Anda di halaman 1dari 6

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorium dengan post test only

with control group design. Dimana pada penelitian akan dilakukan pengujian efek

ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum ruiz & pav) terhadap pertumbuhan

bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium

Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.

B. Hasil Penelitian

Setelah melakukan penelitian selama 3-4 hari di Laboratorium Mikrobiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, didapatkan hasil

sebagai berikut.

Tabel V.1: Hasil Penelitian Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Sirih merah
(Piper crocatum ruiz & pav) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus
aureus
Perlakuan (mm)
Pengulangan
K- K+ 15% 25% 35% 45%
I 0 33,9 0 0 6,6 9,2
II 0 33,6 0 7,4 6,85 8,3
III 0 34,6 0 0 6,9 8,6
IV 0 33,05 0 7,8 0 7,9
Rata-rata 0 33,79 0 3,8 4,94 8,5
Sumber: Data Hasil Penelitian, 2019

27
28

Berdasarkan Tabel V.1, dapat diketahui bahwa rata-rata diameter zona

hambat tertinggi ada pada kelompok dengan pemberian antibiotik Penicillin yaitu

sebesar 33,79 mm, sedangkan rata-rata diameter zona hambat terendah ada pada

kelompok kontrol negatif dan perlakuan ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum

ruiz & pav) konsentrasi 15% yaitu sebesar 0,00 mm. Pada perlakuan dengan

pemberian ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum ruiz & pav) diameter zona

hambat sudah terlihat pada pemberian konsentrasi sebesar 25% yaitu dengan rata-

rata diameter sebesar 3,8 mm. Sedangkan diameter zona hambat tertinggi pada

kelompok perlakuan ada pada kelompok P4 yaitu kelompok dengan pemberian

ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum ruiz & pav) konsentrasi 45% dengan

diameter sebesar 8,5 mm. Hasil ini juga dapat dilihat pada gambar grafik di bawah

ini.

40

35 33.79
Diameter Zona Hambat (mm)

30

25

20

15

10 8.5
3.8 4.94
5
0 0
0
KN KP P1 P2 P3 P4
Rata-rata 0 33.79 0 3.8 4.94 8.5

Sumber: Hasil penelitian, 2019


29

C. Analisis Data

Hasil penelitian yang diperoleh kemudian di analisis normalitas dan

homogenitasnya, jika data normal dan homogen maka di lanjutkan dengan

menggunakan uji one way ANOVA. Apabila terdapat perbedaan yang

signifikan, maka dilanjutkan dengan uji LSD (least significant difference)

dengan derajat signifikan α = 0,05 yang bertujuan untuk mengetahui apakah

terdapat perbedaan mean diantara ketiga kelompok. Apabila di peroleh data

tidak normal atau homogen, maka analisis data di lanjutkan dengan

menggunakan uji nonparametik, yaitu uji Kruskal Wallis.

1. Uji Normalitas Data dan Homogenitas Antar Kelompok

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov,

hasil pengujian yang diperoleh disajikan pada Tabel V.2 di bawah ini.

Tabel V.2 Uji Normalitas


Variabel Penelitian ̅
X ± SD P-value Keterangan

Distribusi data tidak


Diameter zona Hambat 8,50 ± 12,10 0,020
normal
Sumber: Data Hasil Penelitian, 2019
30

Berdasarkan Tabel V.2 diatas, didapatkan data pengukuran

diameter zona hambat mempunyai nilai p = 0,020 dengan nilai

distribusi normal p > 0,05. Hal ini berarti data pengukuran diameter

zona hambat mempunyai distribusi tidak normal. Sehingga pengujian

ada atau tidaknya perbedaan antar kelompok perlakuan digunakan uji

Kruskal Wallis .

b. Uji Homogenitas

Selanjutnya dilanjutkan dengan melakukan uji homogenitas

varians (uji Levene’s Test) yang bertujuan untuk mengetahui data

penelitian mempunyai varians homogen atau tidak. Hasil pengujian

yang diperoleh di sajikan pada tabel V.3 di bawah ini.

Tabel V.3 Uji Homogenitas

Variabel Penelitian P Keterangan

Diameter zona Hambat 0,000 Data tidak homogen

Sumber: Data Hasil Penelitian, 2019

Berdasarkan tabel V.3 diatas, hasil uji Levene untuk diameter

zona hambat mempunyai nilai p = 0,000. Dikatakan homogen apabila

(p < 0,05). Hal ini berarti varians data diameter zona hambat tidak

homogen. Sehingga pengujian ada atau tidaknya perbedaan antar

kelompok perlakuan digunakan uji Kruskal Wallis.


31

2. Uji komparatif data

Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antar kelompok, maka

digunakan uji Kruskal Wallis.

Tabel V.4 Hasil Uji Kruskal Wallis Antar Kelompok

Variabel Penelitian P Keterangan


Zona Hambat 0,001 Ada perbedaan
Sumber: Data Hasil Penelitian, 2019

Berdasarkan hasil di atas, signifikansi p-value adalah 0,001 (p < 0,05),

sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan bermakna antara kelompok

kontrol dan kelompok perlakuan.

3. Analisis Post Hoc Test

Selanjutnya dilakukan uji Post Hoc Test dengan uji Mann Whitney

untuk mengetahui lebih rinci mengenai pasangan kelompok sampel yang

saling berbeda secara signifikan dan pasangan kelompok sampel yang tidak

berbeda.

Tabel V.5 Hasil Uji Post Hoc Mann-Whitney


KN KP P1 P2 P3 P4

KN Berbeda Tidak Tidak Berbeda Berbeda


berbeda berbeda
KP Berbeda Berbeda Berbeda Berbeda Berbeda

P1 Tidak Berbeda Tidak Berbeda Berbeda


berbeda berbeda
P2 Tidak Berbeda Tidak Tidak Berbeda
berbeda berbeda berbeda
P3 Berbeda Berbeda Berbeda Tidak Berbeda
berbeda
P4 Berbeda Berbeda Berbeda Berbeda Berbeda

Sumber: Hasil penelitian, 2019


32

Pada hasil uji Post Hoc Test dengan uji Mann Whitney menunjukkan

bahwa terdapat perbedaan yang bermakna rata-rata antar kelompok kontrol

negatif dengan kelompok perlakuan 35% dan 45%, serta antara kelompok

kontrol positif dengan perlakuan 15%, 25%, 35% dan 45%, terbukti dengan

tingkat signifikansi di bawah 0,05.

Anda mungkin juga menyukai