Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ISBD

ARTIFICIAL INTELLIGENCE

Disusun oleh :

Garbha Jabbaruddin Muhammad Rystian Santosa

G1A117042

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Jambi

2019
Illustrasi Kasus

Soal
Jawaban

1. Pendapat
Saya pribadi memilih Pro dengan AI (Artificial Intelligence). Untuk mencapai sebuah visi
yang besar, diperlukan misi yang kompleks disertai pengorbanan dan tantangan yang hebat. AI
sendiri awalnya tercipta pasti dengan tujuan untuk mepermudah pekerjaan manusia dengan
media teknologi yang aplikatif di semua bidang kehidupan. Kontra dan keresahan terhadap AI
semata-mata dikarenakan beberapa pihak yang kurang paham, dan tidak merasakan secara real
manfaat dari AI. Pemanfaatan AI masa kini memang belum maksimal, terlebih sangat banya
keterbatasan yang belum bisa di terobos oleh manusia. AI yang telah ada saat ini sudah dapat
memenuhi fungsinya dalam mempermudah pekerjaan manusia.
Di bidang kesehatan dan medis sendiri, AI membawa tingkat diagnostic penyakit ke level
yang jauh lebih cepat dan tepat, meminimalisir human error, tidak memerlukan tenaga fisik
manusia (non-operator depending). Menurut saya nantinya praktisi kesehatan khususnya
dokter tetap menjalankan tugas dan kewajibannya, AI hanya alat atau media yang dapat
membantu screening diagnosis pasien dengan cepat dan tepat. Dokter nantinya akan menjadi
operator langsung sekaligus mengawasi, sama seperti tanpa media kesehatan AI namun lebih
advanced. Kekurangan dari AI di bidang medis hanya satu hal, yaitu tidak ada jaminan 100%
aman, karena media dan alat sewaktu-waktu bisa error walaupun dapat ditanggulangi, tetap
saja taruhannya nyawa dan kelangsungan hidup pasien.
Saya mengambil contoh real AI dalam dunia kedokteran seperti analisis hasil X-Ray, CT
scan dimana dokter spesialis sebagai pengawas sekaligus sebagai dokter. AI juga dapat
digunakan untuk mengolah data, perencanaan algoritma penatalaksanaan pasien berdasarkan
database nya, fungsi evaluasi pengobatan. AI juga dapat berperan dalam pembuatan obat yang
lebih efektif dan selektif, juga dapat memperlancar komunikasi virtual untuk konsultasi
kesehatan secara virtual. Contoh real di China dkembangkan robot dengan konektivitas
5Gyang memungkinkan dokter bedah untuk mengendalikan alat operasi yang sudah dirancang
se-spesifik mungkin untuk melakukan operasi bedah jarak jauh. AI tersebut akan berguna
banyak suatu saat nanti, dan mungkin belum untuk saat ini. Kembali lagi pada keterbatasan
manusia untuk menangani error mesin dan minimnya control untuk hal diluar dugaan sebagai
dampak negative yang mungkin terjadi, yang berarti belum ada jaminan full bahwa AI aman
digunakan saat ini.
2. Solusi

Perkembangan teknologi tidak akan bisa dihentikam, hanya dapat disaring. AI dalam dunia
medis nantinya akan menjadi kebutuhan dan sesuai dengan tujuan awalnya yaitu
mempermudah pekerjaan manusia menjadi lebih cepat dan tepat. Walaupun kenyataannya AI
yang sudah diterapkan saat ini belum maksimal ditambah dengan control keamanan yang
belum memadai sepenuhnya, tetap saja AI akan menjadi kebutuhan.

Solusi yang saya tawarkan adalah mulai sekarang dan kedepannya lebiih selektid dalam
memilih memilah teknologi khususnya yang akan diterapkan di dunia medis. AI yang sudah
ada dapat lebih dikembangkan dan diuji sepenuhnya agar machine error dapat ditangani dan
dapat dipahami solusi untuk menangani hal tersebut. Terkadang dunia medis perlu batasan dan
perlu memilah mana hal yang dibutuhkan AI dan mana yang tidak dibutuhkan serta paham
batasannya. Contoh realnya untuk diagnosis dari segi anamnesis atau history taking pasien
hingga pemeriksaan fisik lebih baik tidak ada campur tangan AI, atau AI hanya sebatas
pengolah data. Pemeriksaan penunjang dan pemeriksaan lanjutan, serta tatalaksana penyakit
pasien baru dapat digunakan AI lebih dominan dengan catatan dokter spesialis masih harus
terjun langsung. Analoginya AI dengan segala bentuk media dan alatnya sebagai tangan dokter
dimasa mendatang, serta membantu pengolahan dan rekam data pasien sehingga semuanya
tertata sempurna.

Terakhir, manusia sekarang sudah berlomba lomba menciptakan teknologi mutakhir,


seakan melupakan asas kemanfaatan dibandingkan dampak negative yang akan timbul.
Menurut saya, kalua masih bisa manusia, mengapa harus mesin, mesin juga masih manusia
yang menciptakan. AI is power but Human is more

Anda mungkin juga menyukai