Anda di halaman 1dari 5

Praktikum 6 Pengenalan Codeigniter

a. Pendahuluan

CodeIgniter merupakan aplikasi sumber terbuka yang berupa kerangka kerja PHP
dengan model MVC (Model, View, Controller) untuk membangun websitedinamis
dengan menggunakan PHP. CodeIgniter memudahkan pengembang web untuk
membuat aplikasi web dengan cepat mudah dibandingkan dengan membuatnya dari
awal.

Model View Controller merupakan suatu konsep yang cukup populer dalam
membangun aplikasi web, berawal pada bahasa pemrograman Small Talk, MVC
memisahkan pengembangan aplikasi berdasarkan komponen utama yang membangun
sebuah aplikasi seperti manipulasi data, user interface dan bagian yang menjadi
kontrol aplikasi. Terdapat tiga jenis komponen yang membangun suatu MVC pattern
dalam suatu aplikasi yaitu :

1. View, merupakan bagian yang menangani presentation logic. Pada suatu


aplikasi web bagian ini biasanya berupa file template HTML, yang diatur
oleh controller. View berfungsi untuk menerima dan merepresentasikan
data kepada user. Bagian ini tidak memiliki akses langsung terhadap
bagian model.
2. Model, biasanya berhubungan langsung dengan database untuk
memanipulasi data (insert, update, delete, search), menangani validasi dari
bagian controller, namun tidak dapat berhubungan langsung dengan bagian
view.
3. Controller, merupakan bagian yang mengatur hubungan antara bagian
model dan bagian view, controller berfungsi untuk menerima request dan
data dari user kemudian menentukan apa yang akan diproses oleh aplikasi.

Dengan menggunakan prinsip MVC suatu aplikasi dapat dikembangkan sesuai


dengan kemampuan developernya, yaitu programmer yang menangani bagian model
dan controller, sedangkan designer yang menangani bagian view, sehingga
penggunaan arsitektur MVC dapat meningkatkan maintanability dan organisasi kode.
Walaupun demikian dibutuhkan komunikasi yang baik antara programmer dan
designer dalam menangani variabel-variabel yang akan ditampilkan.
Ada beberapa kelebihan CodeIgniter (CI) dibandingkan dengan Kerangka kerja PHP
lain,

• Performa sangat cepat : salah satu alasan tidak menggunakan kerangka kerja
adalah karena eksekusinya yang lebih lambat daripada PHP from the scracth, tapi
Codeigniter sangat cepat bahkan mungkin bisa dibilang codeigniter merupakan
kerangka kerja yang paling cepat dibanding kerangka kerja yang lain.
• Konfigurasi yang sangat minim (nearly zero configuration) : tentu saja untuk
menyesuaikan dengan database dan keleluasaan routing tetap diizinkan
melakukan konfigurasi dengan mengubah beberapa file konfigurasi seperti
database.php atau autoload.php, namun untuk menggunakan codeigniter dengan
setting standard, anda hanya perlu mengubah sedikit saja file pada folder config.
• Banyak komunitas: dengan banyaknya komunitas CI ini, memudahkan kita untuk
berinteraksi dengan yang lain, baik itu bertanya atau teknologi terbaru.
• Dokumentasi yang sangat lengkap : Setiap paket instalasi codeigniter sudah
disertai user guide yang sangat bagus dan lengkap untuk dijadikan permulaan,
bahasanya pun mudah dipahami.

b. Cara Kerja Codeigniter

Untuk melengkapi pemahaman mengenai CodeIgniter, berikut terdapat sebuah diagram yang
menjelaskan bagaimana CodeIgniter bekerja:

Berikut adalah penjelasan cara kerja Code Igniter:

1. index.php bertindak sebagai controller terdepan, dan menginisialisasi


resource yang diperlukan untuk menjalankan Code Igniter

2. Router memeriksa HTTP request untuk menentukan apa yang harus dikerjakan

3. Jika cache file ada, maka akan ditampilkan langsung, dengan melewati
eksekusi normal sistem

4. Sebelum memuat controller, HTTP request akan memeriksa apa yang disubmit
user dan memfilternya untuk keamanan

5. Controller memuat model, core libraries, plugin, helper, dan resource


lainnya untuk memproses permintaan tertentu

6. View ditampilkan di browser sesuai proses yang dikerjakan controller. Jika


caching dijalankan, view akan di-cache terlebih dahulu agar dapat ditampilkan di
request selanjutnya
c. Cara Kerja MVC

CodeIgniter menggunakan pendekatan Model-View-Controller, yang bertujuan untuk


memisahkan logika dan presentasi. Konsep ini mempunyai keunggulan dimana desainer
dapat bekerja pada template file, sehingga redundansi kode presentasi dapat diperkecil.
Berikut adalah konsep Model- View-Controller yang diterapkan di CodeIgniter:

1. Model menggambarkan struktur data. Biasanya kelas model akan berisi fungsi
yang digunakan untuk mengambil, menambah, dan memperbaharui informasi yang
ada di database.

2. View adalah informasi yang diperlihatkan kepada user. View adalah halaman
web yang terdiri dari HTML, CSS dan Javascript, tapi pada Code Igniter, view dapat
juga sebagai potongan halaman seperti header atau footer. Bahkan dapat juga
halaman RSS atau tipe halaman lainnya.

3. Controller adalah perantara Model, View, dan resource lainya yang dibutuhkan untuk
menangani HTTP request dan menghasilkan halaman web.

Tapi pada CodeIgniter, developer juga dapat mengabaikan pemakaian Model dan
cukup menggunakan Controller dan View.

d. Instalasi Codeigniter

Tentunya untuk membuat aplikasi web dengan CodeIgniter, kita harus


mengenal cara instalasinya terlebih dahulu. Berikut adalah cara untuk instalasi
CodeIgniter di Windows:

1. unduh CodeIgniter dari link berikut : http://ellislab.com/codeigniter/download


2. kemudian ekstrak bundelan CodeIgniter_2.x.x di tempat unduhan Anda

3. copy hasil ekstraksi ke folder C:/xampp/htdocs atau direktori xampp di mesin Anda

4. Silakan ubah nama folder CodeIgniter_2.x.x menjadi nama projek yang diinginkan

5. Nyalakan Apache (web server) dan MySQL (database management relationship)


melalui XAMPP Control Panel

6. akses direktori tersebut lewat browser dengan URL : http://localhost/nama_folder

7. Jika berhasil akan muncul tampilan seperti berikut:

e. Mengenal Struktur Direktori Codeigniter

Di CodeIgniter terdapat hirarki yang dikepalai oleh tiga folder


utama, yaitu : application, system, dan user_guide. Folder
application adalah tempat dimana programmer aplikasi web yang
menggunakan CodeIgniter, akan menyusun aplikasinya. Berikut
adalah peranan folder application di CodeIgniter:

1. menentukan halaman error

2. membangun controller

3. membangun model

4. membangun views

5. konfigurasi aplikasi web yang dibangun

6. membangun library sendiri

7. membangun helper sendiri

Folder system adalah tempat dimana programmer aplikasi web yang


menggunakan CodeIgniter, akan menyusun aplikasinya. Berikut
adalah peranan folder system di CodeIgniter:
1. menyimpan library inti CodeIgniter di folder core

2. menyimpan library dan driver untuk database di folder database

3. menyimpan font yang dapat digunakan oleh keseluruhan aplikasi web secara
default di folder font

4. menyimpan kumpulan helper yang dapat digunakan untuk membantu


menyelesaikan tugas – tugas tertentu di folder helpers

5. menyimpan fitur bahasa yang disimpan di folder language

6. menyimpan berbagai library lainnya yang digunakan untuk pengembangan


aplikasi web di folder libraries

Folder user_guide adalah tempat dimana programmer aplikasi web yang


menggunakan CodeIgniter, akan menyusun aplikasinya. Berikut adalah peranan folder
user_guide di CodeIgniter:

1. Berisi file dokumentasi pengenalan CodeIgniter

2. Berisi file dokumentasi tentang pembahasan fitur – fitur umum yang dimiliki
CodeIgniter

4. Berisi file dokumentasi tentang penggunaan helper yang terdapat di


CodeIgniter

5. Berisi file dokumentasi tentang penggunaan driver yang terdapat di CodeIgniter


helper yang terdapat di CodeIgniter

f. Tugas

1. Tampilkan hasil seperti di bawah ini menggunakan framework Codeigniter yang


telah dipasang.

2. Buatlah laporan untuk modul ini

Anda mungkin juga menyukai