Anda di halaman 1dari 8

Nama : Indah Fahreini Tambusay

Nim : 11191020000012

Kelas : 19A

IDENTIFIKASI KATION GOLONGAN V

Judul : Identifikasi kation golongan V (Kation magnesium, natrium, kalium dan


ammonium).

Tujuan : Mengidentifikasi kation-kation golongan V dalam sampel menggunakan


reagen yang telah disediakan. Reagen golongan (Tidak ada reagen umum),
Reagen golongan (Tidak bereaksi dengan HCl, H2S, dan (NH4)2S, (NH4)2CO3 ).

Teori Singkat :

Kation-kation pada golongan ini tidak mengendap dengan reagen-reagen golongan


sebelumnya. Namun pada golongan ini tidak ada reagen umumnya. Reaksi golongan : kation-
kation pada golongan lima tidak bereaksi pada asam klorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida
atau (jika ada garam-garam amonium) dengan amonium karbonat. Rfeaksi-reaksi khusus atau uji
mnyala dapat dipakai untuk mengidentiofikasi kation-kation pada golongan ini. Dari kation-
kation golongan ini, magnesium memperlihatkan reaksi-reaksi yang serupa dengan reaksi-reaksi
dari kation-kation pada golongan empat. Namun, magnesium karbonat dengan adanya garam
amonium, larut, maka dalam pengerjaan analisis sistematis, magnesium tidak akan mengendap
bersama kation golongan ke empat.

A. Magnesium, Mg

Magnesium adalah logam putih yang dapat ditempa dan liat. Logam ini mudah twerbakar di
udara atau oksigen dengan cahaya putih yang berkilat membentuk MgO dan sedikit Mg2¬N¬2.
Logam ini terurai oleh air pada suhu biasa, tetapi pada titk didih air berlangsung dengan cepat.
Mg mudah larut dalam asam dan membebaskan hidrogen.

B. Kalium, K
Kalium adalah logam putih-perak yang lunak. Tidak berubah di udara yang kering, tetapi
mudah dioksidasi dalam udara basah yang mula-mula menjadi film yang biru. Logam itu
menguraikan air dengan dahsyat, sambil melepaskan hidrogen dan terbakar dengan nyala
lembayung. Kaliumj biasanya disimpan dalam pelarut nafta. Garam-garam kalium mengandung
kation monovalen K+. Garam-garam ini biasanya larut dan membentuk larutan yang tak
berwarna, kecuali bila anionnya berwarna.
C. Natrium, Na
Natrium adalah logam putih-perak yang lunak. Natrium teroksidasi dengan cepat dalam
udara lembab, maka harus disimpan terendam seluruhnya dalam pelarut nafta atau silena. Logam
ini bereaksi keras dengan air, membentuk natrium hidroksida dan hidrogen.

Peralatan:

- Rak tabung reaksi.


- Pipet tetes.
- 20 buah tabung reaksi untuk masing-masing kelompok.
- Penanggas air.
- Kain lap dan tissue.
- Sikat tabung reaksi.
- Kertas label.

Bahan Kimia:

- Sampel unknown.
- Sampel dalam bentuk larutan berisi kation golongan v.
- Reagen yang diperlukan sudah tersedia.
- Gunakan reagen seperlunya.

Cara kerja:

1. Sampel unknown dimasukan kedalam empat tabung reaksi (A, B, C, D).


2. Masing-masing tabung reaksi dibagi lagi minimal menjadi tiga (boleh lebih) dimasukan
kedalam tabung reaksi yang bersih dan kering.
3. Lakukan reaksi identifikasi sebagai berikut (pilih minimal tiga reaksi).
Tabung reaksi A (Mg2+)

A.1.Tambahkan NH3 1M: Terbentuk endapan parsial putih seperti gelatin yang larut sedikit
dalam air tapi mudah larut dalam garam ammonium.

A.2. Tambahkan NaOH 1M: terbentuk endapan putih yang tidak larut dalam reagen berlebihan
tetapi larut dalam garam ammonium.

A.3. Tambahkan larutan Na2Co3: Terbentuk endapan putih yang tidak larut dalam basa tetapi
larut dalam asam.

Tabung reaksi B (K+)

B.1. Tambahkan asam tartarat (atau larutan natrium hydrogen tartrat) 0,5M: Terbentuk endapan
kristalin putih. Jika yang digunakan adalah asam tartrat, larutan harus dibufferkan dengan
natrium asetat.

