Anda di halaman 1dari 36

REFLEKSI KASUS

Seorang bayi Perempuan Usia 8 bulan dengan KDK (Kejang Demam Kompleks),
DADRS, dan Disentri

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh
Program Pendidikan Profesi Dokter Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga Demak

oleh :

Bioladwiko

30101206598

Pembimbing:

dr.Budi Nur Cahyani, Sp. A

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUNAN KALIJAGA DEMAK

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

2016
HALAMAN PENGESAHAN

Nama : Bioladwiko

NIM : 30101206598

Fakultas : Kedokteran

Universitas : Universitas Islam Sultan Agung ( UNISSULA )

Tingkat : Program Pendidikan Profesi Dokter

Bagian : Ilmu Kesehatan Anak

Judul : Seorang Bayi Perempuan Usia 8 bulan dengan KDK (Kejang Demam
Kompleks), DADRS, dan Disentri

Demak, Desember 2016

Mengetahui dan Menyetujui

Pembimbing Kepaniteraan Klinik

Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUD Sunan Kalijaga Kab. Demak

Pembimbing,

dr.Budi Nur Cahyani, Sp. A

1
I. IDENTITAS
a. Identitas Penderita
Nama : An. T
Umur : 8 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Wonokerto, Karang Tengah-Demak

b. Identitas Orang Tua


Nama Ayah : Tn. J
Umur : 30 tahun
Pekerjaan : Karyawan swasta
Pendidikan : SLTA/Sederajat

Nama Ibu : Ny. H


Umur : 40 tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SLTA/Sederajat

Bangsal : Dahlia
No. CM : 14.73.xx
Masuk RS : 20 November 2016
Jam : 16.18 WIB
Pulang RS : 28 November 2016

2
II. DATA DASAR
1. Anamnesis ( Alloanamnesis )
Alloanamnesis dengan ibu penderita dilakukan pada tanggal 20 November
2016 pukul 16.18 WIB di ruang Dahlia no 22 dan didukung dengan catatan
medis.

a. Keluhan utama : kejang demam

b. Keluhan tambahan : BAB cair, batuk, pilek

c. Riwayat Penyakit Sekarang


Sebelum masuk rumah sakit :
 7 hari SMRS pasien mengalami demam, demam mendadak, tidak
menggigil, sudah diberi obat namun demam tidak turun, demam
disertai keluhan batuk pilek, muntah setiap habis makan minum, dan
BAB cair 4-5x sehari, warna kuning kehijauan, tidak ada lendir, tidak
ada ampas.
 Sebelum masuk rumah sakit, pagi hari sampai siang pasien demam
tinggi dan kejang 2x, kejang seluruh badan dengan durasi >5menit tiap
kejang, saat kejang tidak sadar, kondisi pasien setelah kejang lemas.
Kemudian dibawa ke IGD RSUD Sunan Kalijaga Demak karena panas
dan kejang.

d. Riwayat Penyakit Dahulu :


 Riwayat Kejang demam : disangkal
 Riwayat Batuk Pilek : disangkal
 Riwayat Diare : disangkal
 Riwayat Operasi : disangkal
 Riwayat Alergi : disangkal

e. Penyakit Keluarga :

Keluarga dan tetangga sekitar tidak ada yang menderita sakit kejang atau
mencret.

f. Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien merupakan anak kedua, tinggal bersama kedua orangtua. Ayah
pasien bekerja sebagai wiraswasta, sedangkan ibu pasien sebagai ibu rumah
tangga. Pasien menggunakan fasilitas pelayanan di RSUD Sunan Kalijaga
Demak sebagai pasien Jamkesda. Kesan ekonomi kurang.

3
g. Riwayat Pemeliharaan Prenatal :
Ibu memeriksakan kandungannya ke bidan terdekat, selama hamil ibu
mendapat suntikan TT. Ibu pasien mengaku tidak pernah menderita penyakit
selama kehamilan. Riwayat perdarahan dan trauma saat hamil disangkal.
Riwayat minum obat tanpa resep dokter ataupun minum jamu disangkal.
Kesan : riwayat pemeliharaan prenatal baik

h. Riwayat Kehamilan dan Persalinan :


Saat hamil, ibu pasien memeriksakan kehamilannya ke bidan sebulan 1x.
Pasien merupakan anak perempuan yang lahir dari ibu G2P1A0, hamil 9 bulan,
lahir spontan di bidan, langsung menangis, berat badan lahir 2900 gram,
panjang badan, lingkar kepala dan lingkar dada lupa, tidak ada kelainan
bawaan.
Kesan : neonatus aterm, lahir spontan per vaginam, vigorous baby

i. Riwayat Pemeliharaan Postnatal :


Pemeliharaan postnatal dilakukan di Posyandu dan anak dalam
keadaan sehat.
Kesan : riwayat pemeliharaan postnatal baik

j. Riwayat Perkembangan Anak :

4
Perilaku sosial : baik
Gerakan motorik halus : baik
Bahasa : kurang
Gerak motorik kasar : baik
Kesan : pertumbuhan baik karena gizi baik dan perkembangan tidak sesuai
umur.

k. Riwayat Makan dan Minum Anak :


ASI diberikan sejak lahir sampai umur 4 bulan.
MP-ASI : diberikan makanan pendamping ASI dan diselingi susu formula
Kesan : kualitas dan kuantitas makanan kurang baik.

l. Riwayat Imunisasi :
Hepatitis B : 3x, umur 0,1,6 bulan

BCG : 1x, umur 1 bulan

Polio : 2x, umur 2, 4 bulan

DPT : 2x, umur 2,4, bulan

Campak : belum imunisasi

Kesan : Imunisasi dasar tidak lengkap


5
III. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 20 November 2016 pukul 16.18
WIB di Ruang Pengawasan Dahlia RSUD Sunan Kalijaga Demak. Balita Perempuan
usia 8 Bulan, BB 8,7 kg, panjang badan 74 cm, Lingkar kepala 39 cm, lingkar dada
43 cm.

1. Keadaan Umum : Rewel / Apatis


2. Tanda vital
- Nadi : 180 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup.
- Laju nafas : 50x/ menit
- Suhu : 39,8° C ( aksila )
3. Status Gizi
 WAZ
BB : 8,7 kg
Usia : 8 bulan
0<x<2
Kesan : status gizi baik.

 HAZ
PB : 74 cm
Usia : 8 bulan
0<x<3
Kesan : status gizi baik

 WHZ
BB : 8,7 kg
PB : 74 cm
1<x<2
Kesan : status gizi baik

 HCAZ
LK : 42 cm
Usia : 8 bulan
Kesan : mesocephale

4. Status Internus.
a. Kepala: Mesocephale, ubun-ubun cekung, kulit kepala tidak ada kelainan, rambut
hitam dan distribusi merata.
b. Kulit: sianosis (-), turgor kembali cepat < 2 detik, ikterus (-), ruam merah (-),
Petechie (-), kriput (-), kulit kering (+)

6
c. Mata: Pupil bulat, isokor, refleks cahaya (+/+), konjungtiva anemis (-/-), sklera
ikterik (-/-), cekung (+/+), air mata (+) sedikit
d. Hidung: bentuk normal, sekret (+/+), nafas cuping hidung (-), epistaksis (-/-)
e. Telinga: bentuk normal, serumen (-/-), discharge (-/-)
f. Mulut: sianosis (-), pendarahan gusi (-), kering (+),mukosa hiperemis (-), tonsil
T1-T1 tidak hiperemis, faring tidak hiperemis.
g. Leher: simetris, pembesaran kelenjar limfe (-)
h. Thorax
 Pulmo

- Inspeksi : hemithoraks dextra et sinistra simetris dalam keadaan statis


maupun dinamis, retraksi suprasternal, intercostal dan
epigastrial (-).
- Palpasi : stremfremitus kanan = Kiri
- Perkusi : sonor seluruh lapang paru
- Auskultasi : suara dasar : vesikuler
suara tambahan : ronki (-/-), wheezing (-/-), stridor -/-
 Cor
- Inspeksi : pulsasi ictus cordis tampak
- Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V, 2 cm medial linea mid clavicula
sinistra, tidak melebar, tidak kuat angkat
- Perkusi : redup
- Auskultasi : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-), bising (-)

i. Abdomen :
- Inspeksi : cembung, tidak ada kemerahan
- Auskultasi : BU (+), hiperperistaltik
- Perkusi : hipertimpani
- Palpasi : defense muscular (-), hepatomegali (-), turgor kembali cepat < 2
detik
j. Ekstremitas :

Superior Inferior
Refleks Fisiologis +/+ +/+

7
Refleks Patologis -/- -/-
Capillary refill time < 2”/ < 2” < 2”/ < 2”

k.Pemerikasaan neurologi
- Kaku kuduk (-)

