MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Akuntansi Manajemen Lanjutan
yang dibina oleh Bapak Achmad Zaky, MSA., Ak., CA., SAS., CMA.
oleh
Mayang Amalia Latuconsina 170020113111005
Richo Diana Aviyanti 170020113111002
PPAk Reguler 1
1. Financial perspective
Perspektif ini berisi tujuan dan pengukuran yang mewakili keberhasilan
utama bagi perusahaan yang mencari laba. Perspektif ini merupakan tujuan utama
dari strategi, yaitu meningkatkan nilai pemegang saham bisa dilihat dengan ukuran
kinerja keuangan seperti laba usaha dan arus kas.
Untuk mencapai tujuan dari perspektif finansial ini dapat dilakukan dua
pendekatan, yaitu perbaikan produktivitas dan pertumbuhan pendapatan.
Peningkatan produktivitas dilakukan dengan dua cara, yaitu memangkas biaya dan
menggunakan aset finansial dan aset fisik secara efisien.
Pemangkasan biaya dapat dilakukan dengan menurunkan biaya baik
langsung maupun tidak langsung untuk dapat memproduksi hasil dengan kualitas
sama namun menggunakan sumber daya yang lebih sedikit. Sedangkan efisiensi
penggunaan aset finansial dan aset aset fisik dapat mengurangi working dan fixed
capital yang digunakan untuk mendorong bisnis perusahaan. Pertumbuhan
pendapatan pun juga memiliki dua komponen, yaitu memberikan barang dan jasa
tambahan atas produk yang telah mereka beli dan dengan mengenalkan produk
baru, menjual kepada konsumen baru dan meluaskan operasional ke pasar baru.
2. Customer Perspective
Perspektif ini menenkankan pada customer value proposition, yaitu apa
yang dapat diberikan perusahaan pada pelanggannya, agar pelanggan tersebut mau
membeli produk dari perusahaan. Jika customer value proposition disukai
pelanggan, maka produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan akan dibeli oleh
pelanggan, yang menyebabkan tujuan stratejik perusahaan pada perspektif
keuangan dapat tercapai.
Perspektif ini menjelaskan bagaimana usaha perusahaan untuk menarik,
mempertahankan dan memperdalam hubungannya dengan konsumen yang dituju
dengan membuat suatu diferensiasi dengan kompetitornya. Perusahaan pun harus
menentukan kombinasi unik atas fitur produknya atau jasa yang diberikan serta
hubungannya dengan konsumen untuk memuaskan apa yang diinginkan konsumen
dengan lebih baik dari apa yang diberikan kompetitor. Kesuksesan dalam perspektif
konsumen dapat membawa ke pencapaian tujuan finansial. Tujuan dalam
persepektif ini diantaranya mencapai dan/atau meningkatkan loyalitas pelanggan,
mendapatkan pelanggan baru, meningkatkan profitabilitas pelanggan dan
meningkatkan pangsa pasar. Pengukuran yang biasanya digunakan adalah tingkat
kepuasan konsumen dan retensinya.
Value proposition dapat direalisasikan dalam tiga bentuk, yaitu (1) total
biaya yang rendah melalui harga yang menarik dan kualitas yang konsisten dan
terbaik, (2) product leadership melalui harga yang tinggi namun diiringi dengan
kinerja produk yang sangat memuaskan. Kedua bentuk tersebut menenkankan pada
fitur-fitur produk yang sangat memuaskan sehingga konsumen mau membayar
lebih untuk mendapatkan hal yang lebih juga. Selanjutnya (3) dapat memberikan
solusi yang lengkap pada konsumen, misalnya melalui pemberian jasa purna jual.
3. Process Perspective
Perusahaan menentukan tujuan yang dapat menciptakan dan memberikan
value proposition kepada konsumen serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi
untuk mencapai tujuan finansial. Oleh karena itu, sekali perusahaan telah
merumuskan hasil yang diinginkan, dalam perspektif finansial dan konsumen,
perusahaan pun dapat menentukan bagaimana langkah-langkahnya. Tujuan
perspektif proses dapat dicapai melalui fokus pada beberapa aspek berikut:
a. Operations management processes (manajemen operasional harian), dengan
cara memperoleh pemasok yang memiliki kapabilitas, harga kompetitif dan
mampu memberikan barang tanpa cacat serta mengirim barang tepat waktu.
