Anda di halaman 1dari 24

MATA KULIAH MANAJEMEN

MODUL 1 DAN 2
KONSEP DASAR & PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN DAN
LINGKUNGAN ORGANISASI

NAMA : MOCH. WAHYU RIDUWAN


NIM : 041822929
NO. URUT ABSEN : 19

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN


UNIVERSITAS TERBUKA
Jl Raya Dringu No. 901, Kedungsiwalan, Kedungdalem Kec. Dringu
Probolinggo, Jawa Timur
MODUL 1 : KONSEP DASAR MANAJEMEN
KEGIATAN BELAJAR 1
A. ORGANISASI DAN MANAJER
1. Pengertian Organisasi
Organisasi bisa didefinisikan sebagai sekelompok orang yang bekerja sama
dan berkoordinasi untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan organisasi bisa
bermacam macam . Perusahaan didirikan dengan tujuan memperoleh keuntungan
melalui kegiatan tertentu atau memberi pelayanan tertentu. Sedangkan universitas
didirikan denga tujuan memperluas dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
militer didirikan dengan tujuan pertahanan nasional.Tujuan ini akan menentukan
karakteristik organisasi.
2. Manfaat Organisasi
Organisasi mempunyai manfaat,terutama karena dengan
organisasi,pencapaian tujuan akan lebih efektif dan efesien. Kerjasama orang-
orang dalam organisasi memungkinkan terjadinya tersebut, adapun secara spesifik
organisasi bisa memberikan manfaat antara lain :
a) Organisasi melayani masyarakat
b) Organisasi mencapai tujuan
c) Organisais memberi karir
d) Organisasi memelihara ilmu pengetahuan
3. Manajemen
Manajemen dapat di definisikan melalui banyak cara berikut ini definisi
manajemen yang mencakup beberapa kata kunci :
a) Proses yang merupakan kegiatan yang direncanakan.
b) Kegiatan merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan,dan
mengendalikan yang biasanya disebut fungsi manajemen
c) Kordinasi kegiatan
d) Sumber daya organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut
e) Pencapaian tujuan dengan efektif dan efisien
Dari definisi tersebut Manajemen dalam modul ini di definisikan sebgai berikut :
Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan,
dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan
efisien dengan sumber daa organisasi. Manajemen menginginkan tujuan tercapai
dengan efektif dan efisien. Efisiensi berarti mengerjakan sesuatu dengan benar,
sedangkan efektif adalah mengerjakan sesuatu yang benar dan tidak membuang-
buang sumber daya yang tidak diperlukan.
B. PROSES MANAJEMEN
Proses manajemen mencakup kegiatan perencanaan , pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian.
Gambar 1.1 Proses Manajemen untuk Bekerja secara Optimal
Perencanaan
*) Menetapkan Tujuan
*) Menentukan cara
mencapai tujuan tersebut

Pengadalian Pengorganisasian
*) Memonitor *) Mengorganisasi kegiatan dan
*) Memastikan tujuan telah orang
tercapai *) Menentukan apa yang harus
dikerjakan

Pengarahan
*) Membuat orang bekerja
optimal
*) Memotivasi dan
mengarahkan orang
1) Perencanaan (Planning)
Perencanaan berarti kegiatan menetapkan tujuan organisasi dan memilih cara
yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan diperlukan untuk
mengarahkan kegiatan organisasi.
2) Pengorganisasian (Organizing dan Staffing)
Pengorganisasian dapat diartikan sebagai kegiatan mengoordinasi sumber
daya, tugas, dan otoritas di antara anggota organisasi agar tujuan organisasi
dapat dicapai dengan cara yang efisien dan efektif.
3) Pengarahan (Leading)
Pengarahan meliputi kegiatan memberi pengarahan (directing), memengaruhi
orang lain (influencing), dan memotivasi orang tersebut untuk bekerja
(motivating). Pengarahan biasanya dikatakan sebagai kegiatan manajemen
yang paling menantang dan paling penting karena langsung berhadapan
dengan manusia.
4) Pengendalian (Controlling)
Pengendalian bertujuan melihat apakah organisasi sesuai dengan rencana.
5) Proses Manajemen dalam Praktik

C. JENIS JENIS MANAJEMEN


Manajer dapat dikeompokkan berdasarkan tingkatan dan bidnagnya
1. Berdasarkan Hierarki
a. Manajemen puncak ( top management)
Tugas mereka menentukan tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan
secara umum,yanag kemudian akan diterjemahkan lebih spesifik oleh
manajer dibawahnya. Nama untuk posisi tersebut dapat bermacam-
macam: direktur utama dengan direksi-direksi lainnya, presiden direktur,
dan wakil presiden direktur.
b. Manjemen menengah (middle level management)
Tugas mereka adalah melaksanakan tujuan, strategi, dan kebijakan yang
telah ditetapkan oleh manajer puncakserta mengoordinasikan dan
mengarahkan aktivitas manajer tingkat bawah dan juga karyawan
operrasional. Nama untuk posisi tersebut bisa bervariasai: manajer
pemasaran, manajer keuangan, dan manajer divisi.
c. Manajemen tingkat bawah (lower level atau first line)
Tugas mereka mengawasi dan mengoordinasi kegiatan opeasional yang
dilakukan oler karyawan. Contoh manajer tingkat bawah tersebut adalah
pengawas atau penyelia produksi, pengawas penjualan, dan pengawas
administrasi.
2. Berdasarkan fungsi
a. Manajer umum
Majer suatu divisi merupakan contoh manajer umum. Manajer umum
bertanggung jawab terhadap aktivitas pemasaran, keuangan, dan operasi
divisi tersebut.
b. Manajer fungsional
Manajer fungsional bertanggung jawab terhadap satu aktivitas organisasi
tertentu. Sebagai contoh, m,anajer pemasaran mengawasi aktivitas
pemasaan organisasi. Manajer keuangan bertanggung jawab terhadap
aktivitas keuangan organisasi, seperti mencari dana dan
mangalokasikannya.
3. Tingkatan manajemen dan keterampilan manajemen
Meskipun manajer pada semua tingkat melakukan proses manajemen
(perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian), manajer-
manajer tersebut berbeda dalam hal alokasi waktu untuk aktivitas mereka.
Kegiatan manajer perusahaan internasional yang besar tentunya berbeda
dengan kegiatan manajer perusahaan kecil.meskipin melalakuan kegiatan
yang sama, keterampilan yang dibutuhkan berbeda antartingkatan manajer.
Manajer puncak lebih membutuhkan keterampilan konseptual (conceptual
skills), manajer menengah lebih banyak membutuhkan keterampialan
manusiawi (human skills), dan manajer operasional lebih banyak
membutuhkan keterampilan teknis (technical skills).

4. Keterampilan analitas dan konseptual


Manajer dalam manganalisis persoalan diharapkan mampu memecah
persoalan yang besar ke dalam bagian yang lebih kecil, kemudian
memberikan solusi (pemecahannya). Ada beberapa kemungkinan: upah yang
rendah, suasana kerja yang tidak menyenangkan, dan pengawas yang tidak
menyenangkan. Manajer mengambil tindakan untuk mengganti pengawas
tersebut. Setelah itu, produktivitas kembali naik.

D. PERANAN MANAJEMEN
1) Peranan Hubungan Manusiawi (Interpersonal Roles)
Peranan hubungan manusia mencakup tiga macam peranan:
a. Peranan figur bapak (figurehead)
b. Peranan pimpinan (leader)
c. Peranan penghubung (liaison)
2) Peranan Informasi (Informational Roles)
a. Monitor
b. Diseminasi
c. Juru Bicara
3) Peranan Pengambil Keputusan (Decision Roles)
a. Kewirausahaan
b. Penyelesai gangguan
c. Pembagi sumber daya
d. Perunding

E. TANTANGAN BAGI MANAJEMEN


1. Pendidikan dan Pengalaman (Profesionalisme)
Pendidikan bukan merupakan satu-satunya syarat kesuksesan seorang
manajer. Bahkan, banyak manajer sukses meskipun tidak pernah menempuh
pendidikan formal. Tetapi meskipun ia tidak belajar secara formal, dia selalu
belajar secara informal. Untuk menjadi manajer yang baik, pendidikan saja
tidak cukup. Beberapa jurus manajemen tidak bisa diajarkan melalui
pendidikan formal, tetapi bisa dipelajari melalui pengalaman.
2. Kebutuhan Akan Visi
Visi merupakan kemampuan melihat masa mendatang (jangka panjang), yaitu
dalam hal tujuan organisasi dan bagaimana mencapai tujuan tersebut.
3. Globalisasi
Globalisasi menjadikan dunia ini seperti suatu desa. Perkembangan di suatu
sudut dunia akan diktahui dengan cepat oleh penduduk di bagian dunia lain.
Globalisasi melahirkan tantangan dan peluang.
4. Etika dan Tanggung Jawab Sosial
Sebagian besar berpendapat bahwa etika perlu dikenal oleh manajer. Etika
bisa menyadarkan manajer bahwa tindakan manajer mempunyai efek
terhadap banyak pihak. Misalnya manajer tidak sensitif terhadap
lingkungannya, kemungkinan yang paling buruk adalah perusahaan dimusuhi
lingkungannya.
5. Karena menjai bagian dari lingkungannya, tugas manajer tidak hanya
mencapai tujuan organisasi (memperoleh keuntungan), tetapi juga harus ikut
berkontribusi ke masyarakat.

KEGIATAN BELAJAR 2
Perkembangan teori dan pemikiran manajemen
Teori manajemen dapat membantu memajukan profesi manajemen. Sebagian dari
mereka mengatakan bahwa tanpa teori sudah mencapai sukses. Perkembangan
teori-teori manajemen, teori-teori keuangan, dan teori lainnya merupakan bukti
bahwa teori sebenarnya dapat memberikan kontribusi penting, teori manajemen
yang baik tidak lepas dari ilmu dan seni. Perkembangan teori manajemen
meliputi:
A. Teori manajemen kuno
Berikut ini beberapa ilustrasi manajemen pada zaman kuno.
1. Mesir kuno, menghasilkan warisan yang spektakuler yaitu piramida.
2. Machiavelli, merumuskan beberapa prinsip manajemen dalam bukunya
Discourses yang ditulis pada tahun 1531.
3. Sun tzu, filsuf cina yang hidup sekitar 2000 tahun yang lalu, menulis
buku The Art of Wars (seni perang).
4. Adam smith, merupakan ekonom klasik yang hidup pada abad ke-18
B. Teori manajemen klasik
1. Pendahulu/pionir teori manajemen klasik
a. Robert owen (1771-1858), merupakan manajer dan pemilik beberapa
pabrik (cotton) di inggris. Dia memperbaiki kondisi kerja pekerjaannya
dengan mendirikan perumahan yang lebih baik. Disamping itu juga dia
memperkenalkan system penilaian terbuka dan penilaian setiap hari.
b. Charles babbage (1792-1871), merupakan professor matematikan di
inggris. Dengan latar belakang kuantitatifnya. Dia percaya bahwa metode
kuantitatifnya bisa digunakan untuk menganalisis persoalan perusahaan
2. Teori manajemen ilmiah
a. Frederick winslow taylor (1856-1915), disebut sebagai bapak manajemen
ilmiah. Taylor kemudian mengembangkan analisis kerja. Pekerjaan
dipecah-pecah kedalam bagian-bagian lebih kecil. Kemudian
memperkenalkan system pembayaran (Differential rate system).
b. Frank B. gilberth (1868-1924). Merupakan suami istri yang mempunyai
minat yang sama terhadap manajemen. keduanya mengembangkan
rencana promosi tiga tahap yang ditujukan sebagai program
pengembangan karyawan dan untuk menaikkan semangat kerja
karyawan.
c. Henry L. gantt (1861-1919), gant pernah bekerja dengan taylor,
kemudian dia bekerja sendiri dan melakukan perbaikan metode taylor,
dia juga memperkenalkan sistem penilaian terbuka yang merupakan ide
owen.
d. Sumbangan dan keterbatasan teori manajemen ilmiah
Teori manajemen ilmiah memberikan beberapa sumbangan penting.
Produksi missal merupakan salah satu perwujudan teori manajemen
ilmiah. Manajemen ilmiah mendorong pendekatan rasional untuk
memecahkan masalah dan teori manajemen ilkmiah mempunyai
beberapa keterbatasan.
3. Teori organisasi klasik, memfokuskan pada kebutuhan “menyistematisasi”
cara-cara pengelolaan organisasi yang semakin kompleks.
a. Henry fayol (1841-1925), merupakan industrialis prancis yang sering
disebut sebagai bapak aliran manajemen klasik karena upaya
“menyistematisi” studi manajerial. Pokok pikirannya dituklis dalam
bukunya yang berjudul general and industrial management. Fayol
merupakan orang pertama yang mengelompokkan kegiatan manajerial,
yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian.
b. Max weber (1864-1920), merupakan ahli sosiologi jerman yang
mengembangkan teori birokrasi. Model birokrasi weber dipakai untuk
memahami pengelolaan organisasi besar, seperti perusahaan
multinasional yang mempunyai karyawan ribuan orang.
c. Sumbangan dan keterbatasan teori organisasi klasik
Sistematisasi yang dilakukan oleh fayol masih mempunyai pengaruh
besar pada studi manajemen sampai saat ini. Sistemanisasi tersebut
memberikan pandangan (insight) terhadap bidang-bidang yang harus
dianalisis untuk meningkatkan efektivitas manajemen. teori ini dikritik
karena tampaknya teori tersebut lebih tepat untuk lingkungan yang stabil
dan tidak cepat berubah-ubah.
d. Mary parker (1868-1933), agak berbeda sedikit dengan
pendahulunyakarena memasukkan elemen manusia dan struktur
oprganisasi kedalam analisisnya, elemen tersebut kemudian muncul
dalam teori perilaku dan hubungan manusiawi. Disamping itu, follet juga
mengembangkan pengendalian dari beberapa bidang, seperti politik,
ekonomi dan biologi.
e. Chester I barnard (1886-1961), merupakan direktur new jersey bell,
perusahaan telepon di amerika serikat pada tahun 1927. Barnard
mengembangkan teori organisasi. Menurutnya, orang dating ke
lorganisasi formal (seperti perusahaan) karena ingin mencapai tujuan
yang tidak dapat dicapai sendiri.
C. PENDEKATAN KUANTITATIF
1. Riset operasi dan menajemen sains
a) Pendahuluan
Pendekatan kuantitatif untuk manajemen mulai berkembang sejak perang
dunia II. Pada waktu itu, inggris ingin memecahkan beberapa persoalan yang
sangat kompleks dalam perang. Inggris kemudian membentuk tim riset
operasi(research operatian) yang dipimpin oleh P.M.S. Blackett. Tim tersebut
