Anda di halaman 1dari 4

SIKAP KEPEMIMPINAN YANG HARUS DIMILIKI APOTEKER

MUDA
Essay oleh:Tirto Agung Pangestu (1848201045)
Disini saya akan menjelaskan tentang sikap kepemimpinan. Sikap
kepemimpinan mungkin bukan prioritas apoteker muda, kecuali mereka perlu
menjadi pemimpin di situasi tertentu. Namun, ide belajar mengenai sikap
kepemimpinan tidak terbatas ke orang yang ingin menjadi pemimpin di masa
mendatang, atau untuk semua anggota profesi saja. Pandangan tradisional bahwa
hanya apoteker senior yang bisa menjadi pemimpin sudah tidak bisa digunakan lagi.
Sering kali, apoteker junior berada dalam masa transisi dimana ia harus menjadi
pemimpin dalam waktu dekat.
Kepemimpinan mungkin bisa diartikan sebagai kemampuan memimpin untuk
memberi bantuan dan mendukung orang lain di sekitarnya demi menyelesaikan
pekerjaan tertentu. Efektivitas pemimpin bisa diketahui dari pengaruh pemimpin
tersebut di dalam anggota tim, dan bagaimana pekerjaannya berhasil diselesaikan.
Kekuatan dan aurotitas pemimpin bisa jadi dilimpahkan (ditunjuk secara formal) atau
didapatkan (kekuatan informal berdasarkan pengalaman dan kemampuan). Apoteker
muda bisa mendapat manfaat dengan menjadi pemimpin informal, dan perlu siap
menjadi salah satu di antaranya. Berikut empat sikap kepemimpinan yang harus
dimiliki apoteker muda:
1. Komunikasi efektif
Kemampuan paling penting yang harus dimiliki seorang dokter adalah
kemampuan untuk berkomunikasi. Kemampuan untuk memberikan instruksi dengan
jelas dan detail merupakan hal yang penting, tetapi pemimpin terbaik adalah
pemimpin yang bisa membuat prosedur sulit menjadi instruksi yang mudah dipahami.
Cara berkomunikasi harus cukup fleksibel untuk mencapai orang berbeda.
Pemimpin yang baik harus memahami bagaimana cara berkomunikasi dengan tim
farmasi dan pasien secara efektif yang bisa mengarahkan ke pencapaian outcome
yang diinginkan daripada menciptakan rasa khawatir dan marah. Apoteker muda
harus memahami struktur hierarki instalasi farmasi di rumah sakit, dimana senioritas
lebih dihargai. Apakah kekuatan dan struktur senioritas bermanfaat dalam praktek
kefarmasian belum banyak didiskusikan dan berada di luar tema artikel ini. Namun,
apoteker muda harus selalu mengklarifikasi tanggung jawab setiap anggota tim, dan
apa yang diharapkan darinya, seperti beban kerja mereka dan standar praktek yang
dibutuhkan.
Komunikasi efektif merupakan hal terpenting ketika apoteker mengadakan
konseling pasien. Salah satu pertimbangan yang harus dibuat adalah perbedaan
pendidikan, batasan bahasa, dan kemungkinan penyakit mental yang bisa
memengaruhi transfer informasi. Penting untuk memastikan bahwa informasi mereka
sudah sampai ke pasien atau tenaga kesehatan lain.
2. Keputusan menyeluruh
Seorang pemimpin harus selalu membuat keputusan, dan keputusan yang baik
datang dari pandangan yang baik. Pemimpin yang berhasil harus memahami
pengaruh pendekatan yang bisa memberikan hasil yang baik, dan proses yang
dibutuhkan untuk membuat satu keputusan penting.
Pengambilan keputusan sangat penting untuk apoteker terutama ketika
membicarakan mengenai perawatan pasien. Dengan banyaknya praktek kefarmasian
berbasis fakta penelitian, apoteker harus memiliki dukungan ilmu pengetahuan ketika
menghadapi situasi klinis yang menegangkan. Dengan demikian, kemampuan untuk
memahami hasil penelitian menjadi salah satu bagian penting lain dalam ranah
pengetahuan kefarmasian dan harus dipahami oleh semua apoteker.
3. Pendengar efektif
Komunikasi merupakan proses dua arah. Baik berbicara dengan pasien atau
rekan sejawat, pendengar yang baik akan selalu mendapat informasi penting dan
bekerja berdasarkan informasi tersebut. Kemampuan mendengar efektif menjadi lebih
penting ketika apoteker berkomunikasi dengan pasien, khususnya lansia. Mereka
harus memberikan perhatian penuh ke pasien demi menangkap setiap informasi
penting mengenai kesehatan dan memberikan saran yang baik pula.
4. Berpikir ke depan
Elemen penting lain untuk pemimpin yang baik adalah kemampuan memikirkan
jauh ke depan. Untuk anak muda yang baru memasuki dunia karir, ini merupakan
kemampuan penting yang harus dimiliki profesi kefarmasian. Dunia pekerjaan selalu
berubah, sehingga apoteker harus terus mengikuti perubahan yang ada dan tidak
tertinggal dengan kemajuan dunia kefarmasian.
Beberapa mungkin merasa malu belajar sikap kepemimpinan atau menangani
tim, namun seiring berjalannya waktu, semakin banyak pula apoteker yang menyadari
pentingnya sikap kepemimpinan dalam profesi mereka. Pada apoteker muda,
kemampuan ini bukan hanya membuat mereka lebih menonjol di antara kandidat lain,
tetapi juga membuat mereka lebih percaya diri dan siap menghadapi beragam
rintangan dan tantangan dalam karir mereka.

Anda mungkin juga menyukai