Anda di halaman 1dari 26

PANDUAN PENGORGANISASIAN UNIT

KESEHATAN LINGKUNGAN

RUMAH SAKIT UMUM AVISENA


TAHUN 2019
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
BAB II
GAMBARAN UMUM .............................................................................................................. 3
2.1. Sejarah Rumah Sakit ........................................................................................................ 3
2.2. Tugas Pokok Dan Fungsi Rumah Sakit ........................................................................... 4
BAB III
VISI MISI TUJUAN & BUDAYA KERJA RSU AVISENA................................................ 5
3.1. VISI RSU AVISENA .................................................................................................. 5
3.2. MISI RSU AVISENA .................................................................................................. 5
3.3. MOTTO ....................................................................................................................... 5
3.4. TUJUAN ...................................................................................................................... 5
3.3.1. TUJUAN JANGKA PANJANG .......................................................................... 5
3.4.2. TUJUAN JANGKA PENDEK ............................................................................. 5
3.5 BUDAYA KERJA RSU AVISENA............................................................................ 6
BAB IV
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM AVISENA .................... 7
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI BAGIAN KESEHATAN LINGKUNGAN ........................... 8
BAB VI
URAIAN JABATAN ................................................................................................................ 9
4.1 URAIAN JABATAN ................................................................................................... 9
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA ................................................................................................ 11
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL .............................................. 14
8.1 KUALIFIKASI TENAGA ......................................................................................... 14
8.2 POLA KETENAGAAN ............................................................................................ 14
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI ..................................................................................................... 17
9.1 REKRUTMEN (PENERIMAAN) ............................................................................. 17
9.2 SELEKSI (PENYARINGAN) ................................................................................... 17
9.3 PROGRAM ORIENTASI.......................................................................................... 18
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT ....................................................................................................... 21
10.1 PENGERTIAN .......................................................................................................... 21
10.2 TUJUAN .................................................................................................................... 21
BAB XI
PELAPORAN ......................................................................................................................... 22
11.1 PENGERTIAN .......................................................................................................... 22
11.2 JENIS PENCATATAN ............................................................................................. 22
11.3 JENIS LAPORAN ..................................................................................................... 22
BAB I
PENDAHULUAN

Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas kesehatan merupakan sumber daya kesehatan
yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah sakit mempunyai karakteristik dan organisasi
yang sangat kompleks. Berbagai jenis kegiatan dan jenis tenaga kesehatan dengan perangkat
keilmuan yang beragam berinteraksi satu sama lain.
Isu globalisasi mengisyaratkan bahwa mekanisme pasar akan semakin didominasi oleh
perusahaan atau organisasi yang mampu memberikan pelayanan atau menghasilkan produk
unggulan yang memiliki daya saing tinggi dalam memanfaatkan peluang pasar. Kondisi
tersebut berlaku pula bagi industri jasa kesehatan khususnya rumah sakit.
Dampak globalisasi terhadap kegiatan pelayanan kesehatan di Indonesia semakin marak
dan menjadi semakin nyata dengan berdirinya rumah sakit pemodal asing. Jasa pelayanan
kesehatan telah berubah menjadi bentuk industri pelayanan kesehatan yang menimbulkan
persaingan dalam memberikan jasa pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelanggan
sebanyak-banyaknya.
Rumah Sakit Umum Avisena sebagai salah satu rumah sakit swasta yang berada di
wilayah Cimahi Selatan, memiliki pelayanan berbasis medis dan keperawatan. Sebagai
fasilitas pelayanan publik, orientasi RSU Avisena diarahkan kepada kepuasan konsumen
dengan berusaha memberikan pelayanan semaksimal mungkin bagi masyarakat.
Usaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan dilakukan melalui penyediaan tenaga-
tenaga yang profesional dan kompeten di bidangnya, peralatan yang memadai dan standar
pelayanan yang tinggi. Strategi pengembangan RSU Avisena diarahkan untuk dapat
mengantisipasi tuntutan kebutuhan masa kini dan tantangan masa depan yang harus dipenuhi.
RSU Avisena sebagai instansi pelayanan masyarakat diharapkan mampu
mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan keuntungan yang memadai.
Keuntungan baik dalam aspek sosial yang merupakan visi yang melekat dalam peran rumah
sakit dan keuntungan dalam aspek finansial agar RSU Avisena dapat terus bertahan dan
mengembangkan diri. Dalam usaha mencapai tujuan, RSU Avisena diharapkan dapat
mengaplikasikan manajemen strategis pada tahun 2015. Melalui manajemen strategis,
diharapkan RSU Avisena dapat menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan di masa
mendatang.

