BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan
manusia dan dilakukan oleh setiap orang untuk memperoleh suatu
pengetahuan baru. Gagne (dalam Agus Suprijono, 2009: 2) menyatakan
bahwa, “belajar adalah disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang
melalui aktivitas”. Sejalan dengan Morgan (dalam Agus Suprijono, 2009:
3) menyatakan bahwa, “belajar adalah perubahan perilaku yang yang
bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman”.
2. Ciri-ciri Belajar
Menurut Hamalik (dalam Asep Jihad dan Abdul Haris, 2012: 3)
menyatakan bahwa, Ciri-ciri belajar, yaitu: (1) proses belajar harus
mengalami, berbuat, mereaksi dan melampaui, (2) melalui bermacam-
macam pengalaman dan mata pelajaran yang berpusat pada suatu tujuan
tertentu, (3) bermakna bagi kehidupan tertentu, (4) bersumber dari
kebutuhan dan tujuan untuk mendorong motivasi secara keseimbangan.
Dari pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa ciri-ciri belajar
adalah adanya proses mengalami dan berbuat langsung, adanya
pengalaman dan mata pelajaran yang berpusat pada suatu tujuan yang
akan dicapai dan adanya hasil belajar yaitu perubahan sikap,
keterampilan dan pengetahuan.
3. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Abdurrahman (dalam Asep Jihad dan Abdul Haris, 2012:
14) menyatakan bahwa, “hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh
anak setelah melalui kegiatan belajar”. Sedangkan menurut Asep Jihad
dan Abdul Haris (2012:14) menyatakan bahwa, “hasil belajar pencapaian
bentuk perubahan perilaku yang cenderung menetap dari ranah kognitif,
afektif, dan psikomotorik dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu
tertentu”.
Aspek perilaku keseluruhan dari tujuan pembelajaran menurut
Bloom, dkk (dalam Aunurrahman 2012: 49-53) yang dapat menunjukan
hasil belajar yaitu:
a. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual
yang terdiri dari enam aspek, yakni:
b. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima
aspek, yakni:
c. Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar
keterampilan atau kemampuan bertindak yang terdiri dari
enam aspek, yaitu:
Dari pendapat para ahli di atas, maka disimpulkan hasil belajar
adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar,
baik berupa ranah kognitif, afektif dan psikomotorik yang digunakan
sebagai ukuran untuk mengetahui sejauh mana siswa mencapai tingkat
keberhasilan pembelajaran.
Hasil belajar pada penelitian ini adalah berupa ranah kognitif
siswa dan ranah afektif siswa, merupakan wujud dari penerapan tingkat
penguasaan materi yang dicapai oleh siswa dari pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan Pada Materi Nilai Yang Terkandung dalam Pancasila
Sekolah Dasar Negeri 06 Pelimpaan Kecamatan Jawai Kabupaten Sambas
melalui evaluasi hasil belajar siswa berupa tes tertulis yang berbentuk
essay yang diperoleh setelah berakhirnya proses pembelajaran.
8
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor intern
dan esktern pada diri siswa. Faktor intern adalah faktor yang berasal dari
diri siswa itu sendiri, ada tiga faktor intern yang mempengaruhi hasil
belajar, diantarannya faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor
kelelahan. Faktor ekstern merupakan faktor yang berasal dari luar siswa,
tetapi memberi pengaruh yang besar dalam hasil belajar siswa, ada tiga
faktor ekstern yang mempengaruhi hasil belajar, diantaranya faktor
keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Faktor keluarga
merupakan faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang berasal dari
keluarga, misalnya cara orang tua mendidik, hubungan anggota keluarga
dan pengertian orang tua. Faktor Sekolah merupakan faktor yang
mempunyai pengaruh sangat besar dalam hasil belajar, jika sekolah
membawa suatu perubahan ke arah lebih baik, maka hasil belajar siswa
juga akan lebih baik, misalnya metode mengajar dan media pembelajaran
yang bervariasi dan tidak membosankan siswa.
