Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH RISET OPERASI

METODE TRANSPORTASI

KELOMPOK 4

Disajikan Sebagai Tugas Mata Kuliah “Riset Operasi” Pada Program


Studi Teknik Informatika Universitas Udayana

Oleh :

Hairul Lana 1808561007


I Made Ari Widiarsana 1808561010
Muhammad Firdaus Zulkarnain 1808561011
Sang Putu Febri Wira Pratama 1808561012
I Nyoman Wina Artha Setiawan 1808561017

Dosen Pengampu:
(Made Agung Raharja., M.Cs)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang
Widhi Wasa, atas berkat dan anugerah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “Metode Transportasi”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
segala jenis kritik dan saran kami harapkan dari semua pihak demi makin
sempurnanya penyusunan makalah ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu
memberikan rahmat-Nya bagi kita semua.

Bukit Jimbaran, 3 Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
BAB I PEMBAHASAN...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3. Tujuan..............................................................................................................2
1.4. Manfaat............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
2.1. Pengertian Metode Transportasi.....................................................................3
2.2. Pengertian Transportasi Menggunakan Solusi Awal.......................................4
2.2.1. North West Corner....................................................................................4
2.2.2. Least Cost.................................................................................................5
2.3. Contoh Soal.....................................................................................................5
2.3.1. Penyelesaian dengan North West Corner................................................6
2.3.2. Penyelesaian dengan Least Cost.............................................................9
BAB III PENUTUP......................................................................................................12
3.1. Kesimpulan....................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Permasalahan transportasi berkaitan dengan pendistribusian beberapa
komoditas dari beberapa pusat penyediaan, yang disebut dengan sumber
menuju ke beberapa pusat penerima yang disebut tujuan, dengan maksud
untuk memperkecil total biaya distribusi (Hillier dan Lieberman, 2001, hlm.
354).
Pengertian lain menurut Anwar dan Nasandi (dalam Barani, 2002, hlm.
35) mengatakan bahwa model transportasi (transportation models)
merupakan salah satu bentuk khusus atau variasi dari linier programming
yang dikembangkan khusus untuk memecahkan masalah-masalah yang
berhubungan dengan transportasi (pengangkutan) dan distribusi produk atau
sumber daya dari berbagai sumber (pusat pengadaan atau titik suplai) ke
berbagai tujuan (titik permintaan).
Sementara itu, Taha (1996, hlm. 202) menyatakan bahwa model
transportasi pada dasarnya merupakan sebuah program linier yang dapat
dipecahkan dengan metode simpleks biasa. Tetapi strukturnya yang khusus
memungkinkan pengembangan sebuah prosedur pemecahan yang disebut
teknik transportasi yang lebih efisien dalam perhitungan. Model ini berkaitan
dengan penentuan rencana berbiaya terendah untuk mengirimkan satu
barang dari sejumlah sumber ke sejumlah tujuan. Model ini dapat diperluas
secara langsung untuk mencakup situasi-situasi praktis dalam bidang
pengendalian mutu, penjadwalan dan penugasan tenaga kerja, diantara
bidang-bidang lainnya.

1.2. Rumusan Masalah


1) Apa itu Metode Transportasi ?
2) Apa saja macam-macam Metode Transportasi ?
3) Apa itu metode North West Corner ?
4) Apa itu metode Least Cost ?
5) Bagaimana tahapan pengerjaan menggunakan North West Corner ?

1
6) Bagaimana tahapan pengerjaan menggunakan Least Cost ?
1.3. Tujuan
1) Dapat menggunakan Metode Transportasi secara tepat.
2) Dapat mengetahui masalah apa saja yang pantas menggunakan Metode
Transportasi.

1.4. Manfaat
1) Mengetahui Metode Transportasi secara umum.
2) Mengetahui macam-macam Metode Transportasi.
3) Mengetahui tahapan penyelesaian menggunakan Metode Transportasi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Metode Transportasi


Pada umumnya masalah transportasi berhubungan dengan distribusi
suatu produk tunggal dari beberapa sumber, dengan penawaran terbatas,
menuju beberapa tujuan, dengan permintaan tertentu, pada biaya transport
minimum. Karena hanya ada satu macam barang, suatu tempat tujuan dapat
memenuhi permintaannya dari satu atau lebih sumber. Asumsi dasar model ini
adalah bahwa biaya transport pada suatu rute tertentu proporsional dengan
banyaknya unit yang dikirimkan. Unit yang dikirimkan sangat tergantung pada
jenis produk yang diangkut. Yang penting, satuan penawaran dan permintaan
akan barang yang diangkut harus konsisten.
Penerapan metode transportasi ini diantaranya adalah untuk :
 Pembelanjaan modal
 Alokasi dana untuk investasi
 Pengiklanan
 Analisis lokasi
 Menjaga keseimbangan perencanaan dan perakitan

