a. Keputusan yang terprogram (programmed decision).
Keputusan yang terprogram merupakan keputusan yang tersruktur atau yang muncul secara berulang-ulang atau keduanya. Karena keputusan tersebut mucul secara berulang-ulang, organisasi biasanya mempunyai aturan, kebijakan, dan prosedur yang dipakai untuk memberi arahan bagaimana keputusan tersebut dibuat. Terkadang keputusan yang terprogram mencakup keputusan yang cukup rumit, akan tetapi keputusan tersebut dapat dianalisis menjadi keputusan yang terprogram.
b. Keputusan yang tidak terprogram (nonprogrammed decisions).
Keputusan yang tidak terprogram merupakan keputusan yang tidak terstruktur, jarang muncul, atau keduanya. Keputusan tersebut berasal dari masalah yang luar biasa atau tidak biasa muncul. Karena tidak terstruktur dan jarang muncul, tidak ada pedoman yang cukup terperinci untuk menangani masalah tersebut.
(Sumber: EKMA 4116/4sks/MODUL 1-12 hal 4.5- 4.6)
2. Jelaskan pengambil keputusan dengan metode berikut ini :
a) Kuantitatif: peramalan kuantitatif menggunakan data angka (kuantitatif) untuk
memperkirakan kondisi masa mendatang. Ada 2 (dua) jenis peramalan kuantitatif yaitu: Time series Dalam peramalan time series, kondisi masa lalu diasumsikan akan mempengaruhi kondisi masa mendatang, tanpa pengaruh dari luar. Peramalan time series terutama bermanfaat apabila manajer mempunyai data yang cukup banyak dan pola pergerakan variable relative stabil. Causal forecasting peramalan sebab akibat) Dalam peramalan sebab akibat, factor-faktor lain diperkirakan akan mempengaruhi suatu variable. Model sebab akibat mencakup metode regresi dan metode ekonometri.
b) Kualitatif: peramalan kualitatif menggunakan pertimbangan serta pengetahuan
dan pengalaman individua atau kelompok, bukannya menggunakan analisis matematika dan statistik yang canggih. Beberapa metode paeramalan, yaitu: Metode pendapat kelompok eksekutif (jury of executive opinion method). Metode delphi. Sales-force-composition. Analisis multikriteria atau analisis multiatribut. Evaluasi pelanggan.