Anda di halaman 1dari 5

NAMA:TRI LESTARI

NIM:020334896
UPBJJ:BATAM

DISKUSI 5 RISET OPERASI


1.Masalah Transportasi dapat diselesaikan dengan Linear Programming. Namun, kenapa tidak
direkomendasikan untuk digunakan?
Permasalahan transportasi merupakan permasalahan yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-
hari. Transportasi merupakan bentuk khusus dari program linear yang digunakan untuk
memecahkan masalah yang berhubungan dengan transportasi (pengangkutan) untuk
meminimalkan biaya, jarak tempuh dan sebagainya sehingga dapat memaksimalkan
laba/keuntungan yang diperoleh. Metode transportasi merupakan suatu metode yang digunakan
untuk mengatur distribusi dari beberapa sumber ke tempat-tempat yang membutuhkan barang.
Pendistribusian barang harus diatur sedemikian rupa, karena ada perbedaan jarak atau biaya dari
sumber-sumber yang ada dan tempat-tempat yang yang membutuhkan barang. Tujuan dari
masalah transportasi adalah untuk menentukan jumlah yang optimal dari barang yang akan
diangkut dari berbagai sumber ke berbagai tujuan sehingga biaya transportasi total minimum.
Jumlah yang tersedia di sumber-sumber dapat memenuhi jumlah yang diperlukan pada tujuan
sesuai dengan kebutuhan/permintaannya. Dalam transportasi terdapat variabel yang perlu
diminimalkan, variabel ini dapat berupa biaya, waktu atau keamanan pengirimannya. Dalam
prakteknya parameternya dari transportasi yang berupa nilai permintaan dan persediaan tidak
selalu dapat diketahui dengan pasti dan tidak selalu stabil. Ketidakpastian ini meliputi kurangnya
informasi yang tepat dan sebagainya. Sebuah cara yang sering digunakan untuk menyatakan
ketidaktepatan ini adalah bilangan fuzzy. Bilangan fuzzy dapat disajikan dalam bentuk
trapezoidal. Mengambil keputusan adalah bagian dari kehidupan sehari-hari. Nyatanya,
permasalahan yang terjadi sering terjadi perbedaan tujuan, kurangnya informasi membuat hampir
tidak mungkin untuk pengambilan keputusan membuat model matematika yang dapat dipercaya.
Agar permasalahan ini dapat diatasi, pengambil keputusan mencoba membuat kumpulan tujuan-
tujuan untuk mendapatkan solusi yang dapat diterima pengambil keputusan akan meminimalkan
deviasi-deviasi antara kepentingan dan nilai aspirasi dari setiap tujuan. Pada beberapa keadaan,
banyak kejadian di mana pengambil keputusan akan membuat keputusan dari suatu
permasalahan, dengan satu tujuan yang dapat mencapai tingat aspirasinya. Tetapi banyak pula
kejadian yang tujuannya tidak dapat dicapai dengan satu tujuan, kejadian ini akan diselesaikan
dengan program tujuan ganda (multi-objective goal programming).Chanas dan Kuchta tahun
1998 merancang algoritma untuk memecahkan masalah integer fuzzy transportasi dengan
permintaan dan persediaan fuzzy dan memaksimalkan kepuasan bersama tujuan atau sasaran
fuzzy dan kendala. Pada penyelesaian fuzzy transportasi secara biasa (ditransformasikan ke
dalam permasalahan transportasi biasa dan ditambah dengan variabel dummy) permasalahannya
diselesaikan dengan menduga nilai derajat kepuasannya, kemudian di selesaikan. Nilai optimal
yang diperoleh harus masuk ke dalam fungsi tujuan, jika tidak, harus diselesaikan lagi dengan
nilai derajat kepuasan yang lain. Program tujuan ganda bertujuan untuk meminimumkan jarak
antara atau deviasi terhadap tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan. Digunakan pendekatan
program tujuan ganda untuk menyelesaikan permasalahan fuzzy transportasi, karena dalam
program tujuan ganda, tujuan atau sasaran yang ditentukan masuk ke dalam kendala transportasi,
sehingga hanya meminimalkan deviasi (simpangan) nya dan mengetahui apakah tujuan atau
sasaran yang ingin dicapai dalam fuzzy transportasi, dan nilai derajat kepuasan dapat diketahui.

2. Apa perbedaan antara metode North West Corner, metoee Vogel, metode Stepping Stone, dan
metode MODI?

1. North West Corner

Pengalokasian dimulai dari pojok barat laut (northwest corner). Selanjutnya pengalokasian
dilakukan pada kotak Xi,J+1 bila permintaan ke-j telah terpenuhi atau pada kotak Xi+1,J bila
penawaran ke-i telah terpenuhi.

Biaya transportasi adalah

Z= (50*2) + (40*5) + (60*20) + (10*10) + (40*19) = 2.360

2. Least Cost

Pengalokasian dimulai pada kotak variabel dengan biaya terendah. Selanjutnya pengalokasian
dilakukan pada kotak variabel terendah berikutnya dengan memperhatikan nilai penawaran dan
permintaan.
Biaya Transportasi terendah adalah

Z= (90*5) + (20*15) + (40*10) + (30*25) + (20*10) = 2.100

3. Vogel’s Approximation Method (VAM)

Pengalokasian dimulai dengan menentukan nilai selisih antara kotak dengan biaya terendah dan
kotak dengan biaya terendah berikutnya untuk setiap baris dan kolom (nilai selisih disebut S).
Selanjutnya dipilih baris atau kolom dengan nilai S terbesar dan dilakukan pengalokasian pada
kotak dengan biaya terendah pada baris atau kolom yang terpilih.

Biaya transportasi adalah

Z= (50*20) + (40*8) + (60*20) + (50*10) = 2.120


4. Stepping Stone

Metode ini dilakukan dengan membuat siklus-siklus pengalihan alokasi ke kotak-kotak yang
tidak terisi (variabel non basis). Sebelumnya diperiksa dulu apakah jumlah kotak yang terisi pada
solusi awal telah memenuhi jumlah (m+n-1), bila belum maka dilakukan penambahan jumlah
kotak yang terisi dengan cara memberikan alokasi nol pada kotak yang kosong. Aturan
Penentuan Siklus :

– Suatu siklus perubahan pengalokasian tidak boleh mengubah nilai penawaran dan permintaan.

– Dalam satu siklus hanya boleh terdapat satu kotak kosong (variabel non basis) yang terlibat.

– Hanya boleh ada 2 kotak yang berturutan yang terlibat, yang terletak pada baris/kolom yang
sama. contoh:

Metode ini dalam merubah alokasi produk untuk mendapatkan alokasi produksi yang optimal
menggunakan cara trial and error atau coba-coba. Walaupun merubah alokasi dengan cara coba-
coba, namun ada syarat yang harus diperhatikan yaitu dengan melihat pengurangan biaya per
unit yang lebih besar dari pada penambahan biaya per unitnya.

3.Berikanlah komentar anda mengenai jurnal


ini ... https://prpm.trigunadharma.ac.id/public/fileJurnal/hpVR10%20-%20Kamil.pdf

Perkembangan teknologi telah mengubah pola pikir manusia untuk melakukan kegiatan yang
menyangkut kebutuhan akan informasi dan jasa,melihat dari bebarapa jasa pengiriman barang
yang menawar biaya pengiriman yang berbeda-beda.PT.TIKI menerapkan Perkembangan
teknologi juga membawa perkembangan jasa pengiriman barang PT.TIKI sehingga
mempermudah pengiriman barang pada setiap tujuan dengan menghemat biaya pengiriman
semaksimal mungkin sehingga perusahhan PT. TIKI mendapat untung.Manfaat dari penelitian
ini dapat membantu perusahaan untuk menetapkan biaya pengiriman yang akan dikeluarkan
seefisien mungkin dengan menggunakan Metode Vogel Aproximation.Kesimpulan dari
penelitian yang berjudul Penerapan metode Vogel Aproximation untuk efisiensi biaya
pengiriman barang pada TIKI (Titipan Kilat). Sistem yang dibangun telah mampu
mengimpementasikan metode Vogel Aproximation, sehingga dapat diambil beberapa
kesimpulan antara lain:
1.Untuk menerapkan metode Vogel Aproximation didalam menentukan seberapa besar biaya
pengiriman yang paling efisien.
2. Membuat apliksasi dengan menggunakan bahasa pemograman desktop yaitu bahasa
pemrograman Visual Basic Net 2008.
3. Dengan menerapkan sistem yang telah dibagun PT.TIKI bisa terbantu untuk mempermudah
dan mempercepat menentukan efisiensi biaya pengiriman barang.

Anda mungkin juga menyukai