terdiri dari atas ahli matematika, fisika, dan ilmuwan lainnya. Amerika Serikat
kemudian meniru dan memntuk tim riset operasi seperti yang di bentuk inggris.
Beberapa model riset operasi adalah CPM (critical path method) yang di gunakan
untuk merencanakan proyek atau teori antrean untuk memecahkan persoalan
antrean.Manajemen operasi merupakan variasi lain dari pendektan kuantitatif.
Beberapa contoh model manajemen operasi adalah pengendalian persediaan,
seperti EQQ(economic order quantity), simulasi analitis break even, dan
pogramasi linear (linear programming).
b) Sumbangan dan keterbatasan pendekatan kuantitatif
Pendekatan kuantitatif memberikan sumbangan penting, terutama dalam
perencanaan dan pengendalian. Model CPM bermanfaat unruk perencanaan dan
pengendalain proyek. Dengan menggunakan model matematika, persoalan yang
kompleks dapat di sederhanakan menjadi model matematika.
D. TEORI MANAJEMEN KONTEMPORER
Berikut ini akan membicarakan pendekatan baru dalam manajemen.
1. Pendekatan sistem. Dapat diartikan sebagai gabungan sub-subsistem yang
saling berkaitan. Ada beberapa istilah kunci dalam pendekatan sistem yaitu,
sistem terbuka, subsistem, sinergi, aliran (flow), feedback, dan entropi.
2. Pendekatan situasional (contingency). Pendekatan situasional mempunyai
cara pandang yang berlawanan. Pendekatan ini menganggap bahwa
efektivitas manajemen tergantung pada situasi yang melatarbelakangi.
Pendekatan situasional memberikan “resep praktis” terhadap persoalan
manajemen.
3. Pendekatan hubungan manusiawi baru (neohuman relation)
Pendekatan ini berusaha mengintegrasikan sisi positif manusia dan
manajemen ilmiah.pendekatan perilaku mengatakan bahwa manusia berusaha
mengaktualisasikan dirinya. Beberapa nama dapat disebutkan mewakili aliran
ini. W. Edward deming mengembangkan prinsip-prinsip manajemen seperti
fayol yang berfokus pada kualitas kerja dan hubungan antarkaryawan. Prinsip
tersebut dipercaya membantu jepang meningkatkan kualias produk mereka.
4. Pendekatan integratif
Pendekatan ini harus melihat ketergantungan angtarbagian dalam organisasi,
pengaruh lingkungan eksternal, dan keunikan situasi yang dihadapi.
MODUL 2 : LINGKUNGAN ORGANISASI.
Kegiatan Belajar 1
LINGKUNGAN ORGANISASI
A. LINGKUNGAN LANGSUNG
Lingkungan langsung disebut juga sebagai STAKEHOLDER (pihak yang
menentukan nasib organisasi). Ada dua jenis lingkungan langsung :
1. Lingkungan langsung internal
Lingkungan internal menjadi lingkungan bagian dari lingkungan yang
dihadapi oleh manajerindividual bukan organisasi secara keseluruhan.
a. Pekerja
Jika ada karyakan belum bekerja pada suatu organisasi, ia merupakan
bagian dari lingkungan eksternal. Akan tetapi jika sudah bekerja untuk
perusahaan, ia merupakan bagian lingkungan internal. Karyawan
merupakan sumber daya organisasi. Hubungan antara manajer-karyawan
cukup menyita perhatia ahli manajemen. Karyawan dan manajer jika
mempunyai tujuan yang sama, organisasi akan berjalan dengan semakin
efektif. Tetapi dalam konsep ini tidaklah mudah. Akibatnya, dalam kedua
posisi akan ada yang tarik-menarik antara keduanya. Jika posisis manajer
lebih kuat,manajer tersebut akan memaksakan kepentingannya dengan
mengorbankan kepentinga karyawan. Begitupun denga sebaliknya jika
karyawan terlalu kuat , ia akan mengorbakan kepentinga manajer atau
organisas.
b. Dewan komosaris
Dewan komisaris sering dijumpai di perusahaan dalam bentukperseroan
terbatas (PT). Keberadaan mereka semakin dibutuhkan apabila ia adalah
pemegang saham terbesar. Pemegang saham terbesar akan mempunyai
posisi yang lemah relatif terhadap manajemen karena mereka tidak
mungkin bertemu dan bersatu mengawasi manajemen. Agar pengawasan
menjadi lebih efektif pemegang saham dapat menunujuk komisaris yang
tugas pokoknya adalah mengawasi manajemen yang dan memastikan
manajemenbekerja untuk mencapai tujuan organisasi.
c. Pemegang saham
Pemegang saham merupakan seseorang yang memberikan modal ke
perusahaan dalam bentuk penyertaan.Mereka dengan demikian memiliki
perusahaan dan memepunyai hak-hak dan kewajiban yang melekat pada
kepemilikannya. Hak mereka antara lain berbagi (share) keuntungan.
Kewajiban mereka natar lain menanggung perusahaan.
d. Jaringan skateholder
Pihak-pihak yang telah disebutkan, yang menentukan nasib perusahaaan
(skateholders), membentuk jaringan antar-skateholder sebagai karyawan.
Apabila anaknya membeli produk yang dihasilkan organisasi, ia akan
menjadi skateholder konsumen. Disamping itu, skateholder yng berbeda
akan dapat bersatu apabila memperjuangkan hal yang sama.
2. Lingkungan langsung eksternal
a. Konsumen
Konsumen membeli produk yang dihasilkan oleh organisasi dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhannya. Apabila suatu organisasi gagal
memenuhi kebutuhan konsumen, organisasi tersebut akan ditinggalkan
oleh konsumennya. Dengan demikian perusahaan harus mengenali selera
perusahaan atau kebutuhan konsumen.
b. Pemasok
Pemasok merupakan pihak yang memberikan input ke perusahaan. Input
tersebut dapat berupa bahan baku, bahan setengah jadi, karyaman, modal
keuangan, informasi, jasa atau yang diperlukan organisasi
c. Pesaing
Pesaing memberikan produk yangmempunyai fungsi sama dengan
produk yang dihasilkan organisasi untuk memenuhi kebutuhan tertentu
d. Pemerintah
Pemerintah biasanya berperan sebagai wasit dan memastikan aturan main
berjalan dengan semestinya. Dalam ini pemerintah akan mengeluarkan
aturan perundangan yang akan mempengaruhi kehidupan organisasi
e. Lembaga keuangan
Organisasi aka tergantung pada lembaga keuangan atau pasar keuangan.
Lembaga keuangan memberikan input modal yang diperlukan untuk
mendirikan bisnis.
f. Kelompok-kelompok lain
Kelompok tersebut biasanya tergantung pada jenis kegiatan organisasi.
Kelompok tersebut akan menentukan nasib organisasi
B. ELEMEN LINGKUNGAN UMUM (LINGKUNGAN TIDAK
LANGSUNG)
Lingkungan umum mempengaruhi organisasi melalui dua cara: (1)
Mendorong pembentukan stakeholder dan (2) Menciptakan lingkungan tempat
organisasi harus mengantisipasi perubahan lingkungan tersebut. Berikut ini
beberapa elemen lingkungan umum :
1. Sosial
a. Demografi
Menyangkut struktur kependudukan lingkungan organisasi berada.
Perubaha demografi akan menyebabkan kesempatan sekaligus ancaman
bagi organisasi
b. Gaya hidup
Merupakan manifesti keluar yang tampak dari sikap dan nilai seseorang.
c. Nilai sosial
Nilai sosial akan mempengaruhi organisasi. Masyarakat bisnis Indonesia
masih mengandalkan jaringan kerja sama bisnis yang berarti
menumbuhkan ketrampilan sosial yang tinggi dan kurang menonjolkan
gaya kompetisi
2. Variable ekonomi
Variable ekonomi jelas mempengaruhi kegiatan suatu organisasi, jika
perekonomian mengalami resesi, organisasi akan semakin sulit bergerak.
Indicator-indikator ekonomi antara lain adalah tingkat inflasi, tingkat
pengangguran, jumlah uang yang beredar, kurs rupiah terhadap mata uang
asing, indeks harga saham gabungan, tingkat bunga, RAPBN, serta devisa
negara
3. Variable politik
Variable politik akan mempengaruhi organisasi. Banyak peraturan dan
perundangan yang mempengaruhi organisasi diahsilkan melalui proses
politik.
4. Variable teknologi
Tekonologi telah mengubah cara hidup kita. Perubahan teknologi akan
mengubah cara kerja organisasi dan juga memunculkan stakeholder yang
baru.
5. Dimensi Internasional
Dimensi ini menjadi semakin penting pada era globalisasi. Perekonomian
negara di dunia semakin terbuka. Perusahaan dengan logika global akan
mencari sumber daya dimana saja di dunia dengan tujuan mengoptimalkan
penggunaan sumber daya tersebut.
C. MODEL HUBUNGAN ORGANISASI LINGKUNGAN
Setelah membahas dimensi-dimensi lingkungan, bagian berikut ini akan
membahas model hubungan antara lingkungan dan organisasi. Kemudian
diteruskan dengan strategi menghadap lingkungan.
1. Pengaruh lingkungan terhadap organisasi
James D. Thomson mengajukan model bagaimana pengaruh lingkungan
terhadap organisasi. Dua dimensi dikenalkan dalam model tersebut, yaitu
tingkat perubahan dan tingkat homogenitas. Tingkat perubahan melihat
sejauah mana stabilitas suatu lingkungan. Tingkat homogenitas melihat
sejauh mana kompleksitas lingkungan.
2. Lima kekuatan kompetisi
Cara lain melihat lingkungan adalah menggunakan kerangka lima kekuatan
kompetisi yang dikembangkan oleh Michael porter. Kelima kekuatan itu
adalah, ancaman pendatang baru atau halangan untuk masuk, produksi
substitusi, pemasok, pembeli dan pesaing.
3. Strategi menghadapi lingkungan
a. Memengaruhi lingkungan langsung
Manajer dapat mencoba memengaruhi lingkungan langsung melalui
beberapa cara: melakukan lobi, iklan, negosiasi, atau perundingan.
Manajer dapat membentuk aliansi strategis dengan pihak-pihak dalam
lingkungannya. Merger atau penggabungan usaha merupakan salah satu
contoh aliansi strategis.
b. Memonitor lingkungan tidak langsung
Manajer dalam hal ini melakukan pendekatan aktif. Agar monitor bisa
dilakukan, manajer harus membuat sistem informasi lingkungan. Informasi
dapat datang dari konsumen langsung melalui salesman, dapat melalui
publikasi populer seperti majalah dan Koran, dan dapat melalui publikasi
ilmiah seperti jurnal akademis.
c. Menyesuaikan diri terhadap lingkungan
Jika kekuatan lingkungan tidak dapat diubah, manajer terpaksa
menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Proses penyesuaian dpat
dilakukan secara formal dalam manajemen atau perencanaan strategi.
Dalam perencanaan tersebut, manajer menetapkan tujuan, mengevaluasi
lingkungan, dan kemudian menentukan strategi yang tepat.

