Anda di halaman 1dari 35

KLIPING

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :
Nama : MUHAMMAD YAHDI
PULUNGAN
Kelas : VIII A – 1
Guru Pembimbing : Drs. Rizaluddin
Lubis, S.Ag, S.PdI, S.Pd, M.Pd

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 MANDAILING NATAL
(MTs N 2 MADINA)
PANYABUNGAN
TAHUN PELAJARAN 2019 / 2020
PENGERTIAN IKLAN DAN POSTER SERTA SLOGAN
IKLAN
Iklan adalah Suatu pesan yang berisikan spesifikasi barang / jasa / produk tertentu,
yang ditujukan kepada masyarakat. tujuan iklan adalah untuk mendapatkan perhatian
masyarakat terhadap produk yang dimiliki. konversi akhirnya adalah mendapatkan
pembeli yang banyak.

SLOGAN
Slogan adalah kalimat singkat dan padat yang memiliki makna yang kuat. slogan
biasanya dibuat sangat pendek agar mudah di ingat. tujuan slogan adalah sebagai
semboyan, motto, prinsip yang dipakai dalam berbagai kontek, seperti : agama, politik,
komersil dll.

POSTER
Poster adalah kertas berukuan besar yang berisi kata-kata atau gambar, kemudian
dipasang pada dinding di tempat umum. biasanya poster dibuat dengan ide yang kreatif
agar penampilannya bisa menarik perhatian. baca lebih jelas tentang Ciri-ciri dan
macam-macam poster.

CIRI-CIRI IKLAN DAN POSTER SERTA SLOGAN


Ciri-ciri Iklan
 Informasi atau pesan disampaikan secara komunikatif dan informatif
 Iklan menggunakan kata-kata yang persuasif agar lebih menarik bagi orang lain.
 Menggunakan kata-kata (diksi) atau bahasa yang tepat, logis, sopan, dan mudah
dimengerti oleh masyarakat atau target market.
 Menjelaskan tentang produk/ jasa dan cara kerja produk/ jasa tersebut.

Ciri-Ciri Poster
 Bahasa poster singkat, padat, dan komunikatif
 Bahasa poster bersifat persuasif
 Biasanya poster dilengkapi gambar, warna, foto, atau ilustrasi

Ciri-Ciri Slogan
 Kata-katanya singkat, menarik, dan mudah diingat
 Disajikan dalam bentuk frasa, klausa, atau kalimat
 Merupakan semboyan suatu organisasi atau masyarakat
PERBEDAAN IKLAN DAN POSTER SERTA SLOGAN
Setelah mengetahui pengertian dari iklan, poster dan slogan, berarti kita sudah bisa
mengambil kesimpulan. bahwa perbedaan ketiganya adalah sebagai beriktu:

Iklan :
1. Untuk memberitahu khalayak tentang produk yang ingin dijual
2. Menonjolkan kualitas barang yang dipromosikan
3. Kesannya dibuat merayu target untuk tergiur membeli
4. Bentuk dari iklan bisa berupa Video, MP3 (suara), media cetak
5. Dipasang pada semua media : tv, internet, radio, koran, majalah dan lainnya

Poster :
1. Untuk menyampaikan ide, gagasan atau pesan penting
2. Mengutamakan penampilan gambar dan kata-kata yang menarik, agar khalayak
lebih terkesan
3. Dipasang pada tempat umum
4. Bentuk poster itu sendiri adalah berupa kertas berukuran besar
5. Bukan untuk tujuan menarik pembeli

Slogan :
1. Bentuknya hanya berupa kata-kata atau kalimat
2. Dibuat singkat namun tetap memiliki makna dan menarik, serta mudah di ingat
3. Bisa diselipkan pada poster dan iklan sebagai kalimat ekspresi
4. Tidak memiliki batasan media, bisa dipasang dimana saja

BERIKUT PERSAMAAN ANTARA IKLAN, SLOGAN DAN POSTER:


 Ketiganya sama-sama menggunakan kata sebagai salah satu unsur.
 Sama-sama menekankan ketepatan dan kehematan kata oleh sebab itu ciri khas
kebahasaannya adalah singkat, jelas, lengkap dan menarik.
 Iklan, slogan dan poster sama sama persuasif. Tujuan intinya sama yakni
membujuk khalayak umum untuk berbuat sesuatu.
 ketiganya sama sama ditunjukan kepada masyarakat atau khalayak ramai untuk
menyampaikan suatu pesan, atau menyampaikan suatu ajakan.

FUNGSI IKLAN, SLOGAN, DAN POSTER


a) Fungsi iklan, slogan, dan poster secara umum adalah untuk membujuk khalayak
untuk melakukan sesuatu. Pada iklan, slogan, dan poster terdapat unsur-unsur yang
membujuk pembaca, seperti unsur gambar, kata-kata, gerak, dan suara.
b) Fungsi iklan, slogan, dan poster secara khusus adalah untuk memberitahukan
kepada konsumen tentang karakteristik suatu produk juga berbagai manfaat yang
mereka peroleh dan untuk memberitahukan kepada konsumen tentang karakteristik
suatu produk juga berbagai manfaat yang mereka peroleh.

MANFAAT IKLAN, SLOGAN, DAN POSTER

1. Manfaat iklan, slogan, dan poster adalah untuk menyampaikan informasi kepada
masyarakat. Ketiganya merupakan media penyampaian informasi. Perbedaannya
terletak pada jenis media yang digunakan.
2. Sebagai persuasi / upaya pendekatan ( mengarahkan konsumen untuk membeli)
3. Sebagai informasi (menyampaikan produk baru)
4. Sebagai reminder atau pengingat (iklan mengingatkan konsumen tentang produk
tertentu agar selalu menggunakanproduk tersebut)
CONTOH IKLAN

CONTOH POSTER

CONTOH SLOGAN
CONTOH IKLAN

CONTOH POSTER

CONTOH SLOGAN
CONTOH IKLAN

CONTOH POSTER

CONTOH SLOGAN
CONTOH IKLAN

CONTOH POSTER

CONTOH SLOGAN
CONTOH IKLAN

CONTOH POSTER

CONTOH SLOGAN
CONTOH IKLAN

CONTOH POSTER

CONTOH SLOGAN
KISAH TELADAN NABI IBRAHIM A.S.

Nabi Ibrahim AS adalah salah satu Nabi Alloh SWT yang kedudukannya sangat
tinggi dan mulia, nabi Ibrahim juga mempunyai julukan bapaknya para
ambiya(nabi).

Ada 5 (lima) Sifat atau keteladanan Nabi Ibrahim AS, yang pantas untuk kita
teladani, dimana dalam sholatpun kita memberikan sholawat kepada Nabi
Ibrahim AS. Dalam QS 16 : 120-121 “Sungguh Ibrahim adalah seorang imam
(yang dapat dijadikan teladan), patuh kepada Allah dan hanif. Dan dia bukanlah
termasuk orang musyrik (yang mempersukutukan Allah)”.

Sifat-Sifat Yang Utama Tersebut Meliputi :

1]. Pemimpin atau teladan yang baik

Sifat utama dari keteladanan Nabi Ibrahim AS yang pertama adalah Pemimpin
atau keteladanan yang baik. Keteladanan yang baik hanya untuk 2 (dua) Nabi
saja, yaitu Nabi Ibrahim AS dan Nabi Muhammad SAW, dalam QS 60 : 4.

“Sungguh, tela ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang
yang bersama dengannya, ketika mereka berkata kepada kaumnya,
“Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah
selain Allah, kami mengingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan
kamu ada permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu
beriman kepada Allah saja”, kecuali perkantaan Ibrahim kepada ayahnya,
“Sungguh, aku akan memohonkan ampunan bagimu, Namur aku sama sekali
tidak dapat menolak (siksaan) Allah terhadapmu.” (Ibrahim berkata), “Ya Tuhan
kami, hanya kepada Engkau kami bertobat dan hanya kepada Engkaulah kami
kembali”.

Selain Nabi Ibrahim AS dan Nabi Muhammad SAW, tentu para Nabi selalu baik
akan tetapi hanya untuk kelompok atau golongan tertentu saja, Nabi Ayub AS
misalnya hanya cocok untuk yang sakit, Nabi Isa AS hanya cocok untuk
membujang, Nabi Sulaiman AS hanya cocok untuk orang-orang yang kaya.
Sebab Nabi Ibrahim AS dan Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang sesuai
untuk diteladani siapapun.

2]. Selalu patuh kepada Allah

Sifat utama yang lain dari keteladanan Nabi Ibrahim AS yang kedua, adalah
Selalu patuh kepada Allah, dalam QS 37 : 100-105.
“Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang
yang shaleh. Maka Kami beri kabar kembira kepadanya dengan (kelahiran)
seorang anak yang Sangay sabar (Ismail). Maka ketika anak itu sampai (pada
umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anak-ku!
Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah
bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah
apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; Insya Allah engkau akan mendapatiku
termasuk orang yang sabar”.

Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) membaringkan
anaknya atas pelipisnya, (untuk melaksanakan perintah Allah). Lalu Kami panggil
dia, “Wahai Ibrahim! Sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu. “Sungguh,
demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik”.

Siti Hajar adalah seorang budak yang cantik, setelah menikah dengan Nabi
Ibrahim AS, Siti Hajar hamil diperintahkan untuk pergi ke Mekah tidak di
Palestina. Setelah Ismail lahir datang perintah untuk menyembelih Ismail, maka
Nabi Ibrahim AS tidak pernah menolak perintah Allah, Nabi Ibrahim AS selalu
patuh atas perintah Allah.

3]. Seorang yang hanif, tunduk dan patuh kepada Allah

Sifat utama yang lain dari keteladanan Nabi Ibrahim AS yang ketiga, adalah
Seorang yang hanif, tunduk dan patuh kepada Allah, dan prosesnya tidak tiba-
tiba terjadi utuk menjadi seorang yang hanif, dalam QS 6 : 74-79.

“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya Azar, “Pantaskah engkau
menjadikan berhala-berhala itu sebagai tuhan? Sesungguhnya aku melihat
engkau dan kaummu dalam kesesatan yang nyata”. “Dan demikianlah Kami
memperlihatkan kepada Ibrahim kekuasaan (Kami yang terdapat) di langit dan di
bumi, dan agar dia termasuk orang-orang yang yakin”. “Ketika malam telah
menjadi gelap, dia (Ibrahim) melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata, “Inilah
Tuhanku.” Maka ketika bintang itu terbenam dia berkata, “Aku tidak suka kepada
yang terbenam”. “Lalu ketika dia melihat bulan terbit di berkata, “Inilah Tuhanku”.
Tetapi ketika bulan itu terbenam dia berkata, “Sungguh, jira Tuhanku tidak
memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat”.
“Kemudian ketika dia melihat matahari terbit, dia berkata, “Inilah Tuhanku”, ini
lebih besar”.

Tetapi ketika matahari terbenam, dia berkata, “Wahai kaumku! Sungguh, aku
berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan”. “Aku hadapkan wajahku kepada
(Allah) yang menciptakan langit dan bumi dengan penuh kepasrahan (mengikuti)
agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik”.

4]. Tidak termasuk orang-orang yang musyrik


Sifat utama yang lain dari keteladanan Nabi Ibrahim AS yang keempat, adalah
Tidak termasuk orang-orang yang musyrik, dalam QS 6 : 74.

“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya Azar, “Pantaskah engkau
menjadikan berhala-berhala itu sebagai tuhan? Sesungguhnya aku melihat
engkau dan kaummu dalam kesesatan yang nyata”.

Bapak dari Nabi Ibrahim AS adalah produsen dari berhala, dan Nabi Ibrahim AS
tidak mengikuti tuhan Bapaknya, maka Nabi Ibrahim AS tidak termasuk orang-
orang yang musyrik seperti dijelaskan dalam QS 60 : 4 diatas. Bahwa aku
berlepas diri dari kepercayaan kaum dan dari apa yang kamu sembah, dan diikuti
dari kaum Israel, tetapi kaum Israel mempunyai motif yaitu menjadi bangsa
pilihan dan tidak mau bermasyarakat, bangsa nomor satu, bangsa Ibrani alias
bangsa menyendiri.

5]. Selalu bersyukur atas nikmat Allah

Sifat utama yang lain dari keteladanan Nabi Ibrahim AS yang kelima, adalah
Selalu bersyukur atas nikmat Allah.

Koran Kompas tanggal 13 Desember 2009, memberitakan bahwa angka bunuh


diri di Jakarta sekitarnya sebagian besar pada usia anak muda, dan
penyebabnya kurang bersyukur. Orang yang sudah puas akan kondisi hidupnya
berarti orang yang telah bersyukur atau pandai bersyukur. Contoh bersyukur
dalam QS 34 : 15-16.

“Sungguh, bagi kaum Saba’ ada tanda (kebesaran Tuhan) di tempat kediaman
mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri, (kepada
mereka dikatakan), “Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan)
Tuhanmu dan bersyukurlah kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik
(nyaman) sedang (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun”. “Tetapi
mereka berpaling, maka Kami kirim kepada mereka banjir yang besar dan Kami
ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon)
yang berbuah pahit, pohon Asl dan sedikit pohon Sidr”.

Negeri Saba’ atau negeri sam’an atau [sekarang negara yaman], adalah negeri
yang subur, akan tetapi penduduk negeri saba’ tidak bersyukur, maka negeri
saba’ tinggal kenangan. Maka indikator orang-orang yang pandai adalah pandai
bersyukur.

Beberapa contoh nikmat yang harus disyukuri :

[a] Mati harus disyukuri, kehidupan dan kematian QS 2 : 28.


”Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia
menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan
kamu kembali. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan”.

Kalau ada salah satu jama’ah yang hidupnya sampai 100 tahun, padahal
saudara-saudara jama’ah yang lain sudah dipanggil oleh Allah, apakan usia 100
tahun tersebut nikmat, tentu dengan adanya kematian harus disyukuri.

[b] Pendengaran, penglihatan dan hati QS 16 : 78.

”Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan dan
hati nurani, agar kamu bersyukur”.

Ketika mendengarkan yang baik akan selalu senang dan bersyukur dan
sebaliknya, maka Nabi Ibrahim AS, selalu berdo’a, terdapat di dalam QS 14 : 34-
40 [do’a Nabi Ibrahim AS].

”Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan
kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan
mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat
mengingkari (nikmat Allah)”. ”Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdo’a, ”Ya Tuhan,
jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta
anak cucuku agar tidak menyembah berhala”. ”Ya Tuhan, berhala-berhala itu
telah menyesatkan banyak dari manusia. Barangsiapa mengikutiku, maka orang
itu termasuk golonganku, dan barangsiapa mendurhakaiku, maka Engkau Maha
Pengampun, Maha Penyayang”. ”Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah
menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-
tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, Ya Tuhan (yang
demikian itu) agar mereka melaksanakan shalat, maka jadikanlah hati sebagian
manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan,
mudah-mudahan mereka bersyukur”. ”Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau
mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami tampakkan; dan
tidak sesuatu pun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di bumi maupun
yang ada di langit”. ”Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan
kepadaku di hari tua(ku) Ismail dan Ishak. Sungguh, Tuhanku benar-benar Maha
Mendengar (memperkenankan) do’a”. ”Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak
cucu-ku orang yang tetap melaksanakan shalat, Ya Tuhan kami, perkenankanlah
do’aku”.
KISAH TELADAN NABI YUNUS A.S.

SALAH satu nabi yang dikaruniai mukjizat oleh Allah SWT adalah Nabi Yunus AS.
Nabi yang di sebutkan di dalam Alquran itu merupakan nabi yang berdakwah
kepada orang Assyiria di Ninawa, Iraq.

Mungkin setiap umat Muslim tahu tentang kisah nabi yang ditelan paus. Namun
berapa banyak dari kita yang benar-benar berpikir mendalam tentang kisah
Mukzijat ini.

Kisah Nabi Yunus menyimpan banyak keajaiban mungkin sebagian besar dari
kita belum mengetahuinya. Berikut adalah 5 Hal yang mengejutkan tentang fakta
kisah Nabi Yunus. Dilansir dari Aboutislam, Kamis (23/5/2019).

1. Nabi Yunus mengutuk lebih dari 100 Ribu orang Ninawa

Peristiwa ini mungkin terjadi di antara era nabi Musa dan nabi Daud. Sebuah kota
yang berisi populasi 100 ribu orang pada saat itu pastilah sebuah kota
metropolitan yang besar. Kota tersebut adalah Ninawa.

Nabi Yunus berjanji kepada umatnya bahwa mereka orang Ninawa akan
dihancurkan oleh Allah karena ketidakpercayaan mereka terhadap ajaran dan
kenabian Yunus, dan kemudian Nabi Yunus meninggalkan kota yang di kutuknya
sembari berdoa kepada Allah untuk mengutuk dan menghukum orang-orang
yang tidak mempercayainya itu.

Dengan izin Allah penduduk Ninawa mulai panik ketika melihat tada-tanda
kebenaran ucapan dan kutukan dari Nabi Yunus. Setibanya nabi Yunus diutus
oleh Allah kembali ke kota Ninawa, Betapa terkejutnya nabi Yunus ketika masuk
Ninawa dan tidak melihat satu pun patung berhala berdiri dimana dulunya patung
berhala itu disembah oleh mereka. Sebaliknya ia menemui orang-orang yang
dahulunya berkeras kepala menentangnya dan menolak ajarannya kini sudah
menjadi orang-orang mukmin, soleh dan beribadah kepada Allah SWT.
2. Terjebak dalam perut ikan paus
Allah SWT Berfirman:

"Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul. (Ingatlah) ketika ia lari


ke kapal yang penuh muatan, kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-
orang yang kalah dalam undian. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan
tercela. Maka kalau sekiranya ia tidak termasuk orang-orang yang banyak
mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari
berbangkit. Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia
dalam keadaan sakit. Dan kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis
labu. Dan Kami utus dia kepada seratus orang atau lebih. Lalu mereka beriman,
karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu
yang tertentu." (QS. ash-Shaffat: 139-148)

Allah Menghukum Nabi Yunus karena ikut bermain undian dengan membuatnya
di makan oleh Ikan paus sampai dia menyadari kesalahannya. Didalam perut
ikan paus Nabi Yunus mengakui kesalahannya dan berdoa kepada Allah SWT:
‫ت ممنن الظظاَّلممميِنن‬
‫ك إمننىِّ تكنن ت‬ ‫ان إملننه إملظ أننن ن‬
‫ت تسنبنحاَّنن ن‬

Yang Artinya: “Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha
Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk diantara orang-orang yang
berbuat aniaya”

Setelah membaca doa ini nabi Yunus pun diampuni oleh Allah dan Ikan paus
itupun memuntahkan dia ke sebuah daerah. Nabi Yunus keluar dengan keadaan
Kurus dan sakit dan Allah menumbuhkan sebuah pohon Labu untuk dia makan.

3. Labu sebagai obat

Allah SWT berfirman:

“Kemudian untuk dia Kami tumbuhkan sebatang pohon dari jenis labu.”(QS As-
Saffat Ayat 146).
Mengapa Allah menumbuhkan labu? Terungkat rupanyatentang sifat-sifat labu,
dan inilah yang saya temukan:

 Buahnya adalah makanan yang sangat kaya nutrisi,


 Labu mengandung karbohidrat,protein, dan juga kaya akan vitamin, mineral,
dan antioksidan.
 Ini memiliki kandungan air yang sangat tinggi.
 Ini mengurangi peradangan.
 Meskipun bersifat basa, Labu kaya akan vitamin C, vitamin yang dikenal untuk
melawan infeksi dan meningkatkan kekebalan tubuh.

Jika di satukan dengan kisah nabi Yunus, itu adalah obat yang sempurna untuk
orang sakit.

4. Makna doa Nabi Yunus


“Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau,
sesungguhnya aku adalah termasuk diantara orang-orang yang berbuat aniaya”
Itulah doa yang diucapkan nabi Yunus ketika berda didalam perut ikan paus,
berikut adalah makna dari doa tersebut.
"Tidak ada Tuhan selain Engkau."
Nouman Ali Khan menjelaskan dalam ceramah ini bahwa kata "ilah" memiliki
beberapa makna, yang paling jelas adalah orang yang pantas disembah. Arti lain
dari kata tersebut meliputi:
Seseorang yang Anda berpaling ketika Anda berada dalam situasi putus asa.
Seseorang yang Anda butuhkan. Dan seseorang yang sangat kamu cintai
sehingga kamu tidak akan pernah bahagia tanpa dia.
Oleh karena itu, "laa ilaha illa anta" dapat diterjemahkan sebagai: "Tidak ada
seorang pun yang layak disembah dan dipuja, tidak ada yang saya butuhkan
dalam kegelapan yang sunyi ini, dan tidak ada orang yang dapat saya tuju,
kecuali Anda."
Dengan kata lain, Anda memperbarui deklarasi iman Anda, dan pada saat yang
sama Anda mengekspresikan kebutuhan dan adorasi Anda kepada Allah.
"Maha Suci Engkau."
Ungkapan "Subhan-Allah" sebenarnya adalah pernyataan bahwa Allah tidak
memiliki cacat atau kekurangan. Dengan kata lain, itu berarti Allah itu sempurna.
Allah telah menyebabkan Nabi Yunus mendarat dalam situasi yang begitu
menyakitkan. Nabi Yunus mengakui kesalahannya kepada Allah SWT.
"Aku adalah termasuk diantara orang-orang yang berbuat Aniaya."
Ini adalah penyelesaian dari pernyataan sebelumnya. Ini adalah pengakuan atas
ketidaksempurnaan sendiri berbeda dengan kesempurnaan Allah. Itu seperti
mengatakan: "Kesalahan itu sepenuhnya milik saya sendiri. Saya melakukan
kesalahan dan inilah konsekuensinya. "Pengakuan kesalahan seseorang ini juga
merupakan permohonan tidak langsung untuk pengampunan.
Tidak heran doa ini sampai sekarang di lantunkan oleh umat muslim untuk
bertaubat melihat kisah dari Nabi Yunus.

5. Penduduk Ninawa adalah satu-satunya Kota yang diberi Teguran


Mengapa hanya kota Ninawa karena Ninawa sebelumnya tidak percaya kepada
kenabian Nabi Yunus pada saat itu.Ketika Allah mengirimkan hukuman kepada
mereka setelah itu mereka baru mencarinya dengan rasa panik, mereka percaya
karena nabi mereka telah meninggalkan mereka, mereka sudah dikutuk. Jadi,
seratus ribu lebih orang di kota itu pindah ke dataran yang luas dan mulai berdoa
kepada Allah dan menangis, mereka semua menjadi orang beriman. Allah SWT
mengubah kesalahan Nabi menjadi berkah terbesar bagi umatnya.
Jika Anda khawatir tentang kesalahan orang lain yang memengaruhi Anda,
pikirkan Nabi Yunus dan umatnya.
KISAH TELADAN NABI YAKUB A.S.

Nabi Ya’qub adalah putera dari Nabi Ishaq bin Ibrahim sedang ibunya adalah
anak saudara dari Nabi Ibrahim, bernama Rifqah binti A’zar. Ia adalah saudara kembar
dari putera Ishaq yang kedua bernama Ishu.

Antara kedua saudara kembar ini tidak terdapat suasana rukun dan damai serta
tidak ada menaruh kasih-sayang satu terhadap yang lain bahkan Ishu mendendam
dengki dan iri hati terhadap Ya’qub saudara kembarnya yang memang dimanjakan dan
lebih disayangi serta dicintai oleh ibunya. Hubungan mereka yang renggang dan tidak
akrab itu makin buruk dan tegang setelah diketahui oleh Ishu bahwa Ya’qublah yang
diajukan oleh ibunya ketika ayahnya minta kedatangan anak-anaknya untuk diberkahi
dan didoakan, sedangkan dia tidak diberitahu dan karenanya tidak mendapat
kesempatan seperti Ya’qub memperoleh berkah dan doa ayahnya, Nabi Ishaq.

Melihat sikap saudaranya yang bersikap kaku dan dingin dan mendengar kata-
kata sindirannya yang timbul dari rasa dengki dan irihati, bahkan ia selalu diancam
maka datanglah Ya’qub kepada ayahnya mengadukan sikap permusuhan itu. Ia berkata
mengeluh : ” Wahai ayahku! Tolonglah berikan fikiran kepadaku, bagaimana harus aku
menghadapi saudaraku Ishu yang membenciku mendendam dengki kepadaku dan
selalu menyindirku dengan kata-kata yang menyakitkan hatiku, sehinggakan
menjadihubungan persaudaraan kami ber dua renggang dan tegang tidak ada saling
cinta mencintai saling sayang-menyayangi. Dia marah karena ayah memberkahi dan
mendoakan aku agar aku memperolehi keturunan soleh, rezeki yang mudah dan
kehidupan yang makmur serta kemewahan . Dia menyombongkan diri dengan kedua
orang isterinya dari suku Kan’aan dan mengancam bahwa anak-anaknya dari kedua
isteri itu akan menjadi saingan berat bagi anak-anakku kelak didalam pencarian dan
penghidupan dan macam-macam ancaman lain yang mencemas dan menyesakkan
hatiku. Tolonglah ayah berikan aku fikiran bagaimana aku dapat mengatasi masalah ini
serta mengatasinya dengan cara kekeluargaan.

Berkata si ayah, Nabi Ishaq yang memang sudah merasa kesal hati melihat
hubungan kedua puteranya yang makin hari makin meruncing:” Wahai anakku, karena
usiaku yang sudah lanjut aku tidak dapat menengahi kamu berdua ubanku sudah
menutupi seluruh kepalaku, badanku sudah membongkok raut mukaku sudah kisut
berkerut dan aku sudak berada di ambang pintu perpisahan dari kamu dan
meninggalkan dunia yang fana ini. Aku khuatir bila aku sudah menutup usia, gangguan
saudaramu Ishu kepadamu akan makin meningkat dan ia secara terbuka akan
memusuhimu, berusaha mencari kecelakaan mu dan kebinasaanmu. Ia dalam
usahanya memusuhimu akan mendapat sokongan dan pertolongan dan saudara-
saudara iparnya yang berpengaruh dan berwibawa di negeri ini. Maka jalan yang terbaik
bagimu, menurut fikiranku, engkau harus pergi meninggalkan negeri ini dan berhijrah
engkau ke Fadan A’raam di daerah Irak, di mana bermukin bapa saudaramu saudara
ibumu Laban bin Batu;il. Engkau dapat mengharap dikahwinkan kepada salah seorang
puterinya dan dengan demikian menjadi kuatlah kedudukan sosialmu disegani dan
dihormati orang karena karena kedudukan mertuamu yang menonjol di mata masyarkat.
Pergilah engkau ke sana dengan iringan doa drpku semoga Allah memberkahi
perjalananmu, memberi rezeki murah dan mudah serta kehidupan yang tenang dan
tenteram.

Nasihat dan anjuran si ayah mendapat tempat dalam hati si anak. Ya’qub melihat
dalam anjuran ayahnya jalan keluar yang dikehendaki dari krisis hubungan
persaudaraan antaranya dan Ishu, apalagi dengan mengikuti saranan itu ia akan dapat
bertemu dengan bapa saudaranya dan anggota-anggota keluarganya dari pihak
ibunya .Ia segera berkemas-kemas membungkus barang-barang yang diperlukan dalam
perjalanan dan dengan hati yang terharu serta air mata yang tergenang di matanya ia
meminta kepada ayahnya dan ibunya ketika akan meninggalkan rumah.

Nabi Ya’qub Tiba di Irak

Dengan melalui jalan pasir dan Sahara yang luas dengan panas mataharinya
yang terik dan angi samumnya {panas} yang membakar kulit, Ya’qub meneruskan
perjalanan seorang diri, menuju ke Fadan A’ram dimana bapa saudaranya Laban
tinggal. Dalam perjalanan yang jauh itu , ia sesekali berhenti beristirehat bila merasa
letih dan lesu .Dan dalam salah satu tempat perhentiannya ia berhenti karena sudah sgt
letihnya tertidur dibawah teduhan sebuah batu karang yang besar .Dalam tidurnya yang
nyenyak, ia mendapat mimpi bahwa ia dikurniakan rezeki luas, penghidupan yang aman
damai, keluarga dan anak cucuc yang soleh dan bakti serta kerajaan yang besar dan
makmur. Terbangunlah Ya’qub dari tidurnya, mengusapkan matanya menoleh ke kanan
dan ke kiri dan sedarlah ia bahawa apa yang dilihatnya hanyalah sebuah mimpi namun
ia percaya bahwa mimpinya itu akan menjadi kenyataan di kemudian hari sesuia
dengan doa ayahnya yang masih tetap mendengung di telinganya. Dengan diperoleh
mimpi itu ,ia merasa segala letih yang ditimbulkan oleh perjalanannya menjadi hilang
seolah-olah ia memperolehi tanaga baru dan bertambahlah semangatnya untuk secepat
mungkin tiba di tempat yang di tuju dan menemui sanak-saudaranya dari pihak ibunya.

Tiba pada akhirnya Ya’qub di depan pintu gerbang kota Fadan A’ram setelah
berhari-hari siang dan malam menempuh perjalanan yang membosankan tiada yang
dilihat selain dari langit di atas dan pasir di bawah. Alangkah lega hatinya ketika ia mulai
melihat binatang-binatang peliharaan berkeliaran di atas ladang-ladang rumput ,burung-
burung berterbangan di udara yang cerah dan para penduduk kota berhilir mundir
mencari nafkah dan keperluan hidup masing-masing.

Sesampainya disalah satu persimpangan jalan ia berhenti sebentar bertanya


salah seorang penduduk di mana letaknya rumah saudara ibunya Laban barada. Laban
seorang kaya-raya yang kenamaan pemilik dari suatu perusahaan perternakan yang
terbesar di kota itu tidak sukar bagi seseorang untuk menemukan alamatnya. Penduduk
yang ditanyanya itu segera menunjuk ke arah seorang gadis cantik yang sedang
menggembala kambing seraya berkata kepada Ya’qub:”Kebetulan sekali, itulah dia
puterinya Laban yang akan dapat membawamu ke rumah ayahnya, ia bernama Rahil.

Dengan ahti yang berdebar, pergilah Ya’qub menghampiri yang ayu itu dan cantik
itu, lalu dengan suara yang terputus-putus seakan-akan ada sesuatu yang mengikat
lidahnya ,ia mengenalkan diri, bahwa ia adalah saudara sepupunya sendiri. Ibunya yang
bernama Rifqah adalah saudara kandung dair ayah si gadis itu. Selanjutnya ia
menerangkan kepada gadis itu bahwa ia datang ke Fadam A’raam dari Kan’aan dengan
tujuan hendak menemui Laban ,ayahnya untuk menyampaikan pesanan Ishaq, ayah
Ya’qub kepada gadis itu. Maka dengan senang hati sikap yang ramah muka yang manis
disilakan ya’qub mengikutinya berjalan menuju rumah Laban bapa saudaranya.

berpeluk-pelukanlah dengan mesranya si bapa saudara dengan anak saudara,


menandakan kegembiraan masing-masing dengan pertemuan yang tidak disangka-
sangka itu dan mengalirlah pada pipi masing-masing air mata yang dicucurkan oleh
rasa terharu dan sukcita. Maka disapkanlah oleh Laban bin Batu’il tempat dan bilik khas
untuk anak saudaranya Ya’qub yang tidak berbeda dengan tempat-tempat anak
kandungnya sendiri di mana ia dapat tinggal sesuka hatinya seperti di rumahnya sendiri.

Setelah selang beberapa waktu tinggal di rumah Laban ,bapa saudaranya


sebagai anggota keluarga disampaikan oleh Ya’qub kdp bapa saudranya pesanan Ishaq
ayahnya, agar mereka berdua berbesan dengan mengahwinkannya kepada salah
seorang dari puteri-puterinya. Pesanan tersebut di terima oleh Laban dan setuju akan
mengahwinkan Laban dengan salah seorang puterinya, dengan syarat sebagai
maskahwin, ia harus memberikan tenaga kerjanya di dalam perusahaan penternakan
bakal mentuanya selama tujuh tahun. Ya’qub menyetujuinya syarat-syarat yang
dikemukakan oleh bapa saudaranya dan bekerjalah ia sebagai seorang pengurus
perusahaan penternakan terbesar di kota Fadan A’raam itu.

Setelah mas tujuh tahun dilampaui oleh Ya’qub sebagai pekerja dalam
perusahaan penternakan Laban ,ia menagih janji bapa saudaranya yang akan
mengambilnya sebagai anak menantunya. Laban menawarkan kepada ya’qub agar
menyunting puterinya yang bernama Laiya sebagai isteri, namun anak saudaranya
menghendaki Rahil adik dari Laiya, kerana lebih cantik dan lebih ayu dari Laiya yang
ditawarkannya itu.Keinginan mana diutarakannya secara terus terang oleh Ya’qub
kepada bapa saudaranya, yang juga dari pihak bapa saudaranya memahami dan
mengerti isi hati anak saudaranya itu. Akan tetapi adat istiadat yang berlaku pada waktu
itu tidak mengizinkan seorang adik melangkahi kakaknya kahwin lebih dahulu.
karenanya sebagi jalan tengah agak tidak mengecewakan Ya’qub dan tidak pula
melanggar peraturan yang berlaku, Laban menyarankan agar anak saudaranya Ya’qub
menerima Laiya sebagai isteri pertama dan Rahil sebagai isteri kedua yang akan di
sunting kelak setelah ia menjalani mas kerja tujuh tahun di dalam perusahaan
penternakannya.

Ya’qub yang sangat hormat kepada bapa saudaranya dan merasa berhutang
budi kepadanya yang telah menerimanya di rumah sebagai keluarga, melayannya
dengan baik dan tidakdibeda-bedakan seolah-olah anak kandungnya sendiri, tidak
dapat berbuat apa-apa selain menerima cadangan bapa saudaranya itu . Perkahwinan
dilaksanakan dan kontrak untuk masa tujuh tahun kedua ditanda-tangani.
Begitu masa tujuh tahun kedua berakhir dikahwinkanlah Ya’qub dengan Rahil gadis
yang sangat dicintainya dan selalu dikenang sejak pertemuan pertamanya tatkala ia
masuk kota Fadan A’raam. Dengan demikian Nabi Ya’qub beristerikan dua wanita
bersaudara, kakak dan adik, hal mana menurut syariat dan peraturan yang berlaku pada
waktu tidak terlarang akan tetapi oleh syariat Muhammad s.a.w. hal semacam itu
diharamkan.

Laban memberi hadiah kepada kedua puterinya iaitu kedua isteri ya’qub seorang
hamba sahaya untuk menjadi pembantu rumahtangga mereka. Dan dari kedua isterinya
serta kedua hamba sahayanya itu Ya’qub dikurniai dua belas anak, di antaraya Yusuf
dan Binyamin dari ibu Rahil sedang yang lain dari Laiya.

Kisah Nabi Ya’qub Di Dalam Al-Quran

Kisah Nabi Ya’qub tidak terdapat dalam Al-Quran secara tersendiri, namun
disebut-sebut nama Ya’qub dalam hubungannya dengan Ibrahim, Yusuf dan lain-lain
nabi. Bahn kisah ini adalah bersumberkan dari kitab-kitab tafsir dan buku-buku sejarah.
KISAH TELADAN NABI YAKUB A.S.

Nabi Zakaria, ayahnya Nabi Yahya sedar dan mengetahui bahawa anggota-

anggota keluarganya, saudara-saudaranya, sepupu-sepupunya dan anak-anak

saudaranya adalah orang-orang jahat Bani Israil yang tidak segan-segan melanggar

hukum-hukum agama dan berbuat maksiat, disebabkan iman dan rasa keagamaan

mereka belum meresap betul didalam hati mereka, sehingga dengan mudah mereka

tergoda dan terjerumus ke dalam lembah kemungkaran dan kemaksiatan. Ia khuatir bila

ajalnya tiba dan meninggalkan mereka tanpa seorang waris yang dapat melanjutkan

pimpinannya atas kaumnya, bahawa mereka akan makin rusak dan makin berani

melakukan kejahatan dan kemaksiatan bahkan ada kemungkinan mereka mengadakan

perubahan-perubahan di dalam kitab suci Taurat dan menyalah-gunakan hukum-hukum

agama.

Kekhuatiran itu selalu mengganggu fikiran Zakaria disamping rasa sedih hatinya

bahawa ia sejak kahwin hingga mencapai usia sembilan puluh tahun, Tuhan belum

mengurniakannya dengan seorang anak yang ia idam-idamkan untuk menjadi

penggantinya memimpin dan mengimami Bani Isra’il. Ia agak terhibur dari rasa sedih

dan kekhuatirannya semasa ia bertugas memelihara dan mengawasi Maryam yang

dapat dianggap sebagai anak kandungnya sendiri. Akan tetapi rasa sedihnya dan

keinginanya yang kuat untuk memperolhi keturunan tergugah kembali ketika ia

menyaksikan mukjizat hidangan makanan dimihrabnya Maryam. Ia berfikir didalam

hatinya bahawa tiada sesuatu yang mustahil di dalam kekuasaan Allah. Allah yang telah

memberi rezeki kepada Maryam dalam keadaan seorang diri tidak berdaya dan

berusaha, Dia pula berkuasa memberinya keturunan bila Dia kehendaki walaupun

usianya sudah lanjut dan rambutnya sudah penuh uban.

Pada suatu malam yang sudah larut duduklah Zakaria di mihramnya

menghiningkan cipta memusatkan fikiran kepada kebesaran Allah seraya bermunajat

dan berdoa dengan khusyuk dan keyakinan yang bulat. Dengan suara yang lemah
lembut berucaplah ia dalam doanya: “Ya Tuhanku berikanlah aku seorang putera yang

akan mewarisiku dan mewarisi sebahagian dari keluarga Ya’qub, yang akan

meneruskan pimpinan dan tuntunanku kepada Bani Isra’il. Aku khuatir bahawa

sepeninggalanku nanti anggota-anggota keluargaku akan rusak kembali aqidah dan

imannya bila aku tinggalkan mati tanpa seorang pemimpin yang akan menggantikan

aku. Ya Tuhanku, tulangku telah menjadi lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban

sedang isteriku adalah seorang perempuan yang mandul namun kekuasaan-Mu adalah

diatas segala kekuasaan dan aku tidak jemu-jemunya berdoa kepadamu memohon

rahmat-Mu mengurniai kau seorang putera yang soleh yang engkau redhai.”

Allah berfirman memperkenankan permohonan Zakaria: “Hai Zakaria Kami

memberi khabar gembira kepadamu, kamu akan memperoleh seorang putera bernama

Yahya yang soleh yang membenarkan kitab-kitab Allah menjadi pemimpin yang diikuti

bertahan diri dari hawa nafsu dan godaan syaitan serta akan menjadi seorang nabi.”

Berkata Zakaria: “Ya Tuhanku bagaimana aku akan memperolehi anak sedangkan isteri

adalah seorang perempuan yang mandul dan aku sendiri sudah lanjut usianya.”

Allah menjawab dengan firman-Nya: “Demikian itu adalah suatu hal yang mudah

bagi-Ku. Tidakkah aku telah ciptakan engkau padahal engkau di waktu itu belum ada

sama sekali?”

Berkata Zakaria: “Ya Tuhanku, berilah aku akan suatu tanda bahawa isteri aku

telah mengandung.” Allah berfirman: “Tandanya bagimu bahawa engkau tidak dapat

berkata-kata dengan manusia selama tiga hari berturut-turut kecuali dengan isyarat.

Dan sebutlah nama-Ku sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah diwaktu petang dan

pagi hari.”

Nabi Yahya bin Zakaria a.s. tidak banyak dikisahkan oleh Al-Quran kecuali

bahawa ia diberi ilmu dan hikmah selagi ia masih kanak-kanak dan bahawa ia seorang

putera yang berbakti kepada kedua ora ng tuanya dan bukanlah orang yang sombong

durhaka. Ia terkenal cerdik pandai, berfikiran tajam sejak ia berusia muda, sangat tekun

beribadah yang dilakukan siang dan malam sehingga berpengaruh kepada kesihatan

badannya dan menjadikannya kurus kering, wajahnya pucat dan matanya cekung.
Ia dikenal oleh kaumnya sebagai orang alim menguasai soal-soal keagamaan,

hafal kitab Taurat, sehingga ia menjadi tempat bertanya tentang hukum-hukum agama.

Ia memiliki keberanian dalam mengambil sesuatu keputusan, tidak takut dicerca orang

dan tidak pula menghiraukan ancaman pihak penguasa dalam usahanya menegakkan

kebenaran dan melawan kebathilan.

Ia selalu menganjurkan orang-orang yang telah berdosa agar bertaubat dari

dosanya. Dan sebagai tanda taubatnya mereka dipermandikan { dibaptiskan } di sungai

Jordan, kebiasaan mana hingga kini berlaku di kalangan orang-orang Kristian dan

kerana Nabi Yahya adalah orang pertama yang mengadakan upacara itu, maka ia

dijuluki “Yahya Pembaptis”.

Dikisahkan bahawa Hirodus Penguasa Palestin pada waktu itu mencintai anak

saudaranya sendiri bernama Hirodia, seorang gadis yang cantik, ayu, bertubuh lampai

dan ramping dan berhasrat ingin mengahwininya. Sang gadis berserta ibunya dan

seluruh anggota keluarga menyentujui rencan perkahwinan itu, namun Nabi Yahya

menentangnya dan mengeluarkan fakwa bahawa perkahwinan itu tidak boleh

dilaksanakan kerana bertentangan dengan syariat Musa yang mengharamkan seorang

mengahwini anak saudaranya sendiri.

Berita rencana perkahwinan Hirodus dan Hirodia serta fatwa Nabi Yahya yang

melarangnya tersiar di seluruh pelosok kota dan menjadi pembicaraan orang di segala

tempat di mana orang berkumpul. Herodia si gadis cantik calon isteri itu merasa sedih

bercampur marah terhadap Nabi Yahya yang telah mengeluarkan fatwa mengharamkan

perkahwinannya dengan bapa saudaranya sendiri, fatwa mana telah membawa reaksi

dan pendapat dikalangan masyarakat yang luas. Ia khuatir bahawa bapa saudaranya

Herodus calon suami dapat terpengaruh oleh fatwa Nabi Yahya itu dan terpaksa

membatalkan perkahwinan yang sudah dinanti-nanti dan diidam-idamkan, bahkan

bahkan sudah menyiapkan segala sesuatu berupa pakaian mahupun peralatan yang

perlu untuk pesta perkahwinan yang telah disepakati itu.

Menghadapi fatwa Nabi Yahya dan reaksi masyarakat itu, Herodia tidak tinggal

diam. Ia berusaha dengan bersenjatakan kecantikkan dan parasnya yang ayu itu
mempengaruhi bapa saudaranya calon suaminya agar rencana perkahwinan

dilaksanakan menurut rencana. Dengan merias diri dan berpakaian yang merangsang,

ia pergi mengunjungi bapa saudaranya Herodus yang sedang dilanda mabuk asmara.

Bertanya Herodus kepada anak saudaranya calon isterinya yang nampak lebih cantik

daripada biasa : “Hai manisku, apakah yang dapat aku berbuat untukmu. Katakanlah

aku akan patuhi segala permintaanmu, kedatanganmu kemari pada saat ini tentu

didorong oleh sesuatu hajat yang mendesak yang ingin engkau sampaikan kepadaku.

Sampaikanlah kepadaku tanpa ragu-ragu, hai sayangku, aku sedia melayani segala

keperluan dan keinginanmu.”

Herodia menjawab: “Bila Tuan Raja berkenan, maka aku hanya mempunyai satu

permintaan yang mendorongku datang mengunjungi Tuanku pada saat ini.

Permintaanku yang tunggal itu ialah kepala Yahya bin Zakaria orang yang telah

mengacau rencana kita dan mencemarkan nama baik Tuan Raja dan namaku

sekeluarga di segala tempat dan penjuru. Supaya dia dipenggal kepalanya. Alangkah

puasnya hatiku dan besarnya terima kasihku, bila Tuanku berkenan meluluskan

permintaanku ini”.

Herodus yang sudah tergila-gila dan tertawan hatinya oleh kecantikan dan

keelokan Herodia tidak berkulik menghadapi permintaan calon isterinya itu dan tidak

dapat berbuat selain tunduk kepada kehendaknya dengan mengabaikan suara hati

nuraninya dan panggilan akal sihatnya. Demikianlah maka tiada berapa lama dibawalah

kepala Yahya bin Zakaria berlumuran darah dan diletakkannya di depan kesayangannya

Herodia yang tersenyum tanda gembira dan puas hati bahawa hasratnya membalas

dendam terhadap Yahya telah terpenuhi dan rintangan utama yang akan menghalangi

rencana perkahwinannta telah tersingkirkan, walaupun perbuatannya itu menurunkan

laknat Tuhan atas dirinya, diri rajanya dan Bani Isra’il seluruhnya.

Cerita tentang Zakaria dan Yahya terurai di atas dikisahkan oleh Al-Quran, surah

Maryam ayat 2 sehingga ayat 15, surah Ali Imran ayat 38 senhingga ayat 41 dan surah

Al-Anbiya’ ayat 89 sehingga ayat 90.


KISAH KETELADANAN NABI ISA A.S.

Nabi Isa AS adalah seorang nabi dan rasul yang tergolong dalam ulul azmi
(rasul yang punya kedudukan tinggi) bersama dengan nabi Muhammad SAW,
Ibrahim AS, Musa AS, dan Nuh AS. Nabi Isa AS diperintahkan Allah SWT untuk
berdakwah kepada kaum Yahudi di sekitara Palestina. Kisah Nabi Isa AS
merupakan salah satu kisah yang penuh dengan keajaiban dan mukjizat yang
tentu sulit diterima oleh akal sehat manusia, sehingga tidak heran banyak orang
yang tertipu dan salah mengerti dengan kisah nabi Isa AS.

Masa dimana Maryam mengandung nabi Isa AS

Pada jaman dulu, Maryam merupakan seorang gadis perawan yang


menghabiskan hari-harinya di sebuah mihrab khusus untuk dirinya. Beliau
memang mendedikasikan hidupnya untuk menjaga tempat ibadahnya sesuai
dengan permintaan orang tuanya. Namun pada suatu ketika, datanglah malaikat
Jibril memberikan kabar kepada Maryam bahwa dia akan melahirkan seorang
anak tanpa ayah.

Pada saat itu, malaikat Jibril mendatangi Maryam pada malam hari dan
melemparkan udara ke jasad Maryam dan beliau kemudian mengandung
seorang anak tanpa mengalami pernikahan sebelumnya. Maryam mengandung
nabi Isa dalam keadaan perawan, dan beliau mengandung bayinya tanpa
merasakan beban berat serta perutnya tidak membuncit seperti wanita hamil
pada umumnya.

Masa kelahiran nabi Isa AS

Maryam melahirkan nabi Isa AS di bawah pohon kurma sesuai dengan


perintah Allah SWT, pada saat melahirkan bayinya, Maryam merasakan
kebahagiaan, ketakutan, dan berbagai perasaan lain yang berkecamuk dalam
dirinya. Namun bayi nabi Isa AS yang masih kecil sudah menampakan
mukjizatnya, beliau bisa berbicara kepada ibunya dan menenangkannya serta
menyuruh ibunya berpuasa tidak bicara kepada kaum Yahudi yang akan
ditemuinya.

Saat Maryam berjalan membawa bayinya dan melewati pasar, banyak


orang Yahudi yang melihat dan kemudian bertanya perihal anak yang dibawanya
itu. Kemudian mereka menuduh yang tidak-tidak kepada Maryam karena
sebelumnya mereka mengetahui bahwa Maryam adalah seorang gadis perawan
yang belum menikah, namun saat ini mereka mendapati Maryam membawa
seorang bayi.

Maryam tidak menjawab pertanyaan mereka karena sedang berpuasa


tidak bicara, dan secara ajaib, bayi itu kemudian menjawab pertanyaan-
pertanyaan dari kaum Yahudi yang menuduh Maryam. Nabi Isa AS yang masih
bayi menjawab pertanyaan kaum yahudi dengan memperkenalkan dirinya bahwa
dia adalah utusan Allah SWT yang diberikan al-kitab (Injil), beliau juga akan
menjadi pemimpin umat dan penyelamat kaumnya.

Berita itu tersebar luas dan sampai ke kerajaan Romawi yang saat itu
menguasai Palestina, kemudian sang raja ketakutan jika bayi itu akan menjadi
kehancuran kerajaannya dan memerintahkan tentaranya untuk membunuh ibu
dan bayi itu. Namun sebelumnya malaikat Jibril sudah menyuruh Maryam
membawa bayinya menuju ke Mesir agar bisa aman dari buruan raja.

Masa dakwah nabi Isa AS

Setelah dewasa, nabi Isa AS bersama ibunya kembali ke Palestina dan


nabi Isa AS kemudian diperintahkan oleh Allah SWT untuk berdakwah kepada
kaum Yahudi, karena pada saat itu kaum Yahudi membunuh nabi Yahya AS dan
nabi Zakaria AS. Nabi Isa AS menerima perintah Allah SWT untuk berdakwah
dan menuntun kaumnya ke jalan yang benar.

Namun penentangan dari kaum yahudi sangat keras, mereka selalu


menentang setiap ajaran yang diberikan oleh nabi Isa AS. Hal ini cukup
menyulitkan nabi Isa AS dalam memberikan dakwah kepada kaumnya, karena
penentangan yang terus menerus mereka lakukan.

Penangkapan dan penyaliban nabi Isa AS

Kaum Yahudi bersekongkol dengan kerajaan Romawi untuk menyingkirkan


nabi Isa AS karena dakwahnya dianggap berbahaya bagi kelangsungan mereka,
akhirnya mereka menangkap nabi Isa AS dan menyiksanya sebelum akhirnya
disalib.

Sebenarnya Allah SWT telah menyelamatkan nabi Isa AS terlebih dahulu


ketika nabi Isa AS kemudian diangkat ke langit oleh Allah SWT dan digantikan
dengan salah seorang lain yang memiliki perawakan mirip dengan nabi Isa AS.
Jadi, dalam ajaran agama Islam kita meyakini bahwa nabi Isa AS masih hidup di
langit dan yang disalib bukanlah nabi Isa AS.

Beberapa mukjizat yang diberikan Allah SWT kepada nabi Isa as


diantaranya adalah :

1. Nabi Isa AS lahir tanpa seorang ayah, dikandung oleh Maryam yang masih
perawan, ini adalah mukjizat awal nabi Isa AS bersama ibunya

2. Nabi Isa AS bisa berbicara sesaat setelah beliau lahir ke dunia, beliau juga
menjawab pertanyaan orang Yahudi yang menuduh Maryam telah berzina

3. Nabi Isa AS diberikan bantuan ruhul kudus (malaikat Jibril) untuk


membantunya dalam berdakwah

4. Nabi Isa AS diberikan wahyu berupa kitab Injil yang merupakan kitab suci
dari Allah SWT

5. Nabi Isa AS dapat menghidupkan orang yang telah mati dengan izin Allah
SWT

6. Nabi Isa AS dapat membuat burung dari tanah liat dan menghidupkannya
dengan izin Allah SWT

7. Nabi Isa dapat menyembuhkan penyakit seperti buta dan lepra atas izin
Allah SWT

8. Nabi Isa AS berdoa dan Allah SWT menurunkan hidangan dari langit

Nabi Isa AS akan turun ke bumi membunuh Dajjal


Kelak nabi Isa AS akan turun ke bumi, beliau akan turun di sebuah menara
di Damaskus, dan membantu umat muslim untuk melawan Dajjal dan
membunuhnya. Nabi Isa AS juga akan memimpin umat Islam dan memberikan
kesejahteraan setelah sebelumnya melawan yajuj majuj yang sangat liar.

