Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL PERENCANAAN PULANG

(DISCHARGE PLANNING)
Disusun Guna Memenuhi Tugas Manajemen Keperawatan
Dengan Dosen Penggampu: Ns. Prestasianita, S.Kep., M.Kep.

Disusun Oleh:
Kelompok 2
2016 C
1. Angga Dwi Praditya 16010100

2. Firda Dwi Anugrah 16010112

3. Khusnul Chotimah .W 16010119

4. M. Abdul Wasik 16010127

5. Novelia Andrika .R.P 16010131

6. Tria Yunis Maulinda 16010139

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER
YAYASAN PENDIDIKAN JEMBER INTERNATIONAL SCHOOL
2019

i
DAFTAR ISI

COVER ...............................................................................i
DAFTAR ISI ...............................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...............................................................…….1
1.2 Tujuan .........................................................................4
1.3 Manfaat .........................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Definisi ...................................................................................................6

2.2 Prinsip....................................................................................................6
2.3 Jenis-jenis...............................................................................................7
2.4 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan.........................................................7

2.5 Faktor yang dapat diberikan pada pasien..........................................7


2.6 Alur discharge planning........................................................................8

2.7 Renstra discharge planning..................................................................9

BAB III NASKAH ROLE PLAY


3.1 Pelaksanaan Timbang Terima..............................................................12

3.2 Metode....................................................................................................12
3.3 Media .....................................................................................................12

3.4 Pengorganisasian...................................................................................12
3.5 Role Play.................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................14
LAMPIRAN

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Discharge planning merupakan salah satu elemen penting dalam pelayanan

keperawatan. Discharge planning adalah proses mempersiapkan asien yang

dirawat di rumah sakit agar mampu mandiri merawat diri pasca rawatan

(Carpenito, 2009 ; Kozier, 2004). Sedangkan menurut Nursalam & Efendi (2008)

discharge planning merupakan proses mulainya pasien mendapatkan pelayanan

kesehatan sampai pasien merasa siap kembali ke lingkungannya. Dengan

demikian discharge planning merupakan tindakan yang bertujuan untuk dapat

memandirikan pasien setelah pemulangan. Menurut Discharge Planning

Association (2008) tujuan dari discharge planning adalah untuk mengidentifikasi

kebutuhan spesifik pasien untuk dapat mempertahankan atau mencapai fungsi

maksimal setelah pulang. Discharge planning juga bertujuan memberikan

pelayanan terbaik untuk menjamin keberlanjutan asuhan yang berkualitas

(Nursalam, 2017).

Pelaksanaan discharge planning merupakan bagian dari tugas perawat.

Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang secara langsung terlibat

dalam pelaksanaan discharge planning yang juga menentukan keberhasilan proses

discharge planning tersebut (Tomura et al., 2011). Menurut Owyoung (2010),

peran perawat dalam pelaksanaan discharge planning yaitu mengidentifikasi

kebutuhan pasien secara spesifik, serta mempertahankan atau memulihkan

kembali kondisi pasien secara optimal dan mengevaluasi kesinambungan asuhan

1
keperawatan. Pelaksanaan discharge planning yang baik akan berpengaruh

terhadap peningkatan kualitas kesehatan pasien. Discharge planning diperlukan

untuk memberikan motivasi dalam mencapai kesembuhan pasien (Noprianty,

2018).

Discharge planning sangat diperlukan dalam memberikan asuhan keperawatan

kepada klien dirumah sakit, sehingga perlu dipersiapkan oleh perawat dan

dilakukan sedini mungkin. Discharge planning yang diberikan secara dini akan

memberikan dampak terhadap pemendekan lamanya perawatan pasien di rumah

sakit, dapat memberikan dampak pada penurunan anggaran biaya rumah sakit,

dapat menurunkan angka kekambuhan setelah mereka pulang dari rumah sakit,

dan dapat memungkinkan intervensi rencana pulang dilakukan dengan tepat waktu

(Swanburg, 2000). Hasil penelitian di Inggris yang dilakukan oleh Shepperd et al.

(2010), menyatakan bahwa pasien yang diberikan intervensi discharge planning

terjadi peningkatan pengetahuan dibandingkan dengan pasien yang menerima

pemulangan secara rutin. Oleh karena itu diperlukan pelaksanaan discharge

planning yang benar. Pelaksanaan discharge planning yang diberikan secara tidak

benar dapat mengakibatkan kerugian bagi pasien.