KEGIATAN BELAJAR 2
A. ETIKA DALAM ORGANISASI
Etika dapat didefinisikan sebagai kepercayaan seseorang mengenai perilaku
yang baik atau jelek. Definisi yang luas, yaitu etika yang berkaitan dengan
hubungan organisasi dengan pihak luar ataupun pihak dalam. Dalam suatu
organisasi, pernyataan etika jatuh kedalam satu atau lebih tingkatan etika.
Tingkatan tersbut adalah individu, kebijaksanaan internal, stakeholders, dan
masyarakat.stakeholders berarti pihak- pihak yang menentukan nasib organisasi.
Contoh stakeholder adalah pemasok, pesaing, dan tenaga kerja. Keempat saling
terkait sehingga masing-masingtidak bisa dipisahkan sepenuhnya.
Tingkat 4
Individu

Tingkat 3
Kebijaksanaan internal

Tingkat 2
Stakeholders

Tingkat 1
Masyarakat

B. PEMBENTUKAN NILAI ETIKA


Etika individu dipengaruhi atau dibentuk oleh beberapa hal: keluarga, faktor
situasi, nilai, moral, agama, pengalaman, dan pegaruh teman. Gambar berikut ini
menunjukkan pengaruh-pengaruh tersebut.

Pengaruh Faktor Nilai, Moral, Pengalaman Pengaruh


dan
keluarga Situasional Teman
Agama

ETIKA INDIVIDU

1. Pengaruh Keluarga
Keluarga merupakan tempat tumbuhnya seorang individu. Individu akan
berperilaku mencontoh perilaku orang tuanya, keluarga dekat, atau
berperilakuyang disuruh oleh orang tuanya.
2. Pengaruh Faktor situasional
Situasi akan menetukan etika individu. Sebagai contoh, seseorang yang
mencuri barangkali mempunyai alasan mengapa ia membutuhkan uang karena
anaknya sakit.
3. Nilai, Moral, Agama
Keputusan dan perilaku manajer sering kali dipengaruhi oleh
kepercayaannya. Sebagai contoh, manajer yang percaya pada nilai kebersamaan
tidak akan memberhentikan karyawan meskipun perusahaan sedang mengalami
kesulitan. Agama atau tafsiran terhadap agama juga sering kali memengaruhi
keputusan dan perilaku manajer.
4. Pengalaman hidup
Selama hidupnya, manusia mengalami banyak pengalaman, baik yang buruk
maupun yang jelek. Sebagai contoh, seseorang yang mencuri kemudian tidak
tertangkap barangkali akan terdorong mencuri lagi pada masa mendatang.
5. Pengaruh Teman
Teman sebaya terutama akan berpengaruh terhadap pembenrukan etika
sesorang. Sebagai contoh, jika seorang anak berteman dengan anak yang nakal,
ada kecenderungan anak tersebut tertular nakal.
C. ETIKA DALAM ORGANISASI
Etika organisasi muncul darihubungan organisasi dengan pihak eksternal dan
internal. Tiga macam wilayah etika dalam organisasi dilihat pada table berikut ;
Wilayah Perhatian Contoh Isu yang Relevan
Hubungan organisasi dengan  Penarikan tenaga kerja,
karyawan penggajian dan pemberhentian
kerja
 Kondisi kerja
 Kebebasan pribadi
Hubungan karyawan dengan  Konflik kepentingan
organisasi  Kerahasiaan organisasi
 Kejujuran
Hubungan organisasi dengan  Pelanggan/konsumen
pihak luar  Pesaing
 Pemegang saham
 Pemasok
 Pemerintah
 Masyarakat sekitarnya
Hubungan organisasi dengan karyawannya menghasilkan standart perilaku
tertentu yang dianggap etis dan tidak etis. Hubungan karyawan dengan organisasi
mencakup beberapa isu seperti konflik kenpentingan, kejujuran, dan menjaga
kerahasiaan organisasi. Organisasi juga dituntut untuk berperilaku etis terhadap
lingkungan eksternal. Lingkungan eksternal bisa terdiri dari atas stakeholders,
lingkungan maupun kemakmuran masyarakat umum.
Berikut contoh tindakan yang etis :
1. Perusahaan membayar gaji karyawan sesuai
2. Perusahaan membantu pembangunan masyarakat sekitar
3. Perusahaan tidak melakukan suap menyuap
4. Perusahaan tidak memperkerjakan karyawan di bawah umur
5. Manajer investasi tidak melakukan perdagangan saham dengan
menggunakan iformasi pribadi
Berikut contoh tindakan yang tidak etis :
1. Perusahaan tidak mau memperbaiki kerusakan lingkungan akibat
perusahaannya
2. Manajer menyuap pejabat pemerintah untuk memenangkan kontrak
3. Perusahaan memalsukan tanggal kadaluwarsa sehingga produk lama bisa
dijual kembali
4. Manajer investasi melalkukan perdagangan dengan menggunakan
informasi pribadi untuk mendapatkan keuntungan yang besar.
D. ARGUMEN PRO DAN KONTRA TERHADAP TANGGUNG JAWAB
SOSIAL
Tanggung jawab sosial merupakan pelaksanaan tuntunan etika dalam
organisasi. Argument perusahaan cukup kuat masih ada kontroversi pro dan
kontra.
Argumen Pro Tanggung jawab Argumen Kontra Tanggung jawab
sosial sosial
1. Bisnis merupakan anggota 1. Tindakan sosial tidak dapat
masyarakat. di ukur
2. Tindakan sosial dapat 2. Tujuan suatu bisnis adalah
meningkatkan keuntungan memaksimumkan
3. Merupakan hal yang etis keuntungan
4. Meningkatkan kesan baik 3. Keterlibatan dalam
bisnis di mata public pekerjaan sosial membuat
5. Mencegah masalah lebih bisnis mempunyai
baik dibanding mengobati kekuasaan yang besar
4. Ada potensi konflik
kepentingan
Argument pro pada dasarnya menganggap bahwa perusahaan merupakan
bagian dari masyarakat. Argumen kontra berpendapat bahwa jika perusahaan
diharuskan menjalankan tanggung jawab sosial, aka nada konflik anatara tujuan
ekonomi dan sosial.
E. PENDEKATAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL
1. Penghindaran sosial
Meminimalkan keterlibatan mereka dalam masalah-masalah sosial
2. Kewajiban sosial
Satu langkah lenih maju untuk memenuhi kewajiban sosialnya
3. Respon sosial
Berusaha memenuhi kewajiban minimalnya
4. Kontribusi sosial
Organisasi secara aktif berpartisipasi dalam program-program sosial
F. MANAJEMEN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Pendekatan yang ideal akan mencakup ; (1) menggabungkan tujuan sosial ke
dalam proses perencanaan tahunan, (2) menentukan standart industry yang dapat
dipakai sebagai perbandingan dalam pencapaian program sosial.Tahap berikutnya
manajemen tanggung jawab sosial adalah pengendalian sosial. Dilakukan terhadap
beberapa wilayah yang spesifik ataupun dilakukan untuk tujuan yang lebih umum.
Wilayah pengukuran tujuan sosial yang setiap wilayah diperlukan pengukuran
yang spesifik :
1. Wilayah ekonomi
Pengukuran dilakukan, apakah organisasi melakukan tugas ekonomi yang
dasar
2. Wilayah kualitas hidup
Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah organisasi meningkatkan
kualitas hidup secara umum
3. Wilayah investasi secara sosial
Pengukuran untuk memilih sejauh mana investasi sumber daya yang
dilakukan organisasi
4. Wilayah pemecahan masalah
Pengukuran dalam wilayah ini ingin melihat sejauh mana organisasi berhasil
memcahkan masalah sosial, bukannya mengatasi gejala-gejala yang muncul.