- Kernig sign (-)

- Brudzinsky (-)

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


 Pemeriksaan Darah Rutin

20/12/2016 Rujukan
Hb 10,4 gr/dl 11 gr/dl
Ht 29,6 % 33-42 %
Lk 20.800/mm5 6000-17.600/mm5
Tr 239.000/mm5 150.000-450.000 /mm5

Kesan :Pemeriksaan darah rutin anemia, hemodilusi, leukositosis

V. DIAGNOSIS BANDING
Kejang
1. Kejang Demam Sederhana
2. Kejang Demam Kompleks
3. Kejang metabolik

VI. DIAGNOSIS KERJA


• Diagnosis utama : kejang demam kompleks
• Diagnosis komorbid : DADRS
• Diagnosis komplikasi :-
• Diagnosis gizi : gizi baik
• Diagnosis sosial ekonomi : kurang
• Diagnosis Imunisasi : imunisasi dasar tidak lengkap
• Diagnosis Pertumbuhan : Pertumbuhan baik
• Diagnosis Perkembangan : perkembangan bahasa tidak sesuai usia

8
VII. TERAPI
Infus RL 15 tpm
Inj. PCT 2 x 90 mg
Inj.Ondancetron 2x1/3 A
PO : - L bio 1x1
- Zink 1x1
- Ambroxol syr 3x ½ cth
Inj. Diazepam 3 mg IV pelan (bila kejang)

VIII. PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam

IX. PROGRESS NOTE

Waktu/ Tanggal Hari ke-1 perawatan Hari ke-2 perawatan


20/11/16 21/11/16
Keluhan Demam (+), kejang 2x <5 menit, BAB cair BAB cair 2x kuning tidak ada lendir dan
2 -5x sehari warna kuning kehijauan, tanpa ampas, Demam (+), kejang (-), muntah 2x,
lendir dan ampas, Muntah (+), Batuk (+), Batuk (+) pilek (+), makan (-), minum (+)
pilek (+), makan (-), minum (+)
Keadaan Umum Apatis Apatis
TTV:
Nadi 180x/menit 160x/menit
RR 50 x/menit 40x/menit
Suhu 39,80C 39,40C

Antopometri
BB 8,7 kg -
PB 7,4 cm

9
PF
- Kepala Mesocephale, ubun-ubun cekung Mesocephale, ubun-ubun cekung
- Mata
Reflek cahaya + +
Cekung, air mata +, sedikit +, sedikit
Sklera ikterik - -
Conj.anemis - -
- Hidung
Nafas cuping -/- -/-
sekret +/+ -/-
- Telinga normotia normotia
infeksi - -
- Bibir
Sianosis - -
kering + +
- Leher
Pemb.KGB - -
Kaku kuduk - -
- Thorax -
Inspeksi Datar, retraksi (-) Datar, retraksi (-)
Palpasi Stremfremitus kanan=kiri Stremfremitus kanan=kiri
Perkusi sonor -
Auskultasi Vesikuler (+/+), Wheazing (-/-), ronki (-/-) Vesikuler (+/+), Wheazing (-/-), ronki (-/-)
- Abdomen
Inspeksi Cembung, retraksi (-) Cembung, retraksi (-)
Auskultasi BU (+) hiperperistaltik BU (+) hiperperistaltik
Perkusi hipertimpani hipertimpani
Palpasi Turgor kembali cepat <2 menit, NT (-) Turgor kembali cepat <2 menit, NT (-)
- Akral dingin - -
- Capillary reffil < 2 detik < 2 detik
- Edem - -
-Reflek Patologis - -
-Reflek Fisiologis + +

Penunjang
a. Lab
Darah Rutin
- Hb 10,4 gr/dl (11,5-15,5 gr/dl)
- Ht 29,6 % (35-45 %)
- Leukosit 20.800/mm5 (4.500-14.500/µ)
- Trombosit 239.000/mm5 (150- 450 x 103/µl)
Elektrolit
- Na 139,67 (134-150 mcq/L)

10
-Ca 10,61(10-12 mg/L)
-K 4,18 (3,6-5,8 mpq/L)
- Cl 105,89 (95-110 mzq/L)
- Mg 2,0 (1,5-2,5 mg/L)
GDS
Feses Rutin
-Amuba -
- Bakteri +
- Leukosit +
- Eritrosit +

Asses: KDK, DADRS Pasca KDK, DADRS


Terapi Infus RL 15 tpm Infus RL 15 tpm
Inj. PCT 2 x 90 mg Inj. PCT 2 x 90 mg
Inj.Ondancetron 2x1/3 A Inj.Ondancetron 2x1/3 A
PO : - L bio 1x1 PO : - L bio 1x1
- Zink 1x1 - Zink 1x1
- Ambroxol syr 3x ½ cth - Ambroxol syr 3x ½ cth
Inj. Diazepam 3 mg IV pelan (bila kejang)
Inj. Diazepam 3 mg IV pelan (bila kejang)

Diit - -
Program FR, DR, Elektrolit Terapi lanjut+ antibiotik cefotaxim

Waktu/ Tanggal Hari ke-3 perawatan Hari ke-4 perawatan


22/11/16 23/11/16
Keluhan Demam (+), kejang (-), BAB cair 5x sehari Demam (+), BAB cair 6x kuning tidak ada
warna kuning kehijauan, tanpa lendir dan lendir dan ampas, Demam (+), kejang (-),
ampas, Batuk (+), pilek (-), makan (+), muntah (-), Batuk (+) pilek (+), makan
minum (+), muntah (-) minum baik, berengen

Keadaan Umum Baik / Composmentis Baik / Composmentis


TTV:
Nadi 155x/menit 130x/menit
RR 35 x/menit 36x/menit
Suhu 38,10C 37,80C

11
Antopometri
BB - -
PB

PF
- Kepala Mesocephale Mesocephale
- Mata
Reflek cahaya + +
Cekung - -
Sklera ikterik - -
Conj.anemis - -
- Hidung
Nafas cuping -/- -/-
sekret -/- -/-
- Telinga normotia normotia
infeksi - -
- Bibir
Sianosis - -
kering - -
- Leher
Pemb.KGB - -
Kaku kuduk - -
- Thorax
Inspeksi Datar, retraksi (-) Datar, retraksi (-)
Palpasi Stremfremitus kanan=kiri Stremfremitus kanan=kiri
Perkusi - -
Auskultasi Vesikuler (+/+), Wheazing (-/-), ronki (-/-) Vesikuler (+/+), Wheazing (-/-), ronki (-/-)
- Abdomen
Inspeksi Cembung, retraksi (-) Cembung, retraksi (-)
Auskultasi BU (+) hiperperistaltik BU (+) hiperperistaltik
Perkusi hipertimpani hipertimpani
Palpasi Turgor kembali cepat <2 menit, NT (-) Turgor kembali cepat <2 menit, NT (-)
- Akral dingin - -
- Capillary reffil < 2 detik < 2 detik
- Edem - -
-Reflek Patologis - -
-Reflek Fisiologis + +

Penunjang
a. Lab
Darah Rutin
- Hb

12
- Ht
- Leukosit
- Trombosit
Elektrolit
- Na
-K
- Cl
- Mg
GDS
Feses Rutin
-Amuba
- Bakteri
- Leukosit
- Eritrosit

Asses: Pasca KDK, Disentri, DATTD Pasca KDK, Disentri, DATTD


Terapi Infus RL 10 tpm Infus RL 10 tpm
Inj. Cefotaxim 3x250 mg Inj. Cefotaxim 3x250 mg
Inj. PCT 4 x 100 mg Inj. PCT 2 x 90 mg
PO : - L bio 1x1 PO : - L bio 1x1
- Zink 1x1 - Zink 1x1
- Ambroxol syr 3x ½ cth - Ambroxol syr 3x ½ cth
Inj. Diazepam 3 mg IV pelan (bila kejang)
Inj. Diazepam 3 mg IV pelan (bila kejang)

Diit - -
Program Salep miconazole

Waktu/ Tanggal Hari ke-5 perawatan Hari ke-6 perawatan


24/11/16 25/11/16
Keluhan Demam (+), kejang (-), BAB cair 2x sehari Demam (+), BAB cair 2x kuning tidak ada
warna kuning kehijauan, ada ampas, Batuk lendir dan ampas, Demam (+), kejang (+)
(+), pilek (-), makan (+), minum (+), 1x ±5menit, muntah (-), Batuk (+) pilek
muntah (-) (+), makan minum baik

