatur cermin setengah
mengkilat agar laser dapat ditransmisikan ke M2 dan
dipantulkan ke M1.
 Mengatur M2 agar terbentuk bayangan cincin di layar.
 Mencatat posisi M2 (posisi awal cermin), kemudian
menggeser cermin M2 secara perlahan menggunakan vernier
sehingga menjadi M2’, dan mencatat jumlah pergeseran
pola terang-gelap n.
 Melakukan prosedur 5 sebanyak 10 kali sehingga
mendapatkan 10 data.
Data Pengamatan
No. M2 M2’ n

1. 0 1 3

2. 0 2 5

3. 0 3 7

4. 0 4 9

5. 0 5 12

6. 0 6 15

7. 0 7 17

8. 0 8 20

9. 0 9 22

10 0 10 25
Analisis Data
Hubungan antara Dua Kali Perubahan Skala dengan Pergeseran Pola Terang-Gelap
0.0000009

0.0000008
Dua Kali Perubahan Posisi Skala (meter/skala)

0.0000007

0.0000006
y = 3E-08x + 6E-09

0.0000005

0.0000004

0.0000003

0.0000002

0.0000001

0
0 5 10 15 20 25 30
Perubahan Pola Gelap-Terang (terang-gelap-terang, n=1)
No. x=n y = 2|M2'-M2| (m) x2 y2 xy

1. 3 0.00000008 9 6.4E-15 0.00000024

2. 5 0.00000016 25 2.56E-14 0.0000008

3. 7 0.00000024 49 5.76E-14 0.00000168

4. 9 0.00000032 81 1.024E-13 0.00000288

5. 12 0.0000004 144 1.6E-13 0.0000048

6. 15 0.00000048 225 2.304E-13 0.0000072

7. 17 0.00000056 289 3.136E-13 0.00000952

8. 20 0.00000064 400 4.096E-13 0.0000128

9. 22 0.00000072 484 5.184E-13 0.00001584

10 25 0.0000008 625 6.4E-13 0.00002

135 0.0000044 2331 2.464E-12 0.00007576


λ = b =3,2173.10-8 m = 32,2 nm

Jadi panjang gelombang laser He-Ne adalah λ = (3,22 ± 0,06) 10-8 m dengan ralat relatif 1,98% (3 AP)
Pembahasan
 Pada percobaan interferometer Michelson ini diminta untuk menentukan
panjang gelombang dari Laser He-Ne dengan cara menembakkan laser tersebut
ke set alat interferometer Michelson dan mengamati pola terang-gelap yang
ditampilkan di layar. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, diketahui
bahwa perubahan pola terang-gelap hasil interferensi sebanding dengan dua
kali perubahan posisi cermin movable, dimana hal tersebut menandakakn
bahwa semakin besar pergeseran cermin tersebut maka perubahan pola
terang-gelap akan semakin besar.
 Kemudian dari percobaan ini dapat diketahui panjang gelombang dari laser He-
Ne adalah nilai dari kemiringan grafik antara dua kali perubahan posisi cermin
dengan jumlah perubahan pola terang-gelap yaitu λ = (3,22 ± 0,06) 10-8 m
dengan ralat relatif 1,98% (3 AP). Hasil ini sangat berbeda jauh dengan panjang
gelombang laser He-Ne yang sebenarnya yaitu 663 nm. Hal ini disebabkan
karena kurangnya ketelitian dalam pengambilan data saat percobaan
berlangsung dan kurangnya ketelitian saat perhitungan. Besar ralat relatif
menunjukkan bahwa hasil perhitungan yang dilakukan kurang akurat.
 Kesulitan yang dialami saat melakukan percobaan adalah mengatur cermin
pada set alat interferometer Michelson agar laser bisa berinterferensi dan
membentuk pola terang-gelap dan saat mengubah posisi cermion menggunakan
skala vernier dikarenakan skala vernier tersebut sangat sensitif sehingga harus
diputar secara perlahan agar perubahan pola-terang bisa diamati.
Kesimpulan

 Cara kerja Interferometer Michelson ini adalah ketika


laser ditembakkan ke cermin separuh mengkilat M maka
cahaya laser akan terbagi menjadi dua, sebagian
dipantulkan ke cermin referensi M1 dan sebagian lagi
ditransmisikan ke cermin uji M2. Kemudian cahaya dari
M1 dan M2 diteruskan atau dipantulkan lagi ke M dan
dipantulkan lagi ke layar putih. Hasilnya adalah pola
interferensi terang – gelap seperti cincin dikarenakan
kedua cahaya berasal dari sumber yang sama.
 Panjang gelombang laser He-Ne adalah λ = (3,22 ± 0,06)
10-8 m dengan ralat relatif 1,98% (3 AP). Hasil ini sangat
berbeda jauh dengan panjang gelombang laser He-Ne
yang sebenarnya yaitu 663 nm.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai