Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PROGRAM LINIER

MASALAH TRANSPORTASI
Dosen Pengampu : Faiz Ahyaningsih, M. Si.

OLEH

KELOMPOK 11

Lulu Maria D. Lumbantobing 4163111034

Maria Christine Pardede 4163111037

Marsintauli Nainggolan 4163111039

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Penulis bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
yang masih memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga penulis bisa
menyelesaikan makalah berjudul MasalahTransportasi ini tepat pada waktunya.

Didalam pengerjaan makalah ini telah melibatkan banyak pihak yang sangat
membantu dalam banyak hal. Oleh sebab itu, disini penulis sampaikan rasa terima kasih
kepada :

1. Bapak Dr. Edy Surya, M.Si Selaku Ketua Jurusan Matematika Fakultas Ilmu
Pengetahuan Alam dan Matematika Universitas Negeri Medan
2. Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Pd Selaku Sekretaris Jurusan Matematika Fakultas Ilmu
Pengetahuan Alam dan Matematika Universitas Negeri Medan
3. Bapak Drs. Zul Amry, M.Si Selaku Ketua Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu
Pengetahuan Alam dan Matematika Universitas Negeri Medan
4. Ibu Faiz Ahyaningsih, M. Si. Selaku Dosen Pengampu
5. bapak/ibu dosen Jurusan Matematika
6. teman-teman yang telah membantu dalam penyelesaian makalah secara langsung dan
tidak langsung
7. orang tua yang selalu memberikan dana kepada penulis.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, November 2018

Kelompok11

Masalah Transportasi | ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................ii


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1
C. Tujuan……………………………………………………………………………….2
BAB II ISI ............................................................................................................................. 3
A. Pengantar .................................................................................................................... 3
B. Model Dasar Transportasi .......................................................................................... 3
C. Metode Biaya Terkecil ............................................................................................... 4
D. Metode Sudut Barat Laut…………………………………………………………....7
E. Metode Aproksimasi Russell………………………………………………………..9
BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 14
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 14
B. Saran ......................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 16

Masalah Transportasi | iii


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Permasalahan transportasi berkaitan dengan pendistribusian beberapa komoditas
dari beberapa pusat penyediaan, yang disebut dengan sumber menuju ke beberapa
pusat penerima yang disebut tujuan, dengan maksud untuk memperkecil total biaya
distribusi. Permasalahan transportasi tersebut diselesaikan dengan membuat model
transportasinya, dimana model transportasi (transportation models) merupakan salah
satu bentuk khusus atau variasi dari linier programming yang dikembangkan khusus
untuk memecahkan masalah-masalah yang berhubungan dengan transportasi
(pengangkutan) dan distribusi produk atau sumber daya dari berbagai sumber (pusat
pengadaan atau titik suplai) ke berbagai tujuan (titik permintaan).
Masalah transportasi memiliki suatu solusi awal yang dapat diselesaikan dengan
beberapa metode dengan langkah – langkah/cara penyelesaian yang berbeda, yang
akan di jelaskan di dalam makalah ini pada bab yang selanjutnya. Namun sebelumnya,
dalam makalah ini akan disajikan suatu pengantar untuk memahami mengenai
masalah transportasi serta model transportasinya.
Adapun makalah ini disusun oleh penulis untuk menyelesaikan salah satu tugas
KKNI dari mata kuliah Program Linier sebagai mahasiswa dari Universitas Negeri
Medan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah untuk memahami makalah ini adalah sebagi berikut :
1. Bagaimana yang dimaksud masalah trasportasi?
2. Bagaimana yang dimaksud dengan model dasar masalah transportasi?
3. Bagaimana metode biaya terkecil (Least – Cost Method) dalam menentukan solusi
awal masalah transportasi?
4. Bagaimana metode sudut barat laut (North – West Corner Method) dalam
menentukan solusi awal masalah transportasi?
5. Bagaimana Russel’s Approximation Method (RAM) dalam menentukan solusi awal
masalah transportasi?

Masalah Transportasi | 1
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagaiberikut.
1. Mampu memahami dan menganalisa suatu masalah transportasi.
2. Mampu memahami dan membuat model dasar suatu masalah transportasi.
3. Mampu memahami dan menyelesaikan permasalahan transportasi dengan metode
sudut barat laut (North – West Corner Method).
4. Mampu memahami dan menyelesaikan permasalahan transportasi dengan metode
sudut barat laut (North – West Corner Method).
5. Mampu memahami dan menyelesaikan permasalahan transportasi dengan Russel’s
Approximation Method (RAM).

Masalah Transportasi | 2
BAB II
ISI

A. Pengantar
Masalah Transportasi adalah bagian dari “Operation Research” yang membahas
tentang meminimumkan biaya transportasi dari suatu tempat ketempat lain. Kasus
transportasi timbul ketika seseorang mencoba menentukan cara pengiriman
(pendistribusian) suatu jenis barang (item) dari beberapa sumber (lokasi penawaran)
ke beberapa tujuan (lokasi permintaan). Setiap industri pasti menginginkan biaya yang
minimum untuk proses transportasi, sehingga diperlukan suatu strategi pemecahan
masalah yang bisa memberikan solusi yang optimal. Dengan strategi dan perencanaan
yang baik maka biaya untuk proses transportasi bisa dihemat. Perencanaan
pengeluaran transportasi berhubungan dengan jumlah dan kapan akan dilangsungkan
pengeluaran. Dengan adanya perencanaan pengeluaran transportasi maka akan
diperoleh peningkatan keuntungan karena mampu meminimalkan biaya transportasi
dan permintaan pasar juga dapat terpenuhi dengan baik.
Dalam mendistribusikan produk ke berbagai daerah sebagai salah satu bagian dari
operasional perusahaan, tentunya membutuhkan biaya transportasi yang tidak sedikit
jumlahnya. Untuk itu diperlukan perencanaan yang matang agar biaya transportasi
yang dikeluarkan seefisien mungkin dan nantinya tidak menjadi persoalan yang dapat
menguras biaya besar. Permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah besarnya biaya
pendistribusian produk dari beberapa gudang ke beberapa lokasi permintaan (tujuan).
Untuk itu diperlukan metode yang tepat dalam mendistribusikan produk dari sejumlah
tempat asal (gudang) kebeberapa tempat tujuan distribusi sehingga akan dapat
meminimumkan biaya transportasi.

B. Model Dasar Transportasi


Model transportasi dapat dirumuskan sebagai berikut:
Fungsi Tujuan:

Batasan:

Masalah Transportasi | 3
dengan:
ai = Kapasitas penawaran unit dari sumber i
bj = Kapasitas permintaan unit dari tujuan j
Xij = Unit yang dikirim dari sumber i ke tujuan j
Cij = biaya angkut per unit dari sumber i ke tujuan j

Apabila jumlah barang yang dikirimkan dari tempat asal i sama dengan jumlah barang
yang diminta oleh tempat tujuan j, maka persamaannya:

keadaan ini disebut model transportasi seimbang (balance transportation model).

Dalam bentuk tabel transportasi dapat disajikan:

Algoritma Transportasi:
1. Mendiagnosis masalah yang dimulai dengan pengenalan sumber, tujuan,
parameter dan variable
2. Seluruh informasi dituangkan kedalam matriks transportasi
3. Setelah matriks transportsi terbentuk, maka dilanjut dengan menyususn tabel awal.
Terdapat 3 macam metode dalam menyusun tabel awal, yaitu:
4. Setelah penyusunan tabel awal, selanjutny adalah pengujian optimalitas tabel
untuk mengetahui apakah biaya distribusi total telah minimum. Pengujian ini
dilakukan dengan beberapa metode seperti Stepping Stone Method atau Modified
Distribution Method (MODI)
5. Apabila belum mencapai nilai optimal maka dilakukan lagi pengulangan langkah 3

Masalah Transportasi | 4
C. Metode Biaya Terkecil (Least Cost Method)
Menurut Sri Mulyono (1991:110), metode biaya terkecil (Least Cost Method)
berusaha mencapai tujuan minimasi biaya dengan alokasi sistematik kepada kotak-
kotak sesuai dengan besarnya biaya transportasi per unit. Prosedur metode ini adalah:
1. Pilih variable Xij (kotak) dengan biaya transport (cij) terkecil dan alokasikan
sebanyak mungkin. Untuk cij terkecil, Xij = minimum [Si ,Dj]. Ini akan
menghabiskan baris I atau kolom j.
2. Dari kotak-kotaksisanya yang layak/feasible (yaitu yang tidak terisi atau tidak
dihilangkan), pilih nilai cij terkecil dan alokasikan sebanyak mungkin.
3. Lanjutkan proses ini sampai semua penawaran dan permintaan terpenuhi.
Contoh:
Tentukan nilai minimum dari fungsi tujuan berikut:

𝑍 = 6𝑥11 + 8𝑥12 + 10𝑥13 + 7𝑥21 + 11𝑥22 + 11𝑥23 + 4𝑥31 + 5𝑥32 + 12𝑥33

Kendala

𝑥11 + 𝑥12 + 𝑥13 = 150

𝑥21 + 𝑥22 + 𝑥23 = 175

𝑥31 + 𝑥32 + 𝑥33 = 275

𝑥11 + 𝑥21 + 𝑥31 = 200

𝑥12 + 𝑥22 + 𝑥32 = 100

𝑥13 + 𝑥23 + 𝑥33 = 300

𝑥𝑖𝑗 ≥ 0

Solusi Model Transportasi

Tabel 3.1.Tabel Transportasi


1 2 3 Supply
6 8 10
1 150

7 11 11
2 175

4 5 1
3 2 275

Demand 200 100 300 600

Masalah Transportasi | 5
Solusi Least – Cost
Langkah pertama dalam metode Least – Cost menyarankan alokasi pada X31,
karena c31 = 4 adalah kotak dengan biaya minimum. Jumlah yang dialokasikan adalah
X31 = minimum [200 , 275] = 200. Karena alokasi ini menghabiskan penawaran sumber
3 , baris 3 dihapus, dan X32 maupun X33 tak layak lagi. Juga permintaan sebanyak 275
pada tujuan 3 dikurangi 200 sehingga sekarang permintaanya tinggal 70.

Tabel 3.3. Alokasi biaya minimum awal

1 2 3 Supply

6 8 10
1 150

7 11 11
2 175

3 4 5 12 275

200
Demand 200 100 300 600

Alokasi kotak selanjutnya dipilih dari kotak yang sisa, cij terkecil adalah c32 = 5 dan
X32 = minimum [100 ,75] = 75
Tabel 3.4.Alokasi Biaya Minimum Kedua
1 2 3 Supply
6 8 10
1 150

7 11 11
2 175

4 5 12
3 275
200 75
Demand 200 100 300 600

Alokasi kotak selanjutnya dipilih dari kotak yang sisa, cij terkecil adalah c12 = 8 dan
X12 = minimum [25 ,150] = 25.
Alokasikan kotak selanjutnya dipilih dari kotak yang sisa, cij terkecil adalahc13 = 10
dan X13 = minimum [125 , 150] = 125.
Dan kotak terakhir adalah c23 = 10 danX23 = minimum [175 ,175] = 175.

Masalah Transportasi | 6
Tabel 3.5.Solusi Awal

1 2 3 Supply

6 8 10
1 150
25 125
7 11 11
2 175
175
4 5 12
3 275
200 75
Demand 200 100 300 600

Solusi awal :
𝑥12 = 25; 𝑥13 = 125; 𝑥23 = 175; 𝑥31 = 200; 𝑥32 = 75
dengan,
𝑍 = 6(0) + 8(25) + 10(125) + 7(0) + 11(0) + 11(175) + 4(200) + 5(75) + 12(0)
𝑍 = $ 4550

D. Metode Sudut Barat Laut (North West Corner Method)


Data komoditas atau produk dari sejumlah sumber (supply) sebagai persediaan
dan data permintaan (demand) dari beberapa tempat disusun dengan rapi kedalam
bentuk tabel. Tabel sistematik ini sering disbut dengan tabel transportasi. Dari table ini
akan dicari solusi awal yaitu dengan metode sudut barat laut (North West Corner
Method).
Menurut Rao dan Mishra (2005:115), langkah-langkah metode sudut barat laut
(North West Corner Method):

Langkah I

Pengalokasian awal ditempatkan pada sel sudut kiri-atas yang disebut sudut barat laut.
Ambil x11 = min (a1, b1)

Langkah II

Jika x11 = a1 ,maka baris 1 dapat dihapus. Jika x11 = b1 ,maka kolom 1 dapat dihapus.

Masalah Transportasi | 7
Langkah III

Jika a1=b1, maka x11 = a1=b1 , baris 1dan juga kolom 2 akan dihapus.

Langkah IV

Sebuah matriks baru (m – 1) x n, atau mx (n – 1), atau (m – 1) x (n-1) akan muncul.


Inilah yang disebut dengan pengurangan matriks. Ulangi langkah I sampai III sampai
jumlahnya habis.

Contoh:

Tentukan nilai minimum dari fungsi tujuan berikut:

𝑍 = 6𝑥11 + 8𝑥12 + 10𝑥13 + 7𝑥21 + 11𝑥22 + 11𝑥23 + 4𝑥31 + 5𝑥32 + 12𝑥33

Kendala

𝑥11 + 𝑥12 + 𝑥13 = 150

𝑥21 + 𝑥22 + 𝑥23 = 175

𝑥31 + 𝑥32 + 𝑥33 = 275

𝑥11 + 𝑥21 + 𝑥31 = 200

𝑥12 + 𝑥22 + 𝑥32 = 100

𝑥13 + 𝑥23 + 𝑥33 = 300

𝑥𝑖𝑗 ≥ 0

Solusi Model Transportasi

Tabel 3.1.Tabel Transportasi


1 2 3 Supply
6 8 10
1 150

7 11 11
2 175

4 5 1
3 2 275

Demand 200 100 300 600

Masalah Transportasi | 8
Solusi North-West Corner

Tabel 3.2.Solusi North-west Corner Awal

1 2 3 Supp
ly
6 8 10
1 150
150

7 11 11
2 175
50 100 25

4 5 12
3 275
275

Deman 200 100 300 600


d

𝑥11 = 150; 𝑥22 = 100; 𝑥21 = 50; 𝑥23 = 25

Maka nilai minimumnya, yaitu:

𝑍 = 6(150) + 8(0) + 10(0) + 7(50) + 11(100) + 11(25) + 4(0) + 5(0) + 12(275)


𝑍 = $5925

Membandingkan solusi awal yang diperoleh dari metode sudut barat laut (North West
Corner Method) dengan metode biaya terkecil (Least Cost Method) menunjukkan bahwa
dengan metode biaya terkecil (Least Cost Method) terjadi penurunan sebesar $ 1375 ($
5925 - $ 4550). Pada umumnya, metode biaya terkecil (Least Cost Method) akan
memberikan solusi awal lebih baik (biaya lebih rendah) dibandingkan dengan metode
sudut barat laut (North West Corner Method), karena metode biaya terkecil (Least Cost
Method) menggunakan biaya per uit sebagai kriteria alokasi sementara. Metode sudut
barat laut (North West Corner Method) tidak. Akibatnya, banyaknya iterasi tambahan
yang diperlukan untuk mencapai solusi optimum lebih sedikit. Namun dapat terjadi,
meskipun jarang, dimana solusi awal yang sama atau lebih baik dicapai melalui metode
sudut barat laut (North West Corner Method).

Masalah Transportasi | 9
E. Metode Aproksimasi Russell (Russell’s Aproximation Method)
Metode Pendekatan Russel Metode ini dikembangkan oleh Edward J. Russelpada
tahun 1969. Russel”s Aproximation Method atau R.A.M melengkapi metode
penyusunan tabel awal dengan menggunakan pendekatan selisih biaya terbesar antara
biaya distribusi masing-masing sel dengan biaya distribusi terbesar pada masing-
masing baris dan kolom dimana sel itu berada.

Dimana:
∆𝑖𝑗 : Selisih biaya distribusi Russel
𝐶𝑖𝑗 : Biaya distribusi sel pada baris ke-𝑖 dan kolom ke-𝑗
𝑢𝑖 : Biaya distribusi terbesar pada baris ke-𝑖
𝑣𝑗 : Biaya distribusi terbesar pada kolom ke-𝑗
Adapun Langkah-langkah metode Aproksimasi Russel sebagai berikut:
Langkah I
Hitunglah nilai terbesar pada setiap baris (ui) dan nilai terbesar dari setiap kolom(vj)
Langkah II
 Untuk tiap kotak yang ada dalam tabel, hitunglah : ( cij - ui - vj )
 Pilihlah kotak yang mempunyai ( cij - ui - vj ) paling negatif ( jika ada lebih dari
satu, pilihlah sembarang ) dan berilah nilai ( koeff. ) pada kotak itu dengan nilai
yang lebih kecil diantara nilai baris persediaan dan kolom permintaan yang
bersesuaian dengan kotak itu
 Jika hanya ada satu kotak sisa dalam suatu baris atau kolom, pilih kotak ini dan
berilah nilai sebanyak yang diperlukan untuk memenuhi jumlah nilai dari baris
atau kolomnya.
 Kurangkan nilai baris persediaan dan kolom permintaannya dengan nilai tersebut
Langkah III:
 Jika pengurangan itu menghasilkan nilai baris persediaan sama dengan nol,
hilangkan baris tsb dari tabel.
 Jika nilai kolom permintaannya yang sama dengan nol, hilangkan kolom itu dari
tabel
 Jika keduanya sama dengan nol, hilangkan hanya baris atau kolomnya saja, tidak
keduanya.
Langkah IV:
 Ulangi langkah 1 sampai dengan langkah 3 hingga diperolehnya suatu
penyelesaian basis feasibel .

Masalah Transportasi | 10
Contoh:
Sebuah perusahaan mempunyai 3 (tiga) buah mobil truk yang digunakan untuk
membawa bahan baku yang masing-masing mobil tersebut berlokasi digudang 1, 2,
dan 3 dengan kapasitas muatan perbulan masing-masing mobil adalah:
Mobil 1 = 1.000 ton
Mobil 2 = 1.200 ton
Mobil 3 = 800 ton
Total = 3000 ton (supply)
Perusahaan ini mendapat order dari 3 (tiga) buah pabrik yang berlokasi di kota A, B,
dan C, dimana masing-masing memerlukan:

pabrik A = 1400 ton


pabrik B = 700 ton
pabrik C = 900 ton
Total Permintaan = 3000 ton (demmand)

Dari hasil analisis perusahaan diperoleh data mengenai biaya pengiriman per ton
bahan baku dari masing-masing truk ke masing-masing pabrik sebagai berikut:

Jawab:

Dari data data diatas cari nilai terbesar dari masing masing baris (Ui). Dan masing-
masing kolom (Vj)

Masalah Transportasi | 11
Kemudian gunakan rumus :

Sehingga nilai :

Masukan minus terbesar suplly full

Lanjutkan iterasi berikutnya :

Masalah Transportasi | 12
Masukan minus terbesar suplly full yaitu angka -156

Karena tersisa 3 kotak jadi tinggal isi saja :

𝑧 = 200 × 155 + 700 × 150 + 100 × 147 + 1200 × 142 + 800 × 134
= 31000 + 105000 + 14700 + 170400 + 107200 = 413600

Masalah Transportasi | 13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Prosedur metode biaya terkecil (Least Cost Method) adalah:
a. Pilih variabelXij (kotak) dengan biaya transport (cij) terkecil dan alokasikan
sebanyak mungkin. Untuk cij terkecil, Xij = minimum [Si ,Dj]. ini akan
menghabiskan baris I atau kolom j.
b. Dari kotak-kotak sisanya yang layak / feasible (yaitu yang tidak terisi atau
tidak dihilangkan), pilih nilai cij terkecil dan alokasikan sebanyak mungkin.
c. Lanjutkan proses ini sampai semua penawaran dan permintaan terpenuhi.

2. Langkah-langkah metode sudut barat laut (North West Corner Method):


Langkah I
Pengalokasian awal ditempatkan pada sel sudut kiri-atas yang disebut sudut barat
laut. Ambil x11 = min (a1, b1)
Langkah II
Jika x11 = a1 ,maka baris 1 dapat dihapus. Jika x11 = b1 ,maka kolom 1 dapat
dihapus.
Langkah III
Jika a1=b1, maka x11 = a1=b1 , baris 1 dan juga kolom 2 akan dihapus.
Langkah IV
Sebuah matriks baru (m – 1) x n, atau mx (n – 1), atau (m – 1) x (n-1) akan
muncul. Inilah yang disebut dengan pengurangan matriks. Ulangi langkah I
sampai III sampai jumlahnya habis.

3. Langkah metode Aproksimasi Russel sebagai berikut:


Langkah I
Hitunglah nilai terbesar pada setiap baris (ui) dan nilai terbesar dari setiap
kolom(vj)
Langkah II
Untuk tiap kotak yang ada dalam tabel, hitunglah : ( cij - ui - vj ). Pilihlah kotak
yang mempunyai ( cij - ui - vj ) paling negatif ( jika ada lebih dari satu, pilihlah
sembarang ) dan berilah nilai ( koeff. ) pada kotak itu dengan nilai yang lebih kecil
diantara nilai baris persediaan dan kolom permintaan yang bersesuaian dengan
kotak itu.Jika hanya ada satu kotak sisa dalam suatu baris atau kolom, pilih kotak

Masalah Transportasi | 14
ini dan berilah nilai sebanyak yang diperlukan untuk memenuhi jumlah nilai dari
baris atau kolomnya.Kurangkan nilai baris persediaan dan kolom permintaannya
dengan nilai tsb
Langkah III
Jika pengurangan itu menghasilkan nilai baris persediaan sama dengan nol,
hilangkan baris tsb dari tabel.Jika nilai kolom permintaannya yang sama dengan
nol, hilangkan kolom itu dari tabel.jika keduanya sama dengan nol, hilangkan
hanya baris atau kolomnya saja, tidak keduanya.
Langkah IV
Ulangi langkah 1 sampai dengan langkah 3 hingga diperolehnya suatu
penyelesaian basis feasibel .

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan
sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggungjawabkan.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Penulis juga menerima kritik dan
saran dari pembaca mengenai makalah ini.

Masalah Transportasi | 15
DAFTAR PUSTAKA

Kertiasih, Ni Ketut. 2009. Penggunaan Metode Transportasi Dalam Program Linier Untuk
Pendistribusian Barang. JPTK. Vol. 6, No. 2: 27 – 35.

Mulyono, S. 1991. Operations Research. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi


Universitas Indonesia.

Rao, K. C., danMishra, S. L. .2005. Operations Research. Narosa Publishing House: New
Delhi.

Sari, Diah Purnama, dkk. 2013. Optimasi Masalah Transportasi dengan Menggunakan
Metode Potensial pada Sistem Distribusi PT. XYZ. Jurnal Saintia Matematika Vol 1
No. 5.

Syaifuddin, Dedy Takdir. 2011. Riset Operasi (Aplikasi Quantitative Analysis For
Management). Malang: Penerbit Percetakan CV Citra Malang.

Masalah Transportasi | 16
Lampiran 1

UJI KEMAMPUAN MASALAH TRANSPORTASI

1. Masalah transportasi yang terjadi pada sebuah perusahaan baju yang memiliki gudang
dibeberapa kota yaitu Jakarta, Medan dan Semarang, dan selanjutnya dari ketiga
gudang tersebut perusahaan berusaha untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya di
kota-kota Surabaya, Balikpapan dan Makassar. Sementara itu dari gudang-gudang
tersebut perusahaan mampu memasok masing-masing secara berurutan adalah dari
Jakarta 120 unit, Medan 80 unit dan Semarang 80 unit, sedangkan permintaan dari
kota Surabaya sebanyak 150 unit, Balikpapan sebanyak 70 unit dan Makassar
sebanyak 60 unit.
Dengan biaya angkut sebagai berikut.

Tujuan
Sumber
Surabaya Balikpapan Makassar

Jakarta 8 5 6

Medan 15 10 12

Semarang 3 9 10

Bantulah perusahaan tersebut dalam mencari biaya transportasi termurah untuk


mengirimkan produk baju ke Surabaya, Balikpapan dan Makassar, dengan
menggunakan metode berikut.

a. Metode sudut barat laut (North – West Corner Method


b. Metode biaya terkecil (Least – Cost Method)
c. Russel’s Approximation Method (RAM)

Masalah Transportasi | 17

Anda mungkin juga menyukai