Anda di halaman 1dari 15

1.

LATAR BELAKANG
Latar belakang masalah penelitian (research background) adalah
bagian pertama dan sangat penting dalam menyusun tulisan ilmiah, baik
dalam bentuk paper atau tesis. Latar belakang masalah penelitian
menjelaskan secara lengkap topik (subject area) penelitian, masalah
penelitian yang kita pilih dan mengapa melakukan penelitian pada topik
dan masalah tersebut (Berndtsson et al., 2008). Sayangnya, tidak banyak
mahasiswa yang berhasil membuat latar belakang masalah penelitian
dengan baik, sebagian karena masalah penelitiannya memang tidak jelas
dan mengada-ada, sebagian lagi karena copy-paste sana sini sehingga alur
paragrafnya menjadi kacau, dan sebagian lagi karena gagal melandasi
alasan melakukan penelitian itu.

“Latar belakang merupakan suatu hal yang mendasari apa yang akan
disampaikan oleh penulis dalam sebuah karya.”

Pada umumnya latar belakang ditempatkan di bagian awal sebuah karya


ilmiah. Hal ini dimaksudkan agar pembaca dapat memahami terlebih
dahulu gambaran awal mengenai maksud dan tujuan penulis.

Isi Latar Belakang


Latar belakang biasanya diawali masalah-masalah yang ada di
lingkungan sehingga pada bagian penutup, penulis akan menjelaskan
solusi mengenai masalah-masalah tersebut.

Secara garis besar, latar belakang memuat tiga hal berikut:

- Kondisi faktual, dimana penulis menceritakan keadaan yang menjadi


masalah dan harus diatasi.
- Kondisi ideal, atau kondisi yang diinginkan oleh penulis.
- Solusi, dalam bentuk pemaparan penyelesaian masalah secara singkat
menurut penulis.

Berikut adalah tips untuk memudahkan dalam membuat latar belakang:

1. Observasi Masalah
Dalam membuat latar belakang hendaknya kita melihat sekeliling
kita dan menemukan apa saja keresahan-keresahan yang ada di dalam
topik karya tulis tersebut.

2. Identifikasi Masalah
Setelah menemukan masalah yang ada, langkah selanjutnya adalah
mengidentifikasi masalah. Maksud dari identifikasi adalah mengenal
dengan jelas masalah yang dihadapi mulai dari individu atau kelompok
yang terdampak, daerah atau bahkan hal-hal lainnya yang berkaitan
dengan masalah tersebut.

3. Analisis Masalah
Langkah selanjutnya setelah menelusuri lebih lanjut mengenai
masalah tersebut yaitu menganalisis masalah. Masalah yang sudah
diketahui asal usulnya kemudian dikaji lebih dalam untuk menemukan
solusi dari permasalahan tersebut.

4. Menyimpulkan Solusi
Setelah menganalisis masalah yang sudah ada haruslah ditarik
kesimpulan mengenai cara untuk mengatasi masalah tersebut. Solusi
kemudian dijabarkan secara singkat beserta hasil yang diharapkan
dalam menerapkan solusi tersebut.

Contoh Latar Belakang Proposal


Salah satu cara untuk terapi kanker adalah dengan menggunakan
radiasi. Perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60 (Co-60)
berfungsi untuk terapi kanker dengan cara memberikan radiasi gamma (γ)
dari Co-60. Radiasi gamma diarahkan pada bagian tubuh sehingga dapat
membunuh sel kanker namun sedikit mungkin mengenai sel tubuh yang
sehat[1] . Dalam makalah ini rancangan yang akan dibuat adalah tebal
dinding bahan dari beton ruangan pesawat radioterapi, menggunakan
sumber isotop Co-60 dengan aktivitas 8.000 Ci dan direncanakan
ditempatkan disuatu ruangan di lokasi Rumah Sakit. Sumber isotop Co-60
berada pada Gantry yang terlindungi dengan perisai radiasi dan dapat
diatur penyudutannya dari 00 sampai 3600 [1] , sehingga sel kanker dapat
diradiasi dari berbagai arah dengan tepat. Untuk memenuhi aspek
keselamatan pada saat penyinaran, ruangan dimana pesawat radioterapi
berada harus memenuhi ketentuan keselamatan yang berlaku, dimana
dinding pembatas berfungsi sebagai perisai radiasi. Dinding direncanakan
terbuat dari bahan beton.
Sesuai dengan ketentuan keselamatan radiasi yaitu SK. BAPETEN
No 7 th 2009 tentang Keselamatan radiasi dalam penggunaan peralatan
radiografi industri disebutkan bahwa : – Perisai dinding ruangan yang
berhubungan dengan anggota masyarakat , Nilai Batas Dosis tidak boleh
melampaui 5 mSv per tahun. – Perisai dinding ruangan yang berhubungan
dengan pekerja radiasi , Nilai Batas Dosis tidak boleh melampaui 50 mSv
per tahun.[2] Karakteristik dinding pembatas ruangan harus menyesuaikan
dengan pemakaian ruangan yang berbatasan dengan ruangan radioterapi.
Ketebalan dinding beton bisa diperkirakan dengan menghitung beban kerja
perminggu, jarak sumber kedinding dan Nilai Batas Dosis (NBD) yang
diizinkan . Dari hasil perhitungan diharapkan tebal dinding sudah
memenuhi ketentuan keselamatan.
2. RUMUSAN MASALAH

Dihimpun dari pendapat para ahli, rumusan masalah adalah


pertanyaan-pertanyaan mengenai masalah sebuah hal atau kejadian yang
berbentuk kalimat tanya yang sederhana, singkat, padat, dan jelas.

Rumusan masalah mempertanyakan beberapa hal yang berkaitan


dengan suatu penelitian, di mana nantinya jawaban dari pertanyaan ini lah
yang akan menjadi hasil penelitian itu.

Jadi, bisa dipahami bahwa rumusan masalah adalah bagian


terpenting dalam inti penelitian yang harus dipikirkan secara matang.

Oleh karenanya, bagi para peneliti pemula, dibutuhkan contoh


rumusan masalah sebagai pedoman yang tepat. Dalam sebuah penelitian
atau karya ilmiah apapun, dibutuhkan setidaknya lebih dari 3 rumusan
masalah.

Tujuannya yakni tidak lain untuk memfokuskan penelitian dan


mendapatkan hasil penelitian yang rinci.

Jenis-jenis Rumusan Masalah

Ada beberapa jenis rumusan masalah yang bisa kamu pakai.


Namun, rumusan masalah ini menyesuaikan dengan jenis penelitian yang
dipilih pula.

 Rumusan Masalah Deskriptif

Adalah rumusan masalah yang mempertanyakan deskripsi atau penjelasan


sebuah variabel atau beberapa variabel. Di dalam rumusan masalah
deskriptif, pertanyaannya tidak membandingkan variabel satu dengan yang
lainnya.
Biasanya, rumusan masalah deskriptif dimulai dengan kata “Apa”,
“Bagaimana”, dan “Mengapa” yang perlu dijawab secara rinci dan jelas
pada hasil penelitian.

Contoh rumusan masalah deskriptif misalnya “Apa pengertian narkoba?”.

 Rumusan Masalah Komparatif

Sesuai dengan namanya, rumusan masalah komparatif


mengkomparasi atau membandingkan suatu variabel atau beberapa
variabel yang ada di dalam sebuah penelitian maupun karya ilmiah
lainnya.

Misalnya, “Adakah perbedaan motivasi belajar siswa SMA negeri dengan


SMA swasta di DKI Jakarta?”

 Rumusan Masalah Asosiatif

Ini adalah rumusan masalah yang mempertanyakan hubungan satu


variabel dengan variabel lainnya. Contohnya, “Bagaimana pengaruh
promosi digital di media sosial Instagram perusahaan X dengan jumlah
penjualan pada bulan Maret 2020?”

Cara Membuat Rumusan Masalah

Setelah diberikan tiga rumusan masalah yang mendasar, mungkin


kamu masih memerlukan panduan cara membuat rumusan masalah. Begini
tipsnya:

 Ketahui apa yang menjadi masalah dalam penelitianmu.


 Pikirkan mengenai hal-hal yang menjadi pertanyaan pada sebuah
penelitian secara kritis. Jabarkan semua pertanyaan yang muncul di pikiran
dengan menggunakan pertanyaan 5W+1H (when, why, where, who, what,
and how). Kemudian, kerucutkan pertanyaan yang paling kritis dan
penting.
 Pastikan bahwa rumusan masalah yang kamu pilih memiliki nilai
penelitian (bermanfaat), jelas, padat, dan tidak bertele-tele.
 Rumusan masalah bisa dijadikan petunjuk sebagai pusat penelitian yang
memungkinkan untuk dijawab dengan data dan fakta yang ada di
lapangan.
 Hubungkan rumusan masalah yang didapt dengan teori-teori yang ada.
Sebab bisa jadi penelitianmu melahirkan berbagai dalil yang dapat
membentuk teori baru.
 Rumusan masalah harus bisa diterapkan ke judul penelitian.

Contoh Rumusan Masalah

Ada beberapa contoh rumusan masalah pada makalah, skripsi,


proposal, maupun penelitian dan karya ilmiah lainnya yang bisa kamu
jadikan inspirasi. Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa menyimak contoh
berikut ini:

1. Contoh Rumusan Masalah Minat Beli Smartphone yang Tinggi di


Kalangan Remaja

 Apa itu remaja?


 Apa pengertian minat beli?
 Apa itu smartphone?
 Apa faktor-faktor yang menyebabkan munculnya minat beli smartphone
yang tinggi?
 Apa akibat yang ditimbulkan dari kepemilikan smartphone pada remaja?
 Apa dampaknya di bidang ekonomi?
 Bagaimana solusi untuk menstabilkan minat beli smartphone di kalangan
remaja?
2. Contoh Rumusan Masalah Lingkungan Kesehatan

 Apa pengertian Kesehatan Lingkungan?


 Apa syarat lingkungan yang sehat?
 Bagaimana ruang lingkup kesehatan lingkungan?
 Bagaimana cara memeilhara kesehatan lingkungan?
 Apa tujuan pemeliharaan kesehatan lingkungan?

3. Contoh Rumusan Masalah Tentang Obat Penenang

 Apa pengertian obat penenang?


 Ada berapa jenis obat penenang?
 Adakah bahaya dari penggunaan obat penenang?
 Bagaimana cara mengatasi ketergantungan pada obat penenang?

4. Contoh Rumusan Masalah Tentang Pengaruh Game Online Bagi Anak


di Bawah Umur

 Apa itu game online?


 Adakah bahaya game online bagi perkembangan otak anak?
 Apa yang menyebabkan anak ketergantungan game online?
 Bagaimana cara mengatasi anak ketergantungan game online?

5. Contoh Rumusan Masalah Penelitian Tahu Susu

 Apa yang dimaksud dengan tahu susu?


 Bagaimana cara pembuatan tahu susu?
 Apa saja kandungan zat gizi pada tahu susu?
 Apa saja manfaat tahu susu bagi kesehatan tubuh?

6. Contoh Rumusan Masalah Penelitian Sayuran Organik

 Apa yang dimaksud dengan sayuran organik?


 Bagaimana teknis menanam sayur secara organik?
 Apa manfaat sayuran organik bagi kesehatan tubuh?
 Apa saja keunggulan menanam secara organik?

7. Contoh Rumusan Masalah Tentang Penelitian Daun Binahong

 Apa manfaat daun binahong untuk kesehatan?


 Apa saja kandungan nutrisi daun binahong?
 Bagaimana mengelola daun binahong menjadi obat herbal?
 Apa manfaat dari mengkonsumsi daun binahong?
 Bagaimana cara mengkonsumsi daun binahong?

3. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian adalah suatu indikasi ke arah mana penelitian itu
dilakukan atau data-data serta informasi apa yang ingin dicapai dari
penelitian itu. Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk pernyataan
yang konkret, yang dapat diamati dan dapat di ukur. Jadi bukan kalimat
tanya.

Tujuan penelitian ini ada tiga macam. Penelitian pada umumnya


bertujuan untuk menemukan ilmu yang baru, mengembangkan
pengetahuan yang sudah ada dan yang terakhir untuk menguji
pengetahuan yang ada.
Sedangkan menurut beberapa ahli mengatakan bahwa tujuan penelitian di
bedakan menjadi:

Eksploratif ialah penelitian yang bertujuan untuk menemukan


suatu pengetahuan baru yang belum pernah ada.
Verifikasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu teori yang
sudah ada. Sehingga di temukannya suatu hasil penelitian yang dapat
menggugurkan atau memperkuat pengetahuan atau teori yang sudah ada.
Development yaitu penelitian yang memiliki tujuan untuk
mengembangkan penelitian yang sudah ada.
Biasanya juga tujuan penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu tujuan
umum dan tujuan khusus. Tujuan umum adalah tujuan penelitian secara
keseluruhan dari yang ingin dicapai dalam penelitian itu sendiri. Tujuan
khusus adalah tujuan yang lebih spesifik.

Umumnya tujuan khusus menggunakan kata-kata operasional sehingga


lebih jelas untuk dicapai. Dan tujuan khusus pada hakikatnya penjabaran
dari tujuan umum. Apabila tujuan umum suatu penelitian tidak bisa atau
tidak perlu di spesifikasikan lagi maka tidak perlu adanya tujuan umum
dan tujuan khusus, cukup dibuat tujuan penelitian saja.
Dalam merumuskan suatu tujuan penelitian, kita harus berpedoman
pada rumusan masalahnya. Tujuan yang keluar dari rumusan masalah
dapat menyesatkan kita dalam membuat penelitian. Karena rumusan
masalah dapat berbentuk deskriptif, komparatif dan asosiatif, maka tujuan
umum dan khusus penelitian harus berbentuk dan sesuai dengan rumusan
masalah tadi.

Meskipun seperti itu dalam sebuah penelitian atau penulisan karya


tulis ilmiah tidak harus ada tujuan umum dan tujuan khusus. Jika tujuan
umum yang dibuat sudah spesifik maka tidak perlu membuat tujuan
khususnya. Begitu pun sebaliknya jika kita sudah membuat tujuan yang
spesifik maka tidak perlu membuat tujuan umum. Cukup menuliskan
dengan tujuan penelitian saja.

Cara Membuat Tujuan Penelitian


Untuk membuat tujuan penelitian kita harus kembali melihat
rumusan masalah.
Mencari kata operasional yang tepat untuk menjawab rumusan masalah
yang ada.

Contoh Tujuan Penelitian


Contoh 1
Rumusan masalah : adakah hubungan antara menggunakan hijab dengan
keterampilan membaca siswa?

Tujuan penelitiannya adalah: mengidentifikasi hubungan antara


menggunakan hijab dengan keterampilan membaca siswa.

Contoh 2
Seberapa besar pengaruh ruangan kelas yang nyaman terhadap motivasi
belajar siswa?

Tujuan penelitiannya adalah : mengukur pengaruh ruangan kelas yang


nyaman terhadap motivasi belajar siswa.

Jadi kurang lebihnya seperti itu contoh pembuatan tujuan penelitian.


Mudah sekali bukan, kalau kita sudah bisa membuat rumusan masalahnya
tinggal mencari kata operasional yang tepat saja.

Setelah kita sudah bisa membuat tujuan penelitian yang harus kita buat
adalah manfaat penelitian. Lalu apa sih manfaat penelitian

4. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian adalah uraian manfaat yang dihasilkan dari
dilaksanakannya penelitian itu.
Jadi tinggal kita pikirkan saja, kira-kira manfaat apa yang dapat
kita peroleh jika kita melakukan penelitian tersebut. Setelah itu manfaat
penelitian kita bagi menjadi dua yaitu manfaat secara teoritis dan manfaat
secara praktis.

Manfaat teoritis berlatar dari tujuan penelitian varifikatif, untuk


mengecek teori yang sudah ada. Manfaat teoritis ini muncul berlatarkan
tidak kepuasan atau keraguan terhadap teori yang sudah ada sehingga
dilakukan penyelidikan kembali secara empiris.

Manfaat praktis adalah manfaat yang berguna untuk memecahkan


masalah yang praktis. Jadi misalnya ada masalah nilai siswa yang rendah
maka manfaat praktisnya adalah meningkatkan nilai siswa.

Pada umumnya manfaat praktis tidak hanya untuk subjek bisa


berguna untuk lebih dari satu. Misalnya manfaat untuk siswa, manfaat
untuk guru, manfaat untuk sekolah, manfaat untuk peneliti dan masih
banyak lagi. Jadi kalau kamu pikir penelitian kamu memberikan manfaat
untuk banyak subjek, maka tuliskan saja semuanya.

Contoh Manfaat Penelitian


Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini dapat di gunakan menjadi landasan dalam
mengembangkan media pembelajaran atau penerapan media pembelajaran
secara lebih lanjut. Selain itu bisa menjadi sebuah nilai tambah bagus
pengetahuan ilmiah dalam bidang pendidikan di indonesia.

Manfaat Praktis
Bagi siswa, hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan hasil
belajar bahasa inggris siswa kelas V MI Nurul Falah kota lampung timur
2020/2021 dengan penerapan media
Bagi guru, penerapan media papan lebar dalam pembelajaran dapat
mengvasilitasi siswa dalam belajar dan mempelajari materi dengan mudah
dan bermakna
Bagi sekolah, hasil dari penelitian penerapan media papan lebar ini
akan memberikan referensi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan
proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru. Serta sekolah dapat
mendukung guru untuk menciptakan media yang lebih bervariasi lagi
untuk kedepan nya
Bagi peneliti, peneliti mampu menerapkan media yang sesuai
dalam materi pembelajaran tertentu. Serta penelitian mempunyai
pengetahuan dan wawasan mengenai materi dan media pembelajaran yang
sesuai.

5. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan merupakan sebuah metode atau urutan
dalam menyelesaikan sebuah riset, penelitian, maupun karya tulis. Hal ini
penting untuk diperhatikan agar karya tulis yang dihasilkan bisa tersusun
secara runtut dan rapi.

Sebenarnya struktur penulisan karya tulis ini bisa dijadikan sebagai


acuan. Ada banyak sekali jenis karya tulis yang membutuhkan struktur
penulisan yang tepat. Biasanya karya tulis akademik yang harus disusun
sesuai dengan kaidah struktur yang benar. Mulai dari skripsi, karya ilmiah,
makalah, dan proposal. Berikut akan dibahas lebih lanjut seperti apa
struktur penulisan yang harus diikuti.

SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN


Sebelum melakukan penelitian ilmiah, Anda harus membuat
proposal terlebih dahulu. Proposal merupakan sebuah usulan atau rencana
penelitian. Proposal juga bisa digunakan sebagai acuan dalam menyusun
karya tulis secara keseluruhan.

Penyusunan proposal ini juga harus dilakukan mengikuti struktur


penulisan yang tepat. Tidak hanya berdasarkan isinya, proposal penelitian
juga akan disetujui jika strukturnya tepat dan penulisannya rapi. Berikut
adalah struktur penulisan proposal penelitian.