Terdapat 3 macam metode transportasi

a) Metode stepping stone


Metode ini dalam merubah alokasi produk untuk mendapatkan alokasi
produksi yang optimal menggunakan cara trial and error atau coba – coba.
Walaupun merubah alokasi dengan cara coba- coba, namun ada syarat
yang harus diperhatikan yaitu dengan melihat pengurangan biaya per unit
yang lebih besar dari pada penambahan biaya per unitnya.
b) Metode Modi (modified distribution)
Metode ini merubah alokasi produk untuk mendapatkan alokasi yang
optimal dengan menggunakan suatu indeks perbaikan yang berdasarkan
pada nilai baris dan nilai kolom. Metode modi ini memiliki syarat yang
harus terpenuhi, yaitu banyaknya kotak terisi harus sama dengan
banyaknya baris ditambah banyaknya kolom dikurang satu.

3
c) Metode VAM (Vogel’s Approximation Method)
Teknik pengerjaan pada metode ini berbeda dengan dua metode
sebelumnya yaitu metode transportasi Stepping Stone dan MODI dimana
untuk mendapatkan solusi yang optimal dilakukan berulang-ulang sampai
kondisi optimal tersebut terpenuhi. Sedangkan pada metoda VAM ini,
sekali kita menentukan alokasi pada satu cell maka alokasi tersebut tidak
berubah lagi.

2.2. Pengertian Transportasi Menggunakan Solusi Awal


2.2.1. North West Corner
North West Corner Rule (NWCR) merupakan metode untuk menyusun
tabel awal (initial solution) dengan cara mengalokasikan distribusi
barangmulai dari sel yang terletak pada sudut paling kiri atas hingga ke
pojok kanan bawah, sesuai dengan namanya “North West”.
Prosedur penyelesaian dalam NWCR adalah dengan mengisikan
kolom mulai dari kolom di kiri atas (north west) dengan
mempertimbangkan batasan persediaan dan permintaanya. Selanjutnya
isikan pada kolom di sebelah kanannya hingga semua permintaan
terpenuhi.

Langkah-langkah
1. Identifikasi permintaan masing-masing daerah dan berapa jumlah
peroduksi yang dibuat dari masing-masing pabrik
2. Buatkan tabel untuk mempermudah dalam pembagian
transportasi
3. Mulai dari sel pojok kiri atas, sesuai dengan Namanya (north
west)
4. Pada pemilihan sel pertama berikan produksi maksimal namun
tidak melebihi jumlah permintaan tersebut
5. Jika jumlah produksi kurang maka produksi dari pabrik lain bisa
ditambahkan didaerah tersebut

4
6. Dan jika jumlah produksi dari salah satu pabrik memiliki sisa
maka bisa dilimpahkan ke sel sebelahnya atau kota lain
7. Kemudian ulangi dengan memilih sel kembali dan kembali ke
peraturan nomor 5 begitu seterusnya sampai permintaan produksi
setiap kota terpenuhi
8. Hitung biaya Transportasi dengan cara mengkalikan jumlah
produksi dengan biaya transportasi kemudian menjumlahkan
setiap sel. Maka didapat total jumlah biaya transportasinya
2.2.2. Least Cost
Metode Transportasi Least Cost (Biaya Terendah) adalah salah satu
metode transportasi untuk mencari solusi awal (Initial Solution) dengan
cara mengalokasikan output pada biaya transportasi yang paling
minimum terlebih dahulu.
Meskipun namanya adalah Least Cost, output yang dihasilkan dari
metode transportasi ini bukanlah nilai minimum. Untuk memperoleh nilai
minimum tersebut diperlukan perhitungan lebih lanjut untuk mencari
solusi akhir (Terminal Solution) baik dengan metode Stepping
Stone maupun MODI.
Berikut langkah-langkah penyelesaian dengan Least Cost:
1. Pengsian atau pengalokasian sel dimulai dengan mengisi sel yang
memiliki biaya terendah.
2. Besarnya sel yang akan diisi disesuaikan dari kapasitas dan
permintaannya sebesar mungkin.
3. Jika kapasitas atau permintaan telah terpenuhi jumlahnya, maka pada
perhitungan selanjutnya baris atau kolom kapasitas atau permintaan
yang sudah terpenuhi tersebut tidak ikut dalam alokasi berikutnya.
4. Ulangi langkah tersebut sampai kapasitas dan permintaannya
terpenuhi.
5. Hitung biaya Transportasi dengan cara mengkalikan jumlah produksi
dengan biaya transportasi kemudian menjumlahkan setiap sel. Maka
didapat total jumlah biaya transportasinya
2.3. Contoh Soal

