Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“HAK ASASI MANUSIA DALAM PANDANGAN ISLAM”

DOSEN PEMBIMBING : SAPARUDDIN,S,Ag,M.Ag

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6 :

1.ZULFAHRI YASIS (1920121027)

2. ARKAN SYAFIG (

3. ALNANDAR(

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS FAJAR

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis ucapkan terhadap kehadirant Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehinggga berkat karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah “Hak Asasi Manusia dalam
pandangan Islam” tanpa ada halangan yang berarti dan selesai tepat pada
waktunya.

Dalam Penyusunan makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan


terimakasih kepada bapak “SAPARUDDIN,S.Ag,M.Ag “ selaku dosen
mata kuliah Pendidikan Agama Islam,teman kelompok yang telah
membantu dan memberi dukungan sehingga penulis dapat
menyelesaikanmakalah ini dengan baik.Penulis sadar makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis berharap kritik dan saran
semoga Paper ini bermanfaat bagi penulis dan seluruh pembaca pada
umumnya
DAFTAR ISI
Kata pengantar
BAB l pendahuluan
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulis maklah
BAB ll PEMBAHASAN
A. HAM DALAM PANDANGAN ISLAM
B. HAM DALAM PANDANGAN BARAT
C. TUJUAN HAM DI TEGAKKANG
D. PENGERTIAN HAM
E. PERBEDAAN PANDANGAN DUNIA BARAT DAN ISLAM TENTANG
HAM
BAB lll PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN ATAU PENDAPAT
BAB l

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya, semua orang memiliki hak asasi manusia (HAM) yang telah dimiliki dan dibawa
sejak lahir. Seperti yang kita ketahui, banyak sekali orang yang menuntut hak nyamasing-masing
karena sudah merasa menyelesaikan kewajibannya, dan hak yang ia dapattidak sebanding dengan
kerja kerasnya, misal, buruh yang berdemo menuntut kenaikanupah/gaji nya, itu bentuk dari
rasa ketidak puasan terhadap hak yang sudah diberikan.Lalu bagaimanakah pandangan Islam
mengenai hak asasi manusia?Seperti yang kitaketahui Islam sangat menjunjung tinggi hak asasi
manusia (HAM). Islam sendiri adalah agama yang membawa ketenangan dan ketentraman bagi
pemeluknya, dan apakah orang muslim yang bertakwa sekalipun bisa merasa tidak puas terhadap
hak asasi manusia (HAM) yang dimilikinya? Selanjutnya kita simak terlebih dahulu materi-
materi dibawah ini yang akan disampaikan

B. RUMUSAN MASALAH
1. PENGERTIAN HAM DALAM PANDANGAN ISLAM
2. PENGERTIAN HAM DALAM PANDANGAN BARAT
3. PENGERTIAN HAM
4. TUJUAN HAM DITEGAKKANG

C. TUJUAN PENULISAN
TUJUAN DARI PEMBUATAN MAKALAH INI ADALAH:
1. UNTUK MENYELESAIKAN TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM.
2. UNTUK MENJADI PEDOMAN KEPADA SESAMA DALAM HAL
MENYELESAIKAN TUGAS MAKALAH DENGAN JUDUL” HAK ASASI
MANUSIA DALAM PANDANGAN ISLAM”
BAB ll

PEMBAHASAN

A. HAM DALAM PANDANGAN ISLAM

Hak asasi dalam Islam berbeda dengan hak asasi menurut pengertian yang umumdikenal.Sebab
seluruh hak merupakan kewajiban bagi negara maupun individu yang tidakboleh diabaikan.
Rasulullah saw pernah bersabda:
"Sesungguhnya darahmu, hartamu dankehormatanmu haram atas kamu."
(HR. Bukhari dan Muslim).Maka negara bukan sajamenahan diri dari menyentuh hak-hak asasi
ini, melainkan mempunyai kewajiban memberikandan menjamin hak-hak ini.Sebagai contoh,
negara berkewajiban menjamin perlindungan sosial bagi setiap individutanpa ada perbedaan
jenis kelamin, tidak juga perbedaan muslim dan non-muslim. Islam tidakhanya menjadikan itu
kewajiban negara, melainkan negara diperintahkan untuk berperangdemi melindungi hak-hak
ini.Dari sinilah kaum muslimin di bawah Abu Bakar memerangiorang-orang yang tidak mau
membayar zakat.
Negara juga menjamin tidak ada pelanggaran terhadap hak-hak ini dari pihak
individu.Sebabpemerintah mempunyai tuga sosial yang apabila tidak dilaksanakan berarti
tidak berhak untuktetap memerintah. Allah berfirman:
"Yaitu orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukannya di muka bumi, niscaya mereka
menegakkan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma‟ruf dan mencegah perbuatan
munkar.Dan kepada Allah-lah kembali semua urusan."
(QS. 22: 4)

