Nim : 11191020000012
Kelas : 19A
Teori Singkat :
A. Magnesium, Mg
Magnesium adalah logam putih yang dapat ditempa dan liat. Logam ini mudah twerbakar di
udara atau oksigen dengan cahaya putih yang berkilat membentuk MgO dan sedikit Mg2¬N¬2.
Logam ini terurai oleh air pada suhu biasa, tetapi pada titk didih air berlangsung dengan cepat.
Mg mudah larut dalam asam dan membebaskan hidrogen.
B. Kalium, K
Kalium adalah logam putih-perak yang lunak. Tidak berubah di udara yang kering, tetapi
mudah dioksidasi dalam udara basah yang mula-mula menjadi film yang biru. Logam itu
menguraikan air dengan dahsyat, sambil melepaskan hidrogen dan terbakar dengan nyala
lembayung. Kaliumj biasanya disimpan dalam pelarut nafta. Garam-garam kalium mengandung
kation monovalen K+. Garam-garam ini biasanya larut dan membentuk larutan yang tak
berwarna, kecuali bila anionnya berwarna.
C. Natrium, Na
Natrium adalah logam putih-perak yang lunak. Natrium teroksidasi dengan cepat dalam
udara lembab, maka harus disimpan terendam seluruhnya dalam pelarut nafta atau silena. Logam
ini bereaksi keras dengan air, membentuk natrium hidroksida dan hidrogen.
Peralatan:
Bahan Kimia:
- Sampel unknown.
- Sampel dalam bentuk larutan berisi kation golongan v.
- Reagen yang diperlukan sudah tersedia.
- Gunakan reagen seperlunya.
Cara kerja:
A.1.Tambahkan NH3 1M: Terbentuk endapan parsial putih seperti gelatin yang larut sedikit
dalam air tapi mudah larut dalam garam ammonium.
A.2. Tambahkan NaOH 1M: terbentuk endapan putih yang tidak larut dalam reagen berlebihan
tetapi larut dalam garam ammonium.
A.3. Tambahkan larutan Na2Co3: Terbentuk endapan putih yang tidak larut dalam basa tetapi
larut dalam asam.
B.1. Tambahkan asam tartarat (atau larutan natrium hydrogen tartrat) 0,5M: Terbentuk endapan
kristalin putih. Jika yang digunakan adalah asam tartrat, larutan harus dibufferkan dengan
natrium asetat.
B.2. Tambahkan larutan HClO4 0,5M: Terbentuk endapan kristalin putih, endapan larut sedikit
dalam air dan tidak larut dalam alkohol.
C.1. Tambahkan larutan uranil magnesium asetat: Terbentuk endapan kristalin kuning NaMg
(UO2)3(CH3COO)9 9H2O, penambahan alkohol sepertiga volume membantu pengendapan.
C.2. Uji kering: Nyala Bunsen diwarnai oleh warna kuning kuat oleh uap garam natrium.
D.1. Tambahkan NaOH 1M: terbentuk gas ammonia ketika dipanaskan: Identifikasi dari bau.
D.3. Tambahkan larutan jenuh Natrium hydrogen tartrat (NaH.C4H4O6): Endapan putih.
Pembahasan :
Tabung A (Mg2+)
1. Pada tabung A1 selagi reaksi berjalan, konsentrasi ion ammonium yang disebabkan oleh
disosiasi garam-garam ammonium yang terionisasi sempurna, bertambah dan akibatnya,
konsentrasi ion-ion hidroksil berkurang karena efek ion sekutu.
2. Pada tabung A3 dengan adanya garam-garam ammonium, tak terjadi pengendapan karena
kesetimbangan bergeser kearah pembentukan ion hydrogen karbonat.
Tabung B (K+)
Tabung Reagen Reaksi Pengamatan
B.1. Asam K+ + H2C4H4O6 ↔ KH C4H4O6 ↓ + H+ (a) Terbentuk endapan
Tartarat dan kristalin putih kalium
(Larutan K+ + H2C4H4O6 ↔ KH C4H4O6 ↓ hydrogen tartrat.
