VIRUS

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALMA ATA
 SEJARAH VIRUS

 1892 D. IWANOWSKI applied this test to a filtrate of plants suffering from

TOBACCO MOSAIC DISEASE, the filtrate was FULLY CAPABLE of
producing the ORIGINAL DISEASE in new hosts
 Iwanowski and associates concluded that they had discovered a new
pathogenic life-form which they called by the unimaginative, but functional,
name of "FILTERABLE VIRUS"
 By the early 1900 diseases like foot-mouth-disease in cattle, some cancers
(in animals) and yellow fever in humans had been demonstrated to be
caused by filterable viruses. The scientific community knew that it had a
new group of dangerous pathogens to contend with. The term
"VIRUSES" became permanently associated with this life form
 bacterial viruses or bacteriophage (phage) were discovered in 1915 &
1917.
 SIFAT VIRUS

• Agen infeksius terkecil (diameter 20nm-300nm)

• 1 jenis asam nukleat : RNA atau DNA dalam genom
• Virion = unit infeksius
• Parasit pada tingkat gen
• Memprogram sel inang yang terinfeksi agar menghasilkan
makromolekul virus-spesifik (reproduksi).
• Bervariasi dalam hal struktur, organ genom, ekspresi maupun strategi
replikasi dan transmisinya.
• Dapat menginfeksi:
– organisme bersel satu seperti mikoplasma, bakteri, alga
– semua binatang atau tanaman tingkat tinggi.
• Akibat infeksi bisa ringan atau tidak berefek sama sekali, namun
mungkin juga bisa membuat sel inang rusak atau bahkan mati
Morfologi Virus bakterial (bakteriofag)

T-even (T4) bacteriophage

Morfologi Virus bentuk heliks

Heliks beramplop

Heliks tak beramplop

Morfologi Virus bentuk polihedral (ikosahedral) tak
bersampul
KOMPOSISI VIRUS
 FAMILI VIRUS

• > 4000 virus binatang & tumbuhan dibagi menjadi 71 famili, 11 subfamili, 164 genera.
• Ratusan virus belum ditentukan
• 24 famili di antaranya bisa menginfeksi manusia dan binatang
• 50-60% diare pada anak yang dirawat di RS disebabkan oleh rotavirus
Replikasi bakteriofag :
- mekanisme litik : adsorpsi, pelepasan genom, sintesis komponen virus, perakitan virus, lisis
- mekanisme lisogenik : adsorpsi, pelepasan genom, integrasi dg DNA kromosom, profag
 Entry of envelope virus

nempel Envelope hilang Penetrasi Kapsid hilang + as

nukleat dilepas
Inokulasi virus pd
embrio telur
Inokulasi virus pada sel (kultur jaringan
Inokulasi bakteriofag
 CARA PENULARAN VIRUS

1. Penularan langsung dari orang ke orang melalui kontak:

• Infeksi droplet atau aerosol (mis: influenza, campak, smallpox)

• anal-oral (mis: enterovirus, rotavirus, virus hepatitis A infeksiosa)
• Kontak seksual (mis: hepatitis B, herpes simpleks-2, HIV)
 CARA PENULARAN VIRUS

2. Penularan dari binatang ke binatang dengan manusia sebagai inang

kebetulan:
Gigitan (rabies) atau infeksis droplet atau aerosol dari tempat tinggal yang tercemar binatang pengerat
(mis: arenavirus, hantavirus)

3. Penularan dengan dasar vektor arthropoda

(mis: arbovirus, sekarang digolongkan terutama sebagai togavirus, flavivirus, dan bunyavirus).
• Dengue, demam kuning hutan, ensefalitis St. Louis, demam sengkenit Colorado, ensefalitis L Crosse.
 PENYAKIT VIRUS

Prinsip Penting Terkait dengan

1. Banyak infeksi virus bersifat subklinis
2. Penyakit yang sama dapat disebabkan oleh virus yang berbeda
3. Virus yang sama bisa menyebabkan penyakit yang berbeda
4. Penyakit yang dihasilkan tidak ada hubungannya dengan morfologi virus
5. Luaran kasus khusus ditentukan oleh interaksi virus-inang dan
dipengaruhi oleh genetika masing2.

>300 virus infeksi >50 sindroma

 ANTI VIRUS

Klasifikasi Antivirus:
• Antiherpes & antisitomegalovirus
• Antiretrovirus
– inhibitor reverse transkriptase nukleosida (NRTI)
– Inhibitor reverse transkriptase non-nukleosida (NNRTI)
– Inhibitor protease
• Antiinfluenza
Action of acyclovir
against DNA
replication of virus

Obat Antiherpes
• Acyclovir triple-
phosphorylation aktif
– Inhibisi DNA polimerase
virus
– Melawan HSV-1, HSV-2,
virus varisela-zoster
Obat Antiretrovirus
• retrovirus RNA: HIV
• Enzim spesifik: reverse transcriptase
• NRTI analog: terkait thymidine & adenosine (menyerupai
nukleotida alami)
– triple phosphorylation aktif
• NNRTI: not by mimicking
Obat Antiinfluenza
• Amantadine, rimantadine
• Zanamivir, oseltamivir
• interferon (non spesifik)
• Ribavirin
• Palivizumab (ab monoklonal humanis)
PENANGGULANGAN / TATA LAKSANA
Action of interferon AVPs merusak mRNA & hambat
(IFN) against virus sintesis protein virus

stimulate
 DALIL KARSINOGENESIS VIRUS

1.Virus dapat menyebabkan kanker pada hewan & manusia

2.Virus tumor seringkali menetapkan infeksi persisten pada
inang alami
3. Faktor inang merupakan penentu penting pada
tumorigenesis yang diinduksi oleh virus
4.Virus jarang bersifat karsinogenesis sempurna
5. Infeksi virus lebih sering daripada pembentukan tumor
yang disebabkan oleh virus
6. Masa laten yg panjang biasanya berlangsung antara awal
infeksi virus dgn munculnya tumor
HOW DOES OUR BODY RESPOND TO VIRUSES?

Immunobiology, 5th ed. Janeway

METODE ME-NON-AKTIFKAN VIRUS

1. Sterilisasi:
tekanan uap, permanasan kering, oksidasi ethylene, irradiasi sinar gamma
2. Disinfeksi permukaan:
natrium hipoklorin, glutaraldehid, formaldehid, asam priasetik
3. Disinfeksi kulit:
klorheksidin, ethanol 70%, iodophore
4. Produksi vaksin:
formaldehihd, propiolakton beta, psoralen + irradiasi ultra violet, deterjen (subunit vaksin).
TERIMA KASIH...