b.Keputusan tidak terprogram, serta berikan contoh sesuai pengalaman pribadi
a. Kuantitatif
b. Kualitatif
Berikan sumber/ referensi (dari buku BMP, Jurnal ilmiah, situs/web resmi, bukan dari
blogspot atau wordpress)!
Keputusan yang terprogram merupakan keputusan yang terstruktur atau yang muncul
berulang-ulang atau keduanya. Karena keputusan tersebut muncul berulang-ulang, organisasi
biasanya mempunyai aturan, kebijakan, dan prosedur yang dipakai untuk memberikan arahan
bagaimana keputusan tersebut dibuat. Sebagai contoh, dalam masalah persediaan, keputusan
kapan melakukan reoder barang terjadi berulang-ulang. Perusahaan barangkali mempunyai
pedoman pada saat persediaan barang tinggal sekian unit. Kadang-kadang keputusan yang
terprogram mencakup keputusan yang cukup rumit, akan tetapi keputusan tersebut dapat
dianalisa menjadi yang terprogram. Contoh, menyediakan barang persediaan menjelang
lebaran barangkali merupakan keputusan yang rumit karena lebaran tidak terjadi setiap bulan.
Namun, setelah dianalisa lebih lanjut, keputusan tersebut dapat digolongkang sebagai
keputusan yang terprogram. Keputusan yang terprogram sampai tingkat tertentu dapat
membatasi kebebasan manajer. Prosedur atau aturan yang menentukan reorder pada saat
persediaan tinggal mencapai 100 unit , contoh mengharuskan manajer melakukan reoder pada
saat persediaan mencapai 100 unit. Namun keputusan terprogram mempunyai manfaat karena
dapat membebaskan manajer dari tugas-tugas rutin. Dengan demikian, manajer mempunyai
waktu yang lebih banyak untuk menangani masalah lain yang lebih penting. Akan tetapi,
manajer tidak boleh melupakan situasi luar biasa, contoh menghadapi situasi lebaran tentu saja
tidak sama dengan menghadapi kejadian pada bulan-bulan biasa.
1b. Keputusan yang tidak terprogram ( nonprogrammed decisions )
Keputusan yang tidak terprogram merupakan keputusan yang tidak terstruktur, jarang muncul,
atau keduanya. Keputusan tersebut berasal dari masalah yang luar biasa atau tidak biasa
muncul. Karena tidak terstruktur dan jarang muncul, tidak ada pedoman yang cukup terperinci
untuk menangani masalah tersebut. Contoh keputusan tersebut adalah keputusan
meluncurkan produk baru, memecahkan masalah penurunan penjualan produk tertentu, dan
menangani gugutan hukum terhadap perusahaan. Situasi semacam itu merupakan situasi “luar
biasa” dan karena itu diperlukan secara khusus. Karena itu, promosi manajer biasanya
melibatkan upaya peningkatan keterampilan untuk memecahkan masalah yang tidak
terprogram.
Contoh kasus pengalaman pribadi. Keputusan memenuhi tuntutan karyawan pada waktu
demo/atau pemogokan kerja. Keputusan dari masalah yang tak terduga dan jarang muncul ini
akan sangat mempengaruhi kinerja perusahaan. Jika tidak diambil keputusan produksi
perusahaan tidak jalan akibat mogak kerja. Harus dikaji secara detail dari keputusan yang akan
diambil.
a. Time series
Dalam peramalan time series, kondisi masa lalu diasumsikan akan memengaruhi kondisi
masa mendatang, tanpa pengaruh dari luar. Peramalan ini bermanfaat apabila manajer
mempunyai data yang cukup banyak dan pola pergerakan variabel relatif stabil. Metode
tersebut dikerjakan dengan mengurutkan data berdasarkan urutan waktu, kemudian
memperkirakan kondisi mendatang. Model peramalan ini relatif sederhana dan cocok
untuk analisis data time series yang relatif stabil serta tidak mempunyai fluktuasi trend
atau musiman yang cukup besar. Ada beberapa cara untuk meramalkan data time
series, yaitu metode rata-rata bergerak, metode penghalusan eksponensial, dan model
Box-Jenkins.
b. Peramalan Sebab Akibat
Dalam peramalan sebab akibat faktor-faktor lain diperkirakan akan memengaruhi suatu
variabel yang kita ramal. Sebagai contoh penjualan masa mendatang dalam time series
diperkirakan hanya dipengaruhi oleh penjualan masa lalu. Dalam peramalan sebab
akibat, penjualan masa mendatang diperkirakan dipengaruhi oleh faktor lain, misalnya
promosi, jumlah salesman, dan kondisi perekonomian. Model sebab akibat mencakup
model regresi tunggal atau berganda dan model ekonometri.
Sumber : EKMA4116/MODUL 4