NIM : 161810201053
PENDAHULUAN FISIKA ZAT PADAT
CRYSTAL DYNAMICS
Kristal tersusun oleh atom-atom yang “diam” pada posisinya di titik
kisi. Sesungguhnya, atom-atom tersebut tidaklah diam, tetapi bergetar pada posisi
kesetimbangannya. Getaran atom-atom pada suhu ruang adalah sebagai akibat dari
energi termal, yaitu energi panas yang dimiliki atom-atom pada suhu tersebut.
Pembahasan mengenai getaran dalam zat padat ini dimulai dengan menganggap
bahwa panjang gelombang dari gelombang yang merambat dalam zat padat itu jauh
lebih panjang dari pada jarak antar atom zat padat itu. Dengan demikian
persoalnnya fisiknya meyangkut lingkup mikro dan zat perantara dilihat sebagai
bahan zarah. Untuk mudahnya kita anggap saja bahwa zat padat tersebut
mempunyai sifat-sifat fisik yang serba sama dan isotropic disetiap titik dalam zat
padat itu. Andaikanlah bahwa situasi yang dihadapi adalah perambatan gelombang
elastic dalam suatu batang silindrik andaikan pula bahwa batang itu mempunyai
penampang A sedangkan bahannya mempunyai massa jenis ρ dan tetapan elastik
modulus young C.
maka persamaan gelombang elastic untuk bagian batang antara x dan x+Δx
adalah:
𝛿 2𝑢
(𝜌𝐴∆𝑥) = [𝑆(𝑥 + ∆𝑥) − 𝑆(𝑥)]∆𝑥
𝑑𝑡 2
Dimana:
u: simpangan terhadap kedudukan setimbang
S: tegangan (stress)
S(x+Δx): tegangan pada kedudukan (x+Δx)
S(x): tegangan pada kedudukan x
𝑑𝑢
Dengan regangan 𝑒 = 𝑑𝑥 berkaitan dengan tegangan S yang sesuai dengan hukum
Hooke yaitu:
𝑆 = 𝐶𝑒
Dalam ungkapan persamaan gerak terdapat pernyataan: S(x+Δx)-S(x) yang
sesungguhnya sama dengan ΔS:
𝑆
∆𝑆 = 𝑆(𝑥 + ∆𝑥) − 𝑆(𝑥) = ∆𝑥
𝑑𝑥
Atau
𝑑𝑒 𝑑2𝑢
∆𝑆 = 𝐶 ∆𝑥 = 𝐶 2 ∆𝑥
𝑑𝑥 𝑑𝑥
Disubstitusikan kedalam persamaan gerak sehingga menghasilkan
𝛿 2𝑢 𝜌 𝛿 2𝑢
− =0
𝛿𝑥 2 𝐶 𝑑𝑡 2
Yang mempunyai solusi persamaan berbentuk:
𝑢 = 𝐴0 𝑒 𝑖(𝑘𝑥−𝑤𝑡)
Dengan vector k=vector gelombang dan w= frekuensi radial gelombang.
Substitusikan bentuk solusi persamaan diatas:
𝜔2 𝐶
=
𝑘2 𝜌
Dari teori gelombang diketahui bahwa kecepatan fase gelombang adalah
𝜔
𝑣=
𝑘
Maka
𝐶
𝑣=√
𝜌
KRISTAL DIATOMIK
Model matematis kristal linier diatomic yang memiliki dua jenis atom yang
bermasa M yang terletak dalam suatu bidang dan atom yang bermasa m pada bidang
yang lain. Kedua atom tersebut dapat dipandang sebagai satu rantai linier dimana
jarak antara dua atom terdekat pada saat keadaan kesetimbangannya adalah a.
Diasumsikan bahwa interaksi hanya terjadi diantara atom terdekat saja dan
konstanta gaya adalah identik. Perpindahan yang terjadi adalah dalam daerah
jangkauan hukum Hooke. Persamaan gaya bagi perpindahan U21 dan U21+1 adalah :
𝑑2 𝑈2𝑟
𝑀 = −𝑚𝜔2 𝑈2𝑟 = 𝜇(𝑈2𝑟+1 + 𝑈2𝑟−1 − 2𝑈2𝑟 )
𝑑𝑡 2
𝑑2 𝑈2𝑟+1
𝑚 2
= −𝑚𝜔2 𝑈2𝑟+1 = 𝜇(𝑈2𝑟+2 + 2𝑈2𝑟 − 2𝑈2𝑟+1 )
𝑑𝑡
Persamaan ini mempunyai solusi yang berbentuk:
𝑈2𝑟 = 𝐴𝑒 𝑖[𝑘𝑎(2𝑟)−𝜔𝑡]
𝑈2𝑟+1 = 𝐵𝑒 𝑖[𝑘𝑎(2𝑟+1)−𝜔𝑡]
Substitusi
𝑀𝜔2 𝐵 = 𝜇𝐴[𝑒 𝑖𝑘𝑎 + 𝑒 −𝑖𝑘𝑎 ] − 2𝜇𝐵
𝑚𝜔2 𝐴 = 𝜇𝐵[𝑒 𝑖𝑘𝑎 + 𝑒 −𝑖𝑘𝑎 ] − 2𝜇𝐴
Atau
𝑀𝜔2 𝐵 = 𝜇𝐴[2 cos(𝑘𝑎)] − 2𝜇𝐵
𝑚𝜔2 𝐴 = 𝜇𝐵[2 cos(𝑘𝑎)] − 2𝜇𝐴
Maka persamaan A dan B
(2𝜇 − 𝜔2 𝑚)𝐴 − (2𝜇 cos 𝑘𝑎)𝐵 = 0
−(2𝜇 cos 𝑘𝑎)𝐴 + (2𝜇 − 𝜔2 𝑀)𝐵 = 0
Persamaan ini memiliki solusi yang tidak trivial hanya jika determinan koefisien A
dan B sama dengan nol
(2𝜇 − 𝑀𝜔2 ) −2𝜇 cos 𝑘𝑎
| |=0
−2𝜇 cos 𝑘𝑎 (2𝜇 − 𝑚𝜔2 )
Solusi untuk 𝜔2
(𝜔2 )2 𝑀𝑚 − 𝜔2 {2𝜇(𝑚 + 𝑀)} + 4𝜇 2 {1 − cos 2 𝑘𝑎} = 0
(𝜔2 )2 𝑀𝑚 − 𝜔2 {2𝜇(𝑚 + 𝑀)} + 4𝜇 2 sin2 𝑘𝑎 = 0
1
2
1 1 1 1 2 4 sin2 (𝑘𝑎) 2
𝜔 = 𝜇 ( + ) ± 𝜇 [( + ) ]
𝑚 𝑀 𝑚 𝑀 𝑚𝑀
Diperoleh dua solusi, yaitu:
1
1 1 1 1 2 4 sin2 (𝑘𝑎) 2
a. 𝜔1 2 = 𝜇 (𝑚 + 𝑀) − 𝜇 [(𝑚 + 𝑀) ]
𝑚𝑀
Tetapi
∞ ∞
𝛿
∑ 𝑛ℏ𝜔𝑒 𝑒 −𝑛ℏ𝜔/𝑘𝐵 𝑇 = − ∑ 𝑒 −𝑛ℏ𝜔/𝑘𝐵 𝑇
1
𝑛=0 𝑛=0 𝛿 ( )
𝑘𝐵 𝑇
Oleh karena itu
𝛿
∑∞
𝑛=0 𝑒
−𝑛ℏ𝜔/𝑘𝐵 𝑇
1
𝛿( )
𝑘𝐵 𝑇
𝜀̅ = −
∑∞𝑛=0 𝑒
−𝑛ℏ𝜔/𝑘𝐵 𝑇
∞
𝛿
𝜀̅ = ln [∑ 𝑒 −𝑛ℏ𝜔/𝑘𝐵 𝑇 ]
1
𝛿( ) 𝑛=0
𝑘𝐵 𝑇
Tetapi
∞
ℏ𝜔𝑒
𝜀̅ =
(𝑒 𝑒/𝑘𝐵 𝑇
ℏ𝜔 − 1)
ℏ𝜔𝑒
𝑈 = 3𝑁𝐴
(𝑒 ℏ𝜔𝑒/𝑘𝐵 𝑇 − 1)
𝛿𝑈
Melalui diferensiasi: 𝐶𝑣 = (𝛿𝑇 ) diperoleh bahwa:
𝑉
ℏ𝜔𝑒 2 𝑒 ℏ𝜔𝑒/𝑘𝐵 𝑇
𝐶𝑣 = 3𝑅 ( ) 2
𝑘𝐵 𝑇 ℏ𝜔𝑒
(𝑒 𝑘𝐵 𝑇 − 1)
ℏ𝜔𝑒
Jika sama dengan nol artinya suhu sangat tinggi dan energy rata-rata menuju
𝑘𝐵 𝑇
3
18𝜋 2 𝑁𝐴
𝜔 =
1 1
[ 3 + 3]
𝑉𝐿 𝑉𝑇
Oleh karena itu g(ω) dapat ditulis sebagai:
1 1 1
g(ω) = 𝜔2 2
[ 3 + 3]
2𝜋 𝑉𝐿 𝑉𝑇
Dengan:
1 1 1 9𝑁𝐴
[𝑉 3 + 𝑉 3 ] = 3 , maka:
2𝜋 2 𝐿 𝑇 𝜔𝐷
9𝑁𝐴 2
𝑔(ω) = 𝜔
𝜔𝐷3
Langkah kedua adalah menetapkan energy total osilator osilator tersebut. Jumlah
getaran yang Δn memiliki energy 𝜀 = ℏ𝜔 dalam daerah daerah frekwensi antara ω
dan (ω+Δω) adalah:
9𝑁𝐴 𝜔2 ∆𝜔
∆𝑛 =
𝜔𝐷3 (𝑒 ℏ𝜔/𝑘𝐵 𝑇 − 1)
Energi yang tersimpan di daerah frekwensi antara ω dan (ω+Δω) adalah
9𝑁𝐴 ℏ 𝜔2 ∆𝜔
∆𝑢 = ℏ𝜔(∆𝑛) =
𝜔𝐷3 ℏ𝜔
(𝑒 𝑘𝐵 𝑇 − 1)
9𝑁𝐴 ℏ 𝜔𝐷 𝜔2 ∆𝜔
𝑢= ∫
𝜔𝐷3 0 ℏ𝜔
𝑒 𝐵𝑇 − 1
𝑘
ℏ𝜔
Kalau diubah dengan 𝑥 = 𝑘 𝑇, maka:
𝐵
9𝑁𝐴 ℏ2 1 𝑘𝐵 𝑇 𝐷𝐷/𝑇 𝑥 4 𝑒 𝑥 𝑑𝑥
𝐶𝑣 = ( )∫
𝜔𝐷3 𝑘𝐵 𝑇 −2 ℏ 0 (𝑒 𝑥 − 1)2
ℏ𝜔𝐷
Dimana 𝐷𝐷 = adalah suhu Debye
𝑘𝐵
Sehingga diperoleh
𝑇 3 𝐷𝐷/𝑇 𝑥 4 𝑒 𝑥 𝑑𝑥
𝐶𝑣 = 9𝑅 ( ) ∫
𝐷𝐷 0 (𝑒 𝑥 − 1)2
Dari hasil teori Debye tentang panas jenis Kristal menunjukkan bahwa:
𝐷𝐷
a. Untuk suhu sangat rendah, yaitu apabila T<<𝐷𝐷 atau → 𝜔 maka 𝐶𝑣 ∝
𝑇
𝑇3
𝐷𝐷
b. Apabila suhu tinggi yaitu apabila T>>𝐷𝐷 atau → 0 maka 𝐶𝑣 = 3𝑅
𝑇