1
Manajemen strategis merupakan kegiatan kolektif yang menyangkut pemahaman
tentang hakekat dan implikasi dari perubahan eksternal, kemampuan untuk mengembangkan
strategi yang efektif dalam menghadapi perubahan dan kemauan serta kemampuan untuk
mengelola secara aktif momentum organisasi. Adalah merupakan suatu keharusan bagi
manajer rumah sakit, untuk memahami perubahan-perubahan yang terjadi di
lingkungannya.Seorang manajer tidak hanya responsif terhadap perubahan tetapi harus
mampu menciptakan masa depan.
RSU Avisena harus semakin berusaha meningkatkan dan mengembangkan pelayanan
kesehatan yang diiringi dengan pengembangan fasilitas-fasilitas pendukung. Untuk
menentukan kegiatan atau program yang akan dilakukan, diperlukan suatu rencana yang
disusun secara sistematis yang mencakup rencana pengembangan serta dana yang diperlukan.
Perencanaan yang sistematis merupakan langkah awal untuk menetapkan tujuan dan sasaran
yang diinginkan serta langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Adapun systimatika penyusunan Pedoman Pengorganisasian RSU AVISENA :
I. Pendahuluan
II. Gambaran Umum
III. Visi, Misi, Motto, Nilai Dasar & Tujuan RSU AVISENA
IV. Bagan Struktur Organisasi Rumah Sakit
V. Uraian Jabatan
VI. Tata Hubungan Kerja
VII. Job Spesifikasi / Kualifikasi
VIII. Penutup

2
BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1. Sejarah Rumah Sakit


Rumah Sakit Avisena berawal dari sebuah praktek dokter bersama atas prakarsa
dr.Lia Yuliana Elsis Yunda selaku pemilik yang dimulai sejak tahun 2007 dan
dikembangkan menjadi Rumah Sakit Umum tahun 2010 sampai dengan tahun 2012
dibawah pengelolaan Yayasan Avisena Mandiri Sejahtera.
Seiring dengan perubahan waktu dan pengelolaan rumah sakit awalnya dikelola oleh
Yayasan Avisena Mandiri Sejahtera dialihkan pengelolaannya kepada PT. Avisena
Mandiri Sejahtera dan adanya tuntutan dari masyarakat agar rumah sakit memberikan
pelayanan kesehatan yang lebih.
Berangkat dari latar belakang tersebut PT. Avisena Mandiri Sejahtera selaku pemilik
RSU Avisena berkeinginan untuk meningkatkan status menjadi RS Umum Kelas D yang
pengembangannya dilaksanakan secara bertahap. Dengan dikeluarkan Surat Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.03/I/0527/2015 mengenai Penetapan Kelas Rumah
Sakit Umum Avisena menjadi Rumah Sakit Kelas D tertanggal 2 Maret 2015 dan Surat
Izin Walikota Cimahi Nomor 503.37/002/1392/KPPT/2015 tentang Izin Operasional
Tetap Rumah Sakit Umum Kelas D tertanggal 23 Juni 2015, maka sejak tanggal
dikeluarkannya izin operasional tetap tersebut RSU Avisena dapat melayani kasus-kasus
umum dengan kapasitas 50 tempat tidur ditambah fasiltas-fasilitas pendukung pelayanan
lainnya.
Rumah Sakit Umum Avisena berlantai tiga, berdiri di atas tanah seluas
2.112,90 m2 dengan bangunan seluas 1.245,8 m2. Lantai satu digunakan untuk
kebutuhan IGD, Rawat Jalan, Rekam Medik, Farmasi, Laboratorium, Radiologi,
Administrasi kantor dan Keuangan. Lantai dua digunakan untuk kebutuhan Ruang
Kebidanan, Kamar Operasi, HCU, Logistik Farmasi, IT, Kantor Keuangan, Gizi dan
Binatu. Lantai tiga digunakan untuk ruang Rawat Inap. Total bed RSU Avisena Tahun
2019 adalah 96 tempat tidur ditambah dengan fasilitas lain yang mendukung pelayanan.
Dengan motto “Melayani Dengan Sepenuh Hati”, kami senantiasa bekerja dengan
sopan santun, rendah hati, dan penuh tanggung jawab untuk kebaikan dunia dan akhirat.
Sesuai dengan visi dan misinya RSU Avisena mencoba menerapkan nilai-nilai keislaman
dalam aspek pelayanan serta manajemennya dengan harapan semua pasien yang berobat

3
ke RSU Avisena dapat sembuh dengan baik secara jasmani maupun rahani, tanpa
membedakan ras, agama maupun sosial ekonominya.

