Anda di halaman 1dari 3

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan

bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi

dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu

kehidupan pasien. Salah satu tujuan pelayanan kefarmasian yaitu

melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional

dalam rangka keselamatan pasien (patient safety) (Kemenkes, 2016).

Pada setiap tahap alur pelayanan Resep dilakukan upaya pencegahan

terjadinya kesalahan pemberian Obat (medication error) (Kemenkes, 2016).

Kesalahan pengobatan (Medication error) adalah kejadian yang dapat

mengakibatkan penggunaan medikasi yang tidak tepat atau membahayakan

pasien ketika pengobatannya dalam kendali tenaga kesehatan, pasien, atau

penggunanya (Australia Commission on Safety and Quality in Health Care,

2010).

Medication error terdiri dari prescribing error (kesalahan peresepan),

dispensing error (kesalahan penyiapan obat), dan administration error

(kesalahan administrasi). Dari ketiga jenis medication error tersebut, fase

prescribing memiliki risiko kesalahan paling besar, yaitu sebesar 99,12%

(Nu’man Maiz dkk, 2014). Prescribing error merupakan kesalahan

1
2

peresepan yang sering ditemukan terutama pada resep anak-anak (Piliarta

INY dkk, 2012).

Berdasarkan penelitian Maiz Nu’man dkk pada tahun 2014

Prescribing error yang sering terjadi pada peresepan pasien anak rawat

jalan berupa administrasi resep yang tidak lengkap meliputi ( tidak adanya

tanggal penulisan resep, paraf dokter, alamat pasien, berat badan pasien dan

jenis kelamin pasien), penulisan aturan pakai yang tidak jelas, dan

penggunaan singkatan yang tidak lazim (Nu’man Maiz dkk, 2014).

Ketidaklengkapan dan ketidakjelasan penulisan resep merupakan

bentuk prescribing error yang merugikan pasien terlebih pada anak-anak.

Kesalahan pengobatan pada anak-anak dapat memperparah penyakitnya dan

merusak organ tubuh anak-anak. Mengingat sistem enzim yang terlibat

dalam metabolisme obat pada anak-anak belum terbentuk atau sudah ada

namun dalam jumlah yang sedikit, sehingga metabolismenya belum

optimal. Selain itu, ginjal pada anak belum berkembang dengan baik,

sehingga kemampuan mengeliminasi obat belum dapat bekerja dengan

optimal (Aslam M, 2003). Medication errors dapat menimbulkan efek

samping, bahkan cacat dan kematian (Inayatur 2009).

Oleh karena pentingnya mencegah terjadinya medication error, maka

perlu dilakukan penelitian tentang pengkajian resep pada fase prescribing

resep Anak rumah sakit Andi Djemma Masamba, melihat jumlah pasien

anak terus bertambah setiap tahunnya dan belum pernah dilakukan pelitian

tersebut sebelumnya.

2
3

B. Rumusan Masalah

Bagaimana kejadian medication error pada fase prescribing resep

pasien anak di Instalasi Farmasi RSUD Andi Djemma Masamba ?

C. Tujuan Penelitian

Untuk melihat kejadian medication error pada fase prescribing resep

pasien anak di Instalasi Farmasi RSUD Andi Djemma Masamba.

D. Manfaat Penelitian

Untuk mengetahui medication error pada fase prescribing yang sering

terjadi pada resep pasien anak di Instalasi Farmasi RSUD Andi Djemma

Masamba.

Anda mungkin juga menyukai