Contoh Sistematika Penulisan


Di bawah ini adalah contoh sistematika proposal penelitian yang
umumnya dipakai pada institusi pendidikan kesehatan :

JUDUL

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ( Berisi teori yang Disesuaikan dg. Variable penelitian)


B. Kerangka Teori

C. Kerangka Konsep

D. Hipotesis / Pertanyaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain / Rancangan Penelitian

B. Lokasi Penelitian

C. Populasi, Sample dan Teknik Sampling

D. Variable Penelitian

E. Definisi Operasional

F. Pengumpulan Data dan Teknik Analisa Data

G. Keterbatasan Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

RENCANA JADWAL PENELITIAN

LAMPIRAN :

Instrument & Alat Ukur Penelitian


Surat – surat / Dokumen Penelitian

Anda mungkin juga menyukai

  • Kuesioner Pra Skrining Perkembangan KPSP PDF
    Kuesioner Pra Skrining Perkembangan KPSP PDF
    Dokumen25 halaman
    Kuesioner Pra Skrining Perkembangan KPSP PDF
    Imron
    Belum ada peringkat
  • KASUS UPRAK Initial Assessment
    KASUS UPRAK Initial Assessment
    Dokumen1 halaman
    KASUS UPRAK Initial Assessment
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Biosatistik Rina Riyana
    Biosatistik Rina Riyana
    Dokumen6 halaman
    Biosatistik Rina Riyana
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • RisetKep BAB I
    RisetKep BAB I
    Dokumen20 halaman
    RisetKep BAB I
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Makalah LP Waham
    Makalah LP Waham
    Dokumen39 halaman
    Makalah LP Waham
    Martha Ayu Agustin
    Belum ada peringkat
  • Rumusan Masalah
    Rumusan Masalah
    Dokumen8 halaman
    Rumusan Masalah
    Ibas Focus
    Belum ada peringkat
  • Simulasi tk.3 Soal 20
    Simulasi tk.3 Soal 20
    Dokumen132 halaman
    Simulasi tk.3 Soal 20
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Surat Pemberitahuan Ke 2 Update Biodata Terkait Subsidi Kuota
    Surat Pemberitahuan Ke 2 Update Biodata Terkait Subsidi Kuota
    Dokumen8 halaman
    Surat Pemberitahuan Ke 2 Update Biodata Terkait Subsidi Kuota
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Saraf
    Saraf
    Dokumen26 halaman
    Saraf
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Askep Waham Fix
    Askep Waham Fix
    Dokumen26 halaman
    Askep Waham Fix
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Holistic Care
    Holistic Care
    Dokumen13 halaman
    Holistic Care
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Saraf
    Saraf
    Dokumen26 halaman
    Saraf
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Kewirausahaan
    Kewirausahaan
    Dokumen36 halaman
    Kewirausahaan
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • RPS ANAK II (Revisi)
    RPS ANAK II (Revisi)
    Dokumen20 halaman
    RPS ANAK II (Revisi)
    Dewi
    Belum ada peringkat
  • Agama
    Agama
    Dokumen4 halaman
    Agama
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Idk Sistem Pencernaan
    Idk Sistem Pencernaan
    Dokumen3 halaman
    Idk Sistem Pencernaan
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Askep Anak Tipoid
    Askep Anak Tipoid
    Dokumen26 halaman
    Askep Anak Tipoid
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen23 halaman
    Bab I Pendahuluan
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Pancasila
    Pancasila
    Dokumen14 halaman
    Pancasila
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Idk Sistem Pencernaan
    Idk Sistem Pencernaan
    Dokumen3 halaman
    Idk Sistem Pencernaan
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Farmakologi
    Farmakologi
    Dokumen29 halaman
    Farmakologi
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Peran Perawat
    Peran Perawat
    Dokumen2 halaman
    Peran Perawat
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Askep PID
    Askep PID
    Dokumen22 halaman
    Askep PID
    Nurmila Hikmah
    100% (5)
  • Ca Paru Jurnal
    Ca Paru Jurnal
    Dokumen20 halaman
    Ca Paru Jurnal
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • BAB I Asli
    BAB I Asli
    Dokumen32 halaman
    BAB I Asli
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Anemia A
    Anemia A
    Dokumen12 halaman
    Anemia A
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Hipertensii
    Hipertensii
    Dokumen26 halaman
    Hipertensii
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • Sap DHF
    Sap DHF
    Dokumen15 halaman
    Sap DHF
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat
  • BAB I Asli
    BAB I Asli
    Dokumen28 halaman
    BAB I Asli
    Verra Juliani Lathifah
    Belum ada peringkat