Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Riset Komputer (JURIKOM), Vol. 3 No.

6, Desember 2016
ISSN 2407-389X (Media Cetak)
Hal : 106-110

APLIKASI TRANSPORTASI PENGIRIMAN BARANG MENGGUNAKAN


METODE LEAST COST DAN MODIFIED DISTRIBUTION PADA
CV. NIHTA CARGO EXPRESS
Niki Iswanti1, Nelly Astuti Hasibuan2, Mesran3
1
Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma
2, 3
Dosen Tetap STMIK Budi Darma
Jl. Sisingamangaraja No. 338 Sp. Limun Medan

ABSTRAK
Mengenai penyelesaian masalah yang kompleks terhadap pengiriman barang merupakan sesuatu yang penting sehingga
dibutuhkan suatu perhitungan yang mengoptimalkan biaya pengiriman barang. Model transportasi berkaitan dengan
penentuan rencana biaya terendah untuk mengirimkan satu barang dari sejumlah sumber ke sejumlah tujuan. Sebagai
kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data,
memproses dan menyimpan. Aplikasi transportasi pengiriman barang adalah suatu pengunaan software untuk emberikan
pelayanan jasa berupa pengiriman barang yang saling bekaitan dan tersususn untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Prinsip
kerja metode Least cost adalah pemberian prioritas pengalokasian yang mempunyai ongkos satuan terkecil (biaya per unit
terkecil). Metode MODI (Modified Distribution) merupakan metode penyelesaian kasus transportasi yang dikembangkan
dari metode Stepping Stone. Tujuan peneltian ini, menerapkan biaya transportasi distribusi pengiriman barang pada CV.
Nihta Cargo Express dengan menggunakan metode Least Cost dan Modified Distribution supaya perusahaan dapat
mengetahui biaya pengiriman barang yang optimal. Biaya pengiriman barang yang sudah terhitung dapat tersimpan dengan
aman karena data biaya pengiriman barangnya tersebut tersimpan di komputer.
.
Kata kunci: Pengiriman, Least Cost, Modified Distribution.

I. PENDAHULUAN dan penambahan data.


Tujuan dari model transportasi adalah Aplikasi dapat digolongkan menjadi beberapa
memindahkan barang dari satu titik ke titik lain kelas antara lain :
dengan biaya yang sangat minimum tanpa ada 1. Perangkat lunak perusahaan (enterprise).
pengulangan (delay) untuk pengangkutan. Dengan 2. Perangkat lunak infrastruktur perusahan.
faktor-faktornya adalah setiap permintaan tujuan 3. Perangkat lunak informasi kerja.
konsumen terpenuhi dan sumber tidak mungkin 4. Perangkat lunak media dan hiburan.
mengirim komoditas lebih besar dari kapasitas. 5. Perangkat lunak pengembangan media.
Transportasi yang seimbang jika jumlah yang 6. Perangkat lunak pendidikan.
dikirim atau diangkut dari suatu sumber ke suatu 7. Perangkat lunak rekayasa produk.
tujuan sesuai dengan jumlah permintaan atau
kapasitas sumber. Dan transportasi yang tidak B. Transportasi
seimbang jika jumlah persediaan dari beberapa Menurut Fidel Miro (2005), megatakan bahwa
sumber tidak sama dengan jumlah permintaan transportasi adalah usaha pemindahan atau
beberapa tempat tujuan. pergerakan dari suatu lokasi yang lainnya dengan
Aminudin (2005) “Prinsip-Prinsip Riset menggunakan suatu alat tertentu.
Operasi” mengatakan bahwa persoalan transportasi Transportasi digunakan untuk memudahkan
terpusat pada pemilihan rute dalam jaringan distribusi manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Di
produk antara pusat industri dan distribusi gudang negara maju, mereka biasanya menggunakan kereta
atau antara distribusi gudang regional dan distribusi bawah tanah (subway) dan taksi. Transportasi sendiri
pengeluaran lokal. Baik persoalan transportasi dibagi 3 yaitu, transportasi darat, laut, dan udara.
maupun persoalan penugasan merupakan bagian dari Persoalan transportasi pertama kali
bentuk persoalan program linier khusus yang disebut diformulasikan sebagai suatu prosedur khusus untuk
persoalan aliran jaringan kerja. Persoalan transportasi mendapatkan program biaya minimum dalam
pertama kali diformulasikan sebagai suatu prosedur mendistribusikan unit yang homogen dari suatu
khusus untuk mendapatkan program biaya minimum produk atas sejumlah titik penawaran (sumber) ke
dalam mendistribusikan unit yang homogen dari suatu sejumlah titik permintaan (tujuan). Semua
produk atas sejumlah titik penawaran (sumber) ke ditempatkan pada sumber dan tujuan yang berbeda
sejumlah titik permintaan (tujuan). secara geografis.(Aminudin, Prinsip-prinsip Riset
Operasi, 2005)
II. TEORITIS Model transportasi adalah merencanakan
A. Aplikasi pengiriman dari sumber-sumber seperti Medan ke
Sedangkan menurut Anisyah (2000:30), tujuan Bagan Batu sedemikian rupa untuk
aplikasi adalah penerapan, penggunaan atau meminimumkan total biaya transportasi. Rumus
penambahan dan merupakan software yang berfungsi Transportasi:
untuk melakukan berbagai bentuk pekerjaan atau
tugas-tugas tertentu seperti penerapan, penggunaan
106
Jurnal Riset Komputer (JURIKOM), Vol. 3 No. 6, Desember 2016
ISSN 2407-389X (Media Cetak)
Hal : 106-110

𝒎 𝒏
Indeks Perbaikan = Cij – Ri - Kj
∑ 𝒂𝒊 = ∑ 𝒃𝒋
𝒊=𝟏 𝒋=𝟏 Keterangan:
Keterangan: Ri = nilai yang dibebankan kebaris i
Xij = Unit yang dikirim dari sumber i ke tujuan j. Kj = nilai yang dibebankan ke kolom j
Cij = Biaya per unit dari sumber i ke tujuan j. Cij = biaya dalam sel ij (segi empat pada perpotongan
Ai = Kapasitas penawaran (Supply) dari sumber i. baris I dan kolom j)
Bi = Kapasitas permintaan (Demand) dari tujuan j.
i = 1, 2, …., m III. ANALISA DAN PEMBAHASAN
j = 1, 2, …, n Adapun proses pengiriman barang pada CV.
Tabel 1: Tabel Transportasi Nihta Cargo Express dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
1. Pengumpulan barang yang akan dikirimkan.
2. Menulis bon faktur atau kwitansi barang.
3. Menulis berat barang, jenis barang dan
mengklasifikasikan jenis barang.
4. Menulis nama pengirim dan penerima barang
serta alamat yang jelas.
5. Menulis total pengiriman biaya.
6. Kemudian barang dikirimkan.
Tabel 2: Data Tujuan

B. Metode Least Cost


Prosedur pemecahan awal persoalan transportasi
bila menggunakan metode biaya terkecil atau
terendah adalah alokasikan setinggi mungkin
sejumlah komoditas pada sel yang mempunyai biaya
unit terkecil dalam keseluruhan tabel. Jika ada Tabel 3: Data Harga
beberapa sel yang memiliki biaya unit terkecil yang
sama maka pilih salah satunya secara seimbang.
Silang kolom atau baris yang telah terpenuhi, jika
baik kolom maupun baris dipenuhi secara bersamaan
hanya satu yang disilang. Setelah menyesuaikan
penawaran dan permintaan untuk semua baris dan
kolom yang belum disilang, ulangi proses dengan Tabel 4: Data Muatan
memberikan nilai setinggi mungkin pada sel yang
memiliki biaya unit terkecil berikutnya yang belum
disilang. Prosedur ini diselesaikan ketika tepat satu
baris atau kolom yang belum disilang.

C. Metode Modifikasi Distribusi (MODI)


Bila pemecahan awal sudah didapat, maka
langkah berikutnya adalah menentukan apakah Tabel 5: Data Kendaraan
pemecahan itu sudah merupakan yang terbaik
(biayanya termurah) atau belum
Secara umum dapat dirumuskan untuk menghitung
nilai baris dan kolom:
Cij = Ri +Kj

