MICHELSON
Kelompok 5
1. Asfiyanti Latifah (1703226130)
2. Faihza Arvian Priyambada (170322613085)
3. Mega Friska Mauliana (1703226130)
Tujuan
1. 0 1 3
2. 0 2 5
3. 0 3 7
4. 0 4 9
5. 0 5 12
6. 0 6 15
7. 0 7 17
8. 0 8 20
9. 0 9 22
10 0 10 25
Analisis Data
Hubungan antara Dua Kali Perubahan Skala dengan Pergeseran Pola Terang-Gelap
0.0000009
0.0000008
Dua Kali Perubahan Posisi Skala (meter/skala)
0.0000007
0.0000006
y = 3E-08x + 6E-09
0.0000005
0.0000004
0.0000003
0.0000002
0.0000001
0
0 5 10 15 20 25 30
Perubahan Pola Gelap-Terang (terang-gelap-terang, n=1)
No. x=n y = 2|M2'-M2| (m) x2 y2 xy
Jadi panjang gelombang laser He-Ne adalah λ = (3,22 ± 0,06) 10-8 m dengan ralat relatif 1,98% (3 AP)
Pembahasan
Pada percobaan interferometer Michelson ini diminta untuk menentukan
panjang gelombang dari Laser He-Ne dengan cara menembakkan laser tersebut
ke set alat interferometer Michelson dan mengamati pola terang-gelap yang
ditampilkan di layar. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, diketahui
bahwa perubahan pola terang-gelap hasil interferensi sebanding dengan dua
kali perubahan posisi cermin movable, dimana hal tersebut menandakakn
bahwa semakin besar pergeseran cermin tersebut maka perubahan pola
terang-gelap akan semakin besar.
Kemudian dari percobaan ini dapat diketahui panjang gelombang dari laser He-
Ne adalah nilai dari kemiringan grafik antara dua kali perubahan posisi cermin
dengan jumlah perubahan pola terang-gelap yaitu λ = (3,22 ± 0,06) 10-8 m
dengan ralat relatif 1,98% (3 AP). Hasil ini sangat berbeda jauh dengan panjang
gelombang laser He-Ne yang sebenarnya yaitu 663 nm. Hal ini disebabkan
karena kurangnya ketelitian dalam pengambilan data saat percobaan
berlangsung dan kurangnya ketelitian saat perhitungan. Besar ralat relatif
menunjukkan bahwa hasil perhitungan yang dilakukan kurang akurat.
Kesulitan yang dialami saat melakukan percobaan adalah mengatur cermin
pada set alat interferometer Michelson agar laser bisa berinterferensi dan
membentuk pola terang-gelap dan saat mengubah posisi cermion menggunakan
skala vernier dikarenakan skala vernier tersebut sangat sensitif sehingga harus
diputar secara perlahan agar perubahan pola-terang bisa diamati.
Kesimpulan