Barang dari pemasok ini kemudian diproses dengan memanfaatkan secara
efektif dan efisien aset yang dimiliki untuk menghasilkan barang yang
berkualitas.
b. Customer management processes (manajemen konsumen), bagaimana
memperdalam hubungan dengan konsumen, yaitu dengan cara mendapatkan
konsumen baru, memuaskan dan menjaga konsumen yang sudah ada serta
menghasilkan pertumbuhan dari konsumen. Pertumbuhan dari konsumen
didapatkan melalui dua cara, yaitu menjadi tempat kepercayaan bagi konsumen
serta menjual barang dan jasa diatas rata-rata.
c. Innovation processes (inovasi), dibutuhkan untuk bisa memasuki pangsa pasar
baru dan segmen baru konsumen. Untuk bisa melengkapi aspek ini, perusahaan
harus mampu mengembangkan produknya melalui proses R&D yang baik.
Dalam inovasi ini sebenarnya tidak hanya dibutuhkan kreativitas, tapi juga
disiplin yang tinggi untuk membawa ide ke pasar baru serta secara teliti
mengevaluasi produk.
d. Regulatory and social processes (regulasi dan sosial), perusahaan harus
mendapat hak dalam komunitas dan wilayah tempat mereka berproduksi serta
mematuhi aturan yang ada. Perusahaan harus mempertimbangkan sejumlah
investasi yang cukup untuk bisa menciptakan reputasi yang baik di masyarakat,
agar orang-orang yang berkompeten bersedia untuk menjadi SDM perusahaan
dan mengundang investor untuk berinvestasi dan membuat produksi menjadi
lebih efektif dan efisien. Sedangkan mengurangi dampak lingkungan dan
menjaga keselematan kerja dapat meningkatkan produktivitas dan
meminimalkan biaya. Perusahaan dapat mengelola dan melaporkan kinerja
peraturan dan sosial mereka beberapa dimensi penting, diantaranya lingkungan
hidup, kesehatan dan keselamatan, praktik kerja dan investasi komunitas.
4. Learning and Growth Perspective
Perspektif berkaitan dengan mengidentifikasi kemampuan SDM, teknologi
informasi dan kemampuan organisasi dengan beberapa aspek untuk mencapai
tujuan, misalnya jam pelatihan karyawan dan jumlah paten baru atau produk baru.
Oleh karena itu, aspek yang harus diperhatikan dalam perspektif ini, diantaranya:
a. Sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan memahami cara
melakukan aktivitas yang dibutuhkan untuk mensukseskan strategi.
b. Pemasangan sistem informasi dan pengetahuan yang cukup dapat membuat
strategi berjalan lebih efektif dengan adanya perbaikan proses untuk
meningkatkan hubungan dengan konsumen dan pemasok.
c. Memiliki budaya dan iklim perusahaan yang membuat karyawan mampu
memahami visi dan tujuan perusahaan melalui keselarasan nilai dan insentif
karyawan dengan strategi perusahaan.
BARRIERS TO EFFECTIVE USE OF THE BALANCED SCORECARD
Tidak semua perusahaan sukses dalam mengembangkan dan menerapkan
Balanced Scorecard. Beberapa faktor dapat menyebabkan masalah ketika
meningkatkan pengukuran kinerja dan sistem manajemen. Kegagalan perusahaan
walau menggunakan BSC terjadi karena beberapa faktor, diantaranya
1. Jumlah indikator pengukuran yang tidak tepat. Jumlah KPI yang terlalu rendah
tidak dapat menghasilkan pengukuran ang tepat untuk pencapaian strategi
perusahaan. Sedangkan jumlah yang terlalu banyak dapat mengacaukan fokus
strategi.
2. Tidak mendeskripsikan dengan jelas strategi perusahaan dan tidak membangun
strategy map.
3. Manajemen senior yang tidak berkomitmen karena memandang BSC hanya
untuk middle management.
4. Tidak mengomunikasikan BSC kepada seluruh jajaran di perusahaan sehingga
karyawan mungkin mendefinisikan hal-hal yang berbeda atas tujuan strategis
tersebut.