Keterangan:
Ri = nilai yang dibebankan kebaris i Dalam metode ini dilakukan langkah-langkah
Kj = nilai yang dibebankan ke kolom j procedural sebagaimana yang diuraikan berikut ini.
Cij = biaya dalam sel ij (segi empat pada perpotongan a. Pilih variabel Xij (kotak) dengan biaya transport
baris I dan kolom j) (Cij) terkecildan alokasikan sebanyak mungkin.
Setelah menghitung semua nilai baris dan kolom, Untuk Cij terkecil, Xij= minimum [Si, Dj]. Ini
langkah selanjutunya dalam metode Modifikasi akna menghabiskan baris i atau kolom j.
Distribusi (MODI) adalah mengevaluasi tiap sel b. Dari kotak-kotak sisanya yang layak (yaitu yang
kosong dalam pemecahan, yaitu menghitung indeks tidak terisi atau tidak dihilangkan). Pilih nilai Cij
perbaikannya. terkecil dan alokasikan sebanyak mungkin.
Rumus yang digunakan dalam menghitung indeks
perbaikan adalah:
c. Lanjutkan proses ini sampai semua penawaran dan
permintaan terpenuhi.
107
Jurnal Riset Komputer (JURIKOM), Vol. 3 No. 6, Desember 2016
ISSN 2407-389X (Media Cetak)
Hal : 106-110

Berikut langkah-langkah penerapan metode Least


Cost: Tabel 9 Langkah Penyelesaian Keempat
Adapun penyelesaiannya dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 6. Langkah Penyelesaian Pertama

Pada penyelesaian keempat menyarankan


alokasi pada X12, karena C12=2000 adalah kotak
dengan biaya minimum sisa dari baris bagan batu.
Pada penyelesaian pertama menyarankan Penawaran dan permintaan yang bersangkutan
alokasi pada X11, karena C11=1500 adalah kotak memberikan X12= 2000, sehingga kolom mobil 2
dengan biaya minimum. Penawaran dan permintaan habis, baris bagan batu masih tersisa2000 dan kolom
yang bersangkutan memberikan X11= 4000, sehingga mobil masih tersisa 2000.
kolom mobil 1 habis dan baris bagan batu terisa 4000.
Tabel 7: Langkah Penyelesaian Kedua Tabel 10: Langkah Penyelesaian Kelima

Dengan demikian tinggal 1 Kolom dan baris


Pada penyelesaian kedua menyarankan alokasi yang belum terpenuhi.Secara otomatis baris Bagan
pada X22, karena C22=2000 adalah kotak dengan Batu penawarannya diberikan ke kolom Mobil 3 yang
biaya minimum. Penawaran dan permintaan yang masih kurang 2000, sehingga X13= 2000 dan
bersangkutan memberikan X22= 5000, sehingga baris prosedur telah selesai.
Duri habis dan kolom mobil 2 tersisa 2000. Solusi awal dengan metode Least Cost pada
tabel adalah X11= 4000, X12= 2000, X13= 2000,
X22= 5000, dan X33= 10000

Tabel 8: Langkah Penyelesaian Ketiga Total Biaya = (1500) 4000 + (2000) 2000 + 2000
(2000) + (2000) 5000 + (2500) 10000
= 49.000.000

Penerapan Metode Modified Distribution (MODI)


Bila pemecahan awal sudah didapat, maka
langkah berikutnya adalah menentukan apakah
pemecahan itu sudah merupakan yang terbaik (biaya
termurah) atau belum. Tujuan evaluasi ini adalah
menentukan ada tidaknya rencana pengiriman dari
tambang ke proyek yang lebih baik.

Pada penyelesaian ketiga menyarankan alokasi


pada X33, karena C33=2500 adalah kotak dengan
biaya minimum. Penawaran dan permintaan yang
bersangkutan memberikan X33= 10000, sehingga Tabel 11: Transportasi Metode Modified Distribution
baris Pangkalan kerinci habis dan kolom mobil 3
tersisa 2000.
108
Jurnal Riset Komputer (JURIKOM), Vol. 3 No. 6, Desember 2016
ISSN 2407-389X (Media Cetak)
Hal : 106-110

merupakan implementasi sistem dari langkah pertama


hingga penentuan solusi.