Keadaan Umum Baik / Composmentis lemah / Composmentis

13
TTV:
Nadi 148x/menit 110x/menit
RR 40 x/menit 36x/menit
Suhu 37,80C 37,90C

Antopometri
BB - -
PB

PF
- Kepala Mesocephale Mesocephale
- Mata
Reflek cahaya + +
Cekung - -
Sklera ikterik - -
Conj.anemis - -
- Hidung
Nafas cuping -/- -/-
sekret -/- -/-
- Telinga normotia normotia
infeksi - -
- Bibir
Sianosis - -
kering - -
- Leher
Pemb.KGB - -
Kaku kuduk - -
- Thorax
Inspeksi Datar, retraksi (-) Datar, retraksi (-)
Palpasi Stremfremitus kanan=kiri Stremfremitus kanan=kiri
Perkusi - -
Auskultasi Vesikuler (+/+), Wheazing (-/-), ronki (-/-) Vesikuler (+/+), Wheazing (-/-), ronki (-/-)
- Abdomen
Inspeksi Cembung, retraksi (-) Cembung, retraksi (-)
Auskultasi BU (+) hiperperistaltik BU (+) hiperperistaltik
Perkusi hipertimpani hipertimpani
Palpasi Turgor kembali cepat <2 menit, NT (-) Turgor kembali cepat <2 menit, NT (-)
- Akral dingin - -
- Capillary reffil < 2 detik < 2 detik
- Edem - -
-Reflek Patologis - -
-Reflek Fisiologis + +

14
Penunjang
a. Lab
Darah Rutin
- Hb
- Ht
- Leukosit
- Trombosit
Elektrolit
- Na
-K
- Cl
- Mg
GDS
Feses Rutin
-Amuba
- Bakteri
- Leukosit
- Eritrosit

Asses: Pasca KDK, Disentri, DATTD Pasca KDK, KDS, Disentri, DATTD
Terapi Infus RL 10 tpm Infus RL 10 tpm
Inj. Cefotaxim 3x250 mg Inj. Cefotaxim 3x250 mg
Inj. PCT 4 x 100 mg Inj. PCT 2 x 90 mg
PO : - L bio 1x1 sct PO : - L bio 1x1
- Zink 1x1 tab - Zink 1x1
- Ambroxol syr 3x ½ cth - Ambroxol syr 3x ½ cth
Inj. Diazepam 3 mg IV pelan (bila kejang)
Salep miconazole Inj. Diazepam 3 mg IV pelan (bila kejang)

Salep miconazole

Diit - -
Program Minta APS, obat pulang Cefixim 2x1 cth, Cek ulang DR, Elektrolit, Urin rutin, GDS,
PCT 3x1 cth nystati, dan dexamethason, widal

Waktu/ Tanggal Hari ke-7 perawatan Hari ke-8 perawatan


26/11/16 27/11/16
Keluhan Demam (+), kejang (-), BAB cair 1x sehari Demam (+), BAB cair (-), kejang (-),
warna kuning, ada ampas, Batuk (+), pilek muntah (-), Batuk (-) pilek (-), makan
(-), makan (+), minum (+), muntah (-) minum baik, berengen

Keadaan Umum Baik / Composmentis Baik / Composmentis

15
TTV:
Nadi 120x/menit 110x/menit
RR 50 x/menit 36x/menit
Suhu 37,50C 37,90C

Antopometri
BB - -
PB

PF
- Kepala Mesocephale Mesocephale
- Mata
Reflek cahaya + +
Cekung - -
Sklera ikterik - -
Conj.anemis - -
- Hidung
Nafas cuping -/- -/-
sekret -/- -/-
- Telinga normotia normotia
infeksi - -
- Bibir
Sianosis - -
kering - -
- Leher
Pemb.KGB - -
Kaku kuduk - -
- Thorax
Inspeksi Datar, retraksi (-) Datar, retraksi (-)
Palpasi Stremfremitus kanan=kiri Stremfremitus kanan=kiri
Perkusi - -
Auskultasi Vesikuler (+/+), Wheazing (-/-), ronki (-/-) Vesikuler (+/+), Wheazing (-/-), ronki (-/-)
- Abdomen
Inspeksi Cembung, retraksi (-) Cembung, retraksi (-)
Auskultasi BU (+) hiperperistaltik BU (+) hiperperistaltik
Perkusi hipertimpani hipertimpani
Palpasi Turgor kembali cepat <2 menit, NT (-) Turgor kembali cepat <2 menit, NT (-)
- Akral dingin - -
- Capillary reffil < 2 detik < 2 detik
- Edem - -
-Reflek Patologis - -
-Reflek Fisiologis + +

16
Penunjang
a. Lab
Darah Rutin
- Hb 8,8
- Ht 26,1
- Leukosit 7700
- Trombosit 364.000
Elektrolit
- Na 138,73
-K 3,79
- Cl 9,86
- Mg 103,48
GDS 147
WIDAL O/H 1/100 / -
Urin Rutin
-Protein -
-glukosa -
-Leukosit 2-3
-Eritrosit 1-4
Feses Rutin
-Amuba -
- Bakteri +
- Leukosit +
- Eritrosit +

Asses: Pasca KDK, Disentri, DATTD, curiga Pasca KDK, Disentri, DATTD, curiga
Sepsis sepsis
Terapi Infus RL 10 tpm Infus D5 10 tpm
Inj. Ceftriaxon 1x750 mg Inj Cefotaxim 3x250 mg
Inj. PCT 4 x 100 mg Inj Gentamisin 1x50 mg
PO : - L bio 1x1 sct Inj. PCT 2 x 90 mg
- Zink 1x1 tab PO : - L bio 1x1
- Ambroxol syr 3x ½ cth - Zink 1x1
- Nystatin 3x1 cth - Ambroxol syr 3x ½ cth
- Dexametaxon 3x1/4 A - Nystatin 3x1 cth
Inj. Diazepam 3 mg IV pelan (bila kejang) - Dexametaxon 3x1/4 A
Salep miconazol
Inj. Diazepam 3 mg IV pelan (bila kejang)

Salep miconazole

Diit - -
Program Cefotaxim 3x250 mg + inj.gentamicin
1x50 mg, inj. D 5% 10 tpm

17
Waktu/ Tanggal Hari ke-9 perawatan Hari ke-10 perawatan
28/11/16 29/11/16
Keluhan Demam (+), kejang (-), BAB cair (-), APS
Batuk (-), pilek (-), makan (+), minum (+),
muntah (-)
Keadaan Umum Baik / Composmentis
TTV:
Nadi 162x/menit
RR 50 x/menit
Suhu 38,50C

Antopometri
BB -
PB

18
PF
- Kepala Mesocephale
- Mata
Reflek cahaya +
Cekung -
Sklera ikterik -
Conj.anemis -
- Hidung
Nafas cuping -/-
sekret -/-
- Telinga normotia
infeksi -
- Bibir
Sianosis -
kering -
- Leher
Pemb.KGB -
Kaku kuduk -
- Thorax
Inspeksi Datar, retraksi (-)
Palpasi Stremfremitus kanan=kiri
Perkusi -
Auskultasi Vesikuler (+/+), Wheazing (-/-), ronki (-/-)
- Abdomen
Inspeksi Cembung, retraksi (-)
Auskultasi BU (+) hiperperistaltik
Perkusi hipertimpani
Palpasi Turgor kembali cepat <2 menit, NT (-)
- Akral dingin -
- Capillary reffil < 2 detik
- Edem -
-Reflek Patologis -
-Reflek Fisiologis +

Penunjang
a. Lab
Darah Rutin
- Hb
- Ht
- Leukosit
- Trombosit
Elektrolit
- Na

19
-K
- Cl
- Mg
GDS
WIDAL O/H
Urin Rutin
-Protein
-glukosa
-Leukosit
-Eritrosit
Feses Rutin
-Amuba
- Bakteri
- Leukosit
- Eritrosit

Asses: Pasca KDK, Disentri, DATTD, curiga


CMV
Terapi Infus RL 10 tpm
Inj. Cefotaxim 3x250 mg
Inj Gentamisin 1x50 mg
Inj. PCT 4 x 100 mg
PO : - L bio 1x1 sct
- Zink 1x1 tab
- Ambroxol syr 3x ½ cth
- Nystatin 3x1 cth
- Dexametaxon 3x1/4 A
Inj. Diazepam 3 mg IV pelan (bila kejang)
Salep miconazol

Diit -
Program Konsul THT, Px.TORCH, aff O2

X. ANALISIS KASUS
ANALISIS KASUS

Pada kasus ini diagnosis KDK dan DADRS ditegakkan berdasarkan:

A. Anamnesis
7 hari SMRS pasien mengalami demam, demam mendadak, tidak menggigil, sudah
diberi obat namun demam tidak turun, demam disertai keluhan batuk pilek, muntah
setiap habis makan minum, dan BAB cair 4-5x sehari, warna kuning kehijauan, tidak ada
lendir, tidak ada ampas.