B.2. Tambahkan larutan HClO4 0,5M: Terbentuk endapan kristalin putih, endapan larut sedikit
dalam air dan tidak larut dalam alkohol.

Tabung reaksi C (Na+)

C.1. Tambahkan larutan uranil magnesium asetat: Terbentuk endapan kristalin kuning NaMg
(UO2)3(CH3COO)9 9H2O, penambahan alkohol sepertiga volume membantu pengendapan.

C.2. Uji kering: Nyala Bunsen diwarnai oleh warna kuning kuat oleh uap garam natrium.

Tabung reaksi D (NH4+)

D.1. Tambahkan NaOH 1M: terbentuk gas ammonia ketika dipanaskan: Identifikasi dari bau.

D.2. Tambahkan larutan Nessler: Terbentuk endapan coklat atau kuning.

D.3. Tambahkan larutan jenuh Natrium hydrogen tartrat (NaH.C4H4O6): Endapan putih.
Pembahasan :

Tabung A (Mg2+)

Tabung Reagen Reaksi Pengamatan


A.1. NH3 1M Mg2+ + 2NH3 + 2H2O Mg(OH)2 ↓ + 2NH4+ Terbentuk endapan
parsial putih seperti
gelatin yang larut
dalam sedikit air tapi
mudah larut dalam
garam ammonium.
2+
A.2. NaOH 1M Mg + 2OH- Mg(OH)2 ↓ Terbentuk endapan
putih yang tidak larut
dalam reagen berlebih
tapi larut dalam garam
ammonium.
A.3. Na2CO3 5Mg2+ + 6CO32- + 7H2O Terbentuk endapan
4MgCO3.Mg(OH)2.5H2O ↓ + 2HCO3- putih yang tidak larut
dalam basa tapi larut
Dengan adanya garam-garam ammonium, tak terjadi dalam asam
pengendapan karena kesetimbangan
NH4+ + CO32- ↔ NH3 + HCO3-
Pembahasan :

1. Pada tabung A1 selagi reaksi berjalan, konsentrasi ion ammonium yang disebabkan oleh
disosiasi garam-garam ammonium yang terionisasi sempurna, bertambah dan akibatnya,
konsentrasi ion-ion hidroksil berkurang karena efek ion sekutu.
2. Pada tabung A3 dengan adanya garam-garam ammonium, tak terjadi pengendapan karena
kesetimbangan bergeser kearah pembentukan ion hydrogen karbonat.

Tabung B (K+)
Tabung Reagen Reaksi Pengamatan
B.1. Asam K+ + H2C4H4O6 ↔ KH C4H4O6 ↓ + H+ (a) Terbentuk endapan
Tartarat dan kristalin putih kalium
(Larutan K+ + H2C4H4O6 ↔ KH C4H4O6 ↓ hydrogen tartrat.
Natrium Endapan larut dalam
Hidrogen sedikit air.
Tatrat)
B.2. HClO4 0,5M K+ + ClO4- KClO4 Terbentuk endapan
kristalin putih kalium
perklorat, endapan
larut sedikit dalam air
dan tidak larut dalam
alkohol.

Pembahasan :

1. Pada tabung B.1. jika asam tatrat yang dipakai, larutan harus dibufferkan dengan natrium
asetat karena asam kuat yang terbentuk dalam reaksi (a), melarutkan endapan. Basa-basa
kuat (alkali) juga melarutkan endapan.
2. Pada tabung B.2. endapan larut sedikit dalam air dan praktis tak larut dalam alcohol
mutlak. Larutan dalam alcohol tak boleh dipanaskan karena bisa menimbulkan ledakan
berbahaya. Reaksi tak dipengaruhi oleh adanya garam-garam ammonium.

Tabung C (Na+)

Tabung Reagen Reaksi Pengamatan


C.1. Uranil Endapan kristalin kuning, natrium Terbentuk endapan kristalin
magnesium magnesium uranil asetat, kuning, natrium magnesium
asetat NaMg(UO2)3(CH3COO)9.9H2O dr larutan uranil asetat,
pekat. Pe + an alkohol membantu NaMg(UO2)3(CH3COO)9.9H2O
pengendapan: dr larutan pekat.
Na+ + Mg2+ + 3UO22+ + 9CH3COO-
NaMg(UO2)3(CH3COO)9 ↓
C.2. Uji kering - Nyala Bunsen diwarnai oleh
warna kuning kuat oleh uap
garam natrium
Pembahasan :

1. Pada tabung C1 sebagai alternative, reagensia dari konsentrasi yang ekuivalen, dapat
dibuat dalam asam asetat M dengan volume yang sesuai
2. Pada tabung C2 uji kering (pewarnaan nyala). Nyala Bunsen tak cemerlang akan
diwarnai kuning kuat oleh uap garam natrium. Warna ini tak terlihat bila dipandang
melalui 2 lapisan lempeng kaca kobalt yang biru.

Tabung D (NH4+)

Tabung Reagen Reaksi Pengamatan


D.1. NaOH 1M NH4+ + OH- NH3 ↓ + H2O Terbentuk gas
Kertas saring yg dibasahi larutan merkurium(I) ammonia ketika
nitrat: dipanaskan.
2NH3 + Hg22+ + NO3- Hg(NH 2)NO3 ↓ + Hg +
NH4+
Kertas saring yg dibasahi larutan MnCl2 dan H2O2
 warna coklat
2NH3 + Mn2+ + H2O2 + H2O MnO(OH)2 ↓ +
2NH4+
D.2. Nessler NH4+ + 2[HgI4]2- + 4OH- HgO.Hg(NH 2)I ↓ + Terbentuk endapan
(larutan basa 7I- + 3H2O coklat atau kuning
K2[HgI4])
D.3. Na-hidrogen NH4+ + HC4H4O6- NH4HC4H4O6 ↓ Terbentuk endapan
tartrat, putih
(NaH.C4H4O6)
jenuh
Pembahasan :

1. Pada tabung D1 Gas NH3 dapat diidentifikasi dari bau, Uap putih NH4Cl bila batang kaca
yg dibasahi HCl pekat dipegangi dalam uapnya, Gas ini menyebabkan kertas lakmus
merah berubah menjadi biru, atau kertas kunyit menjadi coklat, Kertas saring yg dibasahi
larutan merkurium(I) nitrat dan Kertas saring yg dibasahi larutan MnCl2 dan H2O2.
2. Pada tabung D2 Uji ini luar biasa peka dan akan mendeteksi runutan ammonia yang
terdapat dalam air minum. Semua logam kecuali natrium atau kalium tak boleh ada.
3. Pada tabung D3 endapan dapat dibedakan karena dilepaskannya gas ammonia, sewaktu
endapan dipanaskan dengan larutan natrium hidroksida.

Kesimpulan :

Dapat disimpulkan bahwa kation golongan 5 ialah Kation magnesium, natrium, kalium
dan ammonium. Kation-kation pada golongan ini tidak mengendap dengan reagen-reagen
golongan sebelumnya. Namun pada golongan ini tidak ada reagen umumnya. Reaksi golongan :
kation-kation pada golongan lima tidak bereaksi pada asam klorida, hidrogen sulfida, amonium
sulfida atau (jika ada garam-garam amonium) dengan amonium karbonat. Adanya perubahan
yang terjadi pada identifikasi kation golongan V saat ditetesi reagen adalah terbentuknya
endapan dan perubahan warna larutan. Penambahan reagen secara berlebih akan sangat
mempengaruhi endapan yang terbentuk. Oleh karena itu, penambahan reagen harus dilakukan
setetes demi tetes agar hasil pengamatan lebih akurat.

Daftar Pustaka :
Svhela, G.1990.Vogel Bagian Satu Buku Teks Analisis Anorganik Kulitatif Makro dan Semi
mikro edisi ke lima.Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka.

Bandung: SMKN 7 Bandung. Analisis Kimia Kwalitatif Anorganik Jenis Klasik  Modul


KA.ANA.U.020 A. Diakses pada tanggal 13 April 2020 pukul 09.00 WIB

Situmorang, manihar. 2012. Kimia Analitik I. Medan : FMIPA UNM. Diakses pada tanggal 13
April 2020 pukul 09.00 WIB http://digilib.unimed.ac.id/1602/1/Fulltext.pdf

Marwati, siti. Analisi Kimia. Diakses pada tanggal 14 April 2020 pukul 09.00 WIB
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318568/pendidikan/Analisis+Kation.pdf

Anda mungkin juga menyukai