170, Cimahi
DAFTAR ISI
BAB I
DEFINISI ............................................................................................................................. 3
A. Umum ......................................................................................................................... 3
B. Pengertian................................................................................................................... 3
BAB II
RUANG LINGKUP............................................................................................................. 4
BAB III
KEBIJAKAN ....................................................................................................................... 5
BAB IV
TATA LAKSANA ............................................................................................................... 6
C. Pelaporan .................................................................................................................... 9
F. Feedback ................................................................................................................... 13
BAB V
DOKUMENTASI .............................................................................................................. 14
BAB I
DEFINISI
A. Umum
Pengukuran fungsi klinis dan fungsi manajemen di rumah sakit akan menghasilkan
akumulasi data serta informasi. Untuk memahami seberapa baik kemampuan rumah sakit
bergantung pada hasil analisis data dan informasi yang terkumpul dibanding rumah sakit
lain. Pada rumah sakit besar dan kompleks sifatnya dibutuhkan teknologi dan atau staf
yang mempunyai kompetensi mengelola data. Rumah sakit memahami prioritas
pengukuran dan perbaikan sebagai dukungan yang penting. Mereka memberikan
dukungan secara konsisten sesuai dengan sumber daya rumah salkit dan pengingkatan
mutu. Oleh karena itu, rumah sakit perlu mempunyai sistem manajemen data yang
didukung dengan teknologi informasi mulai dari pengumpulan, pelaporan, analisis,
validasi, serta publikasi data untuk internal rumah sakit dan eksternal rumah sakit.
Publikasi data harus untuk internal rumah sakit dan eksternal rumah sakit. Publikasi data
harus memperhatikan kerahasiaan pasien sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
B. Pengertian
3
BAB II
RUANG LINGKUP
A. Ruang Lingkup
Maksud penyusunan panduan ini adalah sebagai pedoman dalam proses pengelolaan
data PMKP RSU Avisena. Dengan tujuan sebagai berkut :
1. Umum. Tujuan umum dari panduan ini adalah untuk mendukung asuhan pasien,
manajemen rumah sakit dan program mutu.
2. Khusus. Adapun tujuan khusus dari panduan ini adalah :
a. Sebagai acuan untuk staf pemberi layanan kesehatan dalam mengelola data di
RSU Avisena.
b. Menyeragamkan cara pengelolaan data di RSU Avisena.
c. Memudahkan proses analisa data mutu
4
BAB III
KEBIJAKAN
A. Kebijakan Umum
Rumah sakit menyediakan teknologi dan dukungan lainnya untuk mendukung sistem
manajemen data pengukuran mutu terintegrasi sesuai dengan perkembangan teknologi
informasi.
B. Kebijakan Khusus
1. Rumah sakit mempunyai regulasi sistem manajemen data program PMKP yang
terintegritas meliputi data indikator mutu, indikator prioritas rumah sakit, data
pelaporan insiden keselamatan, data hal monitoring kinerja staf klinis, data hasil
pengukuran budaya keselamatan pasien.
2. Integrasi seluruh data yang meliputi pengumpulan, pelaporan, analisis, validasi tidak
terlepas dari fasilitas dan teknologi untuk menerapkan sistem manajemen data.
3. Untuk pengolahan data indikator mutu menggunakan sistem olah data sederhana
yaitu dengan program Microsoft Exel dan atau program SPSS
4. Publikasi informasi indikator mutu melalui website RSU Avisena mengguakan
teknologi internet
5
BAB IV
TATA LAKSANA
1. Pengumpulan Data
Data diperoleh melalui suatu proses kegiatan pencatatan yang dikumpulkan sesuai
dengan kebutuhan informasi yang akan dikelola. Tujuan pengumpulan data adalah
selain untuk mengetahui jumlah unsur yang akan dinilai juga untuk mengetahui
karakteristik dari masing masing unsur tersebut. Dalam pelaksanaan pengumpulan
data ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu siapa yang akan mengumpulkan
data, bagaimana cara pengumpulannya, menggunakan alat apa, metodenya yang
digunakan dan apa yang akan dinilai atau diukur.
6
a. Pengumpul Data
Dalam setiap satuan kerja harus ditetapkan siapa yang bertanggung jawab untuk
pengumpulan data. Pengumpul data bisa lebih dari 1 orang tergantung dengan
kebutuhan dari masing masing satuan kerja. Setiap Pengumpul data harus sudah
mendapat pelatihan tentang cara mengambil data yang benar sehingga memiliki
kemampuan untuk melakukan pengumpulan data yang akurat dan
meminimalisasi data yang bias. Pengumpul data dan Penanggung jawab mutu
harus selalu berkoordinasi pada saat melakukan proses pengumpulan data.
b. Cara Pengumpulan Data
Cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data bisa dilakukan dengan beberapa
macam, tergantung pada unsur yang akan diukur, diantara adalah sebagai berikut
Pengamatan atau observasi
Survei menggunakan kuesioner
Pengisian formulir atau kertas kerja
Melakukan pengukuran langsung
Waktu pengumpulan data bisa dilakukan secara periodik, bisa harian, mingguan
atau bulan tergantung unsur yang akan dipantau.
c. Metode Pengumpulan Data
Metode untuk pengambilan data ada dua macam, yaitu sensus dan
sampling :
Sensus
adalah cara pengumpulan data bila seluruh elemen populasi dinilai satu per
satu. Untuk melakukan sensus karena melihat seluruh elemen maka
memerlukan tenaga dan waktu yang banyak.
