Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografi
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografi
INFORMASI GEOGRAFI
Interpretasi antara Peta RBI dan Peta Tematik
Informasi dan Jenis Peta
Daerah
1
Permukiman
Gedung dan
Bangunan
2 Bangunan
1
3 Jalan Arteri
4 Jalan Kolektor
5 Jalan Lokal
6 Perhubungan Jalan lain-lain
7 jalan tol
8 jalan setapak
10 Jembatan
11 Sawah irigasi
12 Tegal/ladang
13 Tumbuh-tumbuhan Perkebunan
Hutan
14
18 Batas Kabupaten
20 Batas Desa
2
21 Sungai
Perairan
22 Danau
23 Terusan
Peta RBI Cileungsi skala 1: 25.000 memiliki tingkat kedetilan informasi lebih tinggi
karena skalanya 1:25.000. Pada peta RBI Cileungsi, kenampakan jalan (arteri dan koletor),
permukiman, tempat ibadah, pabrik, rel kereta api, jembatan, sawah, hutan, perkebunan, danau
gunung, dan tambang, sungai (utama dan cabang), batas administrasi provinsi, kodya, kabupaten,
kecamatan, dan kelurahan dapat terlihat. Berbeda dengan peta RBI pada skala yang lebih besar
seperti 1:50.000 dan skala 1:250.000 dimana tidak semua penutup atau penggunaan lahan dapat
terlihat dengan jelas. Hal ini dikarenakan skala peta yang semakin besar (1: 25.000) akan
memberikan informasi yang semakin detil. Sebaliknya, skala peta yang semakin kecil
(1:250.000) memberikan informasi kurang detil.
Informasi pada peta tematik (Peta Geologi Yogyakarta dan Peta Rawan Banjir Jawa
Barat) dapat dilihat terdapat perbedaan pada kedetilan peta tidak seperti peta RBI karena skala
pada peta tematik tersebut 1:100.000 dan 1:120.000lebih besar dibandingkan dengan Peta RBI
Cileungsi. Maka dapat dikatakan informasi pada peta tersebut tidak akan sedetil seperti peta RBI.
Peta tematik tersebut hanya menampakan jalan arteri, aliran sungai utama, garis kontur, danau,
jalur rel kereta api,
3
Titik Koordinat
Skala Peta
Skala
Garis
Penerbit
Sumber Peta
Diagram lokasi
Peta 7
Pada praktikum ini dilakukan pengamatan mengenai elemen-elemen yang terdapat di dua jenis peta,
yaitu Peta Rupa Bumi Indnesia (RBI) dan Peta Tematik. Pada Peta Rupa Bumi Indonesia yang diamati
adalah peta RBI Cileungsi 1:25.000, dan peta tematik dilakukan pengamatan pada Peta Geologi
Yogyakarta 1:25.000, dan Peta Rawan Banjir Kabupaten Jawa Barat 1:120.000.
Peta RBI merupakan peta dasar yang menunjukkan obyek-obyek dipermukaan bumi pada posisi yang
sebenarnya, yang digunakan sebagai dasar bagi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan data dan
informasi-informasi yang bereferensi geografis. Peta RBI bisa dibuat berdasarkan atas pengukuran
langsung dilapangan, pengukuran fotogrametis, potret udara, atau dengan citra penginderaan jauh
seperti citra satelit atau radar. Pada peta RBI Kenampakan yang ditampilkan dalam peta RBI antara
lain seperti kenampakan perairan yang divisualkan dengan garis dan simbol bidang berwarna biru
seperti sungai, danau, waduk, untuk kenampakan vegetasi menggunakan simbol area seperti hutak,
ladang, tegalan, semak belukar, untuk kenampakan sosial disimbolkan dengan simbol area dan titik
seperti permukiman, masjid, bangunan, pusat pemerintahan. Peta RBI digunakan sebagai peta dasar
pembuatan peta tematik. Dalam pembuatan peta tematik, terdapat peta dasar yang digunakan untuk
memplotkan data yang didapat, baik data kualitatif maupun kuantitatif. Dari data tersebut peta dapat
diplotkan ke peta dasar lalu memilih informasi mana yang harus dibuat sesuai dengan kondisi
eksisting atau prediksi, ditampilkan atau dihilangkan pada peta tematik yang dibuat.
1. Judul
Judul peta tematik mengandung informasi yang dipetakan atau ditonjolkan dalam peta. Pada
Peta RBI tidak ada informasi yang cenderung ditonjolkan, judul pada Peta RBI menunjukkan
keseluruhan yang ada pada peta; sedangkan pada judul Peta Tematik menunjukkan peta apa
yang dibuat pada isi peta tematik.
2. Isi informasi spasial
Data spasial peta tematik yang ditonjolkan dan dilayout dengan proporsi memenuhi lembar
pada peta dengan judul, legenda, informasi data dan elemen peta lainnya diatur sedemikian
rupa sehingga seimbang dalam penempatannya. Sedangkan layout Peta RBI dan Peta Tematik
tiap seri lembarnya cenderung tetap karena tidak ada data spasial yang ditonjolkan;
3. Gratikul dan sistem proyeksi
Peta tematik cenderung menggunakan sistem proyeksi geografis (satuan derajat) yang lebih
familiar dipahami oleh masyarakat dan dakam pemetaan skala kecil (cakupan luas, mencakup
beberapa zone UTM) maka dengan sistem geografis ini, masyarakat tidak perlu
memperhatikan koordinat x,y yang berulang tiap zone UTM-nya sehingga dapat
menimbulkan salah pembacaan letak spasial sedangkan sistem proyeksi yang dipakai pada
peta RBI menggunakan sistem proyeksi geografis dan sistem proyeksi UTM;
8
4. Legenda
Peta tematik lebih korelasi dalam menampilkan symbol antara legenda dengan kenampakan
muka bumi yang dipetakan dibanding legenda Peta RBI. Ada beberapa symbol pada legenda
Peta RBI yang ditampilkan namun tidak ada menjelaskan isi informasi spasial yang
dipetakan. Sedangkan pada peta tematik, legenda hanya menunjukkan yang berhubungan dan
ada pada isi peta tematik.
5. Sumber data dan metode pengolahan
Peta tematik menampilkan sumber data dari beberapa data spasial, data primer dan data
sekunder yang dipakai dan menjelaskan metode pengolahan serta analisisnya. Sedangkan Peta
RBI lebih sederhana dalam sumber data, pengambilan dan pengolahan datanya. Peta RBI juga
sering digunakan menjadi peta kerangka kerja lapangan dalam kegiatan plotting pengambilan
data lapang pembuatan Peta Tematik.
6. Tabel data attribute
Peta Tematik dalam menjelaskan tema yang ditonjolkan/dipetakan dalam penyajian data
spasial dengan menambahkan data attribute/tekstual hasil analisis data, bisa dalam bentu tabel
maupun grafik.