Anda di halaman 1dari 5

Laporan Struktur Perkembangan Hewan

Program Studi: Biologi


Fakultas: Biologi

Histologi Pada Jaringan Hewan


Oleh :
Abigayle Jenne Octaviana Salaa
412018034

ABSTRAK
Jaringan merupakan sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan ada 4
macam, yaitu jaringan : epitel, penyambung/pengikat, otot dan saraf.
Masing-masing jaringan tersebut mempunyai fungsi masing-masing. Bahkan beberapa dari mereka
mempunyai fungsi yang spesifik.
Jaringan tersebut dapat kita pelajari melalui ilmu yang disebut histologi. Sajian histologi yang baik
dapat digunakan untuk riset, guna mempelajari perubahan jaringan dan organ tubuh hewan coba
yang mendapat perlakuan tertentu atau mempelajari pertumbuhan dan perkembangan jaringan atau
organ tubuh tertentu

I. Pendahuluan
Histologi berasal dari kata histos dan logos (histos = jaringan ; logos = ilmu). Artinya, histologi
merupakan ilmu yang mempelajari tentang suatu jaringan mahluk hidup dan bahan antar sel yang
dihasilkannya, maka pengetahuan tentang struktur serta aktivitas sel (jusuf,2009). Hal ini penting
dilakukan ketika kita ingin mengetahui adanya kerusakan pada organ-organ tertentu, salah satunya
organ jantung.
Dalam pembuatan preparatnya sendiri membutuhkan proses pengolahan dan pewarnaan pada
jaringan, sehingga jaringan tersebut mudah terbaca. Pemrosesan pembuatan preparatnya sendiri
dimulai dari dehidrasi jaringan, penjernihan, infiltrasi parafin, pengeblokan, pemotongan slide
preparat, pewarnaan hingga perekatan. (Clifton, 2011)

Histologi juga dapat membantu mendiagnosis suatu penyakit dan mengamati kondisi patologi juga
perubahan-perubahan seluler melalui pengamatan terhadap jaringan yang dianggap mengganggu
perkembangan jaringan pada hewan tersebut. Jaringan tersebut nantinya akan diamati melalui irisan
datar yang nantinya akan memperlihatkan bentuk, ukuran, dan lapisan yang beragam melalui
struktur seluler seperti fibrosa dan tubuler.(Hariono,2009)

Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui dan mengenal fungsi-fungsi jaringan
hewan , serta bentuk dan struktur dasar dari jaringan hewan melalui metode pembuatan preparat
histologi pada jaringan hewan.
II. Bahan dan Metode
Praktikum ini dilakukan pada hari Kamis, 24 oktober 2019 pada pukul 14:00.Kemudian,
dilanjutkan pada Kamis, 31 Oktober 2019 dan dilanjutkan 07 November 2019 pada jam yang
sama . alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah kaca pembesar, alat bedah
, microtome, cawan petri, object glass, mikroskope, parafin, cetakan parafin, jantung tikus
putih, larutan alkohol dengan berbagai kadar konsentrasi, haematoxylin, aquades, alkohol
berasam,eosin.
Praktikum ini dilakukan dengan dipotong terlebih dahulu bagian ventrikelnya kemudian
dimasukkan kedalam parafin yang sudah dimasukkan kedalam cetakan. Kemudian dioven
pada suhu 60o selama satu malam, kemudian dipotong dengan mikrotom sebesar 5 mikron.
Setelah itu, di stanning dengan cara direndam pada alkohol 100% selama 5 menit, setelah itu
direndam lagi pada alkohol 95% selama 5 menit, kemudian, direndam lagi pada alkohol
selama 70% selama 5 menit, kemudian direndam pada haematoxylin selama 4 menit.
Kemudian dicuci dengan akuades selama 10 menit. Kemudian, direndam lagi pada alkohol
berasam selama 30-45 detik, kemudian dicuci dengan akuades, setelah itu direndam eosin
selama 2 menit. Kemudian dicuci kembali dengan akuades. Kemudian direndam dengan
alkohol 70% selama 40 detik, kemudian direndam pada alkohol 95% selama 40 detik. Setelah
itu direndam alkohol 100% selama 5 menit sebanyak satu kali, kemudian dilakukan hal yang
sama sebanyak 2 kali selama 3 menit. Setelah itu jaringan yang sudah direndam tadi
diletakkan pada object glass dan diamati dengan mikroskop.

III. Hasil dan Pembahasan


a. Hasil

b.
c.

Hasil preparat jaringan yang baik dengan pewarnaan HE pembesaran 10x10.

(sumber: dari pustaka)


Hasil preparat jaringan pecah dan berlubang pembesaran 10x10 di Laboratorium Histologi NLAC.
Kerusakan pada organ hepar jaringan terlihat pecah (A), dan pada organ jantung jaringannya
berlubang atau sebagaian jaringan ada yang hilang (B)

b. Pembahasan

Berdasarkan hasil praktikum diatas yang bersumber dari pustaka yang menggunakan
metode yang sedikit berbeda karena metode yang dipakai tidak berhasil untuk
pembuatan preparat histologi. Hal ini bisa saja dikarenakan pengaturan suhu pada oven
yang digunakan praktikan berbeda dari yang sudah diatur, kualitas parafin yang dipakai,
atau pisau pada mikrotome.Sehingga jika dibandingkan metode yang ada pada pustaka
dengan metode yang diikuti oleh praktikan, metode yang ada di pustaka mendapatkan
hasil yang lebih baik dibandingkan metode yang diikuti oleh praktikan. Berdasarkan
hasil metode yang ada dipustaka, bisa didapat bahwa pada gambar bagian pertama,
hasil jaringan tersebut terwarna dengan baik, tidak ada sobekan, goresan dan kotoran
yang menempel pada jaringan dan lubang pada jaringan. Sehingga jaringan tersebut
mudah diamati. Sedangkan pada gambar bagian kedua, memiliki hasil yang terdapat
jaringan yang sobek, bahkan jaringannya berlubang dan ada yang hilang. Hal ini
dikarenakan tekanan yang berlebihan, ketegangan atau penyusutan dalam proses pengolahan
yang menyebabkan pemisahan dalam jaringan. Sedangkan pada sobekan pada jaringan bisa saja
karena Sobekan bisa terjadi karena suhu waterbath yang tinggi atau pisau mikrotom yang
tumpul karena masa pakai yang lama atau kualitas dari parafin yang dipakai sehingga
menyebabkan adanya patahan atau goresan yang menyebabkan pita jaringan terlipat dan
terdapat sobekan disepanjang jaringan (Khan,2014).
Jaringan yang berlubang juga dapat disebabkan terdapatnya lubang pada jaringan karena proses
fiksasi, dehidrasi dan media embedding yang kurang sehingga didapat sampel yang tidak sama
rata. Embedding yang tidak cocok menyebabkan terjebaknya udara di sekitar jaringan, sehingga
jaringan bergetar dan jatuh ketika proses pemotongan dan terjadi artefak.(Bhindu,2014).
IV. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum diatas dapat disimpulkan bahwa, dari histologi kita dapat
mempelajari jaringan hewan dimana jaringan hewan sendiri dapat dibagi menjadi
empam macam. Yaitu jaringan ikat, jaringan epitel, jaringan syaraf, dan jaringan otot.
Melalui histologi kita juga bisa mengetahui perkembangan sel hewan dan mengetahui
kondisi patologi hewan akibat penyakit.
.

V. Daftar Pustaka
Bindhu,. 2013. Facts in Artifacts. Jurnal of Oral and Maxillofacial Pathology. 17(3): 397–401
Clifton, N.J. 2011. Necropsy and Sampling Procedures in Rodent. Article in Metods in Moleculer Biology.
Pp: 39-67
Jusuf, A.A. 2009 . Histoteknik Dasar. Bagian Histologi . Jakarta: Universitas Indonesia.
Khan,2014. Artifats In Histopathology A Potensial Cause of Misinterpretation. Research and Review
Journal of Dental Sciences. Hariono, B. 2009. Mikroskopi Elektron Pengenalan dan Teknik Preparasi.
Yogyakarta : Kanisisus.

Anda mungkin juga menyukai