B. HAM DALAM PANDANGAN BARAT

Istilah hak asasi manusia baru muncul setelah Revolusi Perancis, dimana para tokoh borjuis
berkoalisi dengan tokoh-tokoh gereja untuk merampas hak-hak rakyat yang telah mereka miliki
sejak lahir.Akibat dari penindasan panjang yang dialami masyarakat Eropa dari kedua kaum ini,
muncullah perlawanan rakyat dan yang akhirnya berhasil memaksa para rajamengakui aturan
tentang hak asasi manusia.Diantaranya adalah pengumuman hak asasi manusia dari Raja John
kepada rakyat Inggristahun 1216.Di Amerika pengumuman dilakukan tahun 1773.Hak asasi ini
lalu diadopsi oleh tokoh-tokoh Revolusi Perancis dalam bentuk yang lebih jelas dan luas,
serta dideklarasikan pada 26 Agustus 1789.Kemudian deklarasi Internasional mengenai hak-hak
asasi manusia dikeluarkan pada Desember 1948.Akan tetapi sebenarnya bagi masyarakat
muslim, belum pernah mengalami penindasan yang dialami Eropa, dimana sistem perundang-
undangan Islam telah menjamin hak-hak asasi bagi semua orang sesuai dengan aturan
umum yang diberikan oleh Allah kepada seluruh ummat manusia.Dalam istilah modern, yang
dimaksud dengan hak adalah wewenang yang diberikan oleh undang-undang kepada seseorang
atas sesuatu tertentu dan nilai tertentu. Dan dalam wacana modern ini, hak asasi dibagi menjadi
dua

Hak asasi alamiah manusia sebagai manusia, yaitu menurut kelahirannya, seperti: hakhidup, hak
kebebasan pribadi dan hak bekerja.

Hak asasi yang diperoleh manusia sebagai bagian dari masyarakat sebagai anggotakeluarga dan
sebagai individu masyarakat, seperti: hak memiliki, hak berumah-tangga,hak mendapat
keamanan, hak mendapat keadilan dan hak persamaan dalam hak.Terdapat berbagai klasifikasi
yang berbeda mengenai hak asasi manusia menurut pemikiranbarat, diantaranya

Pembagian hak menurut hak materiil yang termasuk di dalamnya; hak keamanan,kehormatan dan
pemilihan serta tempat tinggal, dan hak moril, yang termasuk didalamnya: hak beragama, hak
sosial dan berserikat

Pembagian hak menjadi tiga: hak kebebasan kehidupan pribadi, hak kebebasan kehidupan
rohani, dan hak kebebasan membentuk perkumpulan dan perserikatan.
Pembagian hak menjadi dua: kebebasan negatif yang memebentuk ikatan-ikatan terhadap negara
untuk kepentingan warga; kebebasan positif yang meliputi pelayanan negara kepada
warganya.Dapat dimengerti bahwa pembagian-pembagian ini hanya melihat dari sisi larangan
Negara menyentuh hak-hak ini.Sebab hak asasi dalam pandangan barat tidak dengan sendirinya
mengharuskan negara memberi jaminan keamanan atau pendidikan, dan lain sebagainya.Akan
tetapi untuk membendung pengaruh Sosialisme dan Komunisme, partai-partai politik diBarat
mendesak agar negara ikut campur-tangan dalam memberi jaminan hak-hak asasi seperti untuk
bekerja dan jaminan social

C. TUJUAN HAM DI TEGAKKANG


HAM sendiri memiliki banyak pengertian baik dari sudut pandang para ahli maupun secara
umum. Secara umum sendiri HAM adalah hak yang diterima manusia sejak lahir yang tidak
dapat diambil ataupun diterima oleh atau dari orang lain.

HAM sendiri merupakan singkatan dari Hak Asasi Manusia, dan masing-masing katanya
memiliki arti. Kata "hak" memiliki arti kepunyaan atau kekuasaan atas sesuatu hal, sedangkan
"asasi" berarti hal yang utama dan mendasar. Secara singkat, Hak Asasi Manusia adalah suatu
hal yang mendasar dan utama yang dimiliki oleh manusia.