5. Menganggap pencapaian BSC hanya terjadi satu kali dan menganggap data
yang digunakan untuk pengukuran seharusnya sudah ada. Padahal, data, jika
memang tidak ada, seharusnya dikembangkan karena memang dibutuhkan
untuk pengukuran.
6. BSC dianggap sebagai suatu proyek, bukannya sebua sistem manajemen.
PENGGUNAAN BSC DALAM ORGANISASI NIRLABA
BSC ini juga dapat diterapkan di organisasi pemerintah atau organisasi
nirlaba. Namun, perlu dilakukan beberapa penyesuaian. Misalnya, harus ditentukan
strategi yang jelas dan perpindahan mindset dari merencanakan apa yang harus
dilakukan ke merencanakan apa yang harus dicapai. Dalam hal perspektif,
penyesuaian yang perlu dilakukan adalah
1. Perspektif support: karena organisasi merupakan organisasi nirlaba, maka
finansial bukanlah merupakan tujuan utama organisasi Tujuan utama disini
adalah menciptakan dorongan masyarakat untuk mendukung organisasi
sehingga dapat memberi dampak sosial yang diharapkan. Dalam perspektif ini,
organisasi juga harus menentukan siapa konsumennya. Biasanya konsumen
organisasi adalah donatur dan objek dari misi perusahaan.
2. Perspektif proses berisi tentang proses-proses yang harus dilakukan untuk bisa
menarik dukungan masyarakat dan menghasilkan dampak sosial yang
diharapkan.
3. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Dalam perspektif ini, organisasi
harus mampu mengelola aset tak berwujudnya untuk mendukung proses-proses
yang dilakukan
4. Perspektif finansial. Berbeda dengan perusahaan, perspektif finansial
merupakan perspektif terakhir bagi organisasi nirlaba. Perspektif ini berbicara
tentang bagaimana mengalokasikan sumber daya yang didapat untuk
menghasilkan dampak sosial yang maksimal.
Proses Produksi/Manufaktur
Proses produksi Norwalk merupakan proses produksi yang terbaik
dibandingkan dengan industri yang sama. Manajemen bangga akan proses produksi
yang cepat dan efisien untuk menghasilkan obat baru dengan mempersingkat
prosedur proses perijinan dari pemerintah. Waktu yang seharusnya dihabiskan,
dimanfaatkan oleh Norwalk untuk memproduksi obat jenis baru dalam jumlah
batch kecil.
Pengukuran Kinerja
Chadwick mengijinkan beberapa divisi untuk dikelola secara desentralisasi.
Pembagian manajer telah melalui suatu pertimbangan dan dilakukan secara merata
pada semua tingkat pengelolaan kritis seperti penelitian dan pengembangan,
produksi, penjualan dan pemasaran, serta beberapa fungsi administrasi seperti
keuangan, SDM dan hukum.
Chadwick menyusun target keuangan yang cukup berani untuk dicapai oleh
seluruh divisi. Biasanya target yang harus dicapai diungkapkan sebagai Return on
Capital Employed (ROCE). Chadwick menginginkan adanya penyebaran tingkat
pengembalian keuntungan dari divisi yang tinggi keuntungannya ke divisi yang
pencapaian keuntungannya cukup rendah dari perkembangan dengan kategori
menguntungkan.
Rangkuman keuangan yang dibuat secara bulanan wajib diserahkan oleh
masing-masing divisi ke perusahaan. Komite Eksekutif Chadwick, terdiri dari
CEO, pimpinan bidang operasional, Executive Vice President dan pimpinan bidang
keuangan berkumpul tiap bulan dengan para pimpinan divisi untuk menganalisis
kinerja ROCE dan membuat salinan keterangan keuangan untuk bulan berjalan.
Exhibit 1
Inventory turns
by product class
Gross Margin $
SG & A $
Pembahasan :
a. Financial Perspective
Dalam pengukuran kinerja keuangan harus ditentukan tujuannya misalnya
menaikkkan kontribusi, menaikkan working capital, menaikkan profit.
Setelah tujuan ditentukan baru menentukan alat ukur pencapaiannya dan
juga menentukan targetnya.
b. Customer Perspective
Tentukan tujuan dari perspektif ini yaitu dengan meningkatkan market
share dan menurunkan customer complain, baru kemudian menentukan
ukuran dan menentukan target yang ingin dicapai.