Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

Berikut ini merupakan latar belakang dan tujuan praktikum modul 6 tentang
pemodelan dan optimalisasi system transportasi distribusi :
1.1 Latar Belakang
PT. TI Pruttt merupakan perusahaan yang memproduksi sandal jepit. Pada
awalnya distribusi sandal jepit hanya mencakup wilayah Madura saja (Bangkalan,
Sampang, Pamekasan dan Sumenep), akan tetapi seiring berjalannya waktu
permintaan produk sandal jepit berkembang hingga ke luar wilayah Madura. Oleh
karena itu perusahaan memutuskan untuk melakukan ekspansi hingga ke luar
Madura, tepatnya di wilayah Surabaya, Gresik, Sidoarjo dan Mojokerto. Saat ini
problem yang sedang dihadapi oleh PT. TI Pruttt yaitu mengoptimalkan biaya
operasional perusahaan dalam bidang transportasi untuk pengiriman produk sandal
jepit dari warehouse ke Distribution Center (DC).
Kami dari perusahaan PT. Sandman ingin mendistribusikan produk ke berbagai
daerah tentunya membutuhkan biaya transportasi yang jumlahnya tidak sedikit.
Untuk itu diperlukan perencanaan yang matang agar biaya transportasi yang
dikeluarkan bisa seefisien mungkin dan tidak menjadi persoalan yang dapat menguras
biaya besar. Pemodelan adalah suatu bentuk penyederhanaan dari sebuah elemen dan
komponen yang sangat kompleks untuk memudahkan pemahaman dari informasi
yang dibutuhkan (Damora, Lolyta. 2010).
Pada praktikum modul 6 ini tentang pemodelan dan optimalisasi system
transportasi distribusi. PT. TI Pruttt meminta bantuan kepada PT Sandman untuk
mendistribusikan produk sandal jepit disetiap warehouse ke DC agar biaya
pengiriman bisa diminimalisir.
1.2 Tujuan Praktikum
Berikut ini merupakan tujuan praktikum dari modul 6 tentang pemodelan
danoptimalisasi system transportasi distribusi :
1. Praktikan mampu menyelesaikan permasalahan pendistribusian barang dengan
menerapkan metode-metode yang ada dalam model transportasi dan
menggunakan tool excel solver.
2. Praktikan mengetahui perbandingan hasil yang diperoleh antara menggunakan
tool excel solver dengan perhitungan manual metode transportasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Berikut ini merupakan tinjauan pustaka dari modul 6 tentang pemodelan dan
optimalisasi system transportasi distribusi :
2.1 Pengertian pemodelan sistem
Model adalah representasi dari sebuah objek atau situasi actual penyederhanaan
dari suatu realitas yang kompleks. Sedangkan system adalah suatu kesatuan yang
tidak dapat dipecahkan menjadi suatu komponen yang berdiri tanpa kehilangan sifat-
sifat penting atau fungsi. Sehingga, pemodelan system adalah suatu bentuk
penyederhanaan dari sebuah elemen dan komponen yang sangat kompleks untuk
memudahkan pemahaman (Damora, Lolyta. 2010).
2.2 Model Transportasi
Model transportasi adalah suatu gambaran yang dituangkan ke dalam bentuk
model matematika dari sebuah kasus transportasi yang dapat membantu kita untuk
berpikir secara cepat dan sistematik mengenai kasus tersebut (Purnama, Diah. 2013).
2.3 Metode NWR (Northwest Conner rule)
Algoritma metode NWCR, sesuai dengan namanya yaitu dengan memulai alokasi
dari sel yang berada paling kiri atas (Iriani, Yani. 2014) dengan cara :
1. Mengalokasikan semua kapasitas pada setiap baris sebelum pindah pada baris
berikutnya.
2. Memenuhi semua kebutuhan pada setiap kolom sebelum pindah pada kolom
sebelah kanan.
3. Menyambungkan kapasitas dengan kolom
2.4 Metode Biaya Terkecil (Least Cost Methods)
Algoritma metode least cost untuk mencari solusi fisibel awal dari masalah
transportasi (Iriani, Yani. 2014) adalah sebagai berikut :
1. Untuk membuat tabel transportasi, pilih kotak dengan biaya transport per unit
termurah, alokasikan ke kotak tersebut sebanyak yang memungkinkan.
2. Dari kotak-kotak dalam transportasi yang masih mungkin diberi alokasi
barang, pilih kotak dengan biaya transportasi per unit termurah dan
alokasikan sebanyak yang memungkinkan ke kotak tersebut.
3. Lanjutkan proses ini sampai semua penawaran dan permintahan terpenuhi.
2.5 Vogel’s Approximation Method (VAM)
Ada enam langkah dalam aplikasi VAM (Iriani, Yani. 2014), yaitu :
1. Menentukan selisih antara dua biaya transportasi terendah pada setiap kolom
dan baris.
2. Memilih kolom atau baris dengan selisih terbesar.
3. Mengalokasikan unit semaksimalkan mungkin pada sel berbiaya transportasi
terkecil pada kolom atau baris terpilih.
4. Menghapus setiap kolom atau baris yang telah terpenuhi dengan memberikan
tanda X pada setiap sel.
5. Menghitung kembali setiap selisih biaya transportasi setelah menghapus baris
atau kolom pada tahap sebelumnya.
6. Kembali mulai dari langkah 6 hingga solusi awal telah diperoleh.
BAB III
METODE PENELITIAN

Berikut ini merupakan metode penelitian dari modul 6 tentang pemodelan dan
optimalisasi sistem transportasi distribusi :
3.1 Alat dan Bahan
Berikut ini merupakan alat dan bahan pada modul 3 :
1. Data Jarak Warehouse dan Distribution centre
2. Modul
3. Komputer , MS. Excel

3.2 Prosedur Pengambilan Data


Berikut merupakan prosedur atau langkah-langkah pengambilan data dalam
praktikum pemodelan dan optimalisasi sistem transportasi distribusi:
1. Menentukan lokasi warehouse dan pusat distribusi (Distribution Center).
2. Menentukan masing-masing kapasitas warehouse dan juga kebutuhan DC.
3. Menentukan jenis transportasi/ kendaraan yang digunakan (mobil box).
4. Menentukan volume kendaraan (Vt) dan volume produk (Vp).
5. Menentukan kapasitas/ daya angkut kendaraan (Kt).
6. Menentukan biaya transportasi ke masing-masing tujuan (Y).
7. Menentukan biaya transportasi per unit produk (C).
8. Membuat tabel matriks transportasi.
3.3 Flowchart Praktikum

Gambar 3.1 Flowchart Praktikum


Daftar pustaka

Damora, Lolyta. 2010. Aplikasi Metode Transportasi dalam Optimasi Biaya


Distribusi Beras Miskin (RASKIN) pada Perum Bulog Sub Divre Medan. Medan.

Iriani, Yani. 2014. Evaluasi Biaya Distribusi Pertamax Plus dengan Menggunakan
Metode Transportasi Di PT. Pertamina UPMS III Balongan Indramayu Jawa
Barat.

Purnama, Diah. 2013. Optimasi Masalah Transportasi dengan Menggunakan Metode


Potensial pada Sistem Distribusi PT. XYZ.

Anda mungkin juga menyukai