Kozier (2004) mengatakan bahwa discharge planning yang berjalan belum

optimal dapat mengakibatkan kegagalan dalam program perencanaan perawatan

pasien di rumah yang akan berpengaruh terhadap tingkat ketergantungan pasien,

dan tingkat keparahan pasien saat di rumah. Hal ini didukung oleh data dari

Family Care Giver Alliance (2010) yang menunjukkan bahwa akibat dari

pelaksanaan discharge planning yang tidak benar, sebanyak (40%) pasien

mengalami lebih dari 65 kesalahan pengobatan setelah meninggalkan rumah sakit,

2
dan (18%) pasien yang dipulangkan dari rumah sakit dirawat kembali di rumah

sakit dalam waktu 30 hari. Hal ini menunjukkan dampak besar dari pelaksanaan

discharge planning yang tidak baik. Discharge planning merupakan bagian dari

pelayanan kepada pasien serta keluarga.

Proses pelaksanaan discharge planning dimulai sejak tahap pengkajian dan

dikatakan efektif jika mencakup pengkajian yang berkelanjutan untuk

mendapatkan informasi yang komprehensif tentang kebutuhan pasien yang

berubah – ubah, pernyataan diagnosa keperawatan, perencanaan untuk

memastikan kebutuhan pasien sesuai dengan apa yang dilakukan oleh pemberi

pelayanan kesehatan, penatalaksanaan dari perencanaan, sampai dengan adanya

evaluasi dari kondisi pasien selama mendapatkan perawatan di rumah sakit

(nurdayat, 2007).

Perawat perlu mengetahui apa yang akan disampaikan dan cara yang baik

dalam melaksanakan discharge planning. Teknik pendekatan yang digunakan

dalam discharge planning difokuskan pada 6 area penting yang dikenal dengan

istilah “METHOD” (Medications, Environment, Treatment, Health Teaching,

Outpatient Referal, Diet). Tujuan dari komponen ini agar pasien dan keluarga

mengetahui tentang obat yang diberikan, lingkungan yang baik untuk pasien,

terapi dan latihan yang perlu untuk kesehatan pasien, informasi waktu kontrol

ulang dan pelayanan di komunitas serta diet (Timby, 2009). Menurut Potter &

Perry (2005) discharge planning yang berhasil merupakan suatu proses yang

terfokus dan terkoodinasi serta memberikan kepastian bahwa pasien mempunyai

suatu rencana untuk memperoleh perawatan yang berkelanjutan setelah

meninggalkan rumah sakit.

3
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Setelah membaca proposal discharge planning ini penulis maupun
pembaca mampu menerapkan discharge planning yang tepat untuk
pasien.
1.2.2 Tujuan khusus
1. Untuk mengidentifikasi kebutuhan spesifik pasien untuk dapat

mempertahankan atau mencapai fungsi maksimal setelah pulang


2. Membantu pasien dan keluarga untuk dapat memahami

permasalahan, pencegahan yang harus ditempuh sehingga dapat

mengurangi angka kambuh dan penerimaan kembali di rumah sakit


3. Terjadi pertukaran informasi antara pasien sebagai penerima

pelayanan dengan keperawatan dari pasien masuk sampai keluar

rumah sakit
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi perawat
1. Menjalin hubungan kerja sama dan bertangung jawab antar perawat.
Pasien dan keluarga
2. Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna
1.3.2 Bagi pasien
1. Tindak lanjut yang sistematis digunakan untuk menjamin

kontinuitas keperawatan pasien


2. Mengevaluasi pengaruh dari intervensi yang terencana pada

penyembuhan pasien dan mengidentifikasi kekambuhan


3. Membantu kemandirian pasien dalam kersiapan melakukan

keperawatan rumah
4. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk mendapat pelajaran

selama di rumah sakit sehingga bisa dimanfaatkan sewaktu

dirumah

1.3.3 Manfaat bagi rumah sakit

4
Terlaksananya standar discharge planning yang memuaskan untuk
meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga serta meminimalisir
kekambuhan dari pasien.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian
Perencanaan pulang merupakan suatu proses yang dinamis dan sistematis
dari penilaian, persiapan, serta koordinasi yang dilakukan untuk memberikan