Kedatangan nabi Isa AS ke bumi merupakan salah satu tanda akan


datangnya hari kiamat yang semakin dekat, kedatangan beliau sebagai
penyelamat umat muslim dan mengembalikan kebenaran yang hakiki serta
merupakan tanda bahwa akhir telah dekat dan kiamat tinggal menunggu waktu
saja.

Banyak sekali keteladanan nabi Isa AS yang bisa kita pelajari, nabi Isa AS
mengajarkan Islam dengan rasa cinta tanpa menentang ajaran nabi Musa AS
sebelumnya. Nabi Isa AS hanya menyempurnakan dan menghapus ajaran-ajaran
yang sudah dirubah oleh orang-orang yahudi sebelumnya.
Sejarah Kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis Hingga Wafatnya

Mulai dari awal

oleh ahmad_rumi59 Ikuti


Bagikan
• Bagikan melalui email
• Laporkan cerita
Kirim
Send to Friend
Bagikan
• Bagikan melalui email
• Laporkan cerita
Mendengar cerita burung hud-hud, Nabi Sulaiman kurang percaya. Untuk menyatakan kebenaran tersebut
Nabi Sulaiman memerintahkan kepada burung hud-hud untuk mengirimkan surat kepada ratu di negri tersebut. Negri
itu bernama negri Saba yang dipimpin oleh ratu Balqis.

Kemudian burung hud-hud kembali ke negri Saba untuk menyampaikan surat. Surat tersebut sengaja
dijatuhkan tepat mengenai kepala Balqis yang sedang tidur.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi,
hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ratu Balqis terbangun dan membaca surat tersebut. Bunyi dari surat tersebut adalah Surat ini dari Sulaiman
dan sesungguhnya suratnya berbunyi, “Dengan nama Alloh yang maha pemurah lagi maha penyayang.

Janganlah kalian sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang yang berserah diri.” (QS. An-
Naml: 30-31). Begitulah pembukaan dari surat tersebut.

Dalam surat tersebut Nabi Sulaiman juga mengajak agar tidak menyembah matahari dan berserah diri
kepada Alloh. Kemudian Ratu Balqis mengadakan perkumpulan dengan para mentrinya untuk membahas masalah
ungkapan Nabi Sulaiman tersebut.
Hasil perkumpulan tersebut akhirnya Ratu Balqis bersepakat untuk menyiapkan panglima pilihan untuk
mengawalnya ke kerajaan Nabi Sulaiman. Mendengar kabar tersebut burung hud-hud kembali ke Nabi Sulaiman dan
menceritakan bahwa akan datang panglima perang dan Ratu Balqis ke kerajaan.

Mendengar cerita burung hud-hud, maka Nabi Sulaiman mengutus kepada para prajuritnya dari semua
golongan baik dari manusia, jin maupun binatang. Nabi Sulaiman mengutus untuk memindahkan kerajaan Balqis ke
hadapan Nabi Sulaiman.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi,
hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya para jin memindahkan kerajaan Balqis tepat di hadapan Nabi Sulaiman ketika itu juga. Nabi
Sulaiman pun bersujud atas kekuasaan Alloh.

Setibanya Ratu balqis di kerajaan Nabi Sulaiman, Balqispun terkagum-kagum akan kemegahan dan
keindahan istana Sulaiman. Kemudian Nabi Sulaiman mengajak Ratu Balqis untuk mengelilingi istana. Pada waktu
itulah Nabi Sulaiman mengajak Ratu Balqis dan para pengikutnya untuk beriman kepada Alloh.

Ratu Balqis seketika membaca Syahadat dan memeluk agama islam beserta pengikutnya. Untuk
menyempurnakan keimanan, Ratu Balqis akhirnya dinikahi oleh Nabi Sulaiman dan kerajaannya disatukan antara
Kerajaan Saba dan Kerajaan Sulaiman.

Nabi Sulaiman dan Malaikat Maut


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi,
hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pada suatu hari, Nabi Sulaiman mengadakan jamuan makan kepada para tamu kenegaraan. Di tengah-
tengah riuhnya makan malam, datanglah seorang pemuda yang tak dikenal secara tiba-tiba. Pemuda tersebut
memandangi semua tamu satu persatu dengan tatapan yang tajam dan menggetarkan hati bagi yang dipandanginya.

Setelah memandangi satu persatu, pandangan pemuda tersebut berakhir kepada si fulan dengan lama, si
fulan pun bergetar dan merinding. Kemudian pemuda misterius tersebut pergi entah kemana. Tak ada seorangpun
yang mengetahui arah kepergiannya.

Setelah suasana tenang, maka si fulan menanyakan hal tersebut kepada Nabi Sulaiman,”Waha Nabi
Sulaiman siapakah pemuda tersebut?” Nabi Sulaiman menjawab,”Pemuda itu adalah malaikat maut yang akan
mencabut nyawa salah seorang yang ada di sini.”

Kemudian si fulan mengira bahwa yang akan dicabut nyawanya adalah dia. Si fulan memohon kepada Nabi
Sulaiman agar memindahkan dirinya dari tempat jamuan tersebut. Nabi Sulaiman mengutus kepada angin untuk
memindahkan si fulan ke negri india.

Setelah kepergian si fulan dari tempat tersebut, pemuda datang ke tempat jamuan dan menanyakan kepada
Nabi Sulaiman, “Kemana perginya si fulan?” Nabi Sulaiman menceritakan yang sebenarnya dan memberi tahu
bahwa si fulan berada di india bersamaan dengan hembusan angin kencang.

Kemudian Nabi Sulaiman bertanya kepada malaikat maut yang menjelma sebagai pemuda tersebut, “Ada
apa dengan si fulan?”. Pemuda tersebut menjawabnya, “Sesungguhnya Alloh telah menggariskan kematian si fulan
saat ini juga di India.” Maka pemuda tersebut segera menjalankan perintah Alloh untuk mencabut nyawa si fulan di
India.

Nabi Sulaiman Wafat

Suatu ketika Nabi Sulaiman memantau para jin yang sedang bekerja. Ia terus memantau para jin dalam
bekerja. Jin-jin yang bekerja pun tidak berani menolehkan pandangannya ke arah Nabi Sulaiman. Saat itu malaikat
maut menghampiri Nabi Sulaiman dan mencabut nyawanya.

Nabi Sulaiman wafat dalam keadan berdiri disangga oleh tongkatnya sehingga para jin yang bekerja tidak
mengetahui bahwa Nabi Sulaiman telah wafat.

Alloh memerintahkan kepada rayap agar memakan tongkat Nabi Sulaiman. Setelah berhari-hari tongkat
Sulaiman habis dimakan rayap, kemudian Nabi Sulaiman tersungkur ke tanah. Para jin yang bekerja menghentikan
pekerjaannya dan menghampiri Nabi Sulaiman.
Kematian Nabi Sulaiman banyak tanda-tanda keajaiban. Hal ini karena kekuasaan Alloh. Dalam kejadian
tersebut menandakan bahwa makhluk ghoib tidak mengetahui hal yang ghoib. Yang mengetahui hanyalah Alloh.

Demikianlah kisah perjalanan hidup Nabi Sulaiman yang dilimpahkan nikmat yang banyak, akan tetapi tetap
taat kepada Alloh. Banyak kejadian-kejadian yang dapat dijadikan pelajaran ketika meninggalnya Nabi Sulaiman. Hal
ini terdapat dalam surat Saba’ ayat 14.

Anda mungkin juga menyukai