2.2. Tugas Pokok Dan Fungsi Rumah Sakit

Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan paripurna,


pendidikan dan pelatihan, pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan.
Dalam melaksanakan tugasnya Rumah Sakit menyelenggarakan fungsi:
a. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan
paripurna di wilayah Cimahi Selatan;
b. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan dalam rangka meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia dalam pemberian pelayanan kesehatan melalui unit
diklat yang ada;
c. Melaksanakan administrasi rumah sakit;
d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pemilik Rumah Sakit Umum
Avisena melalui Rapat yang dilakukan oleh pemilik yang nantinya di sampaikan
melalui direktur rumah sakit.

4
BAB III
VISI MISI TUJUAN & BUDAYA KERJA
RSU AVISENA

3.1. VISI RSU AVISENA


Menjadi Rumah Sakit yang unggul dan terpercaya dalam pelayanan kesehatan
masyarakat di kawasan Cimahi dan sekitarnya tahun 2022

3.2. MISI RSU AVISENA


3.2.1 Memberikan pelayanan yang profesional, kekeluargaan dan amanah
3.2.2 Mendukung program pemerintah untuk memningkatkan derajat kesehatan
masyarakat

3.3. MOTTO
“Melayani Dengan Sepenuh Hati”

3.4. TUJUAN
3.3.1. TUJUAN JANGKA PANJANG
1. Mengusahakan standar kualitas pelayanan yang bermutu kepada pasien sebagai
prioritas utama dan SDM yang bekerja di RSU Avisena.
2. Mengusahakan terbentuknya SDM yang unggul sebagai tenaga profesional yang
beriman dan bertaqwa.
3. Secara bertahap meningkatkan kesejahteraan karyawan rumah sakit.
4. Menjadikan total quality management sebagai jiwa RSU Avisena dalam
meningkatkan kinerja dan kualitas secara berkesinambungan.
5. Ikut serta melaksanakan program pemerintah untuk meningkatkan mutu kesehatan
masyarakat.

3.4.2. TUJUAN JANGKA PENDEK


1. Memantapkan kesiapan semua instalasi di RSU Avisena dalam menghadapi
akreditasi.

5
2. Memperbaiki dan menyempurnakan mutu kualitas pelayanan kepada pasien, baik
pasien rawat jalan maupun rawat inap dengan memperbaiki prosedur pelayanan.
Melengkapi sarana pengobatan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
3. Meningkatkan produktivitas karyawan RSU Avisena dengan pelatihan
untukmeningkatkan keterampilan, pengetahuan serta menciptakan suasana kerja
yang harmonis dengan memperbaiki/menyempurnakan peraturan ketenagakerjaan
yang sudah ada.

3.5 BUDAYA KERJA RSU AVISENA


Janji Hati Rumah Sakit Umum Avisena :
(A) Amanah penuh kesungguhan adalah jiwa kami.
(V) Visible, maju dan berkembang adalah langkah kami.
(I) Iman dan taqwa melandasi kerja kami.
(S) Semangat, kreatif dan terampil adalah identitas kami.
(E) Empati dan memuliakan orang lain adalah karakter kami.
(N) Nyaman dan kepuasan pelanggan adalah tujuan kami.
(A) Antusias dan berkarya adalah keseharian kami.

6
BAB IV
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM AVISENA

7
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI BAGIAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Direktur

Manager HRD & GA

Kepala Sub Bagian


Kesehatan Lingkungan

Kendaraan

Security

Parkir

8
BAB VI
URAIAN JABATAN

4.1 URAIAN JABATAN


4.1.1 Nama Unit Kerja : Kesehatan Lingkungan
4.1.2 Nama Jabatan : Kepala Sub Bagian Kesehatan Lingkungan
4.1.3 Pengertian
Seorang tenaga professional yang diberi tugas dan tanggung jawab terhadap
seluruh kegiatan pelaksanaan bagian kesehatan lingkungan di RSU Avisena
yang efektif dan efisien
4.1.4 Tugas pokok :
Melakukan kegiatan pengawasan terhadap kompenen kesehatan lingkungan
(fisik, kimia, dan mikrobiologi) rumah sakit.
4.1.5 Uraian kerja :
a. Menyusun perencanaan di bidang kesehatan lingkungan, termasuk
program dan target unit kesehatan lingkungan.
b. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
kesehatan lingkungan / kesehatan lingkungan dan lingkungan hidup.
c. Melakukan koordinasi dengan atasan dalam dalam melakukan pekerjan.
d. Menyusun anggaran untuk pelaksanaan pemeliharaan dan pengambilan
sampel lingkungan secara rutin/berkala.
e. Menyusun dan mengevaluasi Standar Prosedur Operasional (SPO) yang
dibutuhkan.
f. Membuat evaluasi serta perbaikan sistem, baik mengenai penyediaan air
bersih, pengolahan air buangan, pengelolaan limbah padat (sampah)
maupun pengelolaan Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).
g. Melakukan monitoring, pengawasan dan menjaga agar kualitas air bersih,
air minum, dan air buangan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
h. Melakukan monitoring pemberian bakteri dan kaporit pada IPAL dan
pencatatan debit air limbah harian.
i. Melakukan pengambilan sampel lingkungan untuk pemeriksaan yang
dilakukan oleh pihak laboratorium yang ditunjuk Rumah Sakit Umum
Avisena

9
j. Mendokumentasikan limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) yang
dihasilkan setiap harinya
k. Membuat label dan simbol pada kemasan B3 dan limbah B3 sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
l. Membuat Permintaan Barang (PB)
m. Bersama-sama dengan Komite Pencegahan Penyakit Infeksi (KPPI)
melakukan program KPPI
4.1.6 Tanggung Jawab :
a. Bertanggung jawab terhadap keberadaan seluruh dokumen di unit
Kesehatan lingkungan.
b. Menjaga dan merawat inventaris perusahaan serta kebersihannya
c. Membina hubungan baik dengan pihak lain di luar rumah sakit untuk
kepentingan rumah sakit.
4.1.7 Wewenang
a. Memantau kinerja pihak ketiga pest control dalam tugasnya sebagai
pengendali hama, tikus dan hewan pengganggu lainnya.
b. Melakukan pengawasan terhadap angggota security
c. Memantau kinerja terhadap anggota driver rumah sakit
d. Melakukan pengawasan terhadap pengelolaan parkir rumah sakit
4.1.8 Hasil Kerja
a. Laporan bulanan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
b. Laporan bulanan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
c. Laporan pemantauan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UPL)
d. Laporan pengelolaan limbah fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes)
e. Laporan pemeriksaan kualitas lingkungan rumah sakit

10
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Bagian Penunjang Medis Kepala Bagian Umum Bagian Pelayanan Medis

Bagian Housekeeping Bagian Laundry

Bagian
Instalasi Rawat Inap Bagian Maintenance
Kesehatan Lingkungan

Bagian Logistik Umum Bagian SDM & Diklat

Pihak Kedua Dinas Kesehatan dan Laboratorium Rujukan


Kantor Lingkungan
Hidup Kota Cimahi

Keterkaitan Hubungan Kerja Bagian Kesehatan Lingkungan dengan


Bagian/Instalasi lain

7.1 Bagian Penunjang Medis


Dalam melakukan pemeriksaan kualitas lingkungan, pengendalian serangga, tikus dan
binatang pengganggu serta limbah yang dihasilkan oleh Instalasi Farmasi, Instalasi
Radiologi, Instalasi Gizi, Instalasi Rekam Medis dan Pendafataran, Instalasi
Laboratorium dan Instalasi Fisiotersapi dilakukan oleh bagian kesehatan lingkungan.
Dalam permintaan barang medis dan pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun,
bagian kesehatan lingkungan berkoordinasi dengan bagian logistik farmasi.
7.1.1 Bagian PelayananMedis
Dalam melakukan pemeriksaan kualitas lingkungan, pengendalian serangga,
tikus dan binatang pengganggu serta limbah yang dihasilkan oleh Instalasi
Gawat Darurat, ICU, Instalasi Bedah dan Anastesi, dan Instalasi Rawat Jalan
dilakukan oleh bagian kesehatan lingkungan.