1. Tampilan Login
Berikut ini merupakan tampilan dari form login.
Yang berfungsi untuk masuk pada sistem dan
tidak sembarang orang yang dapat memasuki
sistem.
R1 + K1 = C11 = 1500 Gambar 1: Tampilan Form Login
R1 + K2 = C12 = 2000
R1 + K3 = C13 = 2000
R2 + K2 = C22 = 2000
R3 + K3 = C33 = 2500
Untuk memecahkan kelima persamaan, harus
menempuh langkah berikut:
Bila R1 = 0, maka
R1 + K1 = 1500
0 + K1 = 1500 K1 = 1500
R1 + K2 = 2000
0 + K2 = 2000 K2 = 2000 2. Tampilan Form Menu Utama
R1 + K3 = 2000 Berikut ini merupakan tampilan dari form menu
0 + K3 = 2000 K3 = 2000 utama. Yang berfungsi untuk pemanggilan form-
Karena K2= 2000, Maka form lainnya pada sistem.
R2 + K2 = 2000 Gambar 2: Tampilan Form Menu Utama
R2 + 2000 = 2000 R2 = 0
Karena K3= 2000, Maka
R3 + K3 = 2500
R3 + 2000 = 2500 R3 = 500

Tabel 12: Pemecahan Awal Nilai R dan K

3. Tampilan Form Biaya Transportasi


Form biaya transportasi merupakan form yang
berfungsi untuk menginputkan data barang.
Evaluasi sel kosong dalam pemecahan kedua Berikut merupakan tampilan dari form biaya
dihitung sebagai berikut: transportasi.
IP21 = C21 – R2 – K1
= 2500 – 0 -1500 Gambar 3: Tampilan Form Biaya Transportasi
= 1000
IP23 = C13 – R2 – K3
= 2500 – 0 – 2000
= 500
IP31 = C31 – R3 – K1
= 3000 – 500 – 1500
= 1000
IP32 = C32 – R3 – K2
= 3000 – 500 – 2000
= 500
Terlihat perhitungan indeks perbaikan tak ada
lagi yang bernilai negatif sehingga pemecahan sudah
optimal.

IV. IMPLEMENTASI V. KESIMPULAN


Pada skripsi ini, sistem dibangun
menggunakan Visual Basic.Net 2008, berikut
109
Jurnal Riset Komputer (JURIKOM), Vol. 3 No. 6, Desember 2016
ISSN 2407-389X (Media Cetak)
Hal : 106-110

Berdasarkan analisa dan pembahasan pada bab


sebelumnya maka penulis dapat menarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Proses transportasi pengiriman barang pada CV.
Nihta Cargo Express belum menggunakan
komputer, namun pengiriman barang masih
dilakukan dengan sistem manual dan melakukan
tahapan yang rumit. Namun akan diganti dengan
sisitem informasi sehingga pengiriman barang
dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
2. Penerapan metode Least Cost pada pemecahan
awal nya dan pemecahan di optimalkan
menggunakan metode Modified Distribution
(MODI) pada pengiriman barang CV. Nihta
Cargo Express dengan menguraikan biaya
proses pengiriman barang dari suatu sistem
informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian
komponennya dengan maksud mengevaluasikan
permasalahan.
3. Aplikasi telah selesai dibangun dengan
menggunakan Microsoft Visual Basic Net 2008,
adapun form yang terdapat didalam nya adalah
form login, form menu utama, form aplikasi
pengiriman barang.

VI. DAFTAR PUSTAKA


1. Aminudin “Prinsip-Prinsip Riset Operasi”, Penerbit
Erlangga, Jakarta, 2005
2. Djon Irwanto, “Perancangan Object Oriented Sofware
dengan UML”, Penerbiit Andi, Yogyakarta, 2007
3. Jogiyanto H.M, “Analisa dan Desain” Penerbit Andi,
Yogyakarta, 2001
4. Jogiyanto H.M, ”Analisa dan Sistem Informasi”, Penerbit
Andi, Yogyakarta,. 1999
5. Kenneth E. Kendall dan Julie E.Kendall, “Analisa dan
Perancangan Sistem” Penerbit Indeks, Edisi 1, 2010
6. Mesran. (2009). Visual Basic. Medan: Mitra Wacana Media.
7. http://forum.upi.edu/v3/index.php?action=printpage;topic=79
2.0,05 Mei 2015.
8. http://yusriel.wordpress.com/2008/10/24/pertemuan-4-
diagram-alur-flowchart/, 05 Mei 2015
9. http://www.jug.or.id/jugwiki/Wiki.jsp?page=Aplikasi, 05
Mei 2015

110

Anda mungkin juga menyukai