Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan.
Sifat tegas berpegang pada prinsip telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda ini, harus kehilangan bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung. Tak lama setelah bapaknya meninggal, Habibie pindah ke Bandung untuk menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di SMA, beliau mulai tampak menonjol prestasinya, terutama dalam pelajaran-pelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok favorit di sekolahnya. Setelah tamat SMA di bandung tahun 1954, beliau masuk Universitas Indonesia di Bandung (Sekarang ITB). Beliau mendapat gelar Diploma dari Technische Hochschule, Jerman tahun 1960 yang kemudian mendapatkan gekar Doktor dari tempat yang sama tahun 1965. Habibie menikah tahun 1962, dan dikaruniai dua orang anak. Tahun 1967, menjadi Profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung. Langkah-langkah Habibie banyak dikagumi, penuh kontroversi, banyak pengagum namun tak sedikit pula yang tak sependapat dengannya. Setiap kali, peraih penghargaan bergengsi Theodore van Karman Award, itu kembali dari “habitat”-nya Jerman, beliau selalu menjadi berita. Habibie hanya setahun kuliah di ITB Bandung, 10 tahun kuliah hingga meraih gelar doktor konstruksi pesawat terbang di Jerman dengan predikat Summa Cum laude. Lalu bekerjadi industri pesawat terbang terkemuka MBB Gmbh Jerman, sebelum memenuhi panggilan Presiden Soeharto untuk kembali ke Indonesia. Di Indonesia, Habibie 20 tahun menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih MPR menjadi Wakil Presiden RI, dan disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung menjadi Presiden RI menggantikan Soeharto. Soeharto menyerahkan jabatan presiden itu kepada Habibie berdasarkan Pasal 8 UUD 1945. Sampai akhirnya Habibie dipaksa pula lengser akibat refrendum Timor Timur yang memilih merdeka. Pidato Pertanggungjawabannya ditolak MPR RI. Beliau pun kembali menjadi warga negara biasa, kembali pula hijrah bermukim ke Jerman. Soal 1. Apa masalah yang dihadapi tokoh tersebut? 2. Bagaimana cara mengatasi masalah tersebut? 3. Sebutkan hal-hal menarik dari tokoh? 4. Sebutkan sikap yang dapat diteladani dari tokoh tersebut! 5. Mengapa teks tersebut merupakan teks biografi dan apa yang membedakannya dengan teks lain? Jawaban 1. Apa masalah yang dihadapi tokoh tersebut? Ada saat B.J Habibie menjadi presiden, ia mendapat tantangan berat karena provinsi Timor Timur meminta referendum atas desakan PBB, habibie menyetuji referendum tersebut. Hasilnya menetapkan bahwa provinsi Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia. Oleh karena itu, habibie diberhentikan sebagai Presiden karena pidato pertanggungjawabannya ditolak MPR 2. Bagaimana cara mengatasi masalah tersebut? Cara B.J. Habibie memecahkan permasalahan hingga mencapai keberhasilan adalah 1) Sifat tegas dan selalu memegang prinsip yang diyakini Kutipan paragraf 3: Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas dan selalu memegang prinsip yang diyakini telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda dan membaca ini dikenal sangat cerdas sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar. 2) Memiliki tekad yang kuat dan belajar dengan sungguh-sungguh Kutipan paragraf 5: Demi ibunya yang telah bersusah payah membiayai hidup dan pendidikannya, Habibie belajar dengan sungguh-sungguh. Tekadnya harus jadi orang sukses. Pada saat kuliah di Jerman tahun 1955, di Aachen, 99% mahasiswa Indonesia yang belajar di sana diberi beasiswa penuh. Hanya beliaulah yang memiliki paspor hijau. 3) Tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan kutipan paragraf 8: Talbot membutuhkan 1000 wagon. Mendapat tantangan seperti itu, Habibie mencoba mengaplikasikan cara-cara konstruksi membuat sayap pesawat terbang. Metode itu ia terapkan pada wagon dan akhirnya berhasil. 3. Sebutkan hal-hal menarik dari tokoh? 1. pintar dipelajaran eksakta 2. meraih beasiswa oleh kementerian pendidikan untuk ke Jerman 3. berkemauan keras untuk belajar yang giat 4. Sebutkan sikap yang dapat diteladani dari tokoh tersebut! - kecerdasannya karena kecerdasan adalah salah satu kunci kesuksesan, BJ habibie merupakan orang yang cerdas dan mampu menaikkan derajat indonesia di mata dunia - kerja keras (ketekunan) sebagai contoh, BJ Habibie mampu membuat pesawat, dan pesawat itu dapat digunakan oleh semua orang, alasannya karena kerja keras BJ Habibie menunaikan hasil yang dapat digunakan banyak orang - kepatuhan pada orang tua dan Tuhan, sebagai contoh ketika sakit, beliau tidak ingin ibunya khawatir, dan juga beliau tidak pernah melupakan sholat, bahkan beliau sampai sholat sunnah. alasannya karena kepatuhannya pada orang tua dan Tuhan membuat beliau menjadi orang yang bertanggung jawab, disiplin, amanah, dan taat 5. Mengapa teks tersebut merupakan teks biografi dan apa yang membedakannya dengan teks lain? Dilihat dari isinya, yang membedakan teks tersebut dengan teks cerita ulang lainnya adalah tokoh yang diulas. Tokoh pada teks biografi adalah tokoh yang mempunyai kepribadian unggul dan dapat dijadikan contoh dalam kehidupan sehari-hari.