Anda di halaman 1dari 9

BAB II

PEMBAHASAN

A. AKHLAK
1. Pengertian Akhlak
Secara bahasa, akhlak berasal dari bahasa arab yaitu al-akhlaq yang berarti
tabiat, perangai, dan kebiasaan.
Dalam Al-Qur’an hanya ditemukan bentuk tunggal dari akhlak yaitu khuluq yang
berarti perilaku (QS. Al-Qalam (68): 4).
Khuluq adalah ibarat dari kelakuan manusia yang membedakan baik dan
buruk, lalu disenangi dan dipilih yang baik untuk dipraktikkan dalam perbuatan,
sedang yang buruk dibenci dan dihilangkan (Ainain,1985:186).

Sedangkan menurut istilah akhlak ialah sifat yang tertanam dalam diri seorang
manusia yang bisa mengeluarkan sesuatu dengan senang dan mudah tanpa adanya
suatu pemikiran dan paksaan.Dalam KBBI, akhlak berarti budi pekerti atau kelakuan.
Menurut para ahli, pengertian akhlak adalah sebagai berikut:
 Menurut Abu hamid Al ghazali
Akhlak ialah sifat yang terpatri dalam jiwa manusia yang darinya terlahir
perbuatan-perbuatan yang dilakukan dengan senang dan mudah tanpa
memikirkan dirinya serta tanpa adanya renungan terlebih dahulu.
 Menurut Ahmad bin Musthafa
Akhlak adalah sebuah ilmu yang darinya dapat diketahui jenis-jenis
keutamaan, dimana keutamaan itu ialah terwujudnya keseimbangan antara tiga
kekuatan yakni kekuatan berpikir, marah dan syahwat.
 Menurut Ibrahim Anis
Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah
macam-macam perbuatan, baik atau buruk tanpa membutuhkan pemikiran dan
pertimbangan.

2. Ciri-Ciri Perbuatan Akhlak:


1. Tertanam kuat dalam jiwa seseorang sehingga telah menjadi kepribadiannya.
2. Dilakukan dengan mudah tanpa pemikiran.
3. Timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya tanpa ada paksaan atau
tekanan dariluar.
4. Dilakukan dengan sungguh-sungguh.
5. Dilakukan dengan ikhlas.

3. Karakteristik Akhlak
Yusuf Al-Qardhawi, berpendapat bahwa ada tujuh karakteristik dari akhlak Islam.
1. Akhlak itu Mampu untuk difahami
Islam selalu bersandar pada penilaian yang logis dan alasan yang dapat diterima oleh
akal yang lurus dan naluri yang sehat, yaitu dengan menjelaskan kebaikan dibalik apa
yang diperintahkan-Nya dan kerusakan dari terjadinya apa yang dilarang-
Nya.Walaupun harus mampu untuk dilogiskan namun, jangan sampai fikiran logis
kita bertentangan dengan wahyu yang sudah ada.
2. Moral yang Universal.
Moral dalam Islam berdasarkan karakteristik manusiawi yang universal, yaitu
larangan bagi suatu ras manusia berlaku juga bagi ras yang lain, bahkan umat Islam
dan umat-umat yang lain adalah sama dihadapan moral Islam yang universal. Dalam
surat Al-Maidah ayat 8 :
”Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu
untuk berlaku tidak adil.Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa.”
Maka aturan-aturan yang Allah perintahkan itu sama, karena hal itu baik dan
semuanya akan mengatakan itu baik.
3. Kesesuaian dengan Fitrah
Islam datang dengan membawa suatu yang sesuai dengan fitrah dan tabiat manusia
serta penyempurnaannya.Islam mengakui eksistensi manusia sebagaimana yang telah
diciptakan Allah dengan segala dorongan kejiwaan, kecenderunganfitrah serta segala
yang telah digariskan-Nya.Islam menjadikan mulia dan membuat batasan hukum
untuknya agar dapat memelihara kebaikan masyarakat dan individu manusia itu
sendiri.
Kita dilahirkan dengan fitoh kita sebagai makhluknya maka kita harus berbuat sesuai
dengan apa fitroh kita sebagai makhluk maka hendaknya kita patuh kepada yang
menciptakan kita yaitu Allah swt.
4. Memperhatikan Realita.
Al-Qur’an tidak membebankan kepada manusia suatu kewajiban untuk mencintai
musuh-musuhnya, karena hal ini merupakan sesuatu hal yang tidak dimiliki jiwa
manusia, akan tetapi Al-Qur’an memerintahkan kepada orang-orang mukmin untuk
berlaku adil kepada musuh-musuhnya, supaya ras permusuhan dan kebencian mereka
terhdap musuh-musuhnya tidak mendorong untuk melakukan pelanggaran terhadap
musuh-musuh mereka.
Penyesuaian dengan keadaan yang ada, artinya aturan Allah itu tidak statis namun
dapat diterapkan diberbagai situasi dan kondisi, misalkan dulu bangsa Arab itu sangat
gemar sekali melakukan perang antar suku, maka Allah katakana hal itu tidak baik
dan dilarang, kemudian Allah menunjukan jalan mana yang baik begitu.
5. Akhlak itu Positif.
Islam menganjurkan kita kuatakan, keyakinan dan cita-cita, melawan sikap
ketidakberdayaan dan pesimisme, malas serta segala bentuk penyebab
kelemahan.Maka, kita hendaknya harus mempunyai sikap yang optimis, dan selalu
semangat dalam menghadapi arus dunia ini.
6. Akhlak itu Komprehensif (Menyeluruh)
Islam mengajarkan bahwa hubungan kita dengan Tuhan, hubungan kita dengan
sesame manusia, dan hubungan kita dengan diri kita sendiri serta alam itu semua
dapat terlihat dengan akhlak yang kita gunakan untuk membangun hubungan tersebut.
7. Tawazun (Keseimbangan)
Tawazun dalam etika Islam yaitu menggabungkan sesuatu dengan penuh keserasian
dan keharmonisan, tanpa sikap berlebihan maupun pengurangan.Sesuai dengan
kadarnya.

4. Perbedaan akhlak dengan moral, etika, adat dan susila


Moral adalah ide-ide umum yang diterima oleh kesatuan sosial atau
lingkungan tertentu. Etika memiliki ukuran baik dan buruk berdasarkan akal pikiran.
Adat yaitu kebiasaan yang terpelihara dan diwariskan di tengah masyarakat. Dan
susila dipahami sebagai prinsip tingkah laku dalam kehidupan. Sedangkan akhlak
memiliki timbangan baik dan buruk sebuah perbuatan berdasarkan kehendak pencipta
yakni allah SWT dan mengacu pada alquran dan sunnah (Rahman.2014).

Perbedaan akhlak dengan moral, etika, adat dan susila :


Akhak Moral, etika, adat dan susila

Batas baik dan buruknya sesuatu Batas baik dan buruknya sesuatu
menurut allah SWT menurut manusia
Sifatnya abadi dan universal Sifatnya sementara dan lokal
Pasti dan tidak dipengaruhi oleh situasi Relatif menurut waktu
Sumbernya alquran dan sunnah Sumbernya tokoh manusia
Atandarnya nabi muhammad SAW Tidak ada standar

Dalam ilmu akhlak dijelaskan bahwa kebiasaan yang baik harus diperhatikan dan
disempurnakan, serta kebiasaan yang buruk harus dihilangkan, karena merupakan faktor
yang sangat penting dalam membentuk karakter manusia berakhlak. Al-Ghozali
menjelaskan bahwa mencapai akhlak yang baik ada tiga cara, yaitu:
1. Akhlak merupakan anugerah dan rahmat Allah, yakni orang memiliki akhlak baik
secara alamiah diberikan Allah kepada seseorang sejak lahir.
2. Mujahadah, selalu berusaha keras untuk merubah diri menjadi baik dan tetap
dalam kebaikan, serta menahan diri dari sikap putus asa.
3. Riyadloh adalah melatih diri secara spiritual untuk senantiasa dzikir kepada Allah.
Sedangkan menurut Achmad Amin, upaya untuk mengubah kebiasaan buruk adalah
sebagai berikut:
1. Menyadari perbuatan buruk dan bertekad untuk meninggalkannya.
2. Mencari waktu yang baik untuk mengubah kebiasaan buruk itu untuk
mewujudkan niat dan tekad awal.
3. Menghindari diri dari segala yang dapat menyebabkan kebiasaan buruk itu
terulang kembali.