20
Sebelum masuk rumah sakit, pagi hari sampai siang pasien demam tinggi dan
kejang 2x, kejang seluruh badan dengan durasi >5menit tiap kejang, saat kejang tidak
sadar, kondisi pasien setelah kejang lemas. Kemudian dibawa ke IGD RSUD Sunan
Kalijaga Demak karena panas dan kejang.

B. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum pasien tampak Apatis.
2. Tanda vital pasien: nadi 180 x/menit (reguler, isi dan tegangan cukup, pernafasan 50
x/menit, suhu 39,8º C (axilla)
3. Pemeriksaan fisik didapatkan ubun-ubun cekung, mata cekung kulit kering, air mata sedikit,
mulut kering, auskultasi abdomen hiperperistaltik, perkusi abdomen hipertimpani.

C. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium darah didapatkan anemia, hemodilusi dan leukositosis
Untuk menegakkan diagnosis harus memenuhi kriteria sebagai berikut (WHO):

21
Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang pada pasien ini
sudah memenuhi kriteria KDK dan DADRS, Selain itu pasien juga muntah, sulit makan
dan minum sehingga mengalami kesulitan intake nutrisi dan keluarga pasien tidak bisa
merawat pasien di rumah. Sehingga pasien ini memenuhi kriteria untuk dirawat inap di
rumah sakit.

Tatalaksana umum kejang dan DADRS WHO :

22
23
TINJAUAN PUSTAKA

KEJANG DEMAM KOMPLEKS

Definisikejang demam
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh seperti
suhurektal di atas 38 °C yangdisebabkan oleh suatu proses ekstrakranial. Menurut
ConsensusStatement on Febrile Seizures kejang demamadalah suatu kejadian pada bayi dan
anakbiasanya terjadi antara umur 3 bulan dan 5tahun berhubungan dengan demam tetapitidak
terbukti adanya infeksi intrakranial ataupenyebab tertentu.
Klasifikasi kejang demam
Kejang demam dibagi menjadi dua jenis,yaitu kejang demam simpleks dan kejang demam
kompleks. Kejang demam sederhana yaitu kejangyang berlangsung singkat, kurang dari
15menit, dan umumnya akan berhenti sendiri.Kejang berbentuk umum, tonik dan atauklonik,
tanpa gerakan fokal. Kejang tidakberulang dalam waktu 24 jam. Kejang demamsederhana
merupakan 80% di antara seluruhkejang demam.Sedangkan kejang demam kompleksyaitu
kejang demam dengan salah satu ciriberikut: kejang lama >15 menit, kejang fokalatau parsial
satu sisi, atau kejang umumdidahului kejang parsial, dan kejang berulangatau lebih dari 1 kali
dalam 24 jam.

Etiologi Kejang Demam


Penyebab yang pasti dari terjadinya kejang demam tidak diketahui.Faktor resiko
kejang demam yang penting adalah demam. Namun kadang-kadang demam yang tidak
begitu tinggi dapat menyebabkan kejang. Selain itu terdapat faktor resiko lain, seperti riwayat
kejang demam pada orang tua atau saudara kandung, perkembangan terlambat, problem pada
masa neonatus, anak dalam perawatan khusus, dan kadar natrium rendah. Demam dapat
muncul pada permulaan penyakit infeksi (extra Cranial), yang disebabkan oleh banyak
macam agent, antara lain :

Bakteri :

• Penyakit pada Tractus Respiratorius

Pharingitis

Tonsilitis

Otitis Media

24
Laryngitis

Bronchitis

Pneumonia

• Pada Gastro Intestinal Tract :

Dysenteri Baciller ,Shigellosis Sepsis.

• Pada tractus Urogenitalis :

Pyelitis

Cystitis

Pyelonephritis

Virus :

Terutama yang disertai exanthema :

Varicella

Morbili

Dengue

Manifestasi Klinis
Bangkitan kejang pada bayi dan anak-anak sering terjadi bersamaan dengan kenaikan
suhu badan yang tinggi dan cepat, biasanya berkembang bila suhu tubuh mencapai 39°C atau
lebih, disebabkan oleh infeksi di luar susunan saraf pusat (ISPA, OMA, dll). Serangan
kejang biasanya terjadi 24 jam pertama sewaktu demam. Kejang dapat bersifat tonik-klonik,
tonik, klonik, fokal, atau akinetik.Berlangsung singkat beberapa detik sampai 10 menit,
diikuti periode mengantuk singkat pasca kejang.Kejang demam yang menetap lebih dari 15
menit menunjukkan adanya penyebab organik seperti infeksi atau toksik dan memerlukan
pengamatan menyeluruh.

Patofisiologi kejang demam

Sel dikelilingi oleh suatu membran yang terdiri dari permukaan dalam (lipid) dan
permukaan luar (ion). Dalam keadaan normal membran sel neuron dapat dengan mudah
dilalui oleh ion Kalium (K+) dan sangat sulit dilalui oleh ion Natrium (Na+) dan elektrolit
lainnya kecuali Klorida (Cl-). Akibatnya konsentrasi ion K dalam sel neuron tinggi dan ion
Na rendah.Karena perbedaan jenis dan konsentrasi ion di dalam dan luar sel maka terdapat
potensial membran sel neuron. Untuk menjaga keseimbangan potensial membran ini
diperlukan energi dan bantuan enzim Na-K-ATP-ase yang terdapat pada permukaan sel.
Keseimbangan potensial membran ini dapat dirubah oleh adanya:

25
- Perubahan konsentrasi ion di ekstraseluler.
- Rangsangan mendadak berupa mekanis, kimiawi, atau aliran listrik dari sekitarnya.
- Perubahan patofisiologi dari membran sendiri dari penyakit atau keturunan.

Pada keadaan demam, kenaikan suhu 1°C akan menaikan metabolisme basal 10-15%
dan kebutuhan oksigen akan meningkat 20%. Pada seorang anak berusia 3 tahun, sirkulasi
otak mencapai 65% dari seluruh tubuh, dibandingkan orang dewasa yang hanya 15%. Jadi
pada kenaikan suhu tubuh tertentu, dapat terjadi perubahan keseimbangan dari membran sel
neuron,dan dalam waktu yang singkat terjadi difusi ion K maupun Na melalui membran.
Perpindahan ini mengakibatkan lepas muatan listrik yang besar, sehingga meluas ke
membran sel lain melalui neurotransmitter, dan terjadilah kejang.
Tiap anak mempunyai ambang kejang yang berbeda.Pada anak dengan ambang
kejang yang rendah, kejang telah terjadi pada suhu 38°C.Pada anak dengan ambang kejang
yang tinggi, kejang baru terjadi pada suhu 40°C.Terulangnya kejang demam lebih sering
terjadi pada anak dengan ambang kejang yang rendah, sehingga dalam penanggulangannya
perlu diperhatikan pada suhu berapa penderita kejang.

26
Faktor risiko kejang demam

27
28
29
30
31
32
33
Tata Laksana kejang demam

Prognosis
Kejadian kecacatan sebagai komplikasi kejang demam tidak pernah
dilaporkan.Perkembangan mental dan neurologis umumnya tetap normal pada pasien yang
awalnya normal.Kejang demam dapat berulang di kemudian hari atau dapat berkembang
menjadi epilepsi di kemudian hari. Faktor resiko berulangnya kejang pada kejang demam
adalah:
a. Riwayat kejang demam dalam keluarga.
b. Usia di bawah 12 bulan.
c. Suhu tubuh saat kejang yang rendah.
d. cepatnya kejang setelah demam
Faktor resiko terjadinya epilepsi di kemudian hari adalah:
a. kelainan neurologis atau perkembangan yang jelas sebelum kejang demam pertama.
b. Kejang demam kompleks.
c. Riwayat epilepsi pada orang tua atau saudara kandung.

Edukasi pada Orang Tua


Sebagai seorang dokter sebaiknya kita mengurangi kecemasan orang tua dengan cara :
- Menyakinkan bahwa kejang demam umumnya memiliki prognosis yang baik
- Memberitahukan cara penangan kejang

34
- Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang kembali
- Pemberian obat untuk mencegah rekurensi memang efektif tetapi harus diingat adanya
efek samping obat.
Beberapa hal yang harus dikerjakan bila kembali kejang :
1. Tetap tenang dan tidak panik
2. Kendorkan pakaian yang ketat terutama disekitar leher
3. Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring. Bersihkan muntahan
atau lendir di mulut atau hidung. Walaupun kemungkinan lidah trgigit, jangan
memasukkan sesuatu kedalam mulut.
4. Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang.
5. Tetap bersama pasien selama kejang
6. Berikan diazepam rektal. Dan jangan diberikan bila kejang telah berhenti
7. Bawa kedokter atau Rumah Sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau lebih.

35

Anda mungkin juga menyukai