Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 latar Belakang
Sapi bali merupakan salah ternak yang mempunyai tenaga lebih kuat dari
manusia. Salah satu yang berbahaya dari sapi adalah tanduk yang dapat berbahaya
bagi peternak ataupun yang menanganinya. Selain itu sapi bali juga suka
menendang kesegala arah dan bobotnya yang berlipat ganda dari peternak. Untuk
itu perlu pembelajaran dan keterampilan mengenai cara penangan sapi bali seperti
cara menggunakan tali, cara mengikat, serta cara menggunakan alat-alat untuk
memudahkan peternak merestrain sapi. Dalam menangani sapi bali peternak perlu
mengetahui keterampilan tali temali untuk merestrain sapi. Sapi bali mempunyai
badan yang berukuran besar dan dilengkapi dengan tanduk untuk itu pengetahuan
tali temali juga bermanfaat dalam penanganan sapi bali ketika ada pemeriksaan
petugas misalnya dibawa keluar kandang.

Tali telusuk atau tali keluh adalah tali dengan ukuran 6-8 mm yang
dipasang simpul tertentu yang melingkari tulang tengkorak yang dipasang
menembus sekat hidung dan digunakan untuk mengendalikan sapi. Penggunaan
tali telusuk pada sapi bali bagi masyarakat bali yang bermata pencaharian sebagai
peternak merupakan hal yang lumrah. Bukan hanya pada peternak di bali, tetapi
pada masyarakat di daerah lainnya yang berprofesi sebagai peternak sapi juga
menggunakan tali telusuk. Tali telusuk mempunyai fungsi sebagai cara untuk
mengendalikan sapi. Teknik pemasangan tali telusuk cukup sederhana akan tetapi
hal inilah yang menjadi ciri khas dari pemeliharaan sapi. Lain daerah lain pula cara
pemasangan telusuk pada sapi.
Di Bali sendiri pemansangan tali telusuk merupakn salah satu budaya yang
sudah dilakukan dari dulu hingga sekarang. Bisa dibilang merupakan suatu
keharusan sapi bali memakai tali telusuk. Ini dikarenakan sifat sapi bali yang lebih
agresif dari sapi lain. Biasanya simpul ataupun pemakain tali telusuk dilakukan
sendiri oleh para peternak secara sederhana.

1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1. foto simpul tali telusuk sapi bali
1.2.2 nama simpul serta rekonstruksi ulang simpul beserta tutorialnya
1.3 Tujuan dan manfaat
Supaya dapat mengidentifikasi nama simpul yang ada di peternakan langsung
beserta cara membuat simpulnya.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 foto simpul telusuk sapi bali
Ini merupakan salah satu sapi yang berada di desa Puhu Payangan. Sapi pak
Madrung ini diketahui telah ditelusuk sejak berumur 6 bulan. Sekarang sapi ini
sudah berumur kurang lebih 2 tahun (22 bulan).

Gambar 1. Foto kepala sapi beserta tali telusuknya

3
Gambar 2. Zoom bagian simpul

2.2 Rekonstruksi Ulang Simpul


Simpul yang digunakan pada telusuk sapi diatas adalah Fisherman’s Knot.
Fisherman’s Knot merupakan jenis simpul yang digunakan untuk menggabungkan
dua tali yang sejenis dengan menggunakan dua simpul Overhand knot pada sisi
kanan dan kiri kemudian ditarik pada kedua sisi tali (Gables, 2007). Jenis simpul
ini pada umumnya banyak digunakan saat memancing. Akan tetapi di bidang
peternakan, jenis simpul ini mudah diaplikasikan sebagai tali telusuk sapi bali di
Bali dan tali keluh sapi di Jawa.
Overhand Knot adalah jenis simpul yang sederhana dan banyak digunakan. Selain
itu simpul ini banyak digunakan sebagai titik awal beberapa simpul dan akhir pada
ujung tali agar pilinan tidak mudah lepas. Kekurangan dari simpul ini dapat
mengurangi kekuatan tali yang disimpul (Burn, 2005). Kelebihan dari simpul ini
adalah lebih cepat untuk diaplikasikan terutama pada sapi bali yang cenderung
mempunyai temperamen yang labil.

4
Berikut tutorial membuat simpul Fisherman’s Knot:
1. Buatlah overhand knot yang longgar/simpul hidup (berbentuk jantung) di salah
satu ujung tali pramuka.

Gambar 3. Tahap simpul ke-1

2. Masukkan ujung lain tali pramuka kedalam simpul hidup yang sudah dibuat

5
Gambar 4. Tahap simpul ke-2

3. Tarik ujung tali pramuka dan bawa ke badan tali pramuka yang sudah dibuat
simpul hidup sebelumnya

Gambar 5. Tahap simpul ke-3

4. Membuat jantung yang lain dengan ujung tali kedua melilit badan tali pramuka
yang sudah dibuat sumpul hidup sebelumnya.

Gambar 6. Tahap simpul ke-4

6
5. Sehingga terbentuk dua simpul.

Gambar 7. Tahap simpul ke-5

6. Tarik kedua badan tali berlawanan arah hingga kedua simpul menempel

Gambar 8. Tahap simpul ke-6

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fungsi dari tali telusuk adalah untuk memudahkan menangani sapi bali baik bai
peternak maupun petugas yang ingin memmindahkan sapi. Dengan sifat agresif
sapi bali seperti suka menendang, mempunyai tanduk dapat menghambat peternah
dalam merestrein sapi bali maka di butuh kan keterampilan tali temali untuk
menanganinya. Di masyarakat bali pemakain telusuk pada sapi bali adalah umrh
sebagai pengendali sapi.
Jenis simpul pada sapi diatas adalah Fisherman’s knot. Langkah pembuatannya
dengan membuat overhand knot yang longgar bentuknya seperti jantung di salah
satu ujung tali pramuka. Masukkan kedalam simpul yang sudah dibuat ujung tali
pramuka yang lain, bawa ke badan tali pramuka yang sudah dibuat simpul.ulangi
membuat simpul overhand yang longgar dengan ujung tali kedua melilit tali
pertama dan kencangkan simpul. Tarik bagian badan tali ke arah yang berlawanan
untuk menyatukan kedua simpul. Sapi pak badrung mulai di telusuk saat berumur
6 bulan

3.2 Saran
Penulis berharap langkah-langkah pembuatan simpul dapat dengan mudah di
pahami.

8
DAFTAR PUSTAKA
Budworth, G. 2006. The Complete Book of Knots. Bounty Books, London.

Ilmi, Ferdaniar Fakhidatul., I Wayan Batan., I Gede Soma. 2012. Karakteristik Simul
Tali Telusuk Sapi Bali Dan Tali Keluh Sapi. Indonesia Medicus Veterinus.
1(3) : 305 – 319

Anda mungkin juga menyukai