2. AKTUALISASI AKHLAK
Aktualisasi akhlak adalah bentuk seseorang mengimplementasikan iman yang
dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh ajaran islam dalam bentuk tingkah laku sehari-
hari. Dan akhlak seharusnya diaktualisasikan dalam kehidupan seorang muslim seperti
berikut :

1. Ruang lingkup dan aplikasi Akhlak


Aplikasi akhlak merupakan ukuran kongkrit ketinggian nilai seorang manusia.
Nilai-nilai tersebut akan tampak pada keseluruhan aktivitas manusia baik dalam
berhubungan dengan allah SWT,sesama manusia dan dengan alam sekitarnya. Untuk
menjadikan akhlak itu aplikasi dimulai dari pemberian keteladanan dan pembiasaan.jadi
akhlak itu merupakan integrasi nilai dan perilaku yang di wujudkan secara terus-
menerus.berikut ini dikemukakan tentang aplikasi akhlak:
a. Akhlak kepada allah SWT ( khaliq)
Akhlak kepada allah SWT maksudnya sifat yang terdapat dalam diri seseorang yang
di wujudkan dalam kehidupan yang diatur oleh allah secara umum semua aktivitas yang
dilakukan oleh manusia harus merupakan cerminan dari akhlak kepada allah karena
segala sesuatu adalah fasilitas yang disediakannya. Namun apabila dilihat secara lebih
spesifik ada beberapa sifat atau perilaku yang dimiliki oleh seseorang kepada
allah,seperti yang dikemukakan oleh toto suryana,yaitu:
1) Syukur, yaitu mengungkapkan rasa terimakasih dan menggunakan semua karunia
yang diberikan allah secara maksimal dan sesuai dengan aturannya.
2) Tasbih,yaitu mensucikan allah dari segala nama,sifat dan segala kekuasaan-nya dari
hal hal yang bertentangan dengan hakekat keagungan tuhan.
3) Istigfar,yaitu meminta ampun kepada allah atas segala dosa yang dilakukan dengan
cara membaca istigfar dan tidak lagi mengulang kesalahan yang dilakukan
4) Takbir,yaitu mengagungkan allah SWT atas kekuasaan dan kemuliaan serta ke-Maha
sempurnaan-Nya yang diiringi dengan kalimat takbir
5) Do’a,yaitu memohon kepada allah untuk memperkenankan segala yang diinginkan
untuk kebahagiaan hidup setelah melakukan usaha dengan maksimal.
b. Akhlak kepada mahluknya
Diantara akhlak yang berhubungan dengan makhluk sebagai berikut
1. Akhlak terhadap sesama manusia
a) Akhlak kepada diri sendiri
Maksud dari akhlak kepada diri sendiri adalah sikap yang muncul dari jiwa yang
berhubungan dengan pemeliharaan dan kebaikan diri secara pribadi .berikut ini di
jelaskan beberapa akhlak kepada diri sendiri,antara lain sabar,syukur,tawadhuk,benar,dan
amanah.
 Sabar
Sabar maksudnya sikap tahan uji terhadap berbagai tantangan dan cobaan dalam
kehidupan.hal ini tercermin pada sikap yang mampu menghubungkan segala sesuatu
yang dialami dengan nilai nilai kebaikan berdasarkan ketentuan allah SWT. Jadi,
kesabaran merupakan integrasi ilmu ,usaha/proses dan hasil yang di dapatkan.diantara
perintah allah yang berhubungan dengan sikap sabar terdapat dalam surat al-baqarah ayat
153 yang terjemahannya sebagai berikut
‘’ hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu,sesungguhnya allah beserta orang-orang yang sabar.’’
 Syukur
Syukur adalah sikap yang mampu menerima,dan memanfaatkan segala sesuatu yang
diberikan oleh allah menurut kehendaknya, allah berfirman dalam surat luqman ayat 12
yang terjemahannya sebagai berikut “…. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada allah
) maka ia bersyukur untuk dirinya sendiri dan barang siapa yang tidak bersyukur maka
sesungguhnya allah maha kaya lagi maha terpuji.”
Muslim Nurding dkk, mengemukakan bahwa syukur adalah sikap dan perilaku yang
menunjukkan penerimaan terhadap sesuatu pemberian dalam bentuk pemanfaatan dan
penggunaan sesuai kehendak pemberinya .syukur kepada allah dapat di ungkapkan
dalam dua cara,yaitu ucapan dan perbuatan, syukur melalui ucapan di aplikasikan dengan
mengucapkan pujian kepada allah SWT sedangkan syukur dalam bentuk perbuatan di
wujudkan dengan pemanfaatan maksimal dar semua karunia yang diberikan-Nya.
Adapun sifat yang tidak pandai mensyukuri nikmat allah disebut kufur nikmat.dalam
pandangan allah orang yang kufur nikmat ini sangatlah tercela dan mendapatkan
ganjaran untuk mereka adalah azab yang pedih.
 Tawadhu’
Maksud tawadhu’ adalah sifat rendah hati yang terdapat di dalam diri seseorang yang
terwujud dalam berbagai aktivitas hidup. Sifat tawadhu’ terpuji dan sangat di anjurkan
oleh Allah SWT sedangkan lawannya sombong di cela dan dilarang oleh allah. Hal ini
sesuai dalam firman allah dalam surat luqman ayat 18 yang terjemahannya sebagai
berikut:
“ Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan dimuka bumi dengan angkuh sesungguhnya allah tidak
menyukai orang orang sombong lagi membanggakan diri.”
 Benar
Sifat benar dalam bahasa arab disebut shidiq yaitu jujur.dalam prakteknya jujur
tercermin pada kesesuaian antara sikap yang muncul dengan isi hati dan bahasa lisan.
Prilaku benar akan dicerminkan seseorang akan melahirkan sikap saling mempercayai.
Hal ini dijelaskan dalam surat al-isra ayat 80 yang terjemahannya:
“Dan katakanlah: “ Ya tuhanku, masukanlah aku secara masuk yang benar dan
keluarkanlah pula aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepedaku dari sisi engkau
kekuasaan yang menolong.”
Menegakkan prinsip kebenaran adalah salah satu sandi kemaslahatan dalam hubungan
anatara satu golongan dengan lainnya.
 Amanah
Amanah artinya sifat berpegang teguh pada kepercayaan yang diberikan dan
menjalankannya delam penuh anggung jawab baik dalam bentuk harta benda
,rahasia,maupun tugas dan kewajiban. Tentang sifat amanah ini dijelaskan oleh allah
SWT dala surat AL-azhab ayat 72 yang terjemahannya sebagai berikut:
“Sesunggunya kami telah mengumumkan amanah kepada langit,bumi dan gunung
gunung maka semuanya enggan memikul amanah it dan mereka khawatir akan
menghianati dan dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat
zalim dan amat bodoh.”
b) Akhlak kepada keluarga
Akhlak kepada keluarga adalah sikap yang muncul dari jiwa yang berhubungan denga
pemeliharaan keharmonisan dan kebaikan diri secara pribadi.berikut ini dijelaskan
beberapa bentuk akhlak kepada keluarga, antara lain:
1) Berbakti kepada ibu dan bapak
Ibu dan bapak adalah perantara seseorang anak lahir kedunia,kemudian ibu dan bapak
merawat dan mendidiknya sampai dewasa dan mandiri,karena itu islam mewajibkan
anak berbakti kepada ibu dan bapak tersebut seperti firman allah dalam surat an-nisa ayat
36 yang terjemahannya sebagai berikut:
“ Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.
Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak…”
2) Adil terhadap saudara
Prinsip keadilan ditegaskan dalam an-Nahl ayat 90 yang terjemahannya sebagai
berikut:
Sesungguhnya allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan ,memberi
kepada kaum kerabat,dan allah melarang dari perbuatan keji ,kemungkaran dan
permusuhan,dia memberi pengajaran kepada mu agar kamu mendapat pelajaran.”
Sifat dansikap adil ada dua macam. Adil yang berhubungan dengan perseorangan dan
adil yang berhubungan dengan kemasyarakatan dan pemerintahan. Adil perseorangan
ialah tindakan memberi hak kepada yang mempunyai hak .sedang adil dalam segi
kemasyarakatan dan pemerintahan misalnya hakim yang menghukum orang orang jahat
sepanjang neraca keadilan.pemerintahan di pandang adil jika mengusahankan
kemakmuran rakyat secara merata
3) Mendidik Anak
Anak adalah amanah yang harus di rawat,dipelihara,dan dididik dengan penuh kasih
saying.mendidik anak adalah kewajiban orang tua yang paling utama yang meliputi
pendidikan fisik dan rohani. Sebagaimana firman allah dala surat at tahrim ayat 6 yang
terjemahannya sebagai berikut:
“Hai orang orang beriman,peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu ,penjaganya adalah malaikat malaikat yang
kasar ,yang keras yang tidak pernah mendurhakai allah terhadap yang diperintahkan.”
c) Akhlak sesama manusia atau terhadap masyarakat
Ibnu Maskawih mengemukakan bahwa manusia lahir dengan kekurangan yang harus
mereka sempurnakan dan mustahil jika disempurnakan hanya seorang diri.Pola perilaku
meliputi perilaku terhadap diri sendiri dan juga sesama manusia Pola perilaku yang baik
terhadap orang lain merupakan hasil pengendalian diri dari hati yang bersih sehingga
memunculkan pikiran pikiran yang yang positif melihat orang lain bahkan sebagai
bagian dari dirinya. Sikap seperti ini akan melahirkan rasa kasih saying sebagai dasar
hubungan sesama manusia. Diantara adab pergaulan sesame manusia sebagai berikut:
1) Akhlak terhadap orang yang lebih tua
Agama mengajarkan tentang kewajiban generasi yang muda untuk menghargai dan
menghormati generasi yang lebih tua. Wujud dari penghargaan dan penghormatan ini
adalah refleksi dari nilai beragama yang dimiliki oleh seseorang, hal ini sesuai dengan
hadisht rasul SAW:
“ Bukanlah termasuk golongan saya (kelompok orang yang beriman ) orang yang
tidak menyayangi yang kecil dan tidak memuliakan orang yang lebih tua”)
2) Akhlak terhadap teman sebaya
Didalam berbagai aspek kehidupan diperlukan adanya pergaulan dan kerjasama
karena ini dapat menambah pengetahuan tentang sesuatu yang tidak kita
alami,dilihat,didengar,atau dirasakan sendiri.dalam menjalin kerjasama ini janganlah
seseorang merasa lebih dari yang lain.
3) Akhlak terhadap orang yang lebih muda
Generasi yang lebih tua diharuskan oleh agama untuk memberikan kasih saying
kepada generasi yang lebih muda, karena dengan kasih saying muncul ikatan emosional
Yang akan bermuaran kedalam bidang pembinaan dan pendidikan generasi muda ke
arah yang lebih baik sesuai dengan sabda rasul SAW: “ Siapa yang tidak menyayangi
orang lain ,dia juga tidak disayangi oleh orang lain.”
4) Akhlak terhadap orang yang berbeda agama
Islam mengatur akhlak terhadap sesamamanusia.sekalipun terhada orang yang
berbeda agama.hal ini menunjukkan ketinggian dan kemuliaan akhlak seseorang muslim
dalam kehidupan social Banyak ajaran Allah dan rasul SAW yang membimbing umat
islam untuk berbuat baik kepada non muslim
Akhlak terhadap orang yang berbeda agama ini dibatasi dalam konteks kehidupan
sosial saja sehingga muncul sikap sling menghargai dan toleransi antar sesame manusia,
namun dalam persoalan akidan ,agama memberi ketegasan bahwa tidak terdapat peluang
untuk melakukan kerjasama di dalam hal tersebut.