Metode sensus digunakan oleh satuan kerja untuk mengumpulkan data
cakupan pelayanan, yang harus dilakukan setiap hari baik secara manual
atau bila sudah menggunakan aplikasi system informasi bisa dilakukan
secara elektronik. Untuk data pemantauan mutu layanan dan keselamatan
pasien juga bisa dilakukan dengan metode sensus, namun bisa juga dengan
sampling.
Sampling
adalah yang dapat mewakili sebanyak mungkin karakteristik
populasi.Dalam bahasa pengukuran, artinya sampel harus valid, yaitu bisa
7
mengukur sesuatu yang seharusnya diukur.Sampel yang valid ditentukan
oleh dua pertimbangan. Pertama, akurasi atau ketepatan, yaitu tingkat
ketidak adaan “bias” (kekeliruan). Dengan kata lain, dalam makin sedikit
tingkat kekeliruan yang ada dalam sampel, makin akurat sampel tersebut.
Kedua, presisi. Kriteria kedua dari sampel yang baik adalah memiliki
tingkat presisi estimasi. Presisi mengacu pada persoalan sedekat mana
estimasi kita dengan karakteristik populasi.
Jumlah Sampel
Tidak ada pedoman atau rumusan yang baku terkait jumlah sampel, untuk
pengukuran jumlah sampel bila mengacu pada rekomendasi JCI,adalah
sebagai berikut
- Untuk jumlah populasi kurang dari 64 : jumlah sampel 100% dari
populasi
- Untuk jumlah populasi antara 64-319 : jumlah sampel yang diambil 64
- Untuk jumlah populasi antara 320 – 629 : jumlah sampel 20% dari
populasi
- Untuk jumlah populasi lebih dari atau sama dengan 630 : jumlah
sampel yang diambil 128
Bila mengacu pada rumus perhitungan Slovin yaitu n = N / 1+Ne² ,dimana n
adalah jumlah sampel, N adalah jumlah populasi dan e adalah persen
kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang
dapat ditolerir dalam hal ini nilainya 5 %.
d. Cara Pengumpulan Data
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel.Dalam
pengambilan sampel terdapat dua teknik sampling yaitu probability sampling
dan nonprobability sampling.Probability sampling adalah teknik sampling yang
memberipeluang sama kepada anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel. Sedangkan nonprobability sampling kurang atau tidak bisa memberi
peluang sama kepada anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Teknik sampling dengan probability sampling meliputi, simple random
sampling, systematic sampling, stratified random sampling, dan cluster
sampling.
8
e. Cara Pengambilan Sample
Untuk pengambilan sampel ada beberapa cara, diantaranya adalah secara acak
(Random) dan bukan acak ( non Random). Cara acak adalah pemilihan
dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap elemen mempunyai kesempatan yang
sama untuk terpilih menjadi sampel.
Cara ini dianggap lebih obyektif dibandingkan dengan cara bukan acak, karena
pada cara bukan acak pemilihan dilakukan lebih subjektif dimana setiap elemen
tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel.
Agar hasil pengukuran unsur yang akan dinilai khususnya untuk pengukuran
data indikator mutu dan keselamatan pasien dapat dianalisis dengan baik, maka
sebaiknya pengambilan sampel dilakukan dengan metode acak.
Untuk mengambil sampel bisa menggunakan metode atau teknik sampling acak
sederhana (Simple Random Sampling) dengan cara undian bila jumlah sampel
kurang dari 100.
Penggunaan computer (Excel ) atau menggunakan aplikasi berbayar ( Mini Tab)
dilakukan bila jumlah sampel lebih dari 100.
C. Pelaporan
Direktur RSU
Avisena
Pembahasan di rapat
Pimpinan Koordinasi
Bidang/bagian
terkait
Komite PMKP
Pengembangan mutu Akreditasi & Sertifikasi
Tembusan
Unit Kerja
12
F. Feedback
Feedback dilakukan oleh Komite PMKP kepada unit setelah ada rekomendasi dari
Direktur RSU Avisena dan PT Avisena Mandiri Sejahera terhadap laporan mutu yang
telah dikirimkan. Bentuk feedback dengan melakukan rapat sosialisasi dari rekomenndasi
yang diberikan.
G. Publikasi Data
Publikasi data dilakukan secara internal maupun eksternal atas capaian dari indikator
mutu unit dan rumah sakit.
1. Publikasi data internal. Data yang sudah divalidasi dan dinyatakan valid di
publikasikan melalui pemasangan hasil capaian indikator mutu di papan
pengumuman mutu.
2. Publikasi data eksternal. Data yang sudah divalidasi dan dinyatakan valid
dipublikasikan melalui website RSU Avisena dengan memperhatikan keamanan dan
kerahasiaan.
13
BAB V
DOKUMENTASI
Data pasien harus di dokumentasikan dalam rekam medis pasien di RSU Avisena. Data
laporan rekam medik, laporan indikator mutu, laporan instalasi/bagian/unit di dokumentasikan
dalam bentuk hardcopy dan softcopy yang dikirim melalui email ke Direktur. Pada periode
tertentu terutama akhir tahun laporan tersebut dikumpulkan data dan dicetak sebagai laporan
tahunan. Data mutu dan laporan insiden didokumentasikan secara tertulis dengan formulir
yang sudah ditetapkan dan dikumpulkan oleh Komite PMKP.
Pada tahap pendokumentasian kegiatan yang dilakukan meliputi :
a. Pengumpulan SPO terkait menajemen data PMKP
b. Penyusunan hardcopy dan softcopy data
c. Pembuatan laporan
14