5
kemudahan pengawasan pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial sebelum dan
sesudah pulang. Perencanaan pulang merupakan proses yang dinamis, agar tim
kesehatan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mempersiapkan pasien
melakukan perawatan mandiri dirumah. Perencanaan pulang didapatkan dari
proses interaksi ketika keperawatan professional, pasien dan keluarga
berkolaborasi untuk memberikan dan mengatur kontinuitas keperawatan yang
diperlukan oleh pasien saat perencanaan harus berpusat pada masalah pasien yaitu
pencegahan, terapeutik, rehabilitative, serta keperawatan rutin yang sebenarnya
(Nursalam, 2017).
2.2 Prinsip-prinsip
1. Pasien merupakan focus dalam perencanaan pulang. Nilai keinginan dan
kebutuhan dari pasien perlu dikaji dan dievaluasi.
2. Kebutuhan dari pasien diidentifikasi. Kebutuhan ini dikaitkan dengan
masalah yang mungkin timbul pada saat pasien pulang nanti, sehingga
kmungkinan masalah yang timbul di rumah dapat segera diantisipasi.
3. Perencanaan pulang dilakukan secara kolaboratif. Perencanaan pulang
merupakan pelayanan multidisiplin dan setiap tim harus saling bekerja
sama.
4. Perencanaan pulang disesuaikan dengan sumberdaya dan fasilitas yang
ada. Tindakan atau rencana yang akan dilakukan setelah pulang
disesuaikan dengan pengetahuan dari tenaga yang tersedia atau fasilitas
yang tersedia di masyarakat.
5. Perencanaan pulang dilakukan pada setiap system pelayanan kesehatan.
Setiap pasien masuk tatanan pelayanan maka perencanaan pulang harus
dilakukan (Nursalam, 2017).

2.3 Jenis-jenis
1. Conditioning discharge (pulang sementara atau cuti), keadaan pulang
ini dilakukan apabila kondisi pasien baik dan tidak terdapat
komplikasi, pasien untuk sementara dirawat di rumah namun harus ada
pengawasan dari pihak rumah sakit atau puskesmas terdekat.
2. Absolute discharge (pulang mutlak atau selamanya), cara ini
merupakan akhir dari hubungan pasien dengan rumah sakit. Namun
apabila pasien erlu dirawat kembali maka prosedur keperawatan dapat
dilakukan kembali.

6
3. Judicial discharge (pulang paksa), kondisi ini pasien diperbolehkan
pulang walaupun kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk
pulang, tetapi pasien harus dipantau dengan melakukan kerja sama
dengan keperawatan puskesmas terdekat (Nursalam, 2017).

2.4 Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan pasien sebelum pulang


1. Instruksi tentang penyakit yang diderita, pengobatan yang harus
dijalankan serta masalah-masalah atau komplikasi yang dapat terjadi.
2. Informasi tertulis tentang keperawatan yang harus dilakukan di rumah.
3. Pengaturan diet khusus dan bertahap yang harus dijalankan.
4. Jelaskan masalah yang mungkin timbul dan cara mengantisipasi.
5. Pendidikan kesehtan yang ditujukan kepada keluarga maupun pasien
sendiri dapat digunakan metode ceramah, demonstrasi dan lain-lain.
6. Informasi tentang nomor telepon layanan kesehatan, tim medis, dan
kunjungan rumah apabila pasien memerlukan (Nursalam, 2017).

2.5 Faktor-faktor yang dapat diberikan pada saat sebelum pasien pulang
1. Pendidikan kesehatan, di harapkan bisa menggurangi kekambuhan atau
komplikasi dan meningkatkan pengetahuan pasien serta keluarga tentang
perawatan penyakit pasien.
2. Program pulang bertahap bertujuan untuk melatih pasien untuk kembali
ke lingkungan keluarga dan masyarakat antara lain apa yang harus
dilakukan pasien di rumah sakit dan apa yang harus dilakukan oleh
keluarga.
3. Tujukan, integritas pelayanan kesehatan harus mempunyai hubungan
langsung antar keperawatan komunitas atau Praktik mandiri
keperawatan dengan rumah sakit, sehingga dapat mengetahui
perkembangan pasien dirumah (Nursalam, 2017).

2.6 Alur discharge planing

Dokter dan tim Ners


kesehatan lain
PP dibantu PA
Penentuan keadaan pasien:

1.klinis dan pemeriksaan


penunjang lain

2.Tingkat ketergantungan
pasien
Perencanaan pulang
7
Program HE:
Lain-lain
Penyelesaian 1. kontrol dan obat
administrasi
2. nutrisi

3. aktibvitas dan
istiirahat

4. Monitor
perawatan diri
Keterangan:
(sebagai program service
1. Tugas perawat primer:
a. Membuat rencanasafety) olehplanning
discharge keluarga dan
b. Membuat leaflet petugas
c. Memberikan konseling
d. Memberikan pendidikan kesehatan
e. Menyediakan format discharge planning
f. Mendokumentasikan discharge planning
2. Tugas perawat associate:
Melaksanakan agenda discharge planning (Noprianty, 2018).

