Anda di halaman 1dari 3

Pandangan Mahasiswa terhadap Fasilitas di Kampus FK dan FIKES UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang Tidak Sesuai dengan Biaya UKT yang
Mahal
Oleh Kelompok 4 Temporal

Keindahan dan kebersihan suatu kampus dapat menggambarkan bagaimana karakter


orang-orang yang ada di dalamnya, baik para petinggi di kampus tersebut, mahasiswa, serta para
pekerja yang ada di dalamnya. Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES)
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) yang berada di dalam satu
lingkungan kampus yang sama memiliki lingkungan yang belum mencerminkan bahwa kampus
tersebut adalah kampus dengan banyak orang-orang yang bergelut di dalam dunia kesehatan. Ada
pepatah yang mengatakan, bersih pangkal sehat. Namun, orang-orang di kampus ini belum
menerapkan hal tersebut.
Banyak fasilitas yang dimiliki oleh kampus FK dan FIKES UIN Jakarta yang kurang
terurus sehingga menyebabkan berkurangnya keindahan dan rasa kenyamanan dari orang-orang
yang berada di dalamnya, seperti halnya pada balkon yang seharusnya sebagai pemanis dan ciri
khas dari kampus FK dan FIKES UIN Jakarta, saat ini hanya menjadi tempat yang berdebu dan
sangat sedikit orang yang ingin memanfaatkannya. Padahal, balkon dapat digunakan sebagai
tempat mahasiswa untuk belajar dan berorganisasi. Pintu yang terdapat di sana juga tidak bisa
digunakan dan selalu dikunci. Sehingga banyak orang yang baru pertama kali datang ke kampus
ini bingung harus lewat pintunya yang mana. Sebaiknya, para petinggi menginstruksikan adanya
petugas kebersihan yang juga membersihkan balkon dan pintu yang berada di balkon segera
difungsikan kembali. Balkon juga bisa ditambahkan bangku-bangku agar tidak terlihat kosong
dan bisa dimanfaatkan mahasiswa.
Selain balkon yang tidak terurus, ada juga taman yang sangat kotor, suram, dan lembab.
Taman di kampus ini memiliki lahan yang cukup luas dan apabila di urus dengan baik akan
sangat menambah keindahan dan kenyamanan terutama bagi mahasiswa yang sedang
mengenyam pendidikan di kampus tersebut. Sebab taman merupakan sebuah sarana yang cukup
penting untuk dimiliki oleh suatu kampus. Bukan hanya untuk memperindah pemandangan
kampus tetapi juga sebagai sarana yang dapat digunakan mahasiswa sebagai tempat untuk belajar
secara individual maupun berkelompok atau hanya untuk bersantai ketika jam kosong.
Kebersihan dari sebuah taman merupakan faktor penting yang wajib dimiliki untuk
menciptakan suasana yang nyaman untuk siapapun yang berada di sekitar maupun di taman
tersebut. Taman juga harus memiliki pemandangan yang indah seperti tumbuhan yang terurus
dengan baik. Tetapi di kampus ini, kami belum melihat adanya taman yang bersih dan rapi,
bahkan fungsi taman sebagai tempat untuk belajar dan istirahat mahasiswa juga belum terpenuhi
dengan sempurna. Fungsi taman sebagai aksesoris kampus untuk memperindah keadaan kampus
juga masih kurang terlihat. Hal ini terjadi karena banyaknya sampah daun yang berserakan dan
menumpuk di sekitar taman serta pohon-pohon yang memiliki ranting yang panjang dan
menjulang yang membuat taman kotor, suram, dan lembab. Bangku taman yang sedikit dan
terlihat kotor karena cat yang sudah luntur dan juga gazebo yang kotor dan tidak terawat
membuat mahasiswa malas untuk singgah di taman kampus FK dan FIKES ini.
Sebaiknya, ada penanggung jawab untuk kebersihan taman dan penambahan anggaran
yang fokus untuk pengurusan taman. Pohon-pohon yang dahannya sudah panjang dan dapat
mengganggu pengguna taman ditebang dan daun-daun yang berserakan dapat lebih dikondisikan
atau mungkin dapat diolah menjadi pupuk oleh mahasiswanya. Bangku-bangku serat gazebo di
cat kembali dan ditambahkan jumlahnya supaya bisa digunakan mahasiswa untuk belajar dan
beristirahat. Tanaman-tanaman obat keluarga mungkin juga bisa ditambahkan sebab bisa
dimanfaatkan juga untuk para mahasiswa juga ditambahkan tanaman hias untuk mempercantik
taman.
Kemudian untuk permasalahan sampah. Sampah di kampus FK dan FIKES juga kurang
terurus dengan benar, karena sampah pada dasarnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu sampah
organik (seperti daun dan kertas) dan sampah anorganik (seperti plastik). Memang sudah tersedia
dua jenis tempat sampah organik dan anorganik di dalam kampus. Namun ketika dibuang ke
tempat akhir, sampah-sampah tersebut akan disatukan kembali. Mahasiswa juga tidak peduli
membuang sampah ke tempat yang benar.
Sebaiknya disediakan pembuangan akhir khusus yang di tempat pembuangan tersebut
samapah-samapah organik dapat didaur ulang dan dapat dimanfaatkan seperti dibuat pupuk
kompos dan samaph anorganik dapat dibersihkan dan dibuat menjadi kerajinan yang bisa dijual.
Serta perlu diberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai pemilahan pembuangan sampah
tersebut. Selain itu, pemahaman tentang pemilahan sampah berdasarkan jenisnya tidak hanya
diberikan pada mahasiswa saja, tetapi juga diberikan pengertian kepada para petugas yang
membersihkan tempat sampah kampus, agar saat pembuangan sampah terakhir tidak mencampur
kedua jenis sampah yang berbeda. Sampah-sampah yang sudah terletak sesuai dengan jenis
sampahnya, akan menjadi hal yang sia-sia jika pada akhirnya sampah yang berbeda jenis
disatukan. Hal itu tentu akan menjadi hal yang rugi, karena nantinya akan menyebabkan
susahnya pemilahan sampah yang bisa didaur ulang dan sampah yang tidak bisa didaur ulang.
Masalah-masalah tersebut harus segera ditangani dan diselesaikan. Sebab, kami sebagai
mahasiswa sudah membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) setiap semesternya dengan angka
yang cukup tinggi, namun masih banyak fasilitas yang kurang nyaman untuk kami gunakan. Juga
dapat menambah nilai dan kesan terhadap orang-orang yang ada disekitar kampus FK dan
FIKES UIN Jakarta. UIN Jakarta yang identik dengan kampus Islam, tetapi tidak menerapkan
hadits yang artinya kebersihan adalah sebagian dari iman. Diharapkan juga untuk mahasiswa
serta pegawai yang ada di dalam wilayah kampus untuk selalu sadar akan kebersihan di
lingkungan sekitarnya dan tidak apatis terhadap hal-hal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai