disusun oleh :
TADRIS MATEMATIKA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI
CIREBON
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanya untuk Allah semata, Tuhan yang menguasai
seluruh alam dan ilmu pengetahuan yang sangat luas ini, karena berkat rahmat dan
hidayah yang tak berhingga banyaknya Allah berikan, penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Modul Praktikum Kalkulus II.
Penyusunan Modul Praktikum Kalkulus II ini selain bertujuan untuk
memperkuat soft skill mahasiswa, juga sebagai sarana untuk mengembangkan
kreativitas dan memperkaya khasanah kematematikaan terutama dalam bidang
Kalkulus II khususnya bagi penulis sendiri, mahasiswa dan bagi penerus serta pecinta
matematika pada umumnya.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Modul Praktikum Kalkulus II ini masih
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan baik berupa
kritik, saran, maupun koreksi yang membangun. Semoga Modul Praktikum Kalkulus II
dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Tata tertib Praktikum iii
Pendahuluan 1
Pertemuan Ke – 1 3
Pertemuan Ke – 2 13
Pertemuan Ke – 3 21
Pertemuan Ke – 4 25
Pertemuan Ke – 5 31
Pertemuan Ke – 6 37
Pertemuan Ke – 7 41
Pertemuan Ke – 8 47
Daftar Pustaka 53
TATA TERTIB PRAKTIKUM
PENDAHULUAN
Matlab merupakan sebuah singkatan dari Matrix Laboratory. Matlab pertama kali
dikenalkan oleh University of New Mexico dan University of Stanford pada tahun
1970. Matlab biasa digunakan untuk kebutuhan analisis dan komputasi numerik karena
Matlab merupakan suatu bahasa pemrograman matematika yang berdasar pada sifat
dan betuk dari matriks. Pada awalnya, program ini merupakan interface untuk koleksi
rutin-rutin numerik dari proyek LINPACK dan EISPACK, dan dikembangkan
menggunkan bahasa FORTRAN namun sekarang merupakan produk komersial dari
perusahaan Mathworks, Inc. yang dalam perkembangan selanjutnya dikembangkan
menggunakan bahasa C++ dan assembler (utamanya untuk fungsi-fungsi dasar
MATLAB). Saat ini, kemampuan dan fitur yang dimiliki oleh Matlab sudah jauh lebih
lengkap dengan ditambahkannya toolbox - toolbox yang sangat luar biasa.
Software ini pertama kali digunakan untuk keperluan analisis numerik, aljabar linier
dan teori tentang matriks. Selain itu, seiring dengan perkembangannya, Matlab
berubah menjadi sebuah environment bahasa pemrograman yang canggih yang berisi
fungsi – fungsi untuk melakukan tugas pengolahan sinyal, aljabar linier, dan fungsi
matematika lainnya. MATLAB bersifat extensible, dalam arti bahwa seorang pengguna
dapat menulis fungsi baru untuk ditambahkan pada library ketika fungsi-fungsi built-in
yang tersedia tidak dapat melakukan tugas tertentu. Kemampuan pemrograman yang
dibutuhkan tidak terlalu sulit bila Anda telah memiliki pengalaman dalam
pemrograman bahasa lain seperti C, PASCAL, atau FORTRAN.
Matlab
3
PERTEMUAN KE – 1
(Mengenal Matlab)
Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat mengetahui bagian – bagian matlab
2. Mahasiswa dapat melakukan perhitungan – perhitungan matematika sederhana
dengan menggunakan matlab
3. Mahasiswa mampu membuat grafik 2 dimensi untuk fungsi diskrit maupun fungsi
kontinyu
Dasar Teori
1. Bagian – bagian Matlab
Untuk mulai bekerja dengan Matlab, bukalah program Matlab yang sudah
terinstal di laptop atau komputer, maka akan muncul tampilan sebagai berikut :
Dalam Matlab, menu utama yang dapat digunakan dalam melakukan komputasi
matematika adalah Command Window dan menu M-file (dibahas kemudian).
Kedua menu tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing – masing.
Oleh karena itu dalam menentukan pilihan menu terlebih dahulu melihat kasus
dan tujuan yang akan dicapai, sehingga pemilihan menu disesuaikan dengan
tujuan yang akan dicapai atau output yang dihasilkan.