Natrium Endapan larut dalam
Hidrogen sedikit air.
Tatrat)
B.2. HClO4 0,5M K+ + ClO4- KClO4 Terbentuk endapan
kristalin putih kalium
perklorat, endapan
larut sedikit dalam air
dan tidak larut dalam
alkohol.
Pembahasan :
1. Pada tabung B.1. jika asam tatrat yang dipakai, larutan harus dibufferkan dengan natrium
asetat karena asam kuat yang terbentuk dalam reaksi (a), melarutkan endapan. Basa-basa
kuat (alkali) juga melarutkan endapan.
2. Pada tabung B.2. endapan larut sedikit dalam air dan praktis tak larut dalam alcohol
mutlak. Larutan dalam alcohol tak boleh dipanaskan karena bisa menimbulkan ledakan
berbahaya. Reaksi tak dipengaruhi oleh adanya garam-garam ammonium.
Tabung C (Na+)
1. Pada tabung C1 sebagai alternative, reagensia dari konsentrasi yang ekuivalen, dapat
dibuat dalam asam asetat M dengan volume yang sesuai
2. Pada tabung C2 uji kering (pewarnaan nyala). Nyala Bunsen tak cemerlang akan
diwarnai kuning kuat oleh uap garam natrium. Warna ini tak terlihat bila dipandang
melalui 2 lapisan lempeng kaca kobalt yang biru.
Tabung D (NH4+)
1. Pada tabung D1 Gas NH3 dapat diidentifikasi dari bau, Uap putih NH4Cl bila batang kaca
yg dibasahi HCl pekat dipegangi dalam uapnya, Gas ini menyebabkan kertas lakmus
merah berubah menjadi biru, atau kertas kunyit menjadi coklat, Kertas saring yg dibasahi
larutan merkurium(I) nitrat dan Kertas saring yg dibasahi larutan MnCl2 dan H2O2.
2. Pada tabung D2 Uji ini luar biasa peka dan akan mendeteksi runutan ammonia yang
terdapat dalam air minum. Semua logam kecuali natrium atau kalium tak boleh ada.
3. Pada tabung D3 endapan dapat dibedakan karena dilepaskannya gas ammonia, sewaktu
endapan dipanaskan dengan larutan natrium hidroksida.
Kesimpulan :
Dapat disimpulkan bahwa kation golongan 5 ialah Kation magnesium, natrium, kalium
dan ammonium. Kation-kation pada golongan ini tidak mengendap dengan reagen-reagen
golongan sebelumnya. Namun pada golongan ini tidak ada reagen umumnya. Reaksi golongan :
kation-kation pada golongan lima tidak bereaksi pada asam klorida, hidrogen sulfida, amonium
sulfida atau (jika ada garam-garam amonium) dengan amonium karbonat. Adanya perubahan
yang terjadi pada identifikasi kation golongan V saat ditetesi reagen adalah terbentuknya
endapan dan perubahan warna larutan. Penambahan reagen secara berlebih akan sangat
mempengaruhi endapan yang terbentuk. Oleh karena itu, penambahan reagen harus dilakukan
setetes demi tetes agar hasil pengamatan lebih akurat.
Daftar Pustaka :
Svhela, G.1990.Vogel Bagian Satu Buku Teks Analisis Anorganik Kulitatif Makro dan Semi
mikro edisi ke lima.Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka.
Situmorang, manihar. 2012. Kimia Analitik I. Medan : FMIPA UNM. Diakses pada tanggal 13
April 2020 pukul 09.00 WIB http://digilib.unimed.ac.id/1602/1/Fulltext.pdf
Marwati, siti. Analisi Kimia. Diakses pada tanggal 14 April 2020 pukul 09.00 WIB
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318568/pendidikan/Analisis+Kation.pdf