11
7.1.2 Instalasi Rawat Inap
Dalam melakukan pemeriksaan kualitas lingkungan, pengendalian serangga,
tikus dan binatang pengganggu serta limbah yang dihasilkan oleh seluruh
instalasi rawat inap dilakukan oleh bagian kesehatan lingkungan.
7.1.3 Bagian Logistik Umum
Peralatan operasional dan alat tulis yang dibutuhkan bagian kesehatan
lingkungan, diajukan kepada bagian logistik umum sesuai prosedur.
7.1.4 Bagian Laundry
Dalam pengawasan pengelolaan tempat pencucian linen (laundry),pemeriksaan
kualitas air bersih yang digunakan, pemeriksaan usap linen dan limbah yang
dihasilkan oleh laundry dilakukan oleh bagian kesehatan lingkungan
7.1.5 Bagian Maintenance
Kerusakan peralatan operasional kesehatan lingkungan dilaporkan dan
diajukan ke bagian maintenance sesuai prosedur.
7.1.6 Kepala Bagian Umum
Rencana anggaran pada bagian kesehatan lingkungan diajukan kepada Kepala
Bagian Umum.
7.1.7 Bagian Personalia & Diklat
Dalam melakukan peningkatan dan pengembangan kompetensi tenaga
sanitarian serta pengajuan karyawan baru, bagian kesehatan lingkungan
berkerjasama dengan bagian personalia dan diklat.
7.1.8 Laboratorium Rujukan
Dalam melakukan pemeriksaan kualitas lingkungan rumah sakit, RSU Avisena
berkerjasama dengan laboratorium yang sudah ditunjuk dan sudah terakreditasi
KAN (Komite Akreditasi Nasional) yaitu, Laboratorium Pengendalian Kualitas
Lingkungan PDAM Tirtawening Kota Bandung.
7.1.9 nas Kesehatan dan Kantor Lingkungan Hidup Kota Cimahi
Bagian Kesehatan Lingkungan RSU Avisena setiap 1 (satu) bulan sekali
menyerahkan laporan pengelolaan lingkungan rumah sakit kepada Dinas
Kesehatan (Dinkes) dan Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Cimahi.
7.1.10 Pihak Kedua
Bagian Kesehatan Lingkungan RSU Avisena berkerjasama dengan pihak kedua
dalam melakukan pengendalian serangga, tikus dan binatang pengganggu dan
pembuangan/pemusnahan limbah padat rumah sakit.
12
a. Pengendalian serangga, tikus dan binatang pengganggu berkerjasama
dengan PT. Ethology System, yang dilakukan 1 (satu) minggu sekali setiap
hari selasa.
b. Pemusnahan limbah medis dan B3 rumah sakit berkerjasama dengan PT.
Jasa Wastec International, pengangkutan dilakukan dalam 1 (satu) minggu
sekali setiap hari sabtu.
c. Pembuangan limbah domestik/rumah tangga berkerjasama dengan Dinas
Kebersihan Kota Cimahi, yang dilakukan 2 (dua) hari 1 (satu) kali.

13
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

8.1 KUALIFIKASI TENAGA


Dalam upaya mempersiapkan tenaga kesehatan lingkungan yang handal, maka perlu
kiranya melakukan kegiatan penyediaan dan mempertahankan sumber daya manusia yang
tepat di Bagian Kesehatan Lingkungan.
Atas dasar tersebut maka diperlukan adanya perencanaan sumber daya manusia yaitu
proses mengantisipasi dan menyiapkan perputaran tenaga sehingga bisa mendayagunakan
tenaga tersebut seefektif mungkin dan pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah
tenaga yang sesuai dengan kebutuhan. Adapun kualifikasi tenaga yang dibutuhkan di
bagian kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut:
Jumlah
Nama Jabatan Pendidikan
Kebutuhan
Kepala Sub 1. Minimal D3 Kesehatan Lingkungan
Bagian 2. Pengalaman sebagai pelaksana IPSRS
Kesehatan 1 tahun
Lingkungan 3. Memiliki kemampuan kepemimpinan
1
4. Memiliki STR
5. Berwibawa
6. Sehat
7. Jujur dan Disiplin

8.2 POLA KETENAGAAN


1. Pendahuluan
Analisa kebutuhan ketenagaan di bagian Kesehatan Lingkungan di RSU Avisena
merupakan salah satu bagian dari pengembangan tenaga kesehatan. Pola
ketenagaan ini terdiri dari perencanaan kebutuhan tenaga. Apabila proses
perencanaan tenaga dilakuan secara tepat, maka pola ketenagaan tersusun secara
tepat sehingga pelaksanaan kegiatan pelayanan dapat mencapai target tertentu.
Perencanaan tenaga harus memenuhi suatu standar tertentu yang disesuaikan
dengan situasi dan kondisi RSU Avisena. Adapun pola ketenagaan di bagian
kesehatan lingkungan disusun berdasarkan kebutuhan dan tujuan kegiatan. Tujuan

14
kegiatan di bagian kesehatan lingkungan RSU Avisena adalah memberikan
kegiatan yang professional dan bermutu sesuai dengan target yang ingin dicapai.
Menentukan kebutuhan tenaga di bagian kesehatan lingkungan harus sesuai
dengan standar tertentu melalui proses yang sistematis serta alasan yang jelas
mengenai jumlah dan jenis tenaga yang dibutuhkan.
2. Tujuan
Tujuan penyusunan analisa kebutuhan ketenagaan bagian kesehatan lingkungan
adalah sebagai berikut:
a. Menentukan jumlah tenaga di bagian kesehatan lingkungan RSU Avisena
sesuai dengan kebutuhan dan standar yang ada.
b. Menentukan jenis tenaga di bagian kesehatan lingkungan RSU Avisena sesuai
dengan kebutuhan dan standar yang ada.
3. Analisa Kebutuhan Tenaga di Bagian Kesehatan Lingkungan RSU Avisena
Perhitungan analisa kebutuhan tenaga di Bagian Kesehatan Lingkungan RSU
Avisena menggunakan metode WISN :
a. Perhitungan waktu kerja tersedia
1 minggu = 6 hari kerja
1 tahun = 6 × 25 minggu = 312 (A)
Cuti tahunan = 12 (B)
Diklat = 0 (C)
Hari libur = 14 hari (D)
Sakit dan Izin / tahun = 3 hari (E)
Waktu kerja perhari = 8 jam (F)
Waktu kerja tersedia = (A-(B+C+D+E))Xf
= (312-(12+0+14+3)) x 8
= 2264 jam

15
b. Perhitungan kegiatan pokok
Lama Pengerjaan Waktu kerja
No Pekerjaan
(jam) pertahun
Menambahkan bakteri Bio Rad
1
pada bak IPAL 0.166666667 52
Keliling menyisir kebersihan
2
lingkungan sekitar rumah sakit 1.5 468
Mencatat neraca limbah padat
3
medis 0.25 78
4 Membuat laporan B3 dan IPAL 0.5 156
Total 2.41 754

c. Perhitungan standar beban kerja


waktu kerja yang tersedia 2264
Standar beban kerja per tahun = =
rata − rata waktu per kegiatan pokok 188.5
= 12.01
d. Perhitungan standar kelonggaran
Adapun standar kelonggaran untuk bagian kesehatan lingkungan adalah :
Rapat dan sosialisasi selama 3 jam dalam sebulan
Faktor kelonggaran = 3 jam perbulan × 12 = 36 jam
rata − rata waktu kelonggaran 36 𝑗𝑎𝑚
Standar kelonggaran = = = 0.015
waktu kerja tersedia 2264 𝑗𝑎𝑚
e. Perhitungan kebutuhan SDM
kuantitas kegiatan pokok
Kebutuhan SDM = × standar kelonggaran
standar beban kerja
(4 × 312)
= × 0.015 = 1.5 ~ 1
12.01
Jadi, kebutuhan SDM untuk bagian kesehatan lingkungan adalah 1 orang.

16
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

9.1 REKRUTMEN (PENERIMAAN)


Program orientasi merupakan salah satu kegiatan Bagian Kesehatan Lingkungan
bekerja sama dengan bagian Personalia dan Diklat dan bagian umum dalam rangka
memberikan pengarahan dan bimbingan serta mempersiapkan sanitarian baru agar
dapat bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya.
Penerimaan calon karyawan Bagian Kesehatan Lingkungan dilakukan
berdasarkan analisa kebutuhan tenaga dimana ditentukan dari kegiatan kesehatan
lingkungan rumah sakit yang ada.
Sanitarian baru umumnya adalah sanitarian yang sudah lulus dari pendidikan yang
belum mengenal lingkungan kerja serta peraturan atau kebijakan yang ada di Rumah
Sakit Umum Avisena

9.2 SELEKSI (PENYARINGAN)


Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar, sehingga Bagian Kesehatan
Lingkungan dapat memperoleh karyawan yang paling sesuai dengan yang diinginkan.
Tahapan seleksi terdiri dari :
1. Umum :
Para pelamar harus melalui proses seleksi umum yang diselenggarakan oleh
bagian SDM rumah sakit.
2. Khusus :
Setelah pelamar lulus proses seleksi umum maka para pelamar diseleksi secara
khusus oleh Bagian Umum. Proses seleksi yang dilakukan oleh Kepala Bagian
Umum. Proses seleksi yang dilakukan di Bagian Umum ini menyangkut
pengetahuan dan kemampuan dalam menjalankan tugas kesehatan lingkungan.
Bentuk tes yang dilakukan bagi calon karyawan bagian kesehatan lingkungan,
terdiri dari :
1. Tes tertulis
2. Tes wawancara

17
9.3 PROGRAM ORIENTASI
Dalam melaksanakan tugasnya, karyawan di Bagian Kesehatan Lingkungan harus
mampu bekerja secara sistematis, detail, dan memiliki insiatif yang tinggi dalam
pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan. Untuk itu sebelum melaksanakan tugas di
bagian kesehatan lingkungan, karyawan yang akan ditugaskan harus mengetahui
sarana dan prasarana yang ada dan mematuhi tata laksana dan tugas-tugas yang ada di
bagian kesehatan lingkungan.
1. Sasaran
a. Karyawan yang baru yang akan ditempatkan di bagian kesehatan lingkungan.
b. Karyawan baru yang dipindah tugaskan dari bagian kerja lain ke bagian
kesehatan lingkungan.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Adapun yang menjadi tujuan umum dari pelaksanaan orientasi adalah
karyawan baru dapat melaksanakan tugasnya di unitnya masing-masing sesuai
dengan uraian tugas, tanggung jawab, dan wewenangnya.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan orientasi di bagian kesehatan lingkungan diharapkan tenaga
baru mampu :
1) Mengetahui visi dan misi bagian kesehatan lingkungan dan memahami
kegiatan keadministrasian dan kegiatan di bagian kesehatan lingkungan.
2) Mengetahui alur kerja di bagian kesehatan lingkungan.
3) Mengetahui form-form yang digunakan di bagian kesehatan lingkungan.
4) Mengetahui sarana dan prasarana yang digunakan di bagian kesehatan
lingkungan.
5) Mengetahui tata kerja dan SPO yang ada di bagian kesehatan lingkungan.
6) Sebagai persiapan untuk mengikuti pelatihan sehingga dapat dijalani
dengan baik.

3. Kegiatan dan Alokasi Waktu


Orientasi dilaksanakan kepada karyawan baru secara efektif selama kurang lebih 3
(tiga) bulan dengan jadwal sebagai berikut :

18
NO MATERI WAKTU PENGARAH
1.  Pengenalan personil
 Sosialisasi Visi, Misi dan Struktur Organisasi Ka.Sub Bagian
Bagian Kesehatan Lingkungan 1 Hari Kesehatan
 Sosialisasi Peraturan dan Kebijakan Bagian Lingkungan
Kesehatan Lingkungan
2.  Sosialisasi Pedoman Kerja Bagian Kesehatan
Ka.Sub Bagian
Lingkungan
1 Hari Kesehatan
 Sosialisasi Uraian Tugas dan tata hubungan
Lingkungan
kerja
3.  Sosialisasi SPO kesehatan lingkungan Ka.Sub Bagian
 Pengenalan langsung SPO di lapangan 1 Minggu Kesehatan
Lingkungan
4.  Sosialisasi hubungan internal kesehatan
lingkungan Ka.Sub Bagian
 Pengenalan kepada pejabat struktural RSU 2 Hari Kesehatan
Avisena Lingkungan
 Pengenalan kepada Staf-staf RSU Avisena
5.  Sosialisasi hubungan eksternal kesehatan
lingkungan
 Pengenalan kepada pihak Dinas Kesehatan
 Pengenalan kepada pihak Kantor Lingkungan
Hidup Ka.Sub Bagian
 Pengenalan kepada pihak kedua yang 4 Hari Kesehatan
berkerjasama dengan RSU Avisena Lingkungan
 Pengenalan kepada pihak laboratorium
rujukan yang berkerjasama dengan RSU
Avisena
 Pengenalan kepada pihak lainnya
6.  Sosialisasi Pelaksanaan kegiatan kesehatan
Ka.Sub Bagian
lingkungan
4 Minggu Kesehatan
 Uji Lapangan / Praktek melaksanakan
Lingkungan
kegiatan kesehatan lingkungan

19
7.  Pengenalan membuat laporan
 Membuat Laporan Bulanan internal dan
eksternal
Ka.Sub Bagian
 Membuat Laporan Upaya Pengelolaan
3 Hari Kesehatan
Lingkungan dan Upaya Pemantauan
Lingkungan
Lingkungan
 Membuat program kerja bagian kesehatan
lingkungan
8.  Bekerja sendiri tanpa dipandu, dan di evaluasi Ka.Sub Bagian
Sisa
oleh Ka.Sub Bagian Kesehatan Lingkungan Kesehatan
Waktu
Lingkungan

Penilaian karyawan menjadi karyawan di bagian kesehatan lingkungan Rumah


Sakit Umum Avisena dilakukan dengan cara : calon karyawan tersebut diharuskan
menjalani masa percobaan terlebih dahulu selama 3 bulan apakah mampu atau
tidaknya menjadi karyawan.
4. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
Untuk meningkatkan mutu pelayanan di bagian Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit Umum Avisena, maka diperlukan pembinaan dan pengembangan kompetensi
tenaga kesehatan lingkungan.
Pembinaan dan pengembangan kompetensi tenaga kesehatan lingkungan dilakukan
melalui pendidikan dan pelatihan. Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah untuk
meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelaksanaan tugas sehingga dapat
meningkatkan efektivitas dan efesiensi kerja.

20
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT

10.1 PENGERTIAN
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu
masalah tertentu.

10.2 TUJUAN
1. Tujuan Umum
Dapat membantu terselenggaranya kegiatan kesehatan lingkungan yang optimal.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat mengidentifikasi segala permasalahan, membuat/ menyusun rencana
kerja yang terkait dengan bagian kesehatan lingkungan
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait dengan
bagian kesehatan lingkungan yang berkualitas.

21
BAB XI
PELAPORAN

11.1 PENGERTIAN
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan
segala bentuk kegiatan di bagian Kesehatan Lingkungan yang terkait dengan kegiatan
kesehatan lingkungan di rumah sakit.

11.2 JENIS PENCATATAN


Pencatatan di bagian kesehatan lingkungan dilakukan sesuai dengan jenis kegiatannya.
Ada 2 jenis pencatatan yaitu :
1. Pencatatan debit harian air limbah
2. Pencatatan harian timbulan limbah B3

11.3 JENIS LAPORAN


Laporan dibuat oleh Kepala Sub Bagian Kesehatan Lingkungan yang terdiri dari :
1. Laporan Bulanan
Laporan bulanan dibuat oleh Kepala Sub Bagian Kesehatan Lingkungan dalam
bentuk tertulis setiap bulannya, yaitu laporan pengelolaan lingkungan (limbah B3
dan air limbah)
2. Laporan Triwulan
Laporan triwulan dibuat oleh Kepala Sub Bagian Kesehatan Lingkungan dalam
bentuk tertulis, pengisian form online dan data hasil pemeriksaan setiap triwulan.
Adapun yang dilaporkan adalah
a. Laporan pengelolaan limbah fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes)
b. Laporan pemeriksaan kualitas air limbah (outlet)
3. Laporan 6 Bulan
Laporan 6 bulan dibuat oleh Kepala Sub Bagian Kesehatan Lingkungan dalam
bentuk tertulis dan data hasil pemeriksaan setiap enam bulan.
a. Laporan monitoring Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UKL)
b. Laporan Pemeriksaan Udara Ambien
c. Laporan pemeriksaan kualitas air minum

22
d. Laporan pemeriksaan kualitas air bersih
e. Laporan pemeriksaan makanan
f. Laporan pemeriksaan usap alat dan usap linen

23

Anda mungkin juga menyukai