2. Akhlak kepada bangsa dan Negara


Islam menghendaki terciptanya masyarakat yang adil dan makmur. Untuk
mewujudkan kemakmuran itu islam mengatur mengenai hubungan antara sesame
manusia Oleh karena itu,penekanan tingkah laku individu selalu dikaitkan dengan
peranan sosial,dan juga kualitas keimanannya.Bahkan posisi seseorang ditentukan oleh
aktualisasi dirinya dalam pergaulan di tengah masyarakat bangsa dan negaranya.
Jadi, penekanan akhlak kepada bangsa dan Negara adalah perwujutan sifat yang
mendukung terciptanya kesejahteraan dan kemakmuran denagn melaksanakan kewajiban
yang telah di atur oleh Negara dan tidak bertentangan dengan aturan tertinggi dari Allah
SWT. Sebagai warga Negara yang baik akan memberikan koonstribusi dan prestasi yang
berharga kepada bangsa dan negaranya karena bangsa dahina itu ukhuah islamiah
maksudnya persaudaraan sesama umat islam. Oleh sebab itu ukhuah islamiah adalah sifat
yang menyatu dengan iman dak takwa,tidak ada ukhuah tanpa iman dan tidak ada iman
tanpak ukhuwah. Begitu juga persahabatan tanpa takwa

BAB II1

KESIMPULAN

A. Kesimpulan
 Secara bahasa, akhlak berasal dari bahasa arab yaitu al-akhlaq yang berarti
tabiat, perangai, dan kebiasaan.
 Dalam Al-Qur’an hanya ditemukan bentuk tunggal dari akhlak yaitu khuluq
yang berarti perilaku.
 Sedangkan menurut istilah akhlak ialah sifat yang tertanam dalam diri seorang
manusia yang bisa mengeluarkan sesuatu dengan senang dan mudah tanpa
adanya suatu pemikiran dan paksaan.

Anda mungkin juga menyukai