Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh
manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologi maupun
psikologis. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar
manusia antara lain:
1) Penyakit yaitu keadaan sakit maka beberapa fungsi organ tubuh
memerlukan pemenuhan kebutuhan lebih besar dari biasanya.
2) Hubungan keluarga; Hubungan keluarga yang baik dapat
meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar karena adanya saling
percaya.
3) Konsep diri, terutama konsep diri yang positif memberikan makna dan
keutuhan bagi seseorang. Konsep diri yang sehat memberikan perasaan
yang positif terhadap diri. Orang yang merasa positif tentang dirinya
akan mudah berubah, mudah mengenali kebutuhan dan
mengembangkan cara hidup yang sehat sehingga lebih mudah
memenuhi kebutuhan dasarnya.
4) Tahap Perkembangan; Setiap tahap perkembangan, manusia
mempunyai kebutuhan yang berbeda, baik kebutuhan biologis,
psikologis, sosial, maupun spiritual.
Ada beberapa ahli yang menyebutkan tentang kebutuhan dasar
diantaranya menuru A. Maslow dan Virginia Henderson. Menurut
Maslow kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki,
mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang
paling tinggi (aktualisasi diri). Hierarchy of needs (hirarki kebutuhan)
dari Maslow menyatakan bahwa manusia memiliki 5 macam
kebutuhan yaitu physiological needs (kebutuhan fisiologis), safety and
security needs (kebutuhan akan rasa aman), love and belonging needs
(kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki), esteem needs
(kebutuhan akan harga diri), dan self-actualization (kebutuhan akan

1
aktualisasi diri).
Virginia Henderson mengungkapkan bahwa kesehatan berkaitan
demgan kemampuan pasien untuk memenuhi 14 komponen kebutuhan
dasar hidup untuk memandirikan pasien. Adapun 14 komponen
kebutuhan dasar hidup tersebut meliputi :
1. Bernafas dengan normal
2. Makan dan minum cukup.
3. Pembuangan eliminassi tubuh.
4. Bergerak dan mempertahankan posisi yang nyaman.
5. Tidur dan istirahat.
6. Memilih pakaian pantas, berpakaian dan menanggalkan pakaian.
7. Mempertahankan suhu tubuh dalam kondisi normal dengan
memodifikasi Lingkungan.
8. Menjaga kebersihan tubuh dan memelihara kesehatan dan
melindungi kulit
9. Menghindari bahaya dilingkungannya dan menghindari cedera
yang lain.
10. Komunikasi dengan orang lain dalam pernyataan emosi,
kebutuhan, ketakutan dan pendapat.
11. Beribadah menurut kepercayaan seseorang.
12. Bekerja sedemikian rupa sehingga ada rasa pemenuhan akan
kebutuhan.
13. Kebutuhan bermain dan rekreasi
14. Belajar, menemukan atau mencukupi keingintahuan akan
pertumbuhan dan kesehatan yang normal dan dapat menggunakan
fasilitas kesehatan yang tersedia

2
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan keamanan dan keselamatan?


2. Sebutkan Klasifikasi kebutuhan keselamatan dan keamanan?
3. Sebutkan lingkup kebutuhan keamanan atau keselamatan?
4. Bagaimana cara meningkatkan keamanan?
5. Sebutkan faktor apa saja yang memengaruhi keamanan dan
keselamatan?
6. Sebutkan konsep askep kebutuhan keamanan dan keselamatan?

C. Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui hal yang
berhubungan dengan konsep pemenuhan kebutuhan rasa aman dan
nyaman. Serta untuk memenuhi salah satu tugas sgd mata kuliah
keperawatan dasar.