Ketika jendela utama Matlab terbuka, maka pada Command Window akan
terlihat command prompt :
Matlab
>>
4
a. Penjumlahan / Pengurangan
b. Perkalian
c. Pembagian
Pada dasarnya, untuk operasi sederhana seperti di atas, perintah yang dituliskan
hampir sama dengan perintah pada kalkulator atau perintah pada excel. Selain itu,
pada Matlab juga dapat melakukan beberapa operasi sekaligus, dimana tiap
perintah diberikan tanda koma (,) sebagai pemisahnya. Perhatikan contoh berikut
:
Matlab
5
Selain itu, Matlab juga dapat menerima perintah untuk menyimpan suatu bilangan
pada sebuah variabel, sebagai contoh :
𝜋
Misalkan diketahui 𝑥 = 15, 𝑦 = 0.75 dan 𝑥 = 4 . Maka tentukanlah :
a. −3 ∗ 𝑥 ∗ 𝑦
b. sin 𝑧
c. 𝑦 ∗ cos 𝑧
Matlab juga dapat digunakan untuk menentukan akar – akar dari polinomial.
Misalkan terdapat polinom 𝑦 = 𝑥 2 − 𝑥 − 6, maka akar – akarnya adalah sebagai
berikut :
Perintah penentuan akar untuk polinom pada Matlab hanya ditulis koefisiennya
saja, disusun membentuk sebuah matriks. Perhatikan contoh polinom berikut :
1. Misalkan terdapat titik 1,5 , 2,8 , 3,11 , 4,15 , 5,18 , 6,17 , 7,14 , 8,12 .
Jika diplot dalam Matlab, maka perintah yang digunakan adalah sebagai
berikut :
gambar 1. 1
plot titik
titik yang diketahui. Dari data diketahui terdapat 8 titik dengan masing –
7
masing koordinat seperti yang terlihat dari contoh yang diberikan. Jika tiap
titik tersebut dihubungkan dengan garis, maka kenali perintah berikut :
plot(x,y,„string‟)
dengan jenis „string‟ adalah sebagai berikut :
Tabel 1. 1
Jenis string
Warna Garis Jenis Garis Jenis Titik
b Biru - utuh . Titik
g Hijau : titik - titik o lingkaran
r Merah -. titik - strip x tanda x
putus -
c biru muda -- putus +
tanda +
m Ungu *
tanda *
y Kuning s
bujur sangkar
k Hitam d
permata
segitiga ke
w Putih v bawah
^ segitiga ke atas
segitiga ke
< kanan
> segitia ke kanan
p segilima
h segienam
(sumber : (Widiarsono, 2005))
Sehingga jika akan membuat garis utuh warna hitam, perintah yang digunakan
adalah „k-‟.
gambar 1. 2
Matlab
plot titik
8
Dalam membuat grafik, penggunaan string boleh lebih dari satu, tidak hanya
menggunakan „k-‟ seperti pada contoh sebelumnya, namun dapat juga
menggunakan „k*‟, perhatikan perintah berikut :
Dari perintah tersebut, grafik yang akan dibuat berwarna hitam garis utuh (k)
dan tanda bintang (*) berwarna merah (r), sehingga diperoleh grafik berikut :
gambar 1. 3
plot garis utuh dan bintang
Jika memperhatikan gambar 1. 3, hanya plot titik dan garis saja. Untuk
menambahkan judul grafik, label sumbu x dan label pada sumbu y, langkah
yang paling mudah untuk ditempuh adalah dengan klik insert pada toolbar,
maka akan muncul beberapa pilihan, yaitu :
a. pilih X Label untuk memberi label pada sumbu X,
b. Y Label untuk memberi label pada sumbu Y,
c. Title untuk memberi judul grafik,
d. Legend untuk memberi legenda pada grafik.
gambar 1. 14
Menambahkan teks pada grafik
Setelah mengklik Insert, maka akan muncul pilihan, klik X Label untuk
memberikan label pada sumbu X, dan seterusnya. Khusus untuk Legend, posisi
Legend dapat dipindah sesuai dengan keinginan dengan cara klik kotak Legend
kemudian geser ketempat yang diinginkan.
gambar 1. 5
Grafik Fungsi 𝑦 = 2𝑥 2
Pada gambar 1. 5 terlihat grafik 𝑦 = 2𝑥 2 tidak mulus, lekukan pada tiap titik
masih terlihat dengan jelas. Untuk membuat grafik menjadi mulus, maka pada
command diberikan inkremen, perhatikan command berikut :
gambar 1. 6
Grafik Fungsi 𝑦 = 2𝑥 2 dengan inkremen
Matlab
yang dihasilkan. Semakin kecil nilai inkremen yang diberikan, maka grafik yang
dihasilkan akan semakin mulus.
gambar 1.7
grafik koordinat polar
gambar 1. 8
Membuat beberapa grafik dalam satu window
1
𝑥 2
𝑦2 = −3 1 − 1 − pada selang −2 ≤ 𝑥 ≤ 2.