Pada awalnya Hak Asasi manusia ada tiga, yaitu hak hidup, hak kebebasan, dan hak memiliki.
Namun seiring berkembangnya zaman ketika hak inipun ikut berkembang sehingga melingkupi
banyak aspek kehidupan dan dikelompokan menjadi Hak Asasi Pribadi, Hak Asasi Ekonomi,
Hak Asasi Politik, Hak Asasi Hukum, Hak Asasi Sosial Budaya, dan Hak Asasi Peradilan.

Hak Asasi Manusia sendiri memiliki beberapa ciri khusus yang berbeda jika dibandingkan
dengan hak-hak lain. Ciri-ciri tersebut antara lain adalah tidak dapat dicabut yang berarti HAM
tidak dapat dihilangkan. Tidak dapat dibagi, memiliki arti bahwa semua orang berhak
mendapatkan semua hak. Hakiki berarti HAM sudah ada sejak manusia lahir ke dunia. Universal,
artinya Hak Asasi Manusia berlaku untuk semua orang tanpa pandang bulu dan mengutamakan
persamaan yang merupakan salah satu ide mendasar HAM.

Pancasila adalah sebuah dasar negara atau ideologi yang dimiliki Indonesia. Ideologi ini
berfungsi untuk mengatur penyelenggaraan pemerintahan. Dasar negara sendiri merupakan
norma hukum tertinggi yang menjadi sumber pembentukan tata hukum dan peraturan
perundangan negara. Kata "panca" dalam Pancasila sendiri berarti lima sedangkan kata "sila "
berarti asas atau prinsip.

Di dalamnya Pancasila terkandung lima nilai yang menjadi pedoman hidup bagi rakyat
Indonesia. Nilai-nilai itu anatara lain Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan
Keadilan. Ketuhanan disini berarti adanya pengakuan terhadap pencipta alam semesta yaitu
Tuhan YME. Nilai kemanusiaan mengandung arti kesadaran akan berperilaku sesuai dengan
moral yang ada. Persatuan berarti masyarakat Indonesia memiliki kesadaran untuk memupuk
kesatuan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika. Sedangkan nilai Kerakyatan sendiri berarti
rakyat mengutamakan musyawarah mufakat dalam menentukan sesuatu atau saat menyelesaikan
masalah. Dan nilai Keadilan berarti kesadaran dalam mewujudkan keadilan bagi diri sendiri
maupun bagi orang lain. Inti dari ke lima sila tersebut adalah Pancasila akan tetap ada sepanjang
masa dalam kehidupan rakyat Indonesia di berbagai aspek. Hal ini disebabkan karena
terkandungnya hubungan kemanusiaan yang mutlak antara manusia-Tuhan, antar sesama
manusia, dan manusia-lingkungan dalam Pancasila.

Berdasarkan Pancasila yang merupakan ideologi bangsa Indonesia, maka dari itu pada
kesempatan kali ini kita akan membahas tentang hubungan antara Hak Asasi Manusia dan
Pancasila.

Dalam ajarannya Pancasila memiliki hubungan dengan penegakkan Hak Asasi Manusia.
Hubungan tersebut antara lain, manusia adalah ciptaan Tuhan yang mendapatkan anugerah-Nya
berupa kebebasan, kehidupan, dan hal milik. Selain itu, sebagai makhluk yang bermartabat luhur
manusia juga harus mengemban kewajiban hidupnya yakni, berterima kasih pada Tuhan, saling
mencintai sesama manusia, menghargai hak hidup, hak kemerdekaan, dan hak milik, serta
menyadari mengenai pelaksanaan hukum yang berlaku.

Meski berkali-kali HAM sudah ditegakkan di Indonesia tetapi masih saja ada kasus-kasus
tentang pelanggaran HAM. Salah satu contohnya adalah pada kasus Bom Bali pertama yang
terjadi di Bali pada tahun 2002. Aksi terorisme ini dinyatakan sebagai aksi terorisme terbesar
sepanjang sejarah Indonesia karena kasus ini terjadi pada 3 peristiwa sekaligus. Pada peristiwa
ini tercatat 202 korban jiwa dan 209 orang luka-luka, kebanyakan korban merupakan warga
asing yang sedang berkunjung untuk berlibur. Kasus-kasus seperti ini mungkin masih berlanjut
hingga sekarang dan tentunya ini sangat amat meresahkan masyarakat terutama yang bertempat
tinggal di kota-kota besar. Beberapa kasus bom bunuh diri yang dilakukan di Indonesia dapat
dikategorikan sebagai pelanggaran HAM yang berkaitan dengan Pancasila contohnya adalah
Bom Bali tahun 2002 tadi. Hal ini dikarenakan kasus ini diduga mengatasnamakan agama
sehingga melanggar Pancasila. Selain itu, pada kasus bom bunuh diri yang kehilangan nyawanya
bukan hanya sang pelaku tetapi juga orang-orang yang sedang berlalu lalang di sekitar tempat
yang sudah ditargetkan. Apalagi biasanya tempat pelaku meledakkan bom tersebut adalah tempat
umum yang terdapat banyak orang. Hal semacam ini tentu saja melanggar Hak Asasi Manusia
terutama pada hak hidup karena pelaku bom bunuh diri tersebut telah menghilangkan nyawa
banyak orang dan menurut saya pribadi dalam kasus ini tersangka harus diberi hukuman yang
setimpal atas perbuatannya agar meminimalisir kasus-kasus serupa dan keluarga korban juga
dapat tenang karena pelaku sudah ditemukan dan dijatuhi hukuman yang setimpal.Tentu saja
kasus-kasus seperti ini sudah seharusnya merupakan salah satu hal yang menjadi kekhawatiran
pemerintah Indonesia melihat dari banyaknya kasus serupa yang hingga saat ini masih terjadi di
Indonesia. Pemerintah harus mengambil tindakan tegas upaya mengurangi tindakan-tindakan
yang mengancam bahkan menghilangkan nyawa orang lain dan meresahkan rakyat. Ada
beberapa cara yang dapat diambil pemerintah untuk mencegah pelanggaran HAM yaitu,
penegakkan hukum dan demokrasi, meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga
negara, meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan, serta meningkatkan
kerja sama yang harmonis antarkelompok masyarakat dan golongan. Oleh karena itu marilah
mulai dari sekarang menghargai hak-hak orang lain dengan lebih mengerti tentang prinsip-
prinsip HAM agar kehidupan bermasyarakat lebih tentram dan bahagia.

D. PENGERTIAN HAM

Pengertian Hak asasi manusia adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh tuhanyang maha
pencipta (hak-hak yang bersifat kodrati.) oleh karena itu, tidak ada kekuasaanapapun yang
dapat mencabutnya. Meskipun demikian, bukan berarti manusia dengan hak-haknya dapat
berbuat semaunya.Hak asasi yang dimiliki oleh manusia telah dideklerasikan oleh ajaran islam
jauhsebelum masyarakat(Barat) mengenalnya, melalui berbagai ayat Al-
Qur’an misalnya manusia tidak dibedakan berdasarkan warna kulitnya, rasnya tingkat sosialnya.
Allahmenjamin dan memberi kebebasan pada manusia untuk hidup dan merasakan
kenikmatandari kehidupan, bekerja dan menikmati hasil usahanya, memilih agama yang
diyakininya.
E. PERBEDAAN PANDANGAN DUNIA BARAT DAN ISLAM TENTANG HAM