Kegiatan Belajar 3
GLOBALISASI
A. GLOBALISASI
Globalisasi memili tiga dimensi : jarak, lokasi, dan sikap
1. Jarak
Globalisasi ditandai semakin pendeknya jarak antaradunia. Teknologi saat ini
memungkinkan semakin pendeknya jarak tempuh antar negara di dunia.,
maka semakin pendek jarak tersebut mempunyai banyak implikasi
2. Lokasi
Semakin pendeknya jarak tempuh dan jupa semakin baiknya teknologi
komunikasi dan transportasi menjadikan operasi perusahaan bersifat global.
Operasi perusahaan tidak dibatas oleh batas-batas negara, tetapi melebar
sampai luar batas negara.
3. Sikap
Globalisasi harus diikuti dengan sikap yang sesuai dengan tuntutan
globalisasi. Sikap tersebut adalah sikap yang terbuka dan sikap selalu siap
untuk berpartisipasi dalam gelombang globalisasi
B. STRUKTUR EKONOMI DUNIA
Saat ini ada 150-an negara di dunia. Negara dengan ekonomi yang besar
tentunya akan menjadi target pasar yang menarik. Indicator kesejahteraan
suatu negara salah satunya adalah GDP per kapita. GDP per kapita dihitung
dengan membagi totap GDP dan jumlah penduduk di negar tersebut. Jika
jumlah populasi yang besar disetiap negara cenderung menurunkan GDP
perkapita negara tersebut. Beberapa implikasi dari kondisi ekonomi tahun
2020 bisa diperkirakan sebagi berikut ;
1. Pasar negara berkembang mempunyai potensi yang sangat besar
2. Penduduk yang besar tersebyt akan dibarengi dengan pertumbuhan kelas
menengah atas di negara berkembang
3. Jumlah penduduk di negara berkembang cenderung lebih muda
dibandingkan di negara maju
4. Dengan ekonomi yang besar, mempunyai potensi untuk menjadi investor
asing
5. Dengan semakin meningkatnya ekonomi, kekuatan, politik akan semakin
meningkat
6. Perkembangan ekonomi dunia memunculkan efek negative, yaitu
mempercepat pemanasan dunia
7. Potensi krisis ekonomi di negara berkembang juga semakin besar karna
aliran dana asing berpotensi mendorong bubble (harga meningkat terlalu
tinggi dibandingkan fundamentalnya) dan dapat mengakibatkan jatuhnya
harga di pasar keuangan si negara tersebut
C. PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MULTINATIONAL
CORPORATION/MNC)
1. Karakteristik MNC
Perusahaan multinasional secara fisik bisa didefinisikan sebagai perusahaan
yang beroperasi di dua negara lebih,. MNC yang dikelola oleh manager global
berusaha mengoptimalkan sumber daya yang ada di dunia. Berikut contoh MNC
yang memproduksi pakaian dan daftar input yang digunakan perusahaan.
a) Model
b) Kapas
c) Pasar
d) Tenaga kerja
e) Incorporated
f) Manager
g) Mesin
h) Dana
i) Pemilik
MNC berkembang atas prinsip dasar bahwa input perusahaan adalah bisa
dipindahkan dengan mudah. MNC sering dengan teori keunggulan komperatif
dari David Ricardo, yang berpendapat bahwa “negara semestinya memproduksi
barang denga keunggulan komperatifnya” kemudian negara-negara di dunia
melakukan pertukaran produk yang dihasilkan dan perdagangan dunia terbentuk.
Perkembangan teknologi dan sosial dunia menyingkirkan prinsip yang
dibayangkan oleh David Ricardo. Perkembangan teknologi membuat input
menjadi sangat mudah dipindah-pindahkan.
Table berikut menyajikan MNC terbesar di dunia yang diurutkan dari nilai
pendapatannya tahun 2011.
Rangking Perusahaan Revenues Profit
($ millions) ($ millions)
1 Wal – mart stores 421.849 16.389
2 Royal dutch shell 378.152 20.127
3 Exon mobil 354.674 30.460
4 BP 308.928 -3.719
5 Sinopec group 273.422 7.628
Contoh prinsip kerja MNC
MNC beroperasi berdasarkan prinsip :
Mekanisme kerja MNC Perusahaan di bawah teori
keunggulan komperatif
1. Input sangat mudah dipindah- 1. Input sulit untuk dipindah-
pindahkan. Bahan baku dari satu pindahkan antarnegara
negara dipindahkan ke negara 2. Negara sudah ditakdirkan
lain dengan cepat menjadi negara yang
2. Negara bisa belajar untuk tertentu
menguasai ketrampilan yang 3. Negara hanya
baru memproduksi barang
3. Prinsip yang dinamis berbasiskan keunggulan
4. Negara bisa memproduksi komperatifnya
barang yang beragam, 4. Prinsip yang statis

2. Motif perusahaan multinasional


Pertumbuhan tersebut terutama disebebkan oleh reaksi untuk memanfaatkan
sumber daya dan kesempatan yang muncul. Serangkaian reaksi terhadap
perubahan situasi mendorong perusahaan untuk melakukan go internasional.
Beberapa situasi berikut yang mendorong organisasi melakukan ekspansi ke luar
negeri :
a. Mencari bahan mentah
Mencari bahan mentah merupakan motivasi klasik
b. Mencari pasar
Saat ini didominasi pertumbuhan perusahaan multinasional seperti IBM,
Unilever, Toyota, dan Coca-cola
c. Menimalkan biaya
Perusahaan internasional dangan cirri semacam ini merupakan fenomena
paling baru. Perusahaan multinasional mencari tempat biaya produksi bisa
menjadi lebih rendah
d. Motif lain
Di samping motif seperti yang disebutkan di muka, banyak perusahaan
multinasional melakukan ekspansi ke luar negeri dengan motif lain, seperti
memperoleh akses ke perkembangan teknologi dunia.
3. Evolusi Perusahaan Multinasional
Kehadiran perusahaan tidak serta merta melakukan ekspansi secara langsung,
tetapi terjadi secara bertahap. Biasanya perusahaan mengindentifikasi kesempatan
pasar yang ada di luar negri, kemudian mengekspor barang. Setelah mengenali
pasar lebih baik, perusahaan bisa melangkah lebih maju dengan mendirikan
fasilitas pelayanan dan mendirikan pusat distributor, setelah menunjukan prospek
yang menarik perusahaan bisa hadir secara penuh dan mendirikan fasilitas
produksi di luar negri. Dengan mendirikan fasilitas produksi di luar negri.
Perusahaan memanfaatkan penuh potensi pasar luar negeri, tentunya resiko yang
dihadapi juga semakin meningkat. Membeli perusahaan yang sudah jadi
mempunyai keuntungan, cepat memasuki pasar. Alternative lainnya adalah lisensi.
Lisensi merupakan perjanjian anatara pihak pertama yang member izin ke pihak
kedua untuk menggunakan merk atau proses produksi sesuai dengan kesepakatan
tertentu

Anda mungkin juga menyukai