Anda di halaman 1dari 27

Kejadian alami proses transfer massa

1. Ban sepeda/ balon dalam jangka waktu


tertentu bisa menjadi kempes dengan
sendirinya
2. Zat warna dari kulit kayu yang direndam,
akan mewarnai medium air
3. Gas SO2, NH3 membaur ketempat yang lebih
jauh dgn indikator dari bau gas tersebut
4. Garam kristal dalam air tanpa pengadukan
bisa membuat rasa asin yang rata
Pada kejadian-kejadian tersebut terjadi
perpindahan (transfer)& transpor masa
molekuler dari satu tempat (konsentrasi
tinggi) ketempat yang lain (konsentrasi
rendah) dalam suatu medium dan
bersamaan dengan itu terjadi pemerataan
dan penyebaran zat.
Pokok dari fenomena transport masa yang
diterapkan dalam bidang farmasi :
Disolusi obat dari tablet, serbuk dan granul
Pelepasan obat dari basisnya atau suppositoria
Distribusi molekul obat dari jaringan hidup
Lewatnya zat melalui membran atau lapisan-lapisan
tipis
dll
 Merupakan proses perpindahan massa
molekuler suatu zat yang diakibatkan oleh
gerakan random (gerak Brown) menurut
gradien konsentrasinya
 Contoh difusi zat cair adalah tetesan cairan
kental yang menyebar di air
 Contoh difusi zat padat misalnya kristal
berwarna yang dimasukkan dalam bejana
berisi air dan didiamkan tanpa pengadukan
Dalam peristiwa difusi zat padat, terjadi
proses:
1. Pelarutan zat diikuti dengan perpindahan dan
penyebaran zat
2. Perbedaan ketebalan warna sesuai dengan
jaraknya dan gradien konsentrasinya
Model difusi berupa difusi pasif dan difusi yang
dipercepat (misal dengan stirring)
 Terjadi proses solubilisasi (adhesi>>> kohesi)
berupa interaksi molekul-molekul solut-
solven membentuk larutan jenuh solut
(diffusant) tepat di atas permukaan zat
padat itu
 Selanjutnya terjadi gerakan random molekul-
molekul sesuai gradien konsentrasi
 Angka solubilitas atau angka larutan jenuh
atau solubilitas (Cs) merupakan 1 bagian
solut yang membutuhkan beberapa bagian
solven untuk membentuk larutan jenuh pada
suhu tertentu

 Halyang perlu diperhatikan dalam


solubilisasi adalah mengetahui fluks (aliran)
yaitu jumlah massa per satuan waktu per
satuan luas yang dipindahkan dari permukaan
zat ke dalam medium difusi
J= -D.A. dC/ dX
J= fluks
D= koefisien difusivitas (cm2/ detik)
A= luas permukaan difusi
dC = gradien konsentrasi
dX = perbedaan jarak/ketebalan
 Sel difusi mempunyai kompartemen donor
dan reseptor, di tengahnya ada membran
 Pada kondisi tunak/steady state maka jumlah
diffusant yang masuk = diffusant yang keluar
J= DA (C1-C2)/x
 Persamaan Noyes-Whitney
 Disolusiadalah suatu ukuran yang menyatakan
banyaknya suatu zat terlarut dalam pelarut
tertentu tiap satuan waktu. Didalam disolusi
diperhatikan terutama kecepatan berubahnya obat
dalam bentuk sediaan padat menjadi bentuk
larutan molekular.
 Penentuan jumlah zat aktif yg terlarut dalam
berbagai waktu akan memberikan informasi
tentang :
Kecepatan disolusi zat aktif dari sediaan padat
Jumlah maksimal zat aktif yang akan larut
Kinetika kecepatan disolusi
Obat mengalami proses disintegrasi, dan
disolusi sebelum obat siap diabsorpsi
Secara umum tahapannya adalah :
Disintegrasi dan deagregasi diikuti oleh
pelepasan zat aktif
Disolusi zat aktif dalam permukaan air
Absorbsi melalui membran saluran cerna ke
sirkulasi sistemik
Prinsip alat terdiri dari:
Labu tertutup berbentuk silinder dengan dasar
setengah bola, kapasitas 1 l, tinggi 160-175 mm,
d = 98-106 mm, terbuat dari gelas atau bahan
lain yg tembus pandang dan inert
ada motor dengan rpm 25-200
alat pengaduk terdiri dari tangkai dan keranjang
dengan d=22,2mm, tinggi ayakan terbuka 27
mm, tinggi luar total 27 mm, ukuran ayakan 40
mesh kecuali dinyatakan lain
labu terendam sebagian dalam penangas air suhu
37°C
Uji disolusi tablet allopurinol
 Kondisi: media disolusi 900ml HCl 0,1 N
 Dngn alat tipe 2, 75 rpm, 45 menit
 Larutan uji:
5,0 ml filtrat media disolusi ke labu takar 50 ml,
encerkan sampai tanda dgn HCl
 Larutan baku:
10 mg alopurinol timbang seksama, larutkan dlm labu
ukur 100 ml HCl. Ambil 5 ml lalu ke labu 50 ml,
encerin lagi dengan HCl sampai tanda
Cara penetapan:
larutan uji dan baku diukur λ ± 250 nm dengan HCl
0,1 N sbg blanko
kadar= Vx Fu x Au/Ab x Cb/Ke x 100%

V= volume media disolusi (ml)


Fu = faktor pengenceran
Au = serapan uji, Ab serapan baku
Cb kadar larutan baku (mg/ml)
Ke = kadar alopurinol per tablet pada etiket
Persyaratan; 45 menit tidak kurang 75% alopurinol
dari yg tertera pada etiket harus sudah melarut
1. Sifat fisikokimia
Bentuk ion dan anion
Ukuran partikel
Bentuk kristal
Kompleks obat
2. Faktor formulasi
3. Faktor fisiologi manusia

Anda mungkin juga menyukai