Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN KTD, KPC, KNC

No. Dokumen:
No. Revisi:
SOP AFRUDIN, Amd, Kep
TanggalTerbit :
Halaman: SERKA NRP.319403890104472

KLINIK HESTI WIRA SAKTI

1. Tujuan 1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Klinik


2. Meningkatnya akuntabilitas Klinik terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya KTD, KPC, dan KNC di Klinik
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan KTD
2. Kebijakan Sebagai pedoman dalam penanganan KTD, KPC dan KNC dalam
pelaksanaannya harus mengikuti langkah-langkah yang tertuang dalam
SPO
3. Definisi  Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana Klinik membuat
asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi
dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan
tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan
oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil
 Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah
setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan
atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada
pasien, terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Nyaris Cedera,
Kejadian Tidak Cedera dan Kejadian Potensial Cedera
 Kesalahan yang mengakibatkan IKP dapat terjadi pada :
1. Diagnostik : kesalahan atau keterlambatan diagnosis
2. Treatment: kesalahan pada operasi, prosedur atau tes,
pelaksanaan terapi
3. Preventive : tidak memberikan terapi profilaktif, monitoring atau
followup yang tidak sesuai pada suatu pengobatan
4. Other : gagal melakukan komunikasi, gagal alat atau sistem lain
4. Prosedur 5. Penanggung jawab manajemen mutu Klinik menerima laporan adanya
KTD, KPC atau KNC
6. Penanggung jawab manajemen mutu Klinik melakukan identifikas
iterhadap KTD, KPC atau KNC sesuai dengan yang dilaporkan,
7. Penanggung jawab manajemen mutu Klinik menganalisa penyebab
dari KTD, KPC atau KNC yang terjadi,
8. Penanggung jawab manajemen mutu Klinik mencatat hasil identifikasi
dan analisa penyebab dari KTD, KPC atau KNC di dalambukulaporan
KTD, KPC dan KNC,
9. Penaggungjawab manajemen mutu Klinik melaporkan hasi temuan
KTD, KPC atau KNC yang terjad ikepada Kepala Klinik,
10. Kepala Klinik menerima laporan dari penanggungjawab manajemen
mutu Klinik,
11. Kepala Klinik merencanakan pertemuan dengan penanggung jawab
masing – masing upaya yang terkait dengan KTD, KPC atau KNC yang
terjadi,
12. Kepala Klinik mengundang penanggungjawab manajemen mutu Klinik
dan penanggungjawab masing – masing upaya yang terkait,
13. Kepala Klinik dan Penaggung jawab manajemen mutu Klinik bersama
unit terkait membahas mengenai penanganan KTD,KPD atau KNC
yang terjadi,
14. Kepala Klinik dan Penaggungjawab manajemen mutu Klinik bersama
unit terkait membuat rencana penanganan KTD, KPC atau KNC yang
terjadi,
15. Penaggungjawab manajemen mutu Klinik mencatat rencana
penanganan KTD, KPC atau KNC yang telah disepakati dalam buku
tindaklanjut KTD, KPC atau KNC,
16. Penanggung jawab manajemen mutu Klinik dan penanggung jawab
masing – masing upaya melaksanakan penanganan KTD, KPC atau
KNC sesuai dengan rencana,
17. Penanggung jawab manajemen mutu Klinik mengevaluasi penanganan
terhadap KTD, KPC atau KNC yang dilakukan oleh masing – masing
upaya,
18. Penaggung jawab manajemen mutu Klinik mencatat hasil evaluas
ipenanganan KTD, KPC dan KNC yang telah dilakukan,
19. Penaggungjawab manajemen mutu Klinik melaporkan hasil evaluasi
penanganan KTD, KPC dan KNC kepada Kepala Klinik.

5. Referensi 20. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang


Keselamatan Pasien Rumah Sakit, 2011
21. Buku Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah sakit, Depkes
R.I. 2006
6. Dokumen
Terkait
7. Distribusi Seluruh unit-unit pelayanan dan tindakan kesehatan

8. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai