Anda di halaman 1dari 15

Laporan Praktikum Hari/ Tanggal : Rabu/ 7 Februari 2018

Sistem Informasi Geografis Nama Dosen : Dr. Khursatul Munibah,


Dan Kartografi M.Sc
Nama Asisten :
1. Rika Sartika W / A14140024
2. Besyandi Mufti / A14140074
3. Fikri Nauval S / A14140080

PENGENALAN PETA

Flianda Risky Setyawardani

A14150080

Divisi Penginderaan Jauh dan Informasi Spasial

Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan

Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

2018
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi


lingkungan, merupakan sumber informasi bagi para perencana dan
pengambilankeputusan pada tahapan dan tingkatan pembangungan
(BAKOSURTANAL 2005). Berdasarkan pengertian tersebut peta dapat diartikan
sebagai gambaran sebuah lingkungna di permukaan bumi. Lingkungan dalam
konteks ini yang dimaksud di pakai secara luas untuk memasukkan semua aspek
lingkungan budaya dan fisik.
Peta secara garis besar dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan
fungsinya, yakni peta dasar dan peta tematik. Peta dasar ialah peta yang berfungsi
sebagai dasar dalam pembuatan peta-peta tematik maupun peta lainnya. Beberapa
jenis peta dasar diantarnya adalah peta topografi dan peta Rupabumi Indonesia
(RBI). Meskipun sama-sama menampilkan kenampakan permukaan bumi baik
yang alami maupun buatan serta dapat dijadikan sebagai peta dasar, kedua jenis
peta tersebut memiliki beberapa perbedaan, baik dikaji dari segi isi atau
keterangan tepinya. Oleh karena itu , praktikum ini dilakukan guna mengenal
peta.

Tujuan

1. Mempelajari tata letak, isi, dan fungsi dari Peta Topografi


2. Mempelajari tata letak, isi dan Peta Tematik
3. Mempelajari Perbedaan tata letak, isi dan Peta Topografi dan Peta Tematik
4. Mempelajari kedetilan informasi yang disajikan peta dengan skala yang
berbeda
HASIL ANALISIS

Tata Letak Informasi Peta


Peta Rupa Bumi Indonesia
Keterangan
A: Judul peta, tahun pembuatan peta
B: Diagram lokasi
C: Sistem yang digunakan
D: Penerbit dan pembuat peta
E: Legenda
F: Riwayat peta
G: Petunjuk transformasi koordinat
H: Pembagian daerah administratif
I: Selang kontur, skala grafis, skala numerik
J: Arah mata angin
K: Isi (informasi) peta
Gambar 1. Tata Letak Peta Rupa
Bumi Indonesia

Peta Geologi
Keterangan
A: Judul peta dan tahun perbuatan peta
B: Lokasi lembar
C: Lambang peta
D: Skala
E: Keterangan
F: Peta petunjuk lokasi
G: Lokasi peta
H: Penerbit dan pembuat peta
I: Informasi peta
J: Petaindeks
K: Jurus dan kemiringan lapisan
L: Sumber peta
M: Indeks lokasi nama dan nomor
N: Korelasi satuan peta Gambar 2. Tata Letak Peta Geologi
O: Daftar istilah
Peta Letak Peta Neraca Sumberdaya Hutan
Keterangan
A: Judul peta dan tahun pembuatan peta
B: Penerbit dan pembuat peta
C: Arah mata angin
D: Skala
E: Legenda
F: Informasi Tematik
G: Diagram lokasi
H: Sumber peta
I: Informasi peta
Gambar 3. Tata letak Peta Neraca
Sumberdaya Hutan

Perbedaan Informasi Peta


Tabel1. Perbedaan informasi Peta
Peta
Tematik
N RBI RBI Rawa Peta Geologi
Jenis Informasi
o 1:250.000 1:25.000 Banjir 1:100.000
JakPus
1:2000
1. Jalan Layang ada ada tidak ada tidak ada
Tol ada tidak ada ada tidak ada
Arteri tidak ada tidak ada ada tidak ada
Kolektor tidak ada tidak ada ada tidak ada
Lokal tidak ada tidak ada ada tidak ada
Kereta Api ada tidak ada ada Ada
keras ada tidak ada tidak ada tidak ada
Sedang Buat ada tidak ada tidak ada tidak ada
Gerobak ada tidak ada tidak ada tidak ada
Setapak ada ada tidak ada tidak ada

2. Batas Administrasi Provinsi ada ada ada tidak ada


Kota ada ada tidak ada tidak ada
Kabupaten ada ada tidak ada tidak ada
Kecamatan tidak ada ada ada tidak ada
Desa/keluraha
n tidak ada ada ada tidak ada
3. Sungai Cabang 1 ada ada tidak ada ada
Cabang 2 ada ada tidak ada ada
4. Penggunaan Lahan Sawah irigasi tidak ada ada tidak ada tidak ada
Sawah Tadah
Hujan tidak ada ada tidak ada tidak ada
Kebun tidak ada ada tidak ada tidak ada
Semak tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
Hutan Rawa tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
Kantor
5. Pemerintahan Gubernur tidak ada ada tidak ada tidak ada
Bupati tidak ada ada tidak ada tidak ada
Camat tidak ada ada tidak ada tidak ada
Koordinat Objek Pada Peta RBI

Gambar 4. Titik koordinat salah satu bangunan IPB

Tabel 2. Koordinat Objek pada peta RBI Bogor skala 1:25.000

Objek Titik Koordinat


Lattitude (LS) Longitude (BT)
Bangunan di IPB 06⁰33’16.21” 106⁰43’8.91”
INTERPRETASI DAN PEMBAHASAN

Peta Rupa Bumi secara umum adalah peta yang menggambarkan


kenampakan alamiah (natural freatures) dan kenampakan buatan manusia (man
made freatures). Kenampakan ilmiah yang dimaksud misalnya sungai, bukit,
lembah, danau dan lain-lain. sedangkan kenampakan buatan manusia misalnya
jalan, kampung, permukiman, kantor, pasar dan lain-lain. Peta Rupa Bumi antara
lain berfungsi sebagai peta referensi atau acuan dan peta dasar yaitu peta yang
dipakai sebagai peta referensi atau acuan dan dasar bagi pembuatan peta tematik
(Hisanah 2015).
Peta RBI biasanya digunakan sebagai dasar pembuatan peta tematik,
diperlukan data-data topografi dan dari peta itulah semua data-data tematis akan
digambarkan. Biasanya jenis peta ini digunakan untuk keperluan peta tematik
dalam memperhatikan batas-batas wilayah dengan sangat terperinci. Meskipun
demikian, karena tergantung dari penggunaan selanjutnya, kadang-kadang peta ini
digeneralisasi dahulu sebelum digunakan sebagai peta dasar.
Peta Tematik (Bos E.S, 1977) adalah suatu peta yang menggambarkan
informasi kualitatif dan kuantitatif tentang kenampakan-kenampakan atau konsep
yang spesifikyang ada hubungannya dengan detil topografi tertentu. Menurut
International Cartographig Association (1973), peta tematik adalah peta yang
dibuat dan didesain untuk menggambarkan kenampakan-kenampakan atau
konsep-konsep khusus. Dari batasan tersebut dapat dikatakan secara garis besar
bahwa peta tematik merupakan peta yang menggambarkan suatu data yang
mempunyai tema khusus dan ada kaitannya dengan detail topografi tertentu.
Peta tematik (juga disebut sebagai peta statistik atau peta tujuan khusus)
menyajikan patron penggunaan ruangan pada tempat tertentu sesuai dengan tema
tertentu (Rostianingsih, 2004). Berbeda dengan peta rujukan yang
memperlihatkan pengkhususan geografi (hutan, jalan, perbatasan administratif),
peta-peta tematik lebih menekankan variasi penggunaan ruangan dari pada sebuah
jumlah atau lebih dari distribusi geografis. Distribusi ini bisa saja merupakan
fenomena fisikal seperti iklim atau ciri-ciri khas manusia seperti kepadatan
penduduk atau permasalahan kesehatan. Yang dimaksud data kualitatif adalah
data yang menyajikan unsur-unsur topografi berupa gambar atau keterangan,
seperti jalan, sungai, perumahan, nama daerah dan lain sebagainya. Sedangkan
data kuantitatif adalah data yang menyajikan unsur-unsur topografi yang
menyatakan besaran tertentu, seperti ketinggian titik, nilai kontur, jumlah
penduduk, persentase pemeluk agama tertentu dan lain sebagainya. Contoh peta
tematik yaitu, peta anomali gaya berat, peta anomali magnet, peta tata guna lahan,
peta pendaftaran tanah, peta iklim, peta geomorfologi, peta tanah, peta industri,
peta penduduk, peta pariwisata dan lain-lain.
Peta geologi pada dasarnya merupakan suatu sarana untuk
menggambarkan tubuh batuan, penyebaran batuan, kedudukan unsur struktur
geologi dan hubungan antar satuan batuan serta merangkum berbagai data
lainnya. Peta geologi juga merupakan gambaran teknis dari permukaan bumi dan
sebagian bawah permukaan yang mempunyai arah, unsur-unsurnya yang
merupakan gambaran geologi, dinyatakan sebagai garis yang mempunyai
kedudukan yang pasti. Peta geologi umumnya dibuat diatas suatu peta dasar (peta
topografi/rupabumi) dengan cara memplot singkapan-singkapan batuan beserta
unsur struktur geologinya diatas peta dasar tersebut. Pengukuran kedudukan
batuan dan struktur di lapangan dilakukan dengan menggunakan kompas geologi.
Kemudian dengan menerapkan hukum-hukum geologi dapat ditarik batas dan
sebaran batuan atau satuan batuan serta unsur unsur strukturnya sehingga
menghasilkan suatu peta geologi yang lengkap (Bahri 2012).
Peta rawan banjir yang diamati pada praktikum, menggunakan skala 1:120.000
hasil kolaborasi BAKOSURTANAL, BMKG, dan PU. Informasi pada peta rawan banjir
berisikan legenda penggunaan jalan, batas administratif, sungai, dan waduk/ rawa.
Adapun informasi lain pada peta mencakup tingkat kerawanan area terhadap banjir.
Tingkat kerawanan pada peta digolongkan menjadi empat, yaitu : tinggi, menengah,
rendah,dan tidak rawan. Klasifikasi kerawanan banjir dibagi menjadi tiga klas dimana
tingkat rendah secara ekonomi sedikit kerugiannya, sedangkan tingkat tinggi
menyangkut kerugian jiwa manusia. Klasifikasi pada peta yang digunakan, secara
lengkap dilakukan berdasarpada unsur penggunaan lahan, sistem lahan, curah hujan,
dan adanya kejadian banjir. Pembobotan kelima unsur tersebut kemudian dijumlahkan
dan diklasifikasi menjadi tiga klas, yaitu : nilai 1 – 4 (kerawanan banjir rendah), nilai 5 – 8
(kerawanan banjir menengah), nilai 9 – 12 kerawanan banjir tinggi.
Berdasarkan hasil pengamatan bahwa peta RBI, peta Geologi , dan peta
Tematik memiliki perbedaan yaitu pada peta RBI komponen-komponen peta atau
informasinya lengkap mulai dari judul sampai nomor lembar peta kiri bawah, tapi
pada peta RBI tidak terdapat inset.Sedangkan pada peta tematik informasi yang
disajikan tidak selengkap peta RBI. Pada peta tematik hanya terdapat judul, skala
peta, lembar peta, sumber referensi peta, legenda, skala grafis, singkatan dan
kesamaan arti, diagram arah urata, nomor lembar, dan inset. Dan informasi yang
lain seperti petunjuk peta dan diagram lokasi, petunjuk pembacaan koordinat
geografi, petunjuk pembacaan koordinat UTM, pembagian daerah administrasi,
keterangan batas administrasi, dan nomor lembar peta kiri bawah pada peta
tematik tidak terdapat. Dari beberapa hal yang berbeda tersebut disebabkan karena
pada pembuatan peta Tematik hanya mengambil acuan atau mengambil dasar dari
peta RBI atau peta dasar. Hal tersebut yang membuat peta tematik tidak selengkap
peta RBI.
Skala Peta, yaitu perbandingan jarak di dunia nyata dengan yang ada pada
peta (Rostianingsih 2004). Peta di kelompokan menjadi 3 bagian yaitu skala
besar, skala sedang dan skala kecil. Peta dikatakan skala besar jika bilangan
skalanya kurang dari atau sama dengan 10000 atau skala 1:10000. Peta dikatakan
skala sedang apabila bilangan skalanya lebih dari 10000 sampai kurang dari atau
sama dengan 100000 atau skala antara 1:10000 > skala sedang 1:100000.
Sedangkan peta dikatakan skala kecil apabila bilangan skalanyalebih besar dari
100000 atau skala 1:100000. Peta skala besar mempunyai nilai perbandingan
skala lebih besar dibandingkan dengan peta skala kecil. Peta skala kecil
merupakan peta tidak detil atau tidak rinci, sajiannya disederhanakan. Tetapi peta
skala kecil menyajikan area yang lebih luas disbanding peta skala besar. Peta
skala besar menampilkan detail yang lebih lengkap dan lebih banyak, akan tetapi
menyajikan area yang kurang luas.
Koordinat adalah suatu titik hasil dari perpotongan antara garis lintang dan
garis bujur yang menunjukan suatu objek baik itu orang, lokasi atau gedung dalam
sebuah lokasi di lapangan atau bumi dengan di peta (Bahri 2012). Fungsi dari
koordinat pada peta adalah menentukan letak atau keberadaan sebuah benda.
Contohnya untuk menentukan posisi kapal. Setelah diketahui koordinatnya, posisi
pada peta bisa segera disebutkan. Dalam menentukan titik koordinat, orang sangat
dibantu dengan adanya Garis Lintang dan Garis Bujur, dua garis maya yang
sangat berperan penting dalam pemetaan.
Garis Lintang adalah garis maya yang melingkari bumi ditarik dari arah
barat hingga ke timur atau sebaliknya , sejajar dengan equator (garis khatulistiwa).
Garis lintang terus melingkari bumi, dari equator hingga ke bagian kutub utara
dan kutub selatan bumi. Menurut penamaannya, kelompok garis yang berada di
sebelah selatan equator disebut Lintang Selatan. Garis Bujur adalah garis maya
yang ditarik dari kutub utara hingga ke kutub selatan atau sebaliknya.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan maka praktikan dapat


mempelajari tata letak , isi dari peta RBI, peta Tematik, dan peta Geologi. Ketiga peta
tersebut memiliki tata letak dan isi yang berbeda. Dari beberapa hal yang berbeda
tersebut disebabkan karena pada pembuatan peta Tematik hanya mengambil acuan
atau mengambil dasar dari peta RBI atau peta dasar. Hal tersebut yang membuat
peta tematik tidak selengkap peta RBI. Praktikan juga dapat mempelajari
kedetilan informasi yang disajikan peta dengan skala yang berbeda. Semakn besar
skala yang disajikan menampilkan detail yang lebih lengkap dan lebih banyak,
akan tetapi menyajikan area yang kurang luas.
Daftar Pustaka

Bahri S, Madlazim.2012.Pemetaan topografi,geofisika, dan geologi Kota


Surabaya. Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya.2(2) : 23-28.
Bos, E.S, 1977. Thematic Cartography, Yogyakarta Faculty of Geography,
Gadjah Mada University
Hisanah NN, Subriyanto S, Nugraha LA. 2015. Kajian teknis penerapan
geeralisasi Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) dari skala 1:250.000.
4(4):248-256.
Rostianingsih S, Gunandi K. 2004. Pemodelan peta topografi ke objek tiga
dimensi.Jurnal Informatika.5(1):14-21.
Lampiran

Contoh perhitungan Titik Koordinat suatu objek

Gambar 5. Contoh perhitungan titik koordinat

Gambar 6. Peta RBI Bogor skala 1: 25.000


Gambar 7. Peta RBI Jakarta Skala 1:250.000

Gambar 8. Peta Geologi skala 1:100.000


Gambar 9. Peta Kawasan Banjir Jakarta Pusat (Peta Tematik) skala 1:2000

Anda mungkin juga menyukai