HAM dalam pandangan Islam dan Barat


HAM terbagi menjadi 2 HAM Menurut barat dan menurut islam.
HAM barat
bersifat anthroposentris, yaitu segala sesuatu berpusat pada manusia sehinggamenempatkan
manusia sebagai tolak ukur segala sesuatu.
HAM islam
bersifat theosentris, yaitu segala sesuatu berpusat pada Allah.Dalam konsepdemokrasi
modern, kedaulatan rakyat merupakan inti dari demokrasi sedang demokrasiislam meyakini
bahwa kedaulatan Allah lah yang menjadi inti dari demokrasi.Penerapan demokrasi dianggap
sebagai pilihan terbaik untuk mengatasi berbagaikemelut yang melanda negeri mayoritas
muslim ini. Menurut pengagumnya, sistemdemokrasi memberikan ruang dan kesempatan
sangat luas bagi rakyat untuk turut terlibatdalam proses kekuasaan. Dengan demikian,
berkuasanya pemerintahan yang korup danmenindas rakyat dapat dicegah. Di samping
demokrasi, beberapa ide lainnya yang yangdianggap mampu memberikan solusi atas carut-
marutnya kehidupan sosial-politik saat iniadalah HAM dan pluralismeDemokrasi tidak hanya
batil secara konsep, namun juga hanya menawarkan ilusi.Rakyat yang dijadikan sebagai
pemegang kedaulatan itu hanya dilibatkan saat pemilu tiba.Pada musim kampanye, partai-
partai peserta pemilu merayu rakyat dan mengobral janji- janji manis agar rakyat memberikan
suara kepadanya. Setelah mereka memperoleh suaradan berhak mewakili rakyat, mereka
berhak menggunakan untuk apa saja yang dipandangsejalan dengan kepentingannya.
Anehnya, mereka senantiasa mengatasnamakan rakyat.Padahal, mereka sama sekali tidak
pernah berkonsultasi kepada rakyat pemilihnya. Bahkan,tidak sedikit pula rakyat pemilihnya itu
tidak menyetujui manuver-manuver yang dilakukanpartai-partai yang dulu dipilihnya. Sewaktu
berkampanye, di antara partai-partai Islam ituada yang berjanji akan memperjuangkan
diterapkannya syariat Islam. Di panggung-panggung kampanye, mereka mengecam ide sekular
dan tokoh-tokonya. Dan karena materikampanye itu, tidak sedikit umat Islam bersimpati
kepadanya lalu mencoblosnya. Namun, tatkala pemilihan presiden, partai-partai Islam itu justru
mencalonkan Gus Dur. Tokohdemokrasi yang sering menyebut partai-partai Islam
dengan sebutan sektarian.Kini, partai-partai Islam itu ramai-ramai mendukung Megawati.
Tokoh nasionalisyang menjadi ketua umum sebuah partai politik yang amat menentang
penerapan syariatIslam (kasus terakhir menentang rencana pemberlakuan syariat Islam di
Aceh). Partai-partaitersebut masih saja mengklaim bahwa mereka mewakili sekian juta dari
pemilihnya. Padahal, setelah menyaksikan perilaku elit-elitnya yang tidak konsisten dengan
Islam, merekakecewa dan tak lagi mendukungnya. Hal yang sama bisa terjadi pada partai-partai
lainnya.Jika demikian, di manakah peran rakyat? Rakyat hanya diperlukan saat pengambilan
suara.Selebihnya, terserah partai-partai politik itu.Saat ini, memang demokrasi telah mendapat
pasaran yang paling tinggi sebagai jalankeluar atas segala permasalahan yang dihadapi
oleh manusia.Demokrasi, yang secara teorinya dimaksudkan sebagai suatu sistem yang
dibentuk,dijalankan, dan ditujukan bagi kepentingan rakyat ini dalam tataran praktiknya
akansentiasa mengalami berbagai penyesuaian dan perubahan, sehingg sering kali
penerapannya bersifat trial and error, atau sebagai mana yang dikatakan parapengusungnya,
demokrasi itu bersifat projek.Dan tentu saja, pemahaman Islam ortodoks berpengaruh
dalam membentuk eksklusivismehingga menyebabkan kebanyakan kaum muslim bersikap
tertutup dari hal-hal yang berbaumodernisme, di samping mereka juga terbuai oleh
romantisme masa lalu. Oleh kerana itu,kaum muslim wajib menimbus semula kemunduran
mereka menerusi binaan semulakefahaman Islam mereka.Mungkin gagasan rekonstruksi inilah
yang menjadi pesan yang gigih disampaikanoleh mereka yang mahu menerapkan demokrasi ke
dalam dunia Islam. Lalu ungkapan seperti “nilai demokrasi juga terkandung oleh Islam”,
“demokrasi merupakan bahagian dariIslam”, ataupun “demokrasi adalah Islam itu sendiri”
kerap dikumandang kebelakangan ini.
Meskipun demikian, banyak pula para apologis muslim yang menolak adanya
penerapandemokrasi ke dalam Islam, sebab menurut mereka, demokrasi dan Islam itu adalah
dua halyang berbeza dan tidak mungkin dapat disetarakan. Ini kerana, bagi mereka,
demokrasiadalah pemikiran kufur yang tentunya haram untuk diamalkan oleh kaum
muslim.Bagaimanakah hubungan yang sebenarnya antara Islam dan demokrasi ini?
Secarasejarahnya, gagasan demokrasi berasal dari budaya kuno Yunani yang mahu
membentukpemerintahannya yang dipimpin oleh ramai orang. Dan, pada tahun 508
SM, Cleisthemesmula-mula memperkenalkan dan melaksanakan sistem “pemerintahan rakyat”
di Athens. Akan tetapi idea demokrasi itu muncul dan berkembang di Eropah sebagai
jalantengah dia atas pertikaian antara kaum gerejawan yang mahu pemerintahan
diserahkankepada raja yang dikatakannya sebagai wakil tuhan di dunia. Sebaliknya, kaum
pemikir pulamahukan agar gereja jangan mencampuri kehidupan kerana sejarah abad
kegelapan telahmembuktikan betapa peranan gereja dalam kehidupan hanyalah melahirkan
kediktatorandan kesengsaraan bagi rakyat.Pada saat itu demokrasi muncul untuk
menyelesaikan pertikaian yang ada sehinggaberlakunya kesepakatan antara kaum gerejawan,
atau istilah yang lain, agamawan, denganpara pemikir. Keadaan akhirnya menentukan bahawa
gereja/agama hanyalah semata-mata mengatur dalam tataran peribadi individu, sedangkan
politik kenegaraan telah diserahkansepenuhnya kepada rakyat.Jadi, idea inilah yang kemudian
dikenal sebagai sekularisme (pemisahan agamadalam kehidupan) yang juga menjadi dasar
bagi lahirnya idea kapitalis itu sendiri. Sehinggaboleh dikatakan bahwa demokrasi itu lahir
dari idea sekularisme yang notabene kepada ideologi yang telah lahir dari peradaban barat.
Walau bagaimanapun, seiring berjalannya waktu, konsep demokrasi turut mengalami
perkembangannya. Dan demokrasi ini kemudiannya telah diserukan oleh banyak kelompok,
di mana masing-masing dari mereka telah merumuskan makna demokrasi dan dikaitkan dengan
akidah yang diyakininya, serta kemudiannya turut disesuaikan dengan tujuan-
tujuannya.Kesannya, pengertian demokrasi menjadi beragam, sehingga menimbulkan jargon
seperti demokrasi Islam, demokrasi sosial, dll. Hal inilah yang mendorong Robert Dahl dalam
On Democracy mengungkapkan bahawa, ”demokrasi itu sebenarnya sering simpang siur.”
Selain dari pada itu, keadaan ini juga mencerminkan kebenaran tanggapan bahawa demokrasi
itu sendiri sememangnya merupakan suatu masalah yang membingungkan. Ini berarti, masalah
teori demokrasi saja sudah berdepan dengan kerencaman yang tiada penyelesaiannya. Jadi
adalah wajar jika dalam tataran praktiknya demokrasi itu akan terus mengalami perubahan
serta penyesuaian dengan suasana dan tempat sewaktu diterapkannya demokrasi
tersebut.Sehubungan dengan itu, timbul pertanyaan, bagaimana mungkin jika demokrasi yang
bersifat membingungkan dalam tataran teorinya itu serta masih bersifat trial and error
dalam tataran praktiknya mampu menjadi penyelesaian di atas permasalahan manusia yang
kita tahu memang kompleks sifatnya? Bukankah itu sama halnya dengan ungkapan
“menyelesaikan masalah dengan masalah” Sungguhpun begitu, Alija Izetbegovic, pengarang
buku Islam Deklaracija, juga sekaligus failasuf dari Bosnia & Herzegovina berpendapat
bahawa “keunikan Islam adalah kerana ia mempunyai perspektif holistik di mana norma
-norma agama adalah sebuah praktik politik yang korektif, sehingga agama itu sendiri
menjadi wahana untuk memperbaiki kehidupan khalayak, dan bukannya mengkhianatinya”.
Rumusan Izetbegovic ini bermakna bahawa Islam itu mampu untuk muncul sebagaisuatu
aturan kompleks bagi mengatur seluruh aspek termasuk membangunkan system pemerintahan,
dan hukum yang dijalankan adalah berdasarkan kepada sumber Islam itusendiri, yakni al-
Qur’an dan hadiS
BAB lll

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Islam sejak jauh-jauh hari mengajarkan bahwa pandangan ALLAH yaitu semua manusia
adalah sama derajat. Yang membedakan manusia adalah tingkat kesadaran moralnya,
yang dalam perspektif islam disebut”nilai ketaqwaannya”. Apalagi,manusia diciptakan
untuk merepresentasikan dan melaksanakan ajaran ALLAH dimuka bumi, sudah barang
tentu akan semakin memperkuat pelaksanaan HAM.

B. SARAN ATAU PENDAPAT

Anda mungkin juga menyukai