D. Manfaat
1. Dapat mengetahui dan memahami pengertian keamanan dan
keselamatan
2. Dapat mengetahui dan memahami klasifikasi kebutuhan keselamatan
atau keamanan
3. Dapat mengetahui dan memahami lingkup kebutuhan keamanan atau
keselamatan
4. Dapat mengetahui dan memahami cara meningkatkan keamanan
5. Dapat mengetahui dan memahami faktor yang mempengaruhi
keamanan dan keselamatan
6. Dapat mengetahui dan memahami konsep askep pemenuhan
kebutuhan keamanan dan keselamatan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keamanan dan Keselamatan


Keamanan adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis atau
bisa juga keadaan aman dan tentram (Potter& Perry, 2006).
Perubahan kenyamanan adalah keadaan dimana individu mengalami sensasi
yang tidak menyenangkan dan berespons terhadap suatu rangsangan yang
berbahaya (Carpenito, Linda Jual, 2000).
Kebutuhan akan keselamatan atau keamanan adalah kebutuhan untuk
melindungi diri dari bahaya fisik. Ancaman terhadap keselamatan seseorang
dapat dikategorikan sebagai ancaman mekanis,, kimiawi, retmal dan
bakteriologis. Kebutuhan akan keaman terkait dengan konteks fisiologis dan
hubungan interpersonal. Keamanan fisiologis berkaitan dengan sesuatu yang
mengancam tubuh dan kehidupan seseorang. Ancaman itu bisa nyata atau
hanya imajinasi (mis, penyakit, nyeri, cemas, dan sebaginya). Dalam
konteks hubungan interpersonal bergantung pada banyak faktor, seperti
kemampuan berkomunikasi, kemampuan mengontrol masalah, kemampuan
memahami, tingkah laku yang konsisten dengan orang lain, serta
kemampuan memahami orang-orang di sekitarnya dan lingkungannya.
Ketidaktahuan akan sesuatu kadang membuat perasaan cemas dan tidak
aman. (Asmadi, 2005)
Kenyamanan mesti dipandang secara holistik yang mencakup empat aspek
yaitu:
a. Fisik, berhubungan dengan sensasi tubuh.
b. Sosial, berhubungan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan
sosial.
c. Psikospiritual, berhubungan dengan kewaspadaan internal dalam diri
sendiri yang meliputi harga diri, seksualitas, dan makna kehidupan).
d. Lingkungan, berhubungan dengan latar belakang pengalaman
eksternal manusia seperti cahaya, bunyi, temperatur, warna, dan
unsur alamiah lainnya.

4
Meningkatkan kebutuhan rasa nyaman diartikan perawat telah
memberikan kekuatan, harapan, hiburan, dukungan, dorongan, dan
bantuan. Secara umum dalam aplikasinya pemenuhan kebutuhan rasa
nyaman adalah kebutuhan rasa nyaman bebas dari rasa nyeri, dan
hipo/hipertermia. Hal ini disebabkan karena kondisi nyeri dan
hipo/hipertermia merupakan kondisi yang mempengaruhi perasaan tidak
nyaman pasien yang ditunjukan dengan timbulnya gejala dan tanda pada
pasien.

B. Klasifikasi kebutuhan Keselamatan dan Keamanan


1. Keselamatan Fisik
Mempertahankan keselamatan fisik melibatkan keadaan
mengurangi atau mengelurkan ancaman pada tubuh atau kehidupan.
Ancaman tersebut mungkin penyakit, kecelakaan,bahaya,atau pemajanan
pada lingkungan. Pada saat sakit, seorang klien mungkin rentan terhadap
komplikasi seperti infiksi, olehkarena itu bergantung padaprofesional
dalam sistempelayann kesehatan untuk perlindungan.
Memenuhi kebutuhan keselamatan fisik kadang mengambil
prioritas lebih dahulu di atas pemenuhankebutuhan fisiologis..
Misalnya,seorang perawat mungkin perlu melindungiklien disointasi dari
kemungkinan jatuh dari tempat tidur sebelum memberikan perawatan
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. (Potter&Perry, 2005).

2. Keselamatan Psikologis
Untuk selamat dan aman secara psikologi, seorang manusia harus
memahami apa yang diharapkan dari orang lain, termasuk anggota
keluarga dan profesionl pemberi perawatan kesehatan. Seseorang harus
mengethuai apa yang diharapkan dari prosedur, pengalaman yang baru,
dan hal-hal yang dijumpai dalam lingkungan. Setiap orang merasakan
beberapa ancaman keselamatan psikologis pada pengalaman yang baru
dan yang tidak dikenal. (Potter&Perry,2005).

5
Orang dewasa yang sehat secara umum mampu memenuhi
kebutuhan keselamatan fisik dan psikologis merekat tanpa bantuan dari
profsional pemberi perawatan kesehatan.Bagaimanapun,orang yang sakit
atau acat lebih renta untukterncam kesejahteraan fisik dan
emosinya,sehingga intervensi yang dilakukan perawat adalah untuk
membantu melindungi mereka dari bahaya. (Potter&Perry, 2005).

C. Lingkup Kebutuhan Keamanan atau Keselamatan


Lingkungan Klien mencakup semua faktor fisik dan psikososial yang
mempengaruhi atau berakibat terhadap kehidupan dan kelangsungan hidup
klien. (Potter&Perry,2005).
1. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologis yang terdiri dari kebutuhan terhadap oksigen,
kelembaban yang optimum, nutrisi, dan suhu yang optimum akan
mempengauhi kemampuan seseorang.
2. Oksigen
Bahaya umum yang ditemukan dirumah adalah sistem pemanasan yang
tidak berfungsi dengan baik dan pembakaran yang tidak mempunyai
sistem pembuangan akan menyebabkan penumpukan karbondioksida.
3. Kelembaban
Kelembaban akan mempengaruhi kesehatan dan keamanan klien, jika
kelembaban relatifnya tinggi maka kelembaban kulit akan terevaporasi
dengan lambat
4. Nutrisi
Makanan yang tidak disimpan atau disiapkan dengan tepat atau benda
yang dapat menyebabkan kondisi kondisi yang tidak bersih akan
meningkatkan resiko infeksi dan keracunan makanan.

6
D. Cara Meningkatkan Keamanan
1. Mengkaji tingkat kemampuan pasien untuk melindungi diri
2. Menjaga keselamatan pasien yang gelisah
3. Mengunci roda kereta dorong saat berhenti
4. Penghalang sisi tempat tidur
5. Bel yg mudah dijangkau
6. Meja yang mudah dijangkau
7. Kereta dorong ada penghalangnya
8. Kebersihan lantai
9. Prosedur tindakan.

E. Faktor yang Memengaruhi Keamanan dan Keselamatan]


1. Emosi
Kecemasan, depresi, dan marah akan mudah terjadi dan mempengaruhi
keamanan dan kenyamanan
2. Status Mobilisasi
Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot, dan kesadaran
menurun memudahkan terjadinya resiko injury
3. Gangguan Persepsi Sensory
Mempengaruhi adaptasi terhadaprangsangan yang berbahayaseperti
gangguan penciuman dan penglihatan
4. Keadaan Imunitas
Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang sehingga
mudah terserang penyakit
5. Tingkat Kesadaran
Pada pasien koma, respon akan enurun terhadap rangsangan, paralisis,
disorientasi, dan kurang tidur.
6. Informasi atau Komunikasi
Gangguan komunikasi seperti aphasia atau tidak dapat membaca dapat
menimbulkan kecelakaan.

7
7. Gangguan Tingkat Pengetahuan
Kesadaran akan terjadi gangguan keselamatan dan keamanan dapat
diprediksi sebelumnya.
8. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional
Antibiotik dapat menimbulkan resisten dan anafilaktik syok
9. Status nutrisi
Keadaan kurang nutrisi dapat menimbulkan kelemahan dan mudah
menimbulkan penyakit, demikian sebaliknya dapat beresiko terhadap
penyakit tertentu.
10. Usia
Pembedaan perkembangan yang ditemukan diantara kelompok usia
anak-anak dan lansia mempengaruhi reaksi terhadap nyeri
11. Jenis Kelamin
Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam
merespon nyeri dan tingkat kenyamanannya.
12. Kebudayaan
Keyakinan dan nilai-nilai kebudayaan mempengaruhi cara individu
mengatasi nyeri dan tingkat kenyaman yang mereka punyai.

