1. Free, karena berada dibawah lisensi open source mirip Apache/BSD, kita
dapat melakukan apapun dengan CodeIgniter. Lisensi lengkapnya dapat dilihat
di halaman dokumentasi
cs.upi.edu/news/post/123
6. Packs a Punch, CodeIgniter hadir dengan berbagai library yang akan
membantu tugas – tugas di pengembangan web yang sudah umum dan sering
dilakukan seperti mengakses database, mengirim email, validasi data dari
form, mengelola session, manipulasi gambar, bekerja dengan XML-RPC dan
masih banyak lagi
7. Extensible, kita dapat menambahkan library atau helper yang kita ciptakan
sendiri ke dalam CodeIgniter. Selain itu kita dapat juga menambahkan fitur
lewat class extension atau system hooks.
8. Thoroughly Documented, hampir semua fitur, library, dan helper yang ada
di CodeIgniter telah terdokumentasi dengan lengkap dan tersusun dengan baik.
Ketika mendapatkan unduhan CodeIgniter, dokumentasinya sudah tersedia dan
siap digunakan
3. Jika cache file ada, maka akan ditampilkan langsung, dengan melewati eksekusi
normal sistem
4. Sebelum memuat controller, HTTP request akan memeriksa apa yang disubmit user
dan memfilternya untuk keamanan
5. Controller memuat model, core libraries, plugin, helper, dan resource lainnya untuk
memproses permintaan tertentu
6. View ditampilkan di browser sesuai proses yang dikerjakan controller. Jika caching
dijalankan, view akan di-cache terlebih dahulu agar dapat ditampilkan di request
selanjutnya.
1. Model menggambarkan struktur data. Biasanya kelas model akan berisi fungsi yang
digunakan untuk mengambil, menambah, dan memperbaharui informasi yang ada di
database.
2. View adalah informasi yang diperlihatkan kepada user. View adalah halaman web yang
terdiri dari HTML, CSS dan Javascript, tapi pada Code Igniter, view dapat juga sebagai
potongan halaman seperti header atau footer. Bahkan dapat juga halaman RSS atau tipe
halaman lainnya.
3. Controller adalah perantara Model, View, dan resource lainya yang dibutuhkan untuk
menangani HTTP request dan menghasilkan halaman web. Tapi pada CodeIgniter,
developer juga dapat mengabaikan pemakaian Model dan cukup menggunakan Controller
dan View.
2. Memulai CodeIgniter
2.1. Instalasi CodeIgniter
$config['base_url'] = '';
Ubahlah menjadi :
$config['base_url'] = 'http://localhost/codeigniter';
Nilai tersebut harus sesuai dengan alamat/nama folder yang kalian tentukan ketika
kalian menyalin file codeigniter ke dalam folder root web server.
Step 4 : Selesai
Setelah semua sudah dilakukan sesuai dengan instruksi diatas silahkan buka
browser dan ketikan url http://localhost/codeigniter, jika berhasil akan keluar tampilan
seperti gambar dibawah ini:
Selamat, Kalian telah berhasil melakukan instalasi codeIgniter di komputer local kalian ..
~~~~~~~~~~~~~~
2. Routing pada CodeIgniter
2.1. Memahami Router pada CI
Router pada codeigniter bertugas untuk menentukan controller dan
method/fungsi yang akan dieksekusi.
Kenapa Bisa ?
Fungsi index()adalah fungsi yang akan dieksekusi saat kita mengakses controller
welcome
Setelah itu tambahkan 2 buah file view didalam direktori views. File yang dibuat adalah file
about.php dan contact.php.
http://localhost/codeigniter/index.php/welcome/about/
http://localhost/codeigniter/index.php/welcome/contact/
maka tampilan yang dihasilkan sama dengan sintax yang telah kalian buat. Lalu apabila kita
membuka http://localhost/codeigniter/index.php/about, maka akan terjadi error 404 not
found.
WHY ????
Ini karena route yang baru saja dibuat, belum didaftarkan kedalam routers.php. Sekarang buka file
Config/routers.php, lalu tambahkan kode berikut :
Tugas 1 :
Buatlah sebuah website pendaftaran siswa dengan menggunakan konsep MVC !