2.7 Renstra Discharge Planning


2.7.1 Mekanisme kegiatan
Hari/tanggal :
Pukul :
Topik :
Tempat:
Materi :
2.7.2 Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
2.7.3 Media
1. Status pasien
2. Alat tulis
3. Leaflet
4. Sarana dan prasarana perawatan
2.7.4 Pengorganisasian
Kepala ruangan :
Perawat primer 1, Perawat primer 2 :
Perawat associate 1, Perawat associate 2 :
Pembimbing/ supervisior :

8
2.7.5 Pelaksanaan Kegiatan

TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA

Persiapan 1. Pp 1 sudah siap dengan status pasien dan 10 menit Nurse station PP 1
format discharge planning
2. Menyebutkan masalah pasien
KARU
3. Menyebutkan hal-hal yang perlu diajarkan
pada pasien dan keluarga
4. KARU memeriksa kelengkapan administrasi

Pelaksanaan 1. Pp 1 menyampaikan pendidikan 30 menit Bed pasien Pp1


kesehatan,melakukan demontrasi dan
redemontrasi.
a) Diet
b) Aktivitas dan istirahat
c) Minum obat teratur
d) Keperawatan diri
2. Pp 1 menanyakan kembali pada pasien
tentang materi yang sudah disampaikan
3. Pp 1 mengucapkan terimakasih
4. pendokumentasian

10
EVALUASI

1. Struktur.
a) Persiapan dilakukan pada saat pasien masuk ruang paru
b) Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik
c) Penyusunan proposal
d) Menetapkan kasus
2. Proses
a) Kelancaran kegiatan
b) Peran serta keperawatan yang bertugas
3. Hasil
a) Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh pasien dan keluarga

11
BAB III

NASKAH ROLE PLAY

3.1 Pelaksanaan Timbang Terima


Hari/ Tanggal: Selasa, 15 Oktober 2019
Pukul: 14.00 WIB
Topik: Timbang Terima
3.2 Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
3.3 Media
1. Status pasien
2. Buku timbang terima
3. Alat tulis
4. Leaflet
5. Sarana dan prasarana keperawatan
3.4 pengorganisasian
Kepala ruangan : Khusnul Khotimah W

Ka tim 1 pagi : Angga Dwi Praditya

Ka tim 2 siang : Abdul Wasik

Perawat pelaksana 1 : Tria Yunis

Perawat pelaksana 2 : Novelia

Pasien : Firda Dwi Anugrah

Narasi :

12
DAFTAR PUSTAKA

Noprianty, R. (2018). Nursing Manajemen. Yogyakarta: CV Budi Utama.

Nurdayat. (2007). program manajemet. jakarta: airlangga.

13
Nursalam. (2017). Manajemen Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

14
LAMPIRAN

15
LAMPIRAN FORM DISCHARGE PLANNING

16
Discharge planning No.reg:
Nama :
Jenis Kelamin:

Tanggal MRS: Tanggal KRS:


Bagian Bagian:

Dipulangkan dari RS.Y dengan keadaan:


 Sembuh
 Meneruskan dengan obat jalan
 Pindah ke RS lain
 Pulang paksa
 Lari
 Meninggal

A. Kontrol
a. Waktu:
b. Tempat:
B. Lanjutan keperawatan di rumah(luka operasi,pemasangan gift,pengobatan,dll).

C. Aturan diet/nutrisi:

D. Obat-obat yang masih diminum dan jumlahnya:

E. Aktiitas dan istirahat

Hal yang dibawa pulang (hasil laboratorium,foto,ekg,obat, dan lainnya)

Lain-lain :
17

Jember,.........................
18
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN DISCHARGE PLANNING

1. No.reg :
Diisi sesuai nomer register pasien.
2. Nama :
Diisi sesuai nama pasien.
3. Jenis kelamin:
Diisi laki-laki/perempuan
4. Tanggar mrs:
Sesuai pasien masuk RS
5. Diagnosis MRS:
Diisi oleh dokter berdasarkan pemeriksaan klinis.
6. Tanggal MRS:
Tanggal ditetapkannya pasien pulang oleh dokter.
7. Diagnosis KRS:
Diagnosis pasien berdasarkan pemeriksaan klinis setelah pasien diperbolehkan
pulang.
8. Dipulangkan dari RS.Y dengan keadaan :
Diisi berdasarkan keadaan pasien.
9. Tanggan dan tempat kontrol:
Diisi sesuai tempat/kontrol ketika pasien kontrol.
10. Lanjutkan keperawatan dirumah:
Diisi keperawatan lanjutan sesuai diagnosis sewaktu pulang.
11. Aturan diet:
Diisi berdasarkan anjuran dari ahli gizi.
12. Obat-obat yang diminum dan jumlahnya
Diisi sesuai obat yang dibawa pulang aturannya ,dosisnya,jumlahnya.
13. Aktivitas dan istirahat
Diisi sesuai advis dokter tentang kegiatanya,dan istirahatnnya dirumah.
14. Hal yang dibawa pulang(lihat laboratorium,foto,ekg).
Hasil dari pemeriksaan pasien yang diperbolehkan dibawa pulang.
15. Lain-lain:
Diisi hal di luar ketentuan di atas misal : obat-obat yang distop/diberhentikan.

19
20

Anda mungkin juga menyukai

  • DRK Kel.02
    DRK Kel.02
    Dokumen18 halaman
    DRK Kel.02
    khusnul chotimah widiyani
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Oksigenasi
    Laporan Pendahuluan Oksigenasi
    Dokumen20 halaman
    Laporan Pendahuluan Oksigenasi
    khusnul chotimah widiyani
    Belum ada peringkat
  • ASKEP GOUT ARTHRItis
    ASKEP GOUT ARTHRItis
    Dokumen20 halaman
    ASKEP GOUT ARTHRItis
    khusnul chotimah widiyani
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Konsep Penyakit Cedera Otak Kepala Sedang (Cos) Di Ruang Melati Rsd. Dr. Soebandi Jember
    Laporan Pendahuluan Konsep Penyakit Cedera Otak Kepala Sedang (Cos) Di Ruang Melati Rsd. Dr. Soebandi Jember
    Dokumen24 halaman
    Laporan Pendahuluan Konsep Penyakit Cedera Otak Kepala Sedang (Cos) Di Ruang Melati Rsd. Dr. Soebandi Jember
    khusnul chotimah widiyani
    Belum ada peringkat
  • Laporan
    Laporan
    Dokumen27 halaman
    Laporan
    khusnul chotimah widiyani
    Belum ada peringkat
  • PROPOSAL DRK Kel. 1
    PROPOSAL DRK Kel. 1
    Dokumen15 halaman
    PROPOSAL DRK Kel. 1
    khusnul chotimah widiyani
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan LP Minggu 1 Anggrek
    Laporan Pendahuluan LP Minggu 1 Anggrek
    Dokumen18 halaman
    Laporan Pendahuluan LP Minggu 1 Anggrek
    khusnul chotimah widiyani
    Belum ada peringkat
  • Kegiatan
    Kegiatan
    Dokumen9 halaman
    Kegiatan
    khusnul chotimah widiyani
    Belum ada peringkat
  • LP HDR Fix
    LP HDR Fix
    Dokumen11 halaman
    LP HDR Fix
    khusnul chotimah widiyani
    Belum ada peringkat
  • Mobilitas Fisik
    Mobilitas Fisik
    Dokumen20 halaman
    Mobilitas Fisik
    khusnul chotimah widiyani
    Belum ada peringkat
  • LP Konsep Diri Khusnul
    LP Konsep Diri Khusnul
    Dokumen15 halaman
    LP Konsep Diri Khusnul
    khusnul chotimah widiyani
    Belum ada peringkat
  • LP TB Paru (Fannisa)
    LP TB Paru (Fannisa)
    Dokumen18 halaman
    LP TB Paru (Fannisa)
    khusnul chotimah widiyani
    Belum ada peringkat
  • OKSIGENASI
    OKSIGENASI
    Dokumen13 halaman
    OKSIGENASI
    khusnul chotimah widiyani
    Belum ada peringkat
  • C
    C
    Dokumen2 halaman
    C
    khusnul chotimah widiyani
    Belum ada peringkat
  • B
    B
    Dokumen7 halaman
    B
    khusnul chotimah widiyani
    Belum ada peringkat
  • K
    K
    Dokumen17 halaman
    K
    khusnul chotimah widiyani
    Belum ada peringkat
  • Uji Validitas Reliabilitas
    Uji Validitas Reliabilitas
    Dokumen6 halaman
    Uji Validitas Reliabilitas
    khusnul chotimah widiyani
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen4 halaman
    1
    khusnul chotimah widiyani
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 2
    Kelompok 2
    Dokumen11 halaman
    Kelompok 2
    khusnul chotimah widiyani
    Belum ada peringkat
  • Proposal
    Proposal
    Dokumen47 halaman
    Proposal
    khusnul chotimah widiyani
    Belum ada peringkat