B. Hakikat Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar
1. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah
Dasar
Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai usaha sadar
untuk menyiapkan peserta didik agar pada masa datang dapat menjadi
patriot pembela bangsa dan negara. BSNP, (2006: 270) menyatakan
“komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat
kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, perlu
ditingkatkan secara terus menerus untuk memberikan pemahaman yang
mendalam tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
9
memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan
mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi Warga
Negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan
oleh pancasila dalam Undang-Undang Dasar 1945.
10
Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan
negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik
Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan.
2. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam
kehidupan keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang
berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-
norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim
hukum dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan
internasional.
3. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak
dan kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional
dan internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan
perlindungan HAM.
C. Pengertian Media Pembelajaran
Dalam pembelajaran modern kita harus berusaha agar anak-anak itu lebih
mengerti dalam mengikuti pelajaran dengan gembira, sehingga minatnya
terhadap belajar akan lebih besar. Anak-anak akan lebih besar minatnya bila
pelajaran itu disajikan dengan baik dan menarik. Dengan dipergunakannya alat
peraga, maka anak-anak diharapkan akan termotivasi dalam belajar.
Di samping itu tidak sedikit anak-anak yang pemahamannya kurang. Ini
dapat disadari, sebab selain daripada bakat dan kemampuan yang dimiliki oleh
anak-anak, secara gradual kemampuan belajar melalui telinga, mata dan gerak
itu berbeda-beda. Dengan alat peraga, akan sangat membantu anak-anak yang
pemahamannya kurang (tanpa benda real) dan belajar melalui telinganya
kurang. Mereka yang demikian itu akan lebih berhasil belajarnya bila melalui
gambar dan benda-benda real (media pembelajaran).
Sangat penting dengan adanya hubungan antara pengajaran itu sendiri
dengan benda-benda yang ada di sekelilingnya atau hubungan antara ilmu-ilmu
(topik-topik) yang telah dipelajarinya dengan masyarakat. Anak-anak dalam
kegiatan belajarnya perlu dibawa ke alam sekitarnya, mengadakan
penyelidikan, mengumpulkan, mencatat, dan mengolah data yang didapat.
11
Banyak pendapat yang mengemukakan arti media pembelajaran,
diantaranya yaitu :
1.Media Pembelajaran adalah media pengajaran yang mengandung atau
membawakan konsep-konsep yang dipelajari. (Pujiati, 2004:3)
2.Alat peraga merupakan benda real, gambar atau diagram (Antonius C
Prihandoko, 2008)
12
mengajar. Ini berarti media pembelajaran merupakan salah satu unsur yang
harus dikembangkan guru. (Ruseffendi,1997:104)
13
Berdasarkan pendapat tersebut, maka hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam penggunaan media pembelajaran, tujuan pembelajaran, bahan
pembelajaran, tingkat kematangan atau kemampuan siswa, metode, waktu serta
situasi.
F. Media Gambar
14
atau kartun. Tindakan membangun hubungan antara mental verbal dan
mental pictorial adalah satu langkah penting dalam pemahaman
konseptual. Materi yang disampaikan dengan multimedia yang
terkonstruksi dengan baik harusnya dapat menjadi lebih baik dalam
menerima pesan daripada hanya dengan kata-kata.
2. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar
b. Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, karna tidak semua benda,
obyek atau peristiwa dapat dibawa ke dalam kelas dan tidak selalu
peserta didik dibawa ke obyek atau peristiwa tersebut.
d.Gambar atau foto dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa
saja dan untuk usia berapa saja.
G. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian di atas dapat diajukan hipotesis tindakan sebagai
berikut : jika digunakan media gambar dalam proses pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan Pada Materi Nilai Yang terkandung dalam Pancasila Kelas
V A SDN 6 Pelimpaan, Kecamatan Jawai, Kabupaten Sambas Tahun Pelajaran
2019/2020 akan meningkat.
15