F. Konsep Askep kebutuhan Keamanan dan Keselamatan


1. Pengkajian
Faktor – faktor yang berhubungan dengan system sensori komuniksi
pasien seperti adanya perubahan perilaku perilaku pasien karena
gangguan sensori komunikasi:
a. Halusinasi
b. gangguan proses piker
c. kelesuan
d. Ilusi
e. kebosanan dan tidak bergairah
f. perasaan terasing
g. kurangnya konsentrasi
h. kurangnya koordinasi dan keimbangan .

8
Faktor resiko yang berhubungan dengan keadaan klien:
a. kesadaran menurun
b. kelemahan fisik
c. imobilisasi
d. pengunaan alat bantu

2. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi


Resiko injuri
Definisi: kondisi dimana pasien berisiko mengalami injuri akibat
hubungannya dengan kondisi lingkungan, adaptasi, dan sumber-sumber
yang mengancam.kemungkinan berhubungan dengan:
a. Kurangnya informasi tentang keamanan
b. kelemahan
c. gangguan kesadaran
d. kurangnya koordinasi otot
e. epilepsy
f. episode kejang
g. vertigo
h. gangguan persepsi
Kemungkinan data yang ditemukperlukaan dan injuri
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada:
a. AIDS:
b. demensia;
c. pengobatan barbiturate, halosinogen, dan benzodiazepine;
d. epilepsy;
e. penyakit pendarahan.
Tujuan yang diharapkan: Injuri tidak terjadi.

9
Perubahan proteksi
Definisi: kondisi dimana pasien mengalami penurunan kemampuan untuk
melindungi dirinya dan penyakit, baik dari luarmaupun dari dalam tubuh.
Kemungkinan berhubungan dengan:
a. deficit imunologi;
b. malnutrisi;
c. kemotrapi atau efek pengobatan
d. penglihatan yang kurang;
e. kurang informasi tentang keselamatan.
Kemungkinan data yang ditemukan:
a. riwayat kecelakaan;
b. lingkungan yang berisiko;
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada:
a. usia: kematangan, sangat tua;
b. nutrisi kurang;
c. gangguan darah;
d. pembedahan
e. radiasi atau kemotrapi;
f. penyakit imunitas;
g. AIDS.
Tujuan yang diharapkan: pasien tidak mengalami infeksi nosokomial.
Risiko tinggi infeksi
Definisi: kondisi dimana pasien mempunyai risiko yang tinggi terhadap
masuknya virus penyakit.
Kemungkinan berhubungan dengan:
a. tidak adekuatnya pertahanan primer;
b. kerusakan jaringan;
c. terpaparnya lingkungan yang terkontaminasi penyakit;
d. prosedur invasive;
e. malnutrusi;
f. penyakit kronis.

10
Kemungkinan data yang ditemukan:
a. kondisi kulit;
b. nilai laboratorium;
c. pemakaian alat-alat invasive.
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada:
a. AIDS;
b. inferksi bakteri dan virus;
c. kondisi setelah operasi.
Tujuan yang diharapkan
a. Pasien dapat menunjukkan penurunan infeksi.
b. tidak ada tanda-tanda infeksi

11
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN

2. SARAN
Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk
diupayakan. Upaya untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat
dilakukan dengan cara makan-makanan dengan gizi seimbang dengan di
imbangi keadaan hidup bersih untuk setiap individu. Hal tersebut harus
dilakukan setiap hari, karena tanpa makan setiap hari maka tubuh manusia
bisa terserang penyakit akibat imune tubuh yang menurun.

12
DAFTAR PUSTAKA

Potter & Perry. 2010. Fundamental Keperawatan Buku 3 Edisi 7. Jakarta :


Salemba Medika
Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Towarto, Wartonal. 2007. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi 3.
Jakarta : Salemba Medika
Doenges E. Marilyn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC

13

Anda mungkin juga menyukai

  • Kuesioner Pra Skrining Perkembangan KPSP PDF
    Kuesioner Pra Skrining Perkembangan KPSP PDF
    Dokumen25 halaman
    Kuesioner Pra Skrining Perkembangan KPSP PDF
    Imron
    Belum ada peringkat
  • Surat Pemberitahuan Ke 2 Update Biodata Terkait Subsidi Kuota
    Surat Pemberitahuan Ke 2 Update Biodata Terkait Subsidi Kuota
    Dokumen8 halaman
    Surat Pemberitahuan Ke 2 Update Biodata Terkait Subsidi Kuota
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Makalah LP Waham
    Makalah LP Waham
    Dokumen39 halaman
    Makalah LP Waham
    Martha Ayu Agustin
    Belum ada peringkat
  • KASUS UPRAK Initial Assessment
    KASUS UPRAK Initial Assessment
    Dokumen1 halaman
    KASUS UPRAK Initial Assessment
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Latar Belakang Proposal
    Latar Belakang Proposal
    Dokumen20 halaman
    Latar Belakang Proposal
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • LATAR BELAKANG PENELITIAN
    LATAR BELAKANG PENELITIAN
    Dokumen15 halaman
    LATAR BELAKANG PENELITIAN
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Simulasi tk.3 Soal 20
    Simulasi tk.3 Soal 20
    Dokumen132 halaman
    Simulasi tk.3 Soal 20
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Rumusan Masalah
    Rumusan Masalah
    Dokumen8 halaman
    Rumusan Masalah
    Ibas Focus
    Belum ada peringkat
  • Saraf
    Saraf
    Dokumen26 halaman
    Saraf
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Askep Waham Fix
    Askep Waham Fix
    Dokumen26 halaman
    Askep Waham Fix
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Biosatistik Rina Riyana
    Biosatistik Rina Riyana
    Dokumen6 halaman
    Biosatistik Rina Riyana
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Saraf
    Saraf
    Dokumen26 halaman
    Saraf
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Kewirausahaan
    Kewirausahaan
    Dokumen36 halaman
    Kewirausahaan
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • RPS ANAK II (Revisi)
    RPS ANAK II (Revisi)
    Dokumen20 halaman
    RPS ANAK II (Revisi)
    Dewi
    Belum ada peringkat
  • Agama
    Agama
    Dokumen4 halaman
    Agama
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Idk Sistem Pencernaan
    Idk Sistem Pencernaan
    Dokumen3 halaman
    Idk Sistem Pencernaan
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Askep Anak Tipoid
    Askep Anak Tipoid
    Dokumen26 halaman
    Askep Anak Tipoid
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen23 halaman
    Bab I Pendahuluan
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Pancasila
    Pancasila
    Dokumen14 halaman
    Pancasila
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Idk Sistem Pencernaan
    Idk Sistem Pencernaan
    Dokumen3 halaman
    Idk Sistem Pencernaan
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Farmakologi
    Farmakologi
    Dokumen29 halaman
    Farmakologi
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Peran Perawat
    Peran Perawat
    Dokumen2 halaman
    Peran Perawat
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Askep PID
    Askep PID
    Dokumen22 halaman
    Askep PID
    Nurmila Hikmah
    100% (5)
  • Ca Paru Jurnal
    Ca Paru Jurnal
    Dokumen20 halaman
    Ca Paru Jurnal
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • BAB I Asli
    BAB I Asli
    Dokumen32 halaman
    BAB I Asli
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Anemia A
    Anemia A
    Dokumen12 halaman
    Anemia A
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Hipertensii
    Hipertensii
    Dokumen26 halaman
    Hipertensii
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Sap DHF
    Sap DHF
    Dokumen15 halaman
    Sap DHF
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • BAB I Asli
    BAB I Asli
    Dokumen28 halaman
    BAB I Asli
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat