Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fitra Nurma

NIM : 042575846
Mata Kuliah : Riset Operasi
Diskusi 5!
1. Masalah Transportasi dapat diselesaikan dengan Linear Programming. Namun, kenapa
tidak direkomendasikan untuk digunakan?
Linear programming adalah bidang yang cukup optimasi karena beberapa alasan. Banyak
masalah praktis dalam riset operasi dapat dinyatakan sebagai masalah pemrograman
linear. Kasus khusus tertentu pemrograman linear, seperti masalah aliran jaringan dan
masalah aliran Multicommodity dianggap cukup penting telah menghasilkan banyak
penelitian pada algoritma khusus untuk solusi mereka. Sejumlah algoritma untuk jenis
lain masalah optimasi bekerja dengan memecahkan masalah L sebagai sub-masalah.
Secara historis, ide dari program linear telah menginspirasi banyak konsep utama teori
optimasi, seperti dualitas, dekomposisi, dan pentingnya kecembungan dan generalisasi.
Demikian juga, program linier banyak digunakan dalam ekonomi mikro dan manajemen
perusahaan, seperti perencanaan, produksi, transportasi, teknologi dan isu-isu lainnya.
Meskipun isu-isu manajemen modern selalu berubah, sebagian besar perusahaan ingin
memaksimalkan keuntungan atau meminimalkan biaya dengan sumber daya terbatas.
Oleh karena itu, banyak masalah dapat dicirikan sebagai masalah pemrograman linear.
Linear Programming tidak direkomendasikan untuk digunakan dalam masalah
transportasi karena metode transportasi adalah metode yang digunakan untuk mengatur
distribusi sumber-sumber yang menyediakan produk-produk. Metode ini tidak digunakan
karena membutuhkan 2 tahap Analisis untuk mendapatkan hasil yang optimal yang harus
diperhatikan adalah total kuantitasnya.
Dalam masalah transportasi sebenarnya dapat diselesaikan dengan linear programming
metode simpleks. Namun karena metode tersebut menimbulkan penyelesaian yang lebih
sulit, maka penyelesaian masalah transportasi akan lebih mudah dengan menggunakan
metode stepping stone, vogel, north west corner, dan metode MODI.
Model transportasi pun merupakan perluasan dari persoalan linear programming,karena
membahas mengenai penentuan rencana biaya minimum untuk transportasi single
commodity dari sejumlah lokasi sumber ke sejumlah lokasi tujuan.

(Sumber: EKMA4413/MODUL6)

2. Apa perbedaan antara metode North West Corner, metoee Vogel, metode Stepping Stone,
dan metode MODI?
1) Metode NWC(North West Corner)
Merupakan metode untuk menyusun tabel awal dengan cara mengalokasikan
distribusi barang mulai dari sel yang terletak pada sudut paling kiri atas.
Aturannya:
a. Pengisian sel/kotak dimulai dari ujung kiri atas.
b. Lokasi jumlah maksimum terbesar ( sesuai) syarat sehingg layak untuk
memenuhi permintaan.
c. Bergerak ke kotak sebelah kanan bila masih terdapat suplai yang cukup.kalau
tidak, bergerak kekotak di bawahnya sesuai demand. Bergerak terus hingga
suplai habis dan demand terpenuhi.
2) VAM (Vogel Approximation Method )
Metode ini lebih sederhana penggunaannya,karena tidak memerlukan closed path
(salur tertutup). VAM dilakukan dengan cara mencari selisih biaya terkecil dengan
biaya terkecil berikutnya untuk setiap kolom maupun baris. kemudian pilih selisih
biaya terbesar dan alokasikan produk selanyak mung kin ke sel yang memiliki biaya
terkecil. cara ini dilakukan secara berulang hingga semua produk sudah dialokasikan.
3) Metode Stepping Stone
Metode ini dalam merubah alokasi produk untuk mendapatkan alokasi produksi yang
optimal menggunakan cara trial and error atau coba – coba. Walaupun merubah
alokasi dengan cara coba- coba, namun ada syarat yang harus diperhatikan yaitu
dengan melihat pengurangan biaya per unit yang lebih besar dari pada penambahan
biaya per unitnya. Untuk mempermudah penjelasan, berikut ini akan diberikan sebuah
contoh. Suatu perusahaan mempunyai tiga pabrik di W, H, O. Dengan kapasitas
produksi tiap bulan masing- masing 90 ton, 60 ton, dan 50 ton; dan mempunyai tiga
gudang penjualan di A, B, C dengan kebutuhan tiap bulan masing- masing 50 ton,
110 ton, dan 40 ton. Biaya pengangkutan setiap ton produk dari pabrik W, H, O ke
gudang A, B, C adalah menentukan alokasi hasil produksi dari pabrik – pabrik
tersebut ke gudang – gudang penjualan dengan biaya pengangkutan terendah.
4) Metode transportasi MODI (Modified Distribution Method).
Salah satu metode transportasi untuk mencari solusi akhir (Terminal Solution).
Metode MODI mirip dengan metode Stepping Stone karena keduanya sama-sama
mencari solusi akhir dari model transportasi agar mendapatkan biaya minimum.
Sehingga, jika persoalan transportasi yang sama baik dikerjakan dengan metode
MODI maupun metode Stepping Stone hasil akhirnya akan tetap sama. Yang
membedakan hanyalah cara pengerjaannya.
Sebelum dapat mencari solusi akhir (biaya minimum) baik dalam metode transportasi
MODI maupun Stepping Stone, diperlukan dicari atau dihitung terlebih dahulu solusi
awal (initial solution nya). Metode MODI atau dikenal juga metode potensial (metode
U-V) ini melakukan evaluasi dari suatu lokasi transportasi secara matriks.Matriks asli
dari transportasi dinyatakan dengan cij, matriks antara yang akan dijelaskan
dinyatakan dengan Zij, sedangkan matriks evaluasi dinyatakan dengan Dij.

(Sumber: EKMA4413/Modul 6 hal: 6.4-6.23)

Terimakasih
Salam,
Fitra Nurma

Anda mungkin juga menyukai