5
Sebuah perusahaan saat ini beroperasi dengan 3 buah pabrik serta jumlah
permintaan dari 3 Kota dengan kapasitas masing-masing sebagai berikut:

Pabrik Produksi Kota Permintaan


A 100 Denpasar 60
B 70 Surabaya 120
C 60 Solo 50
Dengan perkiraan ke masing-masing kota adalah sebagai berikut:

 Dari pabrik A ke kota Denpasar = 20


 Dari pabrik B ke kota Denpasar = 15
 Dari pabrik C ke kota Denpasar = 25
 Dari pabrik A ke kota Surabaya =5
 Dari pabrik B ke kota Surabaya = 20
 Dari pabrik C ke kota Surabaya = 10
 Dari pabrik A ke kota Solo =8
 Dari pabrik B ke kota Solo = 10
 Dari pabrik C ke kota Solo = 19

Diubah menjadi dalam bentuk tabel, hingga menjadi sebagai berikut:

Tujuan/ Total
Denpasar Surabaya Solo
Pabrik Produksi

20 5 8
A 100

15 20 10
B 70

25 10 19
C 60

Permintaan 60 120 50

2.3.1. Penyelesaian dengan North West Corner


a) Pengisian sel dimulai dari pojok kiri atas, sesuai dengan namanya
“North West”, yang berarti barat laut, yang berada di pojok kiri atas
tabel. Alokasikan dengan kapasitas penuh pada sel kiri atas. Jika

6
masih ada sisa kapasitas, alokasikan pada sel di bawahnya atau di
kanannya sedemikian sehingga kapasitas baris atau kolom terpenuhi.

Tujuan/ Total
Denpasar Surabaya Solo
Pabrik Produksi

A 60 20 5 8 100

B 15 20 10 70

C 25 10 19 60

Permintaan 60 120 50

b) Ulangi langkah 1 hingga seluruh kapasitas pada baris atau kolom


terpenuhi.

Tujuan/ Total
Denpasar Surabaya Solo
Pabrik Produksi

A 60 20 40 5 8 100

B 15 20 10 70

C 25 10 19 60

Permintaan 60 120 50

c) Karena permintaan pada kota Denpasar sudah terpenuhi maka sisa


produksi Pabrik A dialokasikan ke kota Surabaya, kemudian Pabrik B
dengan jumlah produksi 70 di alokasikan ke Kota Surabaya, karena
permintaan Denpasar sudah memenuhi permintaan, maka produksi
maksimum dialokasikan ke kota Surabaya selama tidak melebihi
permintaan

7
Tujuan/ Total
Denpasar Surabaya Solo
Pabrik Produksi

A 60 20 40 5 8 100

B 15 70 20 10 70

C 25 10 19 60

Permintaan 60 120 50

d) Maka lanjut ke Produksi Pabrik C dengan jumlah produksi 60. Karena


permintaan kota Surabaya kurang 10, maka 10 Produksi dialokasikan
ke Surabaya dan sisanya di alokasikan ke kota Solo yaitu 50 dan juga
telah memnuhi permintaan.

Tujuan/ Total
Denpasar Surabaya Solo
Pabrik Produksi

A 60 20 40 5 8 100

B 15 70 20 10 70

C 25 10 10 50 19 60

Permintaan 60 120 50
e) Hitung total biaya dengan cara mengkalikan harga denga jumlah
produksi, kemudian menjumlahkan semuanya.
Total = (60 x 20) + (40 x 5) + (70 x 20) + (10 x 10) + (50 x19)
Total = 3850
Jadi total biaya Transportasi untuk metode North West Corner Rule
adalah 3850

8
Catatan: Solusi awal matriks transportasi disebut feasible jika jumlah
sel terisi adalah m+n-1 dimana m = jumlah baris, dan n = jumlah
kolom. Jika sel terisi kurang dari m+n-1 maka perlu ditambahkan sel
dummy dengan alokasi sebanyak 0 pada sel kosong yang memiliki
ongkos terkecil.

2.3.2. Penyelesaian dengan Least Cost


Kami akan mencoba menyelesaikan permasalahan yang sama
menggunakan metode Least Cost.

Tujuan/ Total
Denpasar Surabaya Solo
Pabrik Produksi

A 20 5 8 100

B 15 20 10 70

C 25 10 19 60

Permintaan 60 120 50

a) Alokasikan dengan kapasitas penuh pada sel yang memiliki ongkos


terkecil. Jika terdapat lebih dari 1sel dengan ongkos terkecil, pilih
salah satu. Maka yang dipilih adalah sel kota Surabaya dari Pabrik A.

Tujuan/ Total
Denpasar Surabaya Solo
Pabrik Produksi

A 20 100 5 8 100

B 15 20 10 70

C 25 10 19 60

9
Permintaan 60 120 50

b) Ulangi langkah satu, hingga seluruh kapasitas pada baris atau kolom
terpenuhi, maka selanjutnya adalah sel kota Solo dari Pabrik B, maka
penuhi sel tersebut sesuai dengan permintaan produksi dan sel Kota
Surabaya dari Pabrik C, dimana sel ini hanya kurang dari 20
permintaan produksi

Tujuan/ Total
Denpasar Surabaya Solo
Pabrik Produksi

A 20 100 5 8 100

B 15 20 50 10 70

C 25 20 10 19 60

Permintaan 60 120 50

c) Selanjutnya adalah sel kota Denpasar dari Pabrik B, karena sisa


produksi hanya tinggal 20, maka sel tersebut hanya diisi 20 produksi
saja.

Tujuan/ Total
Denpasar Surabaya Solo
Pabrik Produksi

A 20 100 5 8 100

B 20 15 20 50 10 70

C 25 20 10 19 60

Permintaan 60 120 50

10
d) Selanjutnya, meskipun sel pada kota Solo dari Pabrik C lebih murah,
namun permintaan produksi pada kota Solo telah terpenuhi
sedangkan sel pada kota Denpasar Pabrik A juga lebih murah, namun
tidak ada produksi yang tersedia, maka sel dari kota Denpasar dari
Pabrik C yang akan diisi dengan 40 Produksi.

Tujuan/ Total
Denpasar Surabaya Solo
Pabrik Produksi

A 20 100 5 8 100

B 20 15 20 50 10 70

C 40 25 20 10 19 60

Permintaan 60 120 50

e) Hitung total biaya dengan cara mengkalikan harga denga jumlah


produksi, kemudian menjumlahkan semuanya.
Total = (100 x 5) + (20 x 15) + (50 x 10) + (40 x 25) + (20 x10)
Total = 2300
Jadi total biaya Transportasi untuk metode Least Cost adalah 2300

11
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Masalah transportasi berhubungan dengan distribusi suatu produk
tunggal dari beberapa sumber, dengan penawaran terbatas, menuju beberapa
tujuan, dengan permintaan tertentu, pada biaya transport minimum. Penerapan
metode transportasi ini diantaranya adalah untuk, pembelanjaan modal, alokasi
dana untuk investasi, pengiklanan, analisis lokasi, menjaga keseimbangan
perencanaan dan perakitan. Terdapat 3 macam metode transportasi, antara lain
: metode stepping stone, metode Modi (modified distribution), metode VAM
(Vogel’s Approximation Method).
North West Corner Rule (NWCR) merupakan metode untuk menyusun
tabel awal (initial solution) dengan cara mengalokasikan distribusi barangmulai
dari sel yang terletak pada sudut paling kiri atas hingga ke pojok kanan bawah,
sesuai dengan namanya “North West”. Prosedur penyelesaian dalam NWCR
adalah dengan mengisikan kolom mulai dari kolom di kiri atas (north west)
dengan mempertimbangkan batasan persediaan dan permintaanya.
Selanjutnya isikan pada kolom di sebelah kanannya hingga semua permintaan
terpenuhi.
Metode Transportasi Least Cost (Biaya Terendah) adalah salah satu
metode transportasi untuk mencari solusi awal (Initial Solution) dengan cara
mengalokasikan output pada biaya transportasi yang paling minimum terlebih
dahulu. Output yang dihasilkan dari metode transportasi ini bukanlah nilai
minimum. Untuk memperoleh nilai minimum tersebut diperlukan perhitungan
lebih lanjut untuk mencari solusi akhir (Terminal Solution) baik dengan metode
Stepping Stone maupun MODI.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hendri, Jhon. 2009. Riset Operasional. Universitas Gunadarma.


Marjuni, Aris. 2014. Contoh Model Transportasi Dan Penyelesaian Dengan North
West Corner Dan Stepping Stone.
Mulyono, Sri. 2002. Riset Operasi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.

13

Anda mungkin juga menyukai