2
Matlab
13
PERTEMUAN KE – 2
(Pendahuluan Luas)
Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat mempartisi grafik mejadi beberapa bagian
2. Mahasiswa dapat menentukan jumlah Riemann dari fungsi yang diketahui
3. Mahasiswa dapat membandingkan hasil jumlah Riemann untuk jumlah partisi
hingga dan jumlah partisi yang mendekati tak hingga
Dasar Teori
1. Poligon Dalam
Perhatikan daerah yag dibatasi oleh 𝑓 𝑥 = 𝑥 2 , sumbu x, garis 𝑥 = 1 dan garis
𝑥 = 3. Misalkan luas daerah tersebut adalah K. Jika dihampiri dengan poligon –
poligon dalam seperti pada gambar di bawah ini :
Partisikan interval 1,3 atas n bagian, sama lebar, dengan lebar tiap subinterval
3−1 2
adalah Δ𝑥 = = 𝑛 , dan
𝑛
2𝑖
𝑃: 1 = 𝑥0 < 𝑥1 < ⋯ < 𝑥𝑛 −1 < 𝑥𝑛 = 3 dengan 𝑥𝑖 = 1 + 𝑖. Δ𝑥 = 1 + 𝑛
26
Dari hasil di atas jelas bahwa lim𝑛 →∞ = dan 𝐿 𝑇𝑛 ≤ 𝐾.
3
2. Poligon Luar
Perhatikan daerah yag dibatasi oleh 𝑓 𝑥 = 𝑥 2 , sumbu x, garis 𝑥 = 1 dan garis
𝑥 = 3. Misalkan luas daerah tersebut adalah K. Jika dihampiri dengan poligon –
poligon luar seperti pada gambar di bawah ini :
Partisikan interval 1,3 atas n bagian, sama lebar, dengan lebar tiap subinterval
3−1 2
adalah Δ𝑥 = = 𝑛 , dan
𝑛
2𝑖
𝑃: 1 = 𝑥0 < 𝑥1 < ⋯ < 𝑥𝑛 −1 < 𝑥𝑛 = 3 dengan 𝑥𝑖 = 1 + 𝑖. Δ𝑥 = 1 + 𝑛
26
Dan lim𝑛→∞ 𝐿 𝑅𝑛 = .
3
Dari hasil di atas menunjukkan bahwa perhitungan luas tidak bergantung pada
jenis poligon yag digunakan. Untuk 𝑛 → ∞ keduanya memberikan hasil yag sama.
3. Jumlah Riemann
Misalkan f suatu fungsi yang terdefinisi pada interval tutup 𝑎, 𝑏 dengan partisi
atas n bagian (Perhatikan gambar berikut)
Matlab
16
Partisikan interval 𝑎, 𝑏 atas n bagian (dengan lebar yang tidak perlu sama).
𝑃: 𝑎 = 𝑥0 < 𝑥1 < ⋯ < 𝑥𝑛−1 < 𝑥𝑛 = 𝑏 dan misalkan ∆𝑥𝑖 = 𝑥𝑖 − 𝑥𝑖−1 .
Pada subinterval 𝑥𝑖−1 , 𝑥𝑖 pilih titik yang mewakili, misalkan 𝑥𝑖 , 𝑖 = 1,2, … , 𝑛
persegi panjang merupakan nilai dari fungsi dari titik tengah interval.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut :
17
Keterangan :
1. Fungsi f(x)
2. Nilai jumlah Riemann
3. Jumlah partisi
4. Tombol slider
Tombol slider digunakan untuk menambah jumlah partisi yang ditampilkan.
Secara otomatis, grafik hanya menampilkan 10 partisi dari tiap fungsi yang
dicari. Untuk mengubah banyaknya partisi yang ditampilkan, cara yang
ditempuh sangat mudah yakni hanya dengan menggeser slider ke kiri dan ke
kanan saja. Perhatikan gambar berikut :
Matlab
18
Gari grafik terlihat bahwa posisi slider bergeser ke kanan dengan jumlah partisi
yang ditampilkan adalah 10 partisi. Karena banyaknya partisi berubah, maka nilai
fungsinya juga berubah.
Secara otomatis, interval x yang dihitung dari tiap fungsi adalah dari 0 sampai
dengan 1, bagaimana jika interval yang diinginkan adalah dari 0 sampai 10?
Perhatikan contoh berikut :
Hitunglah jumlah Riemann dari 𝑓 𝑥 = 𝑥 2 pada interval 0 ≤ 𝑥 ≤ 10.
Jawab :
Untuk menjawab soal di atas, maka scrip Matlab yang digunakan adalah sbagai
berikut :
Matlab
21
PERTEMUAN KE – 3
(Integral Tentu)
Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat menggambar grafik fungsi f dan anti turunannya
2. Mahasiswa mampu membuat scrip menghitung hasil intergral tentu
Dasar Teori
Definisi:
Untuk menentukan nilai definite integral secara langsung dengan definisi di atas
maka kita harus menggunkan jumlah Riemann (jumlah Riemann akan dijelaskan dalam
contoh). Hal ini kurang efisien, terkadang dalam perhitungannya menemui kesalahan.
Oleh karena itu, nilai definite integral ditentukan dengan menggunakan teorema dasar
integral kalkulus berikut ini :
Matlab
Untuk melihat perbedaan grafik fungsi sin(x) dan –sin(x), gunakan crip sebagai
berikut :
sin 𝑥 𝑑𝑥
0
Jawab
Matlab
24
b. 𝑓 = 3 sin 𝑡 − 2 cos 𝑡
c. 𝑓 = 3𝑡 2 − 2 sin 𝑡
Matlab
25
PERTEMUAN KE – 4
(Aplikasi Integral Tentu – Menghitung Luas)
Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat mengganbar grafik fungsi yang diberikan
2. Mahasiswa mampu menentukan batas nilai integran
3. Mahasiswa dapat menghitung luas daerah dari fungsi yan diberikan
Dasar Teori
a. Luas daerah yang dibatasi oleh kurva dan sumbu x
Perhatikan gambar berikut :
Untuk daerah yang berada di bawah sumbu x, misalkan diketahui fungsi 𝑦 = 𝑔(𝑥),
dibatasi oleh sumbu x, garis 𝑥 = 𝑐 dan garis 𝑥 = 𝑑, maka luas daerah R adalah
sebagai berikut :
Matlab
𝑑 𝑑
𝐿 𝑆 =− 𝑦 𝑑𝑥 = − 𝑔(𝑥) 𝑑𝑥
𝑐 𝑐
26
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan luas suatu daerah adalah
sebagai berikut :
a. Sketsa grafik dari kedua kurva tersebut dalam bidang kartesius
b. Tentukan batas – batas pengintegralan. Batas pengintegralan diperoleh dari
absis titik potong kedua kurva
Untuk menentukan luas suatu daerah yang dibatasi oleh dua buah kurva, hal yang
perlu diperhatikan adalah batas integrasi, yang biasanya diperoleh dari
perpotongan dari kedua kurva tersebut. Oleh karena itu, hal yang perlu dicari
adalah titik potong dari kedua kurva tersebut dengan cara sebagai berikut :
Matlab
31
PERTEMUAN KE – 5
(Volume Benda Putar – Daerah yang diputar Mengelilingi sumbu X)
Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat menggambar grafik fungsi asal
2. Mahasiswa mampu menentukan bentuk dari benda putar
3. Mahasiswa dapat menetukan bentuk benda putar yang dihasikan
4. Mahasiswa dapat menentukan volume benda putar dari perputaran grafik diputar
mengelilingi sumbu x dan garis 𝑦 =
Dasar Teori
Jika daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑦 = 𝑓(𝑥), sumbu x, garis 𝑥 = 𝑎 dan garis 𝑥 = 𝑏
diputar mengelilingi sumbu x, maka volume benda putar yang dihasilkan adalah
sebagai berikut :
𝑏
𝑉=𝜋 𝑦 2 𝑑𝑥
𝑎
Atau jika sudut pandang aksis diubah, maka akan menghasilkan tampilan grafik
yang berbeda pula. Perhatikan contoh berikut, jika benda putar yang diperoleh
dilihat dari bagian belakang, maka scrip dan tampilan yang dihasilkan adalah
sebagai berikut :
Matlab
33
atau
2. Buatlah sketsa grafik asal, benda putar yang dihasilkan dan tentukan pula volume
benda putar tersebut jika diketahui fungsi asal sebagai berikut :
a. 𝑦 = 𝑥 2 , untuk 0 ≤ 𝑥 ≤ 2, dibatasi oleh sumbu x, dan diputar mengelilingi
sumbu x
b. 𝐷 = 𝑥, 𝑦 : −2 ≤ 𝑥 ≤ 2,0 ≤ 𝑦 ≤ 4 − 𝑥 2 , diputar mengelilingi sumbu x
Matlab
35
Matlab
37
PERTEMUAN KE – 6
(Volume Benda Putar – Daerah yang diputar Mengelilingi sumbu Y)
Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat menggambar grafik fungsi asal
2. Mahasiswa mampu menentukan bentuk dari benda putar
3. Mahasiswa dapat menetukan bentuk benda putar yang dihasikan
4. Mahasiswa dapat menentukan volume benda putar dari perputaran grafik diputar
mengelilingi sumbu y dan garis 𝑥 = 𝑙
Dasar Teori
Jika daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑥 = 𝑔(𝑦), sumbu y, garis 𝑦 = 𝑐 dan garis 𝑦 = 𝑑
diputar mengelilingi sumbu y, maka volume benda putar yang dihasilkan adalah
sebagai berikut :
𝑑
𝑉=𝜋 𝑥 2 𝑑𝑦
𝑐
dengan memplot grafik fungsi tersebut dengan tahapan dan scrip sebagai berikut :
1. Menampilkan grafik fungsi y= 𝑥 2 dengan 0 ≤ 𝑥 ≤ 2 dan 𝑥 = 𝑦 untuk 0 ≤ 𝑦 ≤ 4.
38
PERTEMUAN KE – 7
(Volume Benda Putar – Daerah antara dua kurva)
Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat menentukan daerah yang dibatasi oleh dua buah kurva
2. Mahasiswa dapat menentukan bentuk benda putar yang dihasilkan dari
perputaran dua buah kurva yag diketahui
3. Mahasiswa mampu menentukan volume benda putar yang dihasilkan dari
perputaran dua buah kurva yang diketahui
Dasar Teori
Bentuk dan volume benda putar yang dihasilkan dari perputaran dua buah kurva
tergantung dari sumbu putar yang akan digunakan. Ada 4 jenis sumbu putar yang
biasanya digunakan, yaitu sumbu x, sumbu y, garis 𝑥 = , dan garis 𝑦 = 𝑙
a. Mengelilingi sumbu x
Daerah yang diarsir pada gambar berikut adalah daerah yang dibatasi oleh kurva
𝑦2 = 𝑔(𝑥) dan 𝑦1 = 𝑓(𝑥), garis 𝑥 = 𝑎, dan garis 𝑥 = 𝑏.
Jika daerah tersebut diputar mengelilingi sumbu x, maka volume yang dihasilkan
adalah sebagai berikut :
𝑏
𝑉=𝜋 𝑦22 − 𝑦12 𝑑𝑥
𝑎
b. Mengelilingi sumbu y
Daerah yang diarsir pada gambar berikut adalah daerah yang dibatasi oleh kurva
𝑥1 = 𝑓(𝑦) dan 𝑥2 = 𝑔(𝑦), garis 𝑦 = 𝑐, dan garis 𝑦 = 𝑑.
Jika daerah tersebut diputar mengelilingi sumbu y, maka volume yang dihasilkan
adalah sebagai berikut :
𝑏
𝑉=𝜋 𝑥12 − 𝑥22 𝑑𝑦
𝑎
Matlab
44
Matlab
45
Matlab
Matlab
47
PERTEMUAN KE – 8
(Panjang Kurva dan Luas Permukaan Benda Putar)
Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat membuat kurva asal
2. Mahasiswa mampu menghitung pajang kurva asal
3. Mahasiswa dapat membuat beda putar
4. Mahasiswa mampu menghitung luas permukaan benda putar yang dihasilkan
Dasar Teori
1. Panjang Kurva
Misalkan fungsi 𝑦 = 𝑓(𝑥) memiliki kurva halus pada interval 𝑎, 𝑏 , panjang busur
𝑓 antara a dan b adalah sebagai berikut :
𝑏
𝑠= 1 + 𝑓 ′ (𝑥) 2 𝑑𝑥
𝑎
Dengan cara yang sama, untuk kurva yang diberikan oleh 𝑥 = 𝑔(𝑦), panjang busur
g antara c dan d adalah sebagai berikut :
𝑏
𝑠= 1 + 𝑔′ (𝑦) 2 𝑑𝑦
𝑎
Contoh :
Tentukan panjang busur dari titik 𝑥1 , 𝑦1 ke 𝑥2 , 𝑦2 pada grafik 𝑓 𝑥 = 𝑚𝑥 + 𝑏,
seperti yang ditunjukkan pada grafik berikut :
Matlab
Jawab :
Dari soal diketahui
48
𝑦 −𝑦
𝑚 = 𝑓 ′ 𝑥 = 𝑥 2 −𝑥 1
2 1
Catatan :
2 2 2 2
𝑑𝑦 𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑦
𝑑𝑠 = 1+ 𝑑𝑥 = 1+ 𝑑𝑦 = + 𝑑𝑡
𝑑𝑥 𝑑𝑦 𝑑𝑡 𝑑𝑡
Matlab
50
Matlab
53
DAFTAR PUSTAKA
Matlab