PEMBAHASAN
A. AKHLAK
1. Pengertian Akhlak
Secara bahasa, akhlak berasal dari bahasa arab yaitu al-akhlaq yang berarti
tabiat, perangai, dan kebiasaan.
Dalam Al-Qur’an hanya ditemukan bentuk tunggal dari akhlak yaitu khuluq yang
berarti perilaku (QS. Al-Qalam (68): 4).
Khuluq adalah ibarat dari kelakuan manusia yang membedakan baik dan
buruk, lalu disenangi dan dipilih yang baik untuk dipraktikkan dalam perbuatan,
sedang yang buruk dibenci dan dihilangkan (Ainain,1985:186).
Sedangkan menurut istilah akhlak ialah sifat yang tertanam dalam diri seorang
manusia yang bisa mengeluarkan sesuatu dengan senang dan mudah tanpa adanya
suatu pemikiran dan paksaan.Dalam KBBI, akhlak berarti budi pekerti atau kelakuan.
Menurut para ahli, pengertian akhlak adalah sebagai berikut:
Menurut Abu hamid Al ghazali
Akhlak ialah sifat yang terpatri dalam jiwa manusia yang darinya terlahir
perbuatan-perbuatan yang dilakukan dengan senang dan mudah tanpa
memikirkan dirinya serta tanpa adanya renungan terlebih dahulu.
Menurut Ahmad bin Musthafa
Akhlak adalah sebuah ilmu yang darinya dapat diketahui jenis-jenis
keutamaan, dimana keutamaan itu ialah terwujudnya keseimbangan antara tiga
kekuatan yakni kekuatan berpikir, marah dan syahwat.
Menurut Ibrahim Anis
Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah
macam-macam perbuatan, baik atau buruk tanpa membutuhkan pemikiran dan
pertimbangan.
3. Karakteristik Akhlak
Yusuf Al-Qardhawi, berpendapat bahwa ada tujuh karakteristik dari akhlak Islam.
1. Akhlak itu Mampu untuk difahami
Islam selalu bersandar pada penilaian yang logis dan alasan yang dapat diterima oleh
akal yang lurus dan naluri yang sehat, yaitu dengan menjelaskan kebaikan dibalik apa
yang diperintahkan-Nya dan kerusakan dari terjadinya apa yang dilarang-
Nya.Walaupun harus mampu untuk dilogiskan namun, jangan sampai fikiran logis
kita bertentangan dengan wahyu yang sudah ada.
2. Moral yang Universal.
Moral dalam Islam berdasarkan karakteristik manusiawi yang universal, yaitu
larangan bagi suatu ras manusia berlaku juga bagi ras yang lain, bahkan umat Islam
dan umat-umat yang lain adalah sama dihadapan moral Islam yang universal. Dalam
surat Al-Maidah ayat 8 :
”Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu
untuk berlaku tidak adil.Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa.”
Maka aturan-aturan yang Allah perintahkan itu sama, karena hal itu baik dan
semuanya akan mengatakan itu baik.
3. Kesesuaian dengan Fitrah
Islam datang dengan membawa suatu yang sesuai dengan fitrah dan tabiat manusia
serta penyempurnaannya.Islam mengakui eksistensi manusia sebagaimana yang telah
diciptakan Allah dengan segala dorongan kejiwaan, kecenderunganfitrah serta segala
yang telah digariskan-Nya.Islam menjadikan mulia dan membuat batasan hukum
untuknya agar dapat memelihara kebaikan masyarakat dan individu manusia itu
sendiri.
Kita dilahirkan dengan fitoh kita sebagai makhluknya maka kita harus berbuat sesuai
dengan apa fitroh kita sebagai makhluk maka hendaknya kita patuh kepada yang
menciptakan kita yaitu Allah swt.
4. Memperhatikan Realita.
Al-Qur’an tidak membebankan kepada manusia suatu kewajiban untuk mencintai
musuh-musuhnya, karena hal ini merupakan sesuatu hal yang tidak dimiliki jiwa
manusia, akan tetapi Al-Qur’an memerintahkan kepada orang-orang mukmin untuk
berlaku adil kepada musuh-musuhnya, supaya ras permusuhan dan kebencian mereka
terhdap musuh-musuhnya tidak mendorong untuk melakukan pelanggaran terhadap
musuh-musuh mereka.
Penyesuaian dengan keadaan yang ada, artinya aturan Allah itu tidak statis namun
dapat diterapkan diberbagai situasi dan kondisi, misalkan dulu bangsa Arab itu sangat
gemar sekali melakukan perang antar suku, maka Allah katakana hal itu tidak baik
dan dilarang, kemudian Allah menunjukan jalan mana yang baik begitu.
5. Akhlak itu Positif.
Islam menganjurkan kita kuatakan, keyakinan dan cita-cita, melawan sikap
ketidakberdayaan dan pesimisme, malas serta segala bentuk penyebab
kelemahan.Maka, kita hendaknya harus mempunyai sikap yang optimis, dan selalu
semangat dalam menghadapi arus dunia ini.
6. Akhlak itu Komprehensif (Menyeluruh)
Islam mengajarkan bahwa hubungan kita dengan Tuhan, hubungan kita dengan
sesame manusia, dan hubungan kita dengan diri kita sendiri serta alam itu semua
dapat terlihat dengan akhlak yang kita gunakan untuk membangun hubungan tersebut.
7. Tawazun (Keseimbangan)
Tawazun dalam etika Islam yaitu menggabungkan sesuatu dengan penuh keserasian
dan keharmonisan, tanpa sikap berlebihan maupun pengurangan.Sesuai dengan
kadarnya.
Batas baik dan buruknya sesuatu Batas baik dan buruknya sesuatu
menurut allah SWT menurut manusia
Sifatnya abadi dan universal Sifatnya sementara dan lokal
Pasti dan tidak dipengaruhi oleh situasi Relatif menurut waktu
Sumbernya alquran dan sunnah Sumbernya tokoh manusia
Atandarnya nabi muhammad SAW Tidak ada standar
Dalam ilmu akhlak dijelaskan bahwa kebiasaan yang baik harus diperhatikan dan
disempurnakan, serta kebiasaan yang buruk harus dihilangkan, karena merupakan faktor
yang sangat penting dalam membentuk karakter manusia berakhlak. Al-Ghozali
menjelaskan bahwa mencapai akhlak yang baik ada tiga cara, yaitu:
1. Akhlak merupakan anugerah dan rahmat Allah, yakni orang memiliki akhlak baik
secara alamiah diberikan Allah kepada seseorang sejak lahir.
2. Mujahadah, selalu berusaha keras untuk merubah diri menjadi baik dan tetap
dalam kebaikan, serta menahan diri dari sikap putus asa.
3. Riyadloh adalah melatih diri secara spiritual untuk senantiasa dzikir kepada Allah.
Sedangkan menurut Achmad Amin, upaya untuk mengubah kebiasaan buruk adalah
sebagai berikut:
1. Menyadari perbuatan buruk dan bertekad untuk meninggalkannya.
2. Mencari waktu yang baik untuk mengubah kebiasaan buruk itu untuk
mewujudkan niat dan tekad awal.
3. Menghindari diri dari segala yang dapat menyebabkan kebiasaan buruk itu
terulang kembali.
2. AKTUALISASI AKHLAK
Aktualisasi akhlak adalah bentuk seseorang mengimplementasikan iman yang
dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh ajaran islam dalam bentuk tingkah laku sehari-
hari. Dan akhlak seharusnya diaktualisasikan dalam kehidupan seorang muslim seperti
berikut :
BAB II1
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Secara bahasa, akhlak berasal dari bahasa arab yaitu al-akhlaq yang berarti
tabiat, perangai, dan kebiasaan.
Dalam Al-Qur’an hanya ditemukan bentuk tunggal dari akhlak yaitu khuluq
yang berarti perilaku.
Sedangkan menurut istilah akhlak ialah sifat yang tertanam dalam diri seorang
manusia yang bisa mengeluarkan sesuatu dengan senang dan mudah tanpa
